Anda di halaman 1dari 18

ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh:

M.SYAHRUL QODRI (15050524070)

Dosen Pembimbing;

Drs. Djoko Suwito, M.Pd.

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016/2017
ALAT PERAGA dan MEDIA PEMBELAJARAN
ALAT PERAGA dan MEDIA PEMBELAJARAN

Alat peraga sering disebut dengan media pembelajaran. Karena alat peraga merupakan bagian
dari media pembelajaran. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk proses belajar
mengajar dan sebagai pendukung dalam pembelajaran. Alat peraga ini berwujud riil atau
nyata. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari
pengirim kepada penerima untuk menyampaikan materi dari guru kepada siswa sehingga
dapat merangsang pemikiran siswa. Media pembelajaran yang wujudnya riil atau nyata dapat
disebut juga dengan alat peraga.
Karena hal di atas, kali ini sayaakan membahas tentang media pembelajaran,

Melalui media pesan dapat disampaikan guru kepada siswa dengan menggunakan bantuan
metode pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam komunikasi, biasanya guru berperan sebagai communicator yang menyampaikan


pesan/bahan ajar kepada siswa melalui sebuah media.

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan seseorang paling banyak didapat
dari visual atau melalui indera penglihatan, padahal sering ditemui pengajaran secara
tradisional. Kondisi ini kurang menguntungkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran:
1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Untuk mempercepat proses belajar.
Nilai dan manfaat media pembelajaran bagi guru:
1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4. Memperlihatkan gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Media pembelajaran dikelompokkan menjadi 3 jenis:


A. Media visual : media yang hanya dapat dilihat melalui indera penglihatan saja.
Media visual dibagi menjadi 2, antara lain:
1. Media visual yang dapat diproyeksikan: media yang menggunakan alat proyeksi
(projector) sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar.
Alat proyeksi yang hanya menampilkan gambar yaitu:
o Opaque projektion : proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan
gambar/huruf dari halaman buku atau majalah ataulembar kertas biasa.

o Oveehead projektion (OHP) : memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui


lembar plastik yang tembus cahaya (transparan).

o Slide proyektor : memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastik


yang tembus cahaya (transparan).
Alat proyeksi yang menamplkan gambar bergerak yaitu :
o Filmstrip
o Film
o Liquid Cristal Display (LCD)

2. Media visual yang tidak diproyeksikan


a. Gambar fotografik. Misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek
lainnya.

Keuntungan menggunakan media fotografik antara lain:


1) Dapaat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik.
2) Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender, dsb.
3) Mudah menggunakannya.
4) Tidak memerlukan peralatan lain.
5) Tidak mahal.
6) Dapat digunakan pada setiap pelajaran.
Selain itu juga terdapat kelemahannya, kelemahannya antara lain:
1) Ukuran gambarnya terlalu kecil.
2) Tidak bisa menimbulkan kesan gerak.

b. Grafis (graphic) : media 2 dimensi dan bukan gambar fotografik yang dirancang secara
khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran. Media ini mengungkapkan fakta
melalui kata-kata, angka dan bentuk simbol (lambang).
Macam-macam media grafis:
1) Grafik (graph) : digunakan untuk menerangkan perkembangan dan perbandingan sesuatu
secara singkat dan jelas dengan menggunakan data statistik.
contoh grafik batang (bar graph)

Contoh Grafik Lingkaran (pie/circle graph)


Contoh Grafik garis (line graph)

2) Bagan (chart) : fungsi utamanya adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan,


perkembangan, klasifikasi dan organisasi.
Contoh bagan pohon hasil produksi hutan
Contoh bagan arus olahan bahan mentah menjadi kue

bagan tabel (tabular chart), biasanya dibuat dalam kolom-kolom yang tegak lurus untuk
mempermudah melihat perbandingan secara langsung poin-poin yang ada dalam kolom-
kolom tersebut.

Bagan organisasi (organization chart), menggambarkan struktur organisasi badan


pemerintahan, perkumpulan pemuda, organisasi kelas, OSIS, pramuka, dsb.

3) Diagram: suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan tentang cara
kerja dari suatu benda, terutama dengan garis-garis. Menunjukkan bagian-bagian terpenting
saja yang diperlihatkan dari suatu benda yang digambarkan.
4) Poster : suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya
menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai
pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi, peringatan atau
menangkap perhatian siswa.

Kartun mempunyai manfaat dalam kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan rangkaian isi
bahan dalam suatu urutan yang logis dan mengandung makna secara mudah, menarik, dan
cepat dibaca seseorang. Bentuknya bisa berupa kartun tunggal atau berseri.
C. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi ini dapat disebut juga dengan alat peragakarena bentuknya nyata dan
dapat dilihat dari berbagai sumber. Media ini berfungsi memberi pengalaman langsung
kepada siswa.
Media relia merupakan objek nyata dari suatu benda. Contohnya : mata uang antar negara.
Media model merupakan media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran.
Media ini merupakan tiruan benda nyata. Media model terdiri atas 6 jenis, antara lain:
1) Model padat, memperlihatkan luar dari suatu objek. Contohnya : patung para pahlawan,
patung binatang, tengkorak manusia dari bahan plastik.
2) Model penampang, mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian
permukaan objek tersebut diangkat atau dipotong untuk mengetahui susunan didalamnya.
Contohnya : model lapisan bumi, model bola mata manusia, model telinga manusia, dsb.

Sumber : http://smadapas.info/top/biologi/11/MP_347_files/hal10.jpg

3 3 ) Model susun, susunan yang terdiri atas beberapa objek yang lengkat atau sedikitnya
bagian yang penting. Contoh : torso.

4 ) Model kerja, tiruan yang memperlihatkan proses kerja dari suatu objek. Contoh :
model pesawat telepon, model perahu dayung, model mesin uap, dll.
5 ) Mock-up, penyederhanaan dari susunan bagian pokok suatu proses yang lebih
rumit. Contoh : susunan perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem peredaran darah
manusia, dll.
6) Diorama, sebuah bentuk tiruan 3 dimensi mini, yang bertujuan memberikan gambaran
tentang suatu suasana atau keadaan yang sebenarnya. Contoh : interior pada sebuah gua,
pemandangan alam, keadaan sebuah pabrik/industri,dsb.

A. Media Audio : media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangang pemikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa
untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media ini meliputi:
1. Kaset audio
2. CD Audio

3. Radio

A. Media audio-visual : kombinasi antara audio dan visual. Contoh media ini adalah
video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara, dan program CD
interaktif.
Media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu pemahaman siswa SD
dalambelajar IPA, antara lain:

1 Benda-benda konkrit (nyata) : benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan
menggunakan benda konkrit kualitas pembelajaran IPA siswa akan meningkat karena siswa
tidak hanya belajar produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui katrampilan
proses sains. Contoh media benda konkrit adalah rrangakina listrik, makhuk hidup seperti
tumbuhan dan hewan, pesawat sederhana, benda padat seperti batu, benda cair seperti air, dan
benda gas seperti asap. Benda-benda diatas dapat dibawa diruang kelas untuk diamati,
diklasifikasikan, diukur dan dipelajari melalui proses sains lainnya.

2.Lingkungan alam
Untuk mengenali lingkungan alam, siswa dibawa ketempat dimana objek yang akan
dipelajari berada atau hidup. Metode belajar seperti ini sering disebut dengan metode karya
wisata. Misalnyasiswa dibawa kekebun sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan.

3.KIT IPA
Perangkat IPA ini disimpan dalam sebuah peti. Peti ini berisi alat bantu belajar IPA yang
sering dijumpai didalam sebuah laboratorium. Alat-alat laboratorium ini dapat digunakan
oleh guru dan siswa.

4Carta, slide film, dan film


Carta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang benda dan
makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat membantu siswa untuk
mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir, tundra, laut, dsb.
5.Film animasi
Film animasi tentang peredaran darah dapat lebih mudah dipahami siswa daripada
menggunakan ceramah. Peredaran darah merupakan konsep yang abstrak, sehingga film
animasi dapat membantu pemahaman siswa.

6 Model : gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru yang
dapat dioperasikan siswa agar memahami cara kerja paru-paru manusia dan apa yang
menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.

7.Torso : model potongan tubuh manusia. Torso memudahkan siswa mempelajari anatomi
tubuh manusia.

8.Globe atau globe dunia : sejenis peta. Pada globe terdapat pembagian lautan dan daratan
serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe sering digunakan untuk membentu siswa
mengetahui letak suatu tempat dibumi, gerhana bulan dan gerhana matahari.

9.Infocus dan reflector


Infocus dapat digunakan untuk memperbesar gambar dari transparan. Dengan menggunakan
infocus guru dapat mempertunjukkan segala sesuatu yang terdapat pada layar komputer atau
layar laptop.

10.Komputer
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telefon dapat digunakan siswa untuk mencari
informasi melalui jaringan internet. Internet dapat memberikan banyak informasi dan
mendorong peningkatan ketrampilan berpikir siswa.

11.Mikroskop dan kaca pembesar


Mikroskop merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda yang kecil
dengan mata telanjang. Sedangkan kaca pembesar digunakan untuk melihat benda-benda
yang kurang jelas.
Pemeliharaan media

Media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting karena digunakan untuk membantu
siswa dalam memahami suatu konsep IPA agar media tersebut tidak mudah rusak maka
diperlukan adanya pemeliharaan. Beberapa saran pemeliharaan media pembelajaran, antara
lain:
1. Tempatkan media pembelajaran seperti semula, misalnya memasukkan mikroskop pada
wadahnya.
2. Memperbaiki sendiri bila ada kerusakan kecil.
3. Simpanlah charta dengan baik.
4. Lepaskanlah batu baterai dan lampu dari kedudukannya setelah digunakan, kemudian
simpan di temapt yang terpisah.
5. Jangan satukan magnet dengan benda-benda lainnya, karena sifat kemagnetannya dapat
hilang seperti pada gambar dibawah!
Cara memlihara magnet antara lain:
o Jangan membanting atau menjatuhkannya serta jangan benturkan dengan benda-benda
lain.
o Jangan terkena panas atau api.
o Gunakan pengunci.
o Padukan kutub S dengan kutub N.
6.Tempatkan media pembelajaran pada lemari agar tidak dikotori debu atau terpapar cahaya
matahari.
7.Model dan torso dapat ditutup dengan penutup plastik.
manfaat penggunaan alat peraga bagi siswa. Di antaranya adalah:

1.Memusatkan perhatian siswa


2.Menarik minat siswa untuk belajar
3.Mempermudah penguasaan materi pelajaran
4.Merangsang daya fikir dan nalar siswa
5.Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas siswa

Sedangkan bagi guru, manfaatnya adalah sebagai berikut:


1.Mempermudah penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak.
2.Memperluas cakupan materi pelajaran
3.Mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran
4.Menciptakan suasana pembelajaran kondusif.
5.menghindari pembelajaran verbalisme.
6.menciptakan pembelajaran efektif dan efisien.

Penggunaan alat peraga pendidikan dinilai mampu mempertajam nalar siswa


dalam memahami, meyakini, dan mengamalkan materi yang dipelajari. Karena dalam
pelaksanaannya pembelajaran menggunakan alat peraga ini menggunakan pendekatan
kontekstual untuk memadukan pendekatan teoritis dan praktis, abstrak dan konkrit.
Banyak penelitian menuerutkan bahwa pembelajaran dengan alat peraga
memberikanhasil yang jauh lebih optimal dibandingkan pembelajaran verbalisme atau
tanpa menggunakan media atau alat peraga apapun. Sebagaimana diketahui bahwa
indera manusia yang berperan aktif dalam menyerap informasi adalah mata atau
indera penglihatan yakni sekitar 75 % hingga 85 %, selebihnya diperoleh dari indera
lain. Dengan memadukan antara pendekatan teoritis dan praktis, abstrak dan konkrit
maka akan diperoleh hasil yang lebih maksimal. Para siswa akan lebih mudah
memahami dan menguasai materi pelajaran.

Saat ini ada banyak sekali jenis alat peraga pendidikan yang ada di pasaran dimana setiap
jenisnya memiliki desain, ukuran, fitur, spesifikasi dan tujuan penggunaan yang berbeda
antara satu dengan lainnya. Untuk menentukan jenis alat peraga pendidikan yang tepat dan
sesuai, tentu saja harus relevan dengan materi yang akan dipelajari serta metode pengajaran
yang digunakan. Penting untuk diketahui bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, dua
unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran., keduanya saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang relevan, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, seperti misalnya tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa.
Adapun tujuan penggunaan alat peraga

adalah untuk membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa lebih
antusias dalam menyimak dan memahami materi sehingga pada akhirnya para siswa akan
mampu menangkan dan memahami semua materi yang telah dipelahar. Ada banyak sekali
manfaat yang bias diperoleh dari enggunaan alat peraga pendidikan ang tepat danefektif.
Secara umum, manfaat alat peraga dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Berikut ini adalah beberapa manfaat serta tujuan penggunaan alat peraga dalam proses
pembelajaran:

1. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

Ketika menggunakan alat peraga pendidikan, maka siswa akan menjadi lebih antusias dan
penasaran dengan materi yang akan dipelajari, peran alat peraga tersebut yang pada akhirnya
akan memotivasi siswa dalam belajar dan menguasai semua materi yang dipelajari.
Sebaliknya jika pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga, terutama untuk jenis materi
yang bersifat abstrak, maka siswa akan sangat sulit memahami dan menangkap informasi
yang diberikan. Kondisi ini yang apda akhirnya membuat para siswa merasa malas dan
kurang motivasi untuk belajar.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Saat ,enggunakan alat peraga pendidikan, guru akan lebih mudah dalam menyampaikan
informasi atau mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa,demikian sebaliknya siswa
juga akan lebih mudah dalam memahami materi yang dipejari. Sinkronitas antara guru dan
siswa ini yang kemudian akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
suasana kelas menjadi lebih hidup.

3. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Keberadaan alat peraga pendidikan akan membuat para siswa lebih mudah dalam menangkap
informasi dan memahami materi yang diajarkan. Sehingga guru tidak perlu bersusah payah
mengulang penjelasan yang tentu saja sangat tidak efektif dan efisien.

4. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Dengan menggunakan alat peraga pendidikan, maka akan terajdi pendekatan kontekstual
untuk memadukan pendekatan teoritis dan praktis, abstrak dan konkrit. Sehingga membuat
para siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dengan demikian maka tentu saja
prestasi akademik para siswa akan mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke
waktu.

5. Menghindari situasai pembelajaran yang verbalisme

Ketika pembelajaran dilakukan dengan tanpa alat peraga pendidikan, maka guru akan
menyampaikan teori secara verbalis saja. Etode pembelajaran yang demikian ini tentu akan
sangat membosankan sehingga membuat siswa tidak produktif dan bahkan bosan mengikuti
kelas. Sebaliknya saat menggunakan alat peraga pendidikan, dapat menghindari metode
pembelajaran yang verbalis dan membosankan.

6. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga


dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Hal ini juga akan
meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam penyampaian serta penerimaan
materi yang dipelajari.
7. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka dan memungkinkan terjadinya interaksi

Untuk bisa merealisasikan tujuan penggunaan alat peraga diatas, harus diperhatikan
beberapa hal diantaranya adalah pemilihan ala peraga yang relevan serta SDM pengajar yang
berkualtias dan bermutu.

Fungsi Alat Peraga


Alat peraga merupakan media bantu dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan
komunikasi guru kepada siswa dalam menyampaikan informasi atau materi. Penggunaan alat
peraga yang tepat dan efektif akan menjadikan suasana belajar menjadi lebih hidup, siswa lebih
semangat dan antusias dalam mempelajari dan menguasai materi dan yang paling penting
adalah tingkat pemahaman siswa akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak menggunakan alat
bantu peraga.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa proses pembelajaran memerlukan media yang
penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi atau materi pelajaran yang dimaksudkan
untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Karena siswa yang
diajar akan lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga
pendidikan. Selain daripada itu, ada banyak sekali fungsi alat peraga dalam dunia pendidikan,
dimana dari kesatuan fungsi ini akan memberikan banyak sekali manfaat yang tidak hanya bias
dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh guru. Lalu apa sajakah fungsi dari penggunaan alat
peraga? Berikut ini adalah beberapa rincian fungsi dari penggunaan alat peraga pendidikan
dalam proses pembelajaran?

1. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dengan jalan meningkatkan


semangat dan antusiasme belajar siswa,
2. Alat peraga berfungsi untuk memudahkan komunikasi guru kepada siswa dalam
menyampaikan informasi atau materi yang dipelajari. Dengan penggunaan aat peraga
ini, maka hambatan bahasa menjadi terselesaikan.
3. Selain untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa,
penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran ini juga akan bisa menghindari
kerancuan, sebab belajar bisa dilakukan dengan lebih sistematis dan teratur.
4. Menimbulkan minat sasaran pendidikan. Dengan adanya alat peraga, dipastikan para
siswa akan menjadi lebih penasaran dan antusias untuk mengetahui lebih dalam
mengenai materi yang akan dipelajari. Sehingga mereka pun akan lebih aktif dan
interaktif.
5. Semangat dan minat belajar yang besar akan memicu siswa untuk bekerja lebih keras
dalam upaya memahami materi yang sedang dipelajari. Sehingga dapat dipastikan
bahwa dengan penggunaan alat peraga ini maka siswa akan mampu menangkap
informasi yang lebih banyak.
6. Alat peraga juga berfungsi untuk membantu dalam mengatasi berbagai hambatan dalam
proses pendidikan, misalnya hambatan untuk menemukan bahasa yang tepat, habatan
untuk menalar materi abstrak yang dipelajari, hambatan untuk menyimpulkan informasi
yang diterima dan hambatan-hambatan lain yang mungkin terjadi dalam proses
pembelajaran.
7. Fungsi lain dari alat peraga dalam dunia pendidikan juga untuk merangsang para siswa
untuk mengimplementasikan atau melaksanakan pesan-pesan yang disampaikan melalui
materi yang dipelajari.
8. Membantu siswa untuk belajar dengan cepat dan menguasai lebih banyak materi yang
disampaikan oleh guru. Ini karena lebih banyak indera mereka yang bekerja.
9. Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran juga berfungsi untuk menghindari
metode pembelajaran yang bersifat verbalis. Metode verbalis tidak hanya akan membuat
siswa sulit untuk menangkap informasi yang disampaikan, tetapi juga akan membuat
suasana belajar menjadi tidak menyenangkan dan bahkan membosankan. Apabila
dibiarkan berlanjut, kondisi ini juga dapat berdampak pada kegagalan proses
pembelajaran dan transfer ilmu yang dilakukan.
10. Alat peraga juga berfungsi untuk mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran
pendidikan. Sebagaimana telah disampaikan bahwa pengetahuan seseorang diterima
melalui panca indera. Berdasarkan penelitian para ahli, menyimpulkan bahwa indera
yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah indera penglihatan
atau mata. Kurang lebih 75 % sampai 87 % dari pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata. Sedangkan 13 % sampai 25 % lainnya diperoleh melalui indera yang lain.

Seperti diketahui bahwa metode pembelajaran akan semakin efektif saat semakin banyak indera
yang terlibat, terutama sekali indera penglihatan. Sebagaimana teori yang disampaikan oleh
Elgar Dale, ia membagi alat metode penyampaikan informasi menjadi 11 macam dan sekaligus
menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat peraga dalam sebuah kerucut. Dari kerucut
tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli atau alat peraga dan
yang paling atas adalah kata-kata atau verbalis. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
alat peraga, terutama jenis alat peraga visual akan menstimulasi nalar siswa untuk menangkap
dan menguasai informasi yang diberikan kepadanya. Alat peraga ini juga akan membantu siswa
lebih mudah dalam menyimpulkan setiap informasi atau materi yang diterima, sehingga akan
terekam lebih kuat dan tidak mudah dilupakan. Peran alat peraga memang sangat penting
dalam dunia pendidikan, yakni untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga diperoleh hasil
pembelajaran yang lebih efektif dan optimal.

Media alat peraga untuk pendidikan sendiri ada banyak sekali jenis dan macamnya, dimana
masing-masing alat peraga memiliki tingkat akurasi dan intensitas yang berbeda-beda dalam
memberikan hasil pembelajaran. Olehh sebab itulah pemilihannya harus dilakukan dengan tepat
agar hasil yang diperoleh semakin maksimal. Dalam pemilihan alat peraga pendidikan, ada
banyak sekali faktor yang harus diperhatikan seperti misalnya relevansi alat peraga dengan
materi yang akan diajarkan, lingkungan pembelajaran, kharakteristik siswa, tujuan pendidikan
dan lain sebagainya. Pemilihan jenis alat peraga yang tepat dan sesuai akan memberikan lebih
banyak manfaat dan memaksimalkan fungsi alat peraga dalam proses pembelajaran.
Sebaliknya, penggunaan alat peraga yang kurang tepat dan sesuai akan semakin mengurangi
efektifitas proses pembelajaran, bahkan penggunaan alat peraga yang tidak sesuai juga dapat
berdampak fatal yakni kesalahpahaman siswa dalam menerima, mencerna dan menyimpulkan
informasi yang diterima.

Untuk bisa menemukan beragam jenis alat peraga pendidikan saat ini memang bukanlah hal
yang sulit dilakukan, sebab ada banyak sekali produsen, distributor ataupun supplier alat peraga
pendidikan. Bahkan Anda tidak hanya bisa menemukan mereka dengan kunjungan langsung ke
alamat mereka, karena pemesanan dan transaksi juga bisa dilakukan secara online yang tentu
saja akan jauh lebih praktis dan efisien. Disini Anda bisa menemukan banyak sekali pilihan jenis
alat peraga pendidikan, mulai dari alat peraga yang paling sederhana hingga alat peraga yang
canggih dan modern. Semuanya bisa dengan mudah Anda temukan. Hal paling menarik adalah
bahwa saat ini ada banyak sekali produsen atau supplier yang hadir dengan memberikan banyak
penawaran menarik. Beragam penawaran seperti harga yang murah dan bersaing, pilihan
produk berkualitas, pelayanan professional dan garansi panjang bisa dengan mudah Anda
temukan. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan untuk Anda yang berada di pihak pembeli.
Karena dengan demikian akan semakin besar peluang Anda untuk bisa menemukan jenis alat
peraga pendidikan yang tepat dan relevan dengan kebutuhan serta penawaran harga yang
bersaing. Meski demikian, sebaiknya tetap jeli dan selektif dalam memilih. Pastikan bahwa Anda
hanya mempercayakan kebutuhan aneka jenis alat peraga pendidikan ini kepada produsen atau
supplier alat peraga yang professional dan terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Asep Henry, dkk. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung
: UPI Press
Widodo, Ari, dkk. 2007. Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI Press
hhttp://www.audiolinks.com/tek9/images/products/opaque.jpg
http://evergreen-rentals.com/images/overheadprojector.jpg
http://spydersden.files.wordpress.com/2012/04/slide-projector.jpg
http://www.kesehatanmasyarakat.info/wp-content/uploads/2011/08/sistem-pencernaan.jpg
http://arinil.files.wordpress.com/2012/05/posterlindungi-hutan.png
http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos frc1/394579_10151303765644027_804983129_n.jpg
http://4.bp.blogspot.com/_-6y0hZVM55s/S4EkwelnTsI/AAAAAAAAD4k/-
G6evnSlu2M/s400/kartun+benny+and+mice+fish+teraphy.jpg
http://www.panjebarsemangat.co.id/wp-content/uploads/2012/06/27-6-Patung-Nyi-Ageng-
Serang-ing-tengah-kutha-Wates-Kulon-Progo.jpg
http://smadapas.info/top/biologi/11/MP_347_files/hal10.jpg
http://www.chiropractictools.com/graphics/torso_21.jpg
http://www.sdn1sambonggede.sch.id/userfiles/008.jpg
http://curug-gentong.com/wp-content/uploads/2012/09/curug-15.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_XlPEohH3s-k/THT9gNM43YI/AAAAAAAAA-
g/nwrYVEXOYhU/s1600/cover.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-
5yH200b1uU8/TdwPmKrY4oI/AAAAAAAAAXA/T0ytzivlYXU/s1600/Audio-CD.jpg
http://theworldprovider.net/site/wp-content/uploads/2013/04/1294063011-radio.jpeg

Anda mungkin juga menyukai