disusun oleh:
Kelompok 1
Mey Mey Nugraha 192151034
Irma Samrotul Fuaddah 192151119
Fitri Nur Hidayati 192151129
Ihsan Fadhila Sudaryanto 192151135
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis, Langkah-Langkah, Objek, Alat
Dan Sifat Suatu Model”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemodelan Matematika.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi kepada penulis selama
penyusunan makalah ini;
2. Dr. H. Supratman, Drs., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pemodelan Matematika;
3. Rekan-rekan seperjuangan Universitas Siliwangi yang senantiasa memberikan
dorongan dan motivasi selama penyusunan makalah ini;
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika penulisan, maupun isi. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model
Secara umum model diartikan sebagai representasi yang memuat struktur esen sial
(penting/pokok) dari suatu objek dalam dunia nyata. Secara khusus model adalah suatu
representasi (gambaran/perwakilan) masalah dalam dunia nyata yang biasanya digunakan
untuk lebih memahami, memprediksi, mempertimbangkan, dalam meng ambil keputusan
dan lain sebagainya. Sehingga model dapat diartikan sebagai suatu representasi
(gambaran/perwakilan) suatu objek yang disusun dengan tujuan tertentu. Objek : kejadian,
proses, sistem, dan sebagainya.
Tujuan utama orang menyusun suatu model adalah
1. guna mengenali perilaku objek dengan cara mencari keterkaitan antara unsur -
unsurnya
2. guna mengadakan pendugaan (prediksi) untuk memperbaiki keadaan objek
3. guna mengadakan optimalisasi dalam objek.
Jadi fungsi suatu model adalah menirukan/menggambarkan semirip mungkin
perilaku/keadaan objek yang diamati, sesuai dengan tujuan model. Manfaat model adalah
orang dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas pengenai objek, dapat "bermainmain"
atau mengadakan percobaan terhadap model tanpa menggangu objek dan dapat membuat
gambaran masa depan.
7
h. Veriefied? Apakah prediksinya bagus? Identifikasi tes yang dapat dilakukan untuk
memverifikasi model, yaitu apakah bermanfaat dalam hal alas an awal hal itu
dilakukan?
i. Improve? Bisakah kita perbaiki modelnya? Identifikasi nilai parameter yang tidak
cukup diketahui, variabel yang seharusnya sudah disertakan, dan atau asusmi atau
Batasan yang bisa diangkat.
j. Use? Bagaimana model ini akan diujicobakan? Apa yang akan dilakukan dengan
model?
8
Konstruksi diagram atau bagan untuk memudahkan atau menentukan hubungan
yang ada antara unsur-unsur dan variabel yang diketahui.
Step 4
Nyatakan model matematik yang dicari dalam bentuk persamaan atau
pertidaksamaan atau sistem persamaan.
Contoh 1 :Sebuah bidang berbentuk persegi panjang dengan selisih panjang dan lebar
sama dengan 4 dm. Jika luas bidang 96 dm² , formulasikanlah suatu fungsi untuk
menyatakan luas bidang tersebut. Penyelesaian :
Step 1) Diketahui: Bidang berbentuk persegi panjang, Selisih panjang dan lebar sama
dengan 4 dm, Luas bidang 96 dm².
Ditanyakan: Formulasi matematik yang menyatakan luas bidang.
Step 2) Misalkan panjang bidang adalah x, sehingga lebar bidang tersebut adalah x – 4.
Sedangkan luas bidang adalah 96 dm², dan luas bidang ini adalah panjang kali lebar.
Step 3) Diagramnya
Panjang X
Lebar X-4
Luas L(x) P. l
Step 4) Formulasi
fungsi untuk luas bidang adalah L(x) = x(x − 4) karena luas bidang sama dengan 96
dm2 maka diperoleh x(x − 4) = 96. Jadi untuk masalah di atas diperoleh model
matematika x(x − 4) = 96.
9
2. Stokastik
Model Stokastik adalah model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur
dengan derajat kepastian yang tidak stabil. Stokastik, dicirikan oleh ketidakpastian nilai
parameter-parameternya dan time-variant. Pada Model Stokastik disebut juga model
probabilistik peluang dari masing-masing kejadian benar-benar di hitung, menyusun
sebuah model stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik. Dengan kata
lain stokastik memperpertimbangkan adanya pengaruh acak antar individu. Sehingga
ada konsep peluang didalamnya. Contoh yang tejadi di kehidupan sehari-hari idalah
a. Jumlah penumpang bus Sebagai contoh jumlah penumpang ketika pagi hari,
mendekati jam kerja sangat banyak. Jumlah ini akan berangsur-angsur menurun
ketika jam kerja sudah dimulai dan menjelang jam istirahat. Jumlah penumpang
akan kembali naik ketika jam pulang kerja. Hal ini berlangsung hampir setiap hari,
namun tidak dapat dipastikan fungsi apa yang mendekatinya.
b. Jumlah pengunjung Grojogan Sewu Jumlah pengunjung Grojogan Sewu akan
meningkat tajam pada saat liburan sekolah maupun weekend. Namun setiap harinya
juga terdapat pengunjung yang jumlahnya tidak menentu. Dari jumlah pengunjung
ini tidak dapat ditentukan fungsi yang pasti, namun dapat didekati dengan suatu
fungsi interval yang bentuknya akan meningkat pada saat weekend ataupun liburan.
c. Pengunjung warung makan Pengunjung warung makan akan meningkat pada saat
jam-jam makan siang dan istirahat, dan akan berangsur-angsur berkurang ketika
jam makan sudah usai. Begitu seterusnya.
3. Diskrit
Diskrit sendiri berarti tidak saling berhubungan (laan dari kontinu). Diskrit tidak
berubah secara kontinu, tetapi memiliki nilai yang tertentu dan terpisah. Contohnya
simulasi layanan teller bank dimana jumlah pelanggan yang menunggu atau antri
berubah secara diskrit dari waktu ke waktu.
4. Kontinu
Kontinu berarti berkesinambungan, berkelanjutan, dan terus-menerus. Contohnya
simulasi permukaan air bendungan.
5. Empiris
empiris adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadian nyata yang pernah
dialami. Kejadian tersebut didapatkan melalui penelitian, observaasi, maupun
eksperimen.
Contoh :
10
Model Regresi
𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik) (metrik, non-metrik)
Model regresi logit/probit/tobit
𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(non-metrik) (metrik, non-metrik)
Model analisis diskriminan
𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik) (non-metrik)
Model ANOVA
𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik) (non-metrik)
Model Analisis Conjoint
𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik, non-metrik) (non-metrik)
Model MANOVA
𝑌1 + 𝑌2 + ⋯ + 𝑌𝑛 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik) (non-metrik)
Model korelasi kanonikal
𝑌1 + 𝑌2 + ⋯ + 𝑌𝑛 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
(metrik, non-metrik) (metrik,non-metrik)
6. Teoritis
Teoritis adalah sebuah bentuk dari buah pemikiran dan juga pola pikir yang dimana
kemudian akan mendasarkan sebuah bentuk dari hal yang semuanya berasal dari
berbagai macam bentuk. Contohnya penyusunan persamaan kecepatan reaksi bisa
menentukan konstanta kesepatan reaksi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bitman Simanullang, Clara Ika Sari Budhayanti. Tanpa Tahun. Unit 8 Permodelan
Matematika. Diakses pada http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_
KOMPUTER/196603252001121-MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_
PJJ/Pem_Mslh_Mat/unit8_konsep_dasar_pemodelan_matematika.pdf
Manaqib, Mugammad. 2021. Modul Perkuliahan Permodelan Matematika. Jakarta: FST UIN
Syarif Hidayatullah.
Ndii, Meksianis Zadrak. 2018. Permodelan Matematika. Sleman: Penerbit Deepublish.
Diakses pada https://books.google.co.id/books?id=gaCHDwAAQBAJ&printsec
=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
Resmawan. 2017. Permodelan Matematika Konsep dan Klasifikasi Model. Universitas Negeri
Gorontalo.
https://www.dictio.id/t/model-apa-saja-yang-ada-di-dalam-riset-operasi/14526/2
12