Anda di halaman 1dari 3

Para mahasiswa program MM

Dalam penelitian biasanya terdapat model yang disusun, dikembangkan atau diestimasi
dengan maksud mengekstraksi informasi yang diperlukan dalam proses analisis untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Diskusikanlah:

 Bagaimana strategi Saudara sehingga model yang disusun merupakan model yang
tepat? Jelaskan!

Bacalah artikel dalam file Jurnal_7.pdf (terdapat di halaman depan) sebagai latihan Saudara
mengidentifikasi informasi apa saja yang dapat diperoleh dari model dalam artikel tersebut.

Selamat berdiskusi.

Tutor

Rahmat Runa (NIM.530053723)

Diskusi 8 Seminar Dan Workshop Penelitian

Metode penelitian sangat penting karena turut menentukan tercapai atau


tidak tujuan suatu penelitian. Apabila suatu penelitian menggunakan metode yang
tepat, maka fakta atau kebenaran yang diungkap dalam penelitian akan dengan
mudah untuk dipertanggungjawabkan. Metode penelitian ilmiah adalah cara yang
dipandang sebagai cara mencari kebenaran secara ilmiah (Nazir,2013). Metode penelitian
adalah cara atau jalan yang dipakai untuk memahami obyek yang menjadi sasaran,
sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.(Bakker:1986)

Model, menurut Fisher (1978), adalah “analogi yang mengabstraksi atau menyeleksi bagian-
bagian dari keseluruhan, elemen-elemen penting atau sifat-sifat atau komponen-komponen
fenomena yang sedang dimodelkan” atau dapat dikatakan, model adalah tiruan dari gejala
yang akan diteliti; menggambarkan hubungan di antara variabel-variabel atau sifat-sifat atau
komponen-komponen gejala tersebut. Tujuan utama model ialah mempermudah pemikiran
yang sistematis dan logis.

Menurut Deutsch dalam Severin dan Tankard (2008),“Model adalah struktur simbol dan
aturan kerja yang diharapkan selaras dengan serangkaian poin yang relevan dalam struktur
atau proses yang ada. Model sangat vital untuk memahami proses yang lebih kompleks”.
Berdasarkan pandangan Deutsch tersebut, model merupakan struktur simbol dalam sebuah
proses guna memahami proses yang sifatnya kompleks. Struktur ini bisa terlihat bila
divisualisasikan.

Lanjut menurut Severin and Tankard, (2008),“Model didefinisikan sebagai representasi


dunia nyata dalam bentuk teoretis dan disederhanakan. Model bukan alat untuk
menjelaskan, tapi bisa digunakan untu membantu merumuskan teori. Model menyiratkan
suatu hubungan yang sering dikacaukan dengan teori karena hubungan antara model
dengan teori begitu dekat. Model memberi kerangka kerja yang bisa digunakan untuk
mempertimbangkan satu masalah meskipun dalam versi awalnya model tidak akan
membawa kita menuju prediksi yang berhasil”.

Sehingga dapat dipahami, bahwa model merupakan gambaran dari dunia nyata yang
kompleks dan secara teoretis disederhanakan. Karena begitu dekat dengan teori, terutama
dalam relasi antar unsur atau komponen yang bisa berupa konsep atau bahkan variabel,
maka model bisa tersamar sebagai teori. Tapi, meskipun model bisa digunakan untuk
mempertimbangkan dalam bentuk prediksi suatu masalah, berbeda dengan teori yang
memang sejak awal sudah “meyakinkan” karena sudah teruji. Jadi model bisa digunakan
untuk mempertimbangkan relasi variabel, tapi tidak sekuat teori dalam hal prediksi.

Menurut Deutsch dalam Severin and Tankard (2008), fungsi model adalah:

1. Mengorganisasi, yakni mengatur dan menghubungkan data yang tidak terlihat


sebelumnya.
2. Heuristic, yakni memberi kemungkinan menuju metode baru yang belum dikenal.
3. Prediktif, yakni melakukan prediksi yang bersifat kuantitatif mengenai kapan dan
seberapa banyak.
4. Pengukuran, data yang diperoleh dengan bantuan sebuah model bisa menjadi suatu
ukuran baik sekedar ranking atau sekala rasio penuh.

Dapat disimpulkan Model / Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin
diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara
panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep
ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan pada tinjauan pustaka
atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang
dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti.  Tinjauan pustaka berisi semua
pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa
membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil
peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat model /
kerangka konseptual. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan
mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual
memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti
akan menggunakan kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-
pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris yang
digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kerangka
konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari proses berpikir deduktif (aplikasi teori) dan
induktif ( fakta yang ada, empiris), kemudian dengan kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri
dengan konsep atau ide baru yang disebut sebagai model / kerangka konseptual.

Pemilihan model / kerangka konsepsual yang tepat pada sebagian besar penelitian
ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu :

1. Landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip, premis yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus
membuat analisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang
berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan
hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. 
2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain
yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian. 
3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan penelitian
atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua dengan cara berpikir
kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika
berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian.
4. Model / Kerangka konseptual juga berperan untuk mengidentifikasi jaringan
hubungan antar variable yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti.
Dengan demikian, sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa saja
jenis variable yang ada yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang diteliti
tersebut.

Referensi :
Anto Bakker 2012, metode-metode Filsfat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), 10.Bandung:
ALFABETA. (cet. 15)
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada Group
Fisher. A. 1978. Teori-Teorikomunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Severin, W. J., Tankard, J. W. (2008). Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan Terapan di
dalam Media Massa (Edisi Kelima). Jakarta: Kencana Media Group.
Moh. Nazir,2013, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia,), 36

Anda mungkin juga menyukai