PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum mengikuti proses pembelajaran biologi secara formal di sekolah,
siswa sudah membawa konsep awal tentang biologi. Konsep awal yang
mereka miliki kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep
yang diterima para ahli. Konsep yang berbeda itu sering disebut miskonsepsi
(salah konsep) atau konsep alternatif. Konsep awal itu bisa mereka dapatkan
sewaktu berada di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dari pengalaman
dan pengamatan mereka di masyarakat atau dalam kehidupan sehari-hari
(Berg, 2004).
Tekkaya (2002) mengungkapkan bahwa pada kenyataannya, biologi sering
dijumpai miskonsepsi diantaranya konsep yang berkaitan dengan respirasi,
fotosintesis, ekologi, aliran energi, genetika, klasifikasi dan sistem sirkulasi.
Salah satu topik dalam biologi yang menjadi bahan penelitian di kalangan
pendidik adalah kesulitan pelajar pada konsep genetika serta adanya
miskonsepsi pada materi yang berhubungan dengan genetika. Penelitian telah
menunjukkan bahwa ada beberapa miskonsepsi dan kesulitan belajar pada
konsep genetika di kalangan siswa sekolah menengah atas (Smith dan Knight,
2012). Hal ini juga menunjukkan bahwa peserta didik memiliki masalah
terkait konsep dan dalam menjelaskan pewarisan sifat dalam tingkatan
molekul. Dalam pengertian ini, genetika dianggap sebagai subjek yang rumit
dan penuh hubungan konseptual yang abstrak.
Reiser (2007) menyatakan bahwa ada dua alasan menmgapa genetika
termasuk materi yang sulit dipahami bagi peserta didik yaitu genetika
termasuk materi yang abstrak dan siswa tidak dapat menghubungkan konsep-
konsep yang telah diperolehnya. Kedua adalah bahwa genetika termasuk
struktur yang rumit. Genetika melibatkan beberapa organisasi biologis, tingkat
gen, protein, sel, jaringan, organ dan lain-lain. Oleh sebab itu miskonsepsi
pada konsep genetika harus segera diidentifikasi dan diatasi karena dapat
menyebabkan efek yang destruktif pada perkembangan akademik selanjutnya.
Identifikasi miskonsepsi pada konsep genetika perlu dilakukan agar dapat
diketahui konsep yang salah pada siswa dan penyebabnya. Berdasarkan
permasalahan yang telah dijelaskan maka perlu dilakukan penelitian yang
B. Rumusan Pertanyaan
Berdasarkan uraian latar belakang, diperoleh rumusan penelitian yaitu :
1. Bagaimana profil miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah Surabaya
pada materi genetika?
2. Apa faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa kelas XII SMA
Khadijah Surabaya pada materi genetika
3. Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah
Surabaya pada materi genetika?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk :
1. Mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah
Surabaya pada materi genetika
2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa kelas XII
SMA Khadijah Surabaya pada materi genetika
3. Mengetahui cara mengatasi miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah
Surabaya pada materi substansi genetika
D. Manfaat
Manfaat yang dieroleh dari penelitian ini adalah :
1. Dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan bagi guru tentang
miskonsepsi yang sering terjadi pada materi genetika.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru bahwa
materi genetika terkait dengan istilah dalam konsep gen,
DNA, kromosom serta hubungannya dengan proses sintesis
protein perlu mendapatkan perhatian lebih sebelum
menyampaikan materi genetika dan materi lainnya dengan
prasyarat materi genetika.
3. Dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan, baik dalam
penguasaan konsep maupun proses pembelajaran pada
materi genetika, terutama kaitannya dengan istilah dalam
konsep gen, DNA, kromosom serta hubungannya dengan
proses sintesis protein.
c. RNA
1. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida.
Tiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon
(ribosa), basa nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan
DNA sedangkan pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan
e. Ekspresi GEN
2. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi
merupakan proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi
Analisis Profil Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Khadijah Surabaya
pada Materi Genetika | 23
protein yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon di
sepanjang molekul RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt
membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu
ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt
lainnya yang disebut antikodon.
Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai
asam amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin mempunyai
antikodon AAA yang komplemen dengan UUU agar terjadi reaksi
penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya.
RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam
amino yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino
pada RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase
(aminoacyl-tRNA synthetase).
Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan
kodon RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas
subunit besar dan subunit kecil yang dibangun oleh protein-protein
dan molekul-molekul RNAt.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Proses pengambilan data
dilakukan secara observasi. Observasi dilakukan pada materi genetika untuk
mengetahui profil miskonsepsi siswa kelas XII pada materi tersebut.
C. Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilakuakan pada pada siswa kelas XII SMA Khadijah
Surabaya semester genap tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 15 siswa.
Penelitian ini dilakukan pada kelas yang heterogen dan telah dianggap
mewakili untuk mengetahui profil mikonsepsi siswa pada materi tersebut.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan 4 tahap, yaitu antara lain:
1. Tahap Persiapan
Tabel 1. Kompetensi dasar dan indikator materi genetika kelas XII SMA
KompetensiDasar Indikator
3.3 Menganalisis hubungan 3.3.1 Menjelaskan konsep kromosom,
strukur dan fungsi gen, gen, DNA serta perbedannya
DNA, Kromosom dalam 3.3.2 Mendeskripsikan keterkaitan
penerapan prinsip struktur kromosom dan DNA
pewarisan sifat pada 3.3.3 Menyebutkan perbedaan DNA
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi miskonsepsi pada siswa
menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya yaitu
instrumen three-tier test.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi
miskonsepsi siswa yang diperoleh dari data sebelumnya. Analisis
dilakukan dengan menghitung persentase siswa yang mengalami
miskonsepsi, sesuai dengan kriteria Arslan et.al., (2012) sebagai berikut:
Keterangan:
P= angka persentase kategori
f= jumlah siswa setiap kategori
N= jumlah seluruh siswa
Setelah diketahui profil miskonsepsi siswa, maka dibuat solusi untuk
mencegah miskonsepsi pada siswa.
Gambar .1 Grafik persentase siswa yang ahu konsep, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep, miskonsepsi positif dan miskonsepsi negarif pada
setiap butir soal
Analisis Profil Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Khadijah Surabaya pada Materi Genetika | 34
B. Analisis Data
Hasil tes miskonsepsi yang didapat dari penelitian ini berupa hasil tes
kemampuan siswa dengan menggunakan metode Three-tier Test.
1. Konsep Struktur DNA
A B
Gambar 1. A. Hasil kerja siswa yang tidak mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja
siswa yang tiak tau konsep.
Pada soal nomor 1 (Gambar A) siswa diminta untuk menjelaskan gambar
struktur nukleotida. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang telah
dilaksanakan siswa K memilih jawaban A, yaitu gambar diatas adalah suatu
nukleotida yang terdiri dari gugus fosfat, gula Deoksiribosa dan basa
nitrogen. Siswa K dapat menjawab dengan benar dan mampu memberikan
alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 4 yang bisa dikatakan tinggi.
Maka K tidak mengalami miskonsepsi.
Sedangkan pada soal nomor 1 (Gambar B) siswa diminta untuk
menjelaskan gambar struktur nukleotida. Berdasarkan hasil tes kemampuan
yang telah dilaksanakan siswa MHR memilih jawaban C, yaitu gambar
tersebut adalah struktur RNA yang terdiri dari gugus fosfat, gula deoksiribosa
dan basa nitrogen. Siswa MHR tidak dapat menjawab dengan benar, untuk
jawaban yang benar yaitu A, gambar diatas adalah suatu nukleotida yang
terdiri dari gugus fosfat, gula Deoksiribosa dan basa nitrogen sedangkan
untuk memberikan alasan siswa MHR tidak dapat memberikan alasan yang
A B
Gambar 2.A. Hasil kerja siswa yang tidak mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja
siswa yang tidak tahu konsep
Pada soal nomor 2 (Gambar A) siswa diminta untuk memilih jawaban
yang benar mengenai proses replikasi pada eukariotik. Berdasarkan hasil tes
kemampuan yang telah dilaksanakan siswa RS memilih jawaban B, yaitu
replikasi DNA diawali dengan terbentuknya dua rantai polinukeotida yang
masing-masing berfungsi sebagai cetakan. Siswa RS dapat menjawab dengan
benar dan mampu memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 3
yang bisa dikatakan tinggi. MakaRS tidak mengalami miskonsepsi.
Sedangkan pada soal nomor 2 (Gambar B) siswa diminta untuk memilih
jawaban yang benar mengenai proses replikasi pada eukariotik. Berdasarkan
hasil tes kemampuan yang telah dilaksanakan siswa GBK memilih jawaban
C, yaitu enzim ligase hanya bekerja pada untai lagging strand yakni untuk
menyambung. Siswa GBK tidak dapat menjawab dengan benar, untuk
jawaban yang benar yaitu B, replikasi DNA diawali dengan terbentuknya dua
rantai polinukleotida yang masing-masing berfungsi sebagai cetakan,
sedangkan untuk memberikan alasan siswa GBK tidak dapat memberikan
alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 1yang bisa dikatakan rendah.
Maka GBKtidak mengalami miskonsepsi tetapi GBK dikategorikan siswa
yang tidak tau konsep.
A B
Gambar 3.A Hasil kerja siswa yang tidak mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja
siswa yang mengalami miskonsepsi
Pada soal nomor 3 (Gambar A) siswa diminta untuk memilih jawaban
yang benar mengenai arah penambahan nukleotida pada perpanjangan pita
DNA yang sedang disintesis. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang telah
dilaksanakan siswa MS memilih jawaban C, yaitu arah yang sama yaitu 5- 3
secara bersamaan. Siswa MS dapat menjawab dengan benar dan mampu
memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 1 yang bisa
dikatakan rendah. Maka MS tidak mengalami miskonsepsi tetapi MS
dikategorikan siswa yang tidak tau konsep.
Sedangkan pada soal nomor 3 (Gambar B) siswa diminta untuk memilih
jawaban yang benar mengenai arah penambahan nukleotida pada
perpanjangan pita DNA yang sedang disintesis. Berdasarkan hasil tes
kemampuan yang telah dilaksanakan siswa AL memilih jawaban C, yaitu arah
yang sama yaitu 5- 3 secara bersamaan. Siswa AL dapat menjawab dengan
benar, sedangkan untuk memberikan alasan siswa AL tidak dapat
memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 3 yang bisa
dikatakan tinggi. Maka AL mengalami miskonsepsi.
4. Konsep Tempat Berlangsungnya Proses Transkripsi
A B
Gambar 6: A Hasil kerja siswa yang mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja siswa
yang tidak mengalami miskonsepsi
A
Pada soal nomor 11 (Gambar A) siswa diminta untuk mengetahui hasil
akhir. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang telah dilaksanakan siswa AL
memilih jawaban A, yaitu 4-1-5-3-2. Siswa AL tidak dapat menjawab dengan
benar, untuk jawaban yang benar yaitu E, 4-5-1-3-2 sedangkan untuk
memberikan alasan siswa AL tidak dapat memberikan alasan yang benar
Analisis Profil Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Khadijah Surabaya
pada Materi Genetika | 41
dengan tingkat keyakinan 3 yang bisa dikatakan tinggi. Maka AL mengalami
miskonsepsi.
Gambar 10: A Hasil kerja siswa yang mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja siswa
yang tidak tau konsep
Pada soal nomor 12 (Gambar A) siswa diminta untuk memilih
pernyataan tentang Hukum Mendel I. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang
telah dilaksanakan siswa GBK memilih jawaban A, yaitu Hukum Mendel I
hanya terjadi pada persilangan monohybrid. Siswa GBK tidak dapat
menjawab dengan benar, untuk jawaban yang benar yaitu D, Hukum Mendel
I bisa terjadi pada persilangan monohybrid, dihibrid, trihibrid, tetrahibrid dan
seterusnya. Sedangkan untuk memberikan alasan siswa AR tidak dapat
memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 3 yang bisa
dikatakan tinggi. Maka GBK mengalami miskonsepsi.
Pada soal nomor 12 (Gambar B) siswa diminta untuk memilih pernyataan
tentang Hukum Mendel I. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang telah
dilaksanakan siswa A memilih jawaban A, yaitu Hukum Mendel I hanya
terjadi pada persilangan monohybrid. Siswa A tidak dapat menjawab dengan
benar, untuk jawaban yang benar yaitu D, Hukum Mendel I bisa terjadi pada
persilangan monohybrid, dihibrid, trihibrid, tetrahibrid dan seterusnya,
sedangkan untuk memberikan alasan siswa A tidak dapat memberikan alasan
yang benar dengan tingkat keyakinan 0 yang bisa dikatakan rendah. Maka A
tidak mengalami miskonsepsi tetapi tidak tahu konsep.
B
Gambar 11: A Hasil kerja siswa yang tidak mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja
siswa yang tidak tau konsep.
Pada soal nomor 14 siswa diminta untuk menjelaskan penyimpangan semu
hukum mendel. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang telah dilaksanakan
siswa RS memilih jawaban A, yaitu epistatis dominan. Siswa RS dapat
menjawab dengan benar dan mampu memberikan alasan yang benar dengan
tingkat keyakinan 4 yang bisa dikatakan tinggi. Maka RS tidak mengalami
miskonsepsi.
Pada soal nomor 14 (Gambar B) siswa diminta untuk menjelaskan
penyimpangan semu hukum mendel. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang
telah dilaksanakan siswa RMA memilih jawaban C, yaitu epistasis ganda
dominan. Siswa RMA tidak dapat menjawab dengan benar, untuk jawaban
yang benar yaitu A, epistatis dominan, sedangkan untuk memberikan alasan
siswa A tidak dapat memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan
A B
Gambar 12 : A Hasil kerja siswa yang tidak mengalami miskonsepsi, B Hasil kerja
siswa yang mengalami miskonsepsi
Pada soal nomor 15 siswa diminta untuk menentukan genotip dan fenotip
pada konsep penggolongan darah. Berdasarkan hasil tes kemampuan yang
telah dilaksanakan siswa RSAN memilih jawaban D, yaitu 4 genotip 3 fenotip
dan 4 genotip 4 fenotip. Siswa RSAN dapat menjawab dengan benar dan
mampu memberikan alasan yang benar dengan tingkat keyakinan 5 yang bisa
dikatakan tinggi. Maka RSAN tidak mengalami miskonsepsi.
Pada soal nomor 15 (Gambar B) siswa diminta untuk menentukan genotip
dan fenotip pada konsep penggolongan darah. Berdasarkan hasil tes
kemampuan yang telah dilaksanakan siswa K memilih jawaban A, yaitu 2
genotip dan 3 fenotip. Siswa K tidak dapat menjawab dengan benar, untuk
jawaban yang benar yaitu D, 4 genotip 3 fenotip dan 4 genotip 4 fenotip
sedangkan untuk memberikan alasan siswa K tidak dapat memberikan alasan
yang benar dengan tingkat keyakinan 4 yang bisa dikatakan tinggi. Maka K
mengalami miskonsepsi.
C. Pembahasan
1. Keterkaita persentase miskonsepsi siswa dengan
faktor yang mempengaruhinya
Cukup tingginya persentase siswa yang mengalami miskonsepsi
disebabkan karena siswa tidak menginterpretasi konsep dengan benar. Faktor
lainnya adalah tingkat kesukaran/sifat konsep yang dipelajari, bahasanya sulit
dan banyaknya istilah-istilah asing pada konsep ini.
A. Simpulan
Berdaasrkan data dan hasil analisis yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa :
1. Siswa kelas XII SMA Khadijah Surbaya mengalami
miskonsepsi pada materi genetika dengan persentase
33,75%. Hal ini terjadi karena materi eneika merupakan
materi yang kompleks dan sulit. Miskonsepsi tertinggi
diperoleh pada subkonsep replikasi DNA (50%).
2. Faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah
Surabaya pada materi genetika yaitu : 1) konsep awal yan dimiliki oleh
siswa; 2) guru; 3) buku ajar atau sumber internet yang kurang terpercaya
3. Cara mengatasi miskonsepsi siswa kelas XII SMA Khadijah Surabaya pada
materi genetika adalah guru hendaknya menyiapkan pembelajaran dengan
baik, seperi membuat RPP, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
benar (tidak ada miskonsepsi dan salah konsep). Media pembelajaran yang
baik digunakan dalam pembelajaran materi genetika adalah chart atau
gambar, video atau animasi atau media pembelajaa interkatif lainnya.
B. Saran
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebaai acaun dalam
mempersiapkan pembelajaran yang optimal, sehinga
diharapkan tidak terjadi miskonsepsi pada siswa. peneletian
ini bisa dikembangkan pada konsep-konsep materi Biologi SMA
yang lain.