Anda di halaman 1dari 3

Analisis Jurnal SINTA 2

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Biosfer : Jurnal Pendidikan Biologi
2. Volume : 15
3. Nomor :1
4. Halaman : 44-50
5. Tahun Penerbit : 2022
6. Judul Jurnal : Analisis miskonsepsi siswa pada materi sel sebagai unit
terkecil kehidupan
7. Nama Penulis : Oky Rizkiana Silaban, Hendri Pranoto

B. ISI JURNAL
1. Tujuan Penelitian : menganalisis miskonsepsi siswa pada materi sel sebagai
unit terkecil kehidupan dan sumber miskonsepsi
2. Latar belakang : Kesalahpahaman adalah pemahaman konsep yang tidak
akurat, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh konsep yang salah,
kebingungan antara konsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis yang tidak tepat
antara konsep (Fowler & Jaoude, 1987). Miskonsepsi dapat menghambat siswa untuk
menguasai lebih dalam tentang suatu materi, menghambat proses menerima dan
mengintegrasikan pengetahuan baru Yunanda, et al., 2019; Zulfia, dkk, 2019). Studi
pendahuluan mengungkapkan bahwa miskonsepsi terbesar terdapat pada materi
pembelajaran sel sebagai satuan kehidupan terkecil sebesar 69% dimana siswa tidak
dapat membedakan fungsi mitokondria dan kloroplas. Berdasarkan hasil wawancara juga
diketahui bahwa guru tidak pernah mengungkapkan miskonsepsi yang terjadi pada
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada materi sel
sebagai unit terkecil kehidupan dan sumber miskonsepsi. Penelitian ini bermanfaat bagi
guru untuk dapat mengevaluasi strategi, metode dan model pembelajaran.
3. Lokasi Penelitian : Simamora Nabolak, Dolok Saribu, Kec. Pagaran,
Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
4. Metode Penelitian : Jenis penelitian yaitu Deksriptif Kuantitatif. Populasi
penelitian ini yaitu seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pagaran yang terdiri dari 3 kelas
dimana kelas IPA 1 sebanyak 36 orang, IPA 2 sebanyak 36 orang dan IPA 3 sebanyak
35 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 yang diambil dengan menggunakan
teknik random sampling. Tes diagnostic empat tingkat digunakan sebagai instrument
untuk mengetahui miskonsepsi siswa dan factor-faktor penyebab miskonsepsi yang
diketahui melalui wawancara. Tes diagnostic empat tingkat disusun berdasarkan
indikator dari silabus biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 pagaran. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) mengukur hasil belajar siswa dengan
menghitung skor kognitif; (2) menghitung persentase ketuntasan hasil belajar sesuai
dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70; (3) pengelompokkan hasil tes siswa menjadi
beberapa kategori yaitu pemahaman konsep, tidak memahami konsep dan miskonsepsi;
(4) menghitung persentase siswa yang memahami konsep, tidak memahami konsep, dan
miskonsepsi; (5) menentukan tingkat kategori miskonsepsi berdasarkan istighfarin; (6)
menentukan nilai CDQ (Confidence Discrimination Quotient) untuk mengetahui apakah
siswa dapat membedakan apa yang mereka pahami dan apa yang tidak mereka pahami.
5. Hasil Penelitian : hasil belajar siswa setelah diberikan soal materi sel empat
tingkat sebagai satuan kehidupan terkecil kepada 35 siswa diperoleh nilai tertinggi 69,4
dan nilai terendah 11,1. Hasil belajar menunjukkan bahwa semua siswa tidak mencapai
kriteria ketuntasan minimal. Miskonsepsi sering terjadi pada materi pelajaran yang
berkaitan dengan sel. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa konsep sel bersifat
abstrak sehingga sulit untuk dipahami. Bentuk miskonsepsi ini menunjukkan bahwa
siswa dapat menjelaskan suatu konsep dengan benar tetapi tidak mengetahui alasan dari
konsep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi
sebesar 36,03% dengan kategori sedang, dimana miskonsepsi tertinggi terjadi pada
indicator menganalisis mekanisme transport membrane sebesar 48,57% dan miskonsepsi
terendah terjadi pada indicator menjelaskan komponen kimia suatu zat. Sel terbesar
28,57%. Factor utama penyebab miskonsepsi adalah buku teks, teman, dan internet.
6. Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian diketahui miskonsepsi terjadi pada semua
indicator materi pembelajaran sel dimana miskonsepsi tertinggi terjadi pada indicator
menganalisis mekanisme transport membrane, dan miskonsepsi terendah terjadi pada
indicator menjelaskan komponen kimia sel. Berdasarkan hasil wawancara, sumber miskonsepsi
materi sel sebagai unit terkecil kehidupan adalah buku teks, teman, dan internet. Untuk
mengurangi resiko terjadinya miskonsepsi pada siswa khususnya pada materi abstrak, maka
diperlukan strategi dan metode pembelajaran dengan bantuan teknologi dan buku pelajaran
yang akan dijadikan sebagai sumber belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai