SKRIPSI
Oleh
Icha Pamira
1810305018
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah Swt
akan memudahkan baginya jalan menuju surga”
(HR. Muslim)
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian
sendiri”
(QS. Al-Isra:7)
“Cukup jadi diri sendiri tidak perlu iri dengan yang lain, sesungguhnya Allah
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang berharga dalam hidup
saya yang telah berperan penting dalam proses penyelesaian studi ini hingga
selesai pada waktu yang tepat.
1. Kedua orang tua saya, Bapak Subakir dan Ibu Utaminingsih yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus dan selalu mendoakan,
mendidik, memberikan semangat dan dukungan di setiap langkah saya.
2. Kakak kandung dan kakak ipar saya, Alvian Utoyo dan Siti Laili Zumrotin
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dan semangat.
3. Ibu Ika Sukmawati, M.Pd. dan Ibu Karunia Galih Permadani, M.Sc., selaku
dosen pembimbing saya yang telah rela meluangkan waktunya untuk
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Keluarga besar saya yang tidak dapat saya sebut satu persatu, yang selalu
memberikan dorongan dan semangat untuk saya.
5. Sahabat terbaik saya, Ditaul Safitri yang telah memberikan semangat dan
dukungan, yang selalu menemani saya dalam suka maupun duka dan menjadi
saksi perjalanan studi saya dari awal sampai selesai.
6. Sahabat-sahabat saya, Hagni Sukma A.B dan Vika Taniya R yang telah
membantu saya selama masa kuliah, selalu memberikan motivasi dan
dukungan.
vi
ABSTRAK
Pamira, Icha. 2022. “Analisis Miskonsepsi Sub Materi Sistem Saraf pada Siswa
Kelas XI MIPA SMAN 1 Candimulyo Menggunakan Metode Certainty
of Response Index (CRI)”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tidar. Pembimbing
I Ika Sukmawati, M.Pd., Pembimbing II Karunia Galih Permadani, M.Sc.
Skripsi berjudul “Analisis Miskonsepsi Sub Materi Sistem Saraf pada Siswa
Kelas XI MIPA SMAN 1 Candimulyo Menggunakan Metode Certainty of
Response Index (CRI)” dilatarbelakangi oleh fenomena di sekolah yaitu siswa
yang kesulitan memahami konsep yang ada pada materi pelajaran biologi
khususnya sub materi sistem saraf.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi
pada sub materi sistem saraf berdasarkan metode CRI. (2) mengetahui besaran
persentase miskonsepsi yang terjadi pada sub materi sistem saraf berdasarkan
metode CRI. (3) menganalisis faktor penyebab miskonsepsi siswa pada sub materi
sistem saraf.
Penelitian kualitatif ini dengan populasi yaitu siswa kelas XI MIPA SMAN
1 Candimulyo, sampel penelitian yaitu kelas XI MIPA 4 berjumlah 36 siswa.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian
ini menggunakan instrumen berupa tes objektif dan wawancara pendalaman. Data
yang terkumpul dianalisis untuk mengetahui dan membedakan siswa yang paham
konsep (P), miskonsepsi (M), tidak yakin (TY), dan tidak paham konsep (TP).
Wawancara dilakukan untuk mengetahui faktor miskonsepsi sub materi sistem
saraf yang terjadi pada siswa.
Hasil penelitian ini yaitu, (1) terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI
MIPA SMAN 1 Candimulyo pada sub materi sistem saraf. (2) persentase siswa
dengan kategori Paham Konsep (PK) sebesar 22,78%, kategori Miskonsepsi (M)
sebesar 33.75%, kategori Tidak Yakin (TY) sebesar 21,88%, kategori Tidak
Paham (TP) sebesar 32.91%. Dari 20 butir soal, terdapat 7 butir soal miskonsepsi
diantaranya konsep gerak impuls saraf 33,33%, gerak sadar dan gerak tak sadar
63,89%, mekanisme penghantaran impuls 44,44%, bagian-bagian sistem saraf
pusat 55,55%, sistem saraf tepi 47,22%, cara kerja saraf otonom 33,33%,
gangguan sistem saraf 55,55%. (3) hasil wawancara kepada siswa dan guru
biologi terdapat faktor-faktor penyebab miskonsepsi sub materi sistem saraf yaitu
materi yang abstrak, minat belajar siswa, pembelajaran daring, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran.
Kata kunci: miskonsepsi, sub materi sistem saraf, Certainty of Response Index
(CRI)
vii
ABSTRACT
Pamira, Icha. 2022. “Analysis of the Misconceptions of the Nervous System Sub-
Material in Class XI MIPA SMAN 1 Candimulyo Students Using the
Certainty of Response Index (CRI) Method”. Thesis. Biology Education
Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Tidar
University. Advisor I Ika Sukmawati, M.Pd., Advisor II Karunia Galih
Permadani, M.Sc.
viii
PRAKATA
Segala puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya. Berkat Karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Miskonsepsi Sub Materi Sistem Saraf Pada Siswa Kelas XI MIPA
SMAN 1 Candimulyo Menggunakan Metode Certainty of Response Index (CRI)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tidar.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyempaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Ibu Ika Sukmawati, M.Pd. (Pembimbing I) dan Ibu Karunia Galih Permadani,
M.Sc. (Pembimbing II).
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tidar, yang telah memberikan kesempatan serta arahan
selama pendidikan, penelitian, dan penulisan skripsi ini.
2. Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar yang telah
memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, yang telah memberikan banyak
bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.
4. SMAN 1 Candimulyo yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk
peneliti melakukan penelitian.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa dan dukungan.
ix
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini mungkin masih terdapat
kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga
penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Icha Pamira
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................................v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
PRAKATA ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 9
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR .......................12
2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 12
2.1.1 Konsep ................................................................................................. 12
2.1.2 Miskonsepsi ......................................................................................... 14
2.1.3 Miskonsepsi dalam Pembelajaran Biologi ........................................... 17
2.1.4 Sub Materi Sistem Saraf ...................................................................... 19
2.1.5 Certainty of Response Index (CRI) ...................................................... 20
2.1.6 Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 22
2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................29
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 29
3.2 Subjek Penelitian......................................................................................... 29
xi
3.3 Data dan Sumber Data ................................................................................ 30
3.4 Instrumen Penelitian.................................................................................... 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 40
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................43
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 43
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 45
4.2.1 Analisis Hasil Tes Diagnostik .............................................................. 45
4.2.2 Faktor Penyebab Miskonsepsi ............................................................. 75
BAB V PENUTUP ................................................................................................81
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 81
5.2 Implikasi ...................................................................................................... 81
5.3 Saran ............................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................84
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi pada Siswa ....................................................... 17
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian CRI........................................................................... 21
Tabel 2.3 Kriteria Penilaian Dengan Teknik CRI ................................................. 22
Tabel 3.1 Kategori Jawaban Tes Tiga Tingkat ..................................................... 31
Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ............................... 33
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Reliabilitas ............................................................... 33
Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Instrumen ........................................................ 34
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal ...................................................... 35
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen ................................................... 36
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran .................................................. 37
Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Wawancara Guru Pengampu ................................................ 39
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Wawancara Terhadap Siswa ................................................. 39
Tabel 4.1 Persentase Hasil Tes Diagnostik ........................................................... 43
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 28
Gambar 4.1 Persentase Hasil Tes Sub Materi Sistem Saraf.................................. 45
Gambar 4.2 Butir Soal Nomor 6 ........................................................................... 47
Gambar 4.3 Butir Soal Nomor 5 ........................................................................... 49
Gambar 4.4 Butir Soal Nomor 8 ........................................................................... 50
Gambar 4.5 Butir Soal Nomor 14 ......................................................................... 51
Gambar 4.6 Butir Soal Nomor 17 ......................................................................... 53
Gambar 4.7 Butir Soal Nomor 18 ......................................................................... 54
Gambar 4.8 Butir Soal Nomor 20 ......................................................................... 56
Gambar 4.9 Butir Soal Nomor 1 ........................................................................... 58
Gambar 4.10 Butir Soal Nomor 3 ......................................................................... 59
Gambar 4.11 Butir Soal Nomor 12 ....................................................................... 60
Gambar 4.12 Butir Soal Nomor 19 ....................................................................... 62
Gambar 4.13 Butir Soal Nomor 2 ......................................................................... 63
Gambar 4.14 Butir Soal Nomor 4 ......................................................................... 65
Gambar 4.15 Butir Soal Nomor 7 ......................................................................... 66
Gambar 4.16 Butir Soal Nomor 9 ......................................................................... 67
Gambar 4.17 Butir Soal Nomor 10 ....................................................................... 69
Gambar 4.18 Butir Soal Nomor 11 ....................................................................... 71
Gambar 4.19 Butir Soal Nomor 13 ....................................................................... 72
Gambar 4.20 Butir Soal Nomor 15 ....................................................................... 73
Gambar 4.21 Butir Soal Nomor 16 ....................................................................... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Diagnostik .......................................... 90
Lampiran 2. Lembar Soal Tes ............................................................................... 92
Lampiran 3. Kunci Jawaban Soal Tes ................................................................. 121
Lampiran 4. Lembar Wawancara Siswa ............................................................. 122
Lampiran 5. Lembar Wawancara Guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi ....... 123
Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen Soal Tes Diagostik ............................. 124
Lampiran 7. Hasil Validasi Soal Tes Diagnostik ................................................ 127
Lampiran 8. Data Hasil Uji Coba Soal Tes ......................................................... 130
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas .................................................. 131
Lampiran 10. Perhitungan Daya Pembeda Soal Tes ........................................... 132
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal .................................. 134
Lampiran 12. Kisi-Kisi Soal Tes Setelah Uji Coba ............................................ 136
Lampiran 13. Soal Tes Diagnostik ...................................................................... 137
Lampiran 14. Kunci Jawaban Soal Tes Diagnostik ............................................ 147
Lampiran 15. Hasil Pekerjaan Tes Diagnostik Salah Satu Siswa ....................... 148
Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Tes Diagnostik ............................................... 152
Lampiran 17. Persentase Butir Soal Tes Diagnostik ........................................... 153
Lampiran 18. Hasil Wawancara Siswa ............................................................... 154
Lampiran 19. Hasil Wawancara Guru Biologi .................................................... 163
Lampiran 20. Daftar Presensi Siswa Kelas Xi Mipa 2 (Kelas Uji Coba) ........... 165
Lampiran 21. Daftar Presensi Siswa Kelas Xi Mipa 4 (Subjek Penelitian) ........ 166
Lampiran 22. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................ 167
Lampiran 23. Data Nilai Ulangan Harian Kelas XI SMAN 1 Candimulyo........ 169
Lampiran 24. Data Nilai Ulangan SMAN 5 Magelang....................................... 173
Lampiran 25. Data Nilai Ulangan MAN Kota Magelang ................................... 174
Lampiran 26. Surat Izin Penelitian...................................................................... 175
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat krusial bagi setiap manusia, setiap orang
Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan hal yang mutlak yang harus
merupakan tujuan yang harus dicapai seorang guru bagi siswanya. Hernawati &
pendidikan sangatlah pesat sehingga manusia dituntut untuk selalu belajar dan
mempelajari hal-hal yang baru. Salah satu bagian dari ilmu pengetahuan sains
memuat banyak konsep yang harus dikuasai oleh siswa. Konsep dalam diri
1
2
dalam memaknai banyak konsep. Penguasaan konsep adalah capaian hasil belajar
siswa mengenai suatu materi yang telah dipelajari. Siswa dikatakan telah
Meskipun pendefinisian atau penjelasan siswa tidak sama dengan kata-kata yang
ada dalam konsep namun sebenarnya memiliki maksud atau arti yang sama.
Penguasaan konsep dalam diri siswa dapat dinilai dari bagaimana siswa
yang terkait dengan hal-hal baru. Hasil belajar siswa akan memberikan gambaran
seberapa dalam siswa tersebut memaknai konsep sebelum dan sesudah proses
pembelajaran.
diajarkan kepada siswa tidak hanya sekedar hafalan, tetapi harus dipahami dengan
baik. Selain itu, pemahaman konsep biologi juga merupakan aspek penting yang
harus disampaikan oleh guru, karena guru memiliki peranan untuk membimbing
(Sunandar, 2011).
Penguasaan konsep sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa karena
dalam materi biologi terdapat banyak konsep. Banyaknya konsep yang harus
konsep biologi, seperti yang dijelaskan Aydin & Balim (2009) bahwa ada siswa
tidak tepat/ tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang diakui oleh para ahli
mendalami materi dengan baik. Miskonsepsi dapat muncul dalam diri seseorang
akibat dari pengalaman yang didapat berbeda dengan konsep-konsep yang diakui
para ahli.
Pengalaman awal dari siswa bisa jadi berbeda dengan pengalaman yang
konsep (NSTA, 2013). Oleh karena itu, miskonsepsi pada siswa harus diperbaiki.
melanjutkan proses belajar. Hal itu merupakan masalah besar dalam proses
Selain dari diri siswa, faktor penyebab miskonsepsi bisa juga berasal dari
guru (Suparno, 2013). Guru yang kurang memahami betul konsep yang diajarkan
akan berakibat pada kesalahan pemahaman pada siswa yang dapat menimbulkan
memperhatikan kesalahan pemahaman yang dialami siswa. Maka dari itu setiap
materi yang disampaikan pada saat itu. Disisi lain, miskonsepsi yang terjadi pada
Sekolah Menengah Atas. Salah satu yang menjadi penyebab yaitu karakteristik
terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab materi fisiologis dianggap sulit,
sebuah konsep.
karakteristik abstrak dan sulit dipahami oleh siswa yaitu pada sub materi sistem
saraf (Rahayu, 2016). Sub materi sistem saraf mempunyai karakteristik materi
yang abstrak dan rumit yaitu karena berhubungan dengan mekanisme fisika dan
sistem saraf mempunyai empat prinsip penting yaitu: hubungan antara struktur
Sub materi sistem saraf dianggap sulit karena sifat materinya yang abstrak
(Kurniati, 2001; Ibayati, 2002). Mekanisme sebab akibat yang menjadi salah satu
prinsip pada sub materi sistem saraf yang menjadi penyebab kesulitan dalam
pembentukan dan penghantaran impuls saraf. Sistem saraf adalah salah satu sub
5
maka akan berdampak pada bertambahnya materi yang tidak mampu dipahami
dengan tuntas (Saputri, dkk, 2016). Dari hal tersebut dapat berakibat pada
dan akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Di era pandemi seperti
saat ini yang mengharuskan siswa belajar di rumah dengan konsep yang mereka
miliki sangat menyulitkan untuk benar-benar memahami konsep yang tepat sesuai
penerimaan materi yang diajarkan oleh guru. Penerimaan konsep siswa juga tidak
tidak didapat dengan maksimal, hasil belajar siswa juga menjadi tidak maksimal.
Dengan demikian, Learning Loss memiliki dampak yang besar terhadap kualitas
sumber daya manusia pada masa pandemi (Li, dkk., 2020; Andriani, dkk., 2021).
kesalahan yang akan terjadi misalnya kesalahan siswa dalam menerima konsep
pada SMA N 1 Candimulyo. Hasil wawancara dari guru biologi kelas XI SMA N
memahami sub materi sistem saraf. Hal ini dikarenakan struktur materi yang rumit
dan banyak istilah asing yang harus diingat. Minat belajar siswa terhadap sub
materi sistem saraf cukup rendah. Selain itu, guru juga menyebutkan bahwa
penerimaan siswa mengenai konsep sub materi sistem saraf masih tergolong sulit
terutama pada sub topik mekanisme jalannya impuls saraf. Hal ini dibuktikan
dengan masih rendahnya nilai ulangan harian siswa pada bab sistem saraf.
Sehingga saat ini masih sulit untuk membedakan siswa yang mengalami
miskonsepsi dan yang tidak tahu konsep. Ditambah dengan adanya pandemi yang
kemungkinan bahwa konsep-konsep yang mereka bangun pada sub materi sistem
menengah lainnya yaitu SMAN 5 Magelang dan MAN kota Magelang. Pada
dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI MIPA
khususnya pada sub materi sistem saraf. Siswa cukup aktif dalam pembelajaran
dan guru mampu menerjemahkan suatu konsep dengan baik. Nilai ulangan harian
pada sub materi sistem saraf cukup baik dan banyak yang tuntas melebihi KKM di
sekolah tersebut yaitu 70. Kesalahan konsep atau miskonsepsi juga terjadi pada
beberapa siswa tetapi dengan seiring berjalannya waktu ketika pembelajaran guru
nyata lama kelamaan siswa paham dengan konsep tersebut. Metode pembelajaran
Pada sekolah lain, MAN kota Magelang guru pengampu mata pelajaran
biologi kelas XI MIPA juga memberikan penjelasan bahwa memang pada sub
materi sistem saraf memiliki karakteristik yang abstrak. Siswa diminta untuk
kemudian didiskusikan dikelas. Ketika ada konsep yang keliru disitulah guru
membenarkan konsep yang salah tersebut. Dapat dilihat pula dari nilai ulangan
harian pada siswa kelas XI MIPA sudah lumayan memenuhi KKM yang
ditetapkan. Siswa juga cukup antusias pada sub materi sistem saraf. Metode yang
dan diperbaiki agar tujuan dari pembelajaran dapat terpenuhi. Guru menyebut
bahwa miskonsepsi pada siswa perlu ditindak lanjuti agar miskonsepsi dapat
skala 0-5 pada setiap butir pertanyaan yang telah dijawab oleh siswa sesuai
dengan tingkat keyakinan atas jawaban tersebut (Tayubi, 2005). Siswa dalam
menjawab pertanyaan dibedakan menjadi empat yaitu siswa paham konsep, siswa
Kelebihan dari metode CRI yakni bersifat sederhana dan dapat digunakan
siswa sekaligus untuk mendeteksi kelompok siswa yang tidak paham konsep.
untuk membedakan siswa yang mengalami miskonsepsi ataupun siswa yang tidak
tahu konsep (Murni, 2013). Pada penelitian ini dengan menggunakan metode CRI
internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari siswa sedangkan faktor
eksternal dapat berasal dari guru pengampu mata pelajaran . Sehingga dalam
dengan adanya penelitian ini nantinya akan didapat informasi yang berguna untuk
guru agar dapat memaksimalkan pembelajaran pada sub materi sistem saraf.
yang menarik supaya siswa dapat memahami konsep yang diberikan dengan baik.
9
Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Miskonsepsi Sub
1. Siswa memiliki motivasi yang rendah untuk membentuk konsep yang tepat.
2. Sub materi sistem saraf merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh
siswa.
sistem saraf.
4. Masih adanya kesulitan untuk membedakan siswa yang tidak paham konsep
agar lebih fokus dan terarah dari masalah yang telah diidentifikasi. Berdasarkan
identifikasi masalah, batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Materi yang dijadikan topik penelitian adalah sub materi sistem saraf yang
2. Kesalahan konsep sub materi sistem saraf pada siswa kelas XI SMAN 1
Candimulyo.
10
sebagai berikut.
metode CRI.
pihak terkait.
hasil penelitian ini juga diharapkan dapat ditindak lanjuti dalam pengubahan
siswa.
siswa yang paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep dan dapat
2.1.1 Konsep
Menurut KBBI, konsep memiliki dua arti. Arti yang pertama artinya rancangan
atau buram surat dan yang kedua artinya ide atau pengertian yang diabstrakkan
dari peristiwa konkret (Sugono, 2008). Menurut Dahar (2011) konsep merupakan
sendiri yang relatif sulit diubah. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang
tua, guru, dan teman-teman. Dengan demikian konsep dapat diartikan sebagai
suatu kepercayaan atau ide awal yang dimiliki seseorang yang timbul dari diri
karena itu dalam mempelajari biologi konsep merupakan hal dasar yang harus
ditanamkan kepada siswa agar siswa mampu mengaitkan antara konsep yang telah
12
13
Dalam memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan aturan yang
Pemahaman akan suatu konsep sangatlah penting bagi siswa, karena pemahaman
konsep merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran siswa atau hasil utama
Hamalik (2005) ketiga jenis konsep itu adalah: (1) Konsep konjungtif, merupakan
konsep yang memberikan dua/lebih sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai
contoh dari konsep. Didalam konsep ini, akan menyajikan dua atau lebih sifat
sehingga dapat memenuhi syarat dari konsep misalnya, serangga adalah hama
serta penyerbukan bunga tanaman tersebut, (2) Konsep disjungtif, yaitu konsep
yang memberikan satu dari dua atau lebih sifat-sifat yang ada. Dalam hal ini,
konsep yang ditampilkan hanya satu dari dua atau lebih sifat-sifat yang harus ada
berbeda halnya dengan konsep konjungtif. Misalnya, hama tanaman itu adalah
sejenis serangga, (3) Konsep hubungan, yaitu suatu konsep yang mempunyai
hubungan-hubungan khusus antar atribut. Dari ketiga jenis konsep di atas masing-
konsep dari seseorang bisa disebut dengan konsepsi (Tayubi, 2005). Meskipun
dalam kajian ilmu alam terutama biologi kebanyakan konsep telah memiliki arti
yang jelas dan ilmiah dan sudah disepakati oleh para ahli, kenyataannya konsepsi
tiap orang masih berbeda-beda. Tetapi, jelas jika konsepsi siswa tidak selalu
14
sesuai dengan konsepsi para ahli, mengingat konsepsi para ahli lebih kompleks
dan lebih rumit, dan banyak melibatkan hubungan antar konsep yang berkaitan.
2.1.2 Miskonsepsi
yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang diakui oleh para ahli. Suparno
benar. Miskonsepsi dipandang sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Bentuk dari miskonsepsi sendiri dapat
berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep,
gagasan intuitif atau pandangan yang naif. Dengan demikian miskonsepsi dapat
diartikan sebagai suatu pemahaman yang salah tetapi dipercayai sebagai suatu
kebenaran bagi suatu individu sehingga dapat tercermin kesalahan konsep ketika
Miskonsepsi adalah pemahaman yang salah yang dimiliki oleh siswa pada
setiap domain pengetahuan yang sering kali berasal dari proses belajar hafalan
(Mintzes, 2005). Miskonsepsi yang terjadi pada siswa secara terus-menerus akan
miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar
melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang
telah dibawa oleh siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau yang disebut
siswa itu sendiri, guru/pengajar, buku teks, konteks, dan cara mengajar. Tahap
dan belum bisa sepenuhnya untuk memaknai suatu materi yang dipelajari.
Miskonsepsi yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh guru yang tidak
lulusan dan ahli di bidangnya sehingga bahan ajar ataupun ilmu yang diajarkan
kepada siswa tidak sesuai dengan ilmu yang didapatkannya selama kuliah. Siswa
juga berpatokan pada buku teks yang dapat menunjang proses pembelajaran
tersebut dan dapat membantu untuk mencari pengetahuan tersebut secara mandiri.
Akan tetapi apabila isi dari buku teks tersebut penjelasannya keliru dan terdapat
Ketika seorang guru dalam menjelaskan konsep yang hanya dengan menggunakan
metode ceramah secara terus menerus tanpa melakukan interaksi atau tanya jawab
Langkah yang dapat diambil guru untuk mencari penyebab atau asal dari
miskonsepsi yang dialami siswa. Untuk menemukan penyebab ataupun asal dari
digunakan untuk menggali sebab miskonsepsi, antara lain: (1) Guru melakukan
gagasan yang tidak tepat tersebut. (2) Melalui pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada siswa, ada baiknya disatukan dengan miskonsepsi siswa. Langkah terakhir
siswa. Pemilihan langkah terakhir ini sangat dipengaruhi oleh penyebab dan
cenderung stabil dan sulit untuk diubah hanya dengan metode atau strategi
bahkan sampai dewasa (Tekkaya, 2012). Jika hal ini tidak ditindaklanjuti, maka
masalah jika tidak diberikan solusinya. Cara yang dapat digunakan untuk
dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pilihan ganda beralasan, peta
konsep, analogi dalam mengajar, dan gambar (Henno, 2008). Miskonsepsi terjadi
tidak semata-mata terjadi tanpa adanya sebab. Penyebab miskonsepsi pada siswa
Prakonsepsi
Pemikiran asosiatif
Pemikiran humanistik
Siswa Alasan yang kurang lengkap/salah
Intuisi yang salah
Tahap perkembangan kognitif siswa
Minat belajar siswa
kemampuan siswa
Tidak menguasai bahan, tidak kompeten
Bukan lulusan dari bidang ilmunya
Pengajar/guru
Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengungkapkan gagasannya
Relasi guru-siswa tidak baik
Penjelasan keliru
Salah tulis
Tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa
Buku ajar
Siswa tidak pernah membaca buku
Buku fiksi sains terkadang konsepnya menyimpang demi
menarik minat pembaca
Gambar yang tidak jelas sering membuat miskonsepsi
Pengalaman siswa
Bahasa sehari-hari yang digunakan tidak sama
Teman diskusi yang salah
Konteks Keyakinan dan agama
Penjelasan orang tua atau orang lain yang keliru
Konteks hidup siswa (TV, radio, film) yang keliru
Perasaan senang/tidak senang, bebas/tertekan
Hanya berisi ceramah dan menulis
Tidak mengoreksi pekerjaan rumah yang salah
Cara mengajar Model pembelajaran yang digunakan monoton
Teacher center
Model diskusi yang digunakan
Model demonstrasi yang sempit
Pandemi COVID-19
Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
Learning Loss Sulit konsentrasi dan fokus pada pembelajaran
Tidak bisa memahami materi dengan baik
Kurangnya minat untuk belajar
Sumber: Suparno (2013); Sovayunanto (2022)
penguasaan konsep sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa. Penguasaan
pada materi biologi dan cara penyampaian materi yang berbeda oleh masing-
miskonsepsi. Miskonsepsi atau salah konsep merujuk pada suatu konsep yang
tidak sesuai dengan pengertian sebenarnya yang dikemukakan oleh para ahli di
pakar di bidangnya (Ramadhan, 2016), dan merupakan suatu kendala yang cukup
rumit serta tidak boleh diabaikan begitu saja. Hal ini dilakukan agar proses
Miskonsepsi akan mempersulit siswa memahami materi baru yang akan diajarkan
beberapa materi seperti yang sudah disebutkan dan diteliti oleh beberapa peneliti.
biologi seperti pada konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan (Mustaqim, dkk.,
dkk., 2016; Kurniasih & Haka, 2017), dan konsep genetika (Murni, 2013;
Mustika, Hala, & Arsal, 2014). Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
3.10 dan 4.10. Secara rinci KD yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi (saraf, hormon dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia.
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem
hormon dan sistem indra. Sistem saraf adalah sistem yang dapat menyebabkan
kita bisa berbicara, tertawa, berlari, duduk, bekerja, dan melakukan serangkaian
kegiatan lainnya yang berlangsung secara harmonis. Pada sub materi sistem saraf
ada beberapa sub topik yang dibahas yaitu struktur sistem saraf, jenis sistem saraf,
mekanisme penghantaran impuls, dan gangguan pada sistem saraf. Struktur sistem
saraf secara keseluruhan terdiri atas dendrit, membran sel, badan sel, akson,
selubung myelin, nodus ranvier, neuroglia. dan akson terminal. Sistem saraf
terbagi menjadi 2 jenis yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi
terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (Kusuma, 2020).
neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja
muatan sel saraf. perbedaan muatan sel saraf menyebabkan impuls merambat ke
sepanjang akson menuju sinapsis. Sistem saraf yang tidak normal dapat
Sub materi sistem saraf mempunyai karakteristik materi yang abstrak dan
rumit salah satunya karena berhubungan dengan mekanisme fisika dan kimiawi
yang komplek. Sub materi sistem saraf dianggap sulit karena sifat materinya yang
abstrak (Kurniati, 2001; Ibayati, 2002). Mekanisme sebab akibat yang menjadi
salah satu prinsip pada sub materi sistem saraf yang menyebabkan kesulitan dalam
memahami sub materi sistem saraf karena erat kaitannya dengan mekanisme
pada sub materi sistem saraf seperti yang sudah diteliti oleh beberapa peneliti.
Pada sub materi sistem saraf manusia kebanyakan miskonsepsi terjadi pada sub
topik mekanisme perjalanan impuls, neuron, sistem saraf tepi, dan gangguan yang
membedakan antara siswa yang tahu dan tidak tahu konsep adalah dengan
suatu skala dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal. Tingkat
kepastian jawaban tercermin dalam skala CRI yang diberikan. Seorang responden
mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dapat dibedakan secara sederhana
21
dengan cara membandingkan benar atau tidaknya jawaban pada soal (Hasan,
1999).
pertanyaan. Dalam hal ini metode CRI dilakukan dengan menerapkan tes pilihan
ganda yang disertai dengan alasan terbuka yang memiliki keunggulan dalam
siswa, dalam suatu konsep berdasarkan jawaban yang telah ditentukan siswa serta
terdapat skala tingkat keyakinan dari responden dalam menjawab soal pertanyaan
yang diberikan. Skala pada CRI memiliki nilai yang berbeda sesuai kriterianya
paham konsep, miskonsepsi, tidak ada keyakinan dan tidak paham konsep.
Adapun kriteria penilaian untuk CRI dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Berdasarkan tabel 2.2, skala CRI ada 6 (0-5) dimana 0 berarti tidak paham
konsep dan 5 adalah yakin benar akan konsep yang responden jawab. Jika derajat
dengan cara menebak, terlepas dari jawabannya benar atau salah. Hal ini
22
menunjukkan bahwa responden tidak paham konsep. Jika nilai CRI tinggi, dan
beralasan) jika nilai CRI tinggi, jawaban salah maka menunjukkan miskonsepsi.
CRI yang rendah menandakan ketidakyakinan konsep pada diri responden dalam
menjawab suatu pertanyaan, dalam hal ini jawaban biasanya ditentukan atas dasar
kepastian konsep yang tinggi pada diri responden dalam menjawab pertanyaan,
dalam hal ini unsur tebakan sangat kecil. Kriteria penilaian menggunakan teknik
penelitian ini, yaitu skripsi yang ditulis oleh Listiani (2017), Mustaqim (2014),
Jannah (2017) dan artikel yang ditulis oleh Rahayu (2016), Saputri,dkk (2016).
Bandar Lampung pada materi dunia hewan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode campuran (Mixed Methods), dengan subjek penelitian
23
siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes objektif pilihan ganda yang
pada siswa yakni pada sub materi invertebrata dengan persentase 40% untuk soal
klasifikasi porifera dan 39% untuk soal daur hidup cacing Fasciola hepatica,
sedangkan pada sub materi vertebrata dengan persentase 50% untuk soal
disebabkan karena siswa tersebut tidak menguasai konsep secara utuh. Selain itu,
siswa yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain dengan pemahaman
Perbedaannya adalah pada sumber data yang diambil. Sumber data yang penulis
gunakan yaitu pada siswa kelas XI SMAN 1 Candimulyo, sedangkan sumber data
yang digunakan oleh Listiyani (2017) yaitu SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan sebesar 37,99% dan lebih kecil
mengetahui miskonsepsi pada materi Evolusi yang dialami siswa kelas XII IPA
Madrasah Aliyah Kubu Raya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian tersebut yaitu teknik pengujian dan wawancara. Hasil dari penelitian
tersebut adalah penelitian yang telah dilakukan di kelas XII IPA MAN 1 Kubu
digunakan dalam penelitian. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
adanya miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMA kelas XI untuk materi sistem
saraf. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen soal tes CRI dengan
bentuk pilihan ganda yang diberikan sebagai pre test dan post test sebanyak 30
persentase berdasarkan penghitungan nilai CRI yang didapat. Hasil dari penelitian
25
ini di dapat, terjadi miskonsepsi pada beberapa sub materi sistem saraf yang
menunjukkan adanya miskonsepsi pada fungsi dan struktur sel saraf sebesar
4,85%, mekanisme impuls saraf sebesar 4,37%, sistem saraf pusat sebesar 2,93%,
mekanisme gerak refleks sebesar 4,10%, sistem saraf tepi sebesar 7, 21% dan
pemahaman konsep yang dialami oleh siswa. Perbedaan dari penelitian tersebut
dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu terletak tempat penelitian dan subjek
penelitian.
menganalisis miskonsepsi siswa pada sub materi sistem saraf. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas
dengan teknik Certainty of Response Index dan wawancara. Hasil analisis data
kategori tahu konsep, 38,39% mengalami miskonsepsi, dan 36,9% tidak tahu
konsep.
adalah SMAN 1 Candimulyo sedangkan sumber data dalam artikel tersebut adalah
penelitian ini. Akan tetapi, penelitian ini memiliki kebaruan. Letak kebaruannya
dan pada tubuhnya. Kemampuan alamiah ini yang dapat memuncul berbagai
pengalaman baru yang bermanfaat untuk dirinya. Konsep dasar yang diperoleh
siswa sebelumnya sangat beragam. Konsep yang berbeda dengan konsep yang
pada siswa.
pengetahuan bagi siswa berikutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu usaha
Sub materi sistem saraf adalah materi yang membahas tentang sistem organ
pada hewan maupun manusia yang terdiri dari serabut saraf yang terdiri atas sel-
sel saraf yang saling terhubung. Sistem saraf berhubungan dengan otak dan
27
listrik yang terbentuk akibat adanya suatu rangsangan. Sistem saraf memiliki sel
yang bekerja secara fungsional yang disebut neuron atau sel saraf.
Tes pilihan ganda digunakan untuk instrumen tes diagnostik karena bisa
mengukur pemahaman siswa mengenai suatu konsep secara objektif dan praktis.
Tes pilihan ganda adalah suatu tes objektif yang dapat digunakan karena di
jawaban. Tes identifikasi yang telah dikembangkan yaitu pilihan ganda beralasan
tertutup yang disertai dengan CRI (Certainty of response Index) yang terdapat
siswa. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kepastian jawaban dari
tiap butir soal. Dengan menggunakan tes ini dapat diketahui siswa yang
mengalami miskonsepsi, tidak tahu konsep, dan paham konsep. Selain dengan tes
objektif juga didukung dengan kegiatan wawancara baik itu dengan siswa maupun
dengan guru pengampu seperti yang terdapat pada lampiran 4 dan 5. Sehingga
dengan begitu akan dihasilkan data yang relevan. Untuk mengetahui alur berpikir
secara umum, dapat dilihat pada Gambar. 2.1 bagan kerangka berpikir berikut ini.
28
Sub materi sistem Siswa memiliki motivasi belajar Siswa kesulitan dalam
saraf yang dan tingkat pemahaman konsep memahami sub materi
kompleks dan yang rendah sistem saraf
bersifat abstrak.
METODE PENELITIAN
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan hasil penelitian
kondisi yang alamiah (natural setting) untuk menemukan fenomena yang dialami
sumber data penelitian. Fenomena alamiah dalam konteks penelitian ini adalah
miskonsepsi materi sistem saraf yang terdapat pada siswa kelas Xl SMA Negeri 1
Candimulyo.
Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Candimulyo. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
dilakukan oleh peneliti yaitu siswa kelas XI MIPA 4 memiliki tingkat motivasi
belajar yang rendah dibanding kelas lainnya. Motivasi belajar yang rendah akan
benar akan sangat minim. Selain siswa, guru pengampu mata pelajaran biologi
kompleks untuk mendukung hasil penelitian yang berasal dari siswa tersebut.
29
30
Data yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu miskonsepsi yang terjadi
pada siswa kelas Xl MIPA SMA Negeri Candimulyo. Sumber data dalam
penelitian ini ada 2 yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber
data primer diambil dari data hasil pengerjaan soal pada tes objektif siswa kelas
dari hasil wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran dan juga siswa
1. Tes diagnostik
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik. Djiwandono
belajar yang dialami siswa. Hasil dari tes diagnostik ini dapat memberikan
yang belum dipahami. Tes diagnostik yang digunakan berupa tes diagnostik tiga
tingkat yang terdapat pada lampiran 2. Tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat
adalah salah satu instrumen tes yang berfungsi sebagai diagnosa. Tingkat pertama
berbentuk pilihan ganda biasa dengan lima opsi jawaban yang berfungsi untuk
alasan terhadap pilihan jawaban pada soal tingkat pertama yang berfungsi untuk
menilai pola pikir siswa, sementara tingkat ketiga berbentuk derajat keyakinan
31
yang disesuaikan dengan kriteria CRI (Rusli dkk, 2016). Pada ketiga tingkatan,
responden memilih tingkat kepercayaan diri pada jawaban yang dipilih pada
tingkat pertama dan kedua (Kaltakci & Didis, 2007). Dengan tiga tingkat pilihan
Instrumen penelitian ini melalui tahap validasi oleh validator ahli sehingga
nanti diperoleh kevalidan dari instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Selain itu, instrumen ini juga melalui uji coba kepada siswa sebelum digunakan
untuk mengambil data penelitian. Setelah melakukan uji coba nantinya juga akan
dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26, daya pembeda
Data uji coba tes diagnostik diperoleh dari tes pada sub materi sistem saraf
kepada siswa yang telah mendapatkan materi tersebut pada pembelajaran di kelas.
Tes dilakukan secara langsung dengan jumlah soal 40 soal pilihan ganda tingkat 1
32
dan pilihan ganda tingkat 2 yang berupa alasan disertai tingkat keyakinan dari
masing-masing soal tersebut. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas XI MIPA 2
dan 23 siswa perempuan. Uji coba dilakukan pada hari Rabu tanggal 6 April 2022.
Validitas isi soal tes diagnostik miskonsepsi pada sub materi sistem saraf
dilakukan oleh validator ahli yaitu Ibu Dian Fajarwati Susilaningrum, M.Sc. yang
validasi oleh validator ahli dengan skala penilaian 1-5 dan 13 butir indikator
diperoleh skor 56. Hasil validasi soal tersebut ada beberapa saran perbaikan soal
yang harus diperbaiki agar menjadi soal yang baik. Adapun soal yang harus
diperbaiki yaitu soal nomor 1, 13, 16, 20, dan 38. Soal nomor 1 dan 13 harus
diperbaiki dalam pembuatan pernyataan pada soal dan soal nomor 16, 20, dan 38
harus diperbaiki kata-kata dalam pertanyaan agar tidak mengandung jawaban bagi
soal lainnya. Secara umum hasil penilaian oleh validator terhadap instrumen soal
tes diagnostik layak digunakan dengan sedikit revisi yang telah diberikan. Setelah
dilakukan revisi maka instrumen soal tes tersebut layak digunakan dan dapat diuji
cobakan kepada siswa. Hasil validasi instrumen tes diagnostik miskonsepsi pada
b. Uji reliabilitas
keterangan:
r = koefisien reliabilitas
versi 26.
Lestari & Yudhanegara, 2017). Hasil perhitungan uji reliabilitas soal tes
c. Daya Pembeda
Daya pembeda dari sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal untuk
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda instrumen (Lestari &
Keterangan:
nA= banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
Kriteria indeks daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
Hasil uji coba daya beda butir soal soal dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Diperoleh hasil perhitungan daya beda yaitu 10 soal dengan kategori baik
dengan besaran daya beda lebih dari atau sama dengan 0,40 yaitu soal nomor 1, 5,
9, 10, 11, 18, 19, 21, 27, 38. Diperoleh 12 soal dengan kategori cukup dengan
besaran DP antara 0,20 sampai 0,40 yaitu soal nomor 6, 13, 16, 17, 22, 23, 28, 29,
36
31, 33, 37, 39. Selanjutnya, diperoleh 18 soal dengan kategori sangat buruk dan
buruk dengan besaran daya beda antara 0 sampai 0,20 yaitu soal nomor 2, 3, 4, 7,
8, 12, 14, 15, 20, 24, 25, 26, 30, 32, 34, 35, 36, 40. Dari perhitungan daya
pembeda diperoleh 22 dengan kategori baik dan cukup yang sudah mewakili
mempengaruhi indikator yang digunakan. Hasil daya pembeda dapat dilihat pada
lampiran 10.
d. Tingkat Kesukaran
suatu butir soal. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
nA= banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
sukar, hasil analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
dengan kriteria mudah, 23 soal dengan kriteria sedang, dan 11 soal dengan kriteria
sukar. Menurut Suherman (2003) dalam (Lestari & Yudhanegara, 2017), indeks
kesukaran butir soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes yaitu yang
memiliki interval antara 0,20 sampai 0,80. Selanjutnya hasil perhitungan tingkat
butir soal didapatkan butir soal yang layak diujikan kepada subjek penelitian yaitu
butir soal nomor 1, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 31, 33 termasuk dalam indikator struktur
sistem saraf, butir soal nomor 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 37, 38 termasuk dalam
indikator jenis-jenis sitem saraf dan butir soal nomor 27, 28 dengan indikator
digunakan untuk uji/tes diagnostik siswa berjumlah 20 soal. Butir soal tersebut
2. Wawancara
merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka,
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa dan juga guru yang
belajar siswa mengenai materi sistem saraf. Pertanyaan tersebut dapat berupa
materi sistem saraf yang diajarkan, media yang digunakan, bahan ajar yang
digunakan, metode belajar yang digunakan dan keadaan miskonsepsi yang dialami
oleh siswa pada materi sistem saraf. Selain itu, juga dilakukan wawancara
guru dan siswa dengan kisi-kisi yang terdapat pada tabel 3.8 dan 3.9 sebagai
berikut.
dalam rangka pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian, baik dengan
menggunakan instrumen tes maupun non tes. Teknik pengumpulan data yang
akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa teknik tes tertulis. Menggunakan
item tes pilihan ganda yang merupakan tes yang paling banyak digunakan oleh
guru karena dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang
bervariasi (Sukardi, 2008). Tes tertulis berupa pilihan ganda beralasan tertutup
Index). Selain dengan teknik tes tersebut, teknik pengumpulan data akan
ketika pembelajaran dan memperhatikan jawaban siswa ketika ditanya oleh guru
Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif. Data Kualitatif diperoleh
dari hasil persentase pemahaman konsep dan wawancara pada siswa kelas XI
MIPA 1 SMA Negeri 1 Candimulyo. Data yang telah terkumpul dianalisis untuk
mengetahui dan membedakan siswa yang paham konsep (P), miskonsepsi (M),
41
tidak ada keyakinan (TY), dan tidak paham konsep (TP). Hasil analisis data akan
memberi gambaran mengenai miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep sub
materi sistem saraf. Tahapan teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut:
keyakinan.
Keterangan:
tertinggi.
6. Reduksi data hasil wawancara dengan siswa yang mengalami miskonsepsi dan
guru.
7. Penyajian data hasil wawancara dari guru dan siswa yang mengalami
8. Menyimpulkan data yang diperoleh dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara.
Kesimpulan berupa persentase siswa yang paham konsep (P), miskonsepsi (M),
42
tidak ada keyakinan (TY), dan tidak paham konsep (TP). Gambaran
menyebabkan miskonsepsi yang dialami siswa pada sub materi sistem saraf.
BAB IV
Hasil tes diagnostik siswa pada soal pilihan ganda beralasan tertutup disertai
dengan tingkat keyakinan siswa (CRI) disajikan dalam bentuk tabel. Tabel yang
dalam 4 kategori yaitu paham konsep (PK), miskonsepsi (M), tidak yakin (TY),
dan tidak paham (TP). Hasil perhitungan persentase kategori tingkat keyakinan
43
44
Keterangan:
PK : Paham Konsep
M : Miskonsepsi
TY : Tidak Yakin
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, persentase tingkat pemahaman siswa pada sub
siswa terendah yaitu 10% dengan kategori “Tidak Yakin”. Sedangkan rata-rata
persentase tingkat pemahaman siswa “Paham Konsep” dan “Tidak Paham” yaitu
sebesar 22,78% dan 32,91%. Kategori miskonsepsi pada siswa dibedakan menjadi
tertinggi yakni dalam kategori “Miskonsepsi” berjumlah 7 soal. Ketujuh butir soal
tersebut adalah butir soal yang memiliki persentase miskonsepsi tertinggi. Butir
soal tersebut terletak pada soal nomor 5, 6, 8, 14, 17, 18, dan 20. Perhitungan
persentase tingkat pemahaman siswa pada sub materi sistem saraf dapat dilihat
lebih lanjut pada lampiran 16. Terdapat 1 soal dengan kategori miskonsepsi tinggi
yaitu butir soal nomor 6, untuk butir soal nomor 5, 8, 14, 17, 18, dan 20 termasuk
dalam kategori miskonsepsi sedang. Jika ditampilkan dalam bentuk grafik, sub
45
materi sistem saraf yang memicu miskonsepsi pada siswa dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil tersebut, dari 20 butir soal yang digunakan terdapat 7 soal
yang memiliki kriteria miskonsepsi tinggi. Setelah diketahui hasilnya dapat pula
mengalami miskonsepsi.
4.2 Pembahasan
siswa yang mengalami miskonsepsi didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
miskonsepsi tiga tingkat yang terdiri dari pilihan ganda tingkat 1, pilihan ganda
tingkat 2 (berisikan alasan atas jawaban pilgan 1), dan tingkat 3 berisi keyakinan
dikategorikan dalam 4 kategori yaitu siswa paham konsep (PK), miskonsepsi (M),
tidak yakin (TY), dan tidak paham konsep (TP). Siswa yang mengalami
miskonsepsi atau bukan dapat dilihat dari jawaban mereka ketika menjawab soal
pilihan ganda tingkat 1 dan 2, kemudian juga dilihat dari indeks kepastian
jawaban (CRI) yang diberikan. Sehingga dari pemilihan jawaban tersebut dapat
diketahui siswa miskonsepsi atau bukan dan dapat diketahui persentasenya dari
Hasil tes diagnostik yang telah dianalisis dapat diketahui siswa yang masuk
Rata-rata persentase yang didapat dari perhitungan semua soal didapat rata-rata
paham konsep, tidak yakin, dan tidak paham konsep masing-masing memiliki
persentase yaitu 22.78%, 10%, dan 32, 91%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
diketahui pula butir-butir soal dengan miskonsepsi (M). Dari 20 butir soal yang
digunakan terdapat 7 soal dengan miskonsepsi. Miskonsepsi tinggi pada butir soal
nomor 6 dan miskonsepsi sedang pada butir soal nomor 5, 8, 14, 17, 18, dan 20.
miskonsepsi.
47
1. Miskonsepsi
a. Miskonsepsi Tinggi
Pada butir soal nomor 6 konsep yang diujikan yaitu konsep gerak sadar dan
dengan tingkatan soal C3. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor 6 yaitu
jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 salah, namun tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
(>2,5). Rata-rata siswa menjawab bagian yang kosong tersebut yaitu otak.
Jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut yaitu sumsum tulang belakang.
mempelajarinya sehingga sulit membedakan antara urutan gerak sadar dan gerak
tak sadar. Proses/urutan terjadinya gerak sadar dan tak sadar memiliki urutan yang
48
hampir mirip sehingga siswa sering salah dalam menyebutkan urutan yang tepat.
Selain itu, kegiatan pembelajaran pada materi ini yang dilakukan dengan
praktikum setelah adanya pandemi ini jadi tidak dilaksanakan. Sehingga siswa
adanya rangsangan (Hanum, 2009) yang berupa gerak sadar dan gerak tak sadar.
Gerak sadar merupakan gerak yang disadari atau disengaja dan gerak tak sadar
merupakan gerak yang tak sengaja terjadi. Gerak impuls memiliki urutan-urutan
tersendiri baik gerak sadar maupun tak sadar. Urutan gerak tak sadar yaitu impuls-
sedangkan urutan gerak sadar yaitu impuls- reseptor- saraf sensorik- otak- saraf
motorik- efektor. Sumsum tulang belakang merupakan pusat gerak tak sadar
(Saptati, 2012).
b. Miskonsepsi Sedang
Pada butir soal nomor 5 konsep yang diujikan yaitu konsep gerak impuls
saraf. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator soal sebagai berikut:
49
5. Impuls saraf merupakan penyebab terjadinya gerakan. Gerakan yang dihasilkan oleh
adanya impuls yaitu…
A. Gerak sadar dan gerak lurus
B. Gerak lurus dan gerak tak sadar
C. Gerak tak sadar dan gerak otot
D. Gerak sadar dan gerak otot
E. Gerak sadar dan gerak tak sadar
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Impuls saraf menghasilkan gerakan berupa gerak mempengaruhi sistem kerja otak.
B. Impuls saraf dapat menyebabkan suatu gerakan yang berupa gerak sadar dan gerak
tak sadar
C. Impuls saraf akan menyebabkan gerakan yang berasal dari dalam sistem saraf
D. Gerakan yang terjadi dalam impuls saraf merupakan gerakan yang akan
mempengaruhi kerja otot
E. Gerakan yang disebabkan oleh impuls saraf merupakan gerak sadar yang
mempengaruhi otot.
Gambar 4.3 Butir Soal Nomor 5
Butir soal nomor 5 merupakan butir soal dengan kategori miskonsepsi
sedang dengan tingkatan soal C1. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor 5
memberikan jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada
soal tingkat 1 benar dan tingkat 2 salah namun tingkat keyakinan yang mereka
berikan tinggi (>2,5). Rata-rata siswa menjawab gerak sadar dan gerak tak sadar.
Tetapi alasan yang diberikan siswa pada tingkat ke-2 yaitu gerakan yang terjadi
pada impuls saraf merupakan gerakan yang mempengaruhi kerja otot. Hal tersebut
yang memberikan tanda bahwa mereka kurang memahami konsep materi dengan
baik.
reseptor dan kemudian dibawa oleh neuron yang menjalar ke serabut saraf
menjadi 2 yaitu gerak sadar (disengaja) dan gerak tak sadar (tidak disengaja)
Pada butir soal nomor 8 konsep yang diujikan yaitu konsep mekanisme
8. Dalam mekanisme penghantaran impuls. Tahap neuron dalam keadaan istirahat dikenal
dengan istilah….
A. Polarisasi
B. Depolarisasi
C. Repolarisasi
D. Kontraksi
E. Reaksi
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Polarisasi merupakan tahapan neuron dalam keadaan berjalan menghantarkan
impuls.
B. Repolarisasi merupakan tahap neuron dalam keadaan istirahat.
C. Tahap neuron berada dalam keadaan istirahat biasa dikenal dengan istilah
polarisasi.
D. Tahap ketika neuron berada dalam fase istirahat disebut dengan istilah
depolarisasi.
E. Kontraksi merupakan neuron pada fase istirahat.
sedang dengan tingkatan soal C2. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor 8
yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat 1
dan 2 salah, namun tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi (>2,5). Rata-
rata siswa menjawab fase istirahat pada proses penghantaran impuls yaitu
repolarisasi. Sedangkan jawaban yang tepat untuk soal tersebut yaitu polarisasi.
Alasan yang mereka berikan yaitu repolarisasi dianggap sebagai fase istirahat
soal nomor 8 ini karena mereka belum begitu memahami konsep penghantaran
impuls saraf, apalagi dengan kata-kata asing seperti pada soal. Mereka kurang
memiliki aliran impuls yang dimulai dari dendrit ke badan sel lalu ke akson
2008). Neuron dalam keadaan istirahat disebut juga dengan polarisasi membran,
menuju sinaps. Ketika impuls telah lewat (repolarisasi) maka membran sel neuron
pusat Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator soal yaitu sebagai
berikut:
14. Bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak adalah…
A. sumsum tulang belakang
B. sumsum lanjutan
C. otak besar
D. otak kecil
E. otak depan
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. sumsum lanjutan merupakan sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai
penghubung impuls dari dan ke otak.
B. Sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke otak
yaitu sumsum tulang belakang.
C. Sumsum tulang belakang merupakan penghubung impuls dari otak ke otot,
D. Otak depan merupakan sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung
impuls dari dan ke otak
E. Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otot ke otak melalui sebuah impuls.
sedang dengan tingkatan soal C2. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor
52
jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 salah, namun tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
tepat untuk soal tersebut yaitu sumsum tulang belakang. Alasan yang diberikan
yaitu mereka menganggap bahwa sumsum lanjutan merupakan bagian dari sistem
saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke otak.
konsep. Pada topik ini siswa mengalami miskonsepsi sedang, mereka belum bisa
membedakan antara sumsum tulang belakang dan sumsum lanjutan pada sistem
saraf.
2009). Fungsi dari sumsum tulang belakang yaitu sebagai penghubung impuls dari
fungsi dari sumsum lanjutan yaitu untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan
asalnya. Pertanyaan pada butir soal sesuai dengan indikatornya yaitu sebagai
berikut:
53
17. Bagian dari saraf tepi yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor disebut
saraf…
A. Kranial
B. Somatis
C. Otonom
D. Spinal
E. Pusat
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor adalah saraf somatis.
B. Sistem saraf somatis (saraf sadar) yaitu saraf yang rangsangannya tidak
disampaikan ke otak.
C. Saraf kranial adalah saraf yang memiliki rangsangan yang disampaikan ke pusat
reseptor.
D. Saraf spinal merupakan saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor.
E. Sistem saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor adalah sistem saraf
saraf otonom.
Gambar 4.6 Butir Soal Nomor 17
sedang dengan tingkatan soal C3. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor
jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 salah, namun tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
(>2,5). Rata-rata siswa menjawab saraf kranial, sedangkan jawaban yang tepat
untuk soal tersebut yaitu saraf somatis. Alasan yang diberikan pada pilihan ganda
topik ini dikarenakan banyak jenis-jenis sistem saraf yang harus mereka pahami
tersebut. selain itu, dari semua jenis yang berbeda tersebut juga berbeda
pengertian dan fungsinya hal itulah yang membuat mereka kadang terbalik
memahami jenis/fungsinya.
Saraf somatis (sistem saraf sadar) merupakan bagian dari sistem saraf tepi.
yaitu ke pusat motoris pada serebrum. Sistem saraf somatis mempengaruhi kulit,
otot rangka, dan tendon. Sistem saraf somatis memiliki aksi yang meliputi gerak
Butir soal nomor 18 mengujikan konsep cara kerja saraf otonom. Adapun
pertanyaan yang diberikan sesuai dengan indikator soal tersebut, sebagai berikut:
18. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ-organ dalam disebut…
A. Saraf somatis
B. Saraf otonom
C. Saraf kranial
D. Saraf spinal
E. Saraf tepi
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf somatis merupakan sistem saraf yang bekerja untuk mengontrol
kegiatan organ-organ dalam.
B. Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan
organ luar.
C. Sistem saraf yang dapat bekerja untuk mengontrol kegiatan organ dalam yaitu
sistem saraf spinal.
D. Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ-
organ dalam tubuh.
E. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ dalam tubuh adalah sistem
saraf kranial.
sedang dengan tingkatan soal C2. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor
jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 benar dan pilihan ganda tingkat 2 salah, namun tingkat keyakinan yang
mereka berikan tinggi (>2,5). Rata-rata siswa menjawab saraf otonom. Alasan
yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu mereka menganggap bahwa
saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ
luar.
55
sistem saraf yang harus mereka pahami sehingga mereka kesulitan untuk
memahami setiap jenis yang berbeda-beda tersebut. selain itu, dari semua jenis
yang berbeda tersebut juga berbeda pengertian dan fungsinya hal itulah yang
kegiatan organ-organ dalam tubuh (Kusuma, 2020). Sistem saraf otonom disusun
oleh kinerja saraf-saraf motorik yang terdapat pada sumsum tulang belakang dan
gerak otot jantung, gerak otot saluran pencernaan, sekresi hormon dan enzim oleh
kelenjar (Hanum, 2009). Kontrol yang dilakukan oleh saraf otonom umumnya
pada sistem saraf. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator soal
20. Penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga
otak menjadi pecah disebut…
A. Stroke
B. Amnesia
C. Gegar otak
D. Meningitis
E. Epilepsi
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga
otak menjadi pecah yaitu gegar otak.
B. Stroke merupakan penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat
atau pecah sehingga otak menjadi pecah
C. Epilepsi merupakan penyakit yang timbul akibat dari pembuluh darah yang
meningkat di otak.
D. Stroke merupakan radang selaput otak karena infeksi virus atau bakteri.
E. Amnesia merupakan kelainan pada sistem saraf yang timbul akibat adanya
penyumbatan darah di otak.
sedang dengan tingkatan soal C2. Persentase miskonsepsi pada butir soal nomor
jawaban yang berbeda dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 salah, namun tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
(>2,5). Rata-rata siswa menjawab gegar otak, sedangkan jawaban yang tepat
untuk soal tersebut yaitu stroke. Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat
2 yaitu mereka menganggap bahwa penyakit gegar otak merupakan penyakit yang
timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi
pecah.
pemahaman yang mereka miliki penyakit gegar otak terjadi karena pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga otak bisa pecah. Mereka kurang mempelajari
dengan baik konsep yang benar sesuai dengan konsep ilmiah yang ada pada
sumber belajar yang mereka miliki. Mereka juga enggan untuk membaca
57
gangguan pada sistem saraf. Salah satu gangguan/penyakit pada sistem saraf
manusia yaitu stroke. Strokeadalah penyakit yang timbul karena pembuluh darah
(arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli.
Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris
2. Paham Konsep
Berdasarkan hasil tes dapat pula diketahui butir-butir soal dengan kategori
paham konsep (PK) tinggi. Dari 20 butir soal yang digunakan terdapat 4 soal
dengan kategori paham konsep yaitu butir soal nomor 1, 3, 12, 19.
Pada butir soal nomor 1 mengenai konsep cakupan sistem regulasi manusia
yang terdapat pada indikator stuktur dan fungsi sistem saraf. Adapun pertanyaan
Butir soal nomor 1 merupakan butir soal dengan kategori paham konsep
(PK) dengan tingkatan soal C1. Persentase paham konsep pada butir soal nomor
yang benar sesuai dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 benar dan tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi (>2,5).
Rata-rata siswa menjawab D yaitu sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 sudah tepat bahwa sistem
regulasi didalamnya mencakup sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon
(Kusuma, 2020).
Rata- rata siswa sudah paham dengan konsep tersebut. Mereka sudah
mengetahui dengan baik konsep sistem organ yang ada pada sistem regulasi,
karena menurut mereka konsep ini cukup mudah dipahami. Bahwasannya dalam
sistem regulasi manusia terdapat 3 cakupan sistem organ yaitu sistem saraf, sistem
59
indera, dan sistem hormon (Hanum, 2009). Ketiga sistem organ tersebut saling
berkaitan dan harus dikuasai siswa dalam mempelajari sistem regulasi manusia.
Sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon saling berkaitan pada proses
Pada butir soal nomor 3 konsep mengenai jenis neuron asosiasi yang
termasuk dalam indikator pencapaian struktur dan fungsi sistem saraf. Pertanyaan
3. Neuron yang merupakan penghubung antara neuron satu dengan lainnya disebut
neuron…
A. Sensorik
B. Motorik
C. Asosiasi
D. Konektor
E. Adjustor
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Neuron yang menghubungkan neuron satu dengan lainnya disebut neuron adjustor
B. Neuron asosiasi merupakan neuron yang menghubungkan neuron motorik dengan
neuron lainnya.
C. Yang merupakan penghubung antara neuron satu dengan lainnya yaitu neuron
motorik.
D. Neuron sensorik adalah neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls yang
juga berperan sebagai penghubung antara neuron satu dengan lainnya.
E. Neuron konektor merupakan neuron penghubung antara neuron satu dengan lainnya.
Butir soal nomor 3 merupakan butir soal dengan kategori paham konsep
(PK) dengan tingkatan soal C4. Persentase paham konsep pada butir soal nomor 3
yang benar sesuai dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan ganda
tingkat 1 dan 2 benar dan tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi (>2,5).
Rata-rata siswa menjawab neuron konektor. Alasan yang diberikan pada pilihan
antara neuron satu dengan neuron lainnya. Rata-rata siswa sudah memahami
60
konsep pada topik ini, pemahaman konsep mereka cukup baik sehingga pada soal
Neuron disebut juga dengan sel saraf, terdapat beberapa jenis neuron dalam
sistem saraf. salah satunya yaitu neuron asosiasi yang merupakan penghunung
antara neuron motorik dan sensorik. Neuron asosiasi sendiri dibedakan menjadi
dua berdasarkan tempatnya yaitu neuron konektor dan neuron ajustor. Neuron
konektor merupakan neuron yang menjadi penghubung antara neuron satu dengan
Pada butir soal nomor 12 mengenai konsep bagian sistem saraf pusat yang
Butir soal nomor 12 merupakan butir soal dengan kategori paham konsep
(PK) dengan tingkatan soal C2. Persentase paham konsep pada butir soal nomor
jawaban yang benar sesuai dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan
ganda tingkat 1 dan 2 benar dan tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
sumsum lanjutan, dan otak depan. Alasan yang diberikan pada pilihan ganda
tingkat 2 sudah tepat bahwa bagian dari otak manusia yaitu otak besar, otak kecil,
otak depan, dan sumsum lanjutan (Kusuma, 2020). Rata-rata siswa sudah
memahami konsep pada topik ini, pemahaman konsep mereka cukup baik
Sistem saraf manusia terdiri dari dua jenis yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Otak termasuk dalam sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai
pengatur seluruh aktivitas tubuh. Otak manusia terdiri dari otak besar, otak kecil,
otak tengah, otak depan, otak belakang, dan sumsum lanjutan (medulla
oblongata). Otak belakang memiliki sifat peka terhadap perubahan suhu, tekanan
maupun sentuhan pada kulit. Otak belakang terdiri atas serebelum dan medulla
pada sistem saraf manusia. Adapun pertanyaan yang diajukan sesuai dengan
19. Berikut ini yang bukan termasuk gangguan sistem saraf yaitu…
A. Epilepsi
B. Alzheimer
C. Meningitis
D. Stroke
E. Bronkitis
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma kepala,
tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
B. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
C. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.
D. Bronkitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.
E. Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pernapasan bukan
pada sistem saraf.
Butir soal nomor 19 merupakan butir soal dengan kategori paham konsep
(PK) dengan tingkatan soal C2. Persentase paham konsep pada butir soal nomor
jawaban yang benar sesuai dengan konsep ilmiah. Jawaban siswa pada pilihan
ganda tingkat 1 dan 2 benar dan tingkat keyakinan yang mereka berikan tinggi
(>2,5). Rata-rata siswa menjawab Bronkitis. Alasan yang diberikan pada pilihan
ganda tingkat 2 sudah tepat bahwa bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus pada sistem pernapasan buka pada sistem saraf. Siswa sudah
Penyakit pada sistem saraf meliputi amnesia, gegar otak, stroke, epilepsi,
gangguan jiwa, meningitis, dll (Kusuma, 2020; Hanum 2009). Rata-rata siswa
sudah memahami konsep pada topik ini, pemahaman konsep mereka cukup baik
sehingga pada soal ini tergolong dalam kategori paham konsep. Mereka bisa
membedakan yang temasuk penyakit/gangguan pada sistem saraf dan yang bukan.
63
Berdasarkan hasil tes diagnostik dapat pula diketahui butir-butir soal dengan
kategori tidak paham konsep (TP). Dari 20 butir soal yang digunakan terdapat 9
soal dengan kategori tidak paham konsep yaitu pada butir soal nomor 2, 4, 7, 9,
termasuk dalam sistem regulasi. Adapun soal yang diajukan sesuai dengan
2. Ketika kita haus kaki kita bergerak mendekati tempat minum. Kegiatan tersebut tidak
lepas dari adanya sinyal/rangsangan listrik yang diberikan oleh salah satu bagian dari
sistem regulasi yang mengatur dalam tubuh kita yang disebut dengan sistem …
A. Sistem saraf
B. Sistem respirasi
C. Sistem indera
D. Sistem ekskresi
E. Sistem hormon
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem regulasi terdiri dari 3 bahasan yaitu sistem saraf, sistem hormon, sistem
indera. Sistem indera merupakan sistem yang mengatur tubuh melalui rangsangan
listrik.
B. Sistem saraf termasuk dalam sistem regulasi yang berperan sebagai penerima sinyal
atau reseptor.
C. Sistem eksresi berhubungan dengan pengaturan tubuh dalam pemberian rangsangan
listrik agar terdapat gerakan cepat.
D. Sistem saraf merupakan bagian dari sistem regulasi yang bekerja dengan
memberikan rangsangan listrik agar terjadi sebuah gerakan cepat.
E. Sistem respirasi merupakan bagian dari sistem regulasi manusia yang berperan
dalam tubuh manusia dalam penerimaan sinyal.
Butir soal nomor 2 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C1. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 benar, tetapi pada pilihan ganda tingkat 2 salah dan tingkat keyakinan yang
64
mereka berikan rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab sistem saraf. Alasan
yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa sistem saraf merupakan
Siswa salah mengartikan peran sistem saraf dalam tubuh manusia. Mereka tidak
mengetahui dengan baik peranan sistem saraf manusia secara tepat, karena mereka
tidak mempelajarinya ketika akan mengerjakan tes dan tidak dapat mengingat
dengan baik. Selain itu, dari hasil wawancara mereka juga tidak memiliki
(Suwarno, 2009). Pada tubuh manusia sistem saraf bekerja berdasarkan impuls
elektrokimia yang memiliki tugas untuk melayani seluruh kegiatan yang terjadi
dalam tubuh manusia dengan berbagai caranya. Sistem saraf memiliki fungsi
sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi tentang dunia diluar
maupun didalam tubuh manusia. Segala gerak yang terjadi baik sadar maupun tak
sadar semua diatur oleh saraf manusia (Rachmawati, Urifah, & Wijayati., 2009).
Pada butir soal nomor 4 yakni mengenai konsep jenis neuron yang termasuk
pada indikator pencapaian soal struktur dan fungsi sistem saraf. Pertanyaan yang
Butir soal nomor 4 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C4. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab neuron konektor dan neuron sensorik.
Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa neuron asosiasi
berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua yaitu neuron konektor dan neuron
sensorik. Siswa mengalami kesalahan konsep karena mereka tidak tahu apa saja
jenis neuron asosiasi berdasarkan letaknya tersebut. Dari hasil wawancara, mereka
tidak mengerti dan tidak memperlajari topik tersebut ketika akan melaksanakan
tes.
letaknya yaitu neuron konektor dan neuron ajustor (Kusuma, 2020). Neuron
satu dengan neuron lainnya dan neuron ajustor merupakan neuron yang
menghubungkan antara neuron motorik dan neuron sensorik yang terdapat pada
saraf. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator soal diantaranya yaitu:
Butir soal nomor 7 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C2. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa mekanisme
penghantaran impuls terjadi melalui beberapa proses yaitu reaksi dan berujung ke
67
memiliki aliran impuls yang dimulai dari dendrit ke badan sel lalu ke akson
2008). Neuron dalam keadaan istirahat disebut juga dengan polarisasi membran,
sepanjang akson menuju sinaps. Ketika impuls telah lewat (repolarisasi) maka
Pada butir soal nomor 9 mengenai konsep peran neuron dalam perjalanan
impuls. Butir soal yang diajukan sesuai dengan indikator sebagai berikut:
9. Berikut merupakan pernyataan yang benar terkait hubungan antara dua neuron yang
berperan dalam perjalanan impuls, kecuali…
A. Impuls dijalarkan dari neuron prasinaps menuju neuron pascasinaps
B. Penjalaran impuls berlangsung bolak-balik
C. Impuls yang datang dapat diteruskan atau dijalarkan
D. Antara dua neuron terdapat celah sinaps
E. Penjalaran impuls memerlukan zat penghantar yang disebut neurotransmitter.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Perjalanan impuls berlangsung dengan bolak-balik dari dendrit dan bermula di
dendrit lagi.
B. Antara dua neuron terdapat hubungan tidak langsung melainkan terdapat celah di
sinaps.
C. Impuls berjalan dengan dijalarkan dari neuron satu ke neuron lainnya.
D. Perjalanan impuls hanya berjalan satu arah tanpa adanya bolak-balik, jalannya
rangsangan dimulai dari rangsangan- reseprot- dendrit- badan sel- akson- sinaps-
dendrit dst.
E. Perjalanan impuls tidak memerlukan zat penghantar.
Butir soal nomor 9 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C4. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab antara dua neuron terdapat celah sinaps.
Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa antara dua
neuron tidak terdapat hubungan langsung melainkan terdapat celah sinaps. Siswa
kurang memahami pertanyaan dengan baik, dalam soal terdapat kata “kecuali”
yang artinya yang bukan merupakan hubungan antara dua neuron dalam
perjalanan impuls. Siswa tidak memahami konsep tersebut dengan baik, kurang
belajar mengenai konsep yang benar. Jawaban tersebut diikuti dengan tingkat
dari jarak jauh maupun jarak dekat. Penyampaian impuls jarak jauh
bukan bolak-balik (Campbell, 2008). Antara dua neuron terdapat celah sinaps.
Impuls yang datang dapat diteruskan atau dijabarkan ke neuron lainnya. Dalam
(Kusuma, 2020).
69
Pada soal nomor 10 mengenai konsep perbedaan saraf pusat dan saraf tepi,
yang termasuk dalam indikator pencapaian jenis-jenis sistem saraf. Adapun soal
yang diajukan sesuai dengan indikator tersebut antara lain sebagai berikut:
10. Perbedaan antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi adalah…
A. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem
saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan otonom.
B. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf otonom, sedangkan sistem saraf tepi
terdiri dari saraf somatis dan sumsum tulang belakang.
C. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatis dan sumsum tulang belakang, sedangkan
sistem saraf tepi terdiri dari otak dan saraf otonom.
D. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatic dan otonom, sedangkan sistem saraf tepi
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
E. Sistem saraf pusat terdiri dari sumsum tulang belakang dan saraf otonom, sedangkan
sistem saraf tepi terdiri dari otak dan saraf somatis.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu saraf pusat yang terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang, saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan otonom.
B. Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf pusat yang terdiri dari saraf
somatis dan saraf otonom dan saraf tepi terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
C. Sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat saja.
D. Sistem saraf pusat memiliki bagian yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari saraf
otonom dan otak dan saraf tepi terdiri dari sumsum tulang dan saraf somatis.
E. Sistem saraf pusat dan saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf yang tebagi
menjadi sistem saraf pusat (otak dan saraf otonom) dan saraf tepi (sumsum tulang
belakang dan saraf somatis).
Butir soal nomor 10 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C2. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab sistem saraf pusat terdiri dari saraf
somatis dan otonom, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Alasan yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa
sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi,
70
sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatis dan saraf otonom. Siswa kurang
memberikan jawaban terbalik antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Jawaban yang salah tersebut diikuti dengan tingkat keyakinan yang rendah
Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi, sistem saraf pusat sendiri dibagi menjadi dua yaitu otak dan sumsum tulang
belakang sedangkan sistem saraf tepi terbagi menjadi dua yaitu saraf somatis dan
saraf otonom (Hanum, 2009). Sistem saraf pusat merupakan pusat komunikasi dan
regulasi seluruh aktivitas pada tubuh baik gerak maupun suatu reaksi kimia dalam
tubuh. Sistem saraf tepi terletak diluar saraf pusat yang merupakan alat untuk
Hartono, 2007).
Pada butir soal nomor 11 mengenai konsep saraf pusat dan saraf tepi.
Adapun soal yang diajukan sesuai dengan indikator antara lain sebagai berikut:
71
Butir soal nomor 11 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C2. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab otak depan, alasan yang diberikan pada
pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa otak manusia bagian belakang terdiri dari
otak manusia, meskipun dengan adanya gambar mereka masih saja tidak paham.
Gambar yang disajikan sudah jelas tentang gambar otak dan sudah ada keterangan
Sistem saraf manusia terdiri dari dua jenis yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Otak termasuk dalam sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai
72
pengatur seluruh aktivitas tubuh (Campbell, 2008). Otak manusia terdiri dari otak
besar, otak kecil, otak tengah, otak depan, otak belakang, dan sumsum lanjutan
(medulla oblongata). Otak belakang memiliki sifat peka terhadap perubahan suhu,
tekanan maupun sentuhan pada kulit. Otak belakang terdiri atas serebelum dan
Pada butir soal nomor 13 mengenai konsep bagian sistem saraf pusat yang
termasuk dalam indikator pencapaian jenis-jenis sistem saraf. Adapun soal yang
13. Bagian otak yang merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta
posisi tubuh adalah…
A. otak besar
B. otak kecil
C. otak depan
D. otak tengah
E. sumsum lanjutan
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot
yaitu otak besar
B. Otak kecil merupakan penerima rangsang dari semua reseptor.
C. Otak depan merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh.
D. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta
posisi tubuh.
E. Sumsum lanjutan merupakan suatu sistem yang merupakan pusat gerak dan
koordinasi gerak tubuh.
Butir soal nomor 13 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C2. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab otak besar,alasan yang diberikan pada
pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa otak besar berfungsi sebagai pusat
73
keseimbangan gerak dan koordinasi otot. Siswa tidak paham mengenai bagian-
bagian otak manusia, sehingga mereka sering terbalik antara fungsi dari jenis-jenis
otak.
Otak manusia terdiri dari beberapa jenis yang memiliki fungsi atau peran
gerak dan koordinasi otot serta posisi tubuh adalah otak kecil. Otak kecil
Pada butir soal nomor 15 mengenai konsep pengertian dari saraf. Pertanyaan
yang diajukan sesuai dengan indikator soal antara lain sebagai berikut:
15. Saraf tepi adalah sel-sel saraf yang terletak diluar saraf pusat. Sistem saraf tepi terletak
di…
A. Sumsum tulang belakang
B. Otak
C. Otot
D. Tulang
E. Seluruh tubuh
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Saraf tepi terletak diluar saraf pusat yang terdapat diseluruh tubuh manusia seperti
otot, tulang bahkan sel-sel tubuh.
B. Saraf tepi terletak diluar saraf pusat yang terdapat di sumsum tulang belakang.
C. Saraf tepi manusia terletak berdekatan dengan saraf pusat tepatnya terletak pada
otak.
D. Saraf tepi manusia terletak pada otot saja.
E. Saraf tepi manusia terletak pada bagian tertentu saja misalnya tulang
Butir soal nomor 15 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C2. Persentase tidak paham konsep pada butir
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab otot, alasan yang diberikan pada pilihan
74
ganda tingkat 2 yaitu bahwa menurut mereka sistem saraf tepi terletak pada otot
saja. Siswa tidak memahami dengan baik mengenai sistem saraf tepi. Mereka
pahaman konsep.
informasi dari dan ke pusat saraf dan memiliki peran besar dalam meregulasi
gerakan. Sistem saraf tepi terdapat di seluruh tubuh baik otot, tulang, kelenjar dan
bahkan sel-sel dalam tubuh. Saraf tepi merupakan percabangan atau perluasan dari
otak dan sumsum tulang belakang (Hanum, 2009; Rachmawati, Urifah, &
Wijayati., 2009).
Pada butir soal nomor 16 mengenai konsep bagian-bagian dari sistem saraf
yang diajukan sesuai dengan indikator tersebut antara lain sebagai berikut:
16. Sistem saraf tepi merupakan sistem yang terdiri dari dua jenis yaitu…
A. saraf pusat dan sistem tepi
B. saraf otonom dan saraf pusat
C. saraf sensorik dan saraf kranial
D. saraf kranial dan saraf spinal
E. saraf somatis dan saraf otonom
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke saraf pusat yang
terbagi menjadi saraf somatis dan saraf otonom
B. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke otak yang
terbagi menjadi saraf somatis dan saraf pusat
C. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke saraf pusat yang
terbagi menjadi saraf kranial dan spinal
D. saraf kranial dan saraf spinal merupakan bagian dari saraf tepi.
E. Saraf sensoris merupakan salah satu saraf tepi yang berperan membawa impuls ke
otak
Butir soal nomor 16 merupakan butir soal dengan kategori tidak paham
konsep (TP) dengan tingkatan soal C3. Persentase tidak paham konsep pada butir
75
memberikan jawaban yang tidak tepat. Jawaban siswa pada pilihan ganda tingkat
1 dan pilihan ganda tingkat 2 salah serta tingkat keyakinan yang mereka berikan
rendah (<2,5). Rata-rata siswa menjawab saraf sensorik dan saraf kranial, alasan
yang diberikan pada pilihan ganda tingkat 2 yaitu bahwa saraf sensorik
merupakan salah satu saraf tepi yang berperan membawa impuls ke otak. Siswa
tidak memahami dengan baik mengenai sistem saraf tepi. Mereka kurang
konsep.
informasi dari dan ke pusat saraf dan memiliki peran besar dalam meregulasi
gerakan (Campbell, 2008). Saraf tepi terdiri dari sistem sadar (somatis) dan sistem
tak sadar (otonom). Saraf somatis merupakan saraf yang memiliki rangsangan
yang mengalami miskonsepsi (untuk mengetahui faktor internal) dan kepada guru
siswa yakni pandangan mereka terhadap sub materi sistem saraf, fokus
materi sistem saraf. Kemudian, aspek yang ditanyakan kepada guru yakni sumber
sub topik yang kesulitannya paling banyak pada sub materi sistem saraf.
sub materi sistem saraf cukup kompleks dan rumit. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2001); Ibayati (2002) yang menyatakan
bahwa sub materi sistem saraf dianggap sulit karena sifat materinya yang abstrak.
Siswa memiliki pandangan awal yang buruk mengenai sub materi sistem saraf
Pada sub materi sistem saraf kebanyakan siswa berpendapat bahwa sub
topik yang mereka anggap sulit yaitu ketika mereka mempelajari saraf di otak,
struktur sistem saraf, saraf pusat dan saraf tepi, fungsi dari berbagai jenis sistem
saraf dan juga perjalanan impuls seperti pada penelitian yang dilakukan oleh
Saputri, 2016. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil tes diagnostik yang telah
dikerjakan oleh siswa dan didukung dari hasil wawancara yang telah dilakukan
Miskonsepsi pada siswa juga disebabkan oleh kurangnya minat belajar pada
siswa. dari hasil wawancara, rata-rata minat siswa untuk mempelajari sub materi
sistem saraf kurang dari 50%. Hal ini terjadi karena siswa kurang menyukai
77
pelajaran biologi khususnya pada sub materi sistem saraf, apalagi sub materi
sistem saraf yang mereka anggap abstrak dan susah dipahami. Hal ini
menyebabkan siswa malas untuk belajar. Selain itu, siswa juga tidak tertarik untuk
membenarkan konsep yang salah. Akibatnya banyak siswa yang tertinggal dalam
memahami materi yang diajarkan sehingga terjadi miskonsepsi. Hal ini juga
sejalan dengan pendapat Suparno (2015) yang menyatakan bahwa siswa yang
tidak tertarik pada suatu pelajaran biasanya kurang berminat untuk belajar dan
siswa yang tertarik pada suatu materi, jika salah memahami suatu konsep
3. Pembelajaran Daring
daring. Siswa cukup kesulitan dalam menerima konsep dalam sub materi sistem
tersebut. Tidak dipungkiri bahwa tidak semua materi dapat dilakukan dengan
pembelajaran daring (Pilkington, 2018; Cerelia, dkk., 2021). Termasuk dalam sub
misalnya praktik gerak reflek. Pada kenyataannya siswa lebih antusias ketika
yang diajarkan dengan baik. Ketika pembelajaran daring maka kegiatan praktikum
juga ditiadakan. Ketika pembelajaran daring siswa enggan untuk belajar menggali
kurang efektif akan menyebabkan terjadinya Learning Loss, dimana hal tersebut
merupakan suatu fenomena yang terjadi pada siswa yaitu siswa kehilangan
(2020); Cerelia, dkk (2021). Banyak tantangan yang terjadi pada pembelajaran
online. Guru harus pandai menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dan
loss akan menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia terutama siswa
4. Metode Pembelajaran
siswa untuk belajar sub materi sistem saraf tersebut. Guru menyebut bahwa
metode yang paling efektif digunakan pada sub materi sistem saraf yakni dengan
sama sekali tidak melakukan praktik. Sehingga kurang memudahkan siswa untuk
memahami dengan baik konsep yang diajarkan. Apabila dengan praktik siswa
lebih mudah menerima konsep pada sub materi ini dan kemudian praktik tidak
pembelajaran di kelas hanya berpusat pada guru. Hal tersebut tidaklah buruk, akan
tetapi interaksi antara guru dan siswa akan jarang terjadi (Ali, 2010; Sumitra,
dkk., 2018). Selain dengan metode ceramah, digunakan pula metode diskusi.
dengan materi yang sedang diajarkan. Tidak mencakup studi kasus yang
5. Media Pembelajaran
Point), video animasi dan juga gambar. Dengan adanya bantuan media tersebut
Belum adanya media yang bersifat nyata seperti alat peraga, sehingga belum
juga kurang maksimal. Ketika penjelasan guru kurang jelas dan siswa kurang
dalam menangkap materi bisa saja menimbulkan miskonsepsi pada materi yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
Miskonsepsi (M) sebesar 33.75%, kategori Tidak Yakin (TY) sebesar 21,88%,
kategori Tidak Paham (TP) sebesar 32.91%. Dari 20 butir soal yang digunakan
terdapat 7 butir soal dengan miskonsepsi tinggi yaitu mengenai konsep gerak
impuls saraf 33,33%, gerak sadar dan gerak tak sadar 63,89%, mekanisme
saraf tepi 47,22%, cara kerja saraf otonom 33,33%, gangguan sistem saraf
55,55%.
3. Hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru biologi terdapat
siswa yaitu sub materi yang abstrak, minat belajar siswa yang rendah,
5.2 Implikasi
Saraf pada Siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Candimulyo dapat diketahui implikasi
sebagai berikut:
81
82
1. Bagi Siswa, dapat diketahui miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa yang
dipengaruhi oleh dirinya sendiri maupun faktor luar dari dirinya. Dari
penelitian ini siswa dapat mengetahui kesalahan konsep yang terjadi pada sub
materi sistem saraf yang telah mereka pelajari. Siswa dapat memperbaiki
konsep yang salah tersebut sehingga akan dapat mengetahui konsep yang benar
2. Bagi guru, dapat mengetahui miskonsepsi pada sub materi sistem saraf yang
metode pembelajaran agar siswa dapat memahami konsep dengan baik ketika
diajarkan materi sub sistem saraf. selain itu, ketika mengajar dapat
siswa.
3. Bagi peneliti, dapat mengetahui miskonsepsi pada sub materi sistem saraf yang
5.3 Saran
maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Bagi siswa, sekiranya siswa dapat meningkatkan minat belajarnya agar dapat
b. Bagi guru, hendaknya guru dapat melakukan apersepsi yang tepat dan
konsep secara utuh mengenai materi yang diajarkan. Guru juga perlu
miskonsepsi pada siswa guru juga harus segera membenahi konsep yang salah
c. Bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dasar penelitian
agar penyebab miskonsepsi dapat diketahui dan menjadi bahan refleksi bagi
guru.
DAFTAR PUSTAKA
Andiani, W., Subandowo, M., Karyono, H., & Gunawan, W. (2021). Learning
Loss Dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Corona. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Universitas Negeri
Malang.
Astuti, L.S. (2017). Penguasaan Konsep IPA Ditinjau dari Konsep Diri dan Minat
Belajar Siswa. Jurnal Formatif, 7(1), 40-48.
Aydin, G., & Balim, A. G. (2009). Students ’ Misconceptions About The Subjects
in The Unit “ The Systems in Our Body .” Procedia (Social and
Behavioral Science), 2258–2263.
Cerelia, J.J, dkk. (2021). Learning Loss Akibat Pembelajaran Jarak Jauh Selama
Pandemi COVID-19 di Indonesia. Seminar Nasional Statistika X.
Universitas Padjadjaran.
84
85
Hanum, E, L., Purwaningsih, W., Atikah, T., Herlina, I., Yani, R., & Peniasiani,
D. (2009). Biologi 2: Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Hasan, S., Bagayoko, D., & Kelley, E, L. (1999). Misconception and The
Certainty of Response Index (CRI). Physics Education 34(5).
Hernawati, D., Amin, M., Indriwati, S. E., & Omar, N. (2018). The Effectiveness
of Scientific Approach Using Encyclopedia as Learning Materials in
Improving Students ’ Science Process Skills. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. 7(3). 266–272.
Ibayati, Y. (2002). Analisis Strategi Mengajar pada Topik Sistem Saraf di SMU.
Tesis Program Pascasarjana UPI Bandung.
Jannah, Utin, D.A,. (2017). Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Evolusi
Kelas XII IPA di Madrasah Aliyah Kubu Raya. Skripsi. Pontianak:
Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Kusuma, Nur Rismawati. (2020). Modul Pembelajaran SMA kelas XI: Biologi.
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Mintzes, J., Wandersee, J., & Novak, J. (2005). Assessing Science Understanding.
California: Elsevier Academic Press
Mustika, A. A., Hala, Y., & Arsal, A. F. (2014). Negeri Makassar pada Konsep
Genetika dengan Metode CRI Identification of Misconception of
Biology Students at State University of Makassar on Genetic Concept
by Applying CRI Method. Jurnal Sainsmat, III(2), 122–129.
Rachmawati, F., Urifah, M., & Wijayati, A. (2009). Biologi untuk SMA/MA kelas
XI Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Rahayu, Budi. (2016). Analisis Deskriptif Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi
Sistem Saraf Manusia dengan Menggunakan Teknik Certainty of
Response Index.Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek. ISSN:
2557-533X
Rusli, Wirawan & Haris, Abdul. (2016). Studi Miskonsepsi Siswa Kelas IX SMP
Negeri 1 Makassar Pada Pokok Bahasan Gerak dan Gaya. Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika. hal 192-199.
Saptati, S.H. (2012). Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Lendeh Kulon Progo Pada Pokok Bahasan Sistem
Koordinasi Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
JIGSAW. Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Sumitra, D., Krisnawati, Y., & Malasari, N. (2018). Pengaruh Model Guided Note
Taking Terhadap Hasil Biologi Siswa. BIOEDUSAINS: Jurnal
Pendidikan Biologi dan Sains. e-ISSN: 2598-7453
Susilowarno, R.G. & Hartono, R.S. (2007). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Grasindo.
Ulfah, Siti & Fitriyani, Harlina. (2017). Certainty of Response Index (CRI)
Miskonsepsi Siswa SMP Pada Materi Pecahan. seminar nasional
pendidikan, sains dan teknologi. ISBN : 978- 602-61599-6-0
LAMPIRAN
89
90
Petunjuk Umum
1. Bacalah doa sebelum mengerjakan tes ini
2. Tulislah identitas anda pada kolom dibawah ini
3. Pilihlah jawaban yang anda yakini dan tulislah alasan anda menjawab dari
masing-masing soal
4. Tingkat keyakinan wajib diisi (dengan cara melingkari) sesuai dengan
keyakinan dan kejujuran dalam menjawab soal
Tingkat keyakinan
0 Menebak
1 Hampir menebak
2 Tidak yakin
3 Yakin
4 Hampir benar
5 Pasti benar
5. Waktu mengerjakan 90 menit.
Nama :………………………………………………..
No. presensi :………………………………………………..
Kelas :……………………………………………......
Hari, tanggal : …………………………………………….....
SELAMAT MENGERJAKAN!
A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 4
C. 2, 3, 4
D. 1, 3, 4
E. 2, 3
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem regulasi merupakan sistem yang mengatur sebuah kegiatan di dalam
tubuh yang terbagi menjadi tiga subtopik yaitu sistem saraf, sistem indera,
dan sistem hormon.
B. Pada sistem regulasi merupakan sistem yang ada didalam tubuh manusia
yang terdiri dari sistem saraf, sistem hormon, dan sistem peredaran darah.
C. Sistem regulasi terdiri atas sistem peredaran darah yang mengatur seluruh
sirkulasi darah pada tubuh dan sistem indera yang berperan dalam proses
informasi indera.
D. Sistem regulasi merupakan sistem koordinasi tubuh manusia
E. Sistem regulasi mempelajari segala sesuatu bentuk koordinasi dalam tubuh
yang terbagi atas sistem peredaran darah, sistem hormon, dan sistem
indera.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
3. Sel neuron yang termasuk dalam sistem saraf yang berfungsi sebagai penerima
sinyal/impuls adalah..
A. Badan sel
B. Akson
C. Selubung myelin
D. Dendrit
E. Sel schwan
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Badan sel merupakan bagian utama neuron yang berperan sebagai
penerima sinyal dari luar.
B. Dendrit merupakan penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan
sebagai penerima sinyal.
C. Selubung mielin terdiri atas sel-sel schwann yang berfungsi untuk
menerima impuls.
D. Dendrit merupakan bagian terluar yang berfungsi sebagai untuk
mengirimkan sinyal.
E. Akson merupakan penjuluran badan sel yang berfungsi sebagai penerima
sinyal/impuls.
Tingkatan keyakinan :
0 1 2 3 4 5
95
4. Neuron yang memiliki fungsi sebagai penghubung antar neuron motorik dan
neuron sensorik yaitu…
A. Neuron sensorik
B. Neuron asosiasi
C. Neuron motorik
D. Neuron konektor
E. Neuron adjustor
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Penghubung antara neuron motorik dan neuron sensorik yaitu neuron
konektor
B. Yang menghubungkan antara neuron motorik dan sensorik adalah neuron
adjustor
C. Neuron asosiasi merupakan neuron yang menghubungkan antara neuron
motorik dengan neuron sensorik.
D. Neuron sensorik adalah neuron yang dendritnya berhubungan dengan
reseptor yang juga menghubungkan antara neuron motorik dengan
sensorik.
E. Sel saraf (neuron) yang menghubungkan antara neuron motorik dengan
neuron sensorik adalah neuron motorik.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
C. Gerak sadar merupakan gerak yang terjadi karena disengaja dengan urutan
gerak dari impuls – reseptor – saraf motorik – otak – saraf sensorik –
efektor.
D. Perjalanan impuls gerak sadar yaitu dari impuls – reseptor – saraf sensorik
– efektor – saraf motorik – otak.
E. Gerak sadar akibat adanya impuls akan menyebabkan suatu gerakan yang
tidak disengaja atau disebut refleks.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
C. Tahap neuron berada dalam keadaan istirahat biasa dikenal dengan istilah
polarisasi.
D. Tahap ketika neuron berada dalam fase istirahat disebut dengan istilah
depolarisasi.
E. Kontraksi merupakan neuron pada fase istirahat.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
13. Antara dua neuron terdapat hubungan antara neuron yang berperan dalam
perjalanan impuls. Berikut merupakan pernyataan yang benar terkait
hubungan tersebut, kecuali…
A. Impuls dijalarkan dari neuron prasinaps menuju neuron pascasinaps
B. Penjalaran impuls berlangsung bolak-balik
C. Impuls yang datang dapat diteruskan atau dijalarkan
D. Antara dua neuron terdapat celah sinaps
E. Penjalaran impuls memerlukan zat penghantar yang disebut
neurotransmitter
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Perjalanan impuls berlangsung dengan bolak-balik dari dendrit dan
bermula di dendrit lagi.
B. Antara dua neuron terdapat hubungan tidak langsung melainkan terdapat
celah di sinaps.
C. Impuls berjalan dengan dijalarkan dari neuron satu ke neuron lainnya.
D. Perjalanan impuls hanya berjalan satu arah tanpa adanya bolak-balik,
jalannya rangsangan dimulai dari rangsangan- reseptor- dendrit- badan sel-
akson- sinaps- dendrit dst.
E. Perjalanan impuls tidak memerlukan zat penghantar.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
14. Dalam sistem saraf terdapat dua jenis sistem saraf yaitu…
A. Saraf pusat dan saraf tepi
B. Saraf pusat dan saraf tengah
C. Saraf tepi dan saraf parasimpatik
D. Saraf pusat dan saraf simpatik
E. Saraf pusat dan saraf parasimpatik
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls saraf yang tersusun dari saraf
simpatik dan parasimpatik.
102
16. Sistem saraf memiliki dua jenis yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi,
keduanya sistem ini bekerjaan sama untuk mengendalikan seluruh aktivitas di
dalam tubuh. Apa yang menjadi perbandingan pembeda antara sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi…
A. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan otonom.
B. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf otonom, sedangkan sistem
saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan sumsum tulang belakang.
C. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatis dan sumsum tulang belakang,
sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari otak dan saraf otonom.
D. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatis dan otonom, sedangkan sistem
saraf tepi terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
E. Sistem saraf pusat terdiri dari sumsum tulang belakang dan saraf otonom,
sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari otak dan saraf somatis.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu saraf pusat yang terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang, saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan
otonom.
B. Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf pusat yang terdiri dari
saraf somatis dan saraf otonom dan saraf tepi terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang.
C. Sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat saja.
D. Sistem saraf pusat memiliki bagian yaitu sistem saraf pusat yang terdiri
dari saraf otonom dan otak dan saraf tepi terdiri dari sumsum tulang dan
saraf somatis.
E. Sistem saraf pusat dan saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf yang
tebagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan saraf otonom) dan saraf tepi
(sumsum tulang belakang dan saraf somatis).
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
104
18. Bagian otak yang merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak
otot serta posisi tubuh adalah…
A. otak besar
B. otak kecil
105
C. otak depan
D. otak tengah
E. sumsum lanjutan
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerak dan koordinasi
gerak otot yaitu otak besar
B. Otak kecil merupakan penerima rangsang dari semua reseptor.
C. Otak depan merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh.
D. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot
serta posisi tubuh.
E. Sumsum lanjutan merupakan suatu sistem yang merupakan pusat gerak
dan koordinasi gerak tubuh.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
19. Bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung
impuls dari dan ke otak adalah…
A. sumsum tulang belakang
B. sumsum lanjutan
C. otak besar
D. otak kecil
E. otak depan
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. sumsum lanjutan merupakan sistem saraf pusat yang memiliki fungsi
sebagai penghubung impuls dari dan ke otak.
B. Sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak yaitu sumsum tulang belakang.
C. Sumsum tulang belakang merupakan penghubung impuls dari otak ke otot,
D. Otak depan merupakan sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai
penghubung impuls dari dan ke otak
E. Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otot ke otak melalui
sebuah impuls.
106
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
20. Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi adalah…
A. lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks pada mata
B. saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke saraf pusat
C. saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor
D. pusat keseimbangan gerak dan koordinasi tubuh
E. pengendali gerak otot
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. sistem saraf tepi adalah pusat keseimbangan gerak dan koordinasi tubuh.
B. Sistem saraf tepi memiliki fungsi sebagai pengendali otot.
C. Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke
saraf pusat.
D. Saraf pusat memiliki tugas atau peran sebagai penghantar rangsangan ke
pusat reseptor.
E. Sistem saraf tepi merupakan lobus optikus yang berhubungan dengan
indera penglihatan.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
21. Sistem saraf tepi merupakan sistem yang terdiri dari dua jenis yaitu…
A. saraf pusat dan sistem tepi
B. saraf otonom dan saraf pusat
C. saraf sensorik dan saraf kranial
D. saraf kranial dan saraf spinal
E. saraf somatis dan saraf otonom
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke saraf
pusat yang terbagi menjadi saraf somatis dan saraf otonom
107
B. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke otak
yang terbagi menjadi saraf somatis dan saraf pusat
C. saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke saraf
pusat yang terbagi menjadi saraf kranial dan spinal
D. saraf kranial dan saraf spinal merupakan bagian dari saraf tepi.
E. Saraf sensoris merupakan salah satu saraf tepi yang berperan membawa
impuls ke otak
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
22. Bagian dari saraf tepi yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor
disebut saraf…
A. Kranial
B. Somatis
C. Otonom
D. Spinal
E. Pusat
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor adalah saraf
somatis.
B. Sistem saraf somatis (saraf sadar) yaitu saraf yang rangsangannya tidak
disampaikan ke otak.
C. Saraf kranial adalah saraf yang memiliki rangsangan yang disampaikan ke
pusat reseptor.
D. Saraf spinal merupakan saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat
reseptor.
E. Sistem saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor adalah
sistem saraf saraf otonom.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
108
23. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ-organ dalam disebut…
A. Saraf somatis
B. Saraf otonom
C. Saraf kranial
D. Saraf spinal
E. Saraf tepi
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf somatis merupakan sistem saraf yang bekerja untuk
mengontrol kegiatan organ-organ dalam.
B. Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja mengontrol
kegiatan organ luar.
C. Sistem saraf yang dapat bekerja untuk mengontrol kegiatan organ dalam
yaitu sistem saraf spinal.
D. Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan
organ-organ dalam tubuh.
E. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ dalam tubuh adalah
sistem saraf kranial.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
D. Saraf parasimpatik
E. Saraf somatis
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf kranial merupakan sistem saraf yang mengatur proses rest
and digest, yaitu mengontrol berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat
serta mengaktifkan pencernaan dan metabolisme
B. Sistem saraf yang mengatur berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat
merupakan sistem saraf spinal.
C. Sistem saraf parasimpatik merupakan sistem saraf yang mengontrol
berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat serta dapat mengaktifkan
pencernaan dan metabolisme tubuh.
D. Sistem saraf yang bekerja mengontrol aktivitas tubuh saat bereaksi dan
menghentikan pencernaan dalam tubuh merupakan sistem saraf
parasimpatik.
E. Sistem saraf yang membantu tubuh menjadi lebih rileks merupakan sistem
saraf simpatik.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
26. Sistem saraf yang tidak normal akan menimbulkan gangguan. Gangguan
sistem saraf berasal dari…
A. Lingkungan
B. Dalam tubuh
C. Luar dan dalam tubuh
D. Luar tubuh
E. Orang lain
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf yang tidak normal akan mengalami gangguan yang berasal
dari luar (lingkungan) dan dalam tubuh.
B. Sistem saraf yang tidak normal akan mengakibatkan gangguan kerja yang
disebabkan oleh faktor dalam tubuh saja.
111
27. Berikut ini yang bukan termasuk gangguan sistem saraf yaitu…
A. Epilepsi
B. Alzheimer
C. Meningitis
D. Stroke
E. Bronkitis
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma
kepala, tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
B. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
C. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau
virus.
D. Bronkitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.
E. Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
pernapasan bukan pada sistem saraf.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
28. Penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah
sehingga otak menjadi pecah disebut..
A. Stroke
B. Amnesia
C. Gegar otak
112
D. Meningitis
E. Epilepsi
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah
sehingga otak menjadi pecah yaitu gegar otak.
B. Stroke merupakan penyakit yang timbul akibat pembuluh darah di otak
tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi pecah
C. Epilepsi merupakan penyakit yang timbul akibat dari pembuluh darah
yang meningkat di otak.
D. Stroke merupakan radang selaput otak karena infeksi virus atau bakteri.
E. Amnesia merupakan kelainan pada sistem saraf yang timbul akibat adanya
penyumbatan darah di otak.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
29. Dalam sistem saraf yang tidak normal akan mengakibatkan kelainan atau
penyakit salah satunya amnesia, amnesia merupakan..
A. Penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak, kerusakan
otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
B. Bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak menyebabkan perubahan
fungsi mental atau kesadaran.
C. penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah
sehingga otak menjadi rusak.
D. Gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan.
E. Hilangnya kemampuan seseorang untuk mengenali atau mengingat
kejadian masa lampau dalam kurun waktu.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Amnesia merupakan kelainan dengan hilangnya kemampuan seseorang
untuk mengenali atau mengingat suatu kejadian di masa lampau.
B. kelainan dengan hilangnya kemampuan seseorang untuk mengenali atau
mengingat suatu kejadian di masa lampau disebut neuritis
113
30. Gangguan sistem saraf yang diakibatkan oleh kondisi luar tubuh misalnya
alkohol yaitu penyakit…
A. Alzheimer
B. Epilepsi (ayan)
C. Poliomyelitis
D. Amnesia
E. Meningitis
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma
kepala, tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
B. Penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak, kerusakan
otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol disebut meningitis.
C. Epilepsi merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
D. Alzheimer merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma kepala,
tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
E. Amnesia penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak,
kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
114
31. Ketika kita haus kaki kita bergerak mendekati tempat minum. Kegiatan
tersebut tidak lepas dari adanya sinyal/rangsangan listrik yang diberikan oleh
salah satu bagian dari sistem regulasi yang mengatur dalam tubuh kita yang
disebut dengan sistem …
A. Sistem saraf
B. Sistem respirasi
C. Sistem indera
D. Sistem ekskresi
E. Sistem hormon
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem regulasi terdiri dari 3 bahasan yaitu sistem saraf, sistem hormon,
sistem indera. Sistem indera merupakan sistem yang mengatur tubuh
melalui rangsangan listrik.
B. Sistem saraf termasuk dalam sistem regulasi yang berperan sebagai
penerima sinyal atau reseptor.
C. Sistem eksresi berhubungan dengan pengaturan tubuh dalam pemberian
rangsangan listrik agar terdapat gerakan cepat.
D. Sistem saraf merupakan bagian dari sistem regulasi yang bekerja dengan
memberikan rangsangan listrik agar terjadi sebuah gerakan cepat.
E. Sistem respirasi merupakan bagian dari sistem regulasi manusia yang
berperan dalam tubuh manusia dalam penerimaan sinyal.
Tingkat Keyakinan:
0 1 2 3 4 5
34. Molekul atau zat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang mengirimkan
sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf ke sel target disebut dengan…
A. Neuron sensorik
B. Impuls
C. Neuron motorik
D. Reseptor
E. Neurotransmiter
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Impuls merupakan zat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang
mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf ke sel target.
B. Zat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang mengirimkan sinyal atau
pesan antar neuron dari sel saraf ke sel target disebut reseptor.
C. Neurotransmitter merupkanzat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang
mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf ke sel target.
D. Zat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang menerima sinyal atau pesan
antar neuron dari sel saraf ke sel target disebut neurotransmitter.
E. Neuron sensorik merupakan reseptor pembawa sinyal dari neuron satu ke
neuron lainnya.
Tingkat Keyakinan:
0 1 2 3 4 5
35. Di dalam sistem saraf manusia terdapat 2 jenis sistem saraf yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Bagian sistem saraf yang mengkoordinasi semua
fungsi saraf yaitu…
A. Sistem saraf tepi
B. Sistem saraf kranial
C. Sistem saraf pusat
D. Sistem saraf somatik
E. Sistem saraf otonom
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf yang berperan untuk mengkoordinasi semua fungsi saraf
yaitu sistem saraf tepi.
117
36. Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi
tentang dunia luar maupun dalam tubuh. Sistem saraf bekerja berdasarkan
impuls…
A. Magnetik
B. Elektrokimia
C. Elektromagnetik
D. Kimia
E. Getar
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf bekerja pada tubuh manusia berdasarkan impuls yang disebut
dengan impuls elektrokimia.
B. Sistem saraf bekerja pada tubuh manusia berdasarkan impuls yang disebut
dengan impuls magnetik.
C. Impuls elektrokimia merupakan impuls yang digunakan oleh sistem saraf
ketika istirahat.
D. Impuls elektromagnetik merupakan impuls yang digunakan ketika sistem
saraf bekerja.
E. Sistem saraf bekerja pada tubuh manusia berdasarkan impuls yang disebut
dengan impuls kimia.
Tingkat Keyakinan:
0 1 2 3 4 5
118
38. Saraf tepi adalah sel-sel saraf yang terletak diluar saraf pusat. Dimanakah
letak saraf tepi yang tepat…
A. Sumsum tulang belakang
B. Otak
C. Otot
D. Tulang
E. Seluruh tubuh
119
39. Terdapat 2 macam sistem saraf otonom pada manusia, kedua sistem saraf
tersebut bekerja secara…
A. Bersamaan
B. Antagonis
C. Protagonis
D. Berlawanan
E. Bergantian
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. Sistem saraf otonom terdiri atas dua macam yang bekerjasama dalam
pengendalian tubuh manusia.
B. Sistem saraf otonom terdiri atas 2 macam yaitu simpatik dan parasimpatik
yang bekerja secara protagonis dalam tubuh manusia.
C. Ada 2 macam sistem saraf otonom yaitu simpatik dan parasimpatik yang
bekerja secara bergantian dalam tubuh manusia.
D. Sistem saraf otonom terdiri atas 2 macam yaitu saraf simpatik dan
parasimpati yang bekerja secara antagonis.
E. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi yang
bekerja dalam tubuh manusia secara antagonis.
Tingkat Keyakinan:
0 1 2 3 4 5
120
A. Identitas
Nama :
No. Induk :
Kelas :
Hari, tanggal :
B. Petunjuk!
A. Identitas
Nama :
NIP :
Nama Instansi :
Hari, tanggal :
B. Pertanyaan wawancara
No Pertanyaan Jawaban
Nama Validator :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Tanggal pengisian :
PENDAHULUAN
Instrumen soal tes diagnostik berisi soal pilihan ganda tiga tingkat, tingkat
pertama berupa soal pilihan ganda 1, tingkat kedua berisi alasan atas pilihan pada
pilihan ganda 1, serta tingkat ketiga berisi tingkat keyakinan (CRI). Penelitian ini
berjudul “Analisis Miskonsepsi Materi Sistem Saraf pada Siswa Kelas XI MIPA
SMAN 1 Candimulyo Menggunakan Metode Certainty of Response Index (CRI)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase miskonsepsi
yang dialami oleh siswa kelas XI Mipa 4 SMA N 1 Candimulyo.
PETUNJUK
Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian berupa skor pada setiap butir pernyataan
dengan cara memberikan tanda (✓) pada kolom dengan skala penilaian sebagai
berikut:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1 = tidak baik
Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan kritik dan saran pada kolom yang telah
disediakan.
Bapak/Ibu dapat memberikan kesimpulan diakhir apakah instrumen layak
digunakan atau tidak.
125
PENILAIAN
Aspek Indikator Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
Kejelasan Kejelasan judul lembar
lembar soal soal tes.
Kejelasan petunjuk
pengerjaan soal.
Materi Soal sesuai dengan
indikator.
Materi yang
ditanyakan sesuai
dengan KD dan
indikator
Hanya ada satu kunci
jawaban.
Kontruksi Pokok soal dirumuskan
dengan jelas, singkat
dan padat.
Soal tidak memberikan
rumusan kunci
jawaban.
Pilihan jawaban
homogen dan logis
sesuai dengan materi.
Panjang pilihan
jawaban relatif sama.
Gambar disajikan
dengan jelas.
Penggunaan Menggunakan bahasa
bahasa yang sesuai yaitu
bahasa Indonesia.
Bahasa yang
126
digunakan mudah
dipahami
(komunikatif).
Bahasa yang
digunakan tidak
mengandung makna
ganda (ambigu)
Diadaptasi dari (Janah, NM., 2019)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.626 40
132
21 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0
31 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0
9 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
14 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
20 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
17 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
18 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0
19 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
24 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
28 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
8 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
25 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
34 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
kel.bawah 0.470588 0.058824 0.058824 0.058824 0.470588 0.470588 0.882353 0.470588 0.058824 0.235294 0.411765 0.588235 0.470588 0.764706 0 0.352941 0.294118 0.470588 0.058824 0.470588
8 1 1 1 8 8 15 8 1 4 7 10 8 13 0 6 5 8 1 8
rata-rata 0.470588 0.058824 0 0 0.470588 0.235294 0.058824 0.117647 0.529412 0.411765 0.411765 0.176471 0.294118 0.117647 0.058824 0.352941 0.294118 0.411765 0.411765 -0.17647
no. soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
133
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 27
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 26
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 24
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 24
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 23
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 23
0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 22
1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 22
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 21
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 22
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 21
1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 21
1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 22
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 21
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 20
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 21
1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 21
0.882353 0.588235 0.647059 0.058824 0.117647 0.647059 0.764706 0.823529 0.941176 0.470588 0.529412 0.470588 0.705882 0.294118 0.764706 0.176471 0.705882 0.588235 0.352941 0.058824
15 10 11 1 2 11 13 14 16 8 9 8 12 5 13 3 12 10 6 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 18
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 18
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 16
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 17
1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 17
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 16
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15
0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 15
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 14
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 14
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 12
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 11
0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7
0.411765 0.294118 0.352941 0 0.235294 0.588235 0.294118 0.529412 0.647059 0.411765 0.235294 0.823529 0.411765 0.117647 0.823529 0.176471 0.411765 0.058824 0.058824 0.176471
7 5 6 0 4 10 5 9 11 7 4 14 7 2 14 3 7 1 1 3
0.470588 0.294118 0.294118 0.058824 -0.11765 0.058824 0.470588 0.294118 0.294118 0.058824 0.294118 -0.35294 0.294118 0.176471 -0.05882 0 0.294118 0.529412 0.294118 -0.11765
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
134
0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
22 15 17 1 6 21 18 23 27 15 13 22 19 7 27 6 19 11 7 4
0.647059 0.441176 0.5 0.029412 0.176471 0.617647 0.529412 0.676471 0.794118 0.441176 0.382353 0.647059 0.558824 0.205882 0.794118 0.176471 0.558824 0.323529 0.205882 0.117647
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
136
Lampiran 13. Soal Tes Diagnostik 1. Perhatikan beberapa sistem organ berikut ini!
1) Sistem saraf
SOAL TES ANALISIS MISKONSEPSI 2) Sistem peredaran darah
Sub Materi Sistem Saraf 3) Sistem indera
4) Sistem hormon
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL Yang merupakan bagian sistem regulasi ditunjukkan oleh
1. Bacalah doa sebelum mengerjakan tes ini nomor…..
2. Tulislah identitas anda pada kolom dibawah ini A. 1, 2, 3
3. Pilihlah jawaban yang anda yakini dan pilih alasan anda dalam B. 1, 2, 4
menjawab dari masing-masing soal yang tersedia. C. 2, 3, 4
4. Tingkat keyakinan wajib diisi (dengan cara melingkari) sesuai D. 1, 3, 4
dengan keyakinan dan kejujuran dalam menjawab soal E. 2, 3
Tingkat keyakinan Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
0 Menebak A. Sistem regulasi merupakan sistem yang mengatur sebuah
1 Hampir menebak kegiatan di dalam tubuh yang terbagi menjadi tiga subtopik
2 Tidak yakin yaitu sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
3 Yakin B. Pada sistem regulasi merupakan sistem yang ada didalam
4 Hampir benar tubuh manusia yang terdiri dari sistem saraf, sistem
hormon, dan sistem peredaran darah.
5 Pasti benar
C. Sistem regulasi terdiri atas sistem peredaran darah yang
5. Waktu mengerjakan 60 menit. mengatur seluruh sirkulasi darah pada tubuh dan sistem
6. Kerjakan dengan jujur dan jangan membuka buku atau indera yang berperan dalam proses informasi indera.
searching/browsing di Internet. D. Sistem regulasi merupakan sistem koordinasi tubuh
Nama :……………………………………… manusia
E. Sistem regulasi mempelajari segala sesuatu bentuk
No. presensi :……………………………………… koordinasi dalam tubuh yang terbagi atas sistem peredaran
darah, sistem hormon, dan sistem indera.
Kelas :………………………………………
Hari, tanggal : ………………………………………
138
2. Ketika kita haus kaki kita bergerak mendekati tempat minum. 3. Neuron yang merupakan penghubung antara neuron satu
Kegiatan tersebut tidak lepas dari adanya sinyal/rangsangan dengan lainnya disebut neuron…
listrik yang diberikan oleh salah satu bagian dari sistem A. Sensorik
regulasi yang mengatur dalam tubuh kita yang disebut B. Motorik
dengan sistem … C. Asosiasi
A. Sistem saraf D. Konektor
B. Sistem respirasi E. Adjustor
C. Sistem indera Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
D. Sistem ekskresi A. Neuron yang menghubungkan neuron satu dengan lainnya
E. Sistem hormon disebut neuron adjustor
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: B. Neuron asosiasi merupakan neuron yang menghubungkan
A. Sistem regulasi terdiri dari 3 bahasan yaitu sistem saraf, neuron motorik dengan neuron lainnya.
sistem hormon, sistem indera. Sistem indera merupakan C. Yang merupakan penghubung antara neuron satu dengan
sistem yang mengatur tubuh melalui rangsangan listrik. lainnya yaitu neuron motorik.
B. Sistem saraf termasuk dalam sistem regulasi yang D. Neuron sensorik adalah neuron yang berfungsi untuk
berperan sebagai penerima sinyal atau reseptor. menghantarkan impuls yang juga berperan sebagai
C. Sistem eksresi berhubungan dengan pengaturan tubuh penghubung antara neuron satu dengan lainnya.
dalam pemberian rangsangan listrik agar terdapat gerakan E. Neuron konektor merupakan neuron penghubung antara
cepat. neuron satu dengan lainnya.
D. Sistem saraf merupakan bagian dari sistem regulasi yang Tingkat keyakinan :
bekerja dengan memberikan rangsangan listrik agar 0 1 2 3 4 5
terjadi sebuah gerakan cepat.
E. Sistem respirasi merupakan bagian dari sistem regulasi 4. Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi 2
manusia yang berperan dalam tubuh manusia dalam yaitu…
penerimaan sinyal. A. Neuron konektor dan neuron motorik
139
B. Neuron konektor dan neuron ajustor A. Impuls saraf menghasilkan gerakan berupa gerak
C. Neuron ajustor dan neuron efektor mempengaruhi sistem kerja otak.
D. Neuron konektor dan neuron sensorik B. Impuls saraf dapat menyebabkan suatu gerakan yang
E. Neuron ajustor dan neuron aferen berupa gerak sadar dan gerak tak sadar
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: C. Impuls saraf akan menyebabkan gerakan yang berasal dari
A. Dalam neuron asosiasi yang dibedakan berdasarkan dalam sistem saraf
tempatnya terdapat 2 jenis neuron yaitu neuron konektor D. Gerakan yang terjadi dalam impuls saraf merupakan
dan neuron ajustor. gerakan yang akan mempengaruhi kerja otot
B. Neuron asosiasi yang dibedakan berdasarkan tempatnya E. Gerakan yang disebabkan oleh impuls saraf merupakan
terdapat 2 jenis neuron yaitu neuron konektor dan neuron gerak sadar yang mempengaruhi otot.
ajustor. Tingkat keyakinan :
C. Neuron asosiasi dapat dibedakan menjadi neuron ajustor 0 1 2 3 4 5
dan neuron aferen.
D. Dalam neuron asosiasi hanya terdapat satu jenis neuron 6. Impuls – reseptor – saraf sensorik - ..…. – saraf motorik –
saja yaitu neuron konektor. efektor
E. Neuron konektor dan neuron motorik merupakan bagian Gerak impuls saraf di atas merupakan gerak reflek (tak sadar).
dari neuron asosiasi berdasarkan letaknya. Bagian yang kosong dilengkapi oleh…
Tingkat Keyakinan: A. Otak
0 1 2 3 4 5 B. Otot
C. Sumsum tulang belakang
5. Impuls saraf merupakan penyebab terjadinya gerakan. Gerakan D. Indra
yang dihasilkan oleh adanya impuls yaitu… E. Rangsangan
A. Gerak sadar dan gerak lurus Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
B. Gerak lurus dan gerak tak sadar A. Gerak tak sadar akibat dari adanya gerak impuls yang
C. Gerak tak sadar dan gerak otot disengaja
D. Gerak sadar dan gerak otot B. Perjalanan gerak reflek dimulai dari adanya impuls –
E. Gerak sadar dan gerak tak sadar reseptor – saraf sensorik – otak – saraf motorik – efektor.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
140
C. Gerak tak sadar merupakan gerak yang terjadi akibat dari E. Mekanisme penghantaran impuls terjadi melalui beberapa
ketidaksengajaan yang berjalan dari impuls- reseptor- saraf proses yaitu reaksi menuju polarisasi dan repolarisasi.
motorik- sumsum tulang belakang- saraf sensorik- efektor Tingkat keyakinan :
D. Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disengaja yang 0 1 2 3 4 5
berhubungan dengan sumsum tulang belakang.
E. Gerak refleks terjadi akibat adanya ketidaksengajaan yang 8. Dalam mekanisme penghantaran impuls. Tahap neuron
berhubungan dengan otot. dalam keadaan istirahat dikenal dengan istilah….
Tingkat keyakinan : A. Polarisasi
0 1 2 3 4 5 B. Depolarisasi
C. Repolarisasi
7. Terdapat tiga tahapan mekanisme penghantaran impuls D. Kontraksi
yaitu… E. Reaksi
A. Konsentrasi, polarisasi, depolarisasi Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
B. Polarisasi, reaksi, repolarisasi A. Polarisasi merupakan tahapan neuron dalam keadaan
C. Polarisasi, depolarisasi, repolarisasi berjalan menghantarkan impuls.
D. Polarisasi, konsentrasi, repolarisasi B. Repolarisasi merupakan tahap neuron dalam keadaan
E. Polarisasi, depolarisasi, reaksi istirahat.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: C. Tahap neuron berada dalam keadaan istirahat biasa
A. Proses penghantaran impuls pada sistem saraf terjadi dikenal dengan istilah polarisasi.
dengan suatu tahapan yang dilalui mulai dari tahap D. Tahap ketika neuron berada dalam fase istirahat disebut
istirahat (polarisasi), depolarisasi sampai dengan dengan istilah depolarisasi.
depolarisasi. E. Kontraksi merupakan neuron pada fase istirahat.
B. Mekanisme penghantaran impuls saraf terjadi karena Tingkat keyakinan :
adanya reaksi yang terjadi pada tubuh 0 1 2 3 4 5
C. Mekanisme penghantaran saraf terjadi akibat dari tubuh
terlalu aktif.
D. Penghantaran impuls saraf berjalan mulai dari polarisasi
ke konsentrasi dan berujung dengan depolarisasi.
141
9. Berikut merupakan pernyataan yang benar terkait hubungan 10. Perbedaan antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
antara dua neuron yang berperan dalam perjalanan impuls, adalah…
kecuali… A. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
A. Impuls dijalarkan dari neuron prasinaps menuju neuron belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari saraf
pascasinaps somatis dan otonom.
B. Penjalaran impuls berlangsung bolak-balik B. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf otonom,
C. Impuls yang datang dapat diteruskan atau dijalarkan sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari saraf somatis dan
D. Antara dua neuron terdapat celah sinaps sumsum tulang belakang.
E. Penjalaran impuls memerlukan zat penghantar yang C. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatis dan sumsum
disebut neurotransmitter tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: otak dan saraf otonom.
A. Perjalanan impuls berlangsung dengan bolak-balik dari D. Sistem saraf pusat terdiri dari saraf somatic dan otonom,
dendrit dan bermula di dendrit lagi. sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari otak dan sumsum
B. Antara dua neuron terdapat hubungan tidak langsung tulang belakang.
melainkan terdapat celah di sinaps. E. Sistem saraf pusat terdiri dari sumsum tulang belakang
C. Impuls berjalan dengan dijalarkan dari neuron satu ke dan saraf otonom, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari
neuron lainnya. otak dan saraf somatis.
D. Perjalanan impuls hanya berjalan satu arah tanpa adanya Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
bolak-balik, jalannya rangsangan dimulai dari rangsangan- A. Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu saraf pusat yang
reseptor- dendrit- badan sel- akson- sinaps- dendrit dst. terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, saraf tepi
E. Perjalanan impuls tidak memerlukan zat penghantar. terdiri dari saraf somatis dan otonom.
Tingkat keyakinan : B. Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf pusat
0 1 2 3 4 5 yang terdiri dari saraf somatis dan saraf otonom dan saraf
tepi terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
C. Sistem saraf tersusun dari sistem saraf pusat saja.
D. Sistem saraf pusat memiliki bagian yaitu sistem saraf
pusat yang terdiri dari saraf otonom dan otak dan saraf
tepi terdiri dari sumsum tulang dan saraf somatis.
142
E. Sistem saraf pusat dan saraf tepi merupakan bagian dari B. Otak manusia bagian depan terdiri dari serebellum dan
sistem saraf yang tebagi menjadi sistem saraf pusat (otak medulla oblongata.
dan saraf otonom) dan saraf tepi (sumsum tulang belakang C. Serebellum dan medulla oblongata terletak pada otak
dan saraf somatis). bagian kanan.
Tingkat keyakinan : D. Serebellum dan medulla oblongata merupakan otak
0 1 2 3 4 5 manusia yang terletak dibagian tengah.
E. Otak bagian kiri terdiri dari serebellum dan medulla
11. Perhatikan gambar berikut ini! oblongata.
Tingkat Keyakinan:
0 1 2 3 4 5
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
A. sistem saraf pusat merupakan sistem yang A. Otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerak
mengkoordinasi sebagian fungsi saraf saja didalamnya dan koordinasi gerak otot yaitu otak besar
terdapat otak. B. Otak kecil merupakan penerima rangsang dari semua
B. Sistem saraf adalah sistem koordinasi semua fungsi saraf reseptor.
yang tersusun dari otak yang memiliki bagian yaitu otak C. Otak depan merupakan pusat keseimbangan dan
besar, otak kecil, otak tengah, otak depan dan sumsum koordinasi gerak tubuh.
lanjutan. D. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan gerak dan
C. Sistem saraf merupakan sistem yang mengkoordinasi koordinasi gerak otot serta posisi tubuh.
semua fungsi saraf yang tersusun dari sumsum tulang E. Sumsum lanjutan merupakan suatu sistem yang
belakang. merupakan pusat gerak dan koordinasi gerak tubuh.
D. Bagian dari saraf pusat salah satunya yaitu otak yang Tingkat keyakinan :
merupakan pusat pengendali tubuh yang tersusun atas otak 0 1 2 3 4 5
besar, otak kecil, otak depan, otak tengah dan sumsum
tulang belakang. 14. Bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai
E. Otak merupakan pengendali tubuh bagian kanan saja yang penghubung impuls dari dan ke otak adalah…
tersusun atas otak besar, otak kecil, otak depan, otak A. sumsum tulang belakang
belakang dan sumsum lanjutan. B. sumsum lanjutan
Tingkat keyakinan : C. otak besar
0 1 2 3 4 5 D. otak kecil
E. otak depan
13. Bagian otak yang merupakan pusat keseimbangan gerak dan Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
koordinasi gerak otot serta posisi tubuh adalah… A. sumsum lanjutan merupakan sistem saraf pusat yang
A. otak besar memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke
B. otak kecil otak.
C. otak depan B. Sistem saraf pusat yang memiliki fungsi sebagai
D. otak tengah penghubung impuls dari dan ke otak yaitu sumsum tulang
E. sumsum lanjutan belakang.
144
17. Bagian dari saraf tepi yang rangsangannya disampaikan ke Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
pusat reseptor disebut saraf… A. Sistem saraf somatis merupakan sistem saraf yang bekerja
A. Kranial untuk mengontrol kegiatan organ-organ dalam.
B. Somatis B. Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja
C. Otonom mengontrol kegiatan organ luar.
D. Spinal C. Sistem saraf yang dapat bekerja untuk mengontrol
E. Pusat kegiatan organ dalam yaitu sistem saraf spinal.
Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu: D. Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja
A. Saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor mengontrol kegiatan organ-organ dalam tubuh.
adalah saraf somatis. E. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ
B. Sistem saraf somatis (saraf sadar) yaitu saraf yang dalam tubuh adalah sistem saraf kranial.
rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Tingkat keyakinan :
C. Saraf kranial adalah saraf yang memiliki rangsangan yang 0 1 2 3 4 5
disampaikan ke pusat reseptor.
D. Saraf spinal merupakan saraf yang rangsangannya 19. Berikut ini yang bukan termasuk gangguan sistem saraf
disampaikan ke pusat reseptor. yaitu…
E. Sistem saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat A. Epilepsi
reseptor adalah sistem saraf saraf otonom. B. Alzheimer
Tingkat keyakinan : C. Meningitis
0 1 2 3 4 5 D. Stroke
E. Bronkitis
18. Sistem saraf yang bekerja mengontrol kegiatan organ-organ Untuk mendukung jawaban diatas, alasan yang tepat yaitu:
dalam disebut… A. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak
A. Saraf somatis karena trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak saat
B. Saraf otonom kelahiran, stroke, dan alkohol.
C. Saraf kranial B. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara
D. Saraf spinal bersamaan.
E. Saraf tepi
146
C. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi E. Amnesia merupakan kelainan pada sistem saraf yang
bakteri atau virus. timbul akibat adanya penyumbatan darah di otak.
D. Bronkitis merupakan radang selaput otak karena infeksi Tingkat keyakinan :
bakteri atau virus. 0 1 2 3 4 5
E. Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus pernapasan bukan pada sistem saraf.
Tingkat keyakinan :
0 1 2 3 4 5
Nomor
Soal PK M TY TP
1 50% 22.22% 16.67% 11.11%
2 27.78% 25% 5.56% 41.67%
3 38.89% 19.44% 5.56% 36.11%
4 19.44% 22.22% 16.67% 36.11%
5 30.56% 33.33% 11.11% 25%
6 5.56% 63.89% 2.78% 27.78%
7 0% 38.89% 5.56% 55.56%
8 30.56% 44.44% 2.78% 22.22%
9 2.78% 36.11% 8.33% 47.22%
10 33.33% 13.89% 16.67% 36.11%
11 19.44% 22.22% 16.67% 41.67%
12 33.33% 33.33% 5.56% 27.78%
13 25% 22.22% 11.11% 41.67%
14 8.33% 55.55% 2.78% 33.33%
15 11.11% 33.33% 11.11% 44.44%
16 22.22% 25% 19.44% 33.33%
17 8.33% 47.22% 2.78% 41.67%
18 25% 33.33% 11.11% 30.56%
19 44.44% 27.78% 19.44% 8.33%
20 19.44% 55.55% 8.33% 16.67%
Rata-Rata 22.78% 33.75% 10% 32.91%
154
Identitas (narasumber 1)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai Menurut saya sistem saraf ini
materi sistem saraf? lumayan susah untuk dipelajari
karena banyak yang perlu dihafalkan
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Semua topik sulit
ketika mempelajari sub materi sistem
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Hanya kadang-kadang saja sesuai
sebelum pembelajaran dimulai? dengan keinginan
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca dan menonton video
sesuai dengan sub topik materi
5. Seberapa besar minat anda untuk Kurang berminat karena susah
mempelajari materi sistem saraf?
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Terkadang fokus terkadang juga
apakah anda fokus mendengarkan tidak fokus karena teman-teman
atau tidak? saya juga tidak fokus
7. sumber belajar apa saja yang Buku paket dan LKS
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Tidak belajar
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.8 Saya merasa tahap neuron dalam
dan mengapa memilih jawaban keadaan istirahat disebut
tersebut ? depolarisasi dan saya memilih
jawaban tersebut karena saya rasa
jawaban tersebut sudah tepat.
10. Apa yang diketahui dari soal no.18 Saya tidak tahu tetapi menurut saya
dan mengapa memilih jawaban jawaban yang saya pilih tersebut
tersebut? sudah tepat.
155
Identitas (narasumber 2)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya sistem saraf
materi sistem saraf? merupakan jaringan yang kompleks
yang memiliki peran penting untuk
mengatur setiap kegiatan dalam
tubuh. Sistem saraf lumayan rumit
menurut saya
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Sistem saraf pusat dan sistem saraf
ketika mempelajari sub materi sistem tepi
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Iya
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Memahami sistem saraf yang ada
pada manusia
5. Seberapa besar minat anda untuk Kurang begitu berminat antara 50%
mempelajari materi sistem saraf? saja
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Biasanya sedikit tidak fokus ketika
apakah anda fokus mendengarkan pembelajaran
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang Buku paket dan LKS
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Iya
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.8 Karena tahap repolarisasi terjadi
dan mengapa memilih jawaban ketika neuron sudah dilalui impuls,
tersebut ? hal ini berakibat tertutupnya saluran
Na+ dan terbukanya saluran K+
10. Apa yang diketahui dari soal no.18 Menurut saya sumsum lanjutan
dan mengapa memilih jawaban merupakan perpanjangan dari
tersebut? sumsum tulang belakang. Saya
memilih jawaban tersebut karena
menurut saya benar
156
Identitas (narasumber 3)
Nama : FentriRistia
No. Induk : 13
Kelas : XI MIPA 4
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya sistem saraf lumayan
materi sistem saraf? sulit untuk dipelajari
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Yang saya anggap sulit ketika
ketika mempelajari sub materi sistem mempelajari tentang otak
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Belajar sebentar
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Cuma membaca sebagian materi
5. Seberapa besar minat anda untuk Kurang begitu berminat apalagi kalo
mempelajari materi sistem saraf? materinya sulit dipelajari
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Lumayan fokus mendengarkan
apakah anda fokus mendengarkan karena saya suka dengan gurunya
atau tidak? yang tidak pernah marah-marah.
7. sumber belajar apa saja yang Buku paket, LKS, dll.
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar Cuma sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.14 Yang saya ketahui bagian dari
dan mengapa memilih jawaban sistem saraf yang memiliki fungsi
tersebut ? sebagai penghubung impuls, saya
memilih jawaban tersebut karena
menurut saya sumsum lanjutan
merupakan sistem saraf pusat yang
memiliki fungsi sebagai penghubung
impuls.
10. Apa yang diketahui dari soal no.17 Menurut saya jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban sudah benar dengan alasan saraf
tersebut? spinal merupakan saraf yang
rangsangannya disampaikan ke
pusat reseptor.
157
Identitas (narasumber 4)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya ketika mempelajari
materi sistem saraf? sistem saraf ada yang sulit tetapi
juga ada yang mudah
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Sistem saraf pada otak
ketika mempelajari sub materi sistem
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Kadang-kadang saja
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca LKS pada materi yang
akan diajarkan
5. Seberapa besar minat anda untuk Tidak terlalu berminat untuk
mempelajari materi sistem saraf? mempelajari sistem saraf
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Kadang-kadang.
apakah anda fokus mendengarkan
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang LKS dan buku paket
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Iya, belajar sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.6 Pernah baca di buku tapi lupa
dan mengapa memilih jawaban jawaban yang benar jadi saya
tersebut ? memilih jawaban tersebut dengan
alasan seadanya karena saya masih
belum begitu yakin.
10. Apa yang diketahui dari soal no.20 Karena saya tidak terlalu paham
dan mengapa memilih jawaban materinya saya memilih hanya
tersebut? karena saya merasa jawaban tersebut
sudah tepat
158
Identitas (narasumber 5)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya ketika mempelajari
materi sistem saraf? sistem saraf cukup sulit untuk
dipahami
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Struktur dan fungsi
ketika mempelajari sub materi sistem
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Belajar Cuma kadang-kadang
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca
5. Seberapa besar minat anda untuk Sedikit berminat kira-kira 50%
mempelajari materi sistem saraf?
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Fokus
apakah anda fokus mendengarkan
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang LKS dan buku paket
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.5 Yang saya ketahui sesuai dengan
dan mengapa memilih jawaban jawaban saya
tersebut ?
10. Apa yang diketahui dari soal no.20 Menurut saya jawaban yang saya
dan mengapa memilih jawaban pilih sudah tepat sesuai dengan
tersebut? alasan yang sudah dituliskan
tersebut
159
Identitas (narasumber 6)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut pandangan saya materi
materi sistem saraf? sistem saraf agak sulit untuk
dipelajari
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Bagian-bagian sistem saraf ada
ketika mempelajari sub materi sistem banyak yang sulit dimengerti
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Belajar sedikit
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca materi yang akan
diajarkan
5. Seberapa besar minat anda untuk Lumayan pada topik yang saya
mempelajari materi sistem saraf? pahami saja
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Fokus mendengarkan
apakah anda fokus mendengarkan
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang LKS dan buku paket
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.6 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena saya hanya mengarang saja
tersebut ? karena saya kurang belajar jadi lupa
10. Apa yang diketahui dari soal no.8 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena menurut saya benar.
tersebut?
160
Identitas (narasumber 7)
Nama : Nessa Nelasari
No. Induk : 22
Kelas : XI MIPA 4
Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya sistem saraf cukup
materi sistem saraf? kompleks untuk dipelajari.
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Bagian otak
ketika mempelajari sub materi sistem
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Kadang-kadang
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca materi dan browsing di
internet
5. Seberapa besar minat anda untuk Minat saya mempelajari materi
mempelajari materi sistem saraf? sistem saraf hanya 50%
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Terkadang fokus terkadang juga
apakah anda fokus mendengarkan tidak
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang Buku dan internet
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.6 Menurut saya urutan yang benar
dan mengapa memilih jawaban yaitu impuls-reseptor-saraf sensorik-
tersebut ? otak-saraf motorik-efektor dan
memilih alasan yang mendukung
jawaban saya
10. Apa yang diketahui dari soal no.17 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena menurut saya benar.
tersebut?
161
Identitas (narasumber 8)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya materi sistem saraf
sub materi sistem saraf? cukup rumit untuk dipelajari
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Bagian struktur dan penghantaran
ketika mempelajari sub materi sistem impuls
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Belajar sedikit
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca materi yang akan
diajarkan
5. Seberapa besar minat anda untuk Lumayan berminat untuk
mempelajari materi sistem saraf? mempelajari sistem saraf
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Fokus mendengarkan
apakah anda fokus mendengarkan
atau tidak?
7. sumber belajar apa saja yang LKS dan buku paket
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.8 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena menurut saya benar. Neuron
tersebut ? dalam keadaan istirahat disebut
repolarisasi dan saya memilih alasan
yang mendukung jawaban saya di
pilgan
10. Apa yang diketahui dari soal no.14 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena menurut saya benar.
tersebut?
162
Identitas (narasumber 9)
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pandangan mengenai sub Menurut saya materi sistem saraf
sub materi sistem saraf? cukup sulit, banyak kata-kata asing
di dalamnya
2. Sub topik apa yang dianggap sulit Bagian struktur dan fungsi
ketika mempelajari sub materi sistem
saraf?
3. Apakah anda belajar terlebih dahulu Tidak
sebelum pembelajaran dimulai?
4. Bagaimana cara anda belajar? Membaca
5. Seberapa besar minat anda untuk Kurang berminat untuk
mempelajari materi sistem saraf? mempelajari materi sistem saraf
6. Pada saat pembelajaran berlangsung, Kurang fokus mendengarkan
apakah anda fokus mendengarkan atau
tidak?
7. sumber belajar apa saja yang LKS dan buku paket
digunakan ketika mempelajari materi
sistem saraf?
8. Apakah anda belajar sebelum Belajar sedikit
mengerjakan tes ini?
9. Apa yang diketahui dari soal no.5 dan Saya memilih jawaban tersebut
mengapa memilih jawaban tersebut ? karena menurut saya benar, saya
kurang mempelajari di topik
impuls jadi setahu saya ya itu
10. Apa yang diketahui dari soal no.17 Saya memilih jawaban tersebut
dan mengapa memilih jawaban karena saya kurang memahami
tersebut? dengan baik soalnya jadi saya
menjawab sebisa saya.
163
A. Identitas
B. Pertanyaan wawancara
No Pertanyaan Jawaban
Lampiran 20. Daftar Presensi Siswa Kelas Xi Mipa 2 (Kelas Uji Coba)
Observasi awal
Observasi awal
KELAS XI MIPA 4
KELAS XI MIPA 3
KELAS XI MIPA 2
KELAS XI MIPA 1