(AKKP 4503)
Disusun Oleh:
Muhammad Zainal Abidin
(2010119210003)
Dosen Pembimbing :
Nurul Hidayati Utami, S. Pd., M. Pd.
Abstrak. Keterampilan Generik Sains (KGS) merupakan kemampuan berpikir dan bertindak
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki individu, setiap manusia memiliki keterampilan generik
sains yang perlu dikembangkan seiring dengan berkembangnya otak manusia. Setelah pandemi
covid-19 kegiatan belajar dan mengajar mengalami perubahan dalam proses pembelajaran. Hal ini
mengakibatkan pembelajaran yang awalnya dilakukan dalam jaringan (daring), berubah menjadi
pembelajaran luar jaringan (luring). Biologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari
tahu, memahami lingkungan dan makhluk hidup secara sistematis (Martiningsih et al., 2018) yang
artinya biologi merupakan ilmu yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan sendiri konsep dan fakta yang terdapat dalam materi biologi tersebut. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan generik sains pada peserta didik kelas X
di SMAN 1 daha Utara. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif. Deskripsi
keterampilan generik sains peserta didik diperoleh dari hasil pengisian angket yang disebarkan
kepada peserta didik. Angket keterampilan generik sains yang digunakan menggunakan aspek-
aspek yang mengacu pada Brotosiswoyo tahun (2001). Penelitian ini mengambil populasi dari
seluruh peserta didik kelas X SMAN 1 Daha Utara. Sampel penelitian ini mengambil peserta didik
sebanyak 50 orang secara acak dari 6 kelas yaitu kelas X1-X6. Teknik analisis data dilakukan
dengan pengkategorisasi hasil tes berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterampilan generik sains siswa termasuk dalam
kategori tinggi.
PENDAHULUAN
Setelah pandemi covid-19 terjadi perubahan dalam kegiatan belajar dan
mengajar dalam proses pembelajaran. Hal ini berakibat pada pembelajaran yang
awalnya dilakukan dalam jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan pembelajaran
dalam jaringan, sehingga peserta didik dituntut untuk menjalani pembelajaran
secara mandiri. Setelah pandemi covid-19 mereda, pembelajaran kembali
dilakukan dengan sistem hybrid hingga kembali normal. Hal ini berpengaruh pada
kemampuan kognitif peserta didik karena adanya perubahan proses pembelajaran
dari yang awalnya belajar mandiri dari rumah tanpa bimbingan guru secara
langsung berubah menjadi belajar di dalam kelas dengan tatap muka dengan guru.
Menurut Kahfi (2021), menyatakan bahwa dampak perkembangan kognitif anak
menjadi terganggu akibat dari dampak pembelajaran daring. Hal ini dikarenakan
pembelajaran daring dapat menimbulkan kejenuhan dalam belajar sehingga
perkembangan kognitif anak terganggu. Selain itu, pembelajaran daring juga dapat
menyebabkan peserta didik menjadi pasif, kurang kreatif dan tidak produktif,
penumpukan informasi/ konsep pada peserta didik kurang bermanfaat hingga
peserta didik dapat mengalami stress. Sehingga hal ini tentu saja bisa
mengakibatkan terganggunya perkembangan kognitif peserta didik.
Keterampilan generik sains berkaitan dengan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran. Kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan masalah ini berbeda pada tiap peserta didik dan erat
kaitannya dalam kemampuan kognitif peserta didik. Keterampilan Generik Sains
(KGS) merupakan kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki individu, setiap manusia memiliki keterampilan generik sains yang
perlu dikembangkan seiring dengan berkembangnya otak manusia. Peningkatan
keterampilan generik sains cocok mulai diterapkan pada peserta didik tingkat
menengah atas yang tidak lagi dianggap seperti anak kecil dan sudah mampu
mencari sendiri solusi jika dihadapkan dengan persoalan khususnya persoalan
mengenai masalah belajar. Selain Itu, melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi
oleh pengetahuan sendiri dan didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut (Martiningsih dkk, 2018; Putra dkk, 2021).
Keterampilan generik sains erat kaitannya dengan mata pelajaran biologi.
Hal ini tentunya dikarenakan biologi itu sendiri merupakan bagian dari pelajaran
sains. Namun yang perlu diperhatikan adalah dalam pembelajaran sains termasuk
biologi, memerlukan kemampuan kognitif yang baik, karena pembelajaran sains
memerlukan keterampilan dalam menyelesaikan masalah terkait dengan
pembelajaran tentang ilmu alam termasuk biologi, sehingga keterampilan generik
sains sangat penting untuk dilatih pada peserta didik.
Biologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu,
memahami lingkungan dan makhluk hidup secara sistematis (Murtiningsih dkk,
2018) yang artinya biologi merupakan ilmu yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan sendiri konsep dan fakta yang terdapat dalam
materi biologi tersebut. Materi biologi memiliki karakteristik berupa fakta,
konsep, prinsip dan proses dari gejala-gejala hidup serta seluk-beluk yang
mempengaruhi hidup termasuk interaksinya dengan lingkungan (Hasruddin,
2009). Mata pelajaran biologi sebenarnya memuat materi yang relatif mudah
dipelajari karena contoh dan fenomenanya ada di sekitar kehidupan. Akan tetapi,
karakter pelajar di Indonesia memiliki pola pikir yang mengarah pada proses
aktivitas mengingat saat mempelajari biologi (Kurniawan dkk, 2018). Oleh karena
itu, proses belajar mengajar harus dapat mengarah pada proses melatih peserta
didik untuk menjelaskan informasi dengan kata-kata sendiri sehingga melalui
proses tersebut dapat menunjukkan peserta didik telah memahami pelajaran
(Lestari dkk, 2018). Salah satu materi pembelajaran dalam sains termasuk biologi
yang menuntut peserta didik untuk menghafal dan memahami konsep adalah
sistem gerak manusia (Ikhsan dkk, 2016).
SMAN 1 Daha Utara adalah salah satu satuan pendidikan dengan
jenjang SMA yang berada di kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai
Selatan, Kalimantan Selatan. Pembelajaran di SMAN 1 Daha Utara dilakukan
pada sehari penuh dan dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 5 hari.
Sarana dan prasarana di SMAN 1 Daha Utara dilengkapi dengan ruang
perpustakaan dan ruang laboratorium.
Berdasarkan penelitian terkait oleh Hasian dkk (2020) tentang
pengembangan media animasi sistem gerak berbasis model POE untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan generik sains. Menurut hasil
penelitian Ayuningtyas dkk (2022), dalam penelitiannya tentang pengaruh modul
digital pada culture literacy digital wetland (CLDW) konsep jamur terhadap
keterampilan generik sains siswa, menunjukkan bahwa respon siswa selama
penggunaan modul yang terintegrasi pada CLDW berada pada kategori setuju
dalam pengaruh penerapan modul digital CLDW terhadap keterampilan generik
sains siswa. Menurut hasil penelitian Safitri dkk (2022), yang meneliti tentang
hasil belajar dan keterampilan generik sains pada penggunaan culture literacy
digital wetland LKPD konsep vertebrata siswa kelas X SMA, menunjukkan
bahwa penggunaan CLDW LKPD berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik kelas X SMAN 4 banjarmasin pada sub konsep vertebrata.
Hal yang serupa juga diteliti oleh Rusminah dkk, (2022) yang meneliti tentang
pengaruh penggunaan handout digital pada sub konsep hewan vertebrata terhadap
hasil belajar peserta didik, menunjukkan bahwa penggunaan handout digital layak
digunakan pada proses pembelajaran biologi karena mendapatkan respon sangat
setuju dan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas eksperimen pada
sub konsep hewan vertebrata.
Berdasarkan masalah dan penelitian terkait, maka penulis ingin meneliti
tentang profil keterampilan generik sains peserta didik kelas X di SMAN 1 Daha
Utara dengan tujuan untuk mendeskripsikan keadaan keterampilan generik sains
peserta didik di kelas X SMAN 1 Daha Utara pada pembelajaran biologi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berupa penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini sendiri bertujuan untuk
menggali dan mengkaji data dari kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Hal
ini selaras dengan penjelasan Margaretha (2013), bahwa metode deskriptif
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah
yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung, bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penelitian
dilakukan.
Data hasil penelitian ini diambil dari populasi yang memberikan
gambaran tentang keadaan keterampilan generik sains dari peserta didik kelas X
SMAN 1 Daha Utara pada mata pelajaran biologi tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian dilaksanakan di kelas X SMAN 1 Daha Utara angkatan 2022 dengan
mengambil populasi seluruh peserta didik kelas X SMAN 1 Daha Utara. Adapun
sampel penelitian ini mengambil peserta didik sebanyak 50 orang secara acak dari
6 kelas yaitu kelas X1-X6. Penambilan sampling secara acak bertujuan untuk
mendapatkan hasil sampling yang mendekati populasi atau mewakili populasi dan
dapat merepresentasikan data yang tidak bias dari total keseluruhan populasi.
Deskripsi keterampilan generik sains peserta didik diperoleh dari hasil
pengisian angket yang disebarkan kepada peserta didik. Angket keterampilan
generik sains yang digunakan menggunakan aspek-aspek yang telah ditetapkan.
Aspek keterampilan generik sains yang diterapkan dalam penelitian mengacu pada
Brotosiswoyo tahun 2001 yaitu berisi pengamatan langsung, pengamatan tidak
langsung, kesadaran tentang skala besaran, bahasa simbolik, kerangka pikiran taat
azas dari hukum alam, inferensi logika, hukum sebab akibat, pemodelan
matematika, dan membangun konsep.
Tabel 1 Indikator Keterampilan Generik Sains
Nomer
No. Aspek Indikator
Pertanyaan
6. 6 Hukum sebab
1. Menyatakan hubungan antar dua variabel 6
akibat atau lebih dalam suatu gejala alam
tertentu
M – SD ≤ X ≤ M+1.SD Sedang
m+1.SD ≤ x Tinggi
X < 20 Rendah
20 ≤ X ≤ 30 Sedang
30 ≤ x Tinggi
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian meliputi tahap awal, tahap inti,
dan tahap akhir. Tahap pertama yaitu tahapan awal dengan membuat rancangan
penelitian dan menyusun instrumen dari penelitian. Tahap kedua yaitu tahapan di
lapangan dengan melakukan pengisian angket dengan indikator yang telah
ditetapkan kepada peserta didik. Tahap akhir dilakukan dengan menganalisis data
dari angket yang telah disebar. Data dianalisis melalui tahapan pertama yaitu
dengan melakukan skoring. Kedua melakukan pengkateogorisasian dengan tiga
kategori yaitu tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Ketiga melakukan perhitungan
terhadap data yang kemudian hasilnya dibuat dalam bentuk tabel yang
menunjukkan jumlah frekuensi data serta persentase tiap kategori. Keempat
menganalisis data. Kelima membuat kesimpulan berdasarkan pada analisis data.
Tahapan selanjutnya kemudian menyusun laporan dari hasil penelitian analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Afcariono, M. (2008). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(2), 65-68.
Ariani, Y., & Widodo, W. (2022). Studi Dampak Pembelajaran IPA Via Daring
Terhadap Pelaksanaan Praktikum di Sekolah Menengah Pertama. PENSA:
E-Jurnal Pendidikan Sains, 10(1), 129-134.
Ayuningtyas, T., Putra, A. P., & Utami, N. H. (2022). Pengaruh Modul Digital
Pada Culture Literacy Digital Wetland (Cldw) Konsep Jamur Terhadap
Keterampilan Generik Sains Siswa. Vidya Karya. 37 (1) : 9 – 15
Khovivah, A., Theresia, M., Utami, N., & Ardelia, T. (2021). Media Pembelajaran
yang digunakan Saat Belajar Jarak Jauh: Analisis Kekuatan dan
Kelemahan Google Classroom pada Pembelajaran Jarak Jauh. ISER
(penelitian pendidikan sains Indonesia) , 3 (1).
Safitri, S., Putra, A. P., & Ajizah, A. (2022). Hasil Belajar dan Keterampilan
Generik Sains pada Penggunaan Culture Literacy Digital Wetland LKPD
Konsep Vertebrata Siswa Kelas X SMA. Journal of Banua Science
Education, 2(2), 73-84.
Saptorini. (2011). Peningkatan Keterampilan Generik Sains Bagi Mahasiswa
Melalui Perkuliahan Praktikum Kimia Analisis Instrumen Berbasis Inkuiri.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2(1), 190–198.
Ula, S., Afifa, A. N., & Azizah, S. A. (2021). Pengaruh Penggunaan Teknologi Di
Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran
Biologi Di Man 2 Jember. ALVEOLI: Jurnal Pendidikan Biologi, 2(1), 54-
66.
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan
n = 50
X Maksimal = 0
X Minimal = 8
Range ¿ X Maksimal−X Minimal
¿ 8−0
¿8
X Maksimal X Minimal
Mean =
2
8+0
=
2
=4
Mean
Standar Deviasi =
6
4
=
6
= 0,67
Kategori = Rendah
= Sedang
= Tinggi
1. Rendah = X < M – 1 SD
= X < 4 – 1 (0,46)
= X < 4 – 0,46
= X < 3,33
2. Sedang = M – SD ≤ X ≤ M + 1 SD
= 4 – 0,67 ≤ X ≤ 4 + 0,67
= 3,33 ≤ X ≤ 4,67
3. Tinggi = X > M + 1 SD
= X > 4 + 1 (0,46)
= X > 4,46
Tabel Hasil Pengisian Angket Soal Keterampilan Generik Sains
4. Hadijah 6 Tinggi
7. Mariyanti 4 Sedang
8. Niesha 4 Sedang