SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
Oleh
SELVIENA
NIM 441417030
JURUSAN KIMIA
2022
ii
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN THREE TIER
SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
Oleh
SELVIENA
NIM 441417030
JURUSAN KIMIA
2022
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Kata Kunci: Miskonsepsi, Three tier multiple choice test, Bentuk molekul
vii
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dia memberikan hikmah ilmu yang berguna kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
kebijakan yang banyak, dan tiadalah yang menerima peringatan melaikan orang-
Aku Persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda
Mustakim Taim dan Ibunda Sunawiyah Madjid Salim ketulusan mereka dari hati
atas doa yang tidak perna putus dengan pengorbanan yang luar biasa. Tak lupa
pula, untuk kakaku tersayang Wahyudin, Inriani dan adik-adikku Selviani, Nur
Aziza dan Nurjanna yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta doa.
ALMAMATERKU TERCINTA
2022
ix
KATA PENGANTAR
penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat untuk menyandang status
Miskonsepsi Siswa Menggunakan Three Tier Multiple Choice Test Pada Materi
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak dan atas
izin Allah SWT. Sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
Mustakim Taim dan Ibunda tersayang Sunawiyah Madjid Salim, serta kakakku
Wahyudin Taim dan Inriani Taim, serta adik-adikku Selviani, Nur Aziza dan Nur
Jannah yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayang serta selalu sabar dan
memberikan rahmat, karunia, kesehatan dan umur yang panjang kepada kalian
besarnya kepada Bapak Drs Mangara Sihaloho, M.Pd selaku Pembimbing 1 dan
Ibu Erni Mohamad, S.Pd, M,Si selaku Pembimbing II yang telah banyak
x
meluangkan waktu dengan tulus dan ikhlas membimbing dan membantu serta
1) Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo
Machmud, S.Pd, PhD, dan Prof. Dr. Phil.Irfan Haris M.Sc, masing-masing
3) Prof Dr. Astin Lukum, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
4) Dr. Djuna Lamondo, M.Pd ; Dr. Masrid Pikoli, M.Pd ; dan Dr. Abdul Haris
Odja, S.Pd, M.Pd selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Matematika dan
5) Wiwin Rewini Kunusa, S.Pd, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia Fakultas
Gorontalo.
Negeri Gorontalo.
7) Drs. Mangara Sihaloho M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Negeri Gorontalo.
xi
8) Dr. La Ode Aman, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Kimia Fakultas
Gorontalo.
10) Erni Mohamad, S.Pd, M,Si selaku Pembimbing II yang telah banyak
11) Dr. Lukman A.R Laliyo, M.Pd, M.M; Dr. Masrid Pikoli, M.Pd; dan Julhim S.
Tangio, S.Pd, M.Pd; masing-masing selaku dosen penguji I, II, dan III.
12) Dr. Masrid Pikoli, M.Pd; Jafar La Kilo, S.Pd., M.Si; dan Zulhijra Lanyumba,
13) Staf pengajar dan dosen yang ada di Jurusan Pendidikan Kimia: Prof. Dr.
Ishak Isa, M.Si; Prof. Dr. Hj. Astin Lukum, M.Si; Dr. Opir Rumape; Prof. Dr.
Weny J.A Musa, M.Si; Dra Nurhayati Bialangi, M.Si; Drs. Mardjan
Paputungan, M.Si; Dr. Netty Ino Ischak, M.Kes; Drs. Mangara Sihaloho,
M.Pd; Dr. Lukman A.R. Laliyo, M.Pd; Dr. Yuszda K. Salimi, M.Si; Nita
Suleman, ST, MT; Masrid Pikoli, M.Pd; La Alio, S.Pd, M.Si; Dr. Akram La
Kilo, M.Si; Erni Mohamad, S.Pd, M.Si; Suleman Duengo, S.Pd, M.Si; Hendri
Iyabu, S.Pd, M.Si; Julhim S. Tangio, S.Pd, M.Pd; Deasy N. Botutihe, S.Pd,
M.Si; Wiwin Rewini Kunusa, S.Pd, M.Si; Jafar La Kilo, S.Pd, M.Si; Ahmad
Kadir Kilo, S.Pd, M.Si; Mustofa S.Pd, M.T dan Kostiawan S.Pd, M.T
xii
14) Erni Mohamad, S.Pd, M.Si selaku Kepala Laboratorium Kimia Universitas
Negeri Gorontalo.
15) Staf Laboran, Yusnar Lebie, S.Pd, M.Pd; Rina H. Gani, S.Pd; Hamid
praktikum.
16) Raudatul Bermawi, S.E selaku Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Kimia,
17) Guru Pamong PPL II: Marwah Mahmud M.Pd, Terimakasih atas bimbingan
18) Mustakim Taim dan Sunawiyah Madjid Salim sebagai orang tua terbaik.
19) Untuk kakakku Wahyudin Taim dan Inriani Taim serta adik-adikku Selviani,
Nur Aziza dan Nur Jannah, yang selalu memberikan doa dan dukungan
kepada penulis.
Baso, Rizka Fadila, Hajirah Podungge, Apriliya Alfa Malik, Sitti Respianti,
Iklima, Marwah, Yuniarti, Anisa yang selalu ada dan membantu dalam segala
xiii
J. Genes, Sintiya Buntayo, Siti Anisa Gobel, Latifa Lanari, Sri Ingke Ismail,
Eka Nur Fadliya Adjami, Megawati Latabi, Sri Revayana Kupang, Rilasti
tak terhingga, cerita-cerita yang tak ada habisnya serta memberikan warna
Nurhayati Lambayu, Sri Yolanda Otolouwa, Tia Dwi Lestari Nento, Wanda
Lakasim, Siti Hairunisa Kandusu, Ica Oktabrina Alinti, Nurlina S. Moo, Wina
Ulfa, Novita Yusuf, Novita Dahlan, Yulianti Djafar dan Siti Ramla.
xiv
23) Teman-teman KKN-T 2020 Desa Motihelumo, Kec. Sumalata Timur, Kab.
25) Kakak-kakak angkatan 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 dan adik-adik 2018,
26) Team my Trip : Selviani, Rina Ismail, Wahdania dan Febriana. Terimakasih
perjalanan hidup penuh suka duka yang kita lewati sama-sama, terimakasih
juga telah berjuang bersama dari bangku SMA sampai dibangku perkuliahan
sekarang ini.
27) Ibu Zulhijra Lanyumbah selaku Guru Kimia SMA Negeri 1 Lakea.
penelitian.
28) Siswa-siswi SMA Negeri 1 Lakea. Terimakasih telah meluangkan waktu serta
29) Terimakasih kepada diri sendiri yang telah bertahan sampai sejauh ini, telah
kuat menjalani segala macam cobaan sampai akhirnya skripsi ini selesai.
30) Segala pihak yang terlibat dan tidak sempat disebutkan satu persatu,
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dan apabila ada yang tidak disebutkan penulis mohon maaf. Besar harapan
xv
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
pembaca.
Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala
Ta’ala. Aamiin…
Penulis
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
LOGO ........................................................................................................................ii
ABSTRAK ................................................................................................................vii
ABSTRACK .............................................................................................................viii
xvii
2.1 Deskripsi Teori ...........................................................................................7
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Kriteria Pemahan Siswa dengan Instrumen three tier diagnostic test .......31
xix
DAFTAR GAMBAR
Bentuk Molekul..........................................................................................................35
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
kepada siswa tentang topik yang sedang dipelajari. Siswa yang belum memiliki
pemahaman yang utuh atau dalam penilaian belum mencapai KKM satuan
Setiap konsep ilmu tidak berdiri sendiri, tetapi setiap konsep berkaitan
definisi suatu konsep tanpa memperhatikan hubungan antara konsep yang satu
dengan konsep yang lain. Sehingga konsep baru tidak masuk ke dalam jaringan
konsep yang sudah ada dalam benak siswa, tetapi konsep tersebut berdiri sendiri
2018)
Dahar (1989), konsep adalah blok bangunan pemikiran, yang menjadi dasar bagi
1
proses mental yang lebih tinggi, untuk merumuskan prinsip dan generalisasi,
sehingga penting untuk memahami setiap konsep dengan benar. Ibnu (2003)
kimia yang sudah dimiliki siswa sangat besar, sehingga pembelajaran pada tingkat
pendidikan sekolah bisa benar atau salah. Hal ini disebabkan karena pengetahuan
awal diperoleh dari pengalaman yang berbeda dan sumber informasi yang tidak
Salah satu materi dalam pembelajaran bidang studi kimia di SMA yang
mengandung konsep yang bersifat abstrak adalah materi bentuk molekul. Untuk
memahami bentuk molekul dengan baik, siswa harus memahami beberapa konsep
daya bayang ruang juga diperlukan dalam memahami bentuk molekul. Konsep
bentuk molekul berkaitan dengan konsep kimia lain yang lebih kompleks, antara
lain gaya antar molekul dan biomolekul. Pemahaman siswa terhadap bentuk
molekul berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap gaya antar molekul dan
pengertian ilmiah atau pengertian yang dikemukan oleh para ahli (Suparno, 2013).
2
Menurut Depdiknas, miskonsepsi dapat diukur melalui tes diagnostik. Tes
miskonsepsi dapat dilakukan dengan cara pembuatan peta konsep, tes pilihan
ganda dengan alasan terbuka, tes uraian, wawancara, diskusi dalam kelas, dan
yang berjudul “Pencerahan Siswa SMA terhadap Bentuk Molekul Suatu Senyawa
dan Ion Melalui Media Komputasi dan Pemodelan Riel”. Harwati (dalam
siswa umumnya masih rendah. Hal ini juga mungkin terjadi pada siswa SMA
Negeri 1 Lakea. Hasil observasi di SMA Negeri 1 Lakea dan wawancara yang
dilakukan dengan guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 Lakea, bahwa siswa
memiliki nilai ulangan harian dengan hasil yang sangat rendah yaitu tidak ada
siswa yang tuntas pada materi ikatan kimia. Hal ini menunjukan bahwa siswa
3
mengalami kesulitan belajar pada materi ikatan kimia. Kesulitan belajar pada
materi ikatan kimia dapat membuat siswa menafsirkan konsep tersendiri yang
kimia akan berpengaruh pada materi kimia selanjutnya karena ikatan kimia
merupakan materi yang saling berkaitan satu sama lain. Apabila terjadi kesalahan
pada konsep ikatan kimia, maka siswa dapat mengalami kesalahan konsep dalam
reaksi oksidasi reduksi, tata nama senyawa, reaksi kimia dan bentuk molekul.
mengetahui miskonsepsi siswa kelas X MIA SMA Negeri Lakea pada materi
yaitu :
dipahami
konsep siswa
4. Salah satu topik yang mungkin terjadi miskonsepsi adalah materi bentuk
molekul
4
1.3 Rumusan Masalah
miskonsepsi pada materi bentuk molekul siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1
penelitian ini untuk menganalis miskonsepsi siswa pada materi bentuk molekul
Lakea.
penelitian ini sebagai acuan untuk mencari pemikiran baru untuk lebih
2. Guru, dengan adanya hasil penelitian ini guru dapat mencari tindak lanjut
strategi, model, dan pendekatan yang tepat agar tidak ada lagi siswa yang
mengalami miskonsepsi.
3. Siswa, dengan adanya hasil penelitian ini siswa diharapkan lebih terbuka
5
4. Peneliti, sebagai calon guru dapat dijadikan dasar untuk perbaikan dalam hal
6
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.1 Konsep
sejak dini sampai akhir hidup manusia tersebut. Siswa pertama kali akan melewati
dimiliki oleh siswa sebelumnya ini disebut dengan prakonsepsi. Prakonsepsi ini
bisa menjadi sebuah pemahaman awal siswa untuk memulai proses pembelajaran
itu tidak dapat diamati, konsep harus disimpulkan dalam perilaku. Menurut
Suyono dan Hariyanto, konsep adalah suatu gugusan atau sekelompok fakta atau
keterangan yang memiliki makna (Tayubi, 2005). Menurut soejadi konsep adalah
7
kata. Brunner dalam unggul Sudarmo meyatakan bahwa konsep sangat bernilai
sebab:
2) Membantu siswa lebih peka dalam memahami situasi baru dengan cara
menggeneraliasi karakteristik.
3) Sebagai salah satu modal bagi siswa untuk mengetahui ide-ide abstrak tanpa
direduksi menjadi beberapa ide pokok dan dikemas kedalam suatu konsep-
konsep lain yang dapat meningkat menjadi suatu proses berfikir tingkat
lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep tersebut ialah suatu
generalisasi.
pengalaman.
8
4) Konsep merupakan perkataan fakta-fakta atau pemberian pola anda pada
fakta-fakta.
baru.
2.1.2 Miskonsepsi
konsep yang tidak sesuai dengan para ahli (Irsanti et al., 2017). Suparno juga
benar. Miskonsepsi muncul jika hasil kontruksi pengetahuan siswa tidak cocok
dengan hasil kontruksi pengetahuan para ilmuwan. Selanjutnya, Menis & Frase
kemajuan yang menarik seperti yang dimiliki para peneliti konsep baru dari
masalah ini, temuan penelitian menunjukan bahwa kekeliruan sering terjadi dan
yang berbeda atau tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima para ahli
9
dalam bidang itu. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah bahwa guru
memisahkan konsep atau fakta, yang menyebabkan siswa bingung tentang konsep
atau pengalaman. Kesalah pahaman juga dapat terjadi dalam buku referensi yang
digunakan. Konsep-konsep yang disajikan dalam buku ini tidak menyeluruh atau
menggunakan konsep lain yang mungkin tidak diketahui siswa untuk menjelaskan
atau mendefinisikan konsep tersebut. Biasanya buku hanya memuat abstraksi dan
menemui pertanyaan saat menjelaskan konsep yang ada di buku tersebut (Ratama,
2013).
siswa dan didasarkan dari pengalaman sehari-hari yang tidak sesuai dengan
tidak benar, tidak bermakna dan tidak sesuai dengan konsepsi para ilmuwan.
yang harus dapat diselesaikan oleh guru. Oleh karena itu guru harus dapat
mengidentifikasi dari mana saja penyebab miskonsepsi berasal. Secara garis besar
10
1) Siswa
c) Pemikiran humanistik
tingkah laku benda dan manusia tidak dapat disamakan secara keseluruhan.
miskonsepsi. Ini dapat disebabkan karena data atau informasi yang diperoleh
tidak lengkap sehingga siswa salah menarik kesimpulan. Bisa juga reasoning
yang salah disebabkan oleh logika yang salah dalam mengambil kesimpulan
11
e) Intuisi yang salah
Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri sesorang yang secara spontan
objektif atau diteliti. Pemikiran intutif ini berasal dari pengamatan siswa
menimbulkan miskonsepsi.
f) Kemampuan siswa
Siswa yang kurang berbakat akan sulit memahami suatu konsep yang
proses pembelajaran.
Siswa yang mempunyai minat dalam bidang pelajaran tertentu akan cenderung
2) Guru/Pengajar
Guru yang tidak menguasi bahan atau mengerti bahan yang akan
berkelanjutan sampai guru memahami benar tentang suatu konsep yang akan
disampaikan. Ditambah lagi, pada zaman sekarang ini ilmu alam tidak hanya
eksperimen atau pengalaman langsung agar konsep dapat dipahami siswa dengan
benar.
12
3) Buku teks
penjelasan yang tidak benar atau bahasa yang sulit dimengerti. Juga dapat
disebabkan karena kurangnya gambar terkait suatu kejadian atau peristiwa yang
4) Konteks
5) Metode mengajar
digunakan monoton dan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran yang akhirnya hanya berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan
siswa bermalas-malasan dan tidak mendengarkan atau paham secara benar apa
1. Peta Konsep
rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi. Peta itu
13
esensial akan berada pada bagian atas peta. Miskonsepsi dapat diidentifikasi
dengan melihat hubungan antara dua konsep apakah benar atau tidak. Dengan peta
konsep kita dapat melihat refleksi pengetahuan yang dimiliki siswa. Guru
konsep.
Tes pilihan ganda adalah tes yang mempunyai satu jawaban yang benar
atau paling tepat, jika dilihat dari strukturnya maka tes pilihan ganda terdiri atas
ditanyakan), option (sejumlah pilihan jawaban), kunci (jawaban yang benar atau
3. Wawancara Klinis
memilih beberapa konsep yang diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau beberapa
konsep yang tepat dan bahan yang mau diajarkan. Siswa diajak untuk
yang sudah diajarkan atau yang mau diajarkan. Diskusi di dalam kelas itu dapat
dideteksi juga apakah ide mereka tepat atau tidak. Guru atau seseorang peneliti
14
dapat mengerti konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih cocok
muncul kembali dan membawa pengaruh yang salah. Ada beberapa unsur yang
telah dirumuskan para peneliti tentang cara mengatasi miskonsepsi antara lain
sebagai berikut:
2) Prakonsepsi dapat diketahui dari literatur, dari tes diagnostik, dan dari
15
pertentangan antara pengalaman baru dengan konsep yang salah akan terjadi
perbedaan antara konsep yang salah dan yang benar akan muncul dengan
jelas. Hal yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa dalam
memahami konsep yang benar yaitu dengan cara membahas soal dengan
tidak hanya menulis banyak rumus di papan tulis atau hanya melakukan
dasar untuk memberikan tindakan atau perlakuan yang tepat dan sesuai dengan
kelemahan yang dimiliki siswa. Tes diagnostik yang baik adalah tes yang dapat
memberikan gambaran permasalahan yang dialami siswa secara akurat serta tes
yang dapat mengungkap konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah
tertentu akan melihat kurangnya kemajuan untuk tingkat yang lebih maju. Hal ini
epistemologis pada konsep dasar ilmu. Dalam konteks ini, kemajuan belajar
16
diperlakukan sebagai metode untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Informasi
bagi para guru dalam mengembangkan komponen instruksional yang akurat dan
valid untuk membimbing siswa untuk maju ke tingkat berikutnya (Laliyo et al.,
2021)
Instrumen one-tier merupakan tes pilihan ganda satu tingkat atau tes
pilihan ganda biasa yang terdiri dari lima pilihan jawaban. Tes pilihan ganda
dinilai lebih mudah diterapkan karena memiliki banyak keuntungan. Guru dapat
melakukan penilaian secara cepat dan objektif. Guru dapat menerapkan tes pilihan
ganda dengan mudah pada siswa dalam jumlah besar. Akan tetapi tes pilihan
menentukan kemampuan siswa menjawab dengan benar karena paham atau hanya
menebak saja. Selain itu tingkat pemahaman siswa pada tes pilihan ganda hanya
pertama terdiri dari lima pilihan jawaban sedangkan tingkat kedua terdiri dari
alasan terbuka yang mengacu pada tingkat pertama. Two-tier diagnosti test
merupakan alat tes yang cukup sukses mendiagnosis miskonsepsi siswa dan
mudah untuk dinilai, tetapi two-tier diagnostic test tidak dapat membedakan
17
test memiliki kekurangan yaitu siswa menjawab tingkat kedua hanya berdasarkan
logika atas jawaban mereka pada tingkat pertama sehingga guru tidak dapat
Three-tier diagnostic test ini merupakan tes diagnostik yang tersusun dari
tiga tingkatan soal. Tingkat pertama (one-tier) berupa pilihan ganda biasa, tingkat
kedua (two-tier) berupa alasan, dan tingkat ketiga (three-tier) berupa pertanyaan
penegasan tentang keyakinan dari jawaban yang telah dipilih pada tingkat satu dan
dua. Tes diagnostik ini dapat mendeteksi apabila siswa memiliki tingkat
bermamfaat bagi guru dan calon guru untuk mengetahui kelemahan yang dialami
siswa, dan guru dapat menggunakan tindak lanjut pemecahan masalah yang telah
18
2.3 Materi Bentuk Molekul
inti atom-atom terikat dan dihubungkan oleh garis lurus. Molekul beratom dua
atau diatomik memiliki bentuk linear sebab dua titik akan membentuk satu garis
lurus. Molekul triatomik berbentuk datar (planar) sedangkan molekul lebih dari
tiga atom atau poliatomik ada yang berbentuk planar dan linier. Bentuk molekul
tidak dapat diramaikan melalui rumus empiris nelainkan harus melalui percobaan.
kedudukan atom-atom dalam suatu molekul, kedudukan atom dalam ruang tiga
dimensi, dan besar sudut ikatannya dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan tersebut
molekul akan mempengaruhi sifat-sifat kimia dan fisiknya meliputi titik leleh,
titik didih, kerapatan, dan jenis reaksi. Panjang ikatan serta sudut ikatan dari suatu
berasal dari susunan tiga-dimensi atom-atom dalam suatu ruang. Hal ini diketahui
kuantitas yaitu :
1. Panjang Ikatan (Bond Lengeht) yaitu jarak antar inti atom yang berikatan.
19
2. Sudut ikatan (Bond angel) yaitu sudut antara garis bersebelahan yang
geometric yang dibentuk oleh 2 titik berupa garis lurus atau linier. Molekul
triatomik memiliki 1 ikatan dan 1 sudut ikatan. Jika besar sudut 1800 maka
molekulnya Linier dan Ketiga atom berada berada pada garis lurus. Sedangkan
linier. Tetapi yang lebih umum pusat-pusat atom dalam molekul menentukan
geometri molekul jika kita mengetahui jumlah elektron disekitar atom pusat
dikulit valensi suatu atom. Kulit valensi adalah kulit terluar yang menempati
oleh elektron pada suatu atom yang terlibat dalam ikatan. Tolak menolak antara
molekul pada ikatan yang berbeda membuat pasangan elektron berada sejauh
elektron pada kulit valensi atom pusat. Dalam kutipan Mahmudi (2011) teori
VSEPR fokus pembahasan berada pada pasangan elektrom dalam kulit elektrom
20
valensi atom pusat pada suatu struktur. Pasangan elektron akan saling menolak
ketika elektron berada dalam ikatan kimia atau pasangan bebas. Pembahasan lain
dari VSEPR yaitu pada gugus elektron, satu guus dapat berupa pasangan baik
berupa pasangan bebas maupun pasangan ikatan atau bisa juga sebagai elektron
rupa membentuk molekul tiga dimensi yang teratur dengan sudut-sudut ikatan
tertentu.
dibandingkan dengan PEI. Gaya tolak menolak makin menurun dengan makin
atom pusat disebut domain sehingga teori VSEPR disebut juga sebagai teori
domain. Ada dua jenis domain yang menentukan bentuk molekul, yaitu domain
ikatan. Sudut domain berisi satu jenis ikatan, baik ikatan tunggal maupun
ikatan rangkap, sehingga ada domain ikatan tunggal dan domain ikatan
21
rangkap. Ikatan rangkap akan menempati domain yang lebih besar daripada
ikatan tunggal, tetapi semua elektron ikatan menempati domain yang sama.
Sebagai contoh, HCN memiliki domain ikatan tunggal dan rangkap dengan
kepolaran molekul. Pada molekul polar terjadi pemisahan antara muatan positif
(σ+) dengan muatan negatif (σ-) yang disebut dipol. Kepolaran molekul
22
dibuktikan dengan adanya gara tarik menarik antar molekul dengan medan
Haris, 2019).
Molekul diatomik yang terdiri atas dua atom yang sama seperti H2 dan Cl2
adanya kutub positip dan kutup negarif dalam molekulnya. Sementara itu,
molekul diatomik yang terdiri atas dua atom berbeda keelktronegatifan seperti
NH3, H2O, dan HBr bersifat polar. Molekul polar adalah molekul yang
MIA 4 SMAN 1Pinrang pada materi pokok ikatan kimia bersumber dari
materi asam basa hampir tersebar pada seluruh soal yang di uji cobakan
kepada sampel dengan tingkat persentase tiap soal berbeda-beda dan rata-
rata presentase tingkat pemahaman konsep siswa kelas XI IPA SMA PGRI
23
siswa yang mengalami miskonsepsi dengan kriteria sedang, 33 % siswa tidak
laki-laki sebesar 36% (sedang) dan siswa perempuan sebesar 35% (sedang).
teori asam dan basa menurut Arrhenius) yaitu sebesar 47% (sedang), dan
asam dan basa menurut Bronsted-Lowry) yaitu sebesar 50% (sedang). Secara
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lakea yang merupan salah satu
three-tier multiple choice test pada materi bentuk molekul. Penelitian deskriptif
dan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini yang kemudian disajikan apa
oleh Sugiyono (2017: 222) bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadikan
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Selain itu peneliti
25
3.4 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes berupa jawaban siswa
molekul. Dalam tes ini terdapat tiga tingkatan,yaitu tingkat pertama menanyakan
konsep, tingkat kedua menanyakan alasan siswa dari tingkat pertama, dan
menjawab soal tersebut. Instrument ini terdiri dari 10 soal yang mencakup ketiga
indikator materi bentuk molekul yaitu menentukan bentuk molekul dari suatu
gambar yang diketahui jumlah PEB dan PEI, memprediksikan bentuk molekul
dari suatu atom yang diketahui jumlah PEB dan PEI, meramalkan bentuk
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA di
SMA Negeri 1 Lakea yang terdaftar Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 85
orang. Teknik dalam mengambil sampel pada penelitian ini ialah purposive
26
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
1. Observasi
2. Pemberian Tes
Multiple Choice.Instrument tes ini diberikan kepada siswa yang menjadi sampel
penelitian yaitu kelas X MIA Negeri 1 Lakea. Penelitian ini menggunakan tes
pilihan ganda bertingkat tiga. Dalam tes ini terdapat tiga bagian,yaitu tingkat
pertama merupakan soal pilihan ganda dengan satu kunci jawaban dan tiga
soal, terdapat lima alasan yang disediakan dengan empat alasan pengecoh dan
satu alasan terbuka. Fungsi dari adanya alasan terbuka ini untuk
yang tidak terdapat pada keempat alasan yang disediakan. Sedangkan untuk
data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas instrumen dan uji reliabilitas.
27
a. Uji Validitas
Uji validitas yaitu alat ukur berupa instrument yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2017). Berikut tabel
Batasan Kategori
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi/sangat baik
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi/baik
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup/sedang
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah/kurang
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat rendah/sangat kurang
Tingkat validitas isi soal pilihan ganda digunakan rumus sebagai berikut :
Untuk memberikan penilaian terhadap setiap butir soal yang dititik beratkan pada
dua hal yaitu kalimat yang digunakan sudah komunikatif dan mengandung konsep
yang akan diteliti. Penetapan pemberian skor untuk menilai setiap butir adalah
konsep-konsep yang akan diteliti. Jika diberi skor 1 apabila susunan kalimatnya
sudah komunikatif namun belum mengandung konsep yang akan diukur atau
28
b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas yaitu alat ukur berupa instrument yang digunakan untuk
pengertian bahwa suatu tes dpat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Untuk itu, untuk mengukur reliabilitas tes ini menggunakan
𝑘 ∑𝜎𝑖 2
r11= (
𝑘−1
) (1 − 𝜎𝑡 2
)
Dengan :
Arikunto (2009)
3. Wawancara
29
peneliti juga perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
4. Dokumentasi
diperoleh dalam penelitian ini berupa gambar pada saat proses penelitian
menggunakan analisis deskriptif, yaitu menganalisis data dari hasil tes. Analisis
data yang digunakan bertujuan untuk memberikan makna terhadap data yang telah
ini menggunakan tes three-tier multiple choice pada materi bentuk molekul,
kemudian dianalisis dengan cara menghitung nilai dan menghitung presentasi atau
jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang menjawab salam pada
yang menggunakan pilihan ganda tiga tingkat (Three-tier diagnostic test) dapat
30
Tabel 3.2 Kriteria pemahaman siswa dengan instrument Three-tier diagnostic test
Setelah semua data tes miskonsepsi peserta didik diperoleh, kemudian data
berikut :
𝑆(1,2,3)
P(1,2,3) = x 100 %
𝐽𝑆
Keterangan :
31
Berdasarkan persentasi tersebut akan diketahui bahwa rata-rata
Miskonsepsi pada setiap indikator siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Lakea
secara keseluruhan.
sebagai berikut :
dibuat oleh peneliti, selanjutnya diperiksa oleh tim peneliti sebagai co-
c. Check re check yang dilakukan peneliti dalam hail ini adalah menganalisis
1) Tahap Pra-Lapangan
analisis data dari hasil jawaban three-tier multiple choice test yang sudah
32
dikelompokkan tingkat miskonsepsinya dan Tahap evaluasi dan pelaporan
3) Tahap Penyelesaian
analisis data dari hasil jawaban three-tier multiple choice test yang sudah
33
BAB IV
untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Lakea
persentase pemahaman konsep siswa tentang materi bentuk molekul yang paham
miskonsepsi 3 (MK 3) dan tidak paham konsep. Dapat dilihat seperti pada Tabel
4.1
34
4.1.1 Deskripsi Pemahaman Konsep Siswa dalam Menentukan Bentuk
Molekul
Indikator pertama yaitu menentukan bentuk molekul pada soal nomor 1,2, 6
dan 7 dimana pada soal ini siswa diminta untuk menentukan dan meramal bentuk
Paham Konsep
22% 25% Miskonsepsi 1
Miskonsepsi 2
18%
21% Miskonsepsi 3
13%
Tidak paham konsep
21%, siswa yang mengalami miskonsepsi 2 sebesar 13%, siswa yang mengalami
miskonsepsi 3 sebesar 18%, dan siswa yang tidak paham konsep rata-rata
Indikator kedua yaitu menentukan kepolaran senyawa pada soal nomor 3,4,5
dan 8 dimana pada soal ini siswa diminta untuk menentukan bentuk yang
pada indikator kedua dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:
35
Paham konsep
19% 19%
Miskonsepsi 1
16% Miskonsepsi 2
24%
21% Miskonsepsi 3
indikator kedua sebesar 19%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 16%,
siswa yang mengalami miskonsepsi 2 hanya sebesar 21%, siswa yang mengalami
miskonsepsi 3 sebesar 24%, dan siswa yang tidak paham konsep rata-rata
Sudut Ikatan
Indikator ketiga yaitu menentukan sudut ikatan suatu molekul pada soal
nomor 9 dan 10, dimana pada soal ini siswa diminta mampu menentukan sudut
Paham konsep
12%
27% Miskonsepsi 1
19% Miskonsepsi 2
36
4.2 Pembahasan
molekul pada siswa untuk setiap indikator disajikan dalam uraian berikut.
Bedasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 1 diperoleh bahwa siswa yang
adalah 47%, tidak paham konsep adalah 14%, siswa yang mengalami miskonsepsi
1 adalah 19%, siswa yang mengalami miskonsepsi 2 adalah 13%, dan siswa yang
mengalami miskonsepsi 3 hanya sebanyak 7%. Pada konsep ini sebagian besar
menjawab benar pada Q1 dengan alasan salah pada Q2 dan yakin pada jawab Q3
dalam menentukan bentuk molekul sebesar 19%. Dari 19 % siswa yang menjawab
benar (Q1) dan alasan salah (Q2) dengan menyatakan bahwa tipe molekul AB4e0
merupakan (1) tipe molekul AB4e0 memiliki bentuk segitiga planar sebanyak
13%, (2) tipe molekul AB4e0 memiliki bentuk trigonal planar sebanyak 3%, dan
(3) tipe molekul AB4e0 memiliki bentuk oktahedral sebanyak 6%. Miskonsepsi
yang ditemukan pada soal nomor 1 ini adalah siswa menganggap ikatan PEI dan
alasan tanpa menerapkan teori domain elektron dalam memprediksi bentuk suatu
37
molekul. Konsep yang sebenarnya adalah faktor utama yang menentukan bentuk
molekul berdasarkan teori VSEPR adalah gaya tolak pasangan elektron (PEI dan
PEB) yang mengelilingi atom pusat, sehingga bentuk molekul yang tepat untuk
bentuk dari tipe molekul AB4e0 yaitu tetrahedral mempunyai 4 PEI tanpa adanya
PEB.
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 2 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep tentang bentuk molekul sebesar 18% termasuk dalam kategori
sangat kurang dan siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 33%, siswa yang
sebesar 14% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 20%. Pada konsep ini
sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi 1 (MK 1), dari 33% siswa yang
menjawab benar (Q1) dan alasan salah (Q2) dengan menyatakan bahwa bentuk
molekul merupakan (1) Baik PEB maupun PEI mengarah kearah pojok-pojok
tetrahedral sebanyak 8%, (2) Baik PEB dan PEI mengarah kearah octahedral
sebanyak 28%, dan (3) PEB dilibatkan dalam penentuan bentuk molekul namun
ditemukan pada soal nomor 2 ini adalah secara umum siswa menganggap bahwa
PEB maupun PEI mempengaruhi bentuk molekul, pada konsep ini sebagian besar
siswa mengalami miskonsepsi 1 dimana siswa lebih banyak memilih alasan yang
salah, dan siswa menganggap PEB maupun PEI mengarah kearah oktahedral.
Hal ini membuktikan bahwa siswa tidak memahami geometri dasar molekul dan
siswa masih terpengaruhi oleh gambar PEB, yang sebenarnya PEB tidak
38
dilibatkan dalam penentuan bentuk molekul namun PEB sendiri mempengaruhi
sudut ikatan.
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 6 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep tentang meramalkan bentuk molekul adalah 23% dan siswa yang
miskonsepsi 2 sebanyak 9%, miskonsepsi 3 sebanyak 28%, dan siswa yang tidak
paham konsep sebanyak 26%. Pada konsep ini sebagian besar siswa mengalami
miskonsepsi 3 (MK 3) dimana siswa lebih banyak memilih jawaban salah (Q1)
dan alasan salah (Q2) dengan tingkat keyakinan (Q3) Yakin. Miskonsepsi yang
terjadi pada soal nomor 6 yaitu secara umum siswa menganggap apabila pasangan
elektron non-ikatan pada molekul ClF3 ditempatkan posisi ekuatorial bentuk yang
sesuai adalah tetrahedral, konsep yang sebenarnya adalah tolakan antara pasangan
electron di kulit valensi atom klor dalam ClF3 dapat diminimalkan dengan
bentuk T.
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 7 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep tentang meramalkan bentuk molekul hanya sebanyak 14%, siswa
25%, dan siswa yang tidak paham konsep sebanyak 27%. Pada konsep ini
sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi 3 (MK 3) Dari 25% siswa yang
menjawab salah (Q1) dan alasan salah (Q2) dengan menyatakan (1) Elektron
39
valensi terlibat dalam ikatan atom Br di sekitarnya, membentuk ikatan tunggal
(PEI=4) maka atom P memiliki 1 pasang elektron bebas sebanyak 6%, (2)
tunggal (PEI=4) maka atom P memiliki tidak memiliki pasang elektron bebas
bebas sebanyak 16%. Miskonsepsi yang terjadi pada soal nomor 7 yaitu siswa
yang sebenarnya adalah atom P sebagai atom pusat memiliki 5 elektron valensi,
semua elektron valensi terlibat dalam ikatan dengan lima atom Br di sekitarnya
memiliki PEB.
menebak dan tidak sesuai dengan konsep yang sudah dipelajari. Siswa cenderung
sulit menerapkan teori domain electron dan teori VSEPR dalam memprediksi
bentuk suatu molekul serta siswa tidak memahami geometri dasar molekul.
ini terjadi kemungkinan diakibatkan metode mengajar guru yang membuat siswa
sulit memahami materi yang dipelajari serta didukung oleh siswa yang tidak
40
4.2.2 Miskonsepsi Siswa dalam Menentukan Bentuk Molekul dan
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 3 diperoleh bahwa siswa yang
sebesar 12%, siswa yang mengalami miskonsepsi 2 sebesar 18%, siswa yang
sebesar 12%. Pada konsep ini sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi 3
(MK 3) dimana siswa lebih banyak memilih jawaban salah (Q1) dan alasan salah
(Q2) dengan tingkat keyakinan (Q3) Yakin. Kepolaran molekul adalah perilaku
suatu zat yang menyerupai medan magnet dimana kesimetrisan suatu bentuk
molekul juga mempengaruhi kepolaran suatu molekul. Akan tetapi masi banyak
siswa yang memilih opsi PEB 0 dan PEI bentuk molekul simetris sehingga
bersifat non polar. pada konsep ini siswa menganggap bahwa semua molekul yang
tidak memiliki PEB pasti bersifat non polar dan molekul yang memiliki PEB pasti
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 4 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep sebesar 23%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 19%,
miskonsepsi 3 sebesar 16% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 27%.
Pada konsep ini sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi 1 (MK 1) dimana
siswa lebih banyak memilih alasan yang salah, dan siswa menganggap bahwa
41
kedua molekul tersebut memiliki bentuk yang simetris dan momen dipol < 0.
Konsep yang sebenarnya adalah suatu molekul yang bersifat non polar karena
mempunyai bentuk yang simetris dan momen dipol = 0. Hal ini membuktikan
masi ada siswa yang kurang paham tentang konsep kepolaran molekul.
Berdasrkan Tabel 4.1 pada soal nomor 5 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep sebesar 19%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 19%,
miskonsepsi 3 sebesar 18% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 20%.
Pada konsep ini sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi 2 (MK 2) hal ini
terjadi karena siswa menganggap bahwa atom pusat pada molekul BF3 tidak
memiliki PEB dan bentuk simetris, secara konsep benar tetapi kebanyakan siswa
masi belum bisa menentukan bentuk molekul dengan tepat ketika dihubungkan
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 8 diperoleh bahwa siswa yang
paham konsep sebesar 7%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 16%,
miskonsepsi 3 sebesar 29% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 18%.
Miskonsepsi yang muncul pada soal ini, sebagian siswa menganggap bahwa
bentuk dari SF4 adalah tetrahedral. Alasan siswa menyatakan bentuk molekulnya
adalah tetrahedral karena PEI dari atom F tersebut. Dalam teori VSEPR atom S
sebagai atom pusat memiliki 6 elektron valensi, empat elektron valensi terlibat
tunggal (PEI=4) maka atom S memiliki satu pasangan electron bebas (PEB=1)
42
sehingga 1 PEB yang menyebabkan tarikan elektron menjadi tidak merata atau
konsep materi oleh siswa, dimana siswa diperintahkan untuk belajar sendiri
dengan menggunakan buku yang telah diberikan guru guna melatih siswa untuk
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 9 diperoleh siswa yang paham
konsep sebesar 10%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 20%, siswa
3 sebesar 29% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 22%. Pada konsep ini
banyak memilih jawaban (Q1) dan alasan (Q2) yang salah. Besar kecilnya sudut
ikatan disebabkan oleh gaya tolak yang lebih besar dibandingkan dengan gaya
tolak PEI, akan tetapi masi banyak siswa yang memilih opsi jawaban gaya tolak
PEB sama dengan gaya tolak PEI. Pada konsep ini siswa menganggap bahwa PEB
maupun PEI tidak dilibatkan dalam penentuan sudut ikatan, konsep yang
sebenarnya adalah Tolakan terbesar terjadi antara PEB-PEB sehingga tolakan ini
43
akan mendorong ikatan lain sedemikian rupa sehingga sudut ikatannya mengecil
Berdasarkan Tabel 4.1 pada soal nomor 10 diperoleh siswa yang paham
konsep sebesar 14%, siswa yang mengalami miskonsepsi 1 sebesar 18%, siswa
3 sebesar 25% dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 33%. Pada konsep ini
banyak memilih jawaban (Q1) salah dan alasan (Q2) salah dan tingkat keyakinan
adalah SF5, SbCl5, dan PCl5 yang memiliki sudut ikatan yang terbentuk adalah
1200 dan 900. Akan tetapi masi banyak siswa yang memilih opsi bentuk molekul
yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis, sudut antara dua
ikatan akuator adalah 900, ikatan aksial dan ekuator adalah 1200 dan antara dua
ikatan aksial adalah 1800. Ada juga yang beranggapan bahwa bentuk molekul
yang disusun oleh lima atom berikatan, sudut antara dua ikatan ekuator adalah
1090, bahwa antara ikatan aksial dan ikatan ekuator adalah 900, dan antara dua
ikatan aksial adalah 1800. Hal ini membuktikan bahwa masi banyak siswa yang
sudut ikatan.
bentuk molekul, dan bisa juga di akibatkan karena tingkat kesulitan soal.
44
Miskonsepsi ini terjadi di akibatkan cara mengajar guru yang dianggap terlalu
memahami konsep yang guru berikan. Siswa yang rajin mencatat belum tentu
45
BAB V
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa miskonsepsi yang dialami siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Lakea yaitu sebagian besar siswa masih banyak mengalami miskonsepsi pada
materi bentuk molekul dengan prakonsep yang monoton untuk setiap indikator.
Pada indikator 1 miskonsepsi yang dialami siswa yaitu sebagian besar siswa
menganggap bahwa baik PEB maupun PEI itu mempengaruhi bentuk dari suatu
menganggap bahwa semua molekul yang tidak memiliki PEB pasti bersifat non
polar dan molekul yang memiliki PEB pasti merupakan molekul polar. Pada
indikator ke 3 miskonsepsi yang dialami siswa yaitu sebagian besar siswa opsi
bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis,
sudut antara dua ikatan akuator adalah 900, ikatan aksial dan ekuator adalah 1200
5.2 Saran
sebagai berikut :
cocok untuk materi bentuk molekul agar konsep yang diberikan kepada siswa
46
2. Kepada siswa diharapkan meningkatkan motivasi dalam belajar seperti halnya
3. Kepada peneliti lain hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk
47
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Halim, A. M., Husain, H., & Sugiarti. (2017). Analisis Miskonsepsi Siswa Pada
Materi Ikatan Kimia Menggunakan Three-Tier Test. Prosiding Seminar
Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi Penelitian Dan Pembelajaran Untuk
Mendukung Pengembangan Literasi Kimia Pada Era Global Ruang Seminar
FMIPA UNY, 14 Oktober 2017, April.
https://www.researchgate.net/publication/350819461
Ibnu, S. (2003). Resintesi Kesalahan Konsep Kimia terhadap Pembelajaran dan
Pembelajaran Remidi. Jurnal Penelitian Kependidikan, 13(1).
Irsanti, R., Khaldun, I., & Hanum, L. (2017). Identifikasi Miskonsepsi Siswa
Menggunakan Four- TierDiagnostic Test pada Materi Larutan Elektrolit dan
Larutan Non Elektrolit di Kelas X SMA Islam Al-falah Kabupaten Aceh
Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK), 2(3), 230–237.
Islami, D., Suryaningsih, S., & Bahriah, E. S. (2018). Identifikasi Miskonsepsi
Siswa pada Konsep Ikatan Kimia Menggunakan Tes Four-Tier Multiple-
Choice (4TMC). JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 9(1), 21–29.
https://doi.org/10.21009/jrpk.091.03
48
Laliyo, L.A.R., Hamdi, S., Pikoli, R.,Abdullah, M., &Panigoro, C. (2021).
Implementation Of Four-Tier Multiple Choice Instruments Based On The
Partial Credit Model In Evaluating Students’ Learning Progress. European
Journal Of Educational Research, 10(2),825-840
Maksum, M. J., Sihaloho, M., & Kilo, A. La. (2017). Analisis Kemampuan
Pemahaman Siswa pada Konsep Larutan Penyangga Menggunakan Three
Tier Multiple Choice Tes. Jambura Journal of Educational Chemistry, 12(1),
47–53. https://www.neliti.com/id/publications/277383/analisis-kemampuan-
pemahaman-siswa-pada-konsep-larutan-penyangga-menggunakan-thr
Miterianifa. 2013. Strategi Pembelajaran Kimia. PekanBaru : Pustaka Mulya
50
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
INSTRUMEN TEST
Kelas :X
PETUNJUK PENGISIAN :
I II III IV V
Dari beberapa bentuk molekul diatas, manakah bentuk molekul yang memiliki
tipe molekul AB4e0 ………
A. I
B. II
51
C. III
D. IV
E. V
Alasan :
A. Yakin
B. Tidak yakin
2. Perhatikan gambar bentuk molekul suatu senyawa dibawah ini
Bentuk molekul suatu senyawa yang tepat untuk gambar diatas adalah..
A. Tetrahedral
B. Trigonal Planar
C. Segiempat
D. Oktahedral
E. Piramida segiempat
Alasan :
52
D. PEB dilibatkan dalam penentuan bentuk molekul karena PEB sendiri
mempengaruhi sudut ikatan
E…………………….
A. Yakin
B. Tidak yakin
3. Suatu senyawa yang terbentuk antara satu atom P (nomor atom 15) dan tiga atom Br
(nomor atom 35) mempunyai struktur lewis sebagai berikut.
Alasan :
D. Memiliki PEB 1 dan PEI 3 bentuk molekul tidak simetris maka bersifat
polar
E…………………………
53
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
A. Yakin
B. Tidak yakin
4. Atom S (nomor atom 16) merupakan atom pusat dalam senyawa dengan O (nomor
atom 8). Kedua spesies berikut yang bersifat nonpolar dan tidak memiliki pasangan
elektron bebas pada atom S adalah…..
A. SO dan SO32-
B. SO2 dan SO32-
C. SO3 dan SO32-
D. SO3 dan SO42-
E. SO2 dan SO42-
Alasan :
A. Karena kedua molekul tersebut memiliki bentuk yang simetris dan momen
dipol < 0
B. Karena kedua molekul tersebut memiliki bentuk yang tidak simetris dan
momen dipol = 0
C. Karena kedua molekul tersebut memiliki bentuk yang simetris dan momen
dipol > 0
D. Karena kedua molekul tersebut memiliki bentuk yang simetris dan momen
dipol = 0
E……………………..
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
A. Yakin
B. Tidak yakin
5. Nomor atom B, F, dan Cl berturut-turut adalah 5, 9, dan 17. Bentuk dan sifat kepolaran
molekul BF2Cl adalah……….
A. Bipiramida segitiga dan polar
B. Bentuk T dan polar
C. Planar segitiga dan polar
D. Tetrahedral dan nonpolar
E. Jungkat-jungkit dan nonpolar
Alasan :
A. atom pusatnya tidak memiliki PEB dan momen dipol = 0
B. Atom pusat memiliki 1 PEB dan momen dipole > 0
C. Atom pusat tidak memiliki PEB dan bentuk yang tidak simetris
D. Atom pusatnya memiliki 2 PEB dan bentuk yang simetris
E………………….
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
54
A. Yakin
B. Tidak yakin
6. Suatu molekul memiliki 5 pasang elektron disekitar atom pusat. Dua diantaranya
merupakan pasangan elektron bebas. Ramalkan bentuk molekul yang paling mungkin
adalah……………
A. Tetrahedral
B. Linear
C. Huruf T bengkok
D. Huruf V
E. Trigonal bipiramida
Alasan :
A. PEB menempati posisi ekuatorial dalam kedudukan simetris sehingga
diperoleh bentuk linier
B. PEB tersebut akan minimal tolakannya bila posisinya mengarah pada
pojok-pojok tetrahedral
C. PEB akan menempati posisi ekuatorial dan diperoleh bentuk T bengkok
D. PEB yang ada mengarah pada pojok-pojok trigonal bipiramida
E……………………
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
A. Yakin
B. Tidak yakin
7. Bentuk molekul dapat diramalkan berdasarkan teori tolak-menolak pasangan electron
kulit valensi yang mengelilingi atom pusat. Bila nomor atom P adalah 15, sedangkan
Br adalah 35, maka bentuk molekul PBr5 adalah………
A. Tetrahedron
B. Segiempat bipiramida
C. Bipiramida trigonal
D. Piramida trigonal
E. bentuk V
Alasan :
A. Elektron valensi terlibat dalam ikatan dengan atom Br di sekitarnya,
membentuk ikatan tunggal (PEI=4) maka atom P memiliki 1 Pasang
electron bebas
B. Elektron valensi terlibat dalam ikatan dengan atom Br di sekitarnya,
membentuk ikatan tunggal (PEI=4) dan atom P tidak memiliki Pasang
electron bebas
55
C. Elektron valensi terlibat dalam ikatan dengan atom Br di sekitarnya,
membentuk ikatan tunggal (PEI=5) dan atom P memiliki 1 Pasang electron
bebas
D. Semua elektron valensi terlibat dengan lima atom Br di sekitarnya,
membentuk ikatan tunggal (PEI=5) dan atom P tidak memiliki Pasang
electron bebas
E…………………….
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
A. Yakin
B. Tidak yakin
8. Nomor atom S dan F masing-masing adalah 16 dan 9. Kedua unsur tersebut dapat
membentuk molekul SF4. Bentuk molekul dan kepolaran senyawa SF4 adalah….
A. Tetrahedral dan nonpolar
B. Bipiramida segitiga dan polar
C. Planar segiempat dan nonpolar
D. Jungkat-jungkit (seesaw) dan polar
E. Piramida segiempat dan nonpolar
Alasan :
A. Terdapat 1 PEB menyebabkan tarikan electron menjadi tidak merata atau
tidak simetris maka SF4 bersifat polar
B. Terdapat 1 PEB menyebabkan tarikan electron menjadi merata atau
simetris maka SF4 bersifat polar
C. Terdapat 1 PEB menyebabkan tarikan electron menjadi tidak merata atau
asimetris maka SF4 bersifat nonpolar
D. Terdapat 2 PEB menyebabkan tarikan electron menjadi tidak merata atau
asimetris maka SF4 bersifat nonpolar
E. …………………………
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
A. Yakin
B. Tidak yakin
9. Perhatikan gambar dibawah ini!
Dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,50. Sudut ini lebih kecil
dibandingkan sudut tetrahedral (109,50). Hal ini disebabkan oleh……
Alasan :
C. Tolakan terbesar terjadi antara PEB – PEB sehingga tolakan ini akan
mendorong ikatan lain sedemikian rupa sehingga sudut ikatanya mengecil
dengan tujuan meminimalkan tolakan antar PEB
D. Tolakan terbesar terjadi antara PEB – PEI sehingga tolakan ini akan
mendorong ikatan lain sedemikian rupa sehingga sudut ikatanya mengecil
dengan tujuan meminimalkan tolakan antar PEB dan PEI
E……………………..
A. Yakin
B. Tidak yakin
10. Molekul adalah kumpulan 2 atom atau bahkan lebih yang ada di dalam suatu susunan
tertentu yang terikat oleh gaya kimia, molekul tersebut akan membentuk suatu susunan
ruang-ruang atom yang dikenal dengan geometri molekul. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dibawah ini manakah senyawa-senyawa yang memiliki bentuk molekul
trigonal bipiramida……..
A. HgBr2, CdCl2 dan BeH2
B. BCl3, BF3, dan Gal3
C. CCl4, CH4, dan SnCl4
D. PF5, SbCl5, dan PCl5
E. SF6, TeF6, dan SeF6
Alasan :
A. Bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu
garis dan sebuah atom merupakan atom pusatnya. Sudut antara dua ikatan
ekuator adalah 900, bahwa antara ikatan aksial dan ikatan ekuator adalah
1200, dan antara dua ikatan aksial adalah 1800 .
57
B. Bentuk molekul yang disusun oleh empat buah atom. Sudut antara dua
ikatan ekuator adalah 1800, bahwa antara ikatan aksial dan ikatan ekuator
adalah 900, dan antara dua ikatan aksial adalah 1200 .
C. Bentuk molekul yang disusun oleh lima atom berikatan. Sudut antara dua
ikatan ekuator adalah 1090, bahwa antara ikatan aksial dan ikatan ekuator
adalah 900, dan antara dua ikatan aksial adalah 1200 .
D. Bentuk molekul terdiri atas dua bentuk piramida yang bergabung dalam
salah satu bidang. Sudut antara dua ikatan ekuator adalah 1200, bahwa
antara ikatan aksial dan ikatan ekuator adalah 900, dan antara dua ikatan
aksial adalah 1800 .
E…………………………….
A. Yakin
B . Tidak yakin
58
Lampiran 2. Kunci Jawaban Instrumen
59
Lampiran 3. Lembar Validasi Instrumen
Nomor Penilai
Soal A (Skor) B (Skor) C (Skor)
1 2 2 2
2 2 2 2
3 2 2 2
4 2 2 2
5 2 2 2
6 2 2 2
7 2 2 2
8 2 2 2
9 2 2 2
10 2 2 2
Keterangan :
60
= 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 2
2) P (B) = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
10
= 𝑥 100 %
10
= 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 2
3) P (C) = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
10
= 𝑥 100 %
10
= 100 %
61
Lampiran 4 Lembar Uji Reliabel
62
Lampiran 5. Skor Jawaban Siswa
Skor Q1
No Nama Siswa Nama Sekolah Jenis Kelamin Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B C D D C C C D A D
1 Adelia M. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
2 Aditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
3 Admisyar B. Mokol SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
4 Adriawan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
5 Alini SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 Amanda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
7 Andi Fausal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
8 Andita SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
9 Ardi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
10 Arif Hidayat Y. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
11 Armi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
12 Candra SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
13 Cici Paramida SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
14 Danil S. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
15 Danisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
16 Desi Warsila Boromang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
17 Efendi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
18 Efayanti A. Rahma SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
19 Eka Asria Lagarutu SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
20 Eka R. Dullah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1
21 Farmi A. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
22 Febriana SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
23 Gita Rianingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
24 Husna AT. Talebo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
25 Husaini SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
26 Habil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
27 Idrus SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
28 Ikrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0
29 Imelda B. Habo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
30 Indriati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
31 Intan Jaelani SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
32 Juita S. Taha SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
33 Jaslan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kurnia Susilawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
35 Lisrawana I. Bantilan SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
36 Lilis Mutiara SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
37 Maemun Labanji SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
38 Mardalena SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
39 Masrun SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
40 Mifta Indriani SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
63
Skor Q2
No Nama Siswa Nama Sekolah Jenis Kelamin Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B B D D C C D A C D
1 Adelia M. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
2 Aditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
3 Admisyar B. Mokol SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0
4 Adriawan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
5 Alini SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
6 Amanda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
7 Andi Fausal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
8 Andita SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
9 Ardi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
10 Arif Hidayat Y. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
11 Armi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
12 Candra SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0
13 Cici Paramida SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
14 Danil S. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
15 Danisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 Desi Warsila Boromang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
17 Efendi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
18 Efayanti A. Rahma SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
19 Eka Asria Lagarutu SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
20 Eka R. Dullah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
21 Farmi A. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
22 Febriana SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0
23 Gita Rianingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
24 Husna AT. Talebo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
25 Husaini SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
26 Habil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
27 Idrus SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
28 Ikrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
29 Imelda B. Habo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
30 Indriati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0
31 Intan Jaelani SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
32 Juita S. Taha SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
33 Jaslan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kurnia Susilawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
35 Lisrawana I. Bantilan SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
36 Lilis Mutiara SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
37 Maemun Labanji SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
38 Mardalena SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
39 Masrun SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
40 Mifta Indriani SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
64
41 Moh. Ibnu Rizki SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
42 Moh. Ramadanil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
43 Moh. Ali Madusila SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0
44 Moh. Yusril K. Kaimo SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
45 Moh. Farid SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
46 Moh. Zhidan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0
47 Murli Tisya SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
48 Nukfa SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
49 Nur Aziza M. Taim SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
50 Nina Andriani SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
51 Nur Anisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
52 Nurul J. Dua SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1
53 Nurwahidah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
54 Puspita SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
55 Pingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
56 Pusrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
57 Putri Patrisia SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
58 Rahmatia SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0
59 Ridwan A.R Laindjong SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
60 Risman A. Tauke SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
61 Rizwal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
62 Ruly SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
63 Rahmatia AR SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
64 Rifaldo Saputra SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0
65 Siti Rahmadina SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0
66 Sofiana S. Bisi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
67 Sumarni Mohidin SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
68 Sumarni Rusmin SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
69 Sakilah SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
70 Sandi Aziz SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
71 Septi Aulia SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0
72 Seruni SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
73 Sucila A. Fatha SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
74 Sukmawati SR SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
75 Salsa Wanda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
76 Sri Devita Saiful SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
77 Sri Imelda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
78 Sarlan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
79 Selfi SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
80 Teguh Praditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
81 Tiara SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
82 Yuspandi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
83 Zahratul Nisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
84 Zaldi Rahmadan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
85 Aldino SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
65
Skor Q3
No Nama Siswa Nama Sekolah Jenis Kelamin Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A A A A A A A A A
1 Adelia M. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Aditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Admisyar B. Mokol SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
4 Adriawan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
5 Alini SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Amanda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
7 Andi Fausal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
8 Andita SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Ardi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Arif Hidayat Y. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Armi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
12 Candra SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
13 Cici Paramida SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 Danil S. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
15 Danisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
16 Desi Warsila Boromang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 Efendi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Efayanti A. Rahma SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Eka Asria Lagarutu SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
20 Eka R. Dullah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 Farmi A. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
22 Febriana SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 Gita Rianingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 Husna AT. Talebo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
25 Husaini SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 Habil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 Idrus SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 Ikrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 Imelda B. Habo SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 Indriati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
31 Intan Jaelani SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 Juita S. Taha SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 Jaslan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
34 Kurnia Susilawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
35 Lisrawana I. Bantilan SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
36 Lilis Mutiara SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 Maemun Labanji SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 Mardalena SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
39 Masrun SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 Mifta Indriani SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
66
41 Moh. Ibnu Rizki SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 Moh. Ramadanil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 Moh. Ali Madusila SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 Moh. Yusril K. Kaimo SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 Moh. Farid SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 Moh. Zhidan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
47 Murli Tisya SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 Nukfa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0
49 Nur Aziza M. Taim SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 Nina Andriani SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
51 Nur Anisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
52 Nurul J. Dua SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 Nurwahidah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 Puspita SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
55 Pingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 Pusrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
57 Putri Patrisia SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
58 Rahmatia SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
59 Ridwan A.R Laindjong SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
60 Risman A. Tauke SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
61 Rizwal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
62 Ruly SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
63 Rahmatia AR SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
64 Rifaldo Saputra SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
65 Siti Rahmadina SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
66 Sofiana S. Bisi SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 Sumarni Mohidin SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1
68 Sumarni Rusmin SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
69 Sakilah SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 Sandi Aziz SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
71 Septi Aulia SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 Seruni SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
73 Sucila A. Fatha SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
74 Sukmawati SR SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0
75 Salsa Wanda SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
76 Sri Devita Saiful SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
77 Sri Imelda SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
78 Sarlan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
79 Selfi SMA N 1 LAKEA Perempuan 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
80 Teguh Praditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
81 Tiara SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
82 Yuspandi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 Zahratul Nisa SMA N 1 LAKEA Perempuan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
84 Zaldi Rahmadan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
85 Aldino SMA N 1 LAKEA Laki-Laki 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
67
Lampiran 6. Kategori Pemahaman Siswa
No Nama Siswa Nama Sekolah Jenis Kelamin Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adelia Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK PK MK 2 PK MK 3 MK 1 MK 2 PK
2 Aditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 PK MK 2 MK 3 MK 3 PK MK 2 MK 2 MK 2 MK 1
3 Admisyar B. Mokol SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK PK PK TPK TPK MK 3 MK 2 MK 2 MK 3 MK 3
4 Adriawan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 2 TPK MK 3 MK 3 TPK PK MK 1 MK 1 MK 1 PK
5 Alini SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK PK MK 3 PK MK 1 MK 1 MK 1 MK 1
6 Amanda SMA N 1 LAKEA Perempuan PK TPK MK 3 TPK PK TPK MK 3 MK 2 MK 3 TPK
7 Andi Fausal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 TPK PK MK 1 TPK TPK TPK TPK TPK TPK
8 Andita SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK PK PK PK MK 1 MK 2 MK 1 PK
9 Ardi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 3 MK 3 MK 1 MK 3 PK MK 3 MK 3 MK 3
10 Arif Hidayat Y. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 2 PK PK MK 3 PK MK 1 MK 1 MK 3 MK 3
11 Armi SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 3 MK 1 MK 1 MK 3 MK 3 PK TPK TPK TPK
12 Candra SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK PK TPK MK 3 MK 1 PK MK 2 MK 1 MK 1
13 Cici Paramida SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK MK 2 MK 1 PK MK 1 MK 3 MK 1 MK 3
14 Danil S. Husain SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 2 MK 3 MK 1 MK 3 MK 3 MK 3 MK 3 TPK MK 3
15 Danisa SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 3 MK 1 TPK TPK MK 3 TPK MK 1 MK 1 MK 2
16 Desi Warsila Boromang SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK PK MK 2 MK 1 MK 1 MK 1 MK 1 MK 1
17 Efendi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 PK PK MK 3 PK MK 1 MK 1 MK 3 MK 2
18 Efayanti A. Rahma SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
19 Eka Asria Lagarutu SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK PK MK 2 TPK TPK TPK TPK TPK TPK
20 Eka R. Dullah SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 3 MK 3 PK MK 2 PK MK 2 MK 1 MK 1 PK
21 Farmi A. Laumarang SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK PK TPK TPK TPK PK MK 1 MK 1 PK
22 Febriana SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 3 MK 2 PK MK 1
23 Gita Rianingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 3 MK 3 MK 3 MK 3
24 Husna AT. Talebo SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 3 MK 3 MK 1 MK 2 MK 3 TPK TPK MK 1 TPK
25 Husaini SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 1 PK MK 3 PK MK 3 PK MK 2 MK 2 MK 3
26 Habil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 3 MK 3 MK 3 PK
27 Idrus SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 3 MK 2 MK 1 MK 1
28 Ikrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 PK MK 2 MK 2 MK 2 MK 2 PK MK 3
29 Imelda B. Habo SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 2 MK 2 PK MK 3
30 Indriati SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 PK MK 2 PK MK 3 MK 2 PK TPK
31 Intan Jaelani SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 3 MK 1 MK 2 MK 3 MK 1 PK MK 1 MK 3 MK 1 MK 3
32 Juita S. Taha SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK PK MK 2 MK 1 MK 1 MK 3 MK 1 MK 3 MK 3
33 Jaslan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 3 TPK MK 3 MK 3 MK 3 TPK MK 3 TPK TPK
34 Kurnia Susilawati SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 3 TPK TPK PK MK 1 TPK TPK TPK TPK TPK
35 Lisrawana I. Bantilan SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 PK TPK TPK PK TPK MK 1 MK 3 MK 3 PK
36 Lilis Mutiara SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 PK MK 3 MK 2 PK MK 3 MK 3 MK 2 MK 3 MK 1
37 Maemun Labanji SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 2 MK 3 MK 3 MK 1 MK 1 MK 3 MK 3 MK 2 MK 2
38 Mardalena SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 TPK MK 2 TPK MK 2 MK 3 MK 1 MK 3 MK 3 TPK
39 Masrun SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 3 MK 3 PK MK 2 MK 2 MK 2 PK MK 2 MK 1 MK 2
40 Mifta Indriani SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 1 PK MK 1 MK 1 MK 3 PK MK 3 MK 3 MK 3
68
41 Moh. Ibnu Rizki SMA N 1 LAKEA Laki-Laki TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
42 Moh. Ramadanil SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 2 PK MK 2 MK 2 MK 3 MK 2 PK MK 3 MK 3 MK 1
43 Moh. Ali Madusila SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 3 MK 3 MK 3 MK 2 PK MK 3 MK 3 PK MK 2 MK 1
44 Moh. Yusril K. Kaimo SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 2 MK 2 MK 2 MK 3 MK 1 MK 2 MK 2 PK MK 3 MK 1
45 Moh. Farid SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 3 MK 1 MK 1 MK 1 MK 2 MK 1 MK 1 MK 2
46 Moh. Zhidan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki TPK MK 2 MK 2 MK 3 PK TPK MK 3 MK 2 MK 3 TPK
47 Murli Tisya SMA N 1 LAKEA Perempuan PK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
48 Nukfa SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 TPK MK 1 TPK PK TPK TPK PK MK 1 TPK
49 Nur Aziza M. Taim SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 PK MK 2 PK MK 3 MK 2 MK 1 MK 2 MK 3 MK 2
50 Nina Andriani SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 3 MK 2 MK 2 TPK PK MK 2 MK 1 MK 3 TPK TPK
51 Nur Anisa SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK TPK TPK TPK TPK MK 1 TPK TPK TPK TPK
52 Nurul J. Dua SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 3 PK PK MK 1 PK MK 1 MK 3 MK 2 MK 2 PK
53 Nurwahidah SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 MK 1 MK 2 MK 2 MK 2 MK 2 MK 3 PK PK PK
54 Puspita SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 TPK TPK MK 2 MK 2 TPK MK 2 TPK TPK TPK
55 Pingsi SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 MK 2 MK 2 MK 1 MK 3 MK 2 MK 1 MK 2 MK 3 MK 3
56 Pusrawati SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 1 MK 1 MK 1 PK MK 1 TPK MK 2 TPK PK
57 Putri Patrisia SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK MK 1 MK 3 TPK MK 1 MK 3 MK 1 TPK MK 2 TPK
58 Rahmatia SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 MK 3 MK 2 MK 3 MK 2 TPK TPK MK 2 MK 3 MK 1
59 Ridwan A.R Laindjong SMA N 1 LAKEA Laki-Laki TPK MK 3 MK 1 MK 3 TPK TPK TPK MK 3 MK 1 MK 2
60 Risman A. Tauke SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 MK 2 MK 3 MK 1 MK 3 TPK MK 3 MK 3 MK 3 TPK
61 Rizwal SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 2 MK 3 TPK MK 1 TPK MK 2 TPK MK 2 MK 1
62 Ruly SMA N 1 LAKEA Laki-Laki TPK MK 1 MK 1 TPK TPK TPK TPK TPK TPK MK 1
63 Rahmatia AR SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 TPK MK 3 MK 1 MK 2 TPK MK 3 MK 3 MK 3 TPK
64 Rifaldo Saputra SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK PK PK TPK MK 2 MK 3 MK 3 MK 2 MK 2 MK 3
65 Siti Rahmadina SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK MK 3 TPK MK 2 TPK PK MK 2 MK 2 TPK
66 Sofiana S. Bisi SMA N 1 LAKEA Perempuan PK PK MK 2 MK 2 PK MK 3 MK 1 MK 3 PK MK 3
67 Sumarni Mohidin SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK TPK PK TPK PK PK TPK MK 3 TPK MK 3
68 Sumarni Rusmin SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK MK 2 MK 1 PK TPK MK 3 TPK MK 3 PK TPK
69 Sakilah SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 3 MK 2 PK MK 1 PK MK 2 MK 2 MK 3 MK 3
70 Sandi Aziz SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 PK MK 3 MK 2 MK 3 MK 3 MK 1 MK 3 MK 3 MK 1
71 Septi Aulia SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
72 Seruni SMA N 1 LAKEA Perempuan PK TPK MK 3 MK 1 TPK MK 3 MK 3 MK 2 MK 2 MK 3
73 Sucila A. Fatha SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 1 MK 3 MK 1 MK 3 PK PK MK 2 MK 3 TPK
74 Sukmawati SR SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 1 MK 2 MK 2 TPK TPK MK 3 TPK MK 1 MK 2 TPK
75 Salsa Wanda SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 MK 3 MK 3 MK 1 MK 3 TPK MK 3 TPK MK 2
76 Sri Devita Saiful SMA N 1 LAKEA Perempuan PK MK 1 PK PK MK 2 MK 1 PK PK PK PK
77 Sri Imelda SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK MK 2 MK 2 MK 3 MK 3 MK 3 MK 3 MK 3 MK 3 MK 3
78 Sarlan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 2 MK 3 MK 3 MK 3 MK 1 MK 3 MK 3 MK 1 TPK TPK
79 Selfi SMA N 1 LAKEA Perempuan TPK TPK MK 3 MK 1 PK MK 1 MK 2 MK 3 PK MK 3
80 Teguh Praditya SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 MK 1 TPK TPK TPK MK 3 TPK MK 2 MK 2 TPK
81 Tiara SMA N 1 LAKEA Perempuan MK 2 MK 2 PK TPK MK 1 TPK TPK TPK TPK TPK
82 Yuspandi SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 1 PK PK PK PK MK 1 MK 1 PK
83 Zahratul Nisa SMA N 1 LAKEA Perempuan PK TPK PK MK 2 MK 1 MK 3 MK 2 MK 3 MK 2 MK 2
84 Zaldi Rahmadan SMA N 1 LAKEA Laki-Laki PK MK 1 MK 1 MK 1 PK MK 1 MK 1 PK MK 3 MK 1
85 Aldino SMA N 1 LAKEA Laki-Laki MK 1 MK 3 MK 1 MK 1 MK 2 TPK TPK MK 3 MK 2 MK 3
69
Lampiran 7. Dokumentasi
70
CURRICULUM VITAE
Program Studi Pendidikan Kimia pada Tahun 2017. Penulis berasal dari Desa
lulus pada tahun 2011, Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lakea dan lulus pada tahun 2014, pada tahun
Lakea dan lulus pada tahun 2017, pada tahun yang sama penulis melanjutkan
jalur SBMPTN. Dalam proses akademik maupun non akademik penulis telah
71
3. Peserta dalam kegiatan Orientasi Penerimaan HIMKA (OPH) dan Latihan
Dasar Kepemimpinan (LDK) dengan tema “Satu Fasa, Satu Senyawa Untuk
(UNG).
7. Peserta dalam kegiatan Webinar Nasional dengan tema “New Normal Era,
2020.
72
10. Peserta dalam kegiatan Selenium (Seminar Milenial Umum) dengan tema
2020.
12. Peserta Webinar Nasional dengan tema “Peran Inovasi Kimiawan dalam
13. Peserta kegiatan Webinar Nasional dengan Tema “Generasi Milenial serta
14. Panitia Kegiatan Orientasi Penerimaan HIMKA (OPH) dan Latihan Dasar
oleh Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Tekonologi UIN Walisongo Semarang
Tahun 2021.
73