Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Kimia (S.Pd)
DISUSUN OLEH:
Elfin Lope
NIM.17506002
i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
LEMBAR PERNYATAAN
Elfin Lope
Nim. 17 506 002
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Sebab Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan
memelihara kamu”
(1 Petrus 5:6-7)
Persembahaan:
setia.
Sahabat
Teman-Teman
ii
ABSTRAK
Elfin Lope. 17 506 002. “Pengaruh Model Pembelajaran POGIL Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Di SMA Negeri 1
Pinogaluman”. Penelitian eksperimen pada siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1
Pinogaluman. Skripsi 2021. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Manado. Pembimbing I Dr. I. D. K. Anom
M.Si dan Pembimbing II Dra. Desire A. S. Rumondor, M.Si
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Model
Pembelajaran POGIL terhadap Hasil belajar siswa pada materi senyawa
hidrokarbon di SMA Negeri 1 Pinogaluman. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif untuk melihat pengaruh model pembelajaran POGIL terhadap
hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon di SMA Negeri 1
Pinogaluman. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
menggunakan desain penelitian Non equivalent control group design. Populasi
dalam penelitian adalah seluruh kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Pinogaluman dan
sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol dengan
model pembelajaran konvensional dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen
dengan model pembelajaran POGIL dengan masing-masing kelas berjumlah 20
orang siswa. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest sebelum
proses pembelajaran dilaksanakan, dan posttest setelah proses pembelajaran untuk
melihat hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,12 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
= 2,024, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa dari kelas yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran POGIL dengan kelas yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran POGIL terhadap hasil
belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon.
iii
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas berkat dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang dibuat oleh penulis bermaksud untuk memenuhi salah satu
persyaratan guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Manado.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran POGIL Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Senyawa Hidrokarbon Di SMA Negeri 1 Pinogaluman”.
Ungkapan terimakasih dan penghargaan yang tulus dari lubuk hati yang paling
dalam kepada berbagai pihak yang berperan dalam penulisan skripsi ini.
Diantaranya;
1. Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Manado
dan jajarannya.
2. Seluruh Civitas Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Manado Dr. Anetha L. F. Tilaar, M.Si selaku Dekan FMIPA
UNIMA; Dr. Wilson A. R. Rombang, M.Si. Selaku Pembantu Dekan I; Drs.
Freetje Waworuntu, M.Si. Selaku Pembantu Dekan II; Dr. Masje Wurara, M.
Si, Selaku Pembantu Dekan III;
3. Dra. Jeanne M. Tuerah, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kimia FMIPA UNIMA
4. Soenandar Tengker, M.Sc sebagai Sekretaris Jurusan Kimia FMIPA
UNIMA.
5. Dr. I. D. K. Anom, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah banyak membantu
peneliti selama proses penelitian dan telah banyak memberikan saran selama
penyusunan skripsi ini
6. Dra. Desire A.S. Rumondor, M.Si sebagai Pembimbing II yang telah membantu
penulis pada saat penelitian dan memberikan masukan untuk penulisan skripsi.
7. Dr. Johny Z. Lombok, M.Si selaku Pembahas yang telah memberikan berbagai
masukan untuk penyempurnaan skripsi ini
8. Seluruh dosen Jurusan Kimia yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis.
iv
9. Papa Nikson Lope dan Mama Stevi Modali yang telah mencurahkan kasih
sayang, membesarkan, memotivasi serta selalu mendoakan saya. Dan kakak
tercinta Deice Lope, Oma tercinta Dorci Lahu yang selalu memberikan dorongan
serta dukungan untuk menyelesaikan studi ini. Seluruh keluarga besar Lope-
Modali yang sudah membantu.
10. Seluruh sanak saudara yang terus mendukung dan mendoakan penulis,
11. Sahabat-sahabatku Fransiskus Santosa Russel, Ravelita Bullu, Meylin
Manabung, Yosina Souhuwat, Melda Niron dan Putri Karenting, yang telah
memberikan semangat dan dukungan selama penulis menyelesaikan studi.
12. Seluruh kawan-kawan Jurusan Kimia angkatan 2017 terlebih khusus kelas B
Pendidikan Kimia yang memberikan pengalaman dan kenangan yang berharga
kepada penulis.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi yang
dibuat ini, oleh karena itu, penulis sangat terbuka akan saran dan masukan yang
membangun dari pembaca dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi perkembangan
kualitas pendidikan.
Elfin Lope
NIM. 17 506 002
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
vii
3.6.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 42
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Ringkasan Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ............. 30
Tabel 4.2 Ringkasan Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ....... 30
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi Kisi Soal .................................................................................42
Dokumentasi ...................................................................................................106
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Pendidikan di Indonesia saat ini yaitu siswa harus berperan aktif dalam
pembelajaran memerlukan peran aktif siswa, siswa juga perlu dilatih dalam
Salah satu bidang pendidikan yang penting untuk dipelajari dan dipahami
adalah ilmu kimia. Kimia memuat rumus-rumus, hukum-hukum dan konsep yang
sukar dipahami. Salah satunya adalah materi yang mempelajari banyaknya jumlah
(kuantitas) produk dan reaktan dalam reaksi kimia Chang (dalam Putri & Gazali,
2021). Dari hasil wawancara dengan guru kimia yaitu Ibu Sri Wahyuningsih, S. Pd
di SMA N 1 Pinogaluman pada tanggal 30 Maret 2021, bahwa nilai ujian semester
ganjil siswa pada mata pelajaran kimia masih sebagian siswa yang belum mencapai
1
Senyawa hidrokarbon merupakan salah satu pokok bahasan yang bersifat
konseptual dan memerlukan pemahaman. Oleh sebab itu, apabila siswa tidak
akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Yusuf et al., 2019).
konsep yang menjadi tuntutan kurikulum. Selain itu, guru juga harus menciptakan
suasana kelas yang dapat mengaktifkan siswa. Salah satu cara guru untuk dapat
dapat melibatkan siswa untuk berpikir dan berpartisipasi secara aktif dalam proses
yang berorientasi pada proses dan berpusat pada siswa dalam suatu pembelajaran
2
Model ini memiliki 5 tahapan, masing-masing tahapan memiliki kelebihan
bagi siswa yaitu kegiatan proses pembelajaran lebih tertata, teratur, dan terpimpin
Penggunaan model POGIL membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran di kelas Syafaati (dalam Putri & Gazali, 2021). Hasil belajar siswa
yang sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran kimia diharapkan dapat
mampu meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif. Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Akmalia et al., 2019) menyatakan bahwa hasil belajar siswa
positif.
“Pengaruh Model Pembelajaran POGIL terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
sebagai berikut:
3
1.3 Pembatasan Masalah
POGIL terhadap Hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon di SMA
Negeri 1 Pinogaluman.
2. Manfaat penelitian ini bagi siswa yang memiliki kesulitan dalam meningkatkan
hasil belajar dan dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi sesuai harapan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
oleh pebelajar sendiri melalui interaksi sosial kooperatif Eberlein (dalam Ardhana,
2020).
Brown (dalam Ningsih & Bambang, 2012) menyatakan kegiatan POGIL terdiri dari
beberapa kelompok kecil terdiri 3-4 siswa yang bekerja sama. Agar siswa memiliki
keterampilan yang efektif maka setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-
masing. Setiap tim terdiri dari manager, spokesperson, recorder, dan strategy
analyst.
5
Tabel 2.1 Tahapan POGIL
Tahapan POGIL
1. Keunggulan
Menurut Hanson (dalam Amri, 2018) POGIL dibangun di atas dasar gagasan
bahwa sebagian peserta didik belajar dengan baik ketika mereka: (a) Aktif terlibat
Bekerja sama dalam tim di sekolah untuk memahami konsep dan untuk
6
pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran POGIL diantaranya yaitu dapat
mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Selain itu model pembelajaran
materi pelajaran dalam cakupan yang luas Zawadzki (dalam Malik et al., 2017).
2. Kelemahan
menggunakan model pembelajaran POGIL ini adalah masalah waktu yang belum
bisa dialokasikan dengan baik, ketertiban siswa saat pembelajaran, sikap pasif
siswa, dan kemauan siswa untuk mencari referensi tambahan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Zawadzki (dalam Malik et al., 2017) yang menyatakan kelemahan model
POGIL diantaranya sangat sulit dilaksanakan bila sarana seperti buku paket tidak
disediakan di sekolah dan jika dilaksanakan di kelas yang sulit diarahkan untuk
membuat siswa merasa nyaman dan aktif terlibat di dalamnya. Siswa akan belajar
dengan segenap kemampuannya apabila menyukai apa yang dipelajari dan akan
7
2.2 Hasil Belajar
bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-
kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-
Peranginangin & Barus, 2020) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Bloom (dalam Peranginangin &
Barus, 2020) ada tiga ranah hasil belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Hasil
belajar adalah keluaran (output) dari suatu pemprosesan masukan (input). Masukan
perilakuyang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun atas atom karbon dan
terhadap atom hidrogen. Jika atom karbon berikatan tunggal dengan atom karbon
lainnya dan sisa elektron valensi nya digunakan untuk mengikat atom hidrogen,
8
maka senyawa hidrokarbon ini dikatakan jenuh dengan atom hidrogen sehingga
dinamakan hidrokarbon jenuh. Sementara jika antara atom karbon yang satu
dengan atom karbon lain dalam kondisi berikatan rangkap dan sedikit sisa elektron
dikatakan tak jenuh (belum penuh) dengan atom hidrogen sehingga dinamakan
melingkar.
dua.
tiga.
rangkap dua.
1. Alkana
terpenting dari molekul hidrokarbon alkane adalah hanya terdapat ikatan kovalen
maksimum atom hidrogen yang dapat berikatan dengan sejumlah atom karbon yang
ada. Alkana yang paling sederhana (yaitu dengan n = 1) adalah CH₄, yang
9
merupakan hasil alami penguraian bakteri anareob dari tanaman-tanaman dalam air.
(Chang, 2003).
Metana Etana
Propna
Deret Rumus
Rumus struktur
alkana Molekul
Metana CH4
Etana C2H6 CH3 – CH3
10
Pada tabel di atas jumlah atom C dan H bertambah secara teratur dengan
seperti contoh disebut deret homolog alkana. Berdasarkan deret homolog alakan
(Mulyanti, 2015)
Tata nama menurut IUPAC terdiri dari tiga bagian yaitu awalan, induk, dan
akhiran. Awalan menunjukkan posisi gugus fungsi yang teikat pada induk (jika
11
Tabel 2.3 Tata Nama Alkana
b. Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana
12
3) Jika rantai karbon bercabang, maka
Jika satu atom H dari alkana dilepas maka akan membentuk gugus
bercabang dari alkane. Beberapa gugus alkil yang penting adalah sebagai
berikut:
b. Alkena (CnH2n)
Alkena termasuk hidrokarbon tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap dua
C=C. Adanya ikatan rangkap dua menyebabkan jumlah atom H pada alkena tidak
13
Tabel 2.5 Deret Homolog Alkena
Jumlah atom C dan H pada pertambahan secara teratur dengan penambahan CH2
sebagai berikut:
teratur seperti contoh disebut deret homolog alkena. Berdasarkan deret homolog
14
Jika atom C = n maka atom H = 2n
Tata nama alkena menurut IUPAC mengikuti tata nama pada alkana dengan
1) Rantai induk pada alkena adalah rantai adalah rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap dua C=C. Nama rantai induk berasal dari nama
2) Penomoran pada rantai induk dimulai dari atom terdekat dengan gugus ikatan
C=C.
1-butena
3) Nama rantai induk dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke
ikatan C=C, diikuti tanda (-) kemudian nama dari rantai induk.
2-pentena
4) Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai induk, beri nama alkil yang
2-metil-3-heksena
15
5) Jika terdapat lebih dari satu ikatan C=C, maka akhiran “-ena” diganti menjadi
1,3-pentadiena
c. Alkuna (CnH2n-2)
tiga. Contoh senyawa alkuna yang terkenal adalah gas etuna atau asetilena yang
ketika dibakar menghasilkan energi yang sangat tinggi dan digunakan untuk
mengelas logam.
HC CH C2H2 Etuna
16
Jumlah atom C dan H bertambah secara teratur dengan penambahan CH2
sebagai berikut:
Tata nama alkuna menurut IUPAC persis sama dengan tata nama pada alkena,
Etuna 1-butuna
17
2.4 Kerangka Pemikiran
Masalah
Solusi Harapan
Pembelajaran menggunakan
Model pembelajaran model POGIL berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa
POGIL pada materi senyawa
hidrokarbon.
18
2.5 Hipotesis
hidrokarbon.
H0: µ1 = µ2 (Tidak Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Hasil Blajar Sebelum
Ha: µ1 ≠ µ2 (Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar sebelum dan
Ha: Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar sebelum dan
bahwa Terdapat pengaruh model pembelajaran POGIL) terhadap hasil belajar pada
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon dengan menggunakan analisis uji-
kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment) dan bukan
2017).
O1 X O2
O3 Y O4
Keterangan:
20
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
1 dan XI MIA 2.
2. Waktu
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang ada di
siswa kelas XI MIA 1 yang berjumlah 20 orang sebagai kelas kontrol yang diberi
XI MIA 2 yang berjumlah 20 orang sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang
pembelajaran POGIL.
2. Variabel Dependen (Variabel terikat), pada penelitian ini adalah hasil belajar
21
3.5.1 Tahapan Persiapan
1. Melaksanakan Uji Validitas dan uji reliabilitas soal pre-test dan post-test
kelas kontrol
Peneliti melakukan uji istrumen sebelum pengambilan data yang akan diteliti.
Kemudian instrumen akan diuji coba kepada siswa, data dianalis dengan
inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
22
Validitas merupakan ketepatan, keabsahan suatu intrumen sehingga mampu
𝑁 ∑ 𝑁𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
Keterangan
ƩXY = jumlah perkalian skor soal tiap item soal dan skor total
dengan taraf kesalahan 5%. Jika rxy > rtabel, maka instrumen tersebut dikatakan
valid. Sebaliknya, Jika rxy < rtabel maka instrumen tersebut dikatakan tidak
Keterangan:
23
Pada uji reliabilitas ini, teknik belah dua yang digunakan peneliti,
Analisis data dilakukan beberapa tahap yang meliputi: Uji Normalitas, Uji
kelas berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas akan dilakukan sebelum
menggunakan pengujian normalitas data dengan uji liliefors yang diolah dengan
Langkah-langkah pengujian:
∑ 𝑓𝑥2
tunggal, dengan rumus 𝑆𝐷 = √ 𝑁
𝑥−𝑥̅
Hitung Zi dengan rumus Zi = 𝑆𝑑
24
koma dan melihat angka kedua setelah koma untuk menentukan kolom
tuliskan dengan simbol F(Zi). Yaitu dengan cara nilai 0,5- nilai tabel Z
apabila nilai Zi negatif (-), dan 0,5+ nilai tabel Z apabila nilai Zi positif
(+).
setiap baris, dan sebut dengan S(Zi) kemudian dibagi dengan jumlah
𝑓𝑘
number of cases (N) sample. S(Zi) dapat dicari dengan: 𝑆(𝑍𝑖 ) =
𝑁
tabel (tabel nilai kritis untuk uji liliefors). Cara mencari F(Zi)-S(Zi)
Kriteria Pengujian:
Jika Lhitung < L tabel maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
maka data layak untuk diuji parametrik. Adapun Alat uji yang digunakan dalam uji
Langkah-langkah pengujian:
25
𝐻1 ∶ 𝜎12 ≠ 𝜎22 (Varians 1 tidak sama dengan varians 2 atauTidak Homogen)
3) Kriteria Pengujian:
Setelah normalitas dan homogenitas, maka untuk menguji data yang diperoleh
Ha: µ1 ≠ µ2 (Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar sebelum dan
3. Statistik Uji:
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡=
1 1
𝑆√𝑁 + 𝑁
1 2
26
Dengan varians sampel:
4. Kriteria Pengujian:
(Sugiyono, 2010)
Keterangan:
𝑆 2 : Varians gabungan
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian Non equivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di SMA
menggunakan seluruh subyek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi
perlakuan (treatment) dan bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak,
dengan Kelas XI MIA 2 (kelas kontrol) dengan jumlah siswa 20 orang dan kelas XI
MIA 1 (kelas eksperimen) dengan jumlah siswa 20 orang tahun ajaran 2021/2022.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran
POGIl terhadap hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon dengan
Data hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 (kelas kontrol) dan kelas XI MIA
menggunakan pretest dan posttest, yang sebelumnya soal pretest dan posttest
pretest dan posttest sebagai instrument penelitian ini dilakukan dengan melalui
1. Uji Validitas
pengujian validitas menggunakan kelas XII MIA yang sebelumya telah mengikuti
28
materi senyawa hidrokarbon dan dilakukan dengan menggunakan bantuan
Microsoft Excel 2016. Jumlah soal yang akan diuji adalah 20 butir soal berbentuk
soal Pilihan ganda, dengan menggunakan taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan
responden sebanyak 20 orang. Kriteria valid yang ditentukan adalah r hitung > rtabel,
dimana N=20, maka rtabel yang digunakan adalah 0,444 (Sugiyono, 2018). Hasil uji
validitas post-test yaitu, sebanyak 14 butir soal yang valid dan 6 butir soal yang
tdiak valid, artinya ada 14 butir soal yang akan digunakan untuk pretest dan posttest
2. Uji Reliabilitas
digunakan adalah dengan menggunakan teknik split half (belah dua) yang
menggunakan rumus Spearman Brown. Didapati hasil dari uji reliabilitas pada post-
test yaitu rhitung sebesar 0,848. Dengan hasil tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa
soal post-test tersebut reliabel karena rhitung = 0,848 > rtabel = 0,444 dapat dilihat pada
. Hasil analisis deskriptif dari data pretest dan posttest kelas eksperimen dan
Tabel 4.1 Ringkasan Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Nilai Statistik
No Statistik Selisih
Pretest Posttest
(Posttest- Pretest)
1 Skor Minimum 14 43 36
2 Skor Maksimum 50 86 50
3 Sum (∑) 608 1408 800
4 Mean (𝑥̅ ) 30.4 70.39 40.025
5 Varians(S2) 118.1955 55.300 18.3446
29
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa, rata-rata hasil pretest
pada kelas eksperimen adalah 30,4 dengan nilai terendah pretest 14 dan nilai
tertinggi pretest 50 sedangkan nilai posttest yang dicapai dengan nilai rata-rata
70,39 dan nilai terendah posttest 43 serta nilai tertinggi posttest 86. (Lihat
Tabel 4.2 Ringkasan Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Nilai Statistik
No Statistik Selisih
Pretest Posttest
(Pretest- Posttest)
1 Skor Minimum 14 71 43
2 Skor Maksimum 50 93 57
3 Sum (∑) 678 1643 964
4 Mean (𝑥̅ ) 33.9 82.1 48.2
5 Varians(S2) 122.8719 40.2809 31.5607
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa, rata-rata hasil pretest pada
kelas eksperimen adalah 33,9 dengan nilai terendah pretest 14 dan nilai tertinggi
pretest 50 sedangkan nilai posttest yang dicapai dengan nilai rata-rata 82,1 dan nilai
terendah posttest 71 serta nilai tertinggi posttest 93. (Lihat lampiran 10 hal 94)
30
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
100 93
86
90
80 71
70
57
60 50 50 50
50 43 43
36
40
30
20 14 14
10
0
Pretest posstest Selisih Pretest Posttest Selisih
Minimum 14 43 36 14 71 43
Maksimum 50 86 50 50 93 57
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Data yang
digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas adalah data pretest dari kedua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis terhadap data hasil pretest
untuk dilakukannya eksperimen terhadap dua kelas yang telah dipilih. Di bawah ini
merupakan pengujian persyaratan analisis yang dilakukan pada penelitian ini yang
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui
1. Uji Normalitas
Kriteria Pengujian:
Jika L0 (hitung) < L tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
31
Kelas eksperimen
secara manual diperoleh bahwa nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal
Kelas kontrol
secara manual diperoleh bahwa nilai pretest kelas kontrol berdistribusi normal yaitu
2. Uji Homogenitas
1. Hipotesis Statistik yang hendak diuji pada kedua kelompok adalah:
2. Kriteria Pengujian:
32
Tabel 4.4 Ringkasan Data Hasil Uji Homogenitas Pretest
Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat hasil analisis pengujian kesamaan
dua ragam dengan statistik uji F pada data Pretest, dengan 𝑆12 = 122,8719 dan 𝑆22 =
118,1955 memberikan nilai Fhitung = 1,0395 sedangkan Ftabel = 4,41. Hal ini
menunjukan bahwa Fhitung < Ftabel atau 1,0395 < 4,41 sehingga terima 𝐻0 ∶ 𝜎12 =
𝜎22 . Jadi, dapat dianggap bahwa varians dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah homogen atau sama. (Lihat lampiran 12, hal 98)
3. Pengujian Hipotesis
Ha: µ1 ≠ µ2 (Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar sebelum dan
2. Kriteria Pengujian:
33
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Hipotesis
Berdasarkan tabel 4.5 di atas statistik uji-t pada taraf nyata 5%, yaitu dengan
nilai 𝑥̅1 = 48,214, 𝑥̅2 = 40,025, 𝑠12 = 31,5607, 𝑠22 = 18,3446, 𝑛1 = 20, 𝑛1 = 20 dan S
= 4,994 sehingga nilai thitung=5,12 dan ttabel= 2,024, artinya thitung > ttabel .Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa, H0 yang menyatakan Tidak Terdapat Perbedaan yang
rata-rata hasil belajar siswa dikelas yang menggunakan model POGIL lebih besar
34
4.2 Pembahasan
POGIL terhadap hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon di SMA
reabilitas soal terlebih dahulu sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda kepada
hitungan koefisien korelasi pearson product moment, dan mendapatkan hasil dari
soal tersebut. Peneliti mendapatkan soal yang valid berjumlah 14, kemudian soal
tersebut diberikan sebagai soal pretest kepada siswa kelas XI MIA di SMA Negeri
1 Pinogaluman dimana siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan Kelas
XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Hasil pretest yang diperoleh, pada kelas
eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kelas kontrol.
model POGIL, dengan 5 tahap yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, tahap
pembentukan konsep, tahap aplikasi dan pentup, dimana tahap orientasi merupakan
menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa untuk penyelidikan terhadap
masalah yang dihadapi serta memberikan apersepsi yang behubungan dengan topik
35
kesempatan untuk melakukan pengamatan, merancang dan melakukan percobaan,
sebagai hasil dari eksplorasi. Proses dalam tahap eksplorasi dirangkai dengan
menyediakan pertanyaan yang menuntun untuk berpikir kritis dan analitis siswa.
masalah dan situasi penelitian. Tahap penutup adalah siswa membuat kesimpulan,
mempresentasikan temuan dan kesimpulan kepada guru dan siswa lainnya serta
setiap kelompok diberi materi dengan bantuan lembar kegiatan siswa (LKS). LKS
sendiri merupakan panduan yang digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah dalam bentuk ringkasan materi Imran (dalam
berbeda, yaitu ada sebagai manager bertugas memimpin anggota kelompok dalam
membantu mencatat hasil pengamatan dan jawaban pertanyaan pada LKS, dan
strategy analyst bertugas mencari sumber informasi yang relevan (melalui bahan
ajar, buku kimia, dll) serta memeriksa dan menganalisis informasi yang didapatkan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan melaporkan ke anggota kelompok. Dalam
36
dimana jika ada materi yang tidak dimengerti oleh siswa maka dapat ditanyakan
kepada guru. Selanjutnya setiap anggota kelompok wajib mengerjakan soal latihan
yang ada dalam LKS. Setelah selesai diskusi setiap kelompok akan menyajikan
hasil diskusi, dan guru memberikan evaluasi, sedangkan pada kelas kontrol
Sesudah materi yang diajarkan telah selesai, maka langkah berikutnya yang
dilakukan yaitu dengan memberikan tes akhir (post-test) kepada kedua kelas
tersebut. Hasil dari nilai posttest kedua kelas tersebut akan diukur menggunakan
analisis uji-t, yang bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh dari model yang
digunakan sehingga dapat membuat hasil belajar siswa meningkat atau tidak.
Sesudah memberikan tes akhir (post-test) dapat dilihat bahwa kelas eksperimen
yang proses belajar mengajarnya menggunakan model POGIL memiliki nilai rata-
rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yang proses belajar
POGIL lebih efektif terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan proses
baik dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol, salah satu faktor yaitu siswa
dalam kelas tersebut hanya sedikit sekali yang mengetahui tentang senyawa
siswa sangat sulit untuk memahami materi, dan membuat peneliti sulit juga untuk
37
solusi dengan memberikan materi-materi tambahan sebagai bahan pembelajaran
dirumah dalam bentk pdf dan word, untuk meningkatkan minat dan pemahaman
siswa dalam pembelajaran kimia. Kenyataan yang didapatkan banyak sekali siswa
yang menyukai materi tersebut, hanya karena pemahaman dasar kurang, mereka
menjadi kesulitan tapi disaat diberikanya manteri pembelajaran berupa pdf dan
word yang berisikan materi siswa akhirnya tertarik dalam belajar kimia.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih (dalam
Widodo, et al., 2015) yang mengatakan bahwa dalam model pembelajaran POGIL
sebagian besar siswa terlibat aktif dan berpikir di kelas dan laboratorium dalam
menarik kesimpulan melalui analisis data, model, atau contoh dan dengan
mendiskusikan ide-ide bekerja sama dalam tim untuk memahami konsep dan untuk
Eberlein (dalam hanib, et al., 2017) pembelajaran dengan model Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL) dapat meningkatkan kinerja, aktivitas dan nilai
siswa.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
hipotesis yang telah dilakukan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
menggunakan model konvensional, dengan harga thitung > ttabel pada α = 0,05 yaitu
thitung = 5,12 dan ttabel = 2,024, artinya terdapat pengaruh model pembelajaran
Process Oriented Guided Inquiry Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi
5.2 Saran
Melihat hasil penelitian yang ada, disarankan bagi para guru, agar dapat
materi-materi tertentu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kepada calon guru
39
DAFTAR PUSTAKA
Akmalia, N., Rizkia, N., Fajrina, W., & Simaremare, S. (2019). Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan. Talenta Conference Series: Science and Technology (ST),
2(1), 206–210. https://doi.org/10.32734/st.v2i1.343
Erna, M., Rery, R. U., & Astuti, W. (2018). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik pada Materi Termokimia di SMA Pekanbaru Melalui Penerapan
Strategi Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL).
JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 8(1), 17–27.
https://doi.org/10.21009/jrpk.081.02
Hutauruk P., Simbolon R., (2018). SEJ (School Education Journal) Vol. 8. No 2 Juni
2018. 8(2).
Malik, A., Oktaviani, V., Handayani, W., & Chusni, M. M. (2017). Penerapan Model
Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Penelitian & Pengembangan
Pendidikan Fisika, 3(2), 127–136. https://doi.org/10.21009/1.03202
Manampiring, G. V., Santoso, I., & Kapahang, A. (2019). Penerapan Metode POGIL
Pada Materi Konsep Mol Di Kelas X IPA SMA Negeri 2 Langowan. Oxygenius
Journal Of Chemistry Education, 1(2), 72. https://doi.org/10.37033/ojce.v1i2.112
Muharrami, Y. A., Abdi W., Aziz D (2016). Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Media Permainan Ular Tangga Dengan Media Permainan
Monopoly Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Kelas Vii Di Smp Negeri 14 Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I,
Nomor 1, Hal 212-222, Agustus 2016
40
Peranginangin A., Barus H., Gulo R., (2020). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Di
Ajar Dengan Model Model Konvensional Model (Vol. 3).
Putri, V. W., & Gazali, F. (2021). Studi Literatur Model Pembelajaran POGIL untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Kimia. Journal of
Multidisciplinary Research and Development, 3(2), 1–6.
Widayanti, L. (2013). Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viia Mts Negeri
Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012 / 2013. XVII(April), 32–35.
Widodo, W., Indraswari, R. A (2015). Penerapan Model Pembelajaran Process
Oriented Guided Inquiry Learning (Pogil) Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Sains Pada Materi Kalor Kelas Vii Smp N 22 Surabaya. J. Pendidik. IPA
e-Pensa. Vol 3 Issue 1
Yusuf, N. J., Herdini, H., & Rery, R. U. (2019). Penerapan Strategi Process Oriented
Guided Inquiry Learning (Pogil) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Riau, 4(2), 17. https://doi.org/10.33578/jpk-
unri.v4i2.7158
41
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KISI-KISI SOAL TEST
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pinogaluman
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIA
Bentuk Soal Tes : Pilihan Ganda
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Inti :
KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-dural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar:
3.1: Menganalisis Rumus, struktur dan tata nama sesuai aturan IUPAC senyawa hidrokarbon (alkana, alkena alkuna).
1. Rumus, struktur, dan tata nama Alkana
2. Alkena
3. Alkuna
42
SOAL PRETEST MATERI SENYAWA HIDROKARBON
Indikator Soal Jawaban
Memahami rumus umum alkana, alkena 1. Rumus alkana, alkena dan alkuna berturut turut adalah…. C
dan alkuna berdasarkan analisis rumus A. CnH2n-2, CnH2n, Cn2n+2
struktur dan rumus molekul. B. CnH2n, CnH2n-2, Cn2n+2
C. Cn2n+2, CnH2n, CnH2n-2
D. CnH2n-2, Cn2n+2, CnH2n
E. Cn2n+2, CnH2n-2, CnH2n
43
D. 3-metilheksana
E. 3,4-dimetilheksana
Menjelaskan rumus struktur dan rumus 5. Urutan yang paling tepat untuk alkana adalah…. B
molekul dengan rumus umum senyawa
hidrokarbon
44
8. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon adalah…. D.
A. n-pentana
B. 2-metilbutana
C. Isopentana
D. 2-metilpentana
E. 2,2-dimetilpropana
A. 2,2,3-trimetil heksana
B. 2,3,3-trimetil heptana
C. 2,2,3-trimetil pentana
D. 3,3,4-trimetil heptana
E. 3,4,4-trimetil heptana
45
11. Nama yang tepat dari senyawa ini adalah: A
A. 3-metilheksana n
B. 2-etilpentana
C. 4-metilheksana
D. Heptana
E. 2-propilbutana
Adalah…
A. 2,4-dietil-2,3-dimetilheksana
B. 2,3-dimetil-2,4-dietilheksana
C. 5-etil-3,3,4-trimetilheptana
D. 3,3,4-trimetil-5-etilheptana
E. 3,5-dietil-4,5-dimetilheksana
46
B. 4-etil-5-metilheptana
C. 3,4-dietilheksana
D. 3,3,6-trimetilheptana
E. 1,3-dimetilheksana
47
LAMPIRAN 2
SOAL DAN KUNCI JAWABAN
48
Jawaban: B
Pembahasan:
Alkana mempunyai rumus CnH2n+2
mempunyai rumus CnH2n adalah alkena
rumus CnH2n+2 adalah alkana
yang mempunyai rumus CnH2n+4
mempunyai rumus CnH2n-2 adalah alkuna
gabungan alkana alkena dan alkena
Jawaban: C
Pembahasan:
2-butena berarti ada atom C sebanyak 4, terdapat ikatan rangkap dua (ena)
pada C ke 2
CH3CH=CHCH3
7. Diantara senyawa berikut
(1.) C4H8
(2.) C5H12
(3.) C6H12
(4.) C4H10
(5.) C5H8
Yang merupakan homolog alkena adalah….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5
Jawaban: C
Pembahasan:
Alkena mempunyai rumus CnH2n
nomor 1 adalah alkena
(2) nomor 2 adalah alkana
(3) nomor 3 adalah alkena
(4) nomor 4 adalah alkana
49
(5) nomor 5 adalah alkuna
8. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon adalah….
A. n-pentana
B. 2-metilbutana
C. Isopentana
D. 2-metilpentana
E. 2,2-dimetilpropana
Jawaban: D
Pembahasan:
Pada alkana dengan 5 atom karbon dihitung dari induk ditambah cabang
cabang. Metil dihitung satu, etil dihitung 2, propil dihitung 3 dan
seterusnya.
a. Pentana atom karbon lima
b. 2-metilbutana, 1 + 4 = 5
c. Isopentana = 5
d. 2-metilpentana 1 + 5 = 6
e. 2,2-dimetilpropana 1+1+3 = 5
A. 2,2,3-trimetil heksana
B. 2,3,3-trimetil heptana
C. 2,2,3-trimetil pentana
D. 3,3,4-trimetil heptana
E. 3,4,4-trimetil heptana
Jawaban: D
11. Nama yang tepat dari senyawa ini adalah:
50
A. 3-metilheksana
B. 2-etilpentana
C. 4-metilheksana
D. Heptana
E. 2-propilbutana
Jawaban: A
Pembahasan:
Semua ikatan jenuh (rangkap 1) maka senywa tersebut masuk pada
homolog alkana
3-metil-heksana
Adalah…
A. 2,4-dietil-2,3-dimetilheksana
B. 2,3-dimetil-2,4-dietilheksana
C. 5-etil-3,3,4-trimetilheptana
D. 3,3,4-trimetil-5-etilheptana
E. 3,5-dietil-4,5-dimetilheksana
Jawaban: C
Pembahasan:
5-etil,3,4,5-trimetilheptana
13. Nama yang memenuhi aturan tata nama alkana adalah….
A. 1,4-dimetilheptana
B. 4-etil-5-metilheptana
51
C. 3,4-dietilheksana
D. 3,3,6-trimetilheptana
E. 1,3-dimetilheksana
Jawaban: C
Pembahasan:
Nama yang tidak memenuhi aturan biasanyan nomor 1 masuk menjadi cabang,
alphabet tidak urut, nomor cabang terlalu dekat dengan kearah ujung misalkan
induk mempunyai karbon 5 tapi cabang dimulai dari 4,
(a) tidak memenuhi aturan karena cabang pada C nomor 1
(b) tidak memenuhi aturan seharusnya metil di nomor 3 sedangkan etil di 4
(c) memenuhi aturan
(d) seharusnya 2,5,5-trimetilheptana
(e) tidak memenuhi aturan ada cabang di nomor 1
14. Di bawah ini nama hidrokarbon alkana yang tidak memenuhi aturan IUPAC
adalah….
A. 2-metilpentana
B. 3-metil-3-etiloktana
C. 2,2-dimetilbutana
D. 3-etil-5-metilheptana
E. 2,3-dimetilheksana
Jawaban: B
Pembahasan:
a. memenuhi aturan
b. seharusnya etil daripada metil (alphabet)
c. memeuhi
d. memenuhi
e. memenuhi
52
LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Butir Soal
No Nama Siswa Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor
1 AM XII MIA 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 5
2 AL XII MIA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
3 AB XII MIA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
4 BH XII MIA 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
5 DE XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
6 DM XII MIA 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 10
7 HT XII MIA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
8 J G XII MIA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
9 MA XII MIA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17
10 NS XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
11 RL XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18
12 RA XII MIA 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
13 RA XII MIA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
14 SW XII MIA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
15 SD XII MIA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 17
16 SK XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
17 PK XII MIA 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13
18 FR XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
19 HK XII MIA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Jumlah 14 15 14 13 13 16 15 13 16 15 16 16 15 18 14 15 16 18 16 15 303
rxy 0.5699 0.6521 0.5056 0.6296 0.5687 0.6147 0.548 0.5991 0.537 0.6521 0.0715 0.6535 0.1662 0.2501 0.5377 0.201 0.615 0.6936 0.227 0.166
r-tabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Kriteria V V V V V V V V V V TV V TV TV V TV V V TV TV
53
LAMPIRAN 4
UJI RELIABILITAS SOAL PRETEST DAN POSTTES
Butir Soal
Ganjil (X)Genap (Y) X² Y² XY
No Nama Siswa Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 AM XII MIA 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0
2 AL XII MIA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 6 6 36 36 36
3 AB XII MIA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 6 6 36 36 36
4 BH XII MIA 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 4 5 16 25 20
5 DE XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 49 49 49
6 DM XII MIA 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 3 1 9 3
7 HT XII MIA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 7 36 49 42
8 JG XII MIA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 6 6 36 36 36
9 MA XII MIA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 7 36 49 42
10 NS XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 49 49 49
11 RL XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 7 6 49 36 42
12 RA XII MIA 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 4 4 16 8
13 RA XII MIA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 6 49 36 42
14 SW XII MIA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 6 7 36 49 42
15 SD XII MIA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 6 5 36 25 30
16 SK XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 49 49 49
17 PK XII MIA 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 5 3 25 9 15
18 FR XII MIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 49 49 49
19 HK XII MIA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 6 5 36 25 30
∑ 14 15 14 13 13 16 15 13 16 15 16 14 16 18 104 104 632 632 620
rxy 0.57 0.652 0.506 0.63 0.569 0.615 0.548 0.599 0.537 0.652 0.654 0.534 0.6147 0.6939
r-tabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Kriteria V V V V V V V V V V V V V V
54
N ∑ XY− (∑ X) (∑Y)
rb =
√{ 𝑁 ∑ X2 − ( ∑ X)2 } { N ∑ Y2 −( ∑ Y)2 }
rb
(20 x 620) − (104 x 104)
=
√{ (20 x 632) − (104)2 }{(20 𝑥 632) − (104)2
12400 − 10816
rb =
√{12640 − 10816 }{12640 − 10816}
15084
rb =
√{1824 }{1824}
1345 2𝑟𝑏
rb = rhitung =
1+ 𝑟𝑏
√3326976
1345
rb = (2)(0,737)
1824 =
1,737
rb = 0,737
= 0,848
Keputusan :
RELIABEL
55
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
(POGIL)
A. Kompetensi Inti:
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas pemasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
56
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis struktur dan Memahami rumus umum alkana,
sifat senyawa hidrokarbon alkena dan alkuna berdasarkan analisis
berdasarkan kekhasan atom rumus struktur dan rumus molekul.
karbon dan golongan Menghubungkan rumus struktur dan
senyawanya rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
Memahami cara memberi nama
senyawa alkana, alkena dan alkuna
sesuai dengan aturan IUPAC
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami rumus umum alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis
rumus struktur dan rumus molekul.
Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
Memahami cara memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna sesuai
dengan aturan IUPAC
D.Materi Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Struktur dan tata nama alkana, alkena dan alkuna
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Metode :Tanya jawab dan diskusi kelompok
F. Media Pembelajaran
Media:
Lembar Kegiatan kerja (siswa)
Lembar penilaian
Alat/Bahan:
Penggaris, spidol, papan tulis
G. Sumber Belajar
57
Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
H. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Tahap 1 Orientasi 5
Awal 1.Guru membuka pembelajaran dengan Menit
salam kepada siswa.
2. Guru menciptakan suasana kelas yang
religius dengan menunjuk ketua kelas untuk
memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi
kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Pembagian Kelompok Diskusi
Kegiatan 1. Peserta didik diminta duduk di dalam
Inti kelompok yang terdiri 4 orang dengan
masing-masing memiliki tugas yang berbeda
(manager, spokesperson, recorder, dan
strategy analyst). Pada pertemuan berikutnya
ke empat tugas dilakukan rolling supaya
masing-masing individu didalam kelompok
mendapat tugas yang berbeda untuk setiap
pertemuan.
Tahap 2 : Eksplorasi
58
Mengamati
2. Siswa dibimbing untuk mengembangkan
pemahaman tentang konsep dengan berusaha
memahami buku paket kimia mengenai 35 Menit
pokok bahasan Alkana (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
3. Siswa yang dipimpin oleh manager
bekerja sama membangun pengetahuan dasar
tentang konsep dan memastikan anggota
kelompok berpatisipasi dalam memahami
pokok bahasan Alkana (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
Menanya
4. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang belum
dipahami. Jika siswa tidak bertanya, maka
guru mengarahkan siswa untuk bertanya.
Mengumpulkan data
5. Guru membagikan LKS.
6. Guru membimbing siswa untuk
mengembangkan pemahamannya melalui
menjawab pertanyaan yang terdapat pada
LKS.
7. Siswa yang berperan sebagai strategy
analyst dalam mengerjakan LKS mencari
sumber informasi yang relevan (melalui
bahan ajar, buku kimia, dll) serta memeriksa
dan menganalisis informasi yang didapatkan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan
melaporkan ke anggota kelompok.
59
8. Siswa yang dipimpin oleh manager
memastikan anggota kelompok berpatisipasi
dalam menjawab LKS pada pokok bahasan
Alkana (Rumus umum, struktur dan tata
nama).
Mengasosiasi
Tahap 3 : Pembentukan Konsep
9. Siswa dengan teliti menjawab soal bagian
penemuan atau pembentukan konsep pada
LKS dengan penuh rasa tanggung jawab.
10. Guru memberikan bimbingan kepada
setiap kelompok dalam menjawab latihan
yang diberikan.
Tahap 4 : Aplikasi
11. Siswa menerapkan konsep yang
diperoleh untuk mengerjakan soal yang
diberikan pada bagian tahap aplikasi konsep.
12. Guru membimbing siswa dalam
penerapan konsep dan latihan soal.
13. Siswa yang berperan sebagai recorder
membantu mencatat hasil pengamatan dan
jawaban pertanyaan pada LKS
Mengkomunikasikan
Tahap 5: Penutup
14. Guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. Siswa yang akan menyajikan hasil
diskusi kelompok Siswa yang berperan
sebagai spokesperson.
15. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya, memberikan
60
pendapat atau sanggahan mengenai apa yang
ditampilkan.
16. Guru memberikan penguatan serta
meluruskan konsep yang belum sesuai
dengan tujuan.
17. Guru meminta siswa mengumpulkan
LKS yang telah dikerjakan.
Kegiatan 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan 5 Menit
Penutup pembelajaran secara logis sekaligus memberi
penguatan terhadap kesimpulan siswa.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang
diberikan guru secara individu.
3. Siswa diberikan tanggung jawab untuk
mempelajari materi selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam.
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Tahap 1: Orientasi 5
Awal 1. Guru membuka pembelajaran dengan Menit
salam kepada siswa.
2. Guru menciptakan suasana kelas yang
religius dengan menunjuk ketua kelas untuk
memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik.
61
Kegiatan 1. Peserta didik diminta duduk di dalam
Inti kelompok masing-masing, denan tugas yang
berbeda dari pertemuan pertama.
Tahap 2 : Eksplorasi
Mengamati
2. Siswa dibimbing untuk mengembangkan
pemahaman tentang konsep dengan berusaha
memahami buku paket kimia mengenai
pokok bahasan Alkena (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
3. Siswa yang dipimpin oleh manager
bekerja sama membangun pengetahuan dasar
tentang konsep dan memastikan anggota
kelompok berpatisipasi dalam memahami 35 Menit
pokok bahasan Alkena (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
Menanya
4. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang belum
dipahami. Jika siswa tidak bertanya, maka
guru mengarahkan siswa untuk bertanya.
Mengumpulkan data
5. Guru membagikan LKS.
6. Guru membimbing siswa untuk
mengembangkan pemahamannya melalui
menjawab pertanyaan yang terdapat pada
LKS.
7. Siswa yang berperan sebagai strategy
analyst dalam mengerjakan LKS mencari
sumber informasi yang relevan (melalui
bahan ajar, buku kimia, dll) serta memeriksa
62
dan menganalisis informasi yang didapatkan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan
melaporkan ke anggota kelompok.
8. Siswa yang dipimpin oleh manager
memastikan anggota kelompok berpatisipasi
dalam menjawab LKS pada pokok bahasan
Alkena (Rumus umum, struktur dan tata
nama).
Mengasosiasi
Tahap 3 : Pembentukan Konsep
9. Siswa dengan teliti menjawab soal bagian
penemuan atau pembentukan konsep pada
LKS dengan penuh rasa tanggung jawab.
10. Guru memberikan bimbingan kepada
setiap kelompok dalam menjawab latihan
yang diberikan.
Tahap 4 : Aplikasi
11. Siswa menerapkan konsep yang
diperoleh untuk mengerjakan soal yang
diberikan pada bagian tahap aplikasi konsep.
12. Guru membimbing siswa dalam
penerapan konsep dan latihan soal.
13. Siswa yang berperan sebagai recorder
membantu mencatat hasil pengamatan dan
jawaban pertanyaan pada LKS
Mengkomunikasikan
Tahap 5: Penutup
14. Guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. Siswa yang akan menyajikan hasil
63
diskusi kelompok Siswa yang berperan
sebagai spokesperson.
15. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya, memberikan
pendapat atau sanggahan mengenai apa yang
ditampilkan.
16. Guru memberikan penguatan serta
meluruskan konsep yang belum sesuai
dengan tujuan.
17. Guru meminta siswa mengumpulkan
LKS yang telah dikerjakan.
Kegiatan 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan 5 Menit
Penutup pembelajaran secara logis sekaligus memberi
penguatan terhadap kesimpulan siswa.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang
diberikan guru secara individu.
3. Siswa diberikan tanggung jawab untuk
mempelajari materi selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam.
PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Tahap 1: Orientasi 5
Awal 1. Guru membuka pembelajaran dengan Menit
salam kepada siswa.
2. Guru menciptakan suasana kelas yang
religius dengan menunjuk ketua kelas untuk
64
memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik.
Kegiatan 1. Peserta didik diminta duduk di dalam
Inti kelompok masing-masing, denan tugas yang
berbeda dari pertemuan pertama.
Tahap 2 : Eksplorasi
Mengamati
2. Siswa dibimbing untuk mengembangkan
pemahaman tentang konsep dengan berusaha
memahami buku paket kimia mengenai
pokok bahasan Alkuna (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
3. Siswa yang dipimpin oleh manager
bekerja sama membangun pengetahuan dasar
tentang konsep dan memastikan anggota 35 Menit
kelompok berpatisipasi dalam memahami
pokok bahasan Alkuna (Rumus umum,
struktur dan tata nama).
Menanya
4. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang belum
dipahami. Jika siswa tidak bertanya, maka
guru mengarahkan siswa untuk bertanya.
Mengumpulkan data
5. Guru membagikan LKS.
6. Guru membimbing siswa untuk
mengembangkan pemahamannya melalui
65
menjawab pertanyaan yang terdapat pada
LKS.
7. Siswa yang berperan sebagai strategy
analyst dalam mengerjakan LKS mencari
sumber informasi yang relevan (melalui
bahan ajar, buku kimia, dll) serta memeriksa
dan menganalisis informasi yang didapatkan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan
melaporkan ke anggota kelompok.
8. Siswa yang dipimpin oleh manager
memastikan anggota kelompok berpatisipasi
dalam menjawab LKS pada pokok bahasan
Alkuna (Rumus umum, struktur dan tata
nama).
Mengasosiasi
Tahap 3 : Pembentukan Konsep
9. Siswa dengan teliti menjawab soal bagian
penemuan atau pembentukan konsep pada
LKS dengan penuh rasa tanggung jawab.
10. Guru memberikan bimbingan kepada
setiap kelompok dalam menjawab latihan
yang diberikan.
Tahap 4 : Aplikasi
11. Siswa menerapkan konsep yang
diperoleh untuk mengerjakan soal yang
diberikan pada bagian tahap aplikasi konsep.
12. Guru membimbing siswa dalam
penerapan konsep dan latihan soal.
13. Siswa yang berperan sebagai recorder
membantu mencatat hasil pengamatan dan
jawaban pertanyaan pada LKS
66
Mengkomunikasikan
Tahap 5: Penutup
14. Guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. Siswa yang akan menyajikan hasil
diskusi kelompok Siswa yang berperan
sebagai spokesperson.
15. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya, memberikan
pendapat atau sanggahan mengenai apa yang
ditampilkan.
16. Guru memberikan penguatan serta
meluruskan konsep yang belum sesuai
dengan tujuan.
17. Guru meminta siswa mengumpulkan
LKS yang telah dikerjakan.
Kegiatan 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan 5 Menit
Penutup pembelajaran secara logis sekaligus memberi
penguatan terhadap kesimpulan siswa.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang
diberikan guru secara individu.
3. Siswa diberikan tanggung jawab untuk
mempelajari materi selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam.
67
I. Jenis dan Bentuk Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa
melakukan kegiatan diskusi.
2. Pengetahuan
Penilaian dilakukan dengan metode tes pada saat posttest. Tes yang digunakan
berupa pilihan ganda.
Mengetahui
68
LAMPIRAN 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
69
Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
Memahami cara memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna sesuai
dengan aturan IUPAC
E. Materi Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Struktur dan tata nama alkana, alkena dan alkuna
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model: Konvensional
Metode: Ceramah & Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran:
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Awal a. Mengecek kehadiran Siswa 10 menit
b. Mempersiapkan siswa menerima materi
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan dilakukan
d. Memotivasi : Menyampaikan manfaat
mempelajari materi pembelajaran hari ini untuk
kehidupan yang akan datang dan hubungannya
dengan bidang ilmu yang lain
e. Apersepsi : Menghubugkan materi yang akan di
pelajari dengan materi sebelumnya yang sudah di
pelajari siswa
70
Inti Mengamati(Observing) 30 menit
Mengamati tabel rumus struktur, tata nama
senyawa alkana
Menanya(Questioning)
Bagaimana cara memberi nama senyawa
hidrokarbon (alkana)?
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
- Siswa membahas rumus umum alkana
berdasarkan analisis rumus struktur dan
rumus molekul.
- Siswa menghubungkan rumus struktur dan
rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
- Siswa membahas cara memberi nama
senyawa alkana sesuai dengan aturan
IUPAC
71
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Awal a. Mengecek kehadiran Siswa 10 menit
b. Mempersiapkan siswa menerima materi
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan dilakukan
d. Memotivasi : Menyampaikan manfaat
mempelajari materi pembelajaran hari ini untuk
kehidupan yang akan datang dan hubungannya
dengan bidang ilmu yang lain
e. Apersepsi : Menghubugkan materi yang akan di
pelajari dengan materi sebelumnya yang sudah di
pelajari siswa
72
Inti Mengamati(Observing) 30 menit
Mengamati tabel rumus struktur, tata nama
senyawa alkena
Menanya(Questioning)
Bagaimana cara memberi nama senyawa
hidrokarbon (alkena)?
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
- Siswa membahas rumus umum alkena
berdasarkan analisis rumus struktur dan
rumus molekul.
- Siswa menghubungkan rumus struktur dan
rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
- Siswa membahas cara memberi nama
senyawa alkena sesuai dengan aturan
IUPAC
73
PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Awal a. Mengecek kehadiran Siswa 10 menit
b. Mempersiapkan siswa menerima materi
pembelajaran
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan model
pembelajaran yang akan dilakukan
d. Memotivasi : Menyampaikan manfaat
mempelajari materi pembelajaran hari ini untuk
kehidupan yang akan datang dan hubungannya
dengan bidang ilmu yang lain
e. Apersepsi : Menghubugkan materi yang akan di
pelajari dengan materi sebelumnya yang sudah di
pelajari siswa
74
Inti Mengamati(Observing) 30 menit
Mengamati tabel rumus struktur, tata nama
senyawa alkuna
Menanya(Questioning)
Bagaimana cara memberi nama senyawa
hidrokarbon (alkuna)?
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
- Siswa membahas rumus umum alkuna
berdasarkan analisis rumus struktur dan
rumus molekul.
- Siswa menghubungkan rumus struktur dan
rumus molekul dengan rumus umum
senyawa hidrokarbon
- Siswa membahas cara memberi nama
senyawa alkunasesuai dengan aturan
IUPAC
75
H. Jenis dan Bentuk Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa
melakukan kegiatan diskusi.
2. Pengetahuan
Penilaian dilakukan dengan metode tes pada saat posttest. Tes yang digunakan
berupa pilihan ganda.
Mengetahui
76
LAMPIRAN 7
RINGKASAN MATERI SEKALIGUS LEMBAR KEGIATAN SISWA
(LKS) SENYAWA HIDROKARBON
(ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)
Kompetensi Dasar
3.1: Menganalisis Rumus, struktur dan tata nama sesuai aturan IUPAC senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena alkuna).
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menyadari adanya keberagaman senyawa kimia dengan tata
nama sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab
4. Melalui diskusi kelompok tentang aturan penulisan rumus molekul dan rumus
struktur senyawa alkana, alkena, dan alkuna, siswa dapat menuliskan rumus
molekul dan rumus struktur senyawa alkana, alkena, dan alkuna dengan
benar.
5. Melalui diskusi kelompok tentang tata nama senyawa alkana, alkena, dan
alkuna, siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
menurut IUPAC dengan benar.
Indikator:
1. Menuliskan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna.
2. Menuliskan deret homolog alkana, alkena, dan alkuna.
3. Menuliskan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna
4. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC.
77
RINGKASAN MATERI (LEMBAR KEGIATAN SISWA)
A. ALKANA
Tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) digolongkan menjadi
2 yaitu
1. Tata nama menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) yang sering disebut nama sistematik atau nama IUPAC,
2. Tata nama Trivial atau nama biasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
awalan normal (atau disingkat n) pada alkana rantai lurus dan awalan iso
78
untuk cabang CH3 yang terletak pada atom C nomor 2.
Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut.
1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabang- cabang).
b. Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk/rantai utama.
2. Rantai lurus tanpa cabang diawali dengan n artinya normal.
n-heksana n-heksana
3. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau
lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang
terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada panjang rantai.
dan seterusnya
79
Ada cabang lainnya
untuk nama trivial.
Contoh:
80
daripada metil.
Latihan Soal:
Jawablah Soal di bawah ini dengan benar dan tepat!
a. 2,3,3,5-tetrametil heksana
b. 3-etil-2-metil-pentana
81
B. ALKENA
Rumus Umum Alkena: CnH2n
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap dua (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut
alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan
seterusnya.
Deret Homolog Alkena
Deret homolog alkena adalah suatu golongan/kelompok senyawa alkena
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar
sukuberikutnya mempunyai selisih CH2.Contoh : C2H4 = etena, C3H6 = propena,
C4H8 = butena, dan seterusnya. Jadi, suku terendah dari alkena adalah etena yang
memilki 2 atom C.
82
2. Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
1-pentena
b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
(bukan berdasarkan posisi cabang)
2-metil-1,3-butadiena
Perhatian: Selain ikatan rangkap, cabang juga menentukan penomoran
sehingga nomor terkecil adalah ikatan rangkap yang dekat cabang.
83
Latihan Soal:
Jawablah Soal di bawah ini dengan benar dan tepat!
a. 3-isopropil-2-pentena
b. 2,4-dimetil-1,3-heksadiena
84
C. ALKUNA
Rumus Umum Alkuna: CnH2n-2
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung
ikatan rangkap tiga.
Deret Homolog Alkuna
Deret homolog alkuna adalah suatu golongan/kelompok senyawa alkuna
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku
berikutnya mempunyai selisih CH2.Contoh : C2H2 = etuna/gas karbid/gas
asetilena C3H4 = propuna, C4H6 = butuna, dan seterusnya. Jadi, suku terendah
dari alkuna adalah etuna yang memiliki 2 atom C.
85
2. Alkuna rantai bercabang urutan penamaan adalah:
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
Latihan Soal:
Jawablah Soal di bawah ini dengan benar dan tepat!
b. 2,2-dimetil-4-oktuna
c. 5-dekuna
d. 2,3,6-trimetil-4-dekuna
e. 3-etil-4-metil-heptuna
86
LEMBAR KEGIATAN/DISKUSI SISWA
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi kelompok tentang aturan penulisan rumus molekul dan rumus
struktur senyawa alkana, alkena, dan alkuna, siswa dapat menuliskan rumus
molekul dan rumus struktur senyawa alkana, alkena, dan alkuna dengan
benar.
2. Melalui diskusi kelompok tentang tata nama senyawa alkana, alkena, dan
alkuna, siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna
menurut IUPAC dengan benar.
Nama anggota Kelompok:
1.
2
3
4
Petunjuk : Diskusikan pertanyaan berikut ini dengan anggota kelompok dan
jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.
Pertanyaan :
1. Berilah nama IUPAC untuk senyawa hidrokarbon dengan struktur
berikut.
CH3
|
CH3 - CH2 - CH - C - CH3
| |
CH3 - CH2 CH3
2. Tulislah rumus struktur dari senyawa dengan nama IUPAC sebagai
berikut
a. 2,3,3,5-tetrametil heksana
b. 3-etil-2-metil-pentana
87
LAMPIRAN 8
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1.1 Menyadari adanya Senyawa Mengamati(Observing)
keteraturan dari sifat hidrokarbon Mengkaji dari berbagai
hidrokarbon sebagai (Identifikasi sumber tentang senyawa
wujud atom C,H dan hidrokarbon
kebesaranTuhan YME O) Mengamati demonstrasi
dan pengetahuan Struktur Alkana, pembakaran senyawa
tentang adanya alkena dan alkuna
88
keteraturan tersebut karbon (contoh
sebagai hasil pemanasan gula).
pemikiran kreatif
manusia yang Menanya(Questioning)
kebenarannya bersifat Mengajukan pertanyaan
tentatif. mengapa senyawa
hidrokarbon banyak
sekali terdapat di alam?
Bagaimana cara
mengelompokkan
senyawa hidrokarbon?
Bagaimana cara
memberi nama senyawa
hidrokarbon?
Mengetahui
Kepala Sekolah
89
LAMPIRAN 9
NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN
KELAS KONTROL
1 AS 14.28 14
2 JM 14.28 14
3 SL 21.42 21
4 NP 21.42 21
5 CB 28.57 29
6 DH 28.57 29
7 RS 28.57 29
8 MA 28.57 29
9 MM 28.57 29
10 JT 35.71 36
11 CS 35.71 36
12 KA 35.71 36
13 NH 35.71 36
14 KA 42.85 43
15 SM 42.85 43
16 CS 42.85 43
17 ST 42.85 43
18 RM 50 50
19 SM 50 50
20 AS 50 50
90
2. Nilai Posttest Kelas Eksperimen
1 AS 71.42 71
2 JM 71.42 71
3 SL 71.42 71
4 NP 78.57 79
5 CB 78.57 79
6 DH 78.57 79
7 RS 78.57 79
8 MA 78.57 79
9 MM 78.57 79
10 JT 85.71 86
11 CS 85.71 86
12 KA 85.71 86
13 NH 85.71 86
14 KA 85.71 86
15 SM 85.71 86
16 CS 85.71 86
17 ST 85.71 86
18 RM 85.71 86
19 SM 92.85 93
20 AS 92.85 93
91
3. Nilai Pretest Kelas Kontrol
1 AT 14.28 14
2 AN 14.28 14
3 AD 14.28 14
4 AK 21.42 21
5 AP 21.42 21
6 DD 21.42 21
7 FU 28.57 29
8 FB 28.57 29
9 JM 28.57 29
10 RB 28.57 29
11 RO 35.71 36
12 RN 35.71 36
13 SI 35.71 36
14 SR 35.71 36
15 ST 42.85 43
16 IP 42.85 43
17 NM 42.85 43
18 GT 42.85 43
19 KP 50 50
20 KK 50 50
92
4. Nilai Posttest Kelas Kontrol
1 AT 57.14 57
2 A N 57.14 57
3 AD 64.28 64
4 AK 64.28 64
5 AP 64.28 64
6 DD 64.28 64
7 FU 64.28 64
8 FB 71.52 72
9 JM 71.52 72
10 RB 71.52 72
11 RO 71.52 72
12 RN 71.52 72
13 SI 71.57 72
14 SR 71.57 72
15 ST 71.57 72
16 IP 78.57 79
17 NM 78.57 79
18 GT 78.57 79
19 KP 78.57 79
20 KK 85.71 86
93
LAMPIRAN 10
HASIL PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
1. Kelas Eksperimen
94
2. Kelas Kontrol
95
LAMPIRAN 11
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Jumlah 678
Mean 33.92 Keputusan : 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1379 < 𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190
SD 10.8040883
96
LAMPIRAN 11
UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELAS KONTROL
No Nama Nilai Pre-test Zi Tabel Zi F(Zi) Fk S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 AT 14 -1.56601019 0.4406 0.0594 1 0.05 0.0094 0.0094
2 A N 14 -1.56601019 0.4406 0.0594 2 0.1 -0.0406 0.0406
3 AD 14 -1.56601019 0.4406 0.0594 3 0.15 -0.0906 0.0906
4 AK 21 -0.92711454 0.3212 0.1788 4 0.2 -0.0212 0.0212
5 AP 21 -0.92711454 0.3212 0.1788 5 0.25 -0.0712 0.0712
6 DD 21 -0.92711454 0.3212 0.1788 6 0.3 -0.1212 0.1212
7 FU 29 -0.28732408 0.1103 0.3897 7 0.35 0.0397 0.0397
8 FB 29 -0.28732408 0.1103 0.3897 8 0.4 -0.0103 0.0103
9 JM 29 -0.28732408 0.1103 0.3897 9 0.45 -0.0603 0.0603
10 RB 29 -0.28732408 0.1103 0.3897 10 0.5 -0.1103 0.1103
11 RP 36 0.351571569 0.1368 0.6368 11 0.55 0.0868 0.0868
12 RP 36 0.351571569 0.1368 0.6368 12 0.6 0.0368 0.0368
13 SI 36 0.351571569 0.1368 0.6368 13 0.65 -0.0132 0.0132
14 SR 36 0.351571569 0.1368 0.6368 14 0.7 -0.0632 0.0632
15 ST 43 0.990467216 0.3389 0.8389 15 0.75 0.0889 0.0889
16 IP 43 0.990467216 0.3389 0.8389 16 0.8 0.0389 0.0389
17 NM 43 0.990467216 0.3389 0.8389 17 0.85 -0.0111 0.0111
18 GT 43 0.990467216 0.3389 0.8389 18 0.9 -0.0611 0.0611
19 KP 50 1.630257676 0.4484 0.9484 19 0.95 -0.0016 0.0016
20 KK 50 1.630257676 0.4484 0.9484 20 1 -0.0516 0.0516
Jumlah 636
Mean 31.78
SD 11.1755339
97
LAMPIRAN 12
UJI HOMOGENITAS UNTUK DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
DAN KONTROL
Langkah-langkah pengujian:
Homogen)
2. Kriteria Pengujian:
dk1 = k – 1 = 2 - 1 =1
dk2 = n – k = 20 – 2 = 18
98
5. Keputusan:
99
LAMPIRAN 13
UJI HIPOTESIS
2. Kriteria Pengujian:
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡=
1 1
𝑆√𝑁 + 𝑁
1 2
Dengan:
2
(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑆 =
(𝑛1 + 𝑛2 − 2)
100
(19)31,5607 + (19)18,3446
𝑆2 =
38
599,6533 + 348,536
𝑆2 =
38
947,9973
𝑆2 = = 24,9472
38
𝑠 = √24,9472 = 4,994
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡=
1 1
𝑆√𝑁 + 𝑁
1 2
48,214 − 40,025
𝑡=
1 1
4,994√20 + 20
8,189
𝑡=
4,994√0,1
8,189
𝑡=
4,994 × 0,32
8,189
𝑡 = 1,598 = 5,12
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,12
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,024
5. Keputusan:
101
LAMPIRAN 14
TABEL KURVA NORMAL DARI 0-Z
(Sugiyono, 2015)
LAMPIRAN 13
TABEL DISTRIBUSI F
102
LAMPIRAN 15
TABEL DISTRIBUSI F
103
LAMPIRAN 16
TABEL DISTRIBUSI T
α
df 0.10 0.05 0.02 0.01
1 6.314 12.706 31.821 63.657
2 2.920 4.303 6.965 9.925
3 2.353 3.182 4.541 5.841
4 2.132 2.776 3.747 4.604
5 2.015 2.571 3.365 4.032
6 1.943 2.447 3.143 3.707
7 1.895 2.365 2.998 3.499
8 1.860 2.306 2.896 3.355
9 1.833 2.262 2.821 3.250
10 1.812 2.228 2.764 3.169
11 1.796 2.201 2.718 3.106
12 1.782 2.179 2.681 3.055
13 1.771 2.160 2.650 3.012
14 1.761 2.145 2.624 2.977
15 1.753 2.131 2.602 2.947
16 1.746 2.120 2.583 2.921
17 1.740 2.110 2.567 2.898
18 1.734 2.101 2.552 2.878
19 1.729 2.093 2.539 2.861
20 1.725 2.086 2.528 2.845
21 1.721 2.080 2.518 2.831
22 1.717 2.074 2.508 2.819
23 1.714 2.069 2.500 2.807
24 1.711 2.064 2.492 2.797
25 1.708 2.060 2.485 2.787
26 1.706 2.056 2.479 2.779
27 1.703 2.052 2.473 2.771
28 1.701 2.048 2.467 2.763
29 1.699 2.045 2.462 2.756
30 1.697 2.042 2.457 2.750
31 1.696 2.040 2.453 2.744
32 1.694 2.037 2.449 2.738
33 1.692 2.035 2.445 2.733
34 1.691 2.032 2.441 2.728
35 1.690 2.030 2.438 2.724
36 1.688 2.028 2.434 2.719
37 1.687 2.026 2.431 2.715
38 1.686 2.024 2.429 2.712
39 1.685 2.023 2.426 2.708
40 1.684 2.021 2.423 2.704
104
LAMPIRAN 17
TABEL NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS
105
LAMPIRAN 18
DOKUMENTASI
1. Kelas Eksperimen
Gambar 1. Pretest
Gambar 3. Posttest
106
2. Kelas Kontrol
Gambar 1. Pretest
Gambar 3. Posttest
107