Anda di halaman 1dari 121

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
VIRUS SISWA KELAS X SMA

NURDIANA S
1714040009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
VIRUS SISWA KELAS X SMA

Diajukan kepada Program StudiStudi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

NURDIANA S
1714040009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
VIRUS SISWA KELAS X SMA

Diajukan oleh:

NURDIANA. S
1714040009

Telah diperiksakan dan dinyatakan memenuhi syarat untuk melaksanakan ujian


skripsi

Menyetujui,
Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Hj. Rosdiana Ngitung, M.P Dr. A. Mushawwir Taiyeb, M. Kes
NIP. 19581009 1989032 001 NIP. 19640416 1988031 002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Makassar

Dr. Muhiddin P, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19721231 199903 1 042
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil

karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan benar. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan saya terbukti

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh

FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Yang Membuat Pernyataan,

Nama : Nurdiana S

NIM :1714040009

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Rencanaku bisa saja jadi wacana,

tapi rencana Allah sudah pasti terjadi.

Oleh karena itu, saat hidup tak berjalan sesuai keinginanmu

Ingatlah Allah pasti punya jalan yang lebih baik untukmu”.

Karya ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, saudaraku, dan temanku

iii
ABSTRAK

Nurdiana S, 2021. Efektivitas Penggunaan Video Pembelajran untuk


Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Virus Siswa Kelas X SMA. Skripsi
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Negeri Makassar (dibimbing oleh Dr. Ir. Hj. Rosdiana Ngitung, M.P dan Dr. A.
Mushawwir Taiyeb, M. Kes).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan


media video pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada materi
virus siswa kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan bentuk quasi eksperimen Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Tapalang dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol
menggunakan power point sedangkan kelas eksperimen yang menggunakan
video pembelajaran. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan test
berupa pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh
rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas kontrol adalah sebesar 60,66 sedangkan
rata rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 66,33.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas
ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontol. Oleh karena itu,
penggunaan video pembelajaran ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan
dirasa efektif dalam proses belajar mengajar dan dibuktikan dengan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t yang menghasilkan t hitung sebesar 2,35 dan apabila
dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,67. Hasil t tabel lebih kecil dari t hitung
dengan demikian Ho tidak diterima dan Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa
video pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada Materi Virus
Siswa Kelas X SMA.

Kata kunci: hasil belajar, video pembelajaran, virus

iiii
ABSTRACT

Nurdiana S, 2021. The Effectiveness of Using Learning Videos to Improve


Learning Outcomes on Virus Material for Class X High School Students. Thesis
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Makassar
State University (supervised by Dr. Ir. Hj. Rosdiana Ngitung, M.P and Dr. A.
Mushawwir Taiyeb, M. Kes).

This study aims to determine the effectiveness of the use of learning video media
in an effort to improve learning outcomes on viral material for class X high school
students. This research is an experimental study using a quasi-experimental form.
This research was carried out at SMA Negeri 1 Tapalang using two classes,
namely the control class using power point while the experimental class using
learning videos. Data collection in this study used tests in the form of pretest and
posttest. Based on the data analysis, it was obtained that the average student
learning outcomes for the control class was 60.66 while the average student
learning outcomes in the experimental class was 66.33. Based on this, it can be
concluded that student learning outcomes in the experimental class are higher than
in the dick class. Therefore, the use of this learning video can affect student
learning outcomes and is considered effective in the teaching and learning process
and is proven by hypothesis testing using a t-test which produces a t-count of 2.35
and when compared with a t-table of 1.67. The results of the t table are smaller
than t arithmetic, so Ho is not accepted and Ha is accepted and it can be concluded
that learning videos are effective for improving learning outcomes in Virus
Material for Class X High School Students.

Keywords: learning outcomes, learning videos, virus

iiv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamain, puji syukur senantiasa dipanjatkan ke

Hadirat Allah Azza wa Jalla, Sang Pemilik Ilmu, atas limpahan rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian penelitian

dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Video

Pembelajran untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Virus Siswa Kelas X

SMA”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda NABI

Muhammad SAW. Sebagai Rahmatan Lil Alamin.

Terima kasih dan sujudku kepada kedua orang tuaku, Ayahanda

Sangnging dan Ibunda Harmah dan saudaraku, Alfina indriana dan Zulfikar. Atas

segala cinta kasihnya kepada penulis hingga mampu mengenyam pendidikan

terbaik. Terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada Dr. Ir. Hj.

Rosdiana Ngitung, M.P, selaku Pembimbing I dan Dr. A. Mushawwir Taiyeb, M.

Kes, selaku Pembimbing II dan validator II atas dorongan, motivasi, dan

arahannya kepada penulis sehingga mampu melewati masa-masa sulit selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama menempuh pendidikan,

melaksanakan penelitian hingga penulisan skripsi ini terdapat berbagai hambatan

dan kendala. Akan tetapi berkat bantuan berbagai pihak, hambatan dan kendala

tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, terima kasih yang tak

terhingga, penulis haturkan juga kepada:

iv
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. selaku Rektor

Universitas Negeri Makassar atas kesempatan yang diberikan kepada penulis

untuk menempuh kuliah di Universitas Negeri Makassar, viii

2. Drs. Suwardi Annas, M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas atas kesempatan

yang diberikan kepada penulis untuk menempuh kuliah di FMIPA UNM,

3. Dr. H. Abd. Muis, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNM atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh kuliah di Jurusan

Biologi UNM,

4. Rachmawaty, S.P., M.Si., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Biologi FMIPA

UNM atas bantuan administratif kepada penulis selama kuliah,

5. Dr. Muhiddin P., S.Pd, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

atas masukan dan arahannya serta bantuan administrasi kepada penulis,

6. Dr. Ismail, M.S selaku penguji I atas masukan dan arahannya kepada penulis,

7. Dr. A. Mu’nisa, S.Si, M.Si selaku penguji 2 atas masukan dan arahannya

kepada penulis,

8. Bapak/ibu Dosen Jurusan Biologi yang telah memberikan ilmu kepada penulis

dengan ikhlas. Semoga menjadi amal jariyah kelak,

9. Arman Adam, S.Pd., MM dan Isna Hiola, S.Pd selaku Kepala UPT dan Guru

Biologi di SMA Negeri 1 Tapalang atas bantuan pada saat melaksanakan

penelitian

10. Zulfiana, S.Pd, Andi Yuni Sri Rahayu Akbar, Sumarni, Fira Yunita, Maslia

Hasan, Muh. Akbar S, S,Pd, dan teman-teman yang lain atas semangat yang

berbagi dalam penelitian

ivi
11. Teman-teman Trombosit atas tawa suka dan duka selama penulis menempuh

perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak sempat dituliskan yang telah membantu penulis

selama perkuliahan, pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat bagi penulis

pribadi, dan bagi para pembaca. Aamiinn.

Makassar, Desember 2021

Nurdiana S

ivii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...……………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ...…………………………………………. i
ABSTRAK ………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………..……………………………….... iii
I. PENDAHULUAN …………………………………………..…….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….... 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ……….………………………...………... 7
A. Media Pembelajaran………..................………......………….... 7
B. Media Video………..................………......…………................ 11
C. Biologi Materi Virus…………….…………....………………... 13
D. Belajar dan Pembelajaran………..................………......……… 14
E. Hasil Belajar Biologi…………………………………………... 18
F. Hasil Penelitian yang Relefan……………………….......…...... 20
G. Kerangka Berpikir …………………………….......…………... 21
H. Hipotesis Penelitian .…………………………………………... 22
III. METODE PENELITIAN …………………………….………....... 23
A. Jenis Penelitian ………………………………………………… 23
B. Variabel Penelitian. ……………...............……………...…….. 24
C. Definisi Oprasional Variabel……………………….........…….. 24
D. Populasi dan Sampel............. …………………………...…….. 26
E. Tempat dan Waktu Penelitian …………………..…………….. 27
F. Instrumen Penelitian.. ……………………………..………….. 27
G. Prosedur Penelitian……………………………..…………........ 28
H. Teknik Pengumpulan Data………………………….................. 29
I. Analisis data…………………………………………………… 30

iviii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………….….... 32
A. Hasil penelitian….……………………………………..………… 32
B. Pembahasan….………………………………….………..……… 37
V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 42
A. Kesimpulan…………...…………………………...…….………. 42
C. Saran ……………………………………..…………………….... 42
DAFTAR PUSTAKA …………...…….………………………….……… 43
LAMPIRAN………... …………...…….………………………….……… 45

iix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Interval nilai ……………………………………………….. 29


Tabel 1.2 Kriteria N gain …………...…………...…………………… 31
Tabel 1.3 Deskripsi nilai pretest posttes…………………………..…. 33
Tabel 1.4 Distribusi kategori persentase pretest….………….……… 34
Tabel 1.5 Distribusi kategori persentase postest……………….……. 35
Tabel 1.6 Hasil uji hipotesis…………………………………………... 35
Tabel 1.7 Hasil perhitungan uji N gain…………………….………… 36

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A
A.1 SK Pembimbing ………………………………………………….. 49
A.2 Permohonan SK Validasi ………………………………...……… 51
A.3 Surat keterangan selesai validasi ……………………..……….... 52
A.4 Surat izin penelitian ….………….……….………..…………...… 53
A.5 Surat izin selesai penelitian ….………….…………..…………… 54
Lampiran B
B.1 RPP …………………………………………..…...……………….. 56
B.2 Lembar penilaian Validasi ……….……………………………… 73
B.3 Soal pretest posttest ………………………..………...………..…. 76
B.4 Lembar kerja …………………………..……………..………..…. 96
Lampiran C
C.1 Pretest posttest kelas eksperimen …………..…………………… 98
C.2 Pretest posttest kelas kontrol …………………………………… 98
C.3 Analisis data …………………………………..…………..……… 99
C.4 Uji N gain …………………………..…………….……………… 100
Lampiran D
D.1 Pretest kelas eksperimen dan kontrol ……………….………… 103
D.2 Postest kelas eksperimen dan kontrol ………….……………… 104
Lampiran E
Riwayat hidup …………..……………..……………..……………… 107

ixi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini membawa perubahan

yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, salah

satunya adalah pendidikan saat ini. Oleh karena itu, agar pendidikan tidak

tertinggal dari perkembangan IPTEK, maka sebagai tenaga pelajar kita harus

mengadakan penyesuaian-penyesuaian terutama yang digunakan dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa (Jailani, 2016). Kehadiran tenaga

pengajar dalam kegiatan belajar ini dimaksudkan agar belajar lebih lancar, lebih

mudah, lebih menyenangkan, dan akan lebih berhasil dalam proses

pembelajarannya (Supriadi, 2015)

Proses pembelajaran akan berhasil jika adanya faktor yang saling

mempengaruhi motivasi belajar siswa selain dari diri sendiri juga diperoleh dari

lingkungan belajar seperti guru dan sumber belajar (Hermansyah et al, 2015).

Peran guru membantu perkembangan siswa, karena kemampuan guru dalam

mengajar sangat besar pengaruhnya akan ketercapaian keberhasilan dalam

pembelajaran. Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang

apa yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang

dikerjakan oleh siswa (Fakhrurrazi, 2018). Untuk menunjang keberhasilan dan

hasil belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran, pengajar memerlukan sarana

guna dapat menyampaikan materi dengan baik maupun menarik sehingga dapat

1
2

dipahami oleh mahasiswanya (Mamin dan Rifda, 2019). Contohnya dalam proses

pembelajaran yang menyampaikan materi seperti biologi memerlukan sarana yang

menunjang proses pembelajaran tersebut.

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup dan

kehidupannya termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan

taksonominya. Dimana ilmu biologi ini berkaitan erat dengan kehidupan sehari-

hari. Selain menghafal materi, siswa juga dituntut untuk mampu mengaitkan teori

yang didapat dengan peristiwa sehari-hari dan yang berperan penting dalam

kehidupan (Herdani et al, 2015) Salah satunya adalah virus.

Materi virus ini dianggap cocok karena pada materi virus ini bersifat

abstrak sehingga sulit untuk dipahami dan kendala yang dihadapi oleh guru ialah

media pembelajaran yang digunakan tidak menampilkan dengan baik virus

tersebut karena masih menggunakan media gambar (visual) saja sedangkan materi

tersebut harus memperlihatkan dengan baik bagaimana virus tersebut karena

sifatnya abstrak yang tidak mampu diindra oleh peserta didik sehingga

membutuhan media pembelajaran yang sesuai materi pelajaran dalam

menyampaikan materi tersebut. Dalam proses pembelajaran pemanfaatan media

alat peraga masih jarang dilakukan guru walaupun media sudah tersedia. Hasil

penelitian sebelumnya melaporkan pada dunia pendidikan sekarang proses

pembelajaran masih didominasi dengan media buku teks, LKS, dan papan tulis

(Oktarini et al, 2018), namun dalam kondisi saat ini kurang memungkinkan

menggunakan media tersebut oleh karena itu, dalam proses penyampaian materi

dalam pembelajaran khususnya materi virus ini membutuhkan sumber belajar


3

yang baik karena kualitas pembelajaran terkait erat dengan kualitas sumber

belajarnya (Jailani, 2016) karena sumber belajar adalah segala sesuatu yang

pendukung dalam kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung dan materi serta

lingkungan pembelajaran. Sumber belajar ini dimanfaatkan untuk menyampaikan

informasi dari pengirim informasi ke penerima informasi. Sumber belajar bisa

termasuk apa saja yang tersedia untuk membantu seseorang belajar seperti media

video pembelajaran.

Video pembelajaran merupakan Teknologi pengiriman sinyal elektronik

dari suatu gambar bergerak yang dipakai dalam proses untuk membantu peserta

didik agar dapat belajar dengan baik. Adapun alasan digunakannya media

pembelajaran berbasis video dalam penelitian ini dibandingkan media

pembelajaran yang lain adalah karena media pembelajaran berbasis video ini

dipandang sesuai dengan materi virus karena pada proses pembelajaran akan

membuat peserta didik mampu untuk berpikir karena dapat melihat secara

langsung bagaimana virus didalam tubuh manusia yang divisualisasikan melalui

media gambar maupun video, pengubahan objek yang abstrak ini kedalam media

aplikasi interaktif (virtual), menjadikan mudah untuk melihat dan mempelajarinya

secara nyata sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Astiti et al, 2018).

Menurut Mamin dan Rifda (2019), media pembelajaran berbasis video ini

memberikan kelebihan sebagai berikut: a) Menjelaskan keadaan nyata dari proses,

fenomena, atau kejadian; b) Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti

teks atau gambar, video dapat memperkaya penyajian/penjelasan; c) Penguna

dapat melakukan pengulangan pada bagian-bagian tertentu untuk melihat


4

gambaran yang lebih fokus; d) Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam

ranah perilaku atau psikomotor; e) Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif

dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text; f) Menunjukan

dengan jelas suatu langkah procedural (misal cara melukis suatu segitiga sama

dengan bantuan jangka panjang).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Wildan (2015), menyatakan bahwa

setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media audio

visual video pembelajaran pada mata pelajaran geografi pada materi litosfer, hasil

belajar siwa mengalami peningkatan. Kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan

dengan kelas kontrol yang dikenai metode ceramah. Rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen pun lebih tinggi dengan rata – rata 84,5 dibanding kelas kontrol

dengan rata – rata hasil belajar 76,8. Hal ini menunjukkan efektifitas

pemanfaaatan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa di SMA

Negeri 1 Tapalang Proses belajar mengajarnya biasa mengunakan media berupa

ppt, buku dan pada umumnya aktivitas yang dilakukan peserta didik selama

proses pembelajaran cenderung pasif, peserta didik hanya akan belajar jika proses

pembelajaran di kelas berlangsung. Selain itu rata-rata nilai hasil ulangan harian

dari siswa ini dibawah 50, dimana hanya 1-5 orang yang memiliki nilai diatas 50

sehingga banyak peserta didik yang remedial. Karena peserta didik hanya

mengandalkan informasi dari guru serta apa yang tertulis di dalam buku pelajaran

tanpa pernah melihat baik secara langsung maupun melalui media tentang

bagaimana itu sel karena semakin banyak indra yang digunakan maka akan
5

semakin mudah materi terebut dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, dengan

adanya video pembelajaran di SMA Negeri 1 Tapalang dalam materi virus ini

akan memudahkan siswa untuk memahami materi dengan baik sehingga

pembelajaran dapat lebih aktif dan hasil belajar juga akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

media pembelajaran dengan bantuan video ini efektif untuk diterapkan dalam

proses belajar mengajar di sekolah, dengan demikian peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Video Pembelajran

untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Virus Siswa Kelas X SMA”

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah

apakah pemanfaatan media video pembelajaran efektif dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi virus kelas X SMA?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, dapat

dirumuskan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas

pemanfaatan media video pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar

pada materi virus siswa kelas X SMA.


6

D. Manfaat hasil penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan praktis,

dari kedua manfaat tersebut dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konsep baru tentang manfaat

media pembelajaran video dan menambah ilmu pengetahuan tentang materi virus

kelas X

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, manfaat penelitian ini bagi guru adalah memberikan wawasan,

kemampuan dan keterampilan guru dalam menciptakan proses pembelajaran

yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

b. Bagi siswa, manfaat penilitian ini bagi siswa adalah meningkatkan

pemahaman dan aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk menulis penelitian

selanjutya, dan menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat pada

perkuliahan.
BAB II

TIJNAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa alat atau benda

untuk digunakan sebagai penyalur pesan atau informasi kepada peserta didik agar

dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Mustikawati, 2019). Hal yang sama

dikemukan oleh Tafonao (2015), Media pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima,

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik

untuk belajar.

Menurut Aghni (2018), Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti

alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah

pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang

yang memanfaatkannya. Dimana media pembelajaran dapat membuat proses

belajar mengajar lebih efektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru

dengan peserta didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan

dalam belajar di kelas (Tafonao, 2015). Penggunaan media yang tepat akan

meningkatkan perhatian mahasiswa pada materi yang akan dipelajari, dengan

bantuan media minat dan motivasi mahaiswa dapat ditingkatkan, mahasiswa akan

lebih konsentrasi dan diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih baik

7
8

sehingga pada akhirnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dapat

ditingkatkan (Istiqlal, 2018).

2. Fungsi Media Pembelajaran

Proses pembelajaran, Wina (2014) menjabarkan beberapa fungsi media

pembelajaran tersebut dalam beberapa jenis yaitu: 1). Fungsi komunikatif, dimana

media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai

pesan dan penerima pesan. 2). Fungsi motivasi, diharapkan siswa akan lebih

termotivasi dalam belajar. 3) Fungsi kebermaknaan, melalui penggunaan media,

pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa

data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan menciptasebagai

aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan dapat meningkatkan aspek sikap dan

keterampilan. 4). Fungsi penyamaan persepsi, melalui pemanfaatan media

pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga

setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.

5). Fungsi individualitas, Pemanfaatan media pembelajaran ber-fungsi untuk dapat

melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang

berbeda.

3. Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran itu dapat di golongkan kedalam tiga jenis yaitu :

media audio, media visual dan audio-visual. 1). Media audio adalah media yang
9

dalam proses penggunaannya melibatkan indra pendengaran sehingga hanya

mampu memanipulasi kemampuan suara saja. 2). Media Visual adalah media

yang hanya melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dibuat

dalam media visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri

atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual

adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual. Contoh:

Buku dan modul, Komik, Majalah. 3). Media Audio Visual adalah media yang

melibatkan indra pendengaran dan penglihatan yakni mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi

dua yaitu audio-visual murni dan audio-visual tidak murni. Audio-visual murni

yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak,

unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber. Contoh:

Film Bersuara, Video, Televisi. Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur

suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Contoh: Sound slide

(Film bingkai suara) (Busyaeri et al, 2016)

4. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi

antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media misalnya,

mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu Penyampaian

materi pelajaran dapat diseragamkan, Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan

menarik, Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, Efisiensi dalam waktu dan
10

tenaga, Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, Media memungkinkan proses

belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, Media dapat menumbuhkan

sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, Merubah peran guru ke

arah yang lebih positif (Karo dan Rohani, 2018).

5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria pemilihan media pembelajatan yang baik adalah 1). Sesuai

Dengan Tujuan, dimana media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan

instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran

sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. 2). Praktis, Luwes, dan

Bertahan, media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi.

Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna

akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran mahal dan rumit. Simple dan

mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat

digunakan secara terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama

dalam memilih media pembelajaran. 3). Mampu dan Terampil Menggunakan,

Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana

keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. 4). Keadaan

Peserta Didik, Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan

keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak,

sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik tidak akan membantu

banyak dalam memahami materi pembelajaran. 5). Ketersediaan Walaupun suatu


11

media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut

tidak dapat di gunakan jika tidak tersedia (Astriani, 2018).

B. Media Video

1. Pengertian Media Video

Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi

multimedia. Video merupakan gambar yang bergerak. Jika objek pada animasi

adalah buatan, maka objek pada video adalah nyata (Fadhli, 2015). Oleh karen itu,

media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang

berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori

aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi

pembelajarann. Media pembelajaran video ini sebagai alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran melalui suatu tayangan bergambar yang

bergerak dan diproyeksikan membentuk suatu karakter yang sama dengan obyek

aslinya (Fechera et al, 2012).

2. Kelebihan dan kelemahan Media Video Pembelajaran

Kelebihan menggunakan vidio pembelajaran yaitu: 1). Video

pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, dengan cara

mengaksesnya di media sosial YouTube . 2). Vdeo dapat dipakai dalam jangka

waktu yang panjang dan kapan pun jika materi yang terdapat dalam video ini

masih relevan dengan materi yang ada. 3). Media pembelajaran yang simpel dan

menyenangkan. 4). Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan


12

membantu guru dalam proses pembelajaran. 5). Menjelaskan keadaan nyata dari

proses, fenomena, atau kejadian dan Menunjukan dengan jelas suatu langkah

procedurall. 6). peng-guna dapat melakukan pengulangan pada bagian-bagian

tertentu untuk melihat gambaran yang lebih focus. 7). Kombinasi video dan audio

dapat lebih efektif dan lebih cepat dalam menyampaikan pesan dibandingkan

media text (Mamin dan Rifda, 2019).

Sedangkan kelemahan menggunakan Video pembelajaran ini yaitu: 1).

Hanya dapat dipergunakan dengan bantuan media komputerdan memerlukan

bantuan proyektor dan speaker saat digunakan pada proses pembelajaran di kelas.

2). Memerlukan biaya yang cukup besar untuk keperluan pembuatan video

pembelajaran. 3). Memerlukan waktu yang cukup panjang pada proses pembuatan

sampai terciptanya video pembelajaran (Johari et al, 2014).

3. Karakteristik video pembelajaran

Pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan beberapa

karakteristik dan criteria yaitu, antara lain 1) Clarity of Massage (kejalasan pesan)

yakni Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara

lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan

sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka panjang dan bersifat

retensi. 2) Stand Alone (berdiri sendiri). Video yang dikembangkan tidak

bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan

bahan ajar lain. 3) User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya). Media

video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan


13

bahasa yang umum. 4) Representasi Isi, Materi harus benar-benar representatif.

5) Visualisasi dengan media, Materi dikemas secara multimedia terdapat

didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. 6)

Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi pada tampilan berupa grafis media

video (Farista dan Ilham, 2019).

C. Biologi materi virus

1. Materi virus

Materi pembelajaran merupakan komponen kunci dalam proses belajar

mengajar. Mereka digunakan untuk membantu mentransfer informasi dan

keterampilan kepada orang lain (Ampa et al, 2013). Oleh karena itu salah satu

materi pembelajaran biologi adalah virus. Virus berasal dari kata virion yang

berarti racun. Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan

hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme

biologis. Virus hanya dapat bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan

menginjeksi dan memanfaatkan sel tersebut karena virus tidak memiliki

perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus merupakan parasit obligat

intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA sajatetapi tidak

kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas

protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya (Suprobowati dan Iis, 2018).
14

2. Pembelajaran biologi materi virus Menggunakan Media Video

Video pembelajaran sangatlah tepat jika digunakan dalam pembelajaran

biologi terutama pada materi virus, karena guru tidak mungkin bisa untuk

menggambarkan secara nyata virus tersebut, oleh sebab itu guru perlu media atau

alat bantu untuk bisa menggambarkannya kepada siswa, agar siswa mudah

memahami tentang virus tersebut (Busyaeri dan Tamsik, 2016). Oleh karena itu,

Pemanfaatan video pembelajaran dalam menjelaskan materi virus ini dapat

memudahkan siswa untuk menangkap pesan atau informasi selama kegiatan

belajar mengajar. Selain itu, video pembelajran ini dapat menarik minat dan

perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung, sehingga memudahkan siswa

dalam memahami materi virus tersebut secara utuh (Noviyanto et al, 2015).

Pemamfaatan video pembelajaran ini dalam materi virus dapat

meningkatkan pemahaman, karena siswa dengan melihat gambar dan mendengar

suara tentang penjelasan dari peristiwa yang tidak dapat dilihat, mungkin

peristiwa masa lalu, mungkin juga materi yang sedang dipelajari berukuran sangat

kecil, suatu peristiwa yang lama, yang tidak mungkin diamati di waktu jam

pelajaran, tetapi dapat teratasi dengan menggunakan video pembelajran ini selain

itu dapat pula tanyangkan secara berulang (Yendrita dan Yeza, 2019)

D. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi

individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat


15

continiu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. (Pane dan Muhammad, 2017). Hal

tersebut sesuai dengan yang dikemukan oleh Aritonang (2008) mengemukakan

bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam

belajar, siswa mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karena

itu, Belajar merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada

individu sebagai hasil dari pengalaman atau pengalaman interaksi dengan Belajar

dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya untuk menguasai sesuatu yang baru.

Konsep ini mengandung dua hal pertama; usaha untuk menguasai, Hal ini

bermakna menguasai sesuatu dalam belajar, kedua; sesuatu yang baru dalam hasil

yang diperoleh dari aktivitas belajar (Fakhrurrazi, 2018).

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran ialah suatu proes yangdilakukan oleh individu untuk

memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalamn individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Hamdu

dan Lisa, 2011), sedangkan menurut Emda (2017) Pembelajaran merupakan

proses dimana terjadinya interaksi positif antara guru dengan siswa dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan salah

satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar. Pembelajaran

merupakan aktivitas utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah.

Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada pada


16

keefektifan proses pembelajaran berlangsung. Dengan tercapainya tujuan

pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar.

Dengan demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ini

sangatlah ditentukan oleh suatu interaksi diantara komponen - komponen

tersebut (Pane dan Muhammad, 2017).

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah aktivitas yang ditunjukkan siswa dari tahap

pendahuluan sampai tahap penutup dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

Aktivitas pembelajaran yang tepat akan memberikan pengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa (Jampel dan Kadek, 2017). Aktivitas belajar siswa selama

proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa

untuk belajar. Kegiatan aktivitas yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah

pada proses pembelajaran, seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan

tugastugas, serta menjawab pertanyaan guru dengan baik. Semua ciri perilaku

tersebut dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi proses dan dari segi hasil.

Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan

dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. Aktivitas siswa

dalam pembelajaran dapat menyebabkan pembelajaran di sekolah menjadi lebih

hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat karena siswa aktif

dalam belajar (mencari pengalaman) dan langsung mengalami sendiri kegiatan

pembelajaran.
17

faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa adalah 1) Faktor

Internal adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu kemampuan yang

dimilikinya. 2) Faktor Eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa.

Faktor ini sering dikatakan sebagai faktor sosial. Faktor internal dan faktor

eksternal memberikan pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran (Nurmala et al, 2014).

4. Motivasi belajar

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan

(Emda, 2017). Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan

kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil

belajar sebaik mungkin. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dalam motivasi terdapat keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,

menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada suatu individu untuk

belajar (Hamdu dan Lisa, 2011).

Menurut Aritonang (2008), motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi dapat dibadakan berdasarkan sifatnya menjadi dua yaitu motivasi yang

berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut motivasi intrinsik dan
18

motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut sebagai suatu motivasi

ekstrinsik (Nurmala et al, 2014).

E. Hasil Belajar biologi

1. Pengertian hasil bejalar

Hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap

aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat meng-ungkap aspek kejiwaan

lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan

(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta didik. Ini

artinya melalui hasil belajar dapat terung-kap secara holistik penggambaran

pencapaian siswa setelah melalui pembelajaran (Sutrisno dan Budi, 2016). Hasil

belajar tidak lepas dari proses belajar yang dijalani oleh siswa dalam kegiatan

belajar mengajar. pada guru tindak mengajar ini diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar sedangkan pada siswa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai

siswa selama proses pembelajaran (Nurmala et al, 2014).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga,

yaitu: faktor dari dalam, faktor dari luar, dan faktor instrumen. 1). Faktor dari

dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari

siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor ini diantaranya adalah minat individu

dan motivasi belajar. 2). Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar

siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. contoh lingkungan sosial.
19

Yang dimaksud dengan lingkungan sosial di sini yaitu manusia atau sesama

manusia, baik manusia itu hadir ataupun tidak langsung hadir. 3). Faktor

instrumen yaitu faktor yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran seperti

kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana pembelajaran (media

pembelajaran), dan guru perancang pembelajaran (Aritonang, 2008).

3. Penilaian Hasil Belajar

Menurut Suciyati et al (2017), Penilaian hasil belajar peserta didik

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a). Mendidik, yakni mampu

memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan pencapaian belajar peserta

didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan memotivasi

peserta didik untuk lebih giat belajar. b). Terbuka/transparan, yakni prosedur

penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh

pihak yang terkait. c). Menyeluruh, yakni meliputi berbagai aspek kompetensi

yang akan dinilai. Penilaian yang menyeluruh meliputi ranah pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan nilai (afektif) yang direfleksikan

dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. d). Terpadu dengan pembelajaran, yakni

menilai apapun yang dikerjakan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar itu

dinilai, baik kognitif, psikomotorik dan afektifnya. Dengan demikian, penilaian

tidak hanya dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan pokok bahasan tertentu

melainkan saat mereka sedang melakukan proses pembelajaran. e). Objektif, yakni

tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif penilai.Sistematis, yakni penilaian

dilakukan secara berencana dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang


20

perkembangan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya. f).

Berkesinambungan, yakni dilakukan secara terus menerus sepanjang

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. g). Adil, yakni tidak ada peserta didik

yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi,

budaya, agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan jender. h). Menggunakan

acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan

peserta didik yaitu 1). Sikap, penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi,

penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal”. 2). Pengetahuan, dapat dinilai

dengan cara Tes tulis, Tes lisan, dan Penugasan. 3). Keterampilan, menjadi

penilaian dalam aspek keterampilan antara lain kinerja atau performance, proyek,

dan portofolio. Ketiga penilaian tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana

kemampuan yang dimiliki peserta didik terhadap suatu pembelajaran

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Peserta dikatakan berhasil dalam belajar apabila siswa mencapai tujuan

pelajaran. Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Wildan (2015), dengan judul Efektivitas Pemanfaatan Video

Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Geografi di Man Salatiga.

2. Penelitian Adintya (2020) dengan judul Keefektifan Media Pembelajaran

Berbasis Video terhadap Hasil Belajar Mozaik Kelas IV SDN Gugus Ki

Hajar Dewantara Kabupaten Semarang.


21

3. Penelitian Musthofa (2018), dengan judul Efektivitas Penggunaan Media

Pembelajaran Vdio Tutorial untuk Meningkatkan Kompetensu Menggambar

3D.

G. Kerangka Berpikir

Media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan dan informasi belajar.

Media pembelajaran yang dirancang secara baik akan sangat membantu peserta

didik mencapai tujuan pembelajaran (Nurseto, 2011). Dengan tercapainya tujuan

pembelajaran ini maka diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang

lebih baik. Salah satu media pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan hasil

belajar siswa adalah video pembelajaran yang sesuai dengan materi sehingga

dapat membantu siswa dalam pencapaian tujuan belajar dan diharapkan dapat

memperoleh hasil yang baik.

Berdasarkan hal teersebut maka kerangka berpikir dalam penelitian ini

adalah merancang suatu pembelajatan yang alterhatif diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. video pembelajaran ini dianggap cocok dengan

materi virus karena video secara langsung dapat menarik minat dan perhatian

siswa melalui penggunaan unsur-unsur gerak, bunyi, warna, dan cahaya yang

tertata secara baik menjadi video dan seterusnya dapat mendorong pembelajaran

siswa. Dengan demikian pembelajaran menggunakan video di harapkan menjadi

lebih efektif dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena

pada dasarnya dalam proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa

memiliki minat terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu peran guru
22

disini sebagai pendidik harus dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa

dalam belajar. Oleh karena itu Pembelajaran dengan menggunakan video

pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pesan mengenai materi yang

disampaikan karena fungsi media pembelajaran sebagai pembawa informasi dari

sumber (guru) kepada penerima (siswa), dan keuntungan media pembelajaran

dapat membuat siswa memahami makna dari video pembelajaran yang mengulas

materi sesuai dengan materi ajar.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video ini menambah variasi

dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik, menyenangkan

dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena dilengkapi dengan audio dan

visual sehingga dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa terhadap materi

yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

H. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Oleh

karena itu berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Video pembelajaran tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa

kelas X pada materi virus

Hi: Video pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

pada materi virus.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini

menggunakan bentuk eksperimen semu, yaitu penelitian eksperimen yang terdapat

perngontrolan terhadap kelompok pembanding. Penelitian ini melibatkan dua

kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol tujuan untuk mengetahui

Efektivitas Penggunaan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar

pada Materi Virus Siswa Kelas X SMA”

Video pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa

video yang bersumber dari aplikasi belajar yaitu kipin school yang sesuai dengan

KD yang digunakan. Selain itu karena bersifat menyeluruh dan tidak

membedakan mana kelas yang muridnya cerdas dan mana yang tidak (Irwanto dan

Wini, 2019). Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control

group design. dimana dalam kegiatan ini menggunakan kelompok kontrol. Desain

ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai posttets kelas eksperimen

dengan nilai posttets kelas kontrol. Penelitian ini dipandang sesuai karena

merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menggungkapkan

keadaan yang sebenarnya tentang efektifnya penggunaan media video pada proses

pembelajaran biologi materi Virus untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

SMA.

23
24

Adapun pola rancangan penelitian adalah sebagai berikut

Kelas Pretest Treatment Posttest


Eksperimen O1 X O2
kontrol O3 X O4
Sumber : Sugiono (2008:76)

Keterangan :

X :Perlakuan (pembelajaran menggunakan vidio pembelajaran)

O1 : Soal pretest (kelompok eksperimen)

O2 : Soal posttest (kelompok eksperimen

O3 : Soal pretest (kelompok kontrol)

O4 : Soal posttest (kelompok kontrol)

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas (independent

variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah video pembelajaran Sedangkan variabel terikat adalah hasil

belajar peserta didik.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Video pembelajaran

Video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang

berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori

aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi


25

pembelajaran. Video pembelajaran yang saya digunakan ialah video mengenai

virus yang bersumber dari aplikasi belajar kipin school dan sesuai dengan KD.

Materi yang akan disajikan pada video pembelajaran ini yaitu pengertian virus,

struktur dan ciri-ciri virus, proses replikasi virus, dan peranan virus dalam

kehidupan. Selain itu, durasi video pada struktur dan ciri-ciri virus 15 menit ,

proses replikasi virus selama 25 menit , dan peranan virus dalam kehidupan 25

menit.

2. Hasil belajar peserta didik

Pada penelitian ini hasil belajar diperoleh setelah peserta didik melakukan

kegiatan belajar yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar berupa

pemberian pretest dan posttest. Hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang

diberikan dan tes hasil belajar yang mencakup CI-C6. Soal pretest posttest pada

materi virus yang meliputi struktur dan ciri ciri virus, proses replikasi virus, dan

peranan virus dalam kehidupan sehari-hari.

3. Efektivitas

Pada penelitian ini suatu proses pembelajaran dapat dikatakan efektif

apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai posttets kelas eksperimen

dengan nilai posttets kelas kontrol dengan menggunakan uji N gain karena belajar

yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang

diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan.


26

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA

Negeri 1 Tapalang Kabupaten Mamuju, semester ganjil tahun ajaran 2021/2022

berjumlah 121 orang yang terdiri dari kelas X MIPA 1 sebanyak 30 orang, X

MIPA 2 sebanyak 30 orang, X IPS 1 sebanyak 31 orang, X IPS 2 sebanyak 30

orang,

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik Simple Random Sampling. Pengambilan sampel dari anggota populasi

dilakukan dengan cara mengundi sampel penelitian. Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

a. Membuat potongan kertas kecil yang berisi nama kelas dari sampel yaitu

X MIPA 1, X MIPA 2, X IPS 1 sebanyak 31 orang, dan X IPS 2.

b. Nama kelas yang ditulis pada potongan kertas, kemudian digulung dan

dimasukan dalam tabung dan dikocok, lalu dikeluarkan satu persatu.

c. Gulungan kertas yang keluar pertama dicatat sebagai kelas eksperimen, dicatat

kemudian dikocok lagi untuk mendapatkan sampel berikutnya yang akan di

catat sebagai kelas kontrol.

d. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen akan diajarkan dengan

menggunakan video pembelajaran. Sedangkan kelas kontrol akan diajar

dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional berupa power point.


27

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - oktober 2021, dikelas

X SMA Negeri 1 Tapalang, Jln poros majene, desa Kasambang, kecamatan

Tapalang, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi barat. Peneliti memilih X SMA

Negeri 1 Tapalang sebagai tempat penelitian karena sekolah ini memenuhi kriteria

untuk dilakukan penelitian yaitu terdapat kelas paralel yang dapat mendukung

pelaksanaan penelitian.

F. Instrumen Penilaian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tes Hasil Belajar

(Pretest dan Posttest), Untuk memperoleh data hasil belajar, instrumen yang

digunakan adalah tes hasil belajar yang dikembangkan oleh penulis. Tes tersebut

dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi sebelum

mengalami perlakuan dan tingkat penguasaan siswa yang diperoleh setelah

mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan vidio pembelajaran dalam

jangka waktu tertentu. Adapun indikator hasil belajar Indikator dapat dikatakan

efektif apabila adalah skor pencapaian hasil belajar siswa biologi pada materi

virus setelah dilaksanakan proses belajar mengajar dengan memperhatikan

peningkatan hasil belajar siswa


28

G. Prosedur penelitian

1. Tahap Persiapan

Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Biologi di

SMA Negeri 1 Tapalang untuk meminta izin melaksanakan penelitian. Melakukan

observasi di lokasi penelitian dan menentukan kelas yang akan dijadikan objek

penelitian. Menyusun perangkat pembelajaran, yang terdiri atas Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Vidio pembelajaran

Membuat instrumen penelitian pretest dan posttest yang berupa pilihan ganda

dengan jumlah penyataan 20 butir soal.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2021/2022 pada materi pokok virus. Waktu yang diperlukan 2 x 45 menit (3 x

pertemuan). Penelitian yang diksanakan pada 1 kelas eksperimen yang

dibelajarkan dengan menggunakan Video pembelajaran dan 1 kelas komtrol yang

dibelajarkan dengan menggunakan power point dan dilaksakan secara luring. Pada

pertemuan pertama dilaksakan pretest terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan

pemberian materi struktur dan ciri-ciri virus, dan pada pertemuan kedua

pemberian materi replikasi dan peranan virus, dan pertemuan ketiga dilaksanakan

post test.
29

3. Tahap akhir

Mengumpulkan data dari hasil penelitian dan melakukan analisis terhadap

data yang diperoleh dan membuat laporan hasil penelitian.

H. Tehnik pengumpulan data

Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode tes.Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu (Arikunto, 2006: 150). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar

antara siswa yang mengikuti pelajaran dengan strategi pembelajaran

menggunakan media video pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tes dilakukan

dua kali yaitu tes pertama adalah tes awal (pretest) yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa dan tes kedua adalah tes akhir (postest) yang

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan

(treatment) dari masing-masing kelompok. Tes disini berupa tes objektif pilihan

ganda yang berisi materi tentang virus. Adapun interval nilai untuk kategori

pretest dan posttest adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 interval nilai (Arikunto,2006)


Interval Tingkat hubungan
81-100 Sangat baik
61-80 Baik
41-80 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat kurang
30

I. Analisis data

1. Uji hipotesis

Penelitian ini menggunakan uji t dalam Pengujian hipotesis yang terdapat

hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol (Ho) atau disebut juga

hipotesis nilai menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, sedangkan

hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan

antara dua kelompok. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan

Microsoft excel dalam mengaolah data. Adapun rumus uji t adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

x1 = rata-rata kelas eksperimen

x2 = rata-rata kelas kontrol

s1 = simpangan baku kelas eksperimen

s2 = simpangan baku kelas kontrol

s1 1 = varians kelas eksperimen

s2 2 = varians kelas kontrol

r = korelasi antara dua sampel (Sugiyono, 2005)

Adapun kriteria untuk hipotesis dalam penelitian ini yang menggunakan

uji-t. Apabila thitung > ttabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho tidak

diterima dan Ha diterima, tapi jika sebaliknya Apabila thitung < ttabel maka Ho

diterima dan Ha tidak diterima.


31

2. Uji N gain

N gain dilakukan untuk mengetahui efetivitas penggunaan video

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada materi virus siswa

kelas X. N gain dihitung dengan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


N-gain =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Menurut Hake (1998), skala nilai yang digunakan pada data N gain adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.2 Kriteria N gain


Skor N gain Kriteria N gain
0,70<N GAIN Tinggi
0,3≤N GAIN<0,70 Sedang
N GAIN<0,30 Rendah
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu kelas X MIPA 1 sebagai kelas

kontrol dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen pada mata pelajaran

biologi SMA Negeri 1 Tapalang tahun ajaran 2020-2021 yang terdiri dari 30

siswa kelas X MIPA 1 dan 30 siswa kelas X MIPA 2. Kelas eksperimen ini adalah

kelas yang mendapat perlakuan dengan menggunakan video pembelajaran pada

materi virus dengan pokok pembahasannya yaitu struktur dan ciri-ciri virus,

proses replikasi virus, dan peranan virus dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan

kelas kontrol adalah kelas yang diajarkan dengan mengunakan power point.

Siswa yang diajarkan dengan menggunakan video pembelajaran memiliki

pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

mennggunakan power point, hal ini dapat dilihat dengan nilai hasil belajar. Hasil

belajar siswa yang menggunakan power point tidak maksimal. Karena hanya

diberikan materi melalui power point dan materi yang disampaikan guru. Selain

itu pada proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang sibuk sendiri,

tidak memperhatikan penjelasan pada saat materi disampaikan, sehingga suasana

di dalam kelas tidak terlalu kondusif untuk proses belajar mengajar. Hal tersebut

menyebabkan nilai postest siswa kelas kontrol tidak terlalu memuaskan.

Kelas eksperiman pemahaman siswa yang menggunakan video

pembelajaran pada materi virus ini cukup baik dibandingkan dengan kelas

32
33

kontrol. Pada awal pembelajaran siswa tidak terlalu memperhatikan dan cukup

berisik sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang lain, namun setelah materi

diberikan melalui video pembelajaran siswa menjadi lebih antusias dan lebih

aktif dalam proses belajar mengajar. Sehingga nilai postest pada kelas eksperimen

menjadi lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.

Perbedaan pemahaman siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ini

dapat dilihat dengan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dengan nilai rata-rata dari

hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Oleh Karena itu

dapat disimpulkan sementara bahwa penggunan video pembelajaran dianggap

cukup efektif dalam proses belajar mengajar baik kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Berikut nilai pretest posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol

Tabel 1.3 Deskripsi Nilai Pretes-Posttest hasil belajar Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tapalang

Statistik Kelas kontrol Kelas eksperimen


Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai terendah 10 25 5 30
Nilai tertinggi 70 90 75 100
Rata-rata 39,16 60,66 36,66 66,33
Median 40 65 35 65
Standar deviasi 12,73 16,59 16,78 17.,06

1. Data nilai pretest

Nilai pre test untuk kelas eksperimen pada mata pelajaran biologi materi

virus kelas X MIPA 2 dengan N (jumlah) siswa adalah 30 siswa, memiliki rerata

kelas adalah 36,66 dan nilai yang sering muncul adalah 30. Sedangkan pada kelas
34

kontrol pada mata pelajaran biologi materi virus kelas X MIPA 1 dengan N

(jumlah) siswa adalah 30 siswa, adapun rerata kelas nya adalah 39,16, dan nilai

yang sering muncul sebesar 50. Di bawah ini tabel distribusi kategori presentase

dari data pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Table 1.4 Distribusi Kategori Presentase pretest Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Tapalang

Kelas kotrol Kelas eksperimen


Interval nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
relatif % relatif %
0-20 4 13,33 7 23,33
21-40 14 46,66 13 43,33
41-60 11 36,66 8 26,66
61-80 1 3,33 2 6,66
81-100 0 0 0 0
Total 30 100 30 100

2. Data nilai posttest

Nilai posttest untuk kelas eksperimen pada mata pelajaran biologi materi

virus kelas X MIPA 2 dengan N (jumlah) siswa adalah 30 siswa, memiliki rerata

kelas adalah 66,33. Dengan nilai yang sering muncul adalah 65. Sedangkan pada

kelas kontrol pada mata pelajaran biologi materi virus kelas X MIPA 1 dengan N

(jumlah) siswa adalah 30 siswa, adapun rerata kelas nya adalah 60,66. Dan nilai

yang sering muncul sebesar 70. Di bawah ini tabel tabel distribusi kategori

presentase dari data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen.


35

Table 1.5 Distribusi Kategori Presentase post test Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Tapalang

Kelas kontrol Kelas eksperimen


Interval nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
relatif % relatif %
0-20 0 0 0 0
21-40 4 13,33 3 10
41-60 10 33,33 8 26,66
61-80 15 50 13 43,33
81-100 1 3,33 6 20
Total 30 100 30 100

3. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis yang menggunakan uji t, pada penelitian ini Hipotesis

petama, HO : “Vidio pembelajaran tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X pada materi virus”. Ha : “Vidio pembelajaran tidak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi virus”. Oleh karena itu,

untuk menjawab hipotesis diatas maka dilakukan analisis uji t untuk menguji

perbedaan nilai antara posttest kelas eksperimen yang menggunakan video

pembelajaran dan kelas kontrol yang menggunakan power point.

Tabel 1.6 Tabel hasil uji hipotesis

Kelas Jumlah t2 hitung t2 tabel (α=0,05) keterangan


eksperimen 30 2,35 1,67 Ho ditolak

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji t dengan nilai thitung 2,35 >

α=0,05 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada materi virus

siswa kelas X SMA Negeri 1 Tapalang .


36

4. Uji N gain

Uji N gain dilakukan pada kelas eksperimen untuk mengetahui apakah

video pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar adapun hasil uji N

gain adalah sebagai berikut:

Tabel 1.7 Hasil perhitungan uji N gain


Eksperimen Pretest Postest Skor N gain
Nikita Cahya Mutiara R 50 85 0.7
Riska Nur Aulia 50 55 0.1
Akdal Siqri 45 75 0.545454545
Muh. Fathir 25 65 0.533333333
Darwis 50 65 0.3
Nurul Ainun Rahma 60 90 0.75
Muh. Anwar 30 35 0.071428571
Ririanti 60 85 0.625
Muh. Ayyub Afgani 35 50 0.230769231
Angga Prayoga 30 60 0.428571429
Muh. Arya 40 85 0.75
Siti Nur Fadilah M 40 80 0.666666667
Fitra Ramadani 20 50 0.375
Nurmadina 35 65 0.461538462
Herni Sudarti 15 50 0.411764706
Muh. Ruttiber Amada 30 50 0.285714286
Muh. Aidiil 55 70 0.333333333
Fuji Cahya Islamiah 35 40 0.076923077
Zaskia Amalia Putri W 20 70 0.625
Nurul Aulia 50 80 0.6
Mawar 5 30 0.263157895
Devia Sri Saputri 15 65 0.588235294
Nia 40 80 0.666666667
Mu Faathir Isqadri 30 75 0.642857143
Ilham 20 50 0.375
Zahra Busysyta J Burhan 75 100 1
Farial Ulfiah 30 75 0.642857143
Fissilmi Kaffah S 65 85 0.571428571
Yulan Sari 15 65 0.588235294
yuyun pratiwi 30 60 0.428571429
Total 0.487916902
37

Pada tabel hasil uji N gain kelompok eksperimen dapat disimpulkan bahwa

hasil hitung rata-rata N gain menunjukkan nilai 0,487 yang termasuk dalam

kategori sedang (0,3 ≤ N Gain < 0,70).

B. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan di SMA Negeri 1 Tapalang

mengenai penggunaan video pembelajaran pada mata pelajaran biologi materi

virus kelas X. Adapun materi yang ditampilkan dalam video tersebut terdiri dari

struktur dan ciri-ciri virus, proses replikasi virus, dan peranan virus dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam menyampaikan materi guru harus

menggunakan media yang cocok untuk materi tersebut seperi video pembelajaran.

Penggunaan video pembelajaran dapat digunakan guru untuk membantu

siswa dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Hal ini sesuai dengan

penelitian Agustini dan Jero (2020) yang mengemukaan bahwa media

pembelajaran berbasis video sangat membantu siswa untuk mempermudah proses

belajar mengajar serta guru lebih mudah untuk menyampaikan materi

pembelajaran. Dengan penggunaan video, siswa dapat melihat struktur virus,

bentuk-bentuk virus, replikasi virus dan bahkan dalam video pembelajaran sudah

dilengkapi dengan teks di setiap materi menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa sehingga siswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang

disampaikan.

Materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah dipahami oleh siswa

apaabila metode mengajar yang digunakan hendaknya bervariasi sesuai dengan


38

tujuan dan bahan yang diajarkan yang dalam penelitian ini adalah menggunakan

media video pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan faktor yang

dapat memotivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan mampu

mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang maskimal (Novita et al,

2019). Dengan metode mengajar yang bervariasi akan membuat siswa lebih

senang dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat memberikan hasil

pembelajaran yang lebih baik (Guswiani et al, 2018).

Penelitian ini memberikan dampak positif bagi para siswa terutama kelas

eksperimen karena pada proses pembelajaran menggunakan video pembelajaran

siswa lebih paham tentang virus karena dalam video memperlihatkan bagaimana

struktur dan ciri-ciri virus, replikasi virus, dan peranan virus dalam kehidupan

yang dapat dilihat dan didengarkan serta dapat diputar berulang-ulang sehingga

siswa dapat lebih mudah memahami materi karena Keterlibatan berbagai organ

tubuh mulai dari telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) membuat

informasi lebih mudah dimengerti (Arsyad, 2011). Selain itu menurut Gowasa et

al (2019) bahwa manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50 % dari apa

yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya

30% (visual), dari yang didengarnya hanya 20% (audio), dan dari yang dibaca

hanya 10%, hal ini berkaitan erat dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh daya ingat siswa

terhadap materi yang disampaikan oleh karena itu dengan menggunakan video

pembelajaran ini juga dapat merangsang daya ingat siswa terhadap materi yang
39

disampaikan, hal terseebut sejalan dengan penelitian Guswiani et al (2018),

bahwa ingatan akan lebih tinggi pada siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan bantuan media video dibandingkan dengan siswa yang hanya

mendapatkan pembelajaran dengan metode biasa yang hanya mengandalkan

teknik verbal atau ceramah. Dengan metode biasa, informasi mungkin bisa

disimpan oleh otak, akan tetapi hanya sementara sehingga pada saat terjadi proses

pemanggilan kembali informasi menjadi lebih lambat dan sulit. Sementara dengan

media video, adanya gambar memicu atau merangsang otak untuk selalu ingat dan

mudah apabila dilakukan pemanggilan informasi tersebut.

Kelas kontrol yang menggunakan power point sebenarnya juga

mengalami peningkatan dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest yang

menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa pada kelas kontrol dalam mata

pelajaran virus tidak kalah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Namun,

peningkatan nilai dari kelas kontrol tidak begitu banyak, karena masih ada

beberapa siswa yang mendapatkan nilai rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata

nilai kelas kontrol.

Hasil rata-rata nilai dari kelas kontrol pada mata pelajaran biologi materi

virus yang menunjukkan kenaikan nilai yang tidak terlalu baik, dimana masih

banyak siswa mendapatkan nilai dibawah 50. Hal tersebut dikarenakan pada

proses pembelajarannya siswa yang hanya mendengarkan guru berceramah

dengan menggunakan power point sehingga beberapa siswa jadi mengantuk,

pasif, dan tidak konentrasi terhadap materi yang disampaikan, sehingga

mempengaruhi nilai siswa pada saat post test. Hasil rata-rata nilai dari kelas
40

eksperimen pada mata pelajaran biologi materi virus yang menggunakan media

video pembelajaran mengalami peningkatan nilai yang lebih baik dibandingkan

dengan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata kelas eksperimen

lebih tinggi yaitu sebesar 66,33 dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar 60,66.

Peningkatan hasil pembelajaran ini disebabkan karena dengan

menggunakan media video pembelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga

proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, jelas, dan berkonsentrasi melihat

tayangan yang disajikan dalam video tersebut. Selain itu, materi yang disajikan

tidak membosankan, dan dapat diberulang-ulang sehingga siswa dapat lebih

mudah memahami materi. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Novita et al

(2019), penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal menjadikan

peserta didik bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran. Pentingnya

penggunaan media pembelajaran menjadikan peserta didik senang, tertarik, dan

antusias selama proses pembelajaran berlangsung juga hasil belajar dapat

diperoleh dengan maksimal dan media video dapat menghadirkan peristiwa yang

tidak mungkin secara fisik dapat dihadirkan kedalam kelas, sehingga siswa dapat

mengetahui lebih dalam tentang materi tersebut. Materi yang disajikan dalam

video pembelajaran dapat memancing siswa untuk bertanya lebih jauh tentang

materi yang diberikan.

Berdasarkan uji t yang dilakukan pada kelas eksperimen menunjukkan

hasil uji t dengan nilai t2 hitung 2,35 lebih besar dengan nilai t2 tabel (α=0,05)

1,67 maka H0 tidak diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media video pembelajaran dianggap cukup efektif untuk


41

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi virus kelas X SMA Negeri 1

Tapalang. Hal ini sesuai dengan penelitian Wildan (2015), menyatakan bahwa

setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media audio

visual video pembelajaran pada mata pelajaran geografi pada materi litosfer, hasil

belajar siwa mengalami peningkatan. Kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan

dengan kelas kontrol. Selain itu Pancaningrum (2021), menyatakan bahwa media

pembelajaran video mampu meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar. Hal

ini dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar dari yang terendah 10% sampai

yang tertinggi 26,56% dengan rata-rata 22,8%. Sehingga media pembelajaran

video memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa

sekolah dasar.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dimana pada pembuatan RPP

masih kurang karena pada Kd 4.4 tidak dilaksanakan seharusnya dalam

penyusunan RPP hendaknya mengandung komponen-komponen secara lengkap

karena merupakan acuan atau pedoman dalam melaksanakan pembelajaran oleh

karena itu dalam penelitian ini pada uji N gain berada pada kategori sedang.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1

Tapalang maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media video pembelajaran

efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada materi virus siswa kelas X

SMA karena siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih banyak yakni

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan multimedia (gabungan antara

animasi, audio, video, dan teks) dibanding dengan pembelajaran metode

konvensional yang mengandalkan metode verbal dalam penyampaian materi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tersebut, adapun saran peneliti yaitu:

1. Bagi guru, Adanya variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media

video Sehingga siswa lebih memahami tentang materi yang diberikan oleh guru.

2. Bagi siswa, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dalam kelas agar

dapat memahami materi yang disampaikan.

3. Bagi sekolah, agar disekolah lebih menyediakan fasilitas seperti pengadaan

LCD proyektor sebagai penunjang kegiatan pembelajaran agar lebih efektif.

4. Bagi peneliti, sebagai kajian untuk penelitian selanjutnya.

42
DAFTAR PUSTAKA

Adintya, N. 2020. Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Video terhadap


Hasil Belajar Mozaik Kelas IV SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten
Semarang.

Aghni, R. I. 2018. Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran dalam Pembelajaran


Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesi.Vol. 16 (1).

Agustini, K., dan Jero, G. N. 2020. Pengembangan Video Pembelajaran untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model R&D. Jurnal
Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 4 (1).

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Ampa, A. T., Muhammad, A. R., M. Asfah, R., Haryanto., dan Muhammad, B. D.


2013. The Implementation of Multimedia Learning Material in Teaching
English Speaking Skills. International Journal of English Language
Education. Vol. 1 (3).

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aritonang, K. T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar


Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. Vol. 1 (10).

Astiti, I. A., Sasmita, G. M., & Sukarsa, M. (2018). Penerapan Augmented Reality
Video Dinamis dalam Pembelajaran Peredaran Darah Berbasis Android.
Jurnal Merpati. 6(3): 183.

Astriani, S. A. 2018. Prinsip dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran.

Azis, R., Mushawwir, T., dan Abd, M. 2018. Pengaruh Penggunaan Video
Pembelajaran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Sistem Peredaran Darah. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan
Pembelajarannya.

Busyaeri, A., Tamsik, U., dan Zaenuddin, A. 2016. Pengaruh Penggunaan Vidio
Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mapel IPA di Min Kroya
Cirebon. Jurnal Al Ibtida. Vol. 3 (1).

Emda, A. 2017. Kedudukan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran. Lantanida


Journal. Vol. 5 (2).

43
44

Fadhli, M. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Vidio Kelas IV


Sekolah Dasar. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 3 (1).

Fakhrurrazi. 2018. Hakikat Pembelajaran yang Efektif. Jurnal At Tafkir. Vol. 11


(1).

Farista, R., dan Ilham, A. M. 2018. Pengembangan Video Pembelajaran. Jurnal


penelitian dan pendiidikan. Vol.1 (2).

Fechera, B., Maman S., dan Dadang L. H. 2012. Desain dan Implementasi Media
Video Prinsip-Prinsip Alat Ukur Listrik dan Elektronika. Jurnal INVOTEC.
Vol. 7 (2).

Gowasa, S., Fauziyah, H., dan Retno, D. S. 2019. Perbedaan Pengunaan Media
Power Point dan Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi dan Retesi Memori Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas
V SD. Jurnal Tematik. Vol. 9 (1).

Guswiani,W., Deni, D., Nizar, A. H., Mega, A. C. 2018. Efektivitas Penggunaan


Video Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Front Office di Kelas XI Akomodasi Perhotelan
SMKN 3 Garut. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.3 (2).

Hake. 1988. Interactive Engagement Methods in Introductory Mechanic Cours.


Online

Hamdu, G., dan Lisa, A. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Ssiswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.
12 (1).

Herdani, T. P., Nurmasari, S., dan Dian, E. 2015. Pengembangan Media Monopoli
Termodifikasi sebagai Media Pembelajaran pada Materi Sistem Hormon
(Penelitian dan Pengembangan di SMA 1 Jakarta). Jurnal BIOSFER. Vol. 8
(1).

Hermansyah., Gunawan., dan Lovy, H. 2015. Pengaruh Penggunaan Laboraterium


Virtual Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi. Vol. I (2).

Irwanto, dan Wini, G. 2019. Efektivitas Penggunaan Video Pembelajaran dalam


Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Front
Office di Kelas Xi Akomodasi Perhotelan SMK N 3 Garut. Jurnal
LITERASI. Vol. 10 (2).
45

Istiqlal, A. 2018. Manfaat Media Pembelajaran dalam Proses Belajar dan


Mengajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jurnal stkip pessel.

Jailani, M. S. 2016 Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Karakter Peserta


Didik (Ikhtiar optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidi-kan Agama Islam
(PAI)). Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 10 (2).

Jampel, I. Y., dan Kadek, R. P. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar Melalui Aktivitas Pembelajaran Mengamati Berbantuan Audiovisual.
International Journal of Elementary Education. Vol. 1 (3).Sanjaya, W.
2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Johari1, A., Syamsuri, H., dan Maman, R. 2014. Penerapan Media Vidio dan
Animasi pada Materi Memvakum dan Mengisi Refrigeran Terhadap Hasil
Belajar Siswa. Journal of Mechanical Engineering Education. Vol 1 (1).

Karo-Karo, I. R., dan Rohani. 2018. Manfaat Media dalam Pembelajaran. Jurnal
AXIOM. Vol. 7 (1).

Mamin, R., dan Rifda, N. H, A. 2018. Efektivitas media pembelajaran video


tutorial terhadap hasil belajar mahasiswa pada Matakuliah IPA Sekolah.

Mustikawati, F. E. 2019. Fungsi Aplikasi Kahoot sebagai Media Pembelajaran


Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa.

Musthofa, U. 2018. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Vidio Tutorial


untuk Meningkatkan Kompetensu Menggambar 3D. Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin. Vol. 18 (2).

Muzdalifah, Muhammad, J., Andi, M., Yusminah, H., dan Rosdiana, N. 2018.
Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Hasil Belajar IPA di Kabupaten Sinjai. UNM Journal of
Biological Education. Vol.1 (2).

Novita, L., Elly, S., dan Mahesa, Y. P. 2019. Penggunaan Media Pembelajaran
Video terhadap Hasil Belajar Siswa SD. Indonesian Journal of Primary
Education. Vol. 3 (2).

Noviyanto, T. S. H., Nengsih, J., dan Eny, S. R. 2015. Penggunaan Media Vidio
Animasi Sistem Pernapasan Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi. Jurnal EDUSAINS. Vol. 7 (1).

Nurmala, D. A., Lulup, E. T., dan Naswan, S. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar
dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi. Vol. 4 (1).
46

Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi


& Pendidikan, Vol. 8 (1).

Oktarini, D., Jamaluddin., dan Imam, B. 2019. Efektivitas Media Animasi


Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMPN 2 Kediri. Jurnal Pengkajian
Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA. Vol. 2 (1).

Pane, A., dan Muhammad, D. D. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian
Ilmu-ilmu Keislaman. Vol. 3 (2).

Pancaningrum, D. 2021. Meta Analisis Pengaruh Media Pembelajaran Video


Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Dian. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.Vol.2 (1).

Suciyati, R. M., Nurhaida, dan Linda, V, 2017. Pelaksanaan Penilaian Hasil


Belajar Siswa pada Sub Tema Hidup Rukun dengan Teman Bermain di
Kelas 11 SDN 14 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Vol. 2 (1).

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Supriadi. 2015. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran.


Lantanida Journal. Vol. 3 (2).

Suprobowati, O. D dan Iis, K. 2018. Virologi. Kementrian kesehatan repoblik


Indonesia.

Sutrisno, V. L. D. P., dan Budi. T. S. 2016. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi


Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK
di Kota Yogyakarta. .Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 6 (1).

Tafonao, T. 2018. Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat


Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan. Vol. 2 (2).

Wina, S. 2014. Media Komonikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Wildan, A. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Vidio Pembelajaran dalam Upaya


Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di Man
Salatiga.

Yendrita, dan Yesa. S. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Vidio Pembelajaran


Terhadap Hasil Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains. Vol.
2 (1).
LAMPIRAN

47
48

LAMPIRAN A
(Persuratan)
49

A.1 SK Pembimbing
50
51

A.2 Permohonan SK Validasi


52

A.3 Surat Keterangan Selesai Validasi


53

A.4 Surat Izin Penelitian


54

A.5 Surat Izin Selesai Penelitian


55

LAMPIRAN B
(Perangkat dan Intrumen
Penelitian)
56

B.1 RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Tapalang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (3 x pertemuan )

Informasi Pembelajaran
KD 3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkatvirulensinya
IPK 3.4.1 Menganalisis struktur dan ciri virus.
3.4.2 Menganalisis proses replikasi virus.
3.4.3 Menganalisis peranan virus dalam kehidupan sehari-hari
4.4.1 Membuat media kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan
Tujuan Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan:
1. Siswa dapat siswa dapat menganalisis struktur
2. Siswa dapat siswa dapat menganalisis ciri- ciri virus.
3. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus litik.
4. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus lisogenik
5. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang menguntungkan
6. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi tumbuhan
7. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi hewan
8. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi manusia
9. Membuat media tentang bahaya virus dalam kehidupan
57

Aktivitas Pembelajaran
Metode Pembelajaran Langkah Pembelajaran :
ceramah Pendahuluan
1. Guru menyampaikan salam, pesan dan berdoa (nilai-nilai
religious)
Media 2. Chek list kehadiran siswa, jika ada siswa yang sakit di
Whats Apps doakan supaya lekas sembuh (mensyukuri nikmat Allah
Video pembelajran SWT)
Power point 3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
Sumber belajar: mengikuti proses pembelajaran.
1. Lembar Kerja 4. Guru menyampaikan topic yang akan dipelajari dan
Alat dan Bahan mengaitkannya dengan materi minggu lalu
1. HP/Laptop 5. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
2. Kertas pembelajaran.
3. pulpen 6. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
7. Guru membangkitkan keingintahuan siswa melalui Tanya
jawab.
8. Guru memberikan test berupa pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa dan posttest untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada materi virus

Inti
3.4.1 Menganalisis struktur dan ciri virus.
Tujuan :
 Siswa dapat siswa dapat menganalisis struktur
 Siswa dapat siswa dapat menganalisis ciri- ciri virus.

1. Guru memberikan pre test


2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi
sruktur dan ciri-ciri virus kepada siswa
58

3. Guru memberikan video pembelajaran melalui whatsapp


4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak
vidio pembelajaran tentang struktur dan ciri-ciri virus yang
bedurasi 15 menit.
5. Guru memperikan penjelasan tambahan terkait dengan yang
ada pada video pembelajaran dengan cara: setiap bagian dari
video 1. Struktur virus dan 2. Ciri-ciri virus
6. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan tentang virus
2. Guru memberikan apresiasi kepada siswa
3. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan peserta didik
4. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a

Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Keaktifan, kedisiplinan, tanggung jawab.
Pengetahuan Penugasan Tes tertulis Pretest dan post test
Keterampilan Unjuk kerja hasil Pengerjaan LK Lembar Kegiatan

Makassar, Oktober 2021


59

LAMPIRAN 1
Lampiran Penilaian
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran Online maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 ABI 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ALDI ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
60

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)


50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
61

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Tapalang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (3 x pertemuan )

Informasi Pembelajaran
KD 3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkatvirulensinya
IPK 3.4.1 Menganalisis struktur dan ciri virus.
3.4.2 Menganalisis proses replikasi virus.
3.4.3 Menganalisis peranan virus dalam kehidupan sehari-hari
4.4.1 Membuat media kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan
Tujuan Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan:
1. Siswa dapat siswa dapat menganalisis struktur
2. Siswa dapat siswa dapat menganalisis ciri- ciri virus.
3. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus litik.
4. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus lisogenik
5. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang menguntungkan
6. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi tumbuhan
7. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi hewan
8. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi manusia
9. Membuat media tentang bahaya virus dalam kehidupan

Aktivitas Pembelajaran
Metode Pembelajaran Langkah Pembelajaran :
ceramah Pendahuluan
1. Guru menyampaikan salam, pesan dan berdoa (nilai-nilai
religious)
63

Media 2. Chek list kehadiran siswa, jika ada siswa yang sakit di doakan
Whats Apps supaya lekas sembuh (mensyukuri nikmat Allah SWT)
Video pembelajran 3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
Power point mengikuti proses pembelajaran.
Sumber belajar: 4. Guru menyampaikan topic yang akan dipelajari dan
2. Lembar Kerja mengaitkannya dengan materi minggu lalu
Alat dan Bahan 5. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
4. HP/Laptop pembelajaran.
5. Kertas 6. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
6. pulpen dilaksanakan
7. Guru membangkitkan keingintahuan siswa melalui Tanya
jawab.
8. Guru memberikan test berupa pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa dan posttest untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada materi virus
Inti
3.4.2 Menganalisis proses replikasi virus.
3.4.3 Menganalisis peranan virus dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan
 Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus litik.
 Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus
lisogenik
 Siswa dapat menganalisis peranan virus yang menguntungkan
 Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi
tumbuhan
 Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi
hewan
 Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi
manusia
1. Guru memberikan video pembelajaran melalui whatsapp
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak
64

vidio pembelajaran tentang proses replikasi dan peran virus


dalam kehidupan.
3. Guru memberikan soal terkait dengan materi yang ada pada
video pembelajaran
4. Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya
Penutup
6. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan tentang virus
7. Guru memberikan apresiasi kepada siswa
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan peserta didik
9. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
10. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a

Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Keaktifan, kedisiplinan, tanggung jawab.
Pengetahuan Penugasan Tes tertulis Pretest dan post test
Keterampilan Unjuk kerja hasil Pengerjaan LK Lembar Kegiatan

Makassar, Oktober 2021

LAMPIRAN 1
Lampiran Penilaian
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
2. Teknik Penilaian (terlampir)
d. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran Online maupun secara umum.
65

Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian


sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 ABI 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ALDI ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
e. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
66

Praktek Monolog atau Dialog


Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

f. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
67

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Tapalang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (3 x pertemuan )

Informasi Pembelajaran
KD 3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkatvirulensinya
IPK 3.4.1 Menganalisis struktur dan ciri virus.
3.4.2 Menganalisis proses replikasi virus.
3.4.3 Menganalisis peranan virus dalam kehidupan sehari-hari
4.4.1 Membuat media kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan
Tujuan Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan:
1. Siswa dapat siswa dapat menganalisis struktur
2. Siswa dapat siswa dapat menganalisis ciri- ciri virus.
3. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus litik.
4. Siswa dapat menganalisis proses replikasi virus melalui siklus lisogenik
5. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang menguntungkan
6. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi tumbuhan
7. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi hewan
8. Siswa dapat menganalisis peranan virus yang merugikan bagi manusia
9. Membuat media tentang bahaya virus dalam kehidupan

Aktivitas Pembelajaran
Metode Pembelajaran Langkah Pembelajaran :
ceramah Pendahuluan
1. Guru menyampaikan salam, pesan dan berdoa (nilai-nilai religious)
2. Chek list kehadiran siswa, jika ada siswa yang sakit di doakan
69

Media supaya lekas sembuh (mensyukuri nikmat Allah SWT)


Whats Apps 3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
Video pembelajran proses pembelajaran.
Power point 4. Guru menyampaikan topic yang akan dipelajari dan mengaitkannya
Sumber belajar: dengan materi minggu lalu
3. Lembar Kerja 5. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
Alat dan Bahan pembelajaran.
7. HP/Laptop 6. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
8. Kertas 7. Guru membangkitkan keingintahuan siswa melalui Tanya jawab.
9. pulpen 8. Guru memberikan test berupa pretest untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
materi virus
Inti
4.4.1 Membuat media kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan
Tujuan
Membuat media tentang bahaya virus dalam kehidupan

1. Guru memberikan post test

Penutup
11. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan tentang virus
12. Guru memberikan apresiasi kepada siswa
13. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan peserta didik
14. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
15. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a

Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Keaktifan, kedisiplinan, tanggung jawab.
70

Pengetahuan Penugasan Tes tertulis Pretest dan post test


Keterampilan Unjuk kerja hasil Pengerjaan LK Lembar Kegiatan

Makassar, Oktober 2021

LAMPIRAN 1
Lampiran Penilaian
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
3. Teknik Penilaian (terlampir)
g. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran Online maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 ABI 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ALDI ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
71

50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
h. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
72

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

i. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
73

B.2 Lembar penilaian validasi

LEMBAR VALIDASI SOAL

Judul Skripsi : Efektivitas Penggunaan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan


Hasil Belajar pada Materi Virus Siswa Kelas X SMA

Nama : Nurdiana. S

NIM : 1714040009

Program studi : Pendidikan Biologi

Petunjuk:

Berilah tanda pada kolom penilaian yang sesuai dengan penilaian bapak/ibu terhadap soal pilihan
ganda (terlampir) dengan skala penilaian berikut:

1 : tidak baik
2 : kurang baik
3 :cukup baik
4 : baik
5 : sangat baik
74

No. Aspek yang diamati Nilai pengamatan


1 2 3 4 5
1 Materi
1. Soal sesuai dengan indikator
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan
komptensi yang diukur
3. Hanya ada satu kunci jawaban yang benar
4. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi
5. Kesesuaian soal dengan tujuan penelitian
6. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal

2. Konstruksi
1. Pertanyaan soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas
2. Pertanyaan soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban
3. Pertanyaan soal bebas dari pertanyaan
yang besifat ganda
4. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif
sama
5. Penyajian soal sesuai dengan tingkat
pengetahuan siswa
6. Rumusan soal tidak menggunakan kata
yang bermakna tidak pasti seperti
sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.
75

3. Bahasa/ budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/ tabu
4. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
5. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/kelompok kata yang sama, kecuali
merupakan satu ksatuan pengertian
6. Rumusan kalimat soal menggunakan
bahasa yang sederhana bagi siswa dan
mudah dipahami

A. Simpulan validator
Mohon diisi dengan melingkari jawaban berikut sesuai dengan
keseimpulan bapak/ibu:
1. Dapat digunakan tanpa revisi
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
3. Dapat digunakan dengan banyak revisi
4. Belum dapat digunakan
B. Komentar / saran perbaikan
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………..

Makassar, September 2021


Validator

Dr. A. Mushawwir Taiyeb, M. Ke


NIP. 19640416 1988031 002
76

B.3 Soal pretest posttest

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI
SEL SISWA KELAS XI SMA

Sekolah : SMA Negeri 1 Tapalang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester :X/ 1
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Petunjuk umum
1. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada lembar jawaban yang
disediakan
2. Periksa dan bacalah setiap soal dengan seksama sebelum anda menjawab
3. Laporkan kepada pengawas jika terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak atau
jumlah soal kurang
4. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar
5. Kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan
6. Periksa seluruh pekerjaan anda sebelum diserahkan
Petunjuk khusus
Jumbah soal sebanyak 20 butir, soal pilihan ganda dengan option a,b,c,d, dan e
Tadai jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang tersedia
Waktu pengerjaan soal selama 45 menit

SOAL PILIHAN GANDA

1. Kepala virus terdiri dari kapsid yang didalamnya terdapat asam nukleat, asam nukleat tersebut
adalah…
a. Kromosom yang memiliki jumlah yang banyak
b. DNA dan RNA yang dimiliki oleh semua virus
c. DNA/ RNA dimana hanya salah satu yang dimiliki virus
77

d. Gen yang ada di dalam kapsid


e. Alel yang ada di dalam kapsid untuk mengatur kerja virus

2. Pada awalnya virus dianggap sebagai zat kimiawi biologis karena virus dapat mampu
menyebabkan berbagai macam penyakit dan dapat menyebar diantara organisme. Kemudian ada
dua peneliti yang menjabarkan bahwa virus menjalani hidup pinjaman hal tersebut
disebabkan…
a. Karena virus tidak dapat bereproduksi atau melaksanakan metabolisme diluar sel inang
b. Karena virus tidak dapat melakukan metabolisme didalam tubuh inang
c. Karena virus dapat dikristalkan
d. Karena virus akan mati jika diluar tubuh
e. Karena virus tidak memiliki asam nukleat

3. Virus influenza memiliki amplop luar yang bertanamkan dari glikoprotein. Genom yang terdiri
atas delapan molekul RNA yang berbeda, masing-masing terbungkus dengan kapsid heliks.
Berdasarkan bentuknya virus influenza memiliki bentuk…
a. Batang
b. Bentuk T
c. Spiral
d. Bulat
e. Silindris

4. Virus yang hanya memiliki kapsid yang di dalamnya terdapat asam nukleat ini disebut dengan
virion yang diselubungi oleh envelope, dan struktur envelope ini terkadang dilengkapi dengan
spike yang berfungsi sebagai…
a. Sebagai alat pelindung dari virus
b. Sebagai alat pelekat dn pengenal sel inang
c. Sebagai alat sensorik
d. Sebagai alat pelindung dan sensorik
e. Sebagagi pemberi informasi genetik

5. Dimasa pandemi ini kita diwajibkan memakai masker, rajin mencuci tangan sebelum dan
setelah beraktivitas, mengapa hal tersebut dilakukan…
a. Untuk mencegah penyebarannya virus karena virus dapat masuk kedalam tubuh kita melalui
hidung, mata, dan mulut sehingga kita dianjurkan mencuci tangan dan menggunakan
masker
b. Untuk mencegah virus berkembang biak, karena virus dapat bereplikasi ditangan manusia
sehingga dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas
c. Untuk mencegah penyebarannya virus karena virus akan langsung mati jika kita rajin
mencuci tangan dan memakai masker
78

d. Untuk mencegah virus bereproduksi dilingkungan luar sehingga apa bila virus yang sudah
bereproduksi pada suatu benda akan menular ke manusia apabila disentuh
e. Untuk mencegah penyebarannya virus karena virus tidak dapat bereplikasi apabila didalam
sel tubuh inangnya

6. Dari seluruh struktur tubuh virus yang berfungsi untuk menginjeksikan materi genetik kedalam
sel inang adalah
a. Kepala karena memiliki asam nukleat
b. Leher karena dapat menginjeksikan mateeri genetiknya
c. Spike karena berada diluar tubuh virus
d. Asam nukleat karena dapat meninjeksikan materi genetic pada inang
e. Ekor karena dapat menempel pada inang dan jarum penusuk dan menginjeksikaan materi
genetik kedalam sel inang

7. Jika ada dalam suatu keluarga yang terinfeksi virus corona maka akan beresiko menularkan
virus tersebut kepada anggota keluarga yang lain mengapa demikian…
a. Karena virus hanya menyerang sel inang yang sejenis dimana dalam suatu keluarga
memiliki sel inang yang sama sehingga akan tertular virus tersebut
b. Karena virus dapat langsung menular ke anggota keluarga yang lain apabila berdekatan
c. Karena corona dapat menular jika barang yang terkena tetesan kecil (droplet) dari hidung
atau mulut pada saat batuk oleh sipenderita dan barang tersebut dipegang oleh anggota
keluarga yang lain dan menyentuh mata, hidung, atau mulut maka virus akan menular
d. Karena virus memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada bakteri sehingga mudah berpindah
dari satu keluarga ke keluarga yang lain
e. Karena virus tidak dapat menular dari keluarga tersebut jika tidak melakukan interaksi

8. Seorang ilmuwan hendak membiakkan virus untuk diteliti strukturnya. Berdasarkan sifat virus,
media yang dapat memungkinkan virus untuk berkembang biak adalah....
a. Susu segar
b. Telur yang mengandung embrio
c. Bangkai tikus
d. Kentang yang sudah direbus
e. Agar-agar yang mengandung gula dan kaldu

9. Virus H5N1 yang menyerang unggas liar, dan membunuh ribuan ayam sebelumnya ditularkan
dari unggas liar atau spesies lain, dan kemudian dilakukan pemusnahan massal semua unggas
pada saat itu dan akhirnya dapat menghentikan wabah tersebut, namun beberapa tahun
kemudian virus H5N1 ini menyerang manusia. Mengapa virus yang menyerang unggas tersebut
juga bisa menyerang manusia…
a. Karena virus H5N1 yang menyerang unggas memiliki DNA yang sama dengan manusia
79

sehingga dalam beberapa tahun tersebut virus akan mulai menginfeksi manusia karena
unggas yang diinfeksinya telah musnah sebelumnya
b. Karena virus H5N1yang bermutasi saat pindah dari sau spsies inang ke spesies lain, maka
ketika hewan terinfeksi lebih dari satu galur maka galur galur yang berbeda ini dapat
mengalami rekombinasi genetik dan dikombinasikan dengan mutasi maka perubahan-
perubahan ini dapat menyebabkan kemunculan galur virus yang mampu menginfeksi sel
manusia
c. Karena virus H5N1 memiliki banyak jenis salah satunya dapat menyerang manusia, hewan,
dan tumbuhan
d. Karena virus H5N1 memiliki daya tahan terhadap pemusnahan yang dilakukan sebelumnya
sehingga virus yang masih hidup tersebut menyerang manusia untuk melakukan
replikasinya
e. Karena virus H5N1 memiliki sifat yang dapat menular dari hewan kemanusia sehingga
manusia tersebut dapat diserang virus tersebut

10. Pada fase ini virus akan mengeluarkan enzim lisozim untuk menghancurkan dinding sel
inangnya, sehingga inangnya akan mati, kemudian virus-virus yang telah dirakit tadi akan
keluar dan siap menginfeksi inang baru. Fase ini adalah…
a. Fase lisis ini ditandai dengan pecahnya dinding sel dan plepasan virus-virus yang baru dan
siap melakukan replikasi disel inang yang baru
b. Fase perakitan dimana tubuh virus yang masih terpisah akan dirakit ulang agar dapat
menginfeksi inang yang baru
c. Fase penetrasi dimana virus yang masuk kedalam sel inang
d. Fase adsorbs dimana virus akan mengeluarkan enzim agar dapat melubangi sel inang
sehingga dapat melakukan replikasi didalam sel inang baru
e. Fase replikasi dimana terjadi penghacuran DNA sel inang agar sel inangnya mati.

11. Perhatikan gambar dibawah ini

Pada gambar diatas bakteriofaq menggunakan serabut-serabut ekornya untuk berikatan dengan
situs-situs reseptor pada permukaan luar sel E.coli dan kemudian menggunakan enzim untuk
melubangi dinding sel dari E.coli. Berdasarkan hal tersebut enzim apa yang digunakan bakteriofaq
untuk melubangi sel inang…
a. Enzim pepsin adalah enzim yang digunakan bakterifaq untuk melubangi sel inang
b. Enzim intrasel adalah enzim yang digunakan bakterifaq untuk melubangi sel inang
80

c. Enzim losozim adalah enzim yang digunakan bakterifaq untuk melubangi sel inang
d. Enzim lipase adalah enzim yang digunakan bakterifaq untuk melubangi sel inang
e. Enzim proteaze adalah enzim yang digunakan bakterifaq untuk melubangi sel inang

12. Pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang.
Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada sel anakan
dinamakan....
a. Genom adalah Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada sel
anakan
b. Plasmid adalah Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada sel
anakan
c. Makrofag adalah Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada
sel anakan
d. Bakteriofag adalah Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan
pada sel anakan
e. Profag adalah Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada sel
anakan

13. Waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi virus hingga muncul gejala disebut masa
inkubasi. Berdasarkan hal tersebut berapa lama masa inkubasi yang diperlukan virus corona
adalah…
a. Masa inkubasi pada virus corona diperkirakan antara 15-25 hari
b. Masa inkubasi pada virus corona diperkirakan antara 1 bulan
c. Masa inkubasi pada virus corona diperkirakan sampai 1 tahun dan dapat berubah sewaktuu-
waktu
d. Masa inkubasi pada virus corona diperkirakan antara 1-14 hari dan dapat berubah
sewaktuu-waktu
e. Masa inkubasi pada virus corona diperkirakan selama beberapa bulan dan dapat berubah
sewaktuu-waktu

14. Toni mengalami sakit mata dengan gejala mata marah, bengkak, mengeluarkan air, dan
mengeluarkan kotoran mata yang banyak. Kemudian sahabat Toni tertular ketika melihat mata
toni, apakah penularan dari sakit mata Toni ini disebabkan karna melihat mata Toni…
a. Karena virus dapat menular melalui kontak mata dengan si penderita
b. Karena sakit mata orang yang mengalami hal tersebut akan menular apa bila melihat mata si
penderita karena virus dapat secara otomatis berpindah dari satu inang ke inang yang lain
c. Karena sakit mata tersebut memiliki droplet yang dapat menular kapan saja dan dimana saja
sehingga apa bila kita melihat mata si penderita maka secara otomatis droplet tersebut akan
bereaksi dan akan menularkan sakit mata tersebut
d. Karena sakit mata toni dapat ditularkan tidak hanya dengan melihat mata toni tetapi juga
81

apabila berada dekat dengan toni maka virus tersebut dapat menular
e. Karena sakit mata toni ditularkan melalui droplet air matanya yang apabila ada angin yang
lewat dimatanya maka akan terjadi uplwelling dan saat berdekatan dengan orang tersebut
dan uap ini menempel pada mata sahabat toni maka akan menjadi sakit mata

15. Penelitian terhadap virus Fag ini membimbing pada temuan bahwa jumlah virus DNA beruntai
ganda bisa bereproduksi melalui dua mekanisme yaitu silus lisis dan siklus lisogenik.
Berdasarkan hal tersebut urutkan tahapan dari siklus lisis...
a. Penetrasi –adsorpsi - perakitan -sintesis –lisis
b. Adsorpsi –sintesis -penetrasi -perakitan –lisis
c. Adsorpsi -penetrasi -sintesis-perakitan –lisis
d. Sintesis -adsorpsi –penetrasi -perakitan –lisis
e. Penetrasi - perakitan -adsropsi -sintesis –lisis

16. Pada pembuatan vaksin ini berasal dari virus yang sudah dilemahkan atau sudah mati yang
disuntikkan kedalam tubuh. Namun apa yang menyebabkan sakit setelah vaksin disuntikkan
kedalam tubuh…
a. Pada saat vaksin disuntikan kedalam tubuh maka tubuh akan merespon dengan sakit karena
virus yang sudah dilemahkan tersebut tetap menyerang tubuh
b. Pada saat vaksin disuntikan kedalam tubuh maka tubuh akan merespon karena dianggap
sebagai benda asing, dan kemudian tubuh akan belajar menaggulanginya yaitu degan
menghasilkan antibody.
c. Pada saat vaksin disuntikan kedalam tubuh maka akan sakit karna tubuh tidak memiliki
kekebalan tubuh
d. Pada saat vaksin disuntikan kedalam tubuh maka tubuh akan membentuk perlindungan dari
virus yang dilemahkan tersebut
e. Pada saat vaksin disuntikan kedalam tubuh maka tubuh yang tidak dapat bertahan akan
mengalami sakit.

17. Penyebaran covid 19 di Indonesia saat ini sudah semakin meluas yang diiringi dengan
peningkatan jumlah kasus sebanyak sebanyak 4,07 juta dengan jumlah kematian 131 ribu.
Berdasarkan hal tersebut manakah yang lebih rentang terinfeksi virus corona apakah lansia atau
remaja…
a. remaja lebih rentang karena memiliki lebih banyak aktifitas diluar rumah seperti bekerja,
sekolah dan lain-lain yang dapat memicu tertular virus dengan cepat
b. lansia karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga lebih rentang
terinfeksi virus tersebut
c. Anak-anak karena anak-anak belum mengetahui bagaimana melindungi diri dan menjaga
kesehatan dari virus tersebut sehingga anak-anak akan lebih rentang terinveksi virus corona
dibandingkan lansia
82

d. Tidak ada batasan usia semua orang dapat terinfeksi oleh virus corona. Namun lansia dan
orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes,
penyakit jantung atau tekanan darah tiggi) lebih rentang untuk menderita sakit parah.
e. Semua kalangan dapat terinveksi apabila tidak menggunakan masker pada saat keluar dari
rumah

18. Pada tanaman tembakau terdapat bentol-bentol atau mozaik pada daun tembakau, dan dapat
menularkan penyakit tersebut dari tanaman tembakau ke tanaman yang lain dengan
menggosokkan getah yang diekstaksi dari daun yang berpenyakit ke tanaman yang sehat. Dan
setelah diteliti oleh para ilmuan dan menyebutkan bahwa yang menyerang daun tembakau
tersebut bukanlah bakteri tetapi suatu partikel yang lebih kecil dan lebih sederhana
dibandingkan bakteri yang disebut dengan virus. Berdasarkan hal tersebut jenis virus apa yang
menyerang daun pada tembakau tersebut…
a. TMV
b. PMV
c. CVPD
d. NCD
e. FMD

19. Virus Rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat pada hewan ini memiliki gejala seperti
takut air, gelisah, hilang control otot, agresif, mulut berbusa dan dapat menular dari hewan ke
manusia melalui gigitannya. Berasarkan ciri-ciri diatas itu merupakan penyakit pada hewan
yang disebut dengan…
a. New castle desease
b. Fool and mouth desease
c. Rabies
d. Hiv
e. Hepatitis
20. Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati covid 19…
a. Antibiotik hanya bekerja untuk melawan bakteri bukan virus. Karena covid 19 yang
disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa digunakaan sebagai sarana pencegahan
atau pengobatan
b. Antibiotik juga dapat bekerja untuk melawan virus sehingga dengan adanya antibiotik ini
dapat digunakaan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan covid 19 tersebut
c. Antibiotik adalah sarana pencegahan atau pengobatan bagi manusia baik yang terserang
penyakit akibat infeksi bakteri mauupun virus ini dapat disembuhkan dengan antibiotik
d. Antibiotik tidak dapat digunakaan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan covid 19
karena antibiotik ini bukanlah obat
e. Antibiotik dapat mencegah virus menular sehingga pemakaian antibiotik ini sangat
bermanfaat untuk penderita covid 19
83

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA


VIRUS

Jenjang Sekolah : SMA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester :X/ 1
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkatvirulensinya

Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi struktur dan ciri virus.
3.4.2 Menjelaskan proses replikasi virus.
3.4.3 Menganalisis peranan virus dalam kesehatan masyarakat
4.4.1 Membuat media kampanyetentang bahaya virus dalam kehidupan terutama
bahaya AIDS yang di posting di mediasosial

No Indikator pembelajaran Soal Tingkat No. Jawab


. kogntif soal
1. 3.4.1 Mengidentifikasi struktur dan Kepala virus terdiri dari kapsid yang C2 1 C
ciri virus. didalamnya terdapat asam nukleat, asam
nukleat tersebut adalah…
a. Kromosom yang memiliki jumlah
yang banyak
b. DNA dan RNA yang dimiliki oleh
semua virus
c. DNA/ RNA dimana hanya salah
satu yang dimiliki virus
d. Gen yang ada di dalam kapsid
e. Alel yang ada di dalam kapsid
untuk mengatur kerja virus
84

Pada awalnya virus dianggap sebagai zat C3 2 A


kimiawi biologis karena virus dapat
mampu menyebabkan berbagai macam
penyakit dan dapat menyebar diantara
organisme. Kemudian ada dua peneliti
yang menjabarkan bahwa virus menjalani
hidup pinjaman hal tersebut disebakan…
a. Karena virus tidak dapat
bereproduksi atau melaksanakan
metabolisme diluar sel inang
b. Karena virus tidak dapat melakukan
metabolisme didalam tubuh inang
c. Karena virus dapat dikristalkan
d. Karena virus akan mati jika diluar
tubuh
e. Karena virus tidak memiliki asam
nukleat

Virus influenza memiliki amplop luar yang C1 3 D


bertanamkan dari glikoprotein. Genom
yang terdiri atas delapan molekul RNA
yang berbeda, masing-masing terbungkus
dengan kapsid heliks. Berdasarkan
bentuknya virus influenza memiliki
bentuk…
a. Batang
b. Bentuk T
c. Spiral
d. Bulat
e. Silindris

Virus yang hanya memiliki kapsid yang di C2 4 B


dalamnya terdapat asam nukleat ini disebut
dengan virion dan diselubungi oleh
envellope, dan struktur envelope ini
terkadang dilengkapi dengan spikes yang
berfungsi sebagai…
a. Sebagai alat pelindung dari virus
b. Sebagai alat pelekat dn pengenal sel
inang
85

c. Sebagai alat sensorik


d. Sebagai alat pelindung dan sensorik
e. Sebagagi pemberi informasi genetik

Dimasa pandemi ini kita diwajibkan C4 5 A


memakai masker, rajin mencuci tangan
sebelum dan setelah beraktivitas, mengapa
hal tersebut dilakukan…
a. Untuk mencegah penyebarannya
virus karena virus dapat masuk
kedalam tubuh kita melalui hidung,
mata, dan mulut sehingga kita
dianjurkan mencuci tangan dan
menggunakan masker
b. Untuk mencegah virus berkembang
biak, karena virus dapat bereplikasi
ditangan manusia sehingga
dianjurkan untuk mencuci tangan
sebelum dan setelah beraktivitas
c. Untuk mencegah penyebarannya
virus karena virus akan langsung
mati jika kita rajin mencuci tangan
dan memakai masker
d. Untuk mencegah virus bereproduksi
dilingkungan luar sehingga apa bila
virus yang sudah bereproduksi pada
suatu benda akan menular ke
manusia apabila disentuh
e. Untuk mencegah penyebarannya
virus karena virus tidak dapat
bereplikasi apabila didalam sel
tubuh inangnya

Dari seluruh struktur tubuh virus yang C2 6 E


berfungsi untuk menginjeksikan materi
genetik kedalam sel inang adalah
a. Kepala karena memiliki asam
nukleat
b. Leher karena dapat menginjeksikan
mateeri genetiknya
86

c. Spikes karena berada diluar tubuh


virus
d. Asam nukleat karena dapat
meninjeksikan materi genetic pada
inang
e. Ekor karena dapat menempel pada
inang dan jarum penusuk dan
menginjeksikaan materi genetic
kedalam sel inang

Jika ada dalam suatu keluarga yang C5 7 C


terinfeksi virus corona maka akan
menularkan virus tersebut kepada anggota
keluarga yang lain mengapa demikian…
a. Karena virus hanya menyerang sel
inang yang sejenis dimana dalam
suatu keluarga memiliki sel inang
yang sama sehingga akan tertular
virus tersebut
b. Karena virus dapat langsung
menular ke anggota keluarga yang
lain apabila berdekatan
c. Karena corona dapat menular jika
barang yang terkena tetesan kecil
(droplet) dari hidung atau mulut
pada saat batuk oleh sipenderita dan
barang tersebut dipegang oleh
anggota keluarga yang lain dan
menyentuh mata, hidung, atau
mulut maka virus akan menular
d. Karena virus memiliki ukuran yang
lebih kecil dari pada bakteri
sehingga mudah berpindah dari satu
keluarga ke keluarga yang lain
e. Karena virus tidak dapat menular
dari keluarga tersebut jika tidak
melakukan interaksi

Seorang ilmuwan hendak membiakkan C3 8 B


virus untuk diteliti strukturnya.
87

Berdasarkan sifat virus, media yang dapat


memungkinkan virus untuk berkembang
biak adalah....
a. Susu segar
b. Telur yang mengandung embrio
c. Bangkai tikus
d. Kentang yang sudah direbus
e. Agar-agar yang mengandung gula
dan kaldu

Virus H5N1 yang menyerang unggas liar, C6 9 B


dan membunuh ribuan ayam sebelumnya
ditularkan dari unggas liar atau spesies
lain, dan kemudian dilakukan pemusnahan
massal semua unggas pada saat itu dan
akhirnya dapat menghentikan wabah
tersebut, namun beberapa tahun kemudian
virus H5N1 ini menyerang manusia.
Mengapa virus yang menyerang unggas
tersebut juga bisa menyerang manusia…
a. Karena virus H5N1 yang
menyerang unggas memiliki DNA
yang sama dengan manusia
sehingga dalam beberapa tahun
tersebut virus akan mulai
menginfeksi manusia karena
unggas yang diinfeksinya telah
musnah sebelumnya
b. Karena virus H5N1yang bermutasi
saat pindah dari sau spsies inang ke
spesies lain, maka ketika hewan
terinfeksi lebih dari satu galur maka
galur galur yang berbeda ini dapat
mengalami rekombinasi genetik
dan dikombinasikan dengan mutasi
maka perubahan-perubahan ini
dapat menyebabkan kemunculan
galur virus yang mampu
menginfeksi sel manusia
c. Karena virus H5N1 memiliki
88

banyak jenis salah satunya dapat


menyerang manusia, hewan, dan
tumbuhan
d. Karena virus H5N1 memiliki daya
tahan terhadap pemusnahan yang
dilakukan sebelumnya sehingga
virus yang masih hidup tersebut
menyerang manusia untuk
melakukan replikasinya
e. Karena virus H5N1 memiliki sifat
yang dapat menular dari hewan
kemanusia sehingga manusia
tersebut dapat diserang virus
tersebut

2. 3.4.2 Menjelaskan proses replikasi Pada fase ini virus akan mengeluarkan C4 10 A
virus. enzim lisozim untuk menghancurkan
dinding sel inangnya, sehingga inangnya
akan mati, kemudian virus-virus yang telah
dirakit tadi akan keluar dan siap
menginfeksi inang baru. Fase ini adalah…
a. Fase lisis ini ditandai dengan
pecahnya dinding sel dan plepasan
virus-virus yang baru dan siap
melakukan replikasi disel inang
yang baru
b. Fase perakitan dimana tubuh virus
yang masih terpisah akan dirakit
ulang agar dapat menginfeksi inang
yang baru
c. Fase penetrasi dimana virus yang
masuk kedalam sel inang
d. Fase adsorbs dimana virus akan
mengeluarkan enzim agar dapat
melubangi sel inang sehingga dapat
melakukan replikasi didalam sel
inang baru
e. Fase replikasi dimana terjadi
penghacuran DNA sel inang agar
sel inangnya mati.
89

Perhatikan gambar dibawah ini C5 11 C

Pada gambar diatas bakteriofaq


menggunakan serabut-serabut ekornya
untuk berikatan dengan situs-situs reseptor
pada permukaan luar sel E.coli dan
kemudian menggunakan enzim untuk
melubangi dinding sel dari E.coli.
Berdasarkan hal tersebut enzim apa yang
digunakan bakteriofaq untuk melubangi sel
inang…
a. Enzim pepsin adalah enzim yang
digunakan bakterifaq untuk
melubangi sel inang
b. Enzim intrasel adalah enzim yang
digunakan bakterifaq untuk
melubangi sel inang
c. Enzim losozim adalah enzim yang
digunakan bakterifaq untuk
melubangi sel inang
d. Enzim lipase adalah enzim yang
digunakan bakterifaq untuk
melubangi sel inang
e. Enzim proteaze adalah enzim yang
digunakan bakterifaq untuk
melubangi sel inang

Pada siklus lisogenik, terjadi proses C1 12 E


penggabungan materi genetik virus dan sel
inang. Gabungan materi genetik virus dan
sel inang yang dapat diwariskan pada sel
anakan dinamakan....
a. Genom adalah Gabungan materi
genetik virus dan sel inang yang
90

dapat diwariskan pada sel anakan


b. Plasmid adalah Gabungan materi
genetik virus dan sel inang yang
dapat diwariskan pada sel anakan
c. Makrofag adalah Gabungan materi
genetik virus dan sel inang yang
dapat diwariskan pada sel anakan
d. Bakteriofag adalah Gabungan
materi genetik virus dan sel inang
yang dapat diwariskan pada sel
anakan
e. Profag adalah Gabungan materi
genetik virus dan sel inang yang
dapat diwariskan pada sel anakan

Berapa lama waktu yang diperlukan sejak C4 13 D


tertular atau terinfeksi hingga muncul
gejala penyakit infeksi covid 19…
a. Waktu yang diperlukan sejak
tertular atau terinfeksi hingga
muncul gejala disebut masa
inkubasi. Masa inkubasi covif
diperkirakan antara 15-25 hari
b. Waktu yang diperlukan sejak
tertular atau terinfeksi hingga
muncul gejala disebut masa
inkubasi. Masa inkubasi covif
diperkirakan antara 1 bulan
c. Waktu yang diperlukan sejak
tertular atau terinfeksi hingga
muncul gejala disebut masa
inkubasi. Masa inkubasi covif
diperkirakan sampai 1 tahun dan
dapat berubah sewaktuu-waktu
d. Waktu yang diperlukan sejak
tertular atau terinfeksi hingga
muncul gejala disebut masa
inkubasi. Masa inkubasi covif
diperkirakan antara 1-14 hari dan
dapat berubah sewaktuu-waktu
91

e. Waktu yang diperlukan sejak


tertular atau terinfeksi hingga
muncul gejala disebut masa
inkubasi. Masa inkubasi covif
diperkirakan selama beberapa bulan
dan dapat berubah sewaktuu-waktu

Toni mengalami sakit mata dengan gejala C5 14 E


mata marah, bengkak, mengeluarkan air,
dan mengeluarkan kotoran mata yang
banyak. Kemudian sahabat Toni tertular
ketika melihat mata toni, apakah penularan
dari sakit mata Toni ini disebabkan karna
melihat mata Toni…
a. Karena virus dapat menular melalui
kontak mata dengan si penderita
b. Karena sakit mata orang yang
mengalami hal tersebut akan
menular apa bila melihat mata si
penderita karena virus dapat secara
otomatis berpindah dari satu inang
ke inang yang lain
c. Karena sakit mata tersebut
memiliki droplet yang dapat
menular kapan saja dan dimana saja
sehingga apa bila kita melihat mata
si penderita maka secara otomatis
droplet tersebut akan bereaksi dan
akan menularkan sakit mata
tersebut
d. Karena sakit mata toni dapat
ditularkan tidak hanya dengan
melihat mata toni tetapi juga
apabila berada dekat dengan toni
maka virus tersebut dapat menular
e. Karena sakit mata toni ditularkan
melalui droplet air matanya yang
apabila ada angin yang lewat
dimatanya maka akan terjadi
uplwelling dan saat berdekatan
92

dengan orang tersebut dan uap ini


menempel pada mata sahabat toni
maka akan menjadi sakit mata

Virus yang masuk kedalam sel inang C5 15 C


melalui tahapan replikasi siklus litik,
berdasarkan hal tersebut urutkan tahapan...
a. Penetrasi –adsorpsi - perakitan -
sintesis –lisis
b. Adsorpsi –sintesis -penetrasi -
perakitan –lisis
c. Adsorpsi -penetrasi -sintesis-
perakitan –lisis
d. Sintesis -adsorpsi –penetrasi -
perakitan –lisis
e. Penetrasi - perakitan -adsropsi -
sintesis –lisis

3. 3.4.3 Menganalisis peranan virus Pada pembuatan vaksin ini berasal dari C5 16 B
dalam kesehatanmasyarakat virus yang sudah dilemahkan atau sudah
mati yang disuntikkan kedalam tubuh.
Namun apa yang menyebabkan sakit
setelah vaksin disuntikkan kedalam
tubuh…
a. Pada saat vaksin disuntikan
kedalam tubuh maka tubuh akan
merespon dengan sakit karena virus
yang sudah dilemahkan tersebut
tetap menyerang tubuh
b. Pada saat vaksin disuntikan
kedalam tubuh maka tubuh akan
merespon karena dianggap sebagai
benda asing, dan kemudian tubuh
akan belajar menaggulanginya yaitu
degan menghasilkan antibody.
c. Pada saat vaksin disuntikan
kedalam tubuh maka akan sakit
karna tubuh tidak memiliki
kekebalan tubuh
d. Pada saat vaksin disuntikan
93

kedalam tubuh maka tubuh akan


membentuk perlindungan dari virus
yang dilemahkan tersebut
e. Pada saat vaksin disuntikan
kedalam tubuh maka tubuh yang
tidak dapat bertahan akan
mengalami sakit.

Manakah yang lebih rentang terinfeksi C6 17 D


virus corona apakah orang tua atau orang
muda…
a. Orang muda lebih rentang karena
memiliki lebih banyak aktifitas
diluar rumah seperti bekerja,
sekolah dan lain-lain yang dapat
memicu tertular virus dengan cepat
b. Orang tua karena memiliki sistem
kekebalan tubuh yang rendah
sehingga lebih rentang terinfeksi
virus tersebut
c. Anak-anak karena anak-anak belum
mengetahui bagaimana melindungi
diri dan menjaga kesehatan dari
virus tersebut sehingga anak-anak
akan lebih rentang terinveksi virus
corona dibandingkan orang tua
d. Tidak ada batasan usia semua orang
dapat terinfeksi oleh virus corona.
Namun orang yang lebih tua dan
orang-orang dengan kondisi medis
yang sudah ada sebelumnya (seperti
asma, diabetes, penyakit jantung
atau tekanan darah tiggi) lebih
rentang untuk menderita sakit
parah.
e. Semua kalangan dapat terinveksi
apabila tidak menggunakan masker
pada saat keluar dari rumah

Pada tanaman tembakau terdapat bentol- C4 18 A


94

bentol atau mozaik pada daun tembakau,


dan dapat menularkan penyakit tersebut
dari tanaman tembakau ke tanaman yang
lain dengan menggosokkan getah yang
diekstaksi dari daun yang berpenyakit ke
tanaman yang sehat. Dan setelah diteliti
oleh para ilmuan dan menyebutkan bahwa
yang menyerang daun tembakau tersebut
bukanlah bakteri tetapi suatu partikel yang
lebih kecil dan lebih sederhana
dibandingkan bakteri yang disebut dengan
virus. Berdasarkan hal tersebut jenis virus
apa yang menyerang daun pada tembakau
tersebut…
a. TMV
b. PMV
c. CVPD
d. NCD
e. FMD

Virus Rhabdovirus yang menyerang sistem C2 19 C


saraf pusat pada hewan ini memiliki gejala
seperti takut air, gelisah, hilang control
otot, agresif, mulut berbusa dan dapat
menular dari hewan ke manusia melalui
gigitannya. Berasarkan ciri-ciri diatas itu
merupakan penyakit pada hewan yang
disebut dengan…
a. New castle desease
b. Fool and mouth desease
c. Rabies
d. Hiv
e. Hepatitis

Apakah antibiotik efektif dalam mencegah C4 20 A


dan mengobati covid 19…
a. Antibiotik hanya bekerja untuk
melawan bakteri bukan virus.
Karena covid 19 yang disebabkan
oleh virus, maka antibiotik tidak
95

bisa digunakaan sebagai sarana


pencegahan atau pengobatan
b. Antibiotik juga dapat bekerja untuk
melawan virus sehingga dengan
adanya antibiotik ini dapat
digunakaan sebagai sarana
pencegahan atau pengobatan covid
19 tersebut
c. Antibiotik adalah sarana
pencegahan atau pengobatan bagi
manusia baik yang terserang
penyakit akibat infeksi bakteri
mauupun virus ini dapat
disembuhkan dengan antibiotik
d. Antibiotik tidak dapat digunakaan
sebagai sarana pencegahan atau
pengobatan covid 19 karena
antibiotik ini bukanlah obat
e. Antibiotik dapat mencegah virus
menular sehingga pemakaian
antibiotik ini sangat bermanfaat
untuk penderita covid 19

TEHNIK SKORING
Pilihan ganda
 Benar poin =5
 Salah poin =0
 Poin sempurna = 100

Total skor perolehan


Nilai = x 100
Total skor

Rangkuman
C1 = 2
C2 = 4
C3 = 2
C4 = 5
C5 = 5
C6 = 2
Persentase soal
8
CI-C3 = 20 x 100 = 40%
12
C4-C6 = 20 x 100 =
96

B.4 Lembar kerja


97

LAMPIRAN C
(Data dan Analisis Data
Penelitian)
98

C.1 pretest posttest kelas eksperimen

X MIPA 2 PRE TEST POST TEST


Nikita Cahya Mutiara R 50 85
Riska Nur Aulia 50 55
Akdal Siqri 45 75
Muh. Fathir 25 65
Darwis 50 65
Nurul Ainun Rahma 60 90
Muh. Anwar 30 35
Ririanti 60 85
Muh. Ayyub Afgani 35 50
Angga Prayoga 30 60
Muh. Arya 40 85
Siti Nur Fadilah M 40 80
Fitra Ramadani 20 50
Nurmadina 35 65
Herni Sudarti 15 50
Muh. Ruttiber Amada 30 50
Muh. Aidiil 55 70
Fuji Cahya Islamiah 35 40
Zaskia Amalia Putri W 20 70
Nurul Aulia 50 80
Mawar 5 30
Devia Sri Saputri 15 65
Nia 40 80
Mu Faathir Isqadri 30 75
Ilham 20 50
Zahra Busysyta J Burhan 75 100
Farial Ulfiah 30 75
Fissilmi Kaffah S 65 85
Yulan Sari 15 65
yuyun pratiwi 30 60

C.2 pretest posttest kelas kontrol

X MIPA 1 PRETES POST TEST


Fitra Cahyani 40 75
Muh. Fiqry Pattolawali 50 75
Alamsyah Amirullah 40 60
Candra Putra Wirangga 50 80
Muh. Said 40 45
Iqbal 35 70
99

Yuki Fitriani 50 70
Atika 35 65
Muh. Afiq Sadila 55 65
Tria Nur Islami 50 80
Waffiq Adkhilny Mr 40 80
Zulfikar 70 90
Adriansyah Aminuddin 20 35
Nur Afni 50 50
Indri 45 70
Vaica Patradinigsih 45 55
Ahmad Wahyudi 15 25
Muh. Alfarug G 30 50
Aghnia AR 30 75
Ananda Muqarramah Ruslan 40 80
Wahyuni 30 50
Sarwada 50 70
Ismariah 35 40
Saskia Mekah 45 70
Imsakia Tahir 20 30
Risma Yanti 40 65
Mawarni 35 45
Uni Narti 10 45
Ismatul Khairah 50 60
Hestiani 30 50

C.3 Analisis data

PRE TEST EKSPERIMEN


NILAI FREKUENSI MEDIAN Fx Fr % Rata-rata mean 33.71667
0 20 7 10 70 23.33 36.66667 median 35
21 40 13 30.5 396.5 43.33 modus 30
41 60 8 50.5 404 26.66 s deviasi 16.78122
61 80 2 70.5 141 6.66
81 100 0 90.5 0 0
30 252 1011.5
POST TEST EKSPERIMEN
NILAI FREKUENSI MEDIAN Fx Fr % Rata-rata mean 65.16667
0 20 0 10 0 0 66.33333 median 65
21 40 3 30.5 91.5 10 modus 65
41 60 8 50.5 404 26.66 s deviasi 17.06647
61 80 13 70.5 916.5 43.33
81 100 6 90.5 543 20
100

30 252 1955
PRE TEST KONTROL
NILAI FREKUENSI MEDIAN Fx Fr % Rata-rata mean 36.43333
0 20 4 10 40 13.33 39.16667 median 40
21 40 14 30.5 427 46.66 modus 50
41 60 11 50.5 555.5 36.66 s deviasi 12.73627
61 80 1 70.5 70.5 3.33
81 100 0 90.5 0 0
30 252 1093
POST TEST KONTROL
NILAI FREKUENSI MEDIAN Fx Fr % Rata-rata mean 59.16667
0 20 0 10 0 0 60.66667 median 65
21 40 4 30.5 122 13.33 modus 70
41 60 10 50.5 505 33.33 s deviasi 16.59525
61 80 15 70.5 1057.5 50
81 100 1 90.5 90.5 3.33
30 252 1775

Uji N gain

POST PRE SKOR IDEAL 100 PRE N GAIN SCORE


35 50 0.7
5 50 0.1
30 55 0.545454545
40 75 0.533333333
15 50 0.3
30 40 0.75
5 70 0.071428571
25 40 0.625
15 65 0.230769231
30 70 0.428571429
45 60 0.75
40 60 0.666666667
30 80 0.375
30 65 0.461538462
35 85 0.411764706
20 70 0.285714286
15 45 0.333333333
5 65 0.076923077
50 80 0.625
30 50 0.6
25 95 0.263157895
50 85 0.588235294
101

40 60 0.666666667
45 70 0.642857143
30 80 0.375
25 25 1
45 70 0.642857143
20 35 0.571428571
50 85 0.588235294
30 70 0.428571429
0.487916902
SEDANG

Tabel 1.2 Kriteria N gain


Skor N gain Kriteria N gain
0,70<N GAIN Tinggi
0,3≤N GAIN<0,70 Sedang
N GAIN<0,30 Rendah
102

LAMPIRAN D
(Dokumentasi)
103

D.1 Pretest

Kelas eksperimen

Kelas kontrol
104

D.2 Postest

Kelas eksperimen

Kelas kontrol
105

Jawaban Siswa kelas eksperiment yang tertinggi


106

LAMPIRAN E
(Riwayat Hidup)
107

RIWAYAT HIDUP

Nurdiana. S, lahir pada tanggal 3 Mei 2000 di Tamao,

Tapalang, Sulawesi Barat. Ia merupakan anak pertama

dari pasangan Sangnging dan Harmah. Ia mulai

mengenyam pendidikan di SD Negeri Orobatu dan lulus

pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, ia kemudian

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tapalang dan lulus pada tahun 2014. Tahun

2014, ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tapalang dan lulus pada tahun

2017. Pada tahun yang sama, terdaftar sebagai Mahasiswa S1 Pendidikan Bologi

di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Negeri Makassar (UNM). Selama kuliah, ia aktif pada kegiatan akademik dan

non-akademik. Pada kegiatan akademik, aktif mengikuti pertemuan ilmiah seperti

Seminar Nasional. Untuk kegiatan non-akademik, ia aktif pada organisasi

KPPMT.

Anda mungkin juga menyukai