Anda di halaman 1dari 46

FAKTOR RENDAHNYA MINAT KESADARAN

SISWA DALAM MENGOLAH SAMPAH


DI SMA NEGERI 1 PAMEKASAN

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

SOFIYA DEWI CANDAR WULAN


NIS.

SMA NEGERI 1 PAMEKASAN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :

FAKTOR RENDAHNYA MINAT KESADARAN SISWA DALAM

MENGOLAH SAMPAH DI SMAN 1 PAMEKASAN

Oleh

SOFIYA DEWI CANDAR WULAN


NIS

Telah disetujui oleh guru pengajar Bahasa Indonesia untuk memenuhi

tugas pembuatan Karya Tulis Ilmiyah

Pamekasan, April 2021

Mengetahui

Guru Pengajar Bahasa Indonesia

RIZKY SAPUTRA MARIYONO,S.Pd

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan


janganlah saling membantu dalm perbuatan dosa dan permusuhan. Dan
bertaqwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-nya”
(QS. AL-Maidah 5/2)

“Dalam hidup ini,jika kamu tak mau membantu sesama kamu,maka kamu bukan
benar-benar hidup,kamu hanya bernafas.” (Red_dexter)

Dengan Mengucapkan syukur Alhamdulillah,Saya Persembahkan


Karya Tulis Ini Untuk :

 Kedua orang tua yang tercinta, atas kasih sayang dan pengorbanan, serta

doanya yang selalu menyertai langkahku dalam mengarungi hidup ini.

 Saudara-saudara yang tercinta. mbak dan adek yang senantiasa membimbing

dan memberikan peran teman hingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

 Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Rizky Saputra Mariyono,S.Pd

selaku guru mata pelajaran bahasa indonesia yang membimbing saya dengan

sabar dan terima kasih sudah meluangkan waktu selama menyusunkan karya

tulis ini

 Seluruh teman kelas XI-I yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,saya

ucapkan banyak terima kasih atas perjuangan dan juga kebersamaan kita

selama ini.semoga kita bisa sukses bersama nantinya

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang

berjudul “FAKTOR RENDAHNYA MINAT KESADARAN SISWA DALAM

MENGOLAH SAMPAH DI SMAN 1 PAMEKASAN” ini tepat pada

waktunya. Sholawat serta Salam semoga terlimpahkan pada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Adapun tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas  Bahasa

Indonesia Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

tentang sampah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rizky Saputra

Mariyono, selaku Guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi

yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman kelas XI-IPS-I

yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan

demi kesempurnaan makalah ini.

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebersihan lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi peserta

didik,guru dan seluruh yang ada di ruangan SMAN 1 Pamekasan. Karena

lingkungan yang sukarela akan mewujudkan suatu kedamaian bagi setiap

orang yang berada di dalamnya.

Jadi, setiap peserta didik, guru dan seluruh yang ada di ruang liSMAN 1

Pamekasanharus menjaga kebersihan lingkungan. Namun yangterjadi di

SMAN 1 Pamekasan banyak yang belum memiliki kesadaran terhadap

kebersihan lingkungan

Sampah memiliki pengertian secara umum adalah, sesuatu yang telah

dibuang/tidak dipakai lagi) yang di hasilkan oleh aktivitas manusia.

Pengertian sampah menurut ahli Setyo Purwendro adalah, bahan yang

telah dibuang dari pasar, atau aktivitas manusia lainnya. Akhirnya sampah

juga dapat diartikan sebagai bahan yang tidak terpakailagi, dan bahan yang

sudah tidak berharga dalam pemakaian.

Hampir setiap hari sampah terlihat kacau di ruangan atau halaman

sekolah walaupun kotak sampah sudah tersedia di setiap ruangan atau di

halaman sekolah. Hal ini kurangnya faktorkesadaran siswa SMAN 1

Pamekasan tentang pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah.Dalam percobaan ini diharapkan siswa sekolah lebih lebih mampu

untuk peduli terhadap lingkungan sekolah. Kenyataannya, sampah – sampah

1
memberikan dampak negatif, seola-olah timbulnya berbagai gejala penyakit,

banjir, udara.Sampah menjadi tercemar karena akan mengeluarkan asap yang

tidak baik bagi pernapasan manusia dan lingkungan terlihat kotor.

Berdasarkan pemikiran paparan di atas, karena sampah merupakan masalah

yang terdekat dengan kehidupan kita apalagi sering di jumpai setiap hari di

sekitar kita, sampah akan menimbulkan masalah jika kita dibiarkan saja.

Maka alasan saya selanjutnya adalah membuang sampah sembarangan akan

merusak pemandangan, mendatangkan aroma yang tidak sedap,

mendatangkan banjir, mendatangkan berbagai gejala penyakit.

1.1 Rumusan Masalah

1) Siapa yang biasanya membuang sampah sembarangan di lingkungan

sekolah?

2) Mengapa siswa membuang sampah sembarangan?

3) Apa saja dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh siswa SMAN 1

Pamekasan sebagai akibat dari pengolahan sampah?

1.2 Tujuan Penelitian

1) Untuk memberikan rangsangan kepedulian terhadap lingkungan sekolah

bagi siswa-siswi SMAN 1 Pamekasan

2) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman didalam berbagai bidang

seperti seni, sains, ekonomi bagi siswa-siswi SMAN 1 Pamekasan

3) Untuk membangun sekolah dalam urusan kebersihan lingkungan.

4) Untuk meningkatkan kreativitas bagi siswa-siswi SMAN 1 Pamekasan

dalam mengolah sampah.

2
5) Untuk berperan teman siswa-siswi SMAN 1 Pamekasan untuk lebih

mengamati sampah khususnya di lingkungan sekolah.

1.3 Manfaat Penelitian

1) Sebagai bahan tambahan pengalaman dan pengetahuan berharga dalam

penelitian khususnya bagi siswa.

2) Mendapat kehidupan yang menyenangkan dan bermakna serta

mempermudah siswa dalam menguasai materi yang diberikan.

1.4 Alasan Pemilihan Judul

Judul ini saya pilih karena sampah merupakan masalah yang terdekat

dengan kehidupan kita apalagi seringdijumpai setiap hari di sekitar kita,

sampah akan menimbulkan masalah jika kita dibiarkan saja. Maka alasan

saya selanjutnya adalah membuang sampah sembarangan akan merusak

pemandangan, mendatangkan aroma yang tidak sedap, mendatangkan banjir,

mendatangkan berbagai gejala penyakit.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data yang benar

dengan tujuan dapat diketahui suatu pengertian tertentu sehingga pada

kesempatannya dapat digunakan untuk mencetak kejadian dalam bidang

tertentu. Penelitian sampah termasuk pada metode penelitian kuantitatif

karena salah satu jenis penelitiannya lengkap berupa peraturan,sengaja yang

3
diatur dengan jelas dari awal sampai akhir pembuatan metode pada

penelitiannya.

1.6 Penegasan Variabel

Variabel yang dimaksud dalam karya tulis ini adalah kesadaran siswa

dalam mengolah sampah

1.7 Sistematika Penulisan

Hasi penelitian ini berupa karya tulis ilmiyah,Adapun sistematika penulisan

karya tulis ilmiah meliputi:

Bab I : Latar Belakang,Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat

Penilitian, dan Alasan Memilih Judul, Metode Penelitian,Penegasan

penelitian,dan Sistematika penelitian.

Bab II : Kajian Teori:Teori penelitian.

Bab III : Metode Penelitian.

Bab IV : Data dan Sumber Data:Data dan sumber data,Data penelitian dan

Analisis penelitian.

Bab V : Penutup : Kesimpulan,dan Saran

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kesadaran

Kesadaran adalah perilaku seseorang yang secara jujur yang mematuhi

semua peraturan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kesadaran adalah

pengetahuan, memahami, keadaan dijalani oleh seseorang”. Berdasarkan

deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran adalah syarat yang harus

seseorang mengerti kewajiban yang harus dilaksanakan.

Penulis merumuskan bahwa kesadaran dapat dijelaskan sebagai gagasan,

pengetahuan yang dimiliki seseorang atau sekelompok. Selain itu kesadaran

dapat dijelaskan sebagai pengertian dan wawasan seseorang tentang dirinya..

Kesadaran yang timbul adanya kurang kesadaran siswa dalam mengolah

sampah akan menimbulkan banyak masalah seperti banjir, penyakit, bau tidak

sedap lainnya sebagianya.

2.2 Definisi Siswa

Siswa adalah salah satu bagian kemanusiaan yang menempati tempat

inti dalam teknik belajar mengajar dimana di dalam teknik belajar mengajar,

siswa sebagai jurusan yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan terus

ingin lulus secara titik tertinggi.

5
2.3 Sampah

1. Pengertian Sampah

Sampah adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik.

Sampah merupakan efek sampingan dari kegiatan manusia yang mulai

terpakai masing-masing kegiatan manusia tentu menghasilkan sampah.

2. Sumber Sampah

Sampah berasal dari berbagai kegiatan seperti sampah rumah tangga, sampah

pertanian, sampah sisa bangunan.

3. Jenis Sampah

Sampah dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :

a. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti daun-

daunan.

b. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan

yang tidak hidup. Contohnya : logam, kaca.

c. Sampah berbahaya Contohnya : baterai, jarum suntik bekas.

4. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan Sampah, meliputi :

a. Pemilahan dalam bentuk pembagian sampah sesuai dengan jenis.

b. Pengumpulan dalam bentuk pemindahan sampah dari sumber sampah ke

tempat penghimpunan sementara.

c. Pengangkutan dalam bentuk mengangkut sampah dari tempat

penampungan sampah sementara .

d. Pengolahan dalam bentuk mengubah keunikan, kualitas, dan jumlah

sampah.

6
e. Pemprosesan akhir sampah dalam bentuk pemulihan sampah.

Dalam program kebijakan pemerintah setiap rumah tangga dan

instansi termasuk kantor dan sekolah, disarankan dapat mengelola sendiri

sampahnya melalui 3R (reduce, reuse, dan recycle) yaitu :

1. Reduce (mengurangi), yaitu meminamalisasi barang atau material yang

kita gunakan. Semakin banyak kita menggunakan material semakin

banyak sampah yang dihasilkan.

2. Reuse (memakai kembali), yaitu memilah barang-barang yang bisa

dipakai kembali, hindari barang-barang yang sekali pakai, buang. Hal ini

dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi

sampah.

3. Recycle (mendaur ulang), tidak semua barang bisa didaur ulang, namun

saat ini banyak sektor rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi

barang lain.

2.4 Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan

Dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan adalah :

1. Pencemaran Udara.

Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan

sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif

sekitarnya seperti pemukiman, perbelanjaan, rekreasi dan lain-lain.

Pembakaran sampah sering kali terjadi pada sumber dan lokasi

pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan

sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul

sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.

7
2. Pencemaran Air.

Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial

menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi kesaluran

atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran.

Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah

yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilakan di

instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan

tahan di sekitarnya.

3. Pencemaran Tanah.

Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di

lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan

menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat

tertumpuknya sampah organik dan juga mengandung Bahan Buangan

Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang

sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut.

Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh

buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.

4. Gangguan Estetika.

Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan

pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika

lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan

pemukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya. Proses

pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan

sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera

8
diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan

ceceran sampah dari kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang

memadai.

5. Kemacetan Lalu Lintas.

Lokasi penempatan sarana/prasarana pengumpulan sampah yang

biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan,

dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi

menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.

6. Dampak Sosial.

Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya

pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat pemukimannya.

Karena tidak jarang menimbulkan sikap menentang dari masyarakat dan

munculnya keresahan. Sikap menentang ini secara rasional akan terus

meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup

mereka, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini

dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Membuang Sampah

1. Umur.

Periode umur anak usia sekolah menurut Intan Nurhadyana, 2012

dikategorikan :

a. Usia Sekolah Dasar.

Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasardasar

pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian

diri pada kehidupan dewasa, dan mempelajari berbagai ketrampilan

9
penting tertentu, baik keterampilan kurikuler maupun

ekstrakurikuler.

b. Usia Berkelompok.

Suatu masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keingina

diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok,

terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-

temannya. Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan standar

yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan perilaku.

c. Usia Penyesuaian Diri.

Suatu masa dimana perhatian pokok anak adalah dukungan dari

teman teman sebaya dan keanggotaan dalam kelompok.

d. Usia kreatif

Suatu masa dalam rentang kehidupan dimana akan ditentukan

apakah anak anak menjadi konformis atau pencipta karya yang baru

dan orisinil. Meskipun dasar-dasar untuk ungkapan kreatif

diletakkan pada awal masa kanak-kanak, namun kemampuan untuk

menggunakan dasar-dasar ini dalam kegiatan-kegiatan orisinal pada

umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-anak belum

mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-kanak.

e. Usia bermain

Bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk bermain daripada

periode periode lain, namun terdapat tumpang tindih antara ciri-ciri

kegiatan bermain. anak-anak yang lebih muda dengan ciri-ciri

bermain anak-anak remaja. Jadi alasan periode ini disebut sebagai

10
usia bermain adalah karena luasnya minat dan kegiatan bermain dan

bukan karena banyaknya waktu untuk bermain. Jadi dapat

disimpulkan bahwa masa ini adalah masa atau usia dini yang paling

tepat bagi anak memperoleh pendidikan kesehatan membuang

sampah dimana anak senang mempelajari apa yang ada di sekitarnya

dengan suka bermain dan berkelompok dengan teman–temannya

baik dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan di

sekitarnya.

2. Jenis Kelamin.

Jenis Kelamin dapat mempengaruhi anak dalam membuang sampah.

Antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan kebiasaan mengenai

pola hidup bersih. Hal tersebut juga dapat menyebabkan tahap

membuang sampah antara laki-laki dan perempuan dapat berbeda.

(Cupuwatie, 2010).

3. Ketersediaan Fasilitas.

Ketersediaan fasilitas yaitu suatu sarana yang disediakan untuk

kepentingan umum, berupa tempat sampah di sekolah. Tempat Sampah.

Tempat sampah adalah tempat untuk membuang sampah secara

sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik, biasanya

diletakkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

4. Peran Guru.

Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi

mendidik, mengajar, dan melatih. Peran guru dalam menjalankan tugas di

sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua ke dua dan

11
mampu menarik simpati para siswa sehingga pelajaran apapun yang

diberikan hendaknya dapat menjadi motifasi bagi siswanya dalam

mengajar (Wahyu, 2015). Seorang guru juga berperan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa.

Oleh karena itu, guru harus bisa membuat siswanya tertarik untuk

mengikuti pelajaran. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak

menarik, maka kegagalan pertama adalah Ia tidak dapat menanamkan

benih pengajaranya pada siswanya, para siswa akan enggan menghadapi

guru yang tidak menarik sehingga pelajaran tidak dapat diserap dengan

baik dan setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.

Dalam gambaran kelas masa depan, menurut Flewelling dan Higginson

(Suyono, 2012) menggambarkan peran guru meliputi : Memberikan

stimulasi kepada siswa dengan menyediakan tugas-tugas pembelajaran

yang kaya dan terancang baik untuk meningkatkan perkembanagan

intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Berinteraksi dengan siswa

untuk mendorong keberanian, mengilhami, menantang, berdiskusi,

berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai, dan merayakan

perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan. Misalnya, membuang

sampah sampah pada tempatnya harus di ajarkan kepada para anak didik

sebagai suatu pelajaran yang memang umum dan wajib dilakukan bukan

hanya disekolah. Dengan tujuan anak mampu membawa perubahan

perilaku ketika anak sudah mulai paham akan kebiasaan tersebut.

12
5. Peran Teman.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) diartikan sebagai

“kawan, sahabat, atau orang yang sama-sama bekerja dan berbuat”

sedangkan dalam penelitian Syafirah (2013). teman sebaya adalah anak-

anak yang 38 tingkat usia dan kematangannya kurang lebih sama.

menyatakan teman sebaya adalah kelompok dengan berbagai

karakteristik yang sama termasuk umur, jenis kelamin, tempat tinggal

serta mempunyai pengalaman yang sama Hubungan paling kuat yang

berkembang di luar keluarga anak usia sekolah adalah teman sebaya, baik

yang ada dilingkungan tempat tinggal maupun di sekolah. Beberapa teori

tentang peran teman sebaya, antara lain : hubungan teman sebaya dan

aktivitas di luar rumah semakin memainkan peran penting terhadap

kehidupan anak usia sekolah. Pergaulan teman sebaya dapat

mempengaruhi perilaku. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif

dan negative. Pengaruh positif yang dimaksudkan adalah ketika individu

bersama teman-teman sebayanya melakukan aktifitas yang bermanfaat

seperti membentuk kelompok belajar dan patuh pada norma-norma

masyarakat. Sedangkan pengaruh negatif yang dimaksudkan dapar

berupa pelanggaran terhadap norma-norma sosial, dan pada lingkungan

sekolah berupa pelanggaran terhadap aturan sekolah. Dalam hal ini maka

peran teman sangat diperlukan karena siswa sekolah dasar umumnya

lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman sekolah khususnya dalam

mengajak untuk mebiasakan membuang sampah pada tempatnya.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan

pendekatan kuantitatif dan menggunakan desain cross sectional yang

bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan rendahnya minat

kesadaran siswa dalam mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan.

3.2 Desain Penelitian

Faktor yang
mempengaruhi :

1. Umur
2. Jenis Kelamin Minat Kesadaran Tindakan dalam
3. Fasilitas pengolahan Siswa mengolah sampah
sampah
4. Peran Guru
5. Peran Teman

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Pamekasan yang

terletak Jl. Pramuka No.2, Rw.08, Barurambat Kota Kec.Pamekasan

Kabupaten Pamekasan,Jawa Timur 69317.

Adapun yang menjadi alasan penelitian memilih lokasi yaitu :

1. Berdasarkan observasi awal siswa di SMAN 1 Pamekasan secara umum

minat kesadaran mengolah sampah belum terlaksana dengan baik.

2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang minat kesadaran mengolah

sampah siswa SMAN 1 Pamekasan.

14
Penelitian ini dimulai bulan April 2021 sampai selesai yang dimulai dari

pengumpulan data sekunder, identifikasi masalah, penelusuran kepustakaan,

penentuan judul, penyusunan makalah, penelitian, analisis data dan

penyusunan hasil penelitian.

3.4 Popolasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI I SMAN 1 Pamekasan

sebanyak 34 siswa. Adapun penentuan sampel menggunakan random

sehingga sampelnya adalah sebagian siswa kelas XI I sebanyak 6 orang.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua jenis sumber

data yaitu :

1. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung

dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner, yang

dimodifikasi dari skripsi atau jurnal yang berhubungan tentang faktor-

faktor yang berhubungan dengan perilaku mengolah sampah pada siswa

SMAN 1 Pamekasan.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari SMAN 1 Pamekasan,

berupa data jumlah siswa kelas XI I dan data pengolahan sampah dari tim

Adiwiyata SMAN 1 Pamekasan

15
3.6 Metode Pengukuran

1. Instrumen.

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner dan observasi yang telah

disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari data

karakteristik responden umur, jenis kelamin, fasilitas pengolahan

sampah, peran guru, peran teman, perilaku yang terdiri dari minat dan

kesadaran responden dalam mengolah sampah. Observasi terdiri dari

ketersediaan fasilitas pengolahan sampah.

2. Aspek Pengukuran.

Aspek pengukuran dalam penelitian ini terbagi menjadi :

a. Jenis Kelamin.

Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang

ditemukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu

yang dikategorikan ke dalam skala nominal berikut :

1) Laki-laki

2) Perempuan

b. Umur.

Umur responden adalah lama hidup responden yang dihitung sejak

lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan.

c. Ketersediaan Fasilitas.

Ketersediaan Fasilitas yaitu suatu sarana yang disediakan untuk

pengolahan sampah di sekolah. Fasilitas pengolahan sampah diukur

melalui lembar observasi berdasarkan peraturan Keputusan Menteri

16
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1429/MENKES/SK/XII/2006

dengan kriteria komponen mempunyai dua kategori pilihan, yaitu :

1) Ada

2) Tidak Ada

d. Peran Guru.

Peran guru diukur melalui 6 pertanyaan dengan menggunakan skala

Guttman. Kriteria dalam pertanyaan ini terdiri dari “Pernah”, dan

“Tidak pernah” dengan system skor : 1 untuk jawaban pernah dan 0

untuk tidak pernah. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan

nilai tertinggi adalah 5.

e. Peran Teman.

Peran teman diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala

Guttman. Kriteria dalam pertanyaan ini terdiri dari “Pernah”, dan

“Tidak pernah” dengan system skor : 1 untuk jawaban pernah dan 0

untuk tidak pernah. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan

nilai tertinggi adalah 5.

f. Minat kesadaran.

Minat kesadaran diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunkaan

skala Likert (Riduwan, 2008), kriteria dalam pertanyaan sikap adalah

melakukan atau tidak melakukan. Nilai tertinggi dari seluruh

pertanyaan adalah 5, dan nilai terendah dari seluruh pertanyaan adalah

0.

Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori jumlah

nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

17
1. Minat kesadaran baik, apabila nilai yang diperoleh > 75%

2. Minat kesadaran sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75%

3. Minat kesadaran kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45%

3.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut diatas maka hipotesis penelitian

disusun sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh Fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran

teman secara simultan terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah

di SMAN 1 Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

2. Terdapat pengaruh Fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran

teman secara parsial terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di

SMAN 1 Pamekasan Kabupaten Pamekasan.

3.8 Metoda Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing (Pemeriksaan Data).

Editing dilakukan untuk memriksa ketepatan dan kelengkapan jawaban

atas pertanyaan. Apabila terdapat jawaban yang belum tepat atau terdapat

kesalahan maka data harus dilengkapi dengan cara wawancara kembali

terhadap responden.

2. Coding (Pemberian Kode). Data yang telah terkumpul dan dikoreksi

ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode kepada masing-

masing kategori.

18
3. Entry (Memasukkan Data). Data yang akan dimasukkan yakni dengan

jawabanjawaban dari masing-masing pertanyaan yang diajukan pada

responden dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) yang dimasukkan

dalam program statistic komputer yang dipakai ialah program SPSS

(Statistical Product Service Solution).

4. Cleaning (Pembersih Data). Semua data dari setiap sumber data atau

responden yang telah selesai dimasukkan, perlu diperiksa kembali untuk

melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi kembali.

3.9 Metode Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini mencakup :

1. Analisis Univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal

variabel-variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi dan hitungan presentasenya. Analisa data dilakukan dengan

menggunakan aplikasi statistik computer yaitu SPSS (Statistic Program

System Solution) untuk menggambarkan variabel penelitian yang diteliti.

2. Analisis Bivariat, apabila telah dilakukan analisis univariat hasilnya akan

diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan

dengan analisis bivariat. Analisis bivariat yaitu analisis yang digunakan

untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel independen yang berupa

umur, jenis kelamin dan variabel dependen yang berupa minat kesadaran

mengolah sampah pada siswa SMAN 1 Pamekasan, dengan menggunakan

analisis uji Regresi Linier Berganda pada tingkat kepercayaan 95%..

19
Dalam penelitian ini meliputi variabel Fasilitas pengolahan sampah

(X1), Peran Guru (X2) dan Peran teman (X3). Persamaan model regresi

linier berganda tersebut adalah :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = Minat Kesadaran Mengolah Sampah

B0 = Konstanta

X1 = Fasilitas pengolahan sampah

X2 = peran guru

X3 = peran teman

b1, b2, b3 = Koefisien Regresi Parsial

e = Variabel pengganggu

Model ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran teman terhadap minat

kesadaran mengolah sampah pada siswa SMAN 1 Pamekasan. Model

analisis regresi linier berganda, diolah dengan menggunakan program

SPSS 15,0.

Dalam uji statistic ini diperlukan untuk mengetahui besarnya

koefisien determinasi (R2). Kegunaan R2 ini untuk mengukur besarnya

sumbangan atau kontribusi variasi variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variiasi variabel tidak bebasnya.

Langkah berikutnya adalah mengetahui koefisien korelasi (multiple

R). kegunaan dari R adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara

20
variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya. Apabila harga R yang

diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin erat/kuat

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya dan jika

harga R yang diperoleh mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan semakin

lemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya.

21
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi SMAN 1 Pamekasan

SMA Negeri 1 Pamekasan, dibentuk pada tahun 1948. Proses belajar

mengajar diselenggarakan di Gedung Eks. Karesidenan Madura. Sekolah ini

terletak di pusat kota Pamekasan yang saat itu beralamat di Jl. Slamet Riyadi

No.1 Pamekasan atau di sebelah utara Monumen Arek Lancor (kini). Dan

merupakan satu-satunya sekolah SMA di Madura saat itu. Karena pada saat

itu yang ada hanya 1 (satu) sekolah SMA yaitu SMAN 1 Pamekasan. Sekolah

ini telah melahirkan banyak tokoh diantaranya Jenderal R. Hartono (Mantan

KSAD dan Mantan Menteri Penerangan saat Presiden Soeharto).

Pada 13 Nopember tahun 1951 di bangunlah gedung baru SMA Negeri

1 Pamekasan di Jl. Pramuka No. 2 Pamekasan. Dan jalan tembus dari

Karisidenan ke SMAN 1 Pamekasan tampak dalam foto tersebut. Jalan

tembus ini kemudian di tutup pada tahun 1988. Seiring perjalanan waktu,

seiring pula dengan perkembangan zaman. SMAN 1 Pamekasan dengan

segala prestasi dan keunggulannya berstatus sebagai : Sekolah Kategori

Mandiri Tahun 2007, Sekolah Standart Nasional Tahun 2008

dan Sekolah RSBI tahun 2009 – 2014. Berdasarkan Badan Akreditasi

Nasional (BAN SNP) SMAN 1 Pamekasan meraih Akreditasi A Nilai 93,

terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2016.

22
SMA Negeri 1 Pamekasan diusianya yang sudah berusia 67 tahun,

berbagai prestasi akademik dan non akademik di Tk. Kabupaten s.d Tk.

Internasional telah banyak yang diraih, antara lain Prestasi Internasional

Olympiade Fisika-Medali Emas 2006, Prestasi Internasional Olympiade

Fisika-Medali Emas 2010 dan Prestasi Internasional Olympiade Matematika-

Medali Emas 2010. Prestasi lainnya antara lain ISO 9000 2008, 31 SMA

Terbaik se Indonesia, Juara I KIR tingkat Nasional, Juara I Robotika Tingkat.

Nasional, Medali Emas Pencak Silat Nasional, Medali Perak O2SN Qiroah,

Medali Emas KSN Geografi 2020, Juara I Nasional Robotika 2020 serta

prestasi lain yang sangat membanggakan.

4.1.2 Deskripsi Responden

Responden pada penelitian ini merupakan sebagian siswa kelas XI I

SMAN 1 Pamekasan Tahun Pelajaran 2020/2021sebanyak 6 orang, dengan

data sebagai berikut :

No Nama Jenis Kelamin Umur


1 Rendi Rahman L 17
2 Nazwa Fenty Nurmalita P 17
3 chece lina P 16
4 Linda Wahyuni putri P 17
5 Mega yunia erwandi P 16
6 Aulia Nur fadilah P 17

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variable penelitian merupakan paparan data hasil penelitian yang

berupa deskripsi tentang fasilitas pengolahan sampah (X1), peran guru (X2)

dan peran teman (X3) serta minat kesadaran mengolah sampah (Y). Selain itu

23
juga dipaparkan tentang hasil tabulasi pada masing-masing variable bebas

dengan variable terikatnya.

Berdasarkan nilai rata-rata tanggapan responden tentang fasilitas

pengolahan sampah (X1), peran guru (X2) dan peran teman (X3) di SMAN 1

Pamekasan dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2 Hasil Rekapitulsi Jawaban Responden

N %
Variabel Skor Kategori
o
1 Fasilitas Pengolahan Sampah 3 60% Cukup
2 Peran Guru 2,67 53% Cukup
3 Peran Teman 2.17 43% Kurang
Minat Kesadaran Mengolah
4 2.17 43% Kurang
Sampah

4.1.4 Analisis Regresi Secara Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui pengaruh variabel fasilitas pengolahan sampah, peran

guru dan peran teman terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di

SMAN 1 Pamekasan secara simultan atau untuk membuktikan hipotesis

pertama adalah dengan melakukan uji F atau uji serentak.

Hipotesis pertama yang diajukan adalah diduga bahwa variabel fasilitas

pengolahan sampah, peran guru dan peran teman secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di

SMAN 1 Pamekasan.

Adapun hasil perhitungan analisis kuantitatif dengan me0nggunakan

bantuan SPSS 17.0 for windows. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

4.13 berikut :

24
Tabel 3 Hasil Analisis Variabel Fasilitas pengolahan sampah, Peran guru
Dan Peran teman Terhadap Minat kesadaran siswa mengolah
sampah Di SMAN 1 Pamekasan

No Variabel Koefisien Regresi


Fasilitas pengolahan sampah (X1) 0,409
Peran guru (X2) 0,417
Peran teman (X3) 0,215
Adjusted R Square = 0,784 Probabilitas = 0,000
Ratio F = 43.308 Konstanta = 0,118
Multiple R = 0,896 DF = 3
Sumber : data diolah

Dari tabel di atas yang merupakan nilai hasil perhitungan dengan program

SPSS 17.0 for windows, menghasilkan persamaan regresi berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 0,118 + 0,409 X1 + 0,417 X2 + 0,215 X3

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa koefisien regresi linier pada

variabel bebas X1 (Fasilitas pengolahan sampah) adalah 0,409 dan X 2 (Peran

guru) adalah 0,417, serta X3 (Peran teman) adalah 0,215. Berdasarkan data

ini didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut berkorelasi secara positif yang

berarti bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah

dengan variabel tidak bebasnya. Berdasarkan data tersebut dapat dianalisa

bahwa jika variabel fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran teman

ditingkatkan, maka akan berakibat pada meningkatnya minat kesadaran siswa

mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan.

25
Hasil analisis regresi linier tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Konstanta = 0,118

Artinya jika variabel fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran

teman dianggap konstan (= 0) maka minat kesadaran siswa mengolah

sampah di SMAN 1 Pamekasan akan meningkat sebesar 11,8 satuan.

2. 0,409 X1 (Fasilitas pengolahan sampah)

Artinya jika fasilitas pengolahan sampah ditingkatkan dengan satu satuan

fasilitas pengolahan sampah yang ada pada saat ini, maka minat kesadaran

siswa mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan akan bertambah sebesar

40,9 satuan.

3. 0,417 X2 (Peran guru)

Artinya jika peran guru ditingkatkan dengan satu satuan peran guru yang

ada pada saat ini, minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan akan meningkat sebesar 41,7 satuan.

4. 0,215 X3 (Peran teman)

Artinya jika peran teman ditingkatkan dengan satu satuan peran teman

yang ada pada saat ini, maka minat kesadaran siswa mengolah sampah di

SMAN 1 Pamekasan akan bertambah sebesar 21,5 satuan.

Untuk mengetahui kontribusi variabel-variabel bebas secara simultan

terhadap variabel terikatnya dapat dilihat pada koefisien determinant

(Adjusted R Square =R2). Nilai Adjusted R Square adalah 0,784 (78,4%), hal

ini menunjukkan bahwa minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya yaitu fasilitas

pengolahan sampah, peran guru dan peran teman sebesar 78,4 %. Sedangkan

26
sisanya yaitu 21,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar ketiga variable di

atas.

Besarnya koefisien korelasi (Multiple R) adalah 0,896 atau 89,6%. Hal ini

menunjukkan hubungan yang sangat erat antara variabel bebas dengan

variabel terikatnya, karena koefisien mendekati angka 1 (100%). Pengujian

hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada pengaruh fasilitas pengolahan

sampah, peran guru dan peran teman secara simultan (bersama-sama) dan

bermakna terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan. Hipotesis di atas akan dibuktikan dengan menggunakan uji

serentak (Uji F).

Pada tabel di atas menunjukkan besarnya F hitung adalah 43.308 dengan

taraf signifikansi 0,000 pada taraf signifikan (α) sebesar 5% atau 0,05.

Berdasarkan probabilitas 0,000 < 0,05 diatas, maka hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa ada pengaruh fasilitas pengolahan sampah, peran guru

dan peran teman secara simultan (bersama-sama) terhadap minat kesadaran

siswa mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan terbukti.

4.1.5 Analisis Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variable dependen

yang diuji apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

Signifikansi dalam output kurang dari 0,05 maka variabel dependen

berpengaruh signifikan terhadap variable independen. Untuk mengetahui

seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel yaitu Fasilitas pengolahan

sampah (X1), Peran guru (X2) dan Peran teman (X3) secara parsial

27
berpengaruh terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan dilakukan dengan menggunakan Uji t. Berikut hasil pengujian

hipotesis dengan uji t pada tabel berikut :

Tabel 5 Pengaruh Variabel Fasilitas pengolahan sampah, Peran guru Dan


Peran teman Secara Parsial Terhadap Minat kesadaran siswa
mengolah sampah Di SMAN 1 Pamekasan

Koefisie
r2
Variabel n t hitung signifikansi
Parsial
Regresi
Fasilitas pengolahan
0,409 4,728 0,000 0,641
sampah (X1)
Peran guru (X2) 0,417 3,427 0,002 0,518
Peran teman (X3) 0,215 2,047 0,049 0,340

Dari ke tiga variabel bebas di atas, dapat diketahui bahwa semua

variabel bebas mempunyai taraf signifikan < 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa Fasilitas pengolahan sampah (X1), peran guru (X2) dan peran teman

(X3) masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial

terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan.

Variabel fasilitas pengolahan sampah (X1) mempunyai taraf

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa variabel fasilitas

pengolahan sampah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat

kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan. Begitu pula

nilai r2 parsial sebesar 0,647 menunjukkan bahwa fasilitas pengolahan

sampah mampu memberikan kontribusi terhadap minat kesadaran siswa

mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan sebesar 64,7 %.

Variabel peran guru (X2) mempunyai taraf signifikansi sebesar

0,002 < 0,05, yang berarti bahwa variabel peran guru mempunyai

28
pengaruh yang signifikan terhadap minat kesadaran siswa mengolah

sampah di SMAN 1 Pamekasan. Begitu pula nilai r2 parsial sebesar 0,518

menunjukkan bahwa peran guru mampu memberikan kontribusi terhadap

minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan sebesar

51,8 %.

Variabel peran teman (X3) mempunyai taraf signifikansi sebesar

0,049 < 0,05, yang berarti bahwa variabel peran teman mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat kesadaran siswa mengolah

sampah di SMAN 1 Pamekasan. Begitu pula nilai r2 parsial sebesar 0,340

menunjukkan bahwa peran teman mampu memberikan kontribusi terhadap

minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan sebesar

34,0 %.

Berdasarkan hasil analisa di atas, didapatkan bahwa variabel

fasilitas pengolahan sampah (X1) mempunyai pengaruh yang dominan

terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan, yang selanjutnya diikuti oleh variabel peran guru (X 2) serta

variabel peran teman (X3) yang mempunyai pengaruh paling rendah

terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di SMAN 1

Pamekasan.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat kesadaran siswa dalam

mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan dalam kategori rendah. Terdapat

29
beberapa factor yang mempengaruhi kondisi ini, yaitu umur, jenis kelamin,

fasilitas pengolahan sampah,p[eran guru dan peran teman.

Berdasarkan data penelitian, umur responden seluruhnya berada pada usia

remaja, dimana kondisi ini secara psikologis cenderung labil dan mudah

terpengaruh. Oleh karena itu lingkungan yang baik serta pendidikan serta

teladan yang baik akan lebih berpengaru kepada siswa termasuk dalam minat

kesadaran mengolah sampah. Anak dalam usia ini cenderung menunjukkan

untuk dapat berkuasa dan mencari teman sebaya untuk berkelompok dan

menjadi dorongan untuk bersaing antar kelompok yang disebut masa

“competitive socialization”.

Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya

daripada orang yang belum tinggi kedewasaannya. Makin tua umur seseorang

maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi

pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat ketika berumur belasan tahun.

Dari penelitian ini didapatkan data bahwa secara umum siswa berjenis

kelaminlakui-laki cenderung memiliki minat kesadaran lebih baik dalam

mengolah sampah dibandingkan perempuan. Kondisi ini secara psikologi

menurut Lounge bahwa perempuan cenderung memiliki kepribadian yang

menyukai kebersihan dan keindahan, sehingga mereka tidak menyukai untuk

mengolah sampah.

Sarana pengolahan sampah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

seseorang yang tercermin pada praktik atau tindakannya. Ketersedisan

fasilitas-fasilitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang kelompok

30
masyarakat. Pengaruh ketersediaan fasilitas akan sesuata hal terhadap

perilaku dapat bersifat positif atau negatif.

SMAN 1 Pamekasan merupakan salah satu sekolah Adiwiyata provinsi

Jawa Timur. Namun berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa meskipun

tempat sampah sudah baik, dan tersebar merata di seluruh lingkingan sekolah,

namun fasilitas pegolahan dan pengangkutan sampah serta ruangan khusus

pengolahan sampah masih belum memadai. Oleh karena itu diperlukan

peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pengolahan sampah di SMAN 1

Pamekasan.

Peran guru dalam memberikan pendidikan dan pelatihan peng Menurut

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 guru adalah pendidika

professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan menengah.

Selain itu peran guru tak hanya sebatas pemindahan ilmu (transfer of

knowledge) maupun pengembangan (transform of knowledge) tetapi lebih

dari itu yakni internalisasi nilai (internalization of value). Direktorat Bina

Kesehatan Jiwa (2005) mengemukakan bahwa guru adalah orang yang paling

bertanggung jawab atas pengembangan karakter seorang anak di sekolah

olahan sampah sudah cukup baik, meskpun masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan hasil penelitian peran teman memberikan skor yang rendah.

Menurut peneliti, faktor teman sangat mempengaruhi perilaku dari responden

yang ingin selalu berperilaku sama dengan teman karib. Peningkatan perilaku

secara statistik mempunyai makna, akan tetapi penilaian perilaku tidak dapat

31
dilakukan secara cepat dimana pada keadaan ini dibutuhkan kerjasama

khususnya pihak sekolah untuk terus memantau perilaku dari siswa sekolah

tersebut. Pemantauan perilaku tersebut dapat dilihat dari keseharian siswa

dalam perilaku membuang sampah dimulai dari hal yang terkecil seperti

membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampah, menggunakan dan

memanfaatkan kembali barang bekas ataupun mengolah sampah menjadi

bahan yang lebih berguna secara manfaat ataupun estetika.

Melalui interaksi dengan teman sebaya, individu akan berkenalan dan

mulai bergaul dengan teman-temannya untuk kemudian membentuk

kelompok-kelompok, jika perilaku temannya tersebut telah dirasa cocok.

Teman sebaya adalah kelompok orang-orang yang seumur dan mempunyai

kelompok sosial yang sama, seperti teman sekolah atau teman bekerja.

Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku baik positif maupun

negative. Pengaruh positif yang dimaksud adalah ketika individu bersama

teman-teman sebayanya melakukan aktifitas yang bermanfaat seperti

membentuk kelompok belajar 5 dan patuh pada norma-norma dalam

masyarakat.

32
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai factor rendahnya minat kesadaran

siswa dalam mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Karakteristik responden berdasarkan usia adalah homogen yaitu 16-17

tahun serta 5 orang berjenis kelamin perempuan (83,3%)

2. Fasilitas pengolahan sampah di SMAN 1 Pamekasan berada dalam

kategori cukup (60%)

3. Peran guru dalam memberikan pendidikan dan pelatihan mengolah

sampah kepada siswa di SMAN 1 Pamekasan berada dalam kategori

cukup (53%)

4. Peran teman dalam mengolah sampah kepada siswa di SMAN 1

Pamekasan berada dalam kategori kurang (43%)

5. Minat kesadaran siswa dalam mengolah sampah di SMAN 1 Pamekasan

berada dalam kategori kurang (43%)

6. Ada pengaruh factor fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran

teman secara simultan terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah

di SMAN 1 Pamekasan

7. Ada pengaruh factor fasilitas pengolahan sampah, peran guru dan peran

teman secara parsial terhadap minat kesadaran siswa mengolah sampah di

SMAN 1 Pamekasan

33
5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan oleh peneliti adalah :

1. Disarankan kepada siswa SMAN 1 Pamekasan untuk mewujudkan

perilaku hidup bersih dan sehat yang berkaitan dengan membuang sampah

pada tempatnya dan mengolah sampah dengan konsep 3 R, tidak hanya

sekedar kewajiban dari sekolah tetapi menyadari membuang sampah

merupakan suatu kebersihan.

2. Disarankan kepada Sekolah, agar lebih menyediakan fasilitas pengolahan

sampah yang memenuhi syarat kesehatan, seperti tempat sampah tertutup

disekolah dan lebih meningkatkan kebersihan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Baqiroh, Nur Faizah A B (2019). Timbunan Sampah Nasional Capai 64 Juta Ton
Per Tahun, [online], dari:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190221/99/89 1611/timbulan-sampah-
nasional-capai-64-juta-ton-per-tahun (diakses hari Selasa tanggal 23
Februari 2021,pukul 16.00 WIB)

Dani, Muhammad H (2018). Sampah dan Problematika Masyarakat Perkotaan,


[online], dari:
https://analisadaily.com/berita/arsip/2018/3/18/523178/sampah-
danproblematika-masyarakat-perkotaan (diakses hari Selasa tanggal 23
Februari 2021,pukul 16.30 WIB)

Kurnia, Nining (2019). Sampah Menjadi Masalah Lingkungan di Indonesia,


[online],
dari:https://www.kompasiana.com/niningkurnia/5cbef26595760e2b081e
54a 4/sampah-menjadi-masalah-lingkungan-di-indonesia(diakses hari
Selasa tanggal 23 Februari 2021,pukul 16.40 WIB)

Handoyo, (2019). Sampah Plastik Menunjukkan Tren Peningkatan Dalam 10


Tahun Terakhir,
[online],dari:https://www.amp.kontan.co.id/news/sampahplastik-
menunjukkan-tren-peningkatan-dalam-10-tahun-terakhir (diakses hari
Selasa tanggal 23 Februari 2021,pukul 16.40 WIB)

Buntojo, Ingrid Sabatini Priadi (2019). Meningkatnya Tren Kesadaran


Lingkungan Dengan Mengurangi Penggunaan Plastik, [online],
dari:https://www.brandwatc.com/blog/reactplastic-data (diakses hari
Selasa tanggal 23 Februari 2021,pukul 16.45 WIB)

Subekti, Sri, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat


Pendahuluan, Available at:
http://www.scribd.com/doc/19229978/tulisan-bektihadini (diakses hari
Selasa tanggal 24 Februari 2021,pukul 16.46 WIB)

35
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR RENDAHNYA MINAT KESADARAN SISWA DALAM
MENGOLAH SAMPAH DI SMA NEGERI 1 PAMEKASAN

Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :

Petunjuk Pengisian :
 Responden dimohon mengisi identitas diri.
 Berilah tanda (x) pada jawaban yang menurut anda paling benar.

A. FAKTOR PENYEBAB MINAT KESADARAN SISWA DALAM


MENGOLAH SAMPAH DI SMA NEGERI 1 PAMEKASAN

1. Ketersediaan Fasilitas Pengolahan Sampah

No Fasilitas Pengolahan Sampah Ada Tidak Ada


1 Tempat sampah di kelas dan lingkungan
sekolah
2 Tempat sampah terpilah di sekolah
3 Sarana pengangkutan sampah yang sudah
dipilah
4 Tempat khusus tempat pengolahan
sampah organik
5 Tempat khusus tempat pengolahan
sampah anorganik

2. Peran Guru

Tidak
No Peran Guru Pernah
Pernah
1 Apakah guru pernah mengajarkan cara
pemilahan sampah organik dan
anorganik?
2 Apakah guru pernah mengajarkan cara
pengolahan sampah organik dan
anorganik?
3 Apakah guru pernah memberikan contoh
proses mengolah sampah ?
4 Apakah guru pernah mengadakan lomba
hasil pengolahan sampah di setiap kelas ?
5 Apakah guru pernah memberikan hadiah
kepada siswa yang menghasilkan
pengolahan sampah terbaik ?

36
3. Peran Teman

Tidak
No Peran Teman Pernah
Pernah
1 Apakah teman pernah mengajak
berdiskusi tentang pengolahan sampah ?
2 Apakah teman pernah membawa dan
menunjukkan hasil daur ulang pengolahan
sampah ?
3 Apakah teman pernah mengajak untuk
memilah sampah organik dan anorganik?
4 Apakah teman pernah belajar cara
pengolahan sampah organik dan
anorganik?
5 Apakah teman pernah mengajak melihat
hasil pengolahan sampah ?

B. MINAT KESADARAN SISWA MENGOLAH SAMPAH DI SMAN 1


PAMEKASAN

Tidak
No Peran Teman Pernah
Pernah
1 Apakah Anda membuang sampah pada
tempat sampah secara terpilah ?
2 Apakah anda pernah mencoba memungut
sampah di sekitar anda dan membuangnya
ke tempat sampah ?
3 Apakah anda pernah mencoba
memanfaatkan barang bekas ?
4 Apakah anda pernah mencoba mengolah
sampah di lingkungan sekitar anda ?
5 Apakah anda merasa terperan teman
untuk mengolah sampah di sekitar anda ?

37
LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA

HASIL KUESIONER RESPONDEN

38
Lampiran 1
REKAPITULASI HASIL KUESIONER FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KESADARAN SISWA MENGOLAH SAMPAH DI SMAN
1 PAMEKASAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KESADARAN SISWA MENGOLAH SAMPAH


Res
NAMA JK UMUR
p Fasilitas Sampah Peran Guru Peran Teman
Jm
1 2 3 4 5 % Kategori 1 2 3 4 5 Jml % Kategori 1 2 3 4 5 Jml % Kategori
l
1 Rendi Rahman L 17 1 1 1 1 1 5 100% Baik 1 1 1 0 1 4 80% Baik 1 1 1 0 0 3 60% Baik
Nazwa Fenty
2 P 17 1 1 1 1 0 4 80% Baik 1 1 1 0 1 4 80% Baik 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
Nurmalita
3 chece lina P 16 1 0 0 1 1 3 60% Cukup 0 0 0 1 1 2 40% Kurang 0 1 0 0 0 1 20% Kurang
4 Linda Wahyuni putri P 17 1 0 0 0 0 1 20% Kurang 1 1 0 1 0 3 60% Cukup 0 0 1 0 0 1 20% Kurang

5 Mega yunia erwandi P 16 1 1 1 0 0 3 60% Cukup 1 1 1 0 0 3 60% Cukup 1 1 0 1 0 3 60% Cukup


6 Aulia Nur fadilah P 17 1 1 0 0 0 2 40% Kurang 0 0 0 0 0 0 0% Kurang 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
2,6
REKAPITULASI Rata-Rata 3 60% Cukup Rata-Rata 53% Cukup Rata-Rata 2,17 43% Kurang
7

1
Lampiran 2
REKAPITULASI HASIL KUESIONER MINAT KESADARAN SISWA
MENGOLAH SAMPAH DI SMAN 1 PAMEKASAN

MINAT KESADARAN SISWA MENGOLAH


SAMPAH
Resp NAMA
Jumla
1 2 3 4 5 % Kategori
h
1 Rendi Rahman 1 1 1 0 1 4 80% Baik

2 Nazwa Fenty Nurmalita 1 1 0 0 1 3 60% Cukup


3 chece lina 1 0 0 0 0 1 20% Cukup

4 Linda Wahyuni putri 1 1 0 0 0 2 40% Kurang


5 Mega yunia erwandi 1 1 0 0 0 2 40% Cukup

6 Aulia Nur fadilah 1 0 0 0 0 1 20% Kurang


REKAPTULASI Rata-Rata 2,17 43% Kurang

1
Lampiran 3
UJI STATISTIK FAKTOR RENDAHNYA MINAT KESADARAN
SISWA DALAM MENGOLAH SAMPAH DI SMAN 1 PAMEKASAN

Correlations
Minat Fasilitas
Guru Teman
Kesadaran Sampah
Pearson Minat Kesadaran 1.000 .803 .723 .729
Correlation Fasilitas Sampah .803 1.000 .512 .623
Guru .723 .512 1.000 .587
Teman .729 .623 .587 1.000
Sig. (1-tailed) Minat Kesadaran . .000 .000 .000
Fasilitas Sampah .000 . .001 .000
Guru .000 .001 . .000
Teman .000 .000 .000 .
N Minat Kesadaran 6 6 6 6
Fasilitas Sampah 6 6 6 6
Guru 6 6 6 6
Teman 6 6 6 6

Model Summary
Change Statistics
Std. Error
R Adjusted of the R Square F Sig. F
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .896a .802 .784 .342 .802 43.308 3 32 .000
a. Predictors: (Constant), Teman, Guru, Fasilitas Sampah

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.223 3 5.074 43.308 .000a
Residual 3.749 32 .117
Total 18.972 35
a. Predictors: (Constant), Teman, Guru, Fasilitas Sampah
b. Dependent Variable: Minat Kesadaran membuang sampah

2
Coefficientsa
95%
Confidence
Unstandardize Standardized Interval for
d Coefficients Coefficients B Correlations
Lowe
r Upper
Std. Boun Boun Zero-
Model B Error Beta t Sig. d d order Partial Part
1 (Constant) .118 .375 .314 .755 -.646 .882
Fasilitas
.409 .087 .488 4.728 .000 .233 .585 .803 .641 .372
Sampah
Guru .417 .122 .342 3.427 .002 .169 .665 .723 .518 .269
Teman .215 .105 .224 2.047 .049 .001 .430 .729 .340 .161
a. Dependent Variable: Kinerja

Anda mungkin juga menyukai