Berdasarkan penelitian
Kulit pisang ambon dapat terdahulu kulit pisang ambon
dimanfaatkan kedalam sediaan mengandung serat yang cukup Kulit pisang sementara hanya
sabun mandi cair yang tinggi, vitamin C, vitamin B, dapat digunakan sebagai pakan
berfungsi untuk melembabkan Kalsium, Protein dan ternak atau dibuang begitu saja
dan menghaluskan kulit karbohidrat sehingga menimbulkan
(Munadjim, 1998) permasalahan lingkungan.
Rumusan Masalah
Apakah limbah kulit pisang ambon dapat dimanfaatkan menjadi sabun cair?
Berapakah konsentrasi optimum dari limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair?
Hipotesis Penelitian
Limbah kulit pisang ambon (Musa paradisiaca Var. Sapientum L) dapat dijadikan sabun mandi cair.
Memiliki konsentrasi optimun limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair.
Tujuan Penelitian
Mengetahui manfaat limbah kulit pisang ambon (Musa paradisiaca Var. Sapientum L) dapat dijadikan
sabun mandi cair.
Mengetahui konsentrasi optimum limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair.
Kerangka Pikir Penelitian
Uji Organoleptis
Ekstrak Etanol Kulit Pisang
ambon (Musa paradisiaca Var. Uji pH
Sapientum L) dengan Uji Evaluasi Mutu Sabun
konsetrasi 5,10,dan 15 %. Cair. Uji Kadar Alkali
Yang di formulasikan dalam Berdasarkan SNI, 1996 Bebas
bentuk sediaan sabun mandi
cair Uji Bobot jenis
sediaan
Uji Viskositas
Metode Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan sabun mandi cair dari limbah kulit pisang
ambon. Penelitian meliputi uji organoleptis (diuji dengan mengamati bentuk, warna, dan
Penelitian bau), ujippH, uji kadar alkali bebas, uji bobot jenis sediaan, uji stabilitas busa,serta uji
hedonik sediaan sabun mandi cair dari ektrak kulit pisang ambon
Adapun penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia dan Formulasi, Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan.
Penelitian ini dilakukan diantara bulan Januari 2022 sampai Mei 2022
Prosedur Kerja
Pengelolaan Sampel
1. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan cara mencuci kulit pisang ambon sebanyak 2 kg dengan
air bersih dibawah air mengalir, kemudian ditiriskan dan kemudian diangin-anginkan.
2. Pengirisan
Kulit pisang yang telah bersih kemudian di iris tipis tipis. Tebal irisan 2-6 mm
3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara ditebarkan di atas koran, dijauhkan dari sinar
matahari langsung selama ± 2 minggu. Pengeringan berakhir ketika tanda-tanda seperti
Gambar. Pisang Ambon (Musa perubahan warna, mudah patah muncul atau rapuh.
paradisiaca var. sapientum (L.)
4. Pembuatan Serbuk Simplisia
Kunt.)
Sumber: dokumentasi pribadi, Pembuatan serbuk dilakukan dengan cara di Blender. Serbuk Simplisia di simpan pada
2021 wadah dan dijauhkan dari paparan sinar matahari langsung.
Prosedur Kerja
Pengelolaan Sampel
5. Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang ambon
Proses pembuatan ektrak kulit pisang ambon
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang kulit pisang ambon sebanyak 500 g kemudian dimasukkan kedalam
toples kaca
3. Ditambahkan etanol 70% hingga sampel terendam sempurna dengan perbandingan
1:5.
Gambar. Pisang Ambon (Musa 4. Ditutup toples dengan lakban hitam yang sebelumnya diberi aluminium foil.
paradisiaca var. sapientum (L.)
5. Dilakukan ekstraksi secara maserasi selama 3x24 jam, pada suhu kamarterlindung
Kunt.)
Sumber: dokumentasi pribadi, dari cahaya, sambil sering di aduk.
2021 6. Dilakukan penyarian setelah 3x24 jam, disaring menggunakan kain flanel
selanjutnya dirotavapor dengan suhu 50 − 700% untuk mendapatkan ekstrak kental.
Pembuatan Formula
Menurut Legi, A. P., Edy, H. J., & Abdullah, S. S. (2021). Dalam Jurnal Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri
Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn) Terhadap Bakteri
Staphylococcus. Pharmacon, 10(3), 1058-1065. Formula sabun cair yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Sabun cair dari ekstrak kulit pisang Ambon ini dibuat dalam 3 formulasi dengan
konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 5%, 10%, dan 15%.
1. Semua bahan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formula yang telah dibuat.
2. Minyak zaitun dimasukkan sebanyak 30 mL ke dalam gelas kimia kemudian
ditambahkan dengan KOH sebanyak 16 mL sedikit demi sedikit sambil terus
dipanaskan pada suhu 50° C dan diaduk menggunakan magnetic stirrer hingga
terbentuk pasta sabun.
Gambar. Pisang Ambon (Musa 3. Pasta sabun ditambahkan dengan 30 mL aquadest, lalu dimasukkan CMC-Na yang telah
paradisiaca var. sapientum (L.) dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.
Kunt.) 4. Kemudian ditambahkan asam stearat, aduk hingga homogen.
Sumber: dokumentasi pribadi, 5. Ditambahkan SLS dan aduk hingga homogen.
2021 6. Ditambahkan BHA, diaduk hingga homogen.
7. Ditambahkan pengaroma, diaduk hingga homogen.
8. Dimasukkan ekstrak kulit pisang ambon, diaduk hingga homogen.
9. Sabun cair ditambahkan dengan aquadest hingga volumenya 100 mL. Sabun
dimasukkan kedalam wadah bersih yang telah disiapkan
Evaluasi sediaan sabun Cair Ekstrak Kulit
pisang ambon
Evaluasi sediaan sabun mandi cair disesuaikan dengan persyaratan Standar Nasional
Indonesia (SNI) 06-4085-1996 dengan beberapa tambahan pengujian. Pengujian-
pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptik sediaan, pengukuran pH sediaan,
kadar alkali bebas, bobot jenis sediaan, uji viskositas sediaan, stabilitas busa, dan Uji
Hedonik.
Terima Kasih