Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca

Var. Sapientum L.) UNTUK PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR

BRIAN KRISTIAN GULO


180205127
Dosen Pembimbing : apt. ARTHA YULIANA SIANIPAR, S.Si, M.Si
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2022
Latar Belakang

Indonesia merupakan Buah pisang kaya akan Meskipun buah pisang


Pisang merupakan buah
wilayah yang nutrisi, rendah kolesterol, memiliki beragam nutrisi
tropis bernilai tinggi yang
keseluruhannya dapat serta tinggi vitamin B6 dan manfaat, tetapi
eksotik dalam rasa, warna
menghasilkan tanaman dan mengandung vitamin konsumsi buah pisang
dan bentuk
pisang C. akan menyisakan limbah
organik yaitu kulit pisang.

Berdasarkan penelitian
Kulit pisang ambon dapat terdahulu kulit pisang ambon
dimanfaatkan kedalam sediaan mengandung serat yang cukup Kulit pisang sementara hanya
sabun mandi cair yang tinggi, vitamin C, vitamin B, dapat digunakan sebagai pakan
berfungsi untuk melembabkan Kalsium, Protein dan ternak atau dibuang begitu saja
dan menghaluskan kulit karbohidrat sehingga menimbulkan
(Munadjim, 1998) permasalahan lingkungan.
Rumusan Masalah

Apakah limbah kulit pisang ambon dapat dimanfaatkan menjadi sabun cair?

Berapakah konsentrasi optimum dari limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair?
Hipotesis Penelitian

Limbah kulit pisang ambon (Musa paradisiaca Var. Sapientum L) dapat dijadikan sabun mandi cair.

Memiliki konsentrasi optimun limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair.
Tujuan Penelitian

Mengetahui manfaat limbah kulit pisang ambon (Musa paradisiaca Var. Sapientum L) dapat dijadikan
sabun mandi cair.

Mengetahui konsentrasi optimum limbah kulit pisang ambon pada pembuatan sabun cair.
Kerangka Pikir Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

Uji Organoleptis
Ekstrak Etanol Kulit Pisang
ambon (Musa paradisiaca Var. Uji pH
Sapientum L) dengan Uji Evaluasi Mutu Sabun
konsetrasi 5,10,dan 15 %. Cair. Uji Kadar Alkali
Yang di formulasikan dalam Berdasarkan SNI, 1996 Bebas
bentuk sediaan sabun mandi
cair Uji Bobot jenis
sediaan

Uji Viskositas

Uji Stabilitas Busa


Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan eksperimental yang bertujuan mengetahui suatu gejala atau
pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.

Metode Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan sabun mandi cair dari limbah kulit pisang
ambon. Penelitian meliputi uji organoleptis (diuji dengan mengamati bentuk, warna, dan
Penelitian bau), ujippH, uji kadar alkali bebas, uji bobot jenis sediaan, uji stabilitas busa,serta uji
hedonik sediaan sabun mandi cair dari ektrak kulit pisang ambon

Tempat dan waktu Penelitian

Adapun penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia dan Formulasi, Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan.
Penelitian ini dilakukan diantara bulan Januari 2022 sampai Mei 2022
Prosedur Kerja

Pengelolaan Sampel
1. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan cara mencuci kulit pisang ambon sebanyak 2 kg dengan
air bersih dibawah air mengalir, kemudian ditiriskan dan kemudian diangin-anginkan.
2. Pengirisan
Kulit pisang yang telah bersih kemudian di iris tipis tipis. Tebal irisan 2-6 mm
3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara ditebarkan di atas koran, dijauhkan dari sinar
matahari langsung selama ± 2 minggu. Pengeringan berakhir ketika tanda-tanda seperti
Gambar. Pisang Ambon (Musa perubahan warna, mudah patah muncul atau rapuh.
paradisiaca var. sapientum (L.)
4. Pembuatan Serbuk Simplisia
Kunt.)
Sumber: dokumentasi pribadi, Pembuatan serbuk dilakukan dengan cara di Blender. Serbuk Simplisia di simpan pada
2021 wadah dan dijauhkan dari paparan sinar matahari langsung.
Prosedur Kerja

Pengelolaan Sampel
 
5. Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang ambon
Proses pembuatan ektrak kulit pisang ambon
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang kulit pisang ambon sebanyak 500 g kemudian dimasukkan kedalam
toples kaca
3. Ditambahkan etanol 70% hingga sampel terendam sempurna dengan perbandingan
1:5.
Gambar. Pisang Ambon (Musa 4. Ditutup toples dengan lakban hitam yang sebelumnya diberi aluminium foil.
paradisiaca var. sapientum (L.)
5. Dilakukan ekstraksi secara maserasi selama 3x24 jam, pada suhu kamarterlindung
Kunt.)
Sumber: dokumentasi pribadi, dari cahaya, sambil sering di aduk.
2021 6. Dilakukan penyarian setelah 3x24 jam, disaring menggunakan kain flanel
selanjutnya dirotavapor dengan suhu 50 − 700% untuk mendapatkan ekstrak kental.
Pembuatan Formula
Menurut Legi, A. P., Edy, H. J., & Abdullah, S. S. (2021). Dalam Jurnal Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri
Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn) Terhadap Bakteri
Staphylococcus. Pharmacon, 10(3), 1058-1065. Formula sabun cair yang digunakan pada penelitian ini adalah :

R/ Ekstrak Daun Sirsak Minyak Zaitun


30mL
KOH 16mL
CMC – Na 1%
SLS 1%
Asam stearat 0,5%
BHA 1%
Parfum 2
Aquadest Ad 100 mL
Rancangan Formula
BAHAN SATUAN FUNGSI Konsentrasi
(% b/v) F1 F2 F3 F4

Ekstrak Kulit Pisang Ambon % Zat aktif 0 5 10 15

Minyak Zaitun % Asam lemak 30 30 30 30


KOH % Basa 16 16 16 16
CMC – Na % Pengisi dan 1 1 1 1
pengental
SLS % Surfaktan 1 1 1 1
Asam stearat % Penstabil 0,5 0,5 0,5 0,5
BHA % Antioksidan 1 1 1 1
Parfum % Pengaroma 2 2 2 2
Aquadest mL Pelarut Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
(Legi et al. 2021)
Tabel Formulasi Sabun Cair Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon
Pembuatan sabun Cair Ekstrak Kulit pisang ambon

Sabun cair dari ekstrak kulit pisang Ambon ini dibuat dalam 3 formulasi dengan
konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 5%, 10%, dan 15%.

1. Semua bahan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formula yang telah dibuat.
2. Minyak zaitun dimasukkan sebanyak 30 mL ke dalam gelas kimia kemudian
ditambahkan dengan KOH sebanyak 16 mL sedikit demi sedikit sambil terus
dipanaskan pada suhu 50° C dan diaduk menggunakan magnetic stirrer hingga
terbentuk pasta sabun.
Gambar. Pisang Ambon (Musa 3. Pasta sabun ditambahkan dengan 30 mL aquadest, lalu dimasukkan CMC-Na yang telah
paradisiaca var. sapientum (L.) dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.
Kunt.) 4. Kemudian ditambahkan asam stearat, aduk hingga homogen.
Sumber: dokumentasi pribadi, 5. Ditambahkan SLS dan aduk hingga homogen.
2021 6. Ditambahkan BHA, diaduk hingga homogen.
7. Ditambahkan pengaroma, diaduk hingga homogen.
8. Dimasukkan ekstrak kulit pisang ambon, diaduk hingga homogen.
9. Sabun cair ditambahkan dengan aquadest hingga volumenya 100 mL. Sabun
dimasukkan kedalam wadah bersih yang telah disiapkan
Evaluasi sediaan sabun Cair Ekstrak Kulit
pisang ambon

Evaluasi sediaan sabun mandi cair disesuaikan dengan persyaratan Standar Nasional
Indonesia (SNI) 06-4085-1996 dengan beberapa tambahan pengujian. Pengujian-
pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptik sediaan, pengukuran pH sediaan,
kadar alkali bebas, bobot jenis sediaan, uji viskositas sediaan, stabilitas busa, dan Uji
Hedonik.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai