Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FITOFARMASETIKA

“PREPARASI SIMPLISIA BENGKOANG TANPA PENGERINGAN”


Pertemuan ke- 3

Dosen Pengampu

apt. Fitri Kurniasari, S.Farm., M.Farm

Kelompok : 6

Penyusun :

1. Yodi Putra B. P. (24185494A) 1.

2. Ela Dewi P. S. (24185510A) 2.


3. Maria Goretti R. (24185520A)
4. Agus Wahyu N. (24185523A) 3.
5. Meldi Sanjaya (23175194A)
4.

5.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan pembuatan simplisia.

B. DASAR TEORI
Bengkoang (Pachyrhizus erosus) yang merupakan tanaman famili
leguminosaepada umumnya memberikan hasil dalam bentuk umbian. Bengkoang
memiliki kulit umbi yang tipis, berwarna krem atau coklat muda, bagian dalamnya
berwarna putih dengan kandungan cairan cukup banyak. Umbi bengkoang
mengandung antioksidan, termasuk didalamnya vitamin C, flavonoid dan saponin
yang mampu mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Umbi bengkoang juga
mengandung senyawa fenolik yang dapat menghambat pembentukan melanin
(pigmentasi) akibat sinar ultra violet (UV) matahari dan mampu menghilangkan bekas
jerawat dan pengaruh negatif kosmetik. Penggunaan bengkoang untuk body lotion
bermanfaat untuk menghambat enzim tirosinase yang dapat membuat kulit menjadi
cokelat, karena adanya kandungan vitamin C (Lukitaningsih et al. 2013). Bengkoang
juga dapat dibuat menjadi produk kecantikan lainnya seperti bedak dingin, tepung
bengkoang dapat digunakan sebagai masker wajah dan pemutih kulit.
Preparasi bengkoang dilakukan dengan metodi I dengan cara umbi bengkoang
diblender selama 1 menit sampai halus, kemudian diperas airnya di atas saringan
hingga dipastikan kadar air dalam umbi bengkoang habis. Dibuang ampas dari umbi
bengkoang yang tidak diperlukan, selanjutnya air hasil perasan dari umbi bengkoang
diendapkan dalam beaker glass 1000 ml dan 2000 ml semalaman (overnight) pada
suhu ruang. Supernatan dibuang setelah dipastikan sari bengkoang mengendap di
bagian bawah beaker glass. Sari bengkoang di tuang dalam loyang dan di oven pada
suhu 45ºC sampai kering selama 120 jam (5 hari). Setelah kering, sari bengkoang
dikeringanginkan pada suhu ruang selama 15 menit, kemudian di blender selama 1
menit sampai halus dan di ayak sehingga di hasilkan sari umbi bengkoang dalam
bentuk serbuk halus (Swaidatul et al. 2016).
Sedangkan metode II dengan cara Umbi bengkuang dibersihkan, diparut, dan
diperas. Hasil perasan dibiarkan selama beberapa jam sampai terbentuk endapan.
Selanjutnya disaring dan airnya dibuang. Endapan dikeringkan dalam oven suhu 500C
selama 24 jam. Diperoleh serbuk pati bengkuang yang kemudian diayak dengan
pengayak mesh 120 (Warnida 2015).

C. ALAT DAN BAHAN


Bahan :
- Umbi bengkuang
- Lidah buaya
- Etanol
- Sodium benzoat
Alat :
- Blender
- Parutan
- Rotary vacuum evaporator
- Beaker glass
- Ayakan mesh no 120
- Oven
- Kain
- Wadah
- Bejana maserasi
- Kain flannel
D. CARA KERJA
 Metode penyarian 1

Umbi bengkoang diblender


selama 1 menit sampai halus,
untuk memperluas permukaan
partikel pada simplisia.

Diperas airnya di atas saringan


hingga dipastikan kadar air
dalam umbi bengkoang habis
untuk mengambil filtratnya saja

Air hasil perasan dari bengkoang


diendapkan dalam beaker glass
1000 ml dan 2000 ml semalaman
(overnight) pada suhu ruang
untuk mengendapkan sari pati
dari bengkoang

Supernatan dibuang ketika sari


bengkoang mengendap di bagian
bawah beaker glass. Sari
bengkoang di tuang dalam loyang
untuk memperoleh sari pati dari
bengkoang
Setelah kering, sari bengkoang
dikeringanginkan pada suhu
ruang selama 15 menit

kemudian di blender selama 1


menit sampai halus untuk
menambah luas permukaan dari
simplisia

di ayak sehingga di hasilkan sari


umbi bengkoang dalam bentuk
serbuk halus, untuk memisahkan
ukuran simplisia berdasarkan
kehalusannya

 Metode penyarian 2

Umbi bengkuang dibersihkan


untuk menghilangkan bagian dari
simplisia yang tidak dibutuhkan

Diparut hingga halus, dan diperas


untuk menambah luas permukaan
dan untuk mengambil filtratnya
saja

Hasil perasan dibiarkan selama


beberapa jam sampai terbentuk
endapan untuk mengendapkan
sari pati dari bengkoang.
Selanjutnya disaring dan airnya
dibuang untuk untuk
memperoleh sari pati dari
bengkoang
Endapan dikeringkan dalam oven
suhu 500C selama 24 jam agar
simplisia bebenar-benar kering,
tidak terkandung air didalamnya

Diperoleh serbuk pati bengkuang


yang kemudian diayak dengan
pengayak mesh 120 untuk
memisahkan ukuran simplisia
berdasarkan dengan derajat
kehalusannya.

Sampel simplisia
1. Pembuatanekstrakbengkuang (1 Portofolio)

E. HASIL/DATA
a. Hasil praktikum

No Simplisia Bobot Bobot Sari


Bahan Bengkuang
Segar (g) (g)
1 Bengkuang 3.000 125

Hitung rendemen sari bengkuang:


= (Bobot sari/bobot bahan segar) x 100%
= (125 g/ 3.000 g) x 100%
= 0,0417 x 100%
= 4,17 %

b. Hasil dari jurnal penelitian


Judul jurnal : Penetapan Kadar Inulin dalam Ekstrak Air Umbi Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L.) dari Gresik Jawa Timur dengan Metode KLT
Densitometri
Bobot bahan segar = 200 mg
1. Replikasi 1
Bobot akhir/ sari = 3,730 mg
Rendemen = 3,730mg/200mg x 100% = 1,865 %

2. Replikasi 2
Bobot akhir = 3,834 mg
Rendemen = 3,834 mg/ 200 mg x 100% = 1,917 %

3. Replikasi 3
Bobot akhir = 3,782 mg
Rendemen = 3,782 mg/ 200 mg x 100 % = 1,891%

F. PEMBAHASAN
- bahascarapembuatansimplisiaanda
- Bahas pemilihanalat grinding/penyerbukanygandagunakan
- Bahas penggunaanpengayakygandagunakanberikanalasannya
- bahas dan bandingkanhasilrendemendari data diatasdenganrendemendarijurnal
yang melakukanpembuatansimplisiaygsama, dan
berikanpendapatandamengapahasilnyasedemkianrupa.
- pembahasanmerupakanpenilaian paling besar,,bahas yang penting

G. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum kali ini menggunakan preparasi simplisia bengkuang tanpa


pengeringan. Hasil rendemen sari bengkuang yang didapat sebanyak 4,17 % dan kami juga
mengutip hasil dari jurnal “Penetapan Kadar Inulin dalam Ekstrak Air Umbi Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L.) dari Gresik Jawa Timur dengan Metode KLT Densitometri” . Pada
Jurnal ini sebagai perbandingan saja. Bahwa hasil rendemen dari jurnal dan hasil dari
praktikum tidak jauh berbeda dan kedua rendemen Pati bengkuang positif mengandung
Amilum.
DAFTAR PUSTAKA

I. DAFTAR PUSTAKA
Format :
1). Pengarang satu orang
Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp (Diptera: Agromyzidae) infesting
commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-60,
62.https://academic.oup.com/jee/article-abstract/80/1/56/758060?
redirectedFrom=fulltext.
2). Pengarang 2-5 orang
Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda molekuler sifat ketahanan
kelapa terhadap Phyphthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-
105.http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan-
20141207 111430.pdf
3). Pengarang lebih dari lima orang
Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement from
genetically modified oilseed rape to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-
991.https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1046/j.1365-294x.2000.00986.x?
sid=nlm%3A pubmed
4). Pengarang merupakan organisasi
[SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology, Committee
on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination f γ-
glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36:119-
125.https://www.tandfonline.com/doi/abs/10. 1080/00365517609055236
5). Terbitan sebagai suplemen, sisipan, edisi khusus
Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-pig from heart anaphylaxis.
Pharm Res Commun 20 Supl 5:75-78.https://www.sciencedirect.com/science/
article/pii/S0031698988808452
Rifai MA. 1992. Penggodokan peneliti taksonomi tumbuhan siap pakai. Floribunda 1 Sisipan
3: 22-24.
1). Buku dengan pengarang
Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.
2). Buku dengan editor
Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of
Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 60-65.
3). Buku dengan lembaga atau organisasi
[FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.1996. Katalog Program sarjana FMIPA IPB. Bogor: FMIPA IPB.
4). Buku terjemahan tanpa editor
LAMPIRAN

JUDUL JURNAL : PENETAPAN KADAR INULIN DALAM EKSTRAK AIR UMBI


BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.) DARI GRESIK JAWA TIMUR DENGAN
METODE KLT DENSITOMETRI

Alamat url : https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2406

Anda mungkin juga menyukai