Anda di halaman 1dari 23

APLIKASI MEMBRAN KITOSAN DARI CANGKANG

UDANG WINDU (PENAEUS MONODON) UNTUK


MEMPERPANJANG MASA SIMPAN SARI BUAH
JERUK MANIS (CITRUS SINENSIS)
SRI WAHYUNI, ANDI KHAERUNI, HAMIDAH
VOL. 2, NO. 1, P. 271 - 284, TH. 2017

Nama Kelompok :
Khansa Trafitya Utami H1A014004
Ira Sufyana H1A014014
Retno Asmowati AYP H1A014017
Vika Septa Widara H1A014031
PENDAHULUAN

Tanaman Jeruk Bahan


Sari Buah
Manis Pengawet

Limbah Membran
Kitosan Kitosan
kulit udang
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah : alat-alat gelas, timbangan
analitik, eksikator, penangas listrik, kaca objektif, alat ekstraksi
soxhlet, viskometer Ostwald, instrumen FTIR (Fourier Transform
Infrared spectroscopy (Bruker IFS 113v)) tanur, dan oven.
Bahan–bahan yang digunakan adalah buah jeruk manis
(Citrus sinensis) yang diperoleh dari pasar di kota Kendari
Sulawesi Tenggara yang kemudian diolah menjadi sari buah
jeruk, cangkang udang windu (Penaeus monodon), HCl (Merck,
99%), NaOH (Merck, 99%), aquades, CH3COOH (Merck, 99%),
Aseton (Merck, 99%), Iod (Merck), amilum, kertas Lakmus,
kertas saring Whatman no. 41, kertas pH Universal, medium NA
(nutrient agar) (Difco).
CARA KERJA
A. Isolasi kitosan dari cangkang udang windu
o Demineralisasi
120 gram
cangkang udang
- Dihaluskan
- Ditambah 1200 mL HCl 1,5 M
- Diaduk dengan magnetic stirer pada suhu kamar selama 24
jam
- Disaring dan dicuci residunya dengan air hingga pH netral
- Dikeringkan pada suhu 60°C selama 4 jam dalam oven atau
sampai kering

Hasil
demineralisasi
o Deprotonasi

Hasil
demineralisasi
- Ditambahkan larutan NaOH 3,5%
- Diaduk dengan magnetic stirer selama 30 menit pada
suhu 60°C
- Disaring
- Dicuci dengan menggunakan air hingga pH netral

Hasil
deproteinasi
o Dekolorisasi

Aseton (1:10 b/v)

- Diekstraksi soklet
- Disaring
- Dicuci dengan air hingga pH netral
- Dikeringkan residu dalam oven pad a suhu
60°C selama 4 jam

Hasil dekolorisasi
o Deastilasi

50 gram kitin

- Direbus dalam 500 mL larutan NaOH 50%


- Diaduk dengan pengaduk magnet berdasarkan
waktu dan suhu yang divariasikan, yakni suhu
80-100°C selama ±6 jam
- Dicuci residunya dengan air hingga mencapai pH
netral
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C
selama 4 jam

Hasil deasilasi
B. Karakterisasi Kitosan
1. Kadar Air

Cawan kosong
- ditimbang
- dimasukkan cuplikan kitosan 0,5 gram
- dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C
selama 3 jam atau
sampai beratnya tetap

Kadar air
b. Kadar Abu

Cawan kosong
- ditimbang
- dimasukkan 0,5 gram sampel kitosan
- dipanaskan dalam tanur pada suhu 700oC sampai
diperoleh abu warna putih atau sampai beratnya
tetap
- didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang

Kadar abu
c. Kelarutan

kitosan masing-masing
sebanyak 0,1 gram

- Dilarutkan dalam air, etanol, n-heksan, HCl


10 N, dan CH3COOH 1M masing-masing
dengan volume 5 mL.
- Diamati
Kelarutan kitosan
d. Penentuan Berat Molekul

kitosan
- Ditimbang sebanyak 0,1 g, 0,2 g, 0,3 g, dan 0,4 g
- Dilarutkan dalam 100 mL larutan asam asetat 1 M
- Sebanyak 10 mL asam asetat dimasukkan ke dalam
viskometer. Waktu alir diukur 3 kali sampai diperoleh nilai
konstan

Berat molekul
e. Analisis FTIR dan Penentuan Derajat Deasetilasi
Kitosan

sampel
-dibuat pellet dengan 1% KBr
-dilakukan scanning pada daerah frekuensi
antara 4000 cm-1 sampai dengan 400
cm-1.

Derajat deasetilasi
kitosan
C. Pembuatan Membran Kitosan

1 gram kitosan

- Dilarutkan dalam 100 mL larutan


asam asetan 1 M
- Disebar diatas kaca objektif
- Dibiarkan kering melalui proses
penguapan pada suhu kamar
Membran Kitosan
- Direndam dalam larutan NaOH 0,1 M
selama 5 menit
- Dicuci dengan aquades
- Dikeringkan pada suhu kamar

Membran Kitosan Membran Kitosan Membran Kitosan


ketebalan 0,02 mm ketebalan 0,04 mm ketebalan 0,06 mm
untuk membran untuk membran untuk membran
kitosan 1% kitosan 1,5% kitosan 2%
D. Pembuatan Sari Buah Jeruk dan Aplikasi Membran
Kitosan

1 Kg buah jeruk

- dicuci bersih
- diperas airnya dan disaring
Sebagai kontrol
- ditambahkan air sebanyak 250 ml
- ditambahkan gula pasir sebanyak
45,8 gram
100 ml sari buah jeruk
- dipanaskan sari buah selama 20
menit
- ditambahkan membran kitosan - disimpan dalam
dengan konsentrasi 1,0, 1, 5, dan 2,0 botol yang sudah
% per 100 ml larutan sari buah jeruk dipasteurisasi
- disimpan dalam botol yang sudah - disimpan selama
dipasteurisasi 7, 14, 21, dan 28
- disimpan selama 7, 14, 21, dan 28 hari
hari
Larutan kontrol
Sari buah
E. Analisis Kadar Vitamin C Sampel Sari Buah Jeruk

10 mL sari buah jeruk

- dipipet dengan dan tanpa membran kitosan


- dimasukan ke dalam erlenmeyer
- ditambahkan 1 ml indikator amilum 1%
- dititrasi dengan larutan
- iod 0,01 N sehingga berubah dari tidak berwarna
menjadi warna biru
- dihitung kadar vitamin C

Kadar vitamin C
F. Analisis Jumlah Mikroba

100 µL sampel sari buah


Jeruk
- diencerkan ke dalam 100 mL aquades steril
- dienceran berseri hingga 1:1.000.000 (10−6 )
- disebar dicawan petri yang berisi medium Nutrien
agar (NA) sebanyak 1 mL dari pengenceran
- diinkubasi selama 3 hari pada suhu 31𝑜 C
- dihitung jumlah koloni dengan menggunakan
metode (SPC)
hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Isolasi Kitin dan Transformasi Menjadi Kitosan

Data rendemen isolasi kitin menjadi kitosan


B. Analisis Kadar Air, Kadar Abu dan Kelarutan Kitosan

 Kadar air sangat mempengaruhi daya simpan


kadar abu erat kaitannya dengan kadar mineral yang
terkandung dalam kitosan
Kelarutan :
C. Analisis FTIR (Fourier Transform Infra Red)
D. Analisis Kadar Vitamin C Sari Buah Jeruk dengan
Penambahan Membran Kitosan

Grafik kadar vitamin C sari buah jeruk selama penyimpanan


E. Analisis Jumlah Koloni Bakteri pada Sari Buah Jeruk
dengan Penambahan Membran Kitosan

Grafik pertumbuhan bakteri dalam sari buah jeruk selama


penyimpanan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat
disimpulkan membran kitosan yang dibuat dari kulit
udang windu (Penaeus monodon) yakni pada
konsentrasi 1,5% dapat digunakan sebagai
antimikroba terhadap sari buah jeruk dengan rata-rata
daya awet sari buah jeruk sampai pada penyimpanan
hari ke 14.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai