BIOKIMIA
PEMBUATAN VCO SECARA ENZIMATIS
LABORATORIUM KIMIA
DOSEN PENGAMPU:
Djati Wulan Kusumo, M.Farm
DISUSUN OLEH :
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2023/2024
I. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui apa itu VCO
b. Mengetahui cara pembuatan VCO dengan metode enzimatis
c. Mengetahui manfaat atau kegunaan VCO dalam bidang farmasi
V. HASIL PENGAMATAN
NO GAMBAR KETERANGAN
1.
2.
3.
NO GAMBAR KETERANGAN
1.
2.
3.
5.
6.
= 13,2%
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, praktikan melakukan pecobaan mengenai pembuatan
VCO (Virgin Coconut Oil) dengan bantuan enzim papain. Bahan utama yang
dibutuhkan adalah krim santan kelapa dan enzim papain dari jus daun papaya.
Enzim papain berfungsi untuk menguraikan protein yang ada pada krim santan
sehingga emulsi santan dapat dipecah dan akan memperoleh minyak kelapa yang
murni. Krim santan diperoleh dari perasan 200 g kelapa yang sudah diparut dan
air 200 mL. Penambahan air berfungsi agar komponen yang ada pada daging
kelapa dapat keluar. Kemudian santan disaring menggunakan kertas saring dan
didiamkan selama 1 jam sampai membentuk dua lapisan, yaitu krim bagian atas
dan skim pada bagian bawah. Krim santan yang didapatkan sebanyak 194,8 g.
Dalam pembuatan VCO, krim santan yang sudah diperoleh tadi dicampur
dengan ekstrak enzim papain kasar sebanyak 2 gram lalu diaduk selama 32
menit. Pengadukan ini bertujuan agar krim santan dan enzim papain dapat
tercampur secara merata (homogen). Kemudian campuran tersebut ditutup
dengan kertas alumunium foil dan didiamkan selama 20 jam hingga terbentuk
tiga lapisan. Setelah itu, minyak pada bagian atas diambil dengan pipet tetes dan
disaring menggunakan kertas saring. Minyak berada di lapisan bagian atas
disebabkan karena massa jenis minyak yang lebih kecil daripada massa air. VCO
yang dihasilkan pada percobaan kali ini adalah sebanyak 25,8 g.
Pada percobaan ini minyak yang berada dalam emulsi santan dipecah
dengan bantuan enzim protease, dimana protein pada ikatan lipoprotein akan
dipecah oleh protease tersebut. Protein (berupa lipoprotein) didalam santan
berfungsi sebagai pengemulsi. Salah satu penyebab hilangnya stabilitas protein
adalah adanya enzim. Hal ini berarti bahwa protein akan mengalami denaturasi
sehingga kelarutannya berkurang. Terbentuknya minyak disebabkan karena
terhidrolisisnya ikatan peptida pada krim santan oleh enzim. Jika ikatan peptida
tersebut terhidrolisis dan putus, maka minyak dapat keluar dari sistem emulsi.
Mekanisme enzimatik untuk hidrolisis dari ikatan peptida dalam protein
dikatalisis oleh gugus sulfhidril (-SH) dari bagian enzim peptida. Lapisan
molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofobik berbalik keluar,
sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofilik terlipat kedalam. Hal ini
menyebabkan protein mengalami koagulasi dan akhirnya akan mengalami
pengendapan, sehingga lapisan minyak dan air terpisah kemudian menghasilkan
produk berupa air (bawah), protein (atas) dan minyak (tengah). Setelah terbentuk
produk maka enzim terikat oleh air karena enzim tidak ikut sebagai produk
akhir. Kemudian lapisan minyak diambil dan disaring menggunakan kertas
saring hingga diperoleh minyak murni dan jernih.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
percobaan mengenai pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil ) dengan bantuan
enzim papain yang dibutuhkan adalah krim santan kelapa dan enzim papain dari
jus daun papaya. Krim santan diperoleh dari perasan 200 g, kelapa yang sudah di
parut dan air 200 mL dan krim santan yang didapat sebanyak 194,8 g. daun
papaya dapat digunakan sebagai sumber papain untuk menghasilkan minyak
kelapa secara enzematis. Minyak yang dihasilkan dalam penambahan enzim
papain yakni 25,8 g. ekstrak kasar enzim peotase efektif digunakan untuk
pembuatan VCO. Semakin tinggi konsentrasi enzim protase yang digunakan
maka semakin banyak pula randemen yang di hasilkan yakni 13,2%. Dengan
penambahan konsentrasi enzim protase menghasilkan VCO yang mutu yang
lebih baik yakni diketahui dengan analisis kualitas VCO. Terbentuknya minyak
disebabkan karena terhidrolisis ikatan peptide pada krim santan oleh enzim.