Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA
PEMBUATAN VCO SECARA ENZIMATIS
LABORATORIUM KIMIA

DOSEN PENGAMPU:
Djati Wulan Kusumo, M.Farm

DISUSUN OLEH :

1. Artikasari Devi Putri Amelia (2202060237)


2. Faroha Nur Rahmah (2202060251)
3. Ahmad Rizal (2202060255)
4. Grandis Novia Rachma R (2202060261)
5. Hilda Amalia Faustin (2202060265)

LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2023/2024
I. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui apa itu VCO
b. Mengetahui cara pembuatan VCO dengan metode enzimatis
c. Mengetahui manfaat atau kegunaan VCO dalam bidang farmasi

II. Tinjauan Pustaka


Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang terbuat
dari buah kelapa yang tua dan segar. Saat ini telah banyak dikembangkan
metode pembuatan VCO yang lebih aman dan ramah lingkungan. Salah satumya
adalah secara enzimatis menggunakan enzim proteolitik. Enzim ini dapat
mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisis ikatan
peptidanya sehingga protein pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana
seperti dipeptida dan asam amino. Hal ini menyebabkan sistem emulsi santan
tidak stabil sehingga minyak terlepas dari sistem emulsi.
VCO dibuat dengan cara diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal
dengan proses basah. Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan
melalui pembuatan santan terlebih dahulu. Santan kelapa merupakan merupakan
emulsi minyak dalam air, yang dalam prosesnya jika santan didiamkan maka
akan terpisah menjadi dua bagian yaitu bagian krim santan dan bagian air. Pada
bagian krim santan akan terkandung minyak yang diinginkan sehingga emulsi
tersebut harus dipecah untuk mengambil bagian minyaknya. Untuk memecah
emulsi dapat dilakukan dengan metode pemansan dan tanpa pemanasan yaitu
dengan penambahan enzim papain atau bromelain. VCO yang dihasilkan dari
proses enzimatis berwarna bening, kandungan asam lemak didalam VCO tidak
banyak berubah sehingga khasiatnya tetap tinggi, tidak mudah tengik karena
komposisi asam lemaknya tidak banyak berubah.
Enzim Papain merupakan salah satu enzim proteolitik yang terkandung
dalam getah pepaya. Papain merupakan enzim yang dapat mengkatalisis reaksi-
reaksi hidrolisis suatu substrat (protein) dengan cara mengkatalisis reaksi
pemecahan rantai peptide pada protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya
menjadi senyawa yang lebih sederhana dan berdasarkan sifat kimianya termasuk
dalam golongan protease sulfihidril. Bromelin, seperti halnya papain tergolong
kelompok enzim protease sulfihidril juga dapat menghidrolisis protein menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Bedanya dengan papain, enzim
bromelin merupakan glukoprotein, sedangkan papain merupakan protein.
VCO mempunyai nilai tambah yang besar karena dapat digunakan
sebagai bahan baku berbagai produk seperti kosmetik, sabun, makanan, dan
obat-obatan. VCO berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan sediaan obat,
karena mengandung asam laurat dan oleat yang dapat berperan melembutkan
kulit. Disamping itu, VCO efektif dan aman digunakan sebagai moisturizer pada
kulit sehingga dapat meningkatkan hidratasi kulit, dan mempercepat
penyembuhan pada kulit. Asam laurat yang terdapat dalam VCO bermanfaat
sebagai antibiotik serta dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

III. Alat dan Bahan


Alat: Gelas plastik, Alumunium foil, Batang pengaduk dan sendok besar,
Timbangan, Corong pisah, Gelas Ukur, Kertas Saring, Pipet Tetes, Beaker glass
150 ml dan 250 ml.
Bahan: Kelapa parut 200 gram, Enzim papain dari jus daun pepaya.

IV. CARA KERJA

 Pembuatan krim santan buah kelapa

Siapkan daging kelapa yang sudah dibuat

Daging buah kelapa dibersihkan dan diparut kemudian


ditambahkan air dengan komposisi 1:1 (b/b) lalu diperas
hingga diperoleh santan

Santan Kelapa yang sudah diperas disaring menggunakan


kertas saring

Kemudian santan kelapa ditampung dalam gelas plastik dan


didiamkan selama 1 jam sehingga terbentuk dua lapisan krim
pada bagian atas dan skim pada bagian bawah

Untuk memperoleh krim santan, maka skim yang terlarut


dalam air pada bagian bawah di buang

 Pembuatan VOC dengan bantuan enzim papain


Siapkan krim santan yang sudah diperoleh sebelumnya

Masukkan krim santan ke dalam beaker glass sebanyak 200 g

Kemudian campurkan ekstrak enzim papain kasar dari jus


daun papaya sebanyak 2 g, lalu aduk selama 32 menit sampai
homogen

Setelah diaduk, beaker glass ditutup menggunakan kertas


alumunium foil lalu didiamkan selama 20 jam hingga
membentuk 3 lapisan, yaitu air bagian dasar, protein bagian
tengah, dan minyak pada bagian atas

Kemudian lapisan minyak pada bagian paling atas diambil


menggunakan pipet tetes dan disaring dengan kertas saring

VOC yang sudah dihasilkan dihitung rendemennya

V. HASIL PENGAMATAN

 Proses pembuatan krim santan kelapa

NO GAMBAR KETERANGAN
1.

Proses penyaringan santan


kelapa yang sudah diperas, lalu
didiamkan selama 1 jam hingga
membentuk dua lapisan.

2.

setelah mendapatkan krim


santan, kemudian diukur
menggunakan gelas ukur 25ml.

3.

Hasil penimbangan krim santan


yang diperoleh adalah 194,8
gram.

 Proses pembuatan VOC dengan bantuan enzim papain

NO GAMBAR KETERANGAN
1.

Krim santan sebanyak 194,8


gram.

2.

Hasil penimbangan ekstrak


enzim papain kasar dari jus
daun papaya sebanyak 2 gram.

3.

Proses pencampuran krim


santan dan ekstrak enzim
papain kasar, lalu diaduk
selama 32 menit sampai
homogen.
4.

Setelah diaduk, tutup beaker


glass dengan kertas alumunium
foil dan diamkan selama 20
jam hingga membentuk 3
lapisan.

5.

Lapisan minyak diambil


menggunakan pipet tetes dan
disaring menggunakan kertas
saring.

6.

Penimbangan VOC yang


dihasilkan adalah 25,8 gram.

 Hasil analisa data percobaan:

VOC yang dihasilkan


% Rendemen ¿ × 100%
krim santan
25,8 g
= × 100%
194,8 g

= 13,2%

Krim Blanko Uji


Santan 200 mL 194,8 gram
Papain kasar - 2 gram
Rendemen - 13,2%

VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, praktikan melakukan pecobaan mengenai pembuatan
VCO (Virgin Coconut Oil) dengan bantuan enzim papain. Bahan utama yang
dibutuhkan adalah krim santan kelapa dan enzim papain dari jus daun papaya.
Enzim papain berfungsi untuk menguraikan protein yang ada pada krim santan
sehingga emulsi santan dapat dipecah dan akan memperoleh minyak kelapa yang
murni. Krim santan diperoleh dari perasan 200 g kelapa yang sudah diparut dan
air 200 mL. Penambahan air berfungsi agar komponen yang ada pada daging
kelapa dapat keluar. Kemudian santan disaring menggunakan kertas saring dan
didiamkan selama 1 jam sampai membentuk dua lapisan, yaitu krim bagian atas
dan skim pada bagian bawah. Krim santan yang didapatkan sebanyak 194,8 g.
Dalam pembuatan VCO, krim santan yang sudah diperoleh tadi dicampur
dengan ekstrak enzim papain kasar sebanyak 2 gram lalu diaduk selama 32
menit. Pengadukan ini bertujuan agar krim santan dan enzim papain dapat
tercampur secara merata (homogen). Kemudian campuran tersebut ditutup
dengan kertas alumunium foil dan didiamkan selama 20 jam hingga terbentuk
tiga lapisan. Setelah itu, minyak pada bagian atas diambil dengan pipet tetes dan
disaring menggunakan kertas saring. Minyak berada di lapisan bagian atas
disebabkan karena massa jenis minyak yang lebih kecil daripada massa air. VCO
yang dihasilkan pada percobaan kali ini adalah sebanyak 25,8 g.
Pada percobaan ini minyak yang berada dalam emulsi santan dipecah
dengan bantuan enzim protease, dimana protein pada ikatan lipoprotein akan
dipecah oleh protease tersebut. Protein (berupa lipoprotein) didalam santan
berfungsi sebagai pengemulsi. Salah satu penyebab hilangnya stabilitas protein
adalah adanya enzim. Hal ini berarti bahwa protein akan mengalami denaturasi
sehingga kelarutannya berkurang. Terbentuknya minyak disebabkan karena
terhidrolisisnya ikatan peptida pada krim santan oleh enzim. Jika ikatan peptida
tersebut terhidrolisis dan putus, maka minyak dapat keluar dari sistem emulsi.
Mekanisme enzimatik untuk hidrolisis dari ikatan peptida dalam protein
dikatalisis oleh gugus sulfhidril (-SH) dari bagian enzim peptida. Lapisan
molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofobik berbalik keluar,
sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofilik terlipat kedalam. Hal ini
menyebabkan protein mengalami koagulasi dan akhirnya akan mengalami
pengendapan, sehingga lapisan minyak dan air terpisah kemudian menghasilkan
produk berupa air (bawah), protein (atas) dan minyak (tengah). Setelah terbentuk
produk maka enzim terikat oleh air karena enzim tidak ikut sebagai produk
akhir. Kemudian lapisan minyak diambil dan disaring menggunakan kertas
saring hingga diperoleh minyak murni dan jernih.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
percobaan mengenai pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil ) dengan bantuan
enzim papain yang dibutuhkan adalah krim santan kelapa dan enzim papain dari
jus daun papaya. Krim santan diperoleh dari perasan 200 g, kelapa yang sudah di
parut dan air 200 mL dan krim santan yang didapat sebanyak 194,8 g. daun
papaya dapat digunakan sebagai sumber papain untuk menghasilkan minyak
kelapa secara enzematis. Minyak yang dihasilkan dalam penambahan enzim
papain yakni 25,8 g. ekstrak kasar enzim peotase efektif digunakan untuk
pembuatan VCO. Semakin tinggi konsentrasi enzim protase yang digunakan
maka semakin banyak pula randemen yang di hasilkan yakni 13,2%. Dengan
penambahan konsentrasi enzim protase menghasilkan VCO yang mutu yang
lebih baik yakni diketahui dengan analisis kualitas VCO. Terbentuknya minyak
disebabkan karena terhidrolisis ikatan peptide pada krim santan oleh enzim.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


(Ariana, 2016)Ariana, R. (2016) ‘PEMBUATAN VCO DENGAN ENZIM
PAPAIN PADA PEPAYA’, pp. 1–23.
Suirta, I.W., H. Subawa, I.K.G. and Ariati, N.K. (2021) ‘Pembuatan Virgin
Coconut Oil (Vco) Dengan Enzim Papain Dan Pengaruh Asupan Vco
Terhadap Kolesterol Total Darah Tikus Galur Wistar Jantan’, Jurnal Kimia,
15(2), p. 155. Available at:
https://doi.org/10.24843/jchem.2021.v15.i02.p05.
Widjaja I.N.K., Warditiani N.K., Susanti, N.M.P., L.L.P.F. (2014) ‘Rendemen
VCO (Virgin Coconut Oil) Yang Diperoleh Dengan Penambahan Eenzim
Papain Dan Bromealin’.
Effendi, A. M., Winarni, & Sumarni, W. 2012. Optimalisasi Penggunaan Enzim
Bromelin dari Sari Bonggol Nanas dalam Pembuatan Minyak Kelapa.
Indonesian Journal of Chemical Science, 1(1), 1-6.
Indah, T, R. 2018. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Secara Enzimatis
Menggunakan Protease yang Diisolasi dari Buah Mengkudu (Morindda
Citrifolia). SKRIPSI. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Massiara, S. W. 2021. Pengaruh Penambahan Konsentrasi Enzim Papain
Terhadap Kualitas VCO (Virgin Coconut Oil) Cocos Nucivera. Skripsi.
Universitas Cokroaminoto Palopo.
Winarti, S. dkk. 2007. Proses Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Secara
Enzimatis Menggunakan Papain Kasar. Jurnal Teknologi Pertanian. 8(2):
136-141.

Anda mungkin juga menyukai