Oleh :
RIKO NOVRIYANSYAH
NIM : 17 01 01 203
Oleh :
RIKO NOVRIYANSYAH
NIM : 17 01 01 203
Pembimbing I Pembimbing II
apt. Yenni Sri Wahyuni, M.Farm apt. Reza Agung Sriwijaya, M.Farm
1
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang,
2
Teknologi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang
Abstract : pineapple with cocamid DEA variation as surfactant. This study aims to determine
whether the effect of foam stability on cocomid DEA in the manufacture of transparent solid
bath soap with pineapple hump extract with different variations of cocomid DEA Formula I
0g, Formula II 3g, Formula III 5g. The method used is the maceration method. Furthermore,
the evaluation of organoleptic test, homogeneity test, pH, foam stability, and water content
were carried out. From the results of research that has been carried out on the three
transparent solid bath soap formulas with pineapple weevil extract with variations of cocomid
DEA as a surfactant, the results of the organoleptic test are that the preparation is in solid
form, smells of orange, and is brownish yellow in color, the organoleptic test of the
preparation does not show spots on the object glass, average The average foam stability is
49%-84%, the average pH value ranges from 8.03-9.16, and the average water content is
13%-16%. Of the three formulas that have the best stability is formula II with a variation of
cocomid DEA 3.
Keyword : Pineapple hump, cocamide DEA, transparent bath soap
I. Pendahuluan yang sering digunakan masyarakat
Indonesia dalam kehidupan sehari-
Sabun padat merupakan salah
hari untuk membersikan
satu produk kosmetik, dibuat pada
bakteri/mikroba, kotoran yang
skala industri kosmetik dan farmasi
menempel pada kulit tubuh
manusia. jika kulit tidak dibersikan lemak menentukan karakteristik
maka bakteri tersebut akan menjadi sabun yang dihasilkan, karena
penyebab munculnya infeksi kulit setiap jenis asam lemak akan
dan penyakit lainnya (Hernani et memberikan sifat yang berbeda
al., 2010). pada sabun (Widyasanti, 2016).
Sabun padat transparan jenis Asam lemak merupakan komponen
sabun untuk muka (kecantikan) dan utama penyusun lemak dan
untuk mandi yang dapat minyak, sehingga pemilihan jenis
menghasilkan busa yang lebih minyak yang digunakan sebagai
lembut dikulit, dapat digunakan bahan baku pembuatan merupakan
untuk merawat kulit karena hal yang sangat penting. Untuk
mengandung bahan-bahan menghasilkan sabun dengan
berfungsi sebagai humektan kualitas yang baik, maka harus
(moisturizer), dan penampakan menggunakan bahan baku dengan
berkilau jika dibandingkan dengan kualitas yang baik pula. Bahan
jenis sabun opaque dan sabun baku pembuatan sabun yang
translucent (Widyasanti et al., digunakan pada penelitian ini
2016). adalah ekstrak bonggol nanas
Sabun transparan memiliki (Ananas Comosus L.).
tampilan yang menarik, berkelas Nanas merupakan salah satu
dan mewah sehingga membuat bahan alam yang digunakan
sabun transparan dijual dengan sebagai obat tradisional. Salah satu
harga yang relatif mahal, dan dapat limbah tanaman nanas berupa
dijadikan cinderamata yang bonggol yang belum dimanfatkan
memberikan kesan sangat unik dan secara optimal, pada bagian
memberikan tampilan yang bonggol mengandung beberapa
eksklusif. Selain itu, sabun komponen aktif salah satunya
transparan juga menjadi salah satu adalah enzim bromelin. Enzim
sediaan emulsi yang difungsikan bromelin ini secara ilmiah terbukti
sebagai penghantar obat yang baik mampu mengurangi dan memecah
(Anggraeni et al., 2014). ikatan glutanin-alanin dan arginin-
Dua komponen utama alanin (Umarudin et al., 2018).
penyusun sabun adalah asam lemak Enzim bromelin lebih banyak
dan alkali. Pemilihan jenis asam terdapat pada bagian bonggol nanas
senyawa yang tedapat dalam enzim protein kulit (Mukherjee et al.,
bromelin antaralain karbohidrat, 2010). Oleh sebab itu, diperlukan
glikoprotein, fosfat, glikosida, surfaktan nonionik dalam sedian
peroksida, sellulase dan inhibitor sabun mandi yang diharapkan
protease lainnya. Keunggulan dari dapat mengurangi iritasi yang
bromelin sebagai anti inflamasi, ditimbulkan oleh sulfaktan anionik
sehingga bromelin lebih banyak salah satu contohnya adalah
digunakan dalam bidang kesehatan penggunaan cocamide DEA (Noor
(Pavan et al., 2012). et al., 2009). Selain sebagai
Pada penelitian Llyas et al., surfaktan, cocamide DEA
(2020), permurnian bromelin telah berpengaruh pada stabilitas busa
berhasil dilakukan dan dapat dilihat yang dihasilkan. Cocamide DEA
dari peningkatan nilai aktivitas dari dalam sedian kosmetik memiliki
bromelin. Permurnian dengan efek emmolient dan foam stabilizer.
metode fraksinasi bertingkat Dua hal yang terpenting pada
sampel ekstrak ezim kasar hasil produk pembersih tubuh adalah
isolasi dengan garam ammonium kecepatan pembentukan busa dan
sulfat dan dialysis menunjukan stabilitas busa yang dihasilkan.
aktivitas proteolotik yang berbeda Busa yang banyak dan stabil lebih
pada setiap sampel. Bonggol nanas disukai dari pada busa yang sedikit
memiliki aktivitas spesifik lebih dan tidak stabil sehingga pada
tinggi dibandingkan daging buah penelitian ini dilakukan optimasi
nanas pada setiap proses. konsentrasi cocamide DEA dalam
Bromelain dari bonggol nanas lebih sedian sabun mandi padat
tahan terhadap temperatur tinggi transparan terhadap uji hedonik
dibandingkan daging buah nanas. dari busa yang dihasilkan (Ersa,
pH dan suhu optimum dari enzim 2017).
bromelain adalah 6-7 dan 50˚C. Penelitian ini dilakukan oleh
Pembersih dengan surkfaktan (Rozi et al., 2013), formulasi
yang keras seperti surfaktan anonik sediaan sabun mandi transparan
dapat menyebabkan iritasi dan kulit minyak atsiri jeruk nipis dengan
kering. Terjadinya kerusakan kulit cocamid dea sebagai surfaktan.
dan iritasi dapat disebabkan oleh Hasil penelitian menunjukan
ikatan kuat antara surfaktan dengan bahwa peningkatan konsentrasi
cocamide DEA berpengaruh pada Alat-alat yang digunakan pada
stabilitas busa sabun mandi penelitian ini yaitu botol maserasi,
2020), sediaan sabun mandi padat dalam penelitian ini antara lain: 23
Biarkan selama 5 hari lalu disaring, ulangi menggunakan metode panas pada
5 menit.
b. Uji Homogenitas
d. Uji pH
Pemeriksaan yang dilakukan dengan
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggoreskan 0,1 gram sediaan pada
menggunakan alat pH meter. Alat ini
sekeping kaca objek yang transparan,
dikalibrasi terlebih dahulu dengan
harus menunjukkan susunan yang
menggunakan larutan dapar fosfat pH 7,0
homogen dan tidak boleh terlihat adanya
dan larutan dapar asetat pH 4, sehingga
bintik-bintik partikel (Rasyadi et al.,
angka yang muncul pada alat berada pada
2019).
pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci
dengan aquadest dan dikeringkan dengan ( x- y)
Kadar Air ( % bk ) = ×100%
( y- a)
tissue. Pengukuran dilakukan dengan cara
menit atau sampai tidak panas lagi. Cawan homogenitas, kadar air, dan uji
stabilitas busa menggunakan
ditimbang dan dicatat beratnya. Sejumlah
analisa uji T berpasangan untuk
sampel (2 gr) dimasukan kedalam cawan mengatahui perubahan pH sebelum
dengan bau khas. Hasil ekstrak bonggol nanas diperoleh hasil pada
persen rendemen sebanyak 38,4 %. Tabel 4.3 Hasil uji stabilitas busa
sabun mandi padat ekstrak bonggol
2. Hasil evaluasi organoleptis sabun nanas
3. Hasil evaluasi homogenitas sabun diperoleh hasil pada tabel 4,4 berikut :
mandi padat transparan ekstrak Tabel 4.4 Hasil uji pH sabun mandi
bonggol nanas diperoleh hasil pada padat trasnparan ekstrak bonggol nanas