Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL PENELITIAN

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT TRANSPARAN EKSTRAK


BONGGOL NANAS (Ananas cosmosus L.) DENGAN VARIASI COCAMID DEA
SEBAGAI SURFAKTAN

Oleh :

RIKO NOVRIYANSYAH
NIM : 17 01 01 203

PROGRAM SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI
PALEMBANG
2022
PENGESAHAN ARTIKEL

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT TRANSPARAN EKSTRAK


BONGGOL NANAS (Ananas cosmosus L.) DENGAN VARIASI COCAMID DEA
SEBAGAI SURFAKTAN

Oleh :
RIKO NOVRIYANSYAH
NIM : 17 01 01 203

Palembang, Agustus 2022


Komisi pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

apt. Yenni Sri Wahyuni, M.Farm apt. Reza Agung Sriwijaya, M.Farm

PROGRAM SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI
PALEMBANG
2022
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT TRANSPARAN EKSTRAK BONGGOL
NANAS (Ananas cosmosus L.) DENGAN VARIASI COCAMID DEA SEBAGAI SURFAKTAN

Riko Novriansyah1, Yenni Sri Wahyuni2, Reza Agung Sriwijaya2

1
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang,

2
Teknologi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang

Jl. Ariodillah III No. 22A, Kec. Ilir Timur I, Palembang


masithoh2001@gmail.com
Abstrak : Telah dilakukan penelitian formulasi sediaan sabun mandi padat transparan ekstrak
bonggol nanas dengan variasi cocamid DEA sebagai surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengatahui aoakah berpengaruh stabilitas busa terhadap cocomid DEA dalam pembuatan
sabun mandi padat transparan ekstrak bonggol nanas dengan perbedaan variasi cocomid DEA
Formula I 0g, Formula II 3g, Formula III 5g. Metode yang digunakan ialah metode maserasi.
Selanjutnya dilakukan evaluasi uji organoleptis, uji homogenitas, pH, stabilitas busa, dan
kadar air. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap ketiga formulasabun mandi
padat transparan ekstrak bonggol nanas dengan variasi cocomid DEA sebagai surpaktan
didapatkan hasil uji organoleptis yaitu sediaan berbentuk padat, berbauk jeruk, dan berwarna
kuning kecoklatan, uji organoleptis sediaan tidak terlihat bintik-bintik dikaca objek, rata-rata
stabilitas busa 49%-84%,nilai rata-rata pH berkisar antara 8,03-9,16, dan rata-rata kadar air
13%-16%. Dari ketiga formula yang memiliki stabilitas yang paling baik adalah formula II
dengan variasi cocomid DEA 3.
Kata Kunci : Bonggol nanas, cocamide DEA, sabun mandi transparan

Abstract : pineapple with cocamid DEA variation as surfactant. This study aims to determine
whether the effect of foam stability on cocomid DEA in the manufacture of transparent solid
bath soap with pineapple hump extract with different variations of cocomid DEA Formula I
0g, Formula II 3g, Formula III 5g. The method used is the maceration method. Furthermore,
the evaluation of organoleptic test, homogeneity test, pH, foam stability, and water content
were carried out. From the results of research that has been carried out on the three
transparent solid bath soap formulas with pineapple weevil extract with variations of cocomid
DEA as a surfactant, the results of the organoleptic test are that the preparation is in solid
form, smells of orange, and is brownish yellow in color, the organoleptic test of the
preparation does not show spots on the object glass, average The average foam stability is
49%-84%, the average pH value ranges from 8.03-9.16, and the average water content is
13%-16%. Of the three formulas that have the best stability is formula II with a variation of
cocomid DEA 3.
Keyword : Pineapple hump, cocamide DEA, transparent bath soap
I. Pendahuluan yang sering digunakan masyarakat
Indonesia dalam kehidupan sehari-
Sabun padat merupakan salah
hari untuk membersikan
satu produk kosmetik, dibuat pada
bakteri/mikroba, kotoran yang
skala industri kosmetik dan farmasi
menempel pada kulit tubuh
manusia. jika kulit tidak dibersikan lemak menentukan karakteristik
maka bakteri tersebut akan menjadi sabun yang dihasilkan, karena
penyebab munculnya infeksi kulit setiap jenis asam lemak akan
dan penyakit lainnya (Hernani et memberikan sifat yang berbeda
al., 2010). pada sabun (Widyasanti, 2016).
Sabun padat transparan jenis Asam lemak merupakan komponen
sabun untuk muka (kecantikan) dan utama penyusun lemak dan
untuk mandi yang dapat minyak, sehingga pemilihan jenis
menghasilkan busa yang lebih minyak yang digunakan sebagai
lembut dikulit, dapat digunakan bahan baku pembuatan merupakan
untuk merawat kulit karena hal yang sangat penting. Untuk
mengandung bahan-bahan menghasilkan sabun dengan
berfungsi sebagai humektan kualitas yang baik, maka harus
(moisturizer), dan penampakan menggunakan bahan baku dengan
berkilau jika dibandingkan dengan kualitas yang baik pula. Bahan
jenis sabun opaque dan sabun baku pembuatan sabun yang
translucent (Widyasanti et al., digunakan pada penelitian ini
2016). adalah ekstrak bonggol nanas
Sabun transparan memiliki (Ananas Comosus L.).
tampilan yang menarik, berkelas Nanas merupakan salah satu
dan mewah sehingga membuat bahan alam yang digunakan
sabun transparan dijual dengan sebagai obat tradisional. Salah satu
harga yang relatif mahal, dan dapat limbah tanaman nanas berupa
dijadikan cinderamata yang bonggol yang belum dimanfatkan
memberikan kesan sangat unik dan secara optimal, pada bagian
memberikan tampilan yang bonggol mengandung beberapa
eksklusif. Selain itu, sabun komponen aktif salah satunya
transparan juga menjadi salah satu adalah enzim bromelin. Enzim
sediaan emulsi yang difungsikan bromelin ini secara ilmiah terbukti
sebagai penghantar obat yang baik mampu mengurangi dan memecah
(Anggraeni et al., 2014). ikatan glutanin-alanin dan arginin-
Dua komponen utama alanin (Umarudin et al., 2018).
penyusun sabun adalah asam lemak Enzim bromelin lebih banyak
dan alkali. Pemilihan jenis asam terdapat pada bagian bonggol nanas
senyawa yang tedapat dalam enzim protein kulit (Mukherjee et al.,
bromelin antaralain karbohidrat, 2010). Oleh sebab itu, diperlukan
glikoprotein, fosfat, glikosida, surfaktan nonionik dalam sedian
peroksida, sellulase dan inhibitor sabun mandi yang diharapkan
protease lainnya. Keunggulan dari dapat mengurangi iritasi yang
bromelin sebagai anti inflamasi, ditimbulkan oleh sulfaktan anionik
sehingga bromelin lebih banyak salah satu contohnya adalah
digunakan dalam bidang kesehatan penggunaan cocamide DEA (Noor
(Pavan et al., 2012). et al., 2009). Selain sebagai
Pada penelitian Llyas et al., surfaktan, cocamide DEA
(2020), permurnian bromelin telah berpengaruh pada stabilitas busa
berhasil dilakukan dan dapat dilihat yang dihasilkan. Cocamide DEA
dari peningkatan nilai aktivitas dari dalam sedian kosmetik memiliki
bromelin. Permurnian dengan efek emmolient dan foam stabilizer.
metode fraksinasi bertingkat Dua hal yang terpenting pada
sampel ekstrak ezim kasar hasil produk pembersih tubuh adalah
isolasi dengan garam ammonium kecepatan pembentukan busa dan
sulfat dan dialysis menunjukan stabilitas busa yang dihasilkan.
aktivitas proteolotik yang berbeda Busa yang banyak dan stabil lebih
pada setiap sampel. Bonggol nanas disukai dari pada busa yang sedikit
memiliki aktivitas spesifik lebih dan tidak stabil sehingga pada
tinggi dibandingkan daging buah penelitian ini dilakukan optimasi
nanas pada setiap proses. konsentrasi cocamide DEA dalam
Bromelain dari bonggol nanas lebih sedian sabun mandi padat
tahan terhadap temperatur tinggi transparan terhadap uji hedonik
dibandingkan daging buah nanas. dari busa yang dihasilkan (Ersa,
pH dan suhu optimum dari enzim 2017).
bromelain adalah 6-7 dan 50˚C. Penelitian ini dilakukan oleh
Pembersih dengan surkfaktan (Rozi et al., 2013), formulasi
yang keras seperti surfaktan anonik sediaan sabun mandi transparan
dapat menyebabkan iritasi dan kulit minyak atsiri jeruk nipis dengan
kering. Terjadinya kerusakan kulit cocamid dea sebagai surfaktan.
dan iritasi dapat disebabkan oleh Hasil penelitian menunjukan
ikatan kuat antara surfaktan dengan bahwa peningkatan konsentrasi
cocamide DEA berpengaruh pada Alat-alat yang digunakan pada
stabilitas busa sabun mandi penelitian ini yaitu botol maserasi,

transparan yang dihasilkan seperangkat alat destilasi, seperangkat


alat rotary evaporator (R-3001CE),
stabilitas busa terbaik diperoleh
timbangan analitik (DJ602B), oven,
pada konsentrasi cocamide DEA
waterbath, pH meter (ATC).
sebesar 2,5% (91,40±7,49%).
Hasil penelitian (Octora et al, Bahan-bahan yang digunakan

2020), sediaan sabun mandi padat dalam penelitian ini antara lain: 23

dari ekstrak bonggol nanas bonggol nanas, Asam Stearat, Natrium


Klorida (NaCl), Natrium Hidroksida
mempunyai kemampuan untuk
(NaOH) 30%, Etanol 96%, Sukrosa,
melembabkan kulit, dan yang
Aquadest, Gliserin, Cocamid DEA,
paling besar di peroleh pada
Fragrance oil, kertas perkamen.
konsentrasi 5% dengan
kelembapan 57,83 % dapat 3. Prosedur Penelitian

melembabkan kulit dan tidak 1 Pengambilan Sampel


mengiritasi kulit.
Sampel yang digunakan dalam
Berdasarkan uraian diatas
mengenai formulasi sediaan sabun penelitian ini yaitu: buah nanas (yang
padat transparan, maka penulis diambil bonggolnya saja), diambil dikebun
tertarik melakukan penelitian
pribadi terletak di desa Kelumpang Jaya,
tentang formulasi sediaan sabun
padat transparan ekstrak bonggol Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi
nanas dengan variasi cocomide Rawas Utara Palembang, Sumatera
DEA sebagai surfaktan.
Selatan.
II. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian 2 Pembuatan Ekstrak Bonggol Nanas

Penelitian ini akan dilaksanakan Ekstraksi dilakukan dengan metode


pada bulan Juli sampai selesai
maserasi, bonggol nanas dibersihkan dan
November 2021. Di Laboratarium
Teknologi Farmasi, dan Laboratarium dicuci dengan air mengalir, kemudian
Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu
dirajang dan timbang sebanyak 500 gr, dan
Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang.
dimasukkan ke oven pada suhu 40-50 ºC.
2. Alat dan Bahan
Pembuatan ekstrak menggunakan cara
maserasi, dimasukkan kedalam botol 8 Gliserin (gr) 39 39 39
9 As. Stearat (gr) 21 21 21
maserasi, tambahkan etanol destilat hingga 10 Fragrance oil (gr) 0,3 0,3 0,3
Total 248 251 253
terendam semua. Botol ditutup rapat dan 5 Cara Pembuatan Sabun Padat

disimpan ditempat yang terlindung dari Transparan Ekstrak Bonggol Nanas

cahaya matahari, sambil sesekali diaduk. Proses pembuatan sabun

Biarkan selama 5 hari lalu disaring, ulangi menggunakan metode panas pada

maserasi ini sebanyak 3 kali dengan cara suhu 60-70˚C dengan

yang sama sehingga metabolit sekunder menggunakan waterbath (massa 1)

didalam tumbuhan bonggol nanas tersaring campurkan asam stearat, lalu

dengan sempurna. Kemudian diuapkan tambahkan larutan NaOH 30%

pelarutnya dengan bantuan destilasi aduk homogen .Setelah itu

vakum, di rotary evaporator sampai masukan bahan tambahan lainnya

diperoleh ekstrak kental (Zainal et al., yaitu, etanol 96%, gliserin,

2020). sukrosa, cocamid DEA, NaCl,

kemudian aduk hingga seluruh


4 Formulasi Sabun Padat Transparan
adonan tercampur sempurna.
Ekstrak Bonggol Nanas
Diamkan terlebih dahulu sampai
Tabel 3.1 Formula Sabun Padat
suhu turun sekitar 50 °C lalu
Transparan Ekstrak Bonggol Nanas
masuk estrak bongol nanas dalam
(Widyasanti et al., 2016)
massa 1 tambahkan fragence oil,
No Bahan Perlakuan
aduk sampai homogen. Tuangkan
I II
kedalam cetakan sabun dan ditutup
1 Ekstrak Bonggol Nanas 11,85 11,85
(gr) dengan plastik. Sabun dibiarkan
2 Cocomid DEA 0 3
3 NaCl (gr) 0,6 0,6 selama 24 jam pada suhu kamar
4 NaOH 30% (gr) 60,9 60,9
5 Etanol 96% (gr) 45 45
6 Sukrosa (gr) 45 45
20-25˚C hingga sabun menjadi
7 Aquades (gr) 25,2 25,2
padat, kemudian evaluasi mutunya c. Uji Stabilitas Busa

(Widyasanti et al, 2016). Ambil 5g sediaan sabun padat dari

formula, dimasukan ke dalam wadah


6 Evaluasi Sediaan
beaker glass kemudiaan ditambahkan air
a. Uji Organoleptis
sebanyak 250 mL. Lakukan proses
Pemeriksaan organoleptis
pengadukan dengan pengaduk yang
dilakukan dengan mengamati
seragam, kemudian ketinggian busa diukur
bau, warna, bentuk dari sediaan
pada menit pertama dan kelima. (Murti et
sabun padat transparan.
al, 2017). Menurut SNI (2016), syarat
Pengamatan dilakukan terhadap
tinggi busa yaitu berkisar 13-220 mm.
10 orang responden untuk
Stabilitas busa dapat dirumuskan sebagai
mengamati perubahan bau,
berikut:
warna serta bentuk dari sediaan
H
Stabilitas busa = x 100 %
sabun padat transparan yang Ho

dilakukan pada hari ke-1, hari Ket : Ho = adalah pengukuran ketinggian

ke-7 dan hari ke-14 selama busa awal.

penyimpanan. (Voight, 1995). H = adalah pengukuran tinggi busa setelah

5 menit.
b. Uji Homogenitas
d. Uji pH
Pemeriksaan yang dilakukan dengan
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggoreskan 0,1 gram sediaan pada
menggunakan alat pH meter. Alat ini
sekeping kaca objek yang transparan,
dikalibrasi terlebih dahulu dengan
harus menunjukkan susunan yang
menggunakan larutan dapar fosfat pH 7,0
homogen dan tidak boleh terlihat adanya
dan larutan dapar asetat pH 4, sehingga
bintik-bintik partikel (Rasyadi et al.,
angka yang muncul pada alat berada pada
2019).
pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci
dengan aquadest dan dikeringkan dengan ( x- y)
Kadar Air ( % bk ) = ×100%
( y- a)
tissue. Pengukuran dilakukan dengan cara

1 gr sabun dilarutkan dengan aquadest ket X = Berat cawan dan sampel

hingga 10 ml dalam wadah yang cocok. sebelum dikeringkan (gr)

Elektroda dicelupkan kewadah tersebut, Y = Berat cawan dan sampel setelah

catat pH yang tertera pada monitor pH dikeringan (gr)

meter. Angka yang ditunjukkan pH meter A = Berat cawan kosong (gr)

merupakan nilai pH sabun (Listiani et al.,


7 Analisa Data
2021).
Analisa data dilakukan sebagai
e. Kadar Air upaya untuk mendapatkan

Cawan penguap kosong dikeringkan kesimpulan dengan melakukan


pengujian yang telah diobervasi
dalam oven suhu 105˚C selama 15 menit
dari segi fisik meliputi uji
lalu didinginkan dalam desikator selama 5 organoleptis, uji pH, uji

menit atau sampai tidak panas lagi. Cawan homogenitas, kadar air, dan uji
stabilitas busa menggunakan
ditimbang dan dicatat beratnya. Sejumlah
analisa uji T berpasangan untuk
sampel (2 gr) dimasukan kedalam cawan mengatahui perubahan pH sebelum

kosong yang telah diketahui beratnya. dan sesudah penyimpanan.

Cawan beserta isi dikeringkan didalam III. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
oven bersuhu 105˚C selama 60 menit.
Dari hasil penelitian formulasi
Pengeringan dilakukan sampai diperoleh
sediaan sabun mandi padat
bobot konstan. Setelah dikeringkan cawan
transparan ekstrak bonggol nanas
dan isi nya didinginkan dalam desikator,
(ananas cosmosus L.) Dengan
ditimbang berat akhirnya dan dihitung
variasi Cocamid DEA sebagai
kadar air nya dengan persamaan (Zainal et
surfaktan maka didapatkan hasil
al, 2020).
sebagai berikut :
1. Hasil ekstraksi diperoleh ekstrak 4. Hasil evaluasi stabilitas busa sabun

kental berwarna kuning kecoklatan mandi padat transparan ekstrak

dengan bau khas. Hasil ekstrak bonggol nanas diperoleh hasil pada

kental yang diperoleh 192 gr dengan tabel 4.3 berikut.

persen rendemen sebanyak 38,4 %. Tabel 4.3 Hasil uji stabilitas busa
sabun mandi padat ekstrak bonggol
2. Hasil evaluasi organoleptis sabun nanas

mandi padat transparan ekstrak % % % %


Stabili Stabili Stabili Stabili
bonggol nanas diperoleh hasil pada Form tas tas tas tas
ula Busa, Busa, Busa, Busa,
tabel 4.1 berikut. hari hari hari hari
ke 0 ke 7 ke 14 ke 28
Tabel 4.1 Hasil uji organoleptis sabun 51% 51% 49% 54%
I
mandi padat transparan ekstrak ± 0,02 ± 0,03 ± 0,03 ± 0,10
bonggol nanas 84% 84% 82% 79%
II
± 0,06 ± 0,06 ± 0,08 ± 0,04
Param Perlakuan 61% 61% 63% 62%
III
eter I II III ± 0,12 ± 0,12 ± 0,12 ± 0,08
Bentuk Padat Padat Padat
Kuning Kuning Kuning
Warna kecokl kecokl kecokla 5. Hasil evaluasi uji pH sabun mandi
atan atan tan
Bau Jeruk Jeruk Jeruk padat transparan ekstrak bonggol nanas

3. Hasil evaluasi homogenitas sabun diperoleh hasil pada tabel 4,4 berikut :

mandi padat transparan ekstrak Tabel 4.4 Hasil uji pH sabun mandi

bonggol nanas diperoleh hasil pada padat trasnparan ekstrak bonggol nanas

tabel 4.2 berikut. Form Nilai Nilai Nilai Nilai


ula Ph Ph Ph Ph
Tabel 4.2 Hasil uji homogenitas sabun hari Hari Hari Hari
mandi padat transparan ekstrak ke 0 ke 7 ke 14 ke 28
bonggol nanas I 8, 8, 8, 8,
41 41 41 03
Formula Homogenitas II 8, 8, 8, 8,
I Homogen 77 77 77 42
II Homogen II 9, 9, 9, 8,
III Homogen 16 16 16 71
6. Hasil uji kadar air sabun mandi padat dengan menggunakan pelarut
etanol 96% sebanyak 500 gr proses
transparan ekstrak bonggol nanas
berlangsung selama 15 hari. Hasil
diperoleh pada tabel 4.5 berikut.
yang di dapat ekstrak kental
Tabel 4.5 Hasil uji kadar air sabun sebanyak 192 gr dengan persen
mandi padat ekstrak bonggol nanas
rendemen yaitu 38,4 %, yang
Formula %Kadar air diperoleh warna coklat kekuningan.
I 16% ± 0,01
Dalam penelitian ini dilakukan
II 13% ± 0,01
III 15% ± 0,03 formulasi sediaan sabun mandi
padat transparan yaitu dengan
7. Hasil uji t berpasangan terhadap pH
memvariasikan Cocomid DEA
dan stabilitas busa sabun mandi sebagai penstabil busa, dimana
transparan ekstrak bonggol nanas pada formula I menggunakan 0%,
formula II menggunakan 3% dan
diperoleh pada tabel 4.6 berikut.
formula III menggunakan 5%.
Uji t Evaluasi yang digunakan pada
Formula Uji t Ph Stabilitas
Busa sediaan sabun mandi padat
I 0,002 0,004 transparan meliputi pemeriksaan
II 0,136 0,157
III 0,046 0,031 organoleptis, stabilitas busa,
homogenitas, pH dan uji kadar air.
2. Pembahasan
Pada proses pembuatan sabun,

Pada penelitiaan ini sampel asam stearat berfungsi untuk

buah nanas yang sudah masak mengeraskan atau membentuk

hanyah digunakan yaitu bonggol badan sabun. Asam stearat

nanas (annas cocmosus L). merupakan kristal putih yang

Kemudian sampel di ekstraksi meleleh pada suhu 69-70oC,

dengan menggunakan metode sehingga perlu dilelehkan terlebih

maserasi. Cara maserasi dipilih dahulu pada suhu 70-75oC.

karena pengerjaan mudah dan alat Bahan tambahan lain yang

yang digunakan sederhana, cocok digunakan adalah etanol yang

untuk sampel yang tidak tahan digunakan sebagai pelarut pada

pemanasan. Selanjutnya bonggol proses pembuatan sabun transparan

nanas di rajang lalu dimaserasi karena sifatnya yang mudah larut


dalam air dan lemak.
Kemudian ditambahkan organoleptis, terhadap sediaan
Cocomid DEA sebagai surfaktan. sabun trasnparan yang dilakukan
Tujuannya agar menghasilkan busa terhadap 15 responden yang
yang melimpah dan pembusaan meliputi bau, bentuk, dan warna.
yang stabil. Selanjutnya gliserin Hasil dari uji organoleptis pada
sebagai humektan sehingga dapat ketiga formula sebelum dan
berfungsi untuk melembabkan sesudah penyimpanan diperoleh
kulit. Penggunaan gula pada sabun bau khas jeruk, bauk ini disebabkan
transparan berfungsi untuk karena menggynakan pewangi
membantu terbentuknya jeruk. Sabun padat transparan
transparansi pada sabun. berwarba kuning kecoklatan dan
Massa sabun yang telah berbentuk padat. Uji organoleptis
dicetak kemudian disimpan dalam sabun yaitu bentuk sabun, bau dan
lemari es selama 2 jam yang warna yang khas, berdasarkan hasil
bertujuan untuk mempercepat yang diperoleh ketiga formula
proses pendinginan agar kristal tersebut terjadi perubahan yang
yang terbentuk semakin banyak baik karena tidak mengalami
sehingga dapat dihasilkan sabun perubahan yang signifikan
yang memiliki tingkat transparansi sehingga dapat dikatakan sabun
yang baik. Apabila pendiaman padat transparan bonggol nanas
diperlama maka akan dihasilkan dari segi organoleptis selama masa
fiber putih pada sabun sehingga penyimpanan 28 hari layak
dapat mengurangi tingkat digunakan. Diperoleh keseluruhan
transparansinya. Sabun transparan formula dinyatakan homogen.
yang telah mengeras disimpan Sediaan dikatakan homogen
dalam suhu kamar selama 28 hari apabila tidak terdapat butiran-
yang disebut masa aging. Masa butiran pada saat pengamatan
aging merupakan waktu yang diatas kaca objek.
dibutuhkan untuk menurunkan Uji tinggi busa dan stablitas
kadar air dalam sabun dan untuk busa bertujuan untuk melihat
menyempurnakan reaksi kimia seberapa banyak busa dan
dalam sabun. kemampuan surfaktan cocomid
Berdasarkan pengamatan yang DEA dalam mempertahankan
telah dilakukan pada pengujian busa tersebut. Berdasarkan SNI
syarat sabun tertinggi yaitu 13 – sebesar 5%. Hal ini dikarenakan
220 mm atau 1,3-22 cm Cocamide DEA memiliki sifat basa
(Apriyani et al., 2013) dan sehingga dapat meningkatkan pH
syarat stabilitas busa yaitu 73- sediaan. Dari hasil pengujian
95%. Dari hasil pengamatan bahwa formula III tidak memenuhi
tinggi busa dan stabilitas busa persyaratan uji pH Standar
sabun padat transparan didapat Nasional Indonesia dimana
hasil yang tertinggi yaitu 5,2 cm berkisar 6-8 pH.
sedangkan terendah yaitu 1,1 Hasil pengujian kadar air
cm selama penyimpanan 28 hari diperoleh bahwa formula I yaitu
penyimpanan. Setelah hasil 16%, formula II memiliki kadar air
dijadikan dalam persentase 13%, formula III memiliki 15. Dari
dalam menentukan stabilitas ketiga formula tersebut, formula II
busa yang diperoleh formula I memiliki persentase terendah.
yaitu (48%-65%), formula II Berdasarkan SNI, kadar air dalam
(74%-92%) dan formula III sediaan sabun padat maksimal
(50%-78%), berdasarkan SNI 15%. Pengujian kadar air pada
tinggi busa yang diperbolehkan sabun perlu dilakukan karena kadar
yaitu 1,2 mm – 220 nm dan air mempengaruhi kualitas sabun.
untuk stabilitas busa yaitu 74- Banyaknya kadar air dapat
92%, dari hasil pengamatan mempengaruhi kelarutan sabun
tersebut dapat dilihat bahwa dalam air pada saat digunakan.
formula I, II, dan III memenuhi Apabila kandungan air pada sabun
syarat. Dengan demikian sabun terlalu tinggi akan menyebabkan
tersebut layak digunakan sabun mudah menyusut dan tidak
(Supriyanta et al, 2021) nyaman saat digunakan (Sukawaty
Hasil pengujian pH yaitu et al., 2016). Sehingga formula I
formula I pH 8,41, formula II dapat dikatakan tidak memenuhi
memiliki pH 8,77 formula III pH syarat karena kadar air berada pada
9,16 ,dari ketiga formula tersebut 16%
berada pada rentang 8-9 dimana pH
tertinggi diperoleh pada formula
IV. Kesimpulan dan Saran
III. Tingginya pH disebabkan 1. Kesimpulan
konsentrasi Cocamide DEA
Setelah dilakukan penelitian Menggunakan Simplex Lattice
Design, Skripsi. Fakultas
formulasi sediaan sabun mandi
FarmasiUniversitas Gadjah Mada.
padat transaparan ekstrak bonggol Yogyakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan
nanas maka dapat disimpulkan
Republik Indonesia (BPOM RI).
adalah : (2019). Peraturan BPOM Nomor 32
Tahun 2019 Persyaratan Keamanan
1. Ekstrak bonggol nanas dapat
Dan Mutu Obat Tradisional. Jakarta:
diformulasikan sebagai bahan dalam Kepala Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia.
pembuatan sabun mandi padat
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Sabun
transparan. Dimana menghasilkan Mandi padat. SNI 3532-2016. Dewan-
Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
sabun padat yang transparan yang
1-10.
homogen. Barel, A. O., Paye, M & Maibach, H.I.
(2009) Handbook of Cosmetic
2. Dari hasil evaluasi, variasi cocamide
Science and Technology, 3rd edition.
DEA berpengaruh terhadap stabilitas New York : Informa Healtcare USA,
Inc
busa, pH, dan kadar air yang baik
Departemen Kesehatan Republik
dibandingkan tanpa menggunakan Indonesia (2000). Parameter Standar
cocamide DEA. Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik
3. Dari hasil evaluasi, pada formula II
Indonesia.
memiliki stabilitas busa yang paling
Djamal, R. (2012). Kimia Bahan Alam :
tinggi yaitu sebesar 84 %.
Prinsip-prinsip Dasar Isolasi dan
Indetifikasi. Padang: Universitas
Baiturahman.
2. Saran
D. Lawal (2013). Medicinal,
Dikarenakan keterbatasan yang ada, maka Pharmacological and Phytochemical
Potentials of Annona comsus Linn.
selanjutnya perlu dilakukan penelitian
Peel – A Review. Bayero Journal of
mengenai pembuatan sabun mandi padat Pure and Applied Sciences. Vol. 6(1),
Hlm. 101-104.
transparan dengan ekstrak bonggol nanas
Ersa, N.S. 2017. Pengaruh Metode
menggunakan surfaktan lain, juga perlu Pengeringan Enzim Bromelin Dari
Bagian Tanaman Nenas (Ananas
dilakukannya evaluasi secara
Comosus L. Merr) Terhadap
mikrobiologi. Karakteristik Enzim Bromelin Kasar
Yang Dihasilkan Dan Aplikasi Pada
Daging Itik Afkir. [Skripsi]. Fakultas
V. Daftar Pustaka Teknologi Pertanian Universitas
Andalas. Padang. 72 Hal.
Anggraeni, I.N. 2014. Optimasi Formula Fajrin E. 2012. Penggunaan Enzim
Sabun Bentonit Penyuci Najis Bromelin Pada Pembuatan Minyak
Mughalladzah dengan Kombinasi Kelapa (Cocos nucifera) Secara
Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) Enzimatis. [Skripsi]. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
Grace, Pierce A & Borley, Neil R. 2010. Najib, Ahmad. (2018). Ekstraksi Senyawa
Surgery at a Glance (2nd Ed). UK : Bahan Alam. Yogyakarta: Penerbit
Blackwell Science. hal. 48-49; 108- Deepublish CV. Budi Utama.
109. Noor, S.U., dan Nurdyastuti, D., 2009.
Gusviputri, A., dkk. (2013). Pembuatan Lauret7- Sitrat sebagai Detergensia
Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe dan Peningkat Busa Pada Sabun Cair
vera) Sebagai Antiseptik Alami. Wajah Glysine soja (Sieb.) Zucc,
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia.
Hernani., Bunasor, T. K&Fitriati. (2010) Nugraha, Febriyawati Cahyanty. 2015.
Formula Sabun Transparan Antijamur Skripsi Pengaruh Nisbah Konsentrasi
dengan Bahan Aktif Ekstrak Minyak Kelapa – Asam Stearat dan
Lengkuas (Apinia galanga L.Swartz. Nisbah Konsentrasi Gula Pasir –
Bogor : IPB Bogor. Etanol terhadap Karakteristik Sabun
Kemenkes RI, 1979. Farmakope Sereh. Bukit Jimbaran: Universitas
Indonesia, Edisi ketiga, 591, Udayana.
Departemen KesehatanRepublik Octora D., Yuliana Situmorang. , Romauli
Indonesia, Jakarta. Anna Teresia Marbun. 2020.
Kemenkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat
Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Ekstrak Etanol Bonggol Nanas
Listiani Putu Ayu Ratih., Putu Ika Indah (Ananas Cosmosus L.) Untuk
Indraswati. Formulasi, evaluasi mutu Kelembapan Kulit. Hal 77-84
fisik, dan uji aktivitas antijamur sabun
transparan ekstrak etanol 96% daun Pavan, R., Jain, S., & Kumar, A.
kirinyuh (chromoleana adorata (L.) (2012). Properties and therapeutic
R.M.king & H.rob,). application of bromelain: a review.
Ilyas N., Siswati Setiasih., Sumi Biotechnology research international,
Hudiyono. 2020. Isolasi dan 2012
Paye, Marc, Andre O. Barel dah H.I,
Karakterisasi Enzim Bromelain dari
Maibach. 2006. Handbook of
Bonggol dan Daging Buah Nanas Cosmetic Science and Technology,
(Ananas comosus L.). Hal 133-141 2nd Edition. CRC Press : New York.
Peraturan Kepala Badan POM RI No.
Marjoni, R. (2016). Dasar-Dasar HK.00.05.4.1745 tahun 2003 tentang
Fitokimia untuk Diploma III Farmasi.
Jakarta: CV. Trans Info Media. bahan kosmetik
Minarni. Pengaruh berkumur dengan
Prayadnya, I. G. Y., Sadina, M. W.,
maserasi ekstrak bonggol nanas
terhadap pH saliva rongga mulut. Kurniasari, N. L. N. N., Wijayanti, N.
Jurnal Kesehatan Gigi 2019; 63-67. P. D., & Yustiantara, P. S. (2017).
Optimasi Konsentrasi Cocamid DEA
Mukherjee, S., Edmunds M. B. S., Lei X., dalam Pembuatan Sabun Cair terhadap
Ottaviani M. F., Busa yang Dihasilkan dan Uji
Ananthapadmanabhan K. P., & Turro
Hedonik. Jurnal Farmasi
N. J., 2010, Steric acid Delivery to
Corneum from a Mild and Udayana, 6(1), 11-14.
Mosturizing Cleanser, Wiley
Priani, S. E., & Lukmayani, Y. (2010).
Peridicals, INC. Journal of Cosmetic
Pembuatan Sabun Transparan
Dermatology, 9, 202-210.
Berbahan Dasar Minyak Jelantah
serta Hasil Uji Iritasinya Pada
Kelinci. Pros. SNaPP Sains Dan Cair Minyak Atsiri Jeruk Nipis
Teknologi, 36–53. (Citrus aurantifolia) Dengan.
Priyono, Agus. 2009. Pembuatan Sabun. Suriliyani, Dini.,Enis Sumarni.,Ririn
Fakultas Teknik Universitas Riau. Irnawati. 2019. Karakteristik mutu
Jambi. sabun padat transparan rumput laut
Qisti, R. 2009. Sifat Kimia Sabun (kappaphycus alvarezi) dengan
Transparan dengan Penambahan perbedaan konsentrasi gliserin. Hal
Madu pada Konsentrasi yang 69-79.
Berbeda. Skripsi. Program Studi
Teknologi Hasil Ternak Fakultas Supriyanta, J., Rusdiana, N., & Kumala, P.
Peternakan. Institut Pertanian Bogor. D. (2021). Formulasi Sediaan Sabun
Rahadiana, P., Andayani L.S. 2014. Pabrik Padat Transparan Minyak Atsiri Daun
Sabun Transparan Beraroma Terapi Jeruk Limau (Citrus amblycarpa
dari Minyak Jarak dengan Proses (Hassk) Ochse) Sebagai Antibakteri
Saponifikasi Trigliserida Secara Terhadap Staphylococcus aureus.
Kontinyu. Program Studi D3 Teknik Jurnal farmagazine, 8(1), 8.
Kimia FTI-ITS.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, Tranggono, R.I. 2007. Buku Pegangan
S.C., 2009, Handbook of Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Pharmaceutical Exipients, Sixth Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Edition, Pharmaceutical Press, Umarudin, M. (2018). Efektivitas Daya
London. Hambat Ekstrak Etanol 96% Bonggol
Rozi, Muhammad. 2013. Formulasi Nanas (Ananas Comosus L) Terhadap
Sediaan Sabun Mandi Transparan Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus Aureus. Journal of Pharmacy and
aurantifolia) Dengan Cocamid Dea Science, 3(2).
Sebagai Surfaktan.Skripsi. Usmania, Irma Diah Ayu dan Widya
Universitas Muhammadiyah Rahma Pertiwi. 2012. Laporan Tugas
Surakarta: Surakarta. Akhir Pembuatan Sabun Transparan
Saparinto, Cahyo & Susiana, Rini. 2016. dari Minyak Kelapa Murni (Vigin
Grow Your Own Medical Plant – Coconut Oil). Surakarta: Universitas
Panduan Praktis Menanam 51 Sebelas Maret.
Tanaman Obat Populer di
Pekarangan. Yogyakarta: Lily Voight, R., 1995, Buku Pelajaran
Publisher. Hal : 43-45. Teknologi Farmasi, diterjemahkan
Setyoningrum, E. N. 2010. Optimasi oleh Soendari Noerono, Gajah Mada
Formula Sabun Transparan Dengan University Press, Yogyakarta, 566-
Fase Minyak Virgin Coconut Oil dan 567.
Surfaktan Cocoamidropyl Betaine,
Aplikasi Desain Faktorial Universitas Widyasanti, 2016 Pembuatan Sabun Padat
Sanata Dharma. Transparan menggunakan Minyak
Sukawaty, Y., Warnida, H., & Artha, A. Kelapa Sawit dengan Penambahan
V. (2016). Formulasi sediaan sabun Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih, Jurnal
mandi padat ekstrak etanol umbi Teknik Pertanian Lampung, 5(3)
bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (2016) 125-130
(mill.) Urb.). Media farmasi, 13(1), Widyasanti A dan Rohani JM. 2017.
14-22. Pembuatan Sabun Padat Transparan
SURFAKTAN, C. D. S., & APRIYANI, Berbasis Minyak Zaitun Dengan
D. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Penambahan Ekstrak Teh Putih.
Jurnal Penelitian Teh dan Kina. Ekstrak etanol buah kapulaga
20(1):13-29 (Amomum compactum sol. Ex
maton) Fruits. 16(2) : 192-193
Widyasanti, A., Farddani, L., dan
Rohdiana, D. 2016. Pembuatan Sabun Zainal fanani, Almunady T. Panagan,
Padat Transparan Menggunakan Novita Apriani. 2020. Uji Kualitas
Minyak Kelapa Sawit (Palm oil) Sabun Padat Transparan Dari
dengan Penamabahan Bahan Aktif Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa
Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis) Sawit Dengan Antioksidan Ekstrak
Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Likopen Buah Tomat, jurnal Kimia
5(3) : 125-136. Universitas Sriwijaya. 22 (3) : 108-
Yahdian Rasyadi., Revi Yenti., Aulia Putri 118
Jasril, 2019. Formulasi san uji
stabilitas fisik sabun mandi cair

Anda mungkin juga menyukai