Pemanfaatan Sabun
Sabun yang terdiri atas senyawa natrium dan asam lemak yang secara
umum digunakan sebagai agen atau bahan pembersih. Terdapat berbagai jenis
sabun baik padat, cair dan juga busa yang memiliki kegunaan serta manfaatnya
sendiri. Selain itu, dalam pembuatannya berdasarkan bentuk ini bergantung pada
komponen yang menjadi bahan baku pembuatannya. Sabun padat dibuat dengan
mereaksikan asam lemak dan NaOH, sedangkan sabun cair adalah hasil reaksi
asam lemak dan KOH (Widiastuti dan Maryam, 2022). Pemanfaatan kedua jenis
sabun ini cukup luas, baik dalam menjaga kebersihan tubuh dan juga perabotan
rumah tangga.
Salah satu jenis sabun padat yang merupakan produk hasil inovasi ialah
sabun padat transparan. Keunggulan dari jenis sabun ini ialah busa yang
dihasilkan lebih halus jika dibandingkan dengan sabun opaque sabun yang tidak
transparan. Hal yang mempengaruhi ialah faktor kandungannya, yaitu berupa
alkohol, gula dan gliserin, dimana ketiga kandungam ini yang perlu diperhatikan
ialah kualitasnya. Gliserin dapat memberikan kelembaban pada kulit manusia dan
memberikan fase gel pada sabun. Secara umum, sabun jenis ini memberikan
banyak manfaat baik pada kulit manusia. Manfaat tersebut diantaranya
membersihkan tubuh dan juga mampu merawat kulit, melembabkan kulit,
menjaga radikal bebas yang merusak kulit, serta mencegah penuaan dini pada
kulit (Ramadian dkk, 2019).
Sabun jenis lainnya ialah sabun cair, dimana pada sabun ini memiliki
konsistensi yang lebih rendah dibandingkan sabun padat. Sabun cair sangat luas
penggunaannya, baik sebagai sabun mandi maupun sabun cuci piring.
Penggunaan sabun cair yang paling luas sehingga diklasifikasikan sebagai
kebutuhan primer manusia. Urgensi dari penggunaan sabun ialah mencuci anggota
tubuh, salah satunya ialah tangan. Hal ini disebabkan oleh peran tangan yang
menjadi perantara kuman dengan makanan yang kontak langsung dengan berbagai
hal. Berbagai infeksi dapat dicegah dengan adanya gerakan mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir. Penyakit tersebut diantaranya infeksi saluran
pernafasan, diare, dan infeksi cacing. Penyakit tersebut dapat ditransfer maupun
diterima melalui jalur focal-oral yang dapat terjadi melalui kontak langsung
maupun tidak langsung melalui telapak tangan manusia yang masih belum bersih
sempurna.