Anda di halaman 1dari 3

APLIKASI KESETIMBANGAN LARUTAN

“Pembuatan sabun cair dengan reaksi hidrolisis”

DISUSUN OLEH

1. GHINA PUTRI NABILA (2210631230050)


2. MUHAMMAD NUR LUTHFI YULISTIANTO(2210631230051)
3. MUHAMMAD NURFAIZ PERMANA (2210631230052)
4. MUHAMMAD RADYA ATHALLA SYAKTI (2210631230053)
5. MUHAMMAD REIKI FAYZULHAQ (2210631230054)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN 2022

1
Document Name
Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved
PENDAHULUAN

Sabun merupakan salah satu produk non-


pangan yang cukup penting, dan sering
digunakan manusia untuk membersihkan A.Cara pembuatan.
diri. Sabun tidak hanya dapat digunakan
untuk membersihkan diri, namun dapat
berguna sebagai obat penyakit kulit yang 1.Persiapan Bahan Baku Pembuatan Sabun
disebakan oleh jamur atau bakteri.
Berdasarkan bentuk fisiknya sabun yang Tahapan persiapan bahan baku terdiri dari mempersiapkan
sering digunakan adalah sabun cair dan bahan-bahan kimia untuk pembuatan sabun cair. Persiapan
sabun padat. Namun saat ini sabun cair bahan antara lain KOH padat menjadi larutan KOH dengan
lebih banyak diminati oleh masyarakat. konsentrasi 30% b/v. Selain itu bahan penunjang untuk
Sabun cair memiliki keunggulan yaitu pengujian mutu sabun mandi cair yaitu Bahan – bahan kimia
mudah digunakan, disimpan, dan lebih yang digunakan yaitu etanol 96%, phenolphtalein (PP), aseton,
higienis bagi konsumen. Proses dietil eter, media plate count agar (PCA), buffered peptone
pembuatan sabun terjadi antara asam water (BPW), dan alkohol 70%.
lemak yang ada pada minyak bereaksi
dengan larutan alkali garam atau basa
kuat yang kemudian ditambahkan dengan
2.Pembuatan Sabun Cair dengan
pewangi maupun antiseptik . Reaksi Penambahan Ekstrak The Putih
tersebut dikenal dengan reaksi
safonifikasi, safonifikasi merupakan Proses pembuatan sabun menggunakan metode hot process.
proses penyabunan yang mereaksikan 1. Minyak kelapa dipanaskan dengan slowcooker.
suatu lemak atau gliserida dengan basa. 2.Selanjutnya memasukkan larutan KOH 30 % dan diaduk
Minyak kelapa merupakan salah satu hingga 2omogeny.
bahan baku sabun yang dapat digunakan, 3.Selanjutnya melakukan clarity test dan mengamati warna dari
berdasarkan kandungan asam lemaknya hasil pasta sabun.
minyak kelapa memiliki kandungan asam 4.Kemudian memasukkan aquades, gliserin dan PG.
laurat yang tinggi. Asam laurat 5.Selanjutnya menurunkan suhu dan memasukkan Coco
(C12H24O2) tergolong kedalam jenis DEA dan ekstrak the putih.
asam lemak rantai menengah (medium
chains tryglicherides). Menurut Gani et 6. Tahap terakhir pengkondisian penyimpanan sabun mandi
al., (2005) asam laurat mampu cair selama 24 jam
memberikan sifat berbusa yang sangat
baik, dan asam laurat yang berkhasiat
sebagai antimikroba alami, sehingga
minyak kelapa dapat digunakan sebagai
bahan baku sabun.

2
Document Name
Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved
B.Jenis kesetimbangan C.parameter.
Sabun yang merupakan salah satu kosmetik
pembersih dapat dibuat melalui dua proses, yaitu
Larutan merupakan campuran homogen antara
saponifikasi dan netralisasi. Sabun tersusun dari
dua atau lebih zat tunggal. Larutan air sabun berbagai bahan, seperti asam lemak, KOH,
merupakan campuran homogen antara air gliserin, dan surfaktan. Sifat surfaktan dalam sabun
dengan sabun. Campuran homogen adalah menentukan sifat fisik dari sabun yang dihasilkan
campuran di mana komponen-komponen yang dan sebagai salah satu faktor penentu mutu. Tujuan
membentuk campuran tersebut terdistribusi dari penelitian ini adalah untuk menguji beberapa
secara merata di seluruh campuran. Pada parameter fisik sabun mandi cair (uji stabilitas:
larutan terdapat zat terlarut dan pelarut. warna, aroma, kekentalan, homogenitas, viskositas
Larutan air sabun terdiri dari air yang dan pH) sesuai dengan standar yang berlaku,
merupakan pelarut (zat untuk melarutkan). sehingga dapat dilanjutkan ke tahap pengujian
Sedangkan sabun bertindak sebagai zat berikutnya. Penelitian ini dilakukan dengan
terlarut. menggunakan surfaktan SLES (Sodium Laureth
Ether Sulfate). Beberapa parameter fisik terukur
adalah pH 8,61 dan viskositas 55254 cps pada
D.Konsentrasi. pengujian stabilitas meliputi oven test, cycle test,
1.Grafik. room test, dan sun test.
kinetika reaksi saponifikasi:

2. kinetika reaksi saponifikasi

3
Document Name
Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai