Anda di halaman 1dari 13

LIPID DAN SAPONIFIKASI

LIPID AND SAPONIFICATION


Perdiansyah, 230110170077
Kelas B, Kelompok 2
Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Padjadjaran.
Jln. Raya Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang
45363, Jawa Barat. www.fpik.ac.id
Email : Perdi1005@gmail.com

ABSTRACT

Lipid is the term used for the compound is relatively water insoluble and can be
extracted with the non polar solvents. The oils are organic compounds containing
the elements carbon (C), hydrogen (H), and oxygen (O) as major elements. Lipids
shape of liquid at room temperature are called oils and solid fats are called.
Saponification is the reaction of hydrolysis of fats by the presence of a strong
base. Practical work, this time aiming to utilize fatty acids in the soap-making
and characterize the resulting soap products. The tools used include knives,
spoons, scales, measuring cup, water glass breaker, heater, thermometer, test
tubes, pipette racks, drip tubes, and bunsen. the materials used include olive oil,
palm oil, fish oil, canola oil, oil traces of wear, KOH, HCL, H2SO4, CH3COOH,
and aquades. practical work is done at about 14.30 WIB- 16.30 WIB in the
laboratory results of the Fishery processing technology (TPHP), Faculty of
fisheries and marine science, Padjadjaran University. The results obtained from
this teaching can be summed up that perfect saponification reaction can occur
when the alkali used and heating temperature according to the process of
hydrolysis of oil into soap. NaOH and KOH can change the oil with soap and
glycerol results through a process of saponification.

Keywords: Lipid, saponification, soap

PENDAHULUAN
Lemak atau lipid adalah istilah antaranya ada yang mengandung
yang digunakan untuk senyawa yang nitrogen (N) atau fosfor (P). Lemak
relatif tidak larut air dan dapat adalah ester yang terbentuk dari
diekstrak dengan pelarut non polar. gliserol dengan asam lemak, dimana
Lemak adalah senyawa organik yang ketiga gugus hidroksilnya dieterkan.
mengandung unsur karbon (C), Lemak dapat didefinisikan sebagai
hidrogen (H), dan oksigen (O) senyawa organik yang terdapat
sebagai unsur utama. Beberapa di dalam alam serta tak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik tangga dan lain sebagainya
non polar (Fessenden dan Fessenden ( Herbamart 2011).
1986). Saponifikasi adalah hidrolisis
Lemak merupakan penyusun asam lemak karena adanya basa kuat
tumbuhan atau hewan yang dicirikan (NaOH) menghasilkan produk
oleh sifat kelarutannya. Lipid berupa sabun dan gliserol
memegang peranan yang penting (Kolakowska 2010). Reaksinya
dalam struktur dan fungsi sel. Lemak seperti digambarkan di bawah ini:
dan minyak merupakan bagian
terbesar dan terpenting kelompok
lipid, yaitu sebagai komponen
makanan utama bagi organisme
hidup. Lemak dan minyak penting
bagi manusia karena adanya asam-
asam lemak esensial yang
terkandung di dalamnya. Fungsinya
dapat melarutkan Vitamin A, D, E,
Sabun kalium (RCOOCK) adalah
dan K yang digunakan untuk
sabun yang dihasilkan dari reaksi
memenuhi kebutuhan tubuh (Natsir
antara trigliserida dengan basa
2011).
kalium hidroksida (KOH). Sabun ini
Sabun merupakan suatu
bersifat lunak, biasanya digunakan
kebutuhann pokok manusia yang
untuk sabun mandi cair, sabun cuci
selalu digunakan sehari-hari . Fungsi
atau sabun perlengkapan rumah
utamanya adalah membersihkan. Di
tangga (Riswiyanto 2009). Sabun
lingkungan sekitar, banyak macam
natrium (RCOONa) adalah sabun
wujud sabun yang dapat ditemui,
yang dihasilkan dari reaksi antara
baik yang dalam bentuk cair, lunak,
trigliseridadengan basa natrium
krim, maupum yang padat.
hidroksida (NaOH). Sifat sabun ini
Kegunaannya pun beragam, ada yang
keras. Biasa digunakan sebagai
sebagai sabun mandi, sabun cuci
sabun cuci dalam dunia industri
tangan, sabun cuci peralatan rumah
(Faidatul 2012)
4-5 tetesminyak dimasukan
METODOLOGI kedalam tabung reaksi. Aquades
ditambahkan sebanyak 3 ml.
Praktikum dilaksanakan pada
senin, 22 April 2018, pukul 14.30 –
16.30 WIB tempat di laboratorium
1 ml KOH dimasukan, campuran
Teknologi Pengolahan Hasil tersebut dipanaskan sampai
mendidih (1-2 menit)
Perikanan (TPHP), Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Padjadjaran.
Praktikum Kemarin membahas Dikocok dan pembentukan busa
diperhatikan
tentang lipid dan saponifikasi. Alat
yang digunakan antara lain adalah
sebagai berikut : Gelas ukur, breaker
Percobaan diulangi dengan
glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak
mengganti larutan KOH dengan
tabung, dan busen. Bahan yang NaOH
digunakan diantaranya adalah
minyak zaitun, minyak sawit,
minyak ikan, minyak canola, dan Hasil yang diperoleh
dibandingkan
minyak bekas pakai, KOH, HCL,
H2SO4, CH3COOH, dan aquades.

Sabun yang terbentuk


Prosedur kerja dari praktikum ditambahkan beberapa tetes
kali ini adalah sebagai berikut : asam. perlakuan diamati dan
hasilnya dicatat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pada praktikum lipid dan saponifikasi

Pengamatan
Kelompok

Asam
Sampel Basa
Awal Basa Pemanasan Asam Gliserin

3 fase, warna
Tidak homogen dan Tidak homogen 2 fase dan
Warna putih, lebih jernih, dan
HCl minyak dan berwarna warna putih
keruh , 2 fasa minyak lebih
Minyak mengambang putih keruh
1 KOH terang
Ikan
Tidak homogen dan Tidak homogen Tidak homogen 3 fase, warna
CH3COO Warna putih,
minyak dan berwarna dan berwarna agak keruh,
H keruh , 2 fasa
mengambang putih putih terdapat busa
2 fasa dan Terdapat Buihnya lebih
2 fasa dan Tidak ada
HCl warna putih gelembung di sedikit dari
gelembung kecil minyak dan busa
pekat permukaan sebelumnya
Minyak
2 NaOH 2 fasa, tidak Minyaknya
Ikan 2 fasa, Gelembung
CH3COO berwarna, dan 2 fasa dan berada pada
berbusa, dan hilang dan
H minyaknya kuning keruh lapisan atas dan
agak keruh minyak di atas
bening busa hilang
2 fasa, sedikit 2 fasa, sedikit 2 fasa, busa lebih
2 fasa dan berwarna 2 fasa dan
HCl berbusa, dan keruh dan ada sedikit, dan
bening keruh
agak keruh sedikit busa keruh
Minyak
3 KOH 2 fasa, tidak
Sawit 2 fasa, 2 fasa, agak Agak keruh, 2
CH3COO berwarna, dan 2 fasa dan
berbusa, dan keruh, dan tidak fasa, dan tidak
H minyaknya kuning keruh
agak keruh ada busa ada busa
bening
Jernih, busa Warna lebih
Air dan minyak
Sedikit Gelembung banyak, dan pekat,
HCl membentuk dua
berbusa bertambah membentuk 2 kekuningan, dan
Minyak fase
4 NaOH fase keruh
Sawit
Air dan minyak 2 fasa, warna
CH3COO Sedikit Gelembung Warna bening
membentuk dua keruh, busa
H berbusa bertambah sedikit keruh
fase tidak ada
Lebih
Berwarna Lebih keruh, 2
tercampur Lebih banyak
HCl Membentuk 2 fasa keruh dan 2 fasa, dan
tetapi masih 2 busa
fasa bergelembung
Minyak fasa
5 KOH
Zaitun Lebih Masih 2 fasa
Berwarna
CH3COO tercampur akan tetapi Busa lebih
Membentuk 2 fasa keruh dan 2
H tetapi masih 2 minyak lebih sedikit
fasa
fasa tipis
Terdiri dari dua Sedikit Putih
2 fasa, keruh, Lebih homogen,
fasa dan tidak ada homogen dan kekuningan,
HCl berbusa, dan warna lebih
busa serta warna berbusa, keruh 2
bergelembung pekat, dan keruh
Minyak gelembung kekuningan fasa
6 NaOH
Zaitun Terdiri dari dua Sedikit
2 fasa, keruh,
CH3COO fasa dan tidak ada homogen dan Warna lebih Keruh, dua fasa,
berbusa, dan
H busa serta warna bening tidak berbusa
bergelembung
gelembung kekuningan
HCl
Minyak
7 KOH CH3COO
Canola
H
8 Minyak NaOH Bagian atas
Canola keruh, bagian
Bening, permukaan Dua fasa dan 2 fasa dan Warna keruh
bawah bening,
HCl air cekung, dan adanya gelembung dan sedikit
tidak homogen,
homogen gelembung berkurang gelembung
dan sedikit
gelembung
CH3COO Bening, permukaan Dua fasa dan 2 fasa dan Warna keruh Bagian atas
H air cekung, dan adanya gelembung dan sedikit keruh, bagian
homogen gelembung berkurang gelembung bawah bening,
tidak homogen,
Kelompok Pengamatan

Asam
Basa
Sampel
Awal Basa Pemanasan Asam Gliserin

dan tidak
gelembung
Minyak HCl
9 Bekas KOH CH3COO

Pakai H
Membentuk 2 Fasa Menebal,
Membentuk fasa Busa lebih
fasa, sedikit warna
berwarna kuning banyak, fase Berbusa banyak
HCl busabening, mengeruh dan
pekat dan tidak menipis dan dan tidak berfase
dan warna gelembung
Minyak terbentuk busa memudar
fasa memudar sedikit
10 Bekas NaOH
Membentuk 2 Fasa Menebal,
Pakai Membentuk fasa
fasa, sedikit warna Berbusa banyak
CH3COO berwarna kuning Fase menebal
busabening, mengeruh dan dan berbentuk
H pekat dan tidak dan sedikit busa
dan warna gelembung satu fasa
terbentuk busa
fasa memudar sedikit

PEMBAHASAN
1. Pembahasan kelompok lapisan yaitu lapisan minyak
Pada praktikum lipud dan dibagian atas dan lapisan air dibagian
saponifikasi ini sampel yang bawah. Minyak ikan tidak menyatu
digunakan adalah minyak zaitun, dengan air. Hal tersebut sesuai
minyak sawit, minyak ikan, minyak dengan pernyataan Lehniger (1992)
canola, dan minyak bekas pakai. bahwa lipid tidak larut dalam pelarut
Untuk pereaksinya yang digunakan polar seperti air, tetapi larut dalam
adalah basa kuat yaitu NaOH karena pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter
pada proses saponifikasi reaksi atau kloroform.
hidrolisis terjadi oleh adanya basa Sampel minyak ikan yang telah
kuat.Ditambahkan dengan asam ditambahkan akuades, kemudian
lemah (CH3COOH) dan asam kuat diberikan larutan basa kuat yaitu
(HCL) karena asam bereaksi dengan NaOH sebagai basa sebanyak 1 ml.
basa akan menjadi garam. Hasilnya adalah penampakan berupa
Kelompok 2 mendapatkan minyak yang terdapat busa di bagian
sampel minyak ikan. Minyak atas dengan warna sampel uji yang
tersebut dimasukkan ke dalam mulai sedikit mengeruh seperti susu.
tabung reaksi sebanyak 4-5 tetes, Hal tersebut bisa terjadi karena pada
kemudian ditambahkan aquades saat penambahan NaOH terlalu pekat
sebanyak 3 ml. Hasilnya terdapat dua atau terlalu encer karena apabila
NaOH yang ditambahkan terlalu berwarna putih. Kedua sampel
pekat, maka alkali bebas yang tidak tersebut tidak menyatu. Hal ini
berikatan dengan trigliserida atau sesuai dengan pernyataan Poedjiadi
asam lemak akan terlalu tinggi (2005), Asam lemak dapat bereaksi
sehingga dapat mengiritasi kulit. dengan basa membentuk garam.
Sebaliknya apabila NaOH yang Garam natrium atau kalium yang
ditambahkan terlalu encer atau dihasilkan oleh asam lemak dapat
terlalu sedikit, maka sabun yang larut dalam air dan dikenal sebagai
dihasilkan akan mengandung asam sabun. Jenis sabun yang dihasilkan
lemak bebas yang tinggi (Kamikaze tergantung jenis alkali yang
2002). digunakan dalam reaksi penyabunan.
Sampel kemudian diberi Penggunaan asam berperan dalam
pemanasan selama beberapa menit. pembentukan asam lemak bebas dan
Sampel minyak ketika dipanaskan menggumpalkan sabun dengan
dan diaduk mulai menyatu dengan pembentukan endapan, memberikan
air dan warna air mulai mengeruh. konsistensi dan kekerasan pada
Sampel minyak dan air mengalami sabun (Mitzui 1997).
suspensi saat sampel diaduk. Namun Setelah sampel ditambahkan
saat sampel didiamkan, minyak naik asam, sampel ditambahkan gliserin.
kembali ke atas. Suspensi hanya Hasilnya minyak dan busa yang ada
terjadi ketika sampel diaduk. diatas menjadi hilang. Ini
Setelah sampel dipanaskan, menandakan bahwa gliserin mampu
sampel ditambahkan dengan menghilangkan busa dan minyak.
beberapa larutan asam yaitu Hal tersebut sesuai dengan
CH3COOH. Hasilnya adalah sampel pernyataan Mitsui (1997) bahwa
minyak kembali ada gelembung gliserin telah lama digunakan
tetapi lebih sedikit dan tidak menyatu sebagai humektan. Pembuatan sabun
seperti semula, tetapi warna air tetap transparan, gliserin juga berfungsi
mengeruh. Pada bagian atas terlihat dalam pembentukan struktur
sampel berwarna kuning dan pada transparan, sedangkan glukosad alam
bagian bawahnya terlihat sampel formulasi sabun transparan sebagai
transparent agent dan humektan. susu dan terdapat sedikit busa.
Menurt mitsui bahwa gliserin dapat Berbeda dengan asam lemah yang
membuat sabun transparan ynag hasilnya pada sampel tidak terdapat
berarti menghilangkan warna dari gelembung, ada sedikit air di atas
sabun tersebut menjadi transparan. minyak.
2. Pembahasan Kelas Kelompok yang menggunakan
Kelompok yang menggunakan minyak zaitun, yaitu kelompok 5 dan
sampel minyak sawit yaitu kelompok 6. Ketika ditambahkan akuades
4 dan 5. Ketika ditambahkan akuades sebanyak 5 ml, hasilnya sama saja
sebanyak 5 ml, hasilnya sama saja seperti yang sebelumnya yaitu
seperti yang sebelumnya yaitu terdapat dua lapisan cairan sampel,
terdapat dua lapisan cairan sampel, yaitu pada lapisan atas terdapat
yaitu pada lapisan atas terdapat minyak dan lapisan bagian bawah
minyak dan lapisan bagian bawah terdapat akuades karena memang
terdapat akuades. Pada perlakuan pada dasarnya air dan minyak
selanjutnya yaitu penambahan basa, memang tidak bisa bersatu. Pada
dimana disaat penambahan basa. perlakuan selanjutnya yaitu
Hasilnya sama yaitu sampel terlihat penambahan basa. Hasilnya adalah
jelas perbedaannya karena kedua sama yaitu penampakannya berupa
sampel tidak bisa menyatu dan cair dan diatasnya terdapat gumpalan
terdapat sedikit busa dan warnanya atau busa. Antara air dan minyak
menjadi agak keruh. Lalu setelah zaitun mulai homogen setelah diberi
diberi perlakuan pemanasan selama penambahan basa. Lalu setelah diberi
10 menit, hasilnya juga sama yaitu perlakuan pemanasan selama 10
terdapat dua lapisan yang semakin menit, hasilnya minyak zaitun
jelas perbedaan antar sampelnya. gumpalannya mulai berkurang,
Saat perlakuan penambahan asam. warna zaitun sudah tidak terlalu
Hasilnya adalah Asam kuat yaitu pekat, dan terdapat banyak
terdapat pada bagian atas berwarna gelembung busa yang disebut
kuning dan bagian bawah berwarna saponifikasi. Saat perlakuan
putih keruh atau sedikit seperti warna penambahan asam. Hasil dari
penambahan sama tersebut adalah lemak. Konsentrasi alkali yang
terlihat perbedaan antara asam lemak digunakan juga suhu saat pemanasan
dengan sabun larutan yang terpisah sangat menentukan minyak
terpisah. Asam lemak di atas lapisan tersaponifikasi secara sempurna atau
dan sabun di lapisan bawahnya. tidak.Larutan asam kuat dan asam
Gelembung busa mulai stabil dan lemah digunakan untuk
minyak dan air kembali terpisah. Hal menghidrollisis asam lemak yang
ini disebabkan karena sabun yang dihasilkan dari proses saponifikasi
ditambah dengan asam akan oleh alkali basa.
menghasilkan kembali asam lemak. DAFTRA PUSTAKA
Sabun yang telah ditetesi asam diuji Faidatul, T. 2012. Saponifikasi.
kelarutannya dalam air, hasilnya Medan : Universitas Sumatera
Utara.
yaitu terdapat asam lemak. Menurut
Fessenden, R., J., and Fessenden, J.,
Poedjiadi (2005) sabun memiliki S. 1986. Kimia Organik Dasar
gugus hidrofobik dan hidrofilik, Edisi Ketiga. Jilid 2.
Terjemahan oleh A.H.
maka dari itu sabun tidak Pudjaatmaka. Erlangga.
sepenuhnya larut dalam air. Setelah Jakarta.

itu ditambahkan gliserin pada asam Hebamart. 2011. Bilangan


Penyabunan. Jakarta :
yang kuat gelembung jadi semakin Erlangga.
banyak dan pada asam lemah Kamikaze. 2002. Various
Techniques of Soap Making ,
gelembung semakin sedikit.
Journal a Day, 338015.
https://scholar.google.com
(diakses pada tanggal 23 April
KESIMPULAN
2018).
Berdasarkan literatur dan
Kolakowska. 2010. Chemical and
praktikum lipid dan saponifikasi Functional Properties of Food
Lipids. Berlin : CRC Press.
yang telah dilakukan, dapat
Lehninger, A.L. 1992. Dasar-dasar
disimpulkan bahwa proses biokimia. Jilid 1, 2,. 3. (Alih
saponifikasi atau penyabunan dari bahasa oleh; M. Thenawidjaja).
Erlangga, Jakarta.
minyak menghasilkan gliserol dan
Mitsui, T. 1997. New Cosmetic
sabun. Larutan alkali yaitu NaOH Science. Tokyo : Shiseido Co.
dan KOH dapat mensaponifikasi Ltd.
Natsir. 2011. Penuntun Praktikum
Biokimia. Makasar : UPTMKU
Universitas Hasanuddin.
Poedjiadi dan Anna. 2005. Dasar-
Dasar Biokimia. Depok:
Universitas Indonesia Press
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik .
Jakarta : Erlangga.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat Praktikum

Gambar 2. KorekApi

Gambar 1. Tabung Reaksi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 3. Bunsen Gambar 6. Pipet Tetes
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 7. Rak

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Rak Lampiran2.Bahan Praktikum


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 8. HCl

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 5.Gelas Ukur

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 9. Asam Asetat Gambar 12. NaOH

(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 10. Glyserin Gambar 13. Minyak Sawit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 11. Aquades Gambar 14. KOH


(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 15. Minyak Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) Gambar 18. Pengukuran Basa NaOH

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Lampiran 3.Prosedur Praktikum

Gambar 19.Pemanasan Sampel+Basa

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 16. Pengukuran Aquades

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 20. Pemberian Asam

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 17. Pemberian Sampel Minyak

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 21. Pemanasan Sampel+Asam

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 21. Pengukuran Glyserin

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 22. Proses Penghomogenan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai