Anda di halaman 1dari 6

USULAN PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH


FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN SABUN
PADAT TRANSPARAN KAYU SECANG (Caesalpinia Sappan
L.) BERBASIS MINYAK ZAITUN DENGAN VARIASI
KONSENTRASI GLISERIN SEBAGAI HUMEKTAN

Oleh
Bekti Dwi Cahyani
NIM 18197011

Diajukan dalam seminar usulan penelitian yang akan digunakan dalam


penyusunan Karya Tulis Ilmiah guna memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada
Program Studi Diploma III Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG
TERAKREDITASI “B” LAM-PTKES
Berdasarkan SK 047/LAM-PTKES/Akr/Dip/VIII/2019
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang menutupi permukaan tubuh

dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan

dan rangsangan luar (Putri, 2009). Karakteristik kulit yang elastis dan tipis

menyebabkan rentan terserang penyakit jika tidak menjaga kesehatan kulit

(Agung, 2019). Jika kulit tidak dibersihkan dan di rawat dengan baik, maka

bakteri dan kotoran-kotoran akan menempel di kulit dan menjadi penyebab

timbulnya penyakit dan infeksi kulit, maka salah satu yang dapat digunakan

yaitu kosmetik pembersih berupa sabun.

Persentase penduduk Indonesia terhadap konsumsi sabun sangat tinggi,

menurut Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) 99,8% penduduk

indoneisa menggunakan sabun (BPS, 2017). Oleh karena itu, sabun menjadi

kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.

Sabun adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat dari proses

saponifikasi/netralisasi dari lemak, minyak, wax, rosin atau asam dengan basa

organik tanpa menimbulkan iritasi pada kulit (SNI 3532 2016). Sabun padat

merupakan salah satu produk industri kosmetik dan farmasi yang sering

digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk membersihkan

bakteri atau mikroba, kotoran yang menempel pada kulit tubuh manusia.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sabun, menyebabkan produksi

sabun saat ini menjadi sangat bervariasi, menurut Hambali, dkk (2005)

menerangkan jenis sabun berdasarkan bentuk terdapat dua bentuk yaitu padat

dan cair, sedangkan jenis sabun berdasarkan penampakannya terbagi ke

dalam tiga macam antara lain opaque, transculent, dan transparent.

Sabun transparan adalah jenis sabun untuk wajah (kecantikan) dan untuk

mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit, dapat digunakan

untuk merawat kulit karena mengandung bahan-bahan yang berfungsi sebagai

humektan (moisturizer), dan penampakannya berkilau jika dibandingkan jenis

sabun opaque dan sabun transculent (Widyasanti, dan Hasna, 2016). Selain

itu, sabun transparan juga menjadi salah satu sediaan emulsi yang difungsikan

sebagai penghantar obat yang baik (Widyasanti, dan Rohani, 2016).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

kimia dan farmasi perkembangan kosmetik mulai bergeser ke arah natural

product karena adanya trend back to nature (Duraisam, et al., 2011). Dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, banyak peneliti yang memformulasikan

pembuatan sabun dengan penambahan bahan alam yang memliki manfaat

antioksidan dan antibakteri.

Salah satu bahan alam yang dapat digunakan yaitu kayu secang. Kayu

secang mengandung 5 senyawa aktif yang terkait dengan flavonoid, lima

senyawa tersebut berupa brazilin, brazilein, 3’-O-metilbrazilin, sappanin,

chalcone dan sappanchalcone yang dapat digunakan sebagai antioksidan

primer maupun antioksidan sekunder (Rina, 2013).


Berdasarkan hasil penelitian sugiyanto (2011) kayu secang memiliki

daya antioksidan yang handal dengan indeks antioksidan yang lebih tinggi

daripada antioksidan komersil (BHT dan BHA). Ekstrak kayu secang

memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes.

Hasil uji KHM ekstrak tanpa perlakuan memiliki aktivitas antibakteri dengan

diameter hambat 13,3 mm pada konsentrasi 0,5% dan 14,9 mm pada

konsentrasi 1% (Purnama, 2013).

Antioksidan yang dikenal sebagai peredam atau pemerangkap

(scavenger) merupakan molekul yang dapat bereaksi dengan radikal bebas

dan berfungsi menetralkan radikal bebas (Widowati, 2011).

Minyak merupakan bahan utama dalam pembuatan sabun yang berperan

dalam reaksi saponifikasi sabun dengan alkali (NaOH). Salah satu bahan

utama yang dapat digunakan yaitu minyak zaitun yang memiliki manfaat

sangat baik bagi kesehatan tubuh, kecantikan wajah, rambut, kulit, dan untuk

mengatasi berbagai masalah gangguan penyakit. Selain itu kandungan asam

oleat yang tinggi pada minyak zaitun sangat bermanfaat bagi kulit. Minyak

zaitun yang sudah diolah menjadi sabun dianggap sebagai obat terbaik untuk

kulit kering karena membantu mengangkat sel kulit mati dan melembabkna

kulit bersisik juga mampu mengurangi bekas luka dan mengencangkan kulit

keriput (Widyasanti dan Rohani, 2017).

Untuk mencegah timbulnya masalah kulit tersebut, dapat juga di atasi

dengan menggunakan sabun transparan yang mengandung humektan agar

kelembaban kulit tetap terjaga. Humektan adalah suatu bahan higroskopis


yang mempunyai sifat mengikat air dari udara yang lembab dan sekaligus

mempertahankan air yang ada pada sedian (Soeratri, 2004). Salah satu contoh

humektan yang digunakan dalam sabun transparan adalah glserin. Gliserin

diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik sabun transparan

(Budianto, 2010).

Berdasakan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian

tentang formulasi sediaan sabun padat transparan kayu secang yang memiliki

aktivitas antioksidan dan antibakteri dengan basis minyak zaitun dengan

variasi konsentrasi gliserin sebagai humektan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kayu secang dapat diformulasikan sebagai produk kosmetik dalam

bentuk sediaan sabun padat transparan?

2. Apakah minyak zaitun dapat digunakan sebagai basis dalam pembuatan

sediaan sabun padat transparan?

3. Bagaimana hasil uji analisis evaluasi fisik sediaan sabun padat transparan

kayu secang dengan variasi konsentrasi gliserin?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Mengetahui produk kosmetik dari kayu secang yang diformulasikan dalam

bentuk sediaan sabun padat transparan.

2. Mengetahui produk kosmetik yang menggunakan basis minyak zaitun

dalam pembuatan sabun padat trasnparan.


3. Mengetahui hasil uji analisis evaluasi fisik sediaan sabun padat transparan

kayu secang dengan variasi konsentrasi gliserin.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat untuk :

1.4.1 Masyarakat : Dapat memberikan gambaran secara ilmiah untuk

meningkatkan daya guna kayu secang dalam bidang kosmetika.

1.4.2 Mahasiswa : Sebagai mengaplikasian keilmuan peneliti selama

mengikuti perkuliahan dalam bidang Ilmu Farmasetika, dan sebagai

referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya mengenai pemanfaatan kayu

secang dalam bidang farmasi.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai dengan selesai.

Bertempat di Laboratorium Teknologi Farmasi Akademi Farmasi Bumi

Siliwangi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai