Disusun Oleh :
DISAHKAN OLEH:
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang
berjudul ”Pemanfaatan buah lemon dalam pembuatan sabun badan”.
Penulis membuat karya tulis ilmiah ini dengan tujuan untuk menyelidiki
pemanfaatan buah lemon dalam pembuatan sabun badan, serta mengungkapkan manfaat
dan potensi yang terkandung dalam buah yang kaya vitamin c ini.
Karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
2. Pak Saipul,S.Pd., M.M. selaku Kepala MAN 1(MODEL) Lubuklinggau.
3. Huryani S.e. selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan pengetahuan dan
ilmu sehingga laporan ini maksimal.
4. Orang tua penulis, yang telah memberikan doa serta fasilitas sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Budaya Gemar Membaca ini.
Penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis
berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Perawatan kulit adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan dan kecantikan
seseorang. Kulit adalah organ terluas dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai penghalang
pertama terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat merusak kesehatan. Oleh karena itu,
menjaga kualitas kulit yang baik adalah prioritas bagi banyak individu. Dalam upaya ini, industri
perawatan kulit telah berkembang pesat dan menawarkan berbagai produk yang berjanji untuk
merawat kulit dengan baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya produk perawatan kulit alami
dan berkelanjutan telah berkembang. Konsumen semakin mencari produk yang terbuat dari
bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Salah satu bahan yang menarik perhatian dalam
konteks ini adalah buah lemon. Lemon dikenal karena kandungan vitamin C yang tinggi,
antioksidan alami, dan sifat-sifat pembersih. Semua ini merupakan elemen yang potensial untuk
perawatan kulit yang sehat.
Pemanfaatan buah lemon dalam pembuatan sabun badan adalah salah satu cara untuk
menghadirkan manfaat buah ini dalam perawatan kulit sehari-hari. Sabun badan berbahan dasar
lemon dapat memiliki manfaat seperti pemutihan kulit, pengurangan jerawat, dan memberikan
kesegaran. Namun, meskipun banyak yang berbicara tentang potensi penggunaan lemon dalam
produk perawatan kulit, penelitian mendalam mengenai hal ini masih terbatas.
Dalam konteks ini, perlu ada pemahaman yang lebih mendalam tentang proses
pembuatan sabun badan berbahan dasar lemon, manfaat yang dapat diharapkan, serta potensi
efek samping yang mungkin timbul. Diperlukan penelitian ilmiah yang mendalam untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan membantu menginformasikan penggunaan buah lemon
dalam produk perawatan kulit. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki relevansi dan pentingnya
yang signifikan.
Dengan latar belakang masalah yang kuat ini, penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi
pemanfaatan buah lemon dalam pembuatan sabun badan secara lebih mendalam, dengan fokus
pada manfaatnya bagi kesehatan kulit, aspek keamanan penggunaan, dan dampak lingkungan
yang mungkin timbul. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan wawasan baru dalam
pengembangan produk perawatan kulit yang lebih alami dan berkelanjutan, serta dapat
memberikan panduan bagi produsen dan konsumen yang mencari solusi perawatan kulit yang
lebih sehat.
Penggunaan buah lemon dalam pembuatan sabun badan adalah area penelitian yang
menarik dan bermanfaat. Namun, ada beberapa masalah yang perlu diidentifikasi:
Waktu Penelitian: Penelitian ini akan berfokus pada pemanfaatan buah lemon dalam
pembuatan sabun badan dalam kurun waktu 1 bulan, dimulai dari bulan Agustus hingga
September 2023.
Bahan Baku: Penelitian ini akan membatasi penggunaan buah lemon segar sebagai bahan
baku utama dalam pembuatan sabun badan, dengan penekanan pada variasi kultivar
tertentu.
Variabel Independen: Variabel independen dalam penelitian ini akan mencakup jenis
ekstraksi yang digunakan, konsentrasi buah lemon yang berbeda, dan variasi dalam
formulasi sabun.
Variabel Dependen: Variabel dependen akan meliputi efektivitas sabun dalam
membersihkan kulit, iritasi kulit, dan tingkat kepuasan pengguna terhadap sabun buah
lemon.
Penilaian Keamanan: Evaluasi keamanan produk akan mencakup tes patch kulit pada
sejumlah partisipan untuk mengidentifikasi potensi efek samping atau iritasi.
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah diatas maka rumusan
permasalahan penelitiannya adalah sebagai berikut :
Bagaimana pemanfaatan ekstrak buah lemon dalam pembuatan sabun badan dapat
meningkatkan kualitas produk, efektivitas pembersihan kulit?
Apa dampaknya terhadap kesehatan dan keamanan kulit pengguna?
Untuk Mengetahui manfaat buah lemon bagi kesehatan badan sebagai bahan baku
pembuatan sabun
Untuk mengevaluasi dampak penggunaan sabun berbasis buah lemon terhadap kesehatan
dan keamanan kulit pengguna, dengan fokus pada potensi iritasi atau reaksi alergi.
Mengetahui manfaat yang dimiliki buah lemon bagi kesehatan kulit sebagai bagan baku
pembuatan sabun
Peningkatan Kesadaran Terhadap Produk Berbasis Buah Alami
Pengembangan Produk Perawatan Kulit Yang Lebih Berkualitas
BAB II
KAJIAN TEORI
Jeruk adalah tanaman asli Benua Asia yang banyak terdapat di India sampai Cina. Salah
satu jenis jeruk (Citrus) yang paling banyak dikenal adalah Citrus limon atau jeruk lemon. Citrus
limon dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas
permukaan laut. Budidaya jeruk lemon atau Citrus limon di Indonesia berada di pulau Jawa
a. Klasifikasi Lemon
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Marga: Citrus
b. Sejarah Lemon
Buah lemon, yang memiliki nama ilmiah Citrus limon, adalah buah yang memiliki sejarah
panjang yang berkaitan dengan perjalanan dan perubahan budaya di seluruh dunia. Buah ini
berasal dari wilayah Asia Tenggara, terutama di India timur laut, Bangladesh, dan Cina selatan.
Lemon adalah hasil dari hibridisasi alami antara jeruk nipis (Citrus medica) dan jeruk kunir
(Citrus micrantha).
Ekspansi perdagangan membawa lemon ke Timur Tengah melalui pedagang India pada abad
pertama Masehi. Selama periode ini, lemon diperkenalkan ke wilayah Eropa dan mulai dikenal
di sana. Di Eropa, lemon digunakan terutama sebagai buah hias dan kulitnya dimanfaatkan
dalam minuman dan obat-obatan.
Selama Abad Pertengahan, lemon menjadi komoditas penting dalam perdagangan dan
perjalanan. Penjelajahan Eropa pada abad ke-15 membawa buah ini ke Amerika, dan lemon
pertama kali ditanam di Amerika oleh Christopher Columbus pada tahun 1493.
Penggunaan lemon dalam pelayaran menjadi sangat penting karena kualitasnya yang tinggi
dalam mencegah penyakit skorbut di antara pelaut. Lemon dan jeruk nipis menjadi bagian
penting dari perlengkapan makanan di kapal-kapal selama pelayaran.
Lemon juga telah lama digunakan dalam masakan, minuman, dan pencuci mulut di seluruh
dunia. Lemon juice digunakan untuk memberikan rasa asam yang segar pada hidangan seperti
salad, ikan, ayam, dan makanan penutup.
Selain dalam masakan, lemon juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai
kondisi medis, karena diketahui mengandung vitamin C yang penting untuk kesehatan manusia.
Juga digunakan dalam produk perawatan kulit, pembersih rumah tangga, dan parfum karena
aroma segarnya yang khas.
Hingga saat ini, lemon tetap menjadi salah satu buah sitrus yang paling populer dan
digunakan di seluruh dunia. Juice dan zest (kulit lemon yang diparut) lemon digunakan dalam
berbagai hidangan dan minuman, serta dalam industri makanan dan minuman yang luas. Sejarah
panjang buah lemon mencerminkan pentingnya buah ini dalam budaya, makanan, dan perawatan
kita sehari-hari.
Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap 58gr buah lemon adalah sebagai
berikut :
Energi: 16,8 kalori (kkal)
Karbohidrat: 5,41 g, di mana 1,45 g adalah gula
Kalsium 15,1 miligram (mg)
Besi: 0,35 mg
Magnesium: 4,6 mg
Fosfor: 9,3 mg
Kalium: 80 mg
Selenium: 0,2 mikrogram (mcg)
Vitamin C: 30,7 mg
Folat: 6,4 mcg
Kolin: 3,0 mg
Vitamin A: 0,6 mcg Lutein + zeaxanthin: 6,4 mcg
` Kandungan buah lemon sangat banyak, terdiri atas karbohidrat, serat, vitamin c, asam sitrat,
hesperidin,diosmin,eriocitrrin,dan d-limeonene.
d. Jenis-Jenis Lemon
1) Lemon Avalon/Avon
Avalon Lemon adalah salah satu varietas buah lemon yang telah diperkenalkan oleh produsen
buah Avalon Organic Organics. Varian ini terkenal dengan rasa dan aroma lemon yang khas.
Avalon Organic Organics adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menghasilkan
produk-produk organik, termasuk buah-buahan organik.
Lemon Avalon sering digunakan dalam berbagai aplikasi kuliner dan minuman, terutama
untuk menambahkan rasa asam segar dan aroma lemon yang kuat. Lemon ini dapat digunakan
dalam hidangan seperti salad, makanan laut, minuman seperti lemonade, atau sebagai bahan
untuk berbagai saus dan sajian. Selain itu, jus dan zest (kulit yang diparut) dari Lemon Avalon
sering digunakan dalam resep-resep makanan dan minuman untuk memberikan rasa dan aroma
yang khas.
Penting untuk diingat bahwa produk-produk organik seperti Lemon Avalon diproduksi tanpa
penggunaan pestisida sintetis atau bahan kimia lain yang dapat mengkontaminasi buah. Ini
membuat Lemon Avalon menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang peduli akan makanan
organik dan ingin menghindari residu pestisida dalam makanan mereka.
2) Lemon Bears
Lemon bears adalah sejenis permen atau permen gummy yang memiliki rasa dan aroma
lemon yang kuat. Mereka biasanya berbentuk beruang kecil dan sering dihadirkan dalam
berbagai warna kuning dan oranye yang mencolok. Lemon bears adalah camilan yang populer
dan umumnya disukai karena rasa segar dan manis lemon mereka.
Camilan ini dapat ditemukan di toko-toko permen, toko bahan makanan, atau bahkan sebagai
bagian dari campuran permen dalam kemasan. Selain itu, varietas lemon bears yang berbeda
dapat memiliki tingkat kemanisan dan keasaman yang beragam, sehingga bisa disesuaikan
dengan preferensi rasa masing-masing.
Lemon bears adalah salah satu jenis permen gummy yang paling disukai oleh pecinta permen
dan buah lemon. Mereka sering menjadi pilihan untuk camilan ringan yang menyegarkan.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa Lemon Tangan Buddha biasanya tidak memiliki
pulp, biji, atau jus seperti lemon atau jeruk biasa. Yang paling berharga dari buah ini adalah
kulitnya yang kaya akan minyak esensial yang memiliki aroma lemon yang sangat kuat.
Dalam konteks kuliner, Lemon Tangan Buddha umumnya tidak dimakan langsung, tetapi
digunakan sebagai bahan yang memberikan aroma dan rasa pada makanan dan minuman.
Kulitnya dapat diiris tipis dan digunakan sebagai hiasan pada hidangan, atau dicincang dan
dicampurkan dalam masakan. Selain itu, buah ini juga digunakan dalam pembuatan minuman
seperti limoncello, sirup lemon, dan teh.
Selain manfaat kuliner, minyak esensial yang diekstrak dari kulit Lemon Tangan Buddha
sering digunakan dalam aromaterapi dan produk perawatan kulit karena aromanya yang segar
dan menyegarkan.
Tidak hanya dalam dunia kuliner, Lemon Tangan Buddha juga memiliki makna simbolis
dalam beberapa budaya, terutama dalam agama Buddha, di mana buah ini dianggap sebagai
simbol kemurnian dan kemurahan hati.
4) Lemon Femminello
Lemon Femminello adalah varietas buah lemon yang dikenal karena ciri-ciri khasnya. Buah
ini memiliki ukuran sedang hingga kecil dan bentuk yang umumnya bulat atau elips. Kulitnya
biasanya berwarna kuning cerah atau kuning pucat saat sudah matang. Salah satu ciri yang
membedakannya adalah rasa asam yang kuat dan segar, serta aroma lemon yang khas.
Lemon Femminello sering digunakan dalam masakan, terutama dalam kuliner Italia. Buah ini
menjadi bahan penting dalam hidangan laut, salad, dan berbagai saus. Jus lemon dari varietas ini
sering digunakan untuk memberikan rasa asam pada saus, dressing, minuman, serta hidangan
pencuci mulut seperti tiramisu.
Selain digunakan dalam kuliner, Lemon Femminello juga memiliki manfaat kesehatan karena
kandungan vitamin C yang tinggi, yang baik untuk sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
Buah lemon secara umum juga dapat membantu dalam pencernaan dan memberikan rasa segar
pada minuman dan hidangan.
Lemon Femminello lebih umum ditemukan di wilayah Italia, terutama di Sisilia, dan
sekitarnya. Namun, beberapa varietas Lemon Femminello juga dapat ditemukan di wilayah lain
yang memiliki iklim yang sesuai untuk pertumbuhan lemon. Karena rasa asam yang
menyegarkan dan aroma khasnya, Lemon Femminello menjadi salah satu komponen utama
dalam kuliner Italia yang lezat.
Lemon Fino Citron memiliki ukuran yang relatif besar dengan kulit yang tebal, dan warna
kulitnya cenderung kuning cerah atau kuning pucat ketika sudah matang. Rasa asamnya yang
kuat dan aroma lemon yang khas menjadikannya komponen berharga dalam masakan dan
minuman. Meskipun daging buahnya mungkin tidak sebanyak varietas lemon lainnya, kulitnya
yang tebal sering digunakan untuk zest (parutan kulit) yang memberikan aroma lemon pada
hidangan.
Lemon Fino Citron sering digunakan dalam berbagai hidangan kuliner, terutama dalam
masakan mediterania. Kulitnya yang tebal bisa diiris tipis atau diparut untuk memberikan aroma
lemon pada saus, dressing, atau pencuci mulut. Jusnya juga sering digunakan dalam berbagai
saus dan minuman. Selain itu, buah lemon ini kaya akan vitamin C, yang bermanfaat bagi
kesehatan sistem kekebalan tubuh dan kulit.
Pertumbuhan Lemon Fino Citron memungkinkan untuk tumbuh di berbagai iklim dan daerah,
tetapi varietas ini sering ditemukan di wilayah mediterania dan daerah dengan iklim serupa.
Kehadirannya yang mencolok dalam masakan mediterania menjadikannya komponen penting
dalam kuliner regional.
Buah lemon memiliki beragam manfaat bagi kesehatan dan digunakan dalam berbagai konteks,
termasuk kuliner, minuman, dan perawatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama buah
lemon:
1. Sumber Vitamin C: Buah lemon kaya akan vitamin C, yang penting untuk sistem
kekebalan tubuh. Mengonsumsi lemon secara teratur dapat membantu meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
2. Pencernaan: Lemon dapat merangsang produksi air liur dan asam lambung, membantu
dalam pencernaan makanan. Minum air lemon hangat di pagi hari sering digunakan
sebagai cara alami untuk merangsang pencernaan.
3. Detoksifikasi: Air lemon juga dianggap sebagai minuman detoksifikasi yang baik. Lemon
membantu menghilangkan racun dalam tubuh dan mendukung fungsi hati
4. Pengurangan Berat Badan: Air lemon sering digunakan dalam program penurunan berat
badan karena mengandung sedikit kalori dan dapat memberikan rasa kenyang,
mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
5. Kesehatan Jantung: Serat dan flavonoid dalam lemon dapat membantu menjaga
kesehatan jantung dengan mengurangi risiko penyakit jantung.
6. Manfaat Kulit: Lemon mengandung antioksidan dan vitamin C yang dapat membantu
mencerahkan dan meremajakan kulit. Ini juga digunakan dalam berbagai produk
perawatan kulit.
7. Pengurangan Risiko Batu Ginjal: Asam sitrat dalam lemon dapat membantu mencegah
pembentukan batu ginjal dengan menghambat pengendapan kristal kalsium oksalat dalam
urine.
8. Meningkatkan Hidrasi: Lemon bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan hidrasi,
terutama saat ditambahkan ke air. Hal ini bisa membuat minum air menjadi lebih
menyenangkan.
9. Penghilang Bau Badan: Lemon sering digunakan sebagai penghilang bau badan alami. Ini
dapat digunakan dalam produk perawatan tubuh atau digosokkan langsung di kulit.
10. Aromaterapi: Minyak esensial lemon digunakan dalam aromaterapi untuk meredakan
stres, meningkatkan suasana hati, dan memberikan energi.
2.1.2 Sabun
Sabun adalah garam-garam alkali dari asam lemak tinggi, baik yang jenuh maupun yang
tak jenuh dengan lebih dari 10 atom C (Duin, 1954). Menurut Dewan Standarisasi Nasional
(1996), sabun mandi cair adalah sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang dibuat dari bahan
dasar sabun atau deterjen dengan penambahan bahan lain yang diijinkan dan digunakan untuk
mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Sifat pencuci dari sabun disebabkan karena sabun
merupakan senyawa amfifil (yaitu yang mengandung gugus hidrofob dan hidrofil) yang dapat
menurunkan tegangan permukaan sambil mengemulsi kotoran (Narkhede, 2010; Nogrady, 1992;
Voigt, 1994).
Sabun dapat meningkatkan pH permukaan kulit karena sabun yang saat ini beredar di
masyarakat memiliki nilai pH 7-9,2. Semakin tinggi pH sabun semakin tinggi pH kulit. pH kulit
yang tinggi dapat memicu pertumbuhan Propionibacterium (bakteri penyebab jerawat) sehingga
menjaga pH kulit sangat penting untuk mengendalikan jumlah bakteri di permukaan kulit
(Almazini, 2009). Sabun merupakan produk kosmetik. Produk kosmetik yang memiliki nilai pH
7,5 lebih dapat mengeringkan kulit dibandingkan produk yang sama dengan pH 4,5 (Gehring et
al.,1991). Jadi sabun yang memiliki pH tinggi tidak hanya meningkatkan pertumbuhan bakteri
Propionibacterium tetapi juga lebih dapat menyebabkan kulit kering. Oleh karena itu, Dewan
Standarisasi Nasional (1996) menetapkan syarat mutu sabun cair yang tersaji pada Tabel I.
1. Keadaan :
a. Bentuk Cairan homogen Cairan homogen
b. Bau Khas Khas
c. Warna Khas Khas
2. pH 25°C 8-11 6-8
3. Alkali bebas (dihitung % Maks. 0,1 Tidak
sebagai NaOH) dipersyaratkan
4. Bahan aktif % Min. 15 Min. 10
5. Bobot jenis 25°C 1,01-1,10 1,01-1,10
6. Cemaran mikroba : Koloni/g Maks. 1x105 Maks. 1x105
Angka lempeng total
Keterangan : Jenis S = sabun mandi cair dengan bahan dasar sabun
Jenis D = sabun mandi cair dengan bahan dasar deterjen
Dalam memformulasikan sabun cair terdapat dua jenis bahan, yaitu bahan dasar dan
bahan tambahan. Bahan dasar sabun adalah bahan yang memiliki sifat utama sabun yaitu
membersihkan dan menurunkan tegangan permukaan air. Sedangkan bahan tambahan berfungsi
untuk memberikan efek-efek tertentu yang diinginkan konsumen seperti melembutkan kulit,
aseptik, harum dan sebagainya (Suryani et al., 2000).
a) Bahan pengental
Bahan pengental digunakan dalam formulasi sabun cair untuk menentukan tingkat kekentalan
produk yang diinginkan. Bahan pengental yang umum dipakai dalam formulasi sabun cair antara
lain seperti hydroxypropylcellulose dan NaCl. Hydroxypropylcellulose adalah eter selulosa non-
ionik dan larut air yang diperoleh dari reaksi antara selulosa dan propilen oksida. NaCl
sebenarnya bukan bahan pengental, namun dapat meningkatkan kekentalan pada sabun cair
(Engko, 2001).
b) Stabilizer
Menurut Wasitaatmadja (1997), stabilizer adalah bahan-bahan yang menstabilkan campuran
sehingga kosmetika tersebut dapat lebih lama awet baik dalam warna, bau dan bentuk fisik.
Bahan-bahan tersebut adalah :
1. Emulgator, yaitu bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan secara merata
(homogen). Pada campuran dua cairan emulgator memiliki sifat menurunkan tegangan
2. Pengawet, yaitu bahan yang dapat mengawetkan kosmetika dalam jangka waktu
selama mungkin agar dapat digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman
untuk menangkal terjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetika menjadi
stabil.
LEMBAR KONSULTASI
KELPMPOK : 1
2. AMANDA SYAFIRA
4. CHINTIA MEYSANDY
6. IRFAN ERIKSYAH
PARAF
NO PERTEMUAN KE TANGGAL HASIL PEMBIMBING