Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN KOMBINASI BIJI MAHONI DAN SEMANGKA


SEBAGAI GLOWING SOAP YANG RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Annisa Putri Pratama (Ketua) NIM: 1203190023 Tahun Angkatan 2019
Hesti Dita Pramesti (Anggota) NIM: 1203190021 Tahun Angkatan 2019
Haifa Puji Rahayu (Anggota) NIM: 1203190002 Tahun Angkatan 2019

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA


SURABAYA
2020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan..................................................................................................... 2
1.4 Luaran..................................................................................................... 2
1.5 Manfaat................................................................................................... 2
BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan...................................................... 3
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan............................................................. 3
2.3 Gagasan yang Diajukan.......................................................................... 4
2.4 Pihak-pihak yang Membantu mengimplementasikan Gagasan.............. 7
2.5 Langkah-langkah Strategis yang Harus Dilakuakan untuk
Mengimplemtasikan Gagasan................................................................ 8
2.6 Jadwal Kegiatan..................................................................................... 9
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang diajukan........................................................................... 9
3.2 Teknik Implementasi yang Akan dilaksanakan......................................10
3.3 Prediksi Hasil yang di Peroleh Melalui Gagasan yang Diajukan...........10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim dan Anggota.............................................11
1.1 Lampiran Ketua Tim........................................................................11
1.2 Lampiran Anggota 1.........................................................................12
1.3 Lampiran Anggota 2.........................................................................13
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping.....................................................14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas......16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim....................................................17

iii
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sabun merupakan perlengkapan mandi yang paling sering kita gunakan.
Sayangnya, terdapat kandungan sabun berbahaya pada beberapa jenis atau merek
sabun tertentu. Penelitian telah menunjukkan bahwa triclosan berbahaya bagi
manusia. Bahaya yang ditimbulkan triclosan tersebut diantaranya, mengubah
regulasi hormon pada hewan dan manusia, membuat kuman pada tubuh kebal
terhadap antibiotik, berbahaya bagi sistem kekebalan tubuh. Resistensi antibiotik
adalah ancaman kesehatan masyarakat yang serius. Menurut Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention),
hampir 25.000 orang di Amerika Serikat meninggal setiap tahun akibat infeksi
karena tubuh mereka telah resisten (kebal) terhadap antibiotik. Menurut
Hartmann, salah satu cara untuk mengurangi ancaman kematian itu adalah dengan
berhenti menggunakan produk sabun atau pasta gigi atau produk apapun yang
mengandung triclosan.
kandungan dari biji mahoni salah satunya adalah saponin sebesar 8,69%-
11,53% yang dimana dapat menghasilkan busa saat terkena air. Kandungan dari
biji semangka adalah nutrisi vitamin c sebesar 9 % yang dimana dapat menjaga
kulit tetap glowing dan menawan, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal
bebas, serta merangsang produksi kolagen. Selain itu, biji semangka juga memuat
asam oleat dan linoleat sebesar 70,329% yang membantu melembabkan kulit.
Biji mahoni banyak kita jumpai di perdesaan pulau jawa dan pulau
kalimantan. Biji mahoni sangat berlimpah jika saat buah mahoni mengalami
pengguguran dan jatuh ke dasar tanah. Dan biasanya biji mahoni hanya digunakan
mainan oleh anak-anak kecil, seperti masak-masakan dan baling-baling. padahal
jika kita cari tahu apa kandungan dan manfaat yang terkandung didalam biji
mahoni sangatlah banyak dan sangat berguna sekali. Namun yang berpikiran
untuk memanfaatkan biji tersebut hanyalah sedikit bahkan hanya orang tua pada
zaman dahulu. Begitu pula dengan biji semangka, yang tak pernah digunakan
sama sekali bahkan hanya dibuang begitu saja. Biji semangka kebanyakan hanya
dimanfaatkan hanya sebagai bibit untuk pertanian semangka. 
    Oleh karena itu, dari penelitian ini kami berinovasi untuk membuat sabun dari
bahan dasar alami yang berpadu padan antara biji mahoni dengan biji semangka
dimana bahannya sangat berlimpah dan tidak dimanfaatkan atau terbuang dengan
sia-sia. Inovasi yang kami buat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan juga
mengurangi pencemaran air yang terdapat di sungai indonesia yang saat ini mulai
banyak pencemaran.
2

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana cara membuat Glowing Soap Ramah Lingkungan dari biji
mahoni dan semangka?
1.2.2 Apa saja kandungan biji mahoni dan biji semangka yang dapat dijadikan
sebagai Glowing Soap Ramah Lingkungan?
1.2.3 Bagaimana cara memperkenalkan Glowing Soap Ramah Lingkungan
kepada masyarakat agar masyarakat tertarik?
1.2.4 Mengenai ketersediaan bahan baku, bagaimana cara agar tidak
kekurangan bahan baku?
1.3 TUJUAN
Dari latar belakang tersebut maka tujuan dari Karya Tulis ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1 Mengurangi adanya pencemaran air di indonesia.
1.3.2 Menggantikan bahan triclosan dengan biji mahoni dan biji semangka
agar tidak berbahaya untuk kekebalan tubuh.
1.3.3 Memanfaatkan kelimpahan pada biji mahoni dan biji semangka yang
tidak dipergunakan dan terbuang dengan percuma.
1.3.4 Sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan sabun yang berbahan
dasar kimia.
1.4 LUARAN KEGIATAN
1.4.1 Informasi Pemanfaatan Kombinasi Kandungan Biji Buah Mahoni dan
Semangka Sebagai Glowing Soap yang Ramah Lingkungan
1.4.2 Artikel ilmiah Glowing Soap
1.5 MANFAAT
Manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan program ini:
1.5.1 Bagi Masyarakat.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tenteng pemanfaatan Biji
Mahoni dan Biji Semangka yang dapat dijadikan sebagai bahan pengganti
pembuatan sabun berbahan dasar kimia. Yang dimana masyarakat
menganggap bahwa Biji Mahoni dan Biji semangka tidak memilki
manfaat apapun dan hanya sebagai biji dan sebagai bibit tanaman. 
1.5.2 Bagi Lingkungan 
Pembuatan sabun dari bahan Biji Mahoni dan Biji Semangka
membawa dampak positif bagi lingkungan di indonesia, terutama dalam
mengurangi pencemaran pada sungai-sungai di indonesia yang sudah
menjadi masalah lingkungan. karena baunya yang tak sedap dan warna
sungai yang tak enak untuk dipandang. Dan dengan adanya ini
pencemaran pada sungai di indonesi sedikit berkurang.
1.5.3 Bagi Mahasiswa 
Program ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian mahasiswa untuk
mengembangkan penelitian tentang pembuatan sabun berbahan dasar Biji
Mahoni dan Biji Semangka secara lebih lanjut.
3

BAB 2. GAGASAN

2. 1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan


Saat ini sangat marak dengan produk-produk kecantikan, banyak diluaran
sana yang berjualan berbagai macam produk kecantikan. Dan kebanyakan yang
menjadi customer adalah para anak remaja yang sudah mengerti dengan
mempercantik diri. Namun, kebanyakan para remaja membeli produk yang sangat
berbahaya. Contohnya sebuah produk kecantikan yang dapat dengan cepat
memutihkan kulit, namun produk tersebut sangatlah berbahaya sekali. Karena
kebanyakan produk yang menawarkan produknya dengan hasil yang sangat cepat
adalah produk yang mengandung bahan merkuri.
Merkuri merupakan suatu bahan kimia yang dapat ditemukan sebagai
bahan tambahan dalam sabun dan krim pencerah kulit, serta sebagai pengawet
produk kosmetik, terutama untuk produk maskara dan pembersih rias mata.
Merkuri sangat populer dipakai dalam kandungan produk pemutih karena
kemampuannya menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit tampak lebih
cerah dalam waktu singkat.
Penggunaan merkuri pada kosmetika kini terbukti berbahaya dan dilarang
di berbagai negara, sebab bahan kimia tersebut dapat dengan mudah diserap kulit
dan masuk ke dalam aliran darah. Merkuri bersifat korosif pada kulit. Ini berarti
mengoleskan merkuri pada kulit akan membuat lapisan kulit semakin menipis.
Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada saluran
pencernaan, sistem saraf, dan ginjal. Selain itu, merkuri juga berisiko
mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, hingga
sistem kekebalan tubuh. Masuknya merkuri ke dalam tubuh, dapat menyebabkan
keracunan terhadap merkuri.

2. 2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk


Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan
Melihat kondisi demikian, penanganan limbah sabun yang mencemari
lingkungan akibat banyaknya kandungan kimia dalam sabun, maka di
kembangkanlah sabun alami ramah lingkungan, beberapa sabun alami ramah
lingkungan yang pernah ditawarkan yaitu, (1) sabun berbahan dasar oatmeal, (2)
sabun berbahan dasar kunyit, (3) sabun berbahan dasar sereh, (4) sabun berbahan
dasar bengkoang, (5) pemanfaatan minyak goreng bekas dan abu kulit buah kapuk
randu (soda qie) sebagai bahan pembuatan sabun mandi organik berbasis
teknologi ramah lingkungan, (6) adsorpsi minyak jelantah menggunakan karbon
aktif dan serbuk kopi pada pembuatan sabun padat ramah lingkungan, (7)
Pengolahan Limbah Minyak Jelantah dan Kulit Pisang Menjadi Sabun. [ CITATION
Git19 \l 1033 ] [ CITATION Nal13 \l 1033 ]
4

Walaupun banyak produk sabun alami yang pernah di tawarkan


sebelumnya, namun masyarakat tidak begitu tertarik dengan produk tersebut, di
karenankan produk yang tidak terkenal, manfaat bagi kulit yang tidak , bentuknya
yang tidak menarik, pruduknya sulit di dapatkan, harganya yang mahal, dan
aromanya yang tidak wangi, membuat masyarakat lebih memilih sabun yang
mengandung bahan kimia. 

2. 3 Gagasan Yang Diajukan


    Berbagai upaya untuk mengatasi pencemaran air dan lingkungan akibat
sabun berbahan kimia secara tuntas dengan waktu yang efisien telah dilakukan,
yakni pembuatan berbagai sabun berbahan alami ramah lingkungan, pelarangan
pembuangan sabun ke air dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam penilitan ini
kami mengkombinasikan limbah bahan alami yang sudah tidak terpakai berupa
biji mahoni dan biji semangka sebagai sabun yang tidak hanya ramah ramah
lingkungan namun juga dapat mempercantik tubuh.
kandungan utama biji mahoni adalah flavonoid, saponin, dan alkaloid.
Saponin adalah glukosa yang membentuk busa sabun jika dicampurkan dengan
air, Saponin berfungsi sebagai pembersih dan memiliki sifat-sifat antiseptik.
Dalam sebuah pengujian ekkstarasi saponin berbantuan microwave menggunakan
rasioa pelarut:sampel adalah 15:1 dan waktu ekstarasi 180 detik. Hasil ekstarasi
adalah 41,46%, persentase penghambat 46,83%, kandungan saponin 11,53% dan
efektivitas ekstrasi adalah 1940 unit. Kadar total saponin biji mahoni yang
diekstrak dengan metode ohmic heating berkisar antara 5,59 – 8,87%. Adapun
kadar saponin biji mahoni metode maserasi sebesar 9,21%.
Flavonoid lavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang
terbesar. Golongan flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan
terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai Magnoliophyta.
Flavonoid mempunyai sifat yang khas, yaitu bau yang sangat tajam, sebagian
besar merupakan pigmen warna kuning, dapat larut dalam air dan pelarut organik,
mudah terurai pada temperatur tinggi. Jumlah total fenolat dan kandungan
flavonoid adalah 70,83 mg setara asam galat (GAE) dan 2,5 ± 0,15 mg setara
katekin per gram ekstrak kering, uji kadar total flavonoid dalam biji mahoni pada
fraksi dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis yang menunjukan fraksi
n-butanol mengandung flavonoid terbanyak yaitu sebesar 41,734 mg/L. [ CITATION
Adi16 \l 1033 ]
Alkoloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Pada
senyawa alkaloid terdapat gugus basa yang mengandung nitrogen akan bereaksi
dengan senyawa asam amino yang menyusun dinding sel bakteri dan DNA
bakteri. Hal ini dapat mendorong terjadinya lisis sel bakteri yang akan
menyebabkan kematian sel pada bakteri . Sehingga sangat berpeluang untuk
dijadikan sabun yang tidak hanya untuk kecantikan dan ramah lingkungan, namun
juga antiseptik.[ CITATION Jum13 \l 1033 ]
5

Tabel 1. Hasil Analisis Fitokimia Biji Mahoni Sebanyak 100 gr


Parameter Hasil (%) W
Flavanoid + 0,394
Tanin - -
Alkaloid + 0,178
Saponin + 0,033
Steroid + 0,014
Kuinon - -
Terpenoid + 0,028
Sumber: Roni Koneri [ CITATION Ron16 \l 1033 ]

Biji semangka mengandung 70,329% asam oleat dan linoleat yang


membantu melembabkan kulit, kandungan vitamin 9 % C dalam biji semangka
juga dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat akibat radikal bebas, dan juga
dapat merangsang produksi kolagen sehingga dapat membuat kulit menjadi
glowing dari tahun ke tahun.

Tabel 2. Kandungan 100 gram Biji Semangka.


Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Protein 0,6g –
Lemak 0,2g –
Vitamin A 28µg 3%
Vitamin C 8,1mg 9%
Vitamin B9 (Folat) 3µg 1%
Zat Besi 0,24mg 3%
Magnesium 10mg 3%
Potassium (Kalium) 112mg 2%

Selain biji semangka dan biji mahoni, dibutuhkan juga bahan tambahan
pelengkap lainnya untuk membuat sabun ramah lingkungan, yang berupa minyak
kelapa dan minyak jagung. Dimana kandungan minyak kelapa dan minyak jagung
sebagai berikut:
Minyak Kelapa
Sabun yang dibuat dari minyak kelapa akan memiliki struktur yang
keras. Minyak kelapa memiliki daya pembersih yang bagus, namun jika dalam
sabun digunakan minyak kelapa yang terlalu banyak akan mengakibatkan kulit
menjadi kering. Karakteristik minyak kelapa antara lain:
Titik leleh                         : 24–26oC
6

Nilai Iodin                  : 7–12


Bilangan Penyabunan : 251– 263
Free Fatty Acid (FFA) : Maks 0,2%

Minyak Jagung
Bobot jenis minyak jagung berkisar 0,918-0,925 Jagung mengandung
antioksidan yang dapat membuat kulit menjadi tampak lebih muda. Selain itu
minyak jagung juga bermanfaat untuk meredakan iritasi dan kulit yang kasar.
Sabun yang terbuat dari minyak jagung dapat memberikan kelembaban pada
kulit dan memiliki busa
yang stabil Karakteristik minyak jagung antara lain:
Titik leleh                      : 230 238oC
Nilai Iodin                    : 127–133
Bilangan Penyabunan    : 187–193
Free Fatty Acid (FFA) : Maks 0,2%

Berikut ini adalah skema blok proses pengolahan biji mahoni dan biji
semangka sebagai sabun ramah lingkungan dan penjelasan konsepnya:

   
Minyak Jagung Minyak kelapa
Pemisahan biji
semangka dari Pengeringan biji
buahnya semangka

Pencampuran bubuk
Penghalusan dengan bahan
biji semangka pelengkap
dan mahoni
menjadi bubuk

Pemisahan biji
mahoni dari Pengeringan biji
buahnya mahoni Sabun cair

Gambar 1. Bagan Proses Pembuatan Glowing Soap

Tahap Pembuatan Sabun Alami dari Biji Semangka dan Mahoni


1 Pembuatan bubuk biji mahoni
 Biji mahoni di ambil kemudian di pisahkan dari kulitnya
7

 Kemudian dikeringkan dalam suhu 40C dalam waktu seminggu


untuk menghilangkan kandungan air di dalamnya.
 Setelah kering, Biji mahoni dihaluskan menggunakan blender
hingga menjadi bubuk.
2 Pembuatan bubuk biji semangka
 Biji semangka di ambil dan dipisahkan dari buahnya.
 kemudian, biji semangka dikeringkan dalam suhu 40C dalam
waktu seminggu untuk menghilangkan kandungan air di dalamnya
 Setelah kering biji semangka dihaluskan menggunakan blender
hingga menjadi bubuk.
3 Proses pembuatan sabun.
Proses pembuatan sabun dikenal sebagai reaksi penyabunan atau
saponifikasi, pada proses ini, diperlukan bahan tambahan pelengkap
berupa, minyak jagung dan minyak kelapa yang kemudian di
kombinasikan dengan bubuk biji mahoni dan semangka. Reaksi
penyabunan merupakan reaksi eksotermis, sehingga harus diperhatikan
pada saat penambahan minyak dan bubuk biji mahoni agar tidak terjadi
panas yang berlebihan. Pada proses penyabunan, penambahan bubuk biji
mahoni, sebagai bahan utama penghasil busa harus dilakukan sedikit demi
sedikit sambil diaduk dan dipanasi untuk menghasilkan sabun. Untuk
membuat proses yang lebih sempurna dan merata, maka pengadukan harus
dilakukan dengan lebih baik.
Bubuk biji mahoni dengan variasi jumlah 4, 8 dan 12 gram. Biji
mahoni ini masing-masing dilarutkan dalam 20 mL likuid yang terdiri dari
akuades dan bubuk biji semangka dengan perbandingan 0:20; 5:15; 10:10;
15:5; dan 20:0 kemudian dipanaskan hingga 50 oC. Setelah itu, 30 mL
minyak yang telah dimurnikan dipanaskan hingga suhu 50oC. Larutan biji
mahoni selanjutnya ditambahkan ke dalam minyak dan diaduk hingga
proses saponifikasi berlangsung. Proses saponifikasi dijaga pada suhu
50oC, hingga larutan mengental, setelah itu sebagian sabun dituang ke
dalam cetakan plastik untuk dilakukan pengujian. [ CITATION Gus13 \l
1033 ]

2. 4 Pihak-Pihak Yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan


 Beberapa komponen pendukung harus mulai direncanakan mengingat
pentingnya pencegahan pencemaran air akibat limbah sabun yang berbahan kimia,
dengan mengganti sabun menggunakan bahan alami. Pihak-pihak tersebut dengan
fungsinya masing-masing akan dideskripsikan sebagai berikut:

PIHAK PENDUKUNG FUNGSI


8

Kementrian Kesehatan Memastikan kandungan sabun tidak berbahaya


bagi kulit manusia

Kementrian Lingkungan Memastikan limbah sabun tidak mencemari


Hidup lingkungan hidup.

Kementrian Pertanian Membantu dalam memproduksikan buah


semangka dan mahoni untuk di ambil bijinya.

Warga yang tempat Membantu, mengumpulkan biji mahoni


tinggalnya banyak tumuhan
mahoni

Masyarakat yang suka Membantu mengumpulkan limbah biji


makan semangka semanagka.

Badan Pengawasan Obat dan Memeriksa kelayakan sabun untuk di pasarkan


Makanan (BPOM)

2. 5 Langkah-Langkah Strategi Yang Harus Dilakukan Untuk


Mengimplementasi Gagasan
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan agar optimalisasi dalam
proses pemanfaatan  kombinasi biji mahoni dan semangka sebagai glowing soap
yang ramah lingkungan terwujud dan dapat dipercaya oleh masyarakat adalah:
Pertama, dilakukan penelitian terhadap biji mahoni dan semangka, penelitian ini
diharapkan dapat  mengetahui zat-zat yang terkandung didalam biji mahoni dan
semangka. Selain untuk mengetahui kandungan biji mahoni dan semangka
penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui persentase kadar biji mahoni dan
semangka yang diperlukan dalam proses pemanfaatan  kombinasi biji mahoni dan
semangka sebagai glowing soap yang ramah lingkungan.
    Adapun proses pembuatan pemanfaatan biji mahoni dan semangka sebagai
glowing soap ramah lingkungan yaitu: biji mahoni dan biji semangka diletakkan
dalam wadah, selanjutnya dicuci hingga bersih lalu dipisahkan kulit yang ada
pada biji mahoni dan semangka selanjutnya untuk menghilangkan kadar air pada
biji mahoni dan semangka,  biji mahoni dan semangka dikeringkan pada suhu
40oC dalam kurun waktu 1 minggu. Lalu dilanjutkan dengan penghalusan biji
mahoni dan semangka dengan blender agar menjadi bubuk yang kemudian masuk
pada proses selanjutnya yaitu pembentukan sabun yang ditambahkan bahan lain
seperti minyak kelapa dan minyak zaitun
Jika hasil yang didapat sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan ada
tidak lanjut mengenai ide gagasan tersebut. Setelah biji mahoni dan biji semangka
mencobanya sebagaimana kita menggunakan sabun untuk tubuh kita. Diperlukan
pembuktian atas kualitas biji mahoni dan biji semangka sebagai sabun.
9

Keberhasilan dalam pembuatan sabun dari biji mahoni dan biji semangka akan
menjadi suatu inovasi baru untuk mempromosikannya kepada masyarakat. Bukti
yang berhasil akan menjadi sebuah motivasi bagi masyarakat untuk ikut
merealisasikannya. Pada tahap yang lebih lanjut, tidak hanya memanfaatkan
produksi tentang pohon mahoni dan buah semangka, tetapi aplikasinya dapat
berupa pembudidayaan pohon mahoni dan buah semangka oleh masyarakat di
lingkup yang sempit atau sebagai tanaman perkebunan yang komersil.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan bahan baku biji mahoni dan
semangka maka masyarakat harus didorong untuk ikut serta membudidayakan
pohon mahoni dan buah semangka. Juga pemerintah setempat harus ikut serta
berpartisipasi dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat biji mahoni dan
biji semangka. Sehingga dengan adanya penyuluhan tentang manfaat biji mahoni
dan semangka diharapkan masyarakat akan tertarik sehingga ikut serta
merealisasikan gagasan tersebut dengan menanam pohon mahoni dan biji
semangka .
Langkah terakhir setelah gagasan pemanfaatan biji mahoni dan semangka
sebagai glowing soap ramah lingkungan diterima oleh masyarakat ialah dengan
mengoptimalkan pembuatan glowing soap dari biji mahoni dan biji semangka.

2.6 Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1. Studi Literasi dan Observasi
2. Menyusun Latar Belakang dan Rumusan
Masalah
3. Menggali Gagasan dan Menyusun Proposal
4. Revisi, Perbaikan, dan Pengumpulan Proposal

BAB 3. KESIMPULAN

3.1 Gagasan yang Diajukan


Biji mahoni dan biji semangka memiliki potensi untuk dikembangkan
menjadi sabun hal ini dikarenakan kandungan utama biji mahoni adalah
flavonoid, saponin, dan alkaloid. Dimana yang berpotensi dikembangkan untuk
menjadi sabun adalah kandungan saponin pada glukosida nya  sedangkan untuk
biji semangka mengandung nutrisi vitamin c yang dapat menjaga kulit tetap
glowing dan menawan, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, serta
merangsang produksi kolagen. Selain itu, biji semangka juga memuat asam oleat
dan linoleat yang membantu melembabkan kulit. 
Ditengah permasalahan masyarakat tentang produk kecantikan   yang
banyak mengandung bahan kimia yang dapat merusak kulit serta lingkungan
disekitar masyarakat pemanfaatan biji mahoni dan biji semangka sebagai sabun
10

merupakan gagasan  baru yang bisa menjadi alternatif yang tepat karena tidak
mengandung bahan kimia dan cara membuatnya juga praktis.
3.2 Teknik Implementasi 
Proses pembuatan sabun dari biji mahoni dan biji semangka ada beberapa
tahapan yang perlu dilakukan yang pertama adalah mengolah biji mahoni dan biji
semangka menjadi bubuk yaitu dengan mengupas biji mahoni dan biji semangka
dari kulitnya agar bersih kemudian  dikeringkan dengan suhu 40oC selama 1
minggu untuk menghilangkan kadar airnya. Selanjutnya yaitu dengan
menghaluskan biji mahoni dan semangka yang telah dikeringkan dengan blender
sampai halus seperti bubuk, selanjutnya proses pembentukan sabun dikenal
sebagai reaksi penyabunan atau saponifikasi, pada proses ini, diperlukan bahan
tambahan pelengkap berupa, minyak jagung dan minyak kelapa. Yang mana
minyak kelapa yang memiliki daya bersih yang bagus dan minyak jagung yang
mengandung antioksidan yang membuat kulit tampak lebih muda dan meredakan
iritasi.
    Setelah sabun diproduksi, langkah selanjutnya adalah mencoba
menggunakan sabun dari biji mahoni dan biji semangka untuk mengetahui
kualitasnya. Jika menunjukkan hasil yang baik maka sabun dari biji mahoni dan
semangka ini akan dipromosikan di masyarakat sebagai glowing soap ramah
lingkungan. Agar inovasi  ini berhasil pemerintah harus ikut serta dalam upaya
pembudidayaan pohon mahoni dan biji semangka dengan memberikan
penyuluhan tentang manfaat biji mahoni dan biji semangka.
3.3 Prediksi Hasil
Berdasarkan data yang dimiliki yaitu biji mahoni yang mengandung salah
satu kandungan utamanya saponin, dan cara pengolahan yang baik maka
diharapkan hasil pengolahan biji mahoni dan biji semangka sebagai glowing soap
ramah lingkungan ini akan memiliki kualitas yang terjamin baik dan aman yang
bisa menjadi alternatif sebagai sabun ramah lingkungan karena dalam proses
pembuatannya tidak dicampuri bahan kimia sehingga dampak dari sabun ini tidak
akan merusak lingkungan dan bagi kulit manusia juga berdampak baik karena
tidak ada bahan kimianya yang jika lama-lama akan menimbulkan iritasi atau
penyakit lainnya sehingga diharapkan inovasi ini akan terealisasi. 

DAFTAR PUSTAKA

Gita, B, Sakti, A, Putra, B, Ratnawati. 2019. Jurnal Ilmiah Penalaran dan


Penelitian Mahasiswa. 3 (2):1.
Gusviputri. 2013. Pembuatan Sabun  dengan Lidah Buaya. 12 (1):13-16.
Koneri, R, Pontororing, H, 2016. Jurnal MKMI. 12 (4): 220-221.
Mursiti, S, Matsjeh, S, Jumina, Mustofa. 2013. Jurnal MIPA. 36 (2): 169
Ningrum, N. P, Kusuma, M. A. I. 2013. Jurnal Teknologi Kimia Industri. 2 (2):
275
11

Riyanta, A. B, Nurniswati. 2016. Jurnal Politeknik Harapan Bersama Tegal. 1 (1):


118
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1.1. Biodata Ketua Pelaksana
12

1.2. Biodata Anggota 1


13
14

1.3. Biodata Anggota 2


15

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping.


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Noerma Pudji Istianto,S.Kom.,M.Kom.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Pogram Studi Sistem Informasi
4 NIP/ NIDN 0725059004
4 Tempat dan Tanggal Lahir Sampang, 25 Mei 1990
5 Alamat E-mail noermapudjiistyanto@ittelkom-sby.ac.id
6 Nomor Telepon/HP 085326721456
B. Riwayat Pendidikan
No Jenis Kegiatan Sarjana S2/ Magister S3/ Doktor
1 Nama Institusi Instititu Teknologi InstitituTeknologi
Sepuluh Nopember Sepuluh Nopember
Surabaya Surabaya
2 Jurusan/ Prodi Sistem Informasi Sistem Informasi
3 Tahun Masuk - Lulus 2008 – 2013 2013 – 2016
C. Rekam Jejak Tri Darma PT
Pendidikan/ Pengajaran
No Mata Kuliah Wajib/ Pilihan SKS
1 Pengantar Sistem Informasi Wajib 3
2 Pemodelan Proses Bisnis Wajib 3
3 Kewirausahaan Wajib 2
4 Teori Probabilitas Wajib 3
Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1 Disruptif Teknologi E-Government Mandiri 2019
terhadap Pelayanan Publik
Tradisional Masyarakat Surabaya di
Era Industri 4.0
2 Evaluation of Public Service Mandiri 2016
Strategy Chosen by Citizens of
Surabaya: Traditional Vs E-
Government (Case Study: E-Lampid,
E-Health & Ssw)
16
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam /minggu)

• Mengarahkan tugas
masing- masing anggota
• Projeck Leader
• Menjarkom saat diskusi
kelompok
• Memperbaiki dan
Annisa Putri Teknik Teknik menata ulang penulisan.
1 12 jam/minggu • Mencari Literatur solusi
Pratama Industri Industri
yang pernah di tawarkan
• Mencari Literatur
solusiMencari literature
pihak-pihak yang
membantu
mengimplementasikan
gagasan.

• Menulis Ringkasan
• Mencari Literatur kondisi
kekinian pencetus gagasan
Hesti Dita Teknik Teknik
2 12 jam/minggu • Penggagas Ide
Pramesti Industri Industri
• Menulis latar belakang

• Merumuskan masalah
• Mengkonsep
Gagasan yang
Diajukan
• Mencari literatur
Haifa Puji Teknik Teknik Langkah-langkah
3 12 jam/minggu
Rahayu Industri Industri Strategis yang Harus
Dilakukan untuk
Mengimplementasikan
Gagasan
• Menyimpulkan Karya
tulis
18

Anda mungkin juga menyukai