Anda di halaman 1dari 11

MUTU SABUN MANDI TRASPARAN

DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK ETANOL


PELEPAH PISANG “ Musa Acuminata “ SESUAI SNI 06-3235-1994

Quality of Transparent Bath Soap


With Active Ingredients Banana Leaf Ethanol Extract
(Musa Acuminata) in Accordance With SNI 06-3235-1994.

Wildan Akhya Diya Ilmi Ma’luf dan Ayu Ristamaya Yusuf


1.2 Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang jl. Barito No 5
Malang
Penulis Korespondensi : Email wildanwadim@gmail.com
ABSTRAK

Pelepah pisang memiliki banyak kandungan senyawa zat aktif (metabolit sekunder) yang
berkhasiat bagi kesehatan. Pelepah pisang mengandung tiga zat yang berperan dalam
menyembuhkan luka dan antibakteri, yaitu antara lain saponin, flavonoid, dan asam
askorbat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu sabun transparan ekstrakpelepah
pisang memenuhi persyaratan mutu SNI-06-3532-1994. Penelitian ini terdiri : Pertama
pembuatan ekstrakpekat pelepah pisang. Kedua skrining fitokimia. Ketiga pengujian mutu
fisik dan kimia sabun transparan ekstrakpelepah pisang. Parameter yang diamati meliputi
pengujian organoleptis, rendemen, skrining serta pengujian mutu kimia yaitu kadar jumlah
asam lemak, asam lemak bebas dan alkali bebas. Hasil penelitian menunjukan bahwa sabun
transparan ekstraketanol pelepah pisang mendapatkan hasill mutu fisik kimia dan dengan
persyaratan yang meliputi skrining (saponin positif, tanin negative, flavonoid negative)
derajat keasaman ((8,513) pH kulit 4 -6,5) uji kadar air ((26,5%, 23,9%, dan 23,2%) maks
15%) uji jumlah asam lemak ((0,5081%, 0,8129% , dan 0,9144%) >70%) uji asam lemak
bebas ((1,0461%, 10,469%, dan 10,480%) < 2,5%) dan uji alkali bebas ((0,2002%,
0,2041%, dan 0,2003%) maks 0,1%) dari data yang sudah diambil dapat disimpulkan
bahwa sabun mandi transparan ekstraketanol pelepah pisang yang tidak memenuhi
persyaratan mutu SNI-06-3532-1994.
Kata Kunci :Mutu Sabun transparan mandi transparan sesuai SNI 06-3235-1994,
Pelepah Pisang, Alkalimetri, Asidimetri

ABSTRAK
Banana leaves have many active compounds (secondary metabolites) which have benefit
for health. Banana leaves contain three substances that play a role in wound healing and
antibacterial, which include saponins, flavonoids, and ascorbic acid. This research aim to
know quality of transparent soap extract banana fulfill requirement of quality requirement
of SNI-06-3532-1994. The study consisted of: Firstly, manufacture of extract concentrated
banana leaves. Secondly, phytochemical screening. Thirdly, test of physical and chemical
quality of transparent soap banana extract. Parameters observed included organoleptic
testing, yield, screening and testing of chemical quality ie levels of fatty acids, free fatty
acids and free alkali. The results showed that banana leaves transparent soap which extract
with ethanol, received physical chemical quality and with requirements including
screening (positive saponin, negative tannin, negative flavonoid) acidity degree ((8,513)
skin pH 4 -6.5) moisture test (26 , 5%, 23.9%, and 23.2) max 15%) test the amount of fatty
acids ((0,5081%, 0,8129% , and 0,9144%) >70%) free fatty acid test ((1.0461%, 10,469%
, and 10,480%) < 2,5%) and free alkaline test ((0,2002%, 0,2041%, and 0,2003%) max
0,1%) from data which have been taken can be concluded that banana leaves transparent
bath soap which extract with ethanol not fulfill quality requirements SNI-06-3532-1994.
Keywords: Quality of Transparent bath soap in accordance with SNI 06-3235-1994,
Banana Leaf, Alkalimetry, Acidimetry

PENDAHULUAN saponin, tanin, flavonoid dan fenol.


Tanaman pisang memiliki banyak
Buah pisang pada umumnya
kandungan senyawa zat aktif
mengandung alkaloid, terpenoid,
(metabolit sekunder) yang berkhasiat
sterol, dan flavonoid (Saraswati,
bagi kesehatan. Ekstrak bonggol
2015)
pisang memiliki kandungan metabolit
Potensi pelepah pisang sebagai
sekunder senyawa fenol seperti
antiseptik berpotensi untuk
saponin dalam jumlah yang banyak,
dikembangkan menjadi produk
glikosida dan tanin. Pelepah pisang
antiseptik. Salah satu produk
mengandung saponin dalam jumlah
antiseptik yang banyak beredar di
banyak, flavonoid dan tanin. Jantung
pasaran adalah sabun trasnparan.
pisang mengandung alkaloid,
Sabun trasparan secara umum
saponin, tanin, flavonoid dan fenol.
merupakan hasil produk dari
Buah pisang pada umumnya
trigliserida dan basa (NaOH atau
mengandung alkaloid, terpenoid,
KOH) yang mempunyai produk
sterol, dan flavonoid (Saraswati,
samping berupa gliserol. Sabun
2015)
transparan merupakan salah satu
Tanaman pisang memiliki banyak
inovasi sabun yang menjadikan sabun
kandungan senyawa zat aktif
lebih menarik. Sabun transparan
(metabolit sekunder) yang berkhasiat
mempunyai busa yang lebih halus
bagi kesehatan. Ekstrak bonggol
dibandingkan dengan sabun yang
pisang memiliki kandungan metabolit
tidak transparan (Qisty,2009).
sekunder senyawa fenol seperti
Faktor yang dapat mempengaruhi
saponin dalam jumlah yang banyak,
transparansi sabun adalah kandungan
glikosida dan tanin. Pelepah pisang
alkohol, gula, dan gliserin. Sabun
mengandung saponin dalam jumlah
harus memiliki mutu yang baik, maka
banyak, flavonoid dan tanin. Jantung
dari itu pengujian yang mengacu pada
pisang mengandung alkaloid,
SNI untuk sabun mandi (SNI-06-
3532-1994), meliputi kadar air kilogram pelepah pisang segar
maksimal 15%, jumlah asam lemak kemudian dipanaskan dibawah sinar
>70%, asam lemak bebas maksimal matahari hingga kering kecoklatan
0,1%, alkali bebas < 2,5% serta dimasukkan dalam wadah tertutup
beberapa uji tambahan yang (maserator) dan ditambahkan pelarut
mendukung mutu sabun meliputi uji etanol 96%, sampai bahan terendam
organoleptis, dan pH Campuran dibiarkan selama 5 hari
dengan sesekali dilakukan
METODE PENELITIAN pengadukan 1-2 kali. Campuran
Alat dan Bahan kemudian diserkai kemudian seluruh
Adapun bahan yang dibutuhkan filtrate dikumpulkan. Filrat kemudian
dalam penelitian ini yaitu VCO, diuapkan pelarutnya dengan
NaOH, Gliserin, Etanol 96%, TEA, mengunakan rotary vaccum
Asam stearat, Parfum, Gula pasir, evaporator pada suhu 50ºC sampai
Aquadest, asam oksalat, natrium diperoleh ekstrak yang kental.
tetraborat, HCl, KOH, indikaor PP Skrining Fitokima
dan indikator MM. Sedangkan alat Skrining fitokimia dilakukan
yang digunakan adalah glassware, terhadap ekstrak kental pelepah
seperangkat rotary vaccum dan pisang yang sudah dievaporator
pendingin tegak, buret, pH meter, 1. Identifikasi Saponin
cetakan silicon, plasik wrap, oven, Ekstrak dimasukkan ke dalam
dan aluminium foil. Bahan yang tabung reaksi Ke dalamnya
digunakan dalam penelitian ini adalah ditambahkan air panas,
pelepah pohon pisang yang sudah didinginkan dan kemudian
dikeringkan dengan cara dipanaskan dikocok. kuat-kuat Reaksipositif
diatas matahari hingga menjadi coklat jika terbentuk buih yang mantap
kekeringan selama tidak kurang dari 10
Jalannya Penelitian menit, setinggi 1 cm sampai 10
Pengumpulan Data cm. Pada penambahan 1 tetes
Pelepah pisang dipilih bagus, asam klorida 2 N buih tidak
kemudian dicuci dengan air mengalir hilang.
sampai bersih pelepah pisang
dipotong kecil-kecil Sebanyak 6
2. Identifikasi Tanin Bahan Jumlah bahan

Ekstrak dimasukkan ke dalam Asam stearate 35 g


Minyak kelapa 20 g
tabung reaksi, Ke dalamnya
TEA 35 ml
ditambahkan air, Larutan dibagi (trietanolamin)
menjadi 3 tabung. Ke dalam Gliserin 15 g
tabung 1 ditambahkan beberapa Sukrosa 50 g

tetes FeCl3 5%. Reaksi positif Naoh 18 g


VCO 100 ml
jika terbenttuk warna biru-hitam
Etanol 96% 60 ml
Ke dalam tabung 2 ditambahkan Parfum (fragrace 3 ml
beberapa tetes gelatin 1%. Reaksi oil)
positif jika terbentuk endapan Ektak pelepah 10 mg

(gel) berwarna putih pisang

3. Identifikasi Flavonoid (Ratna 2013; Hidayah S. N 2013;

Ekstrak dimasukkan ke dalam Rozi M 2013)


Pembuatan Sabun Ekstrak Pelepah
tabung reaksi Ke dalamnya
Pisang
ditambahkan air, Larutan dibagi
Di panaskan VCO pada suhu 60⁰C -
menjadi 2 tabung. Larutan pada
80oC, larutkan NaOH dengan
tabung 1 diuapkan hingga kering.
aquadest 50 mL VCO dan minyak
Ke dalamnya ditambahkan
kelapa dicampurkan dalam satu
metanol, 10mg serbuk Mg dan 4-
wadah kemudian ditambahkan
5 tetes HCl pekat Hasil positif
larutan NaOH kondisi panas (tidak di
terbentuk larutan warna merah
atas api), tambahkan lelehan asam
atau jingga yang terbentuk
stearat dan ekstrak pelepah pisang,
menunjukan adanya flavonoid.
diaduk homogen. Campuran
ditambahkan etanol 96% diaduk rata,
Formula Terpilih
dipanaskan kembali dengan disertai
Formula yang digunakan adalah
pengadukan hingga larut. tambahkan
campuran dari tiga formula yang
TEA dan gliserin kemudian diaduk
dikombinasi sehingga menjadi
sambil terus dipanaskan, masukkan
formula terpilih
larutan gula pasir, kemudian diaduk.
Campuran dipanaskan tanpa proses
pengadukan.tambahkan parfum
dengan suhu 40⁰ C. Campuran c. Kadar Air
dimasukkan dalam cetakan silicon 1. Ditimbang ± 4 gram sampel
yang sedikit dibasahi air, dan yang telah disiapkan, dengan
didiamkan hingga menjadi padat. cawan penguap + tutup yang
telah diketahui berat tetapnya.
Pengujian Mutu Sabun 2. Dipanaskan atau di oven pada
Evaluasi mutu sediaan sabun mandi suhu 105oc selama 1 jam,
padat transparan dibandingkan kemudian didiamkan dalam
dengan standar mutu dari SNI-06- desikator selama 15 menit
3532-1994 dan ditambah pengujian sebanyak 3 kali sampai
organoleptis lainnya, antara lain diperoleh bobot penimbangan
kadar air, jumlah asam lemak bebas, konstan
asam lemak bebas, alkali bebas, pH, 3. Kadar air dihitung dengan
dan uji organoleptik, rumus :
a. Uji organoleptis 𝑊1−𝑊2
Kadar air = 𝑋 100 %
𝑊
Prosedur pengujian organoleptis
Keterangan :
dilakukan dengan cara sabun
W1 : Berat sampel + wadah (gram)
diperiksa secara visual
W2 : Berat sampel setelah di oven +
bentuk,tekstur, warna,
wadah (gram)
transparansi, dan baunya
W : Berat sampel (gram)
b. Uji pH
d. Jumlah Asam Lemak
1. Satu gram sediaan diencerkan
1. Langkah pertama sabun
aquadest sampai 20 ml
ditimbang 2-5 gram kemudian
2. Kemudian mencelupkan pH
dipotong-potong kecil dan
meter kedalam larutan dapar
dilarutkan dengan aquades
netral
400 mL.
3. Mencelupkan elektroda yang
2. Larutan ditambahkan dengan
telah dibersihkan dengan air
1-3 tetes phenoftalein.
suling kedalam larutan yang
3. Setelah itu dipanaskan hingga
akan diperiksa pada suhu 250C
mendidih. Ketika mendidih
4. Dicatat dan baca nilai pH pada
pemanasan dihentikan dan
skala pH meter.
larutan didinginkan pada suhu Rumus uji : bobot asam lemak jumlah
ruang. x 100%
4. Hasilnya diencerkan dalam e. Alkali Bebas
labu takar 500 mL. 1. Ditimbang ± 5 gram sabun
5. Hasil pengenceran dipipet 100 padat, dimasukkan ke dalam
mL dan dimasukan dalam erlenmeyer.
coronng pisah dan 2. Ditambahkan 100 mL alkohol
ditambahkan dengan 40 mL n- 96 % netral dan larutan
heksana dan dikocok sampai indikator PP beberapa tetes.
tercampur semua. 3. Dipanaskan diatas penangas
6. Setelah itu ditambahkan NaCl memakai pendingin balik atau
jenuh dan dikocok selama 10- tegak selama 30 menit hingga
15 menit. Setelah gas dalam mendidih.
corong pisah keluar semua 4. Bila larutan berwarna merah,
dengan pengocokan selama kemudian dititrasi dengan
10-15 menit, larutan larutan HCl 0,1 N sampai
dibiarkan. warna merah hilang
7. Terbentuk lapisan n-heksana Rumus perhitungan kadar alkali
dalam corong pisah. Lapisan bebas :
n-heksan ditambah 10 mL air V X N X 0,04
𝑋 100 %
dan 2 tetes indikator pp dan W
Keterangan :
dikocok kembali.
V : volume HCl yang digunakan
8. Kemudian ditambahkan 30
untuk titrasi , mL
mL metanol pada lapisan n-
N : noralitas HCl
heksana dikocok beberapa
W : bobot contoh, g
menit, kemudian dibiarkan.
0,04 : bobot setara NaoH
9. Laposan metanol dipisahkan
f. Asam Lemak Bebas
dan dimasukan dalam
1. Ditimbang kurang lebih 20
erlenmeyer dan ditambahkan
gram, dimasukkan ke dalam
beberapa tetes indikator pp
erlenmeyer dan ditambahkan
dan dititrasi dengan NaOH
50 mL alkohol 95% netral.
0,01 N.
2. Ditutup dengan pendingin HASIL PENELITIAN
balik, dipanaskan sampai Hasil dari ektraksi didapat hasil bahan
mendidih (15 menit) dan kering lebih banyak mendapatkan
digojog kuat – kuat untuk simplisia dari pada bahan segar. Hasil
melarutkan asam lemak perhitungan rendement, pengamatan
bebasnya. orgonoleptis, derajat keasaman dan
3. Didinginkan, lalu dititrasi kadar air dapat dilihat pada Tabel 1
hingga terjadi perubahan Hasil skrining fitokimia pada
warna merah muda yang stabil ekstrakpelepah pisang kering dengan
atau tak hilang selama 30 menggunakan ekstraketanol 96%
detik. didapat hasil adanya beberapa zat
4. Dihitung kadar asam lemak saponin pada pelepah pisang hasil
bebasnya dengan rumus dapat dilihat pada Tabel 2
perhitungan Sedangkan pada uji jumlah asam
mL KOH X N KOH X BM X 100 % lemak, asam lemak bebas dan alkali di
= Bobot contoh x 1000
dapat hasil yang tidak memenuhi
Keterangan :
standrat SNI-06-3532-1994 hasil
mL : volume KOH
dapat dilihat pada tabel 3
N : Normalitas KOH
BM : berat massa

Tabel 1. Hasil Rendement, Organoleptis, Derajat Keasaman dan Kadar Air


Spesifikasi Hasil pengamatan
Hasil rendement Rendement Baham simplisia Simplisia
1,0984 % 6 kg 800 g
Organoleptis Hasil visual

Bentuk Padat
Warna Coklat

Transparasi Agak transparan


Bau Bau menyengat bau pisang

pH 8,513
Kadar air Replikasi

replikasi 26,586 23,9399 23,2600


Rata – rata 24,5333
Tabel 2. Hasil Skrining Kimia
Senyawa Pereaksi Reaksi Hasil
saponin Air + dikocok (+) Berbuih Positif
Busa + HCl 2N (+) Berbuih Positif
Tanin Ekstrak + air + FeCl3 5% (-) Biru Kehitaman Negative
Ekstrak + air + gelatin 1% (-) Gel Putih Negative
Flavonoid Ekstrak + air + methanol + Mg + HCl (-) Merah / Jingga Negative

Tabel 3. Hasil Uji Jumlah Asam Lemak, Asam Lemak Bebas Dan Alkali
Spesifikasi
Uji Jumlah Asam Lemak
Replikasi (%) 0,5081 0,8129 0,9144
Rata – rata (%) 0,7451
Asam Lemak Bebas
Replikasi (%) 1,0461 10,469 10,480
Rata – rata (%) 7,3266
Alkali
Replikasi (%) 0,2002 0,2041 0,2003
Rata – rata (%) 0,2138

PEMBAHASAN dari pada maserat dari hasil maserasi


Pada penelitian ini hasil ekstrak meggunakan pelepah pisang segar.
simplisia didapat hasil lebih banyak Pada hasil uji skrining terdapat
dari pada ekstrak pelepah pohon beberapa pengujian tidak bereaksi
pisang segar dikarenakan pelepah seperti Pada uji busa terdapat busa
pohon pisang segar lebih banyak pada ekstrak pelepah pohon pisang
memiliki kandungan air sehingga menandakan adanya kandungan
hasil maserat yang didapat lebih saponin sedangkan pada uji tanin dan
sedikit kelebihan dari pelepah pisang flavonoid menghasilkan hasil yang
kering selain lebih banyak kandungan negatif menandakan bahwa simplisia
yang diperoleh juga dapat membuat pelepah pohon pisang memiliki kadar
maserat yang telah dikentalkan lebih saponin yang tinggi serta kadar tanin
banyak mendapatkan ekstrak kental dan flavonoid yang sedikit.
Pada hasil uji organoleptis sabun sangat banyak, sabun padat pelepah
tranparan tidak terlalu trasparan pisang tersebut tidak memenuhi
dikarenakan dikarenakan saat persyaratan menurut SNI 06 – 3592 –
pencampuran gula pasir yang 1994 dimana rentang kadar air yang
seharusnya diencerkan terlebih diperbolehkan untuk sabun mandi
dahulu pada aquadest tdak dilakukan, sebesar 15%, besarnya kadar air pada
sehingga saat gula pasir yang sabun yang telah diuji bisa
dipanaskan hingga cair dimasukan dikarenakan adanya penambahan air
dalam bahan, menjadi caramel pada berlebih saat pembuatan sabun.
batang pengaduk sehingga sabun Pada pengujian jumlah asam lemak
yang seharunya transparan, yang dilakukan didapat hasil rata–rata
transparansinya menjadi berkurang jumlah asam lemak sebesar 0,7451 %
Hasil uji Pada hasil pH yang telah yang menandakan tidak masuk dalam
dilakukan didapat hasil 8,513 yang rentang standart mutu sabun menurut
menandakan bahwa sabun tersebut SNI. SNI sendiri memiliki rentang
memiliki sifat basa, hasil tersebut kadar jumlah asam lemak minimal
tidak masuk dalam rentang pH kulit 70% dari persyaratan, hal tersebut
manusia yaitu antara 4 – 6,5, yang berarti menandakan bahan – bahan
menandakan bila sabun digunakan pengisi dalam pembuatan sabun
akan menyebabkan iritasi pada kulit, kurang dari 30% Pada sabun sendiri
tingginya kadar pH yang didapat pada terdiri dari dua fase pendukung yang
sabun ekstrak pelepah pisang dapat membuat sabun tersebut menjadi
disebabkan karena terlalu banyaknya bagus yaitu fase basa dan fase asam
NaOH yang di tambahkan pada saat jumlah asam lemak tidak memasuki
pembuatan formulasi sabun rentang yang sudah ditetapkan
transparan ekstrak pelepah pisang dikarenakan perbanding lurus apabila
sehingga dapat mempengaruhi kadar kadar dari asamnya sedikit, kadar
pH pada sabun tersebut basanya bisa menjadi meningkat.
Pada pengujian kadar air pengujian Pada uji asam lemak bebas kadar
kadar air sebesar 24,5% yang asam lemak bebas pada sabun
menandakan jumlah analit yang pelepah pisang didapat hasil rata –
terdapat pada sabun padat tersebut rata sebesar 7,3266 % yang
menandakan asam lemak bebas tidak Dari hasil penelitian yang
masuk dalam rentang standar mutu sudah dilakukan dapat disimpulkan
sabun menurut SNI, SNI sendiri sabun ekstrak etanol pelepah pisang
memiliki rentang kadar asam lemak tidak memenuhi persyaratan mutu
tidak boleh kurang dari 2,5% dari SNI-06-3532-1994. Dengan di dapat
persyaratan, tingginya asam lemak pada pH didapat hasil 8,513 uji kadar
bebas pada sabun akan menggurangi air didapat rata – rata kadar sebesar
daya membersihkan sabun, dengan 24,5333%, jumlah asam lemak
perbandingan lurus apabila kadar dari didapat hasil rata – rata 0,7451%,
asamnya sedikit, kadar basanya bisa asam lemak didapat hasil rata – rata
menjadi meningkat. 7,3266%, sedangkan pengujian alkali
bebas didapat rata – rata 0,2138%
Hasil uji kadar alkali bebas pada
sabun pelepah pisang didapat hasil UCAPAN TERIMAKASIH
rata – rata 0,2138% yang menandakan
Penulis mengucapkan
alkali bebas tidak masuk dalam
terimakasih kepada Akademi Analisa
rentang standar mutu sabun menurut
Farmasi dan Makanan Putra
SNI, SNI sendiri memiliki rentang
Indonesia Malang dan Laboratorium
kadar alkali bebas tidak boleh
Mikro Putra Indonesia yang telah
maksimal dari 0,1% dari persyaratan,
membantu penelitian ini
tingginya alkali bebas pada sabun
DAFTAR RUJUKAN
akan membuat iritasi pada kulit,
tingginya kadar alkali bebas pada Badan Standarisasi Nasional. 1996.
sabun dapat dikarenakan terlalu Standar Mutu Sabun Mandi.,
Dewan Standarisasi Nasional.
banyaknya NaOH yang ditambahkan SNI 06-4085-1996. Jakarta
pada saat pembuatan sabun padat
Cakrabuana hangga, 2010, analisa
transparan ekstrak pelepah pisang, penentuan asam – asam pada
sehingga sabun sangat tidak aman sabun dengan metode ektraksi
pelarut dan Gas Chromatograpy,
bila digunakan pada kulit yang dapat jurnal penelitian
membuat iritasi pada kulit
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1979. Farmakope
KESIMPULAN
Indonesia. Edisi III. Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Dea Sebagai Surfaktan.
Indonesia. 1995. Farmakope
Indonesia. Edisi V. Jakarta : Rikomah, S. E. (2017). Identifikasi
Departemen Kesehatan. Senyawa Saponin Ekstrak
Etanol Pelepah Pisang Uli (
Hidayah Siti Nurul. 2013 Mutu dan Musa Paradisiaca L ),
Penerimaan Volunteer Sabun
Padat Transparan Ektrak Rohani, A. widyasanti dan J. M.
Buah Manggis ( garcinia (2017). Pembuatan sabun padat
mangostana L,. ). Karya Tulis transparan berbasis minyak
Ilmiah Akademi Analisa zaitun dengan penambahan
Farmasi dan Makanan Putra ekstrak teh putih,
Indonesia Malang
Rowe, Raymond C. dkk. 2006.
Karya Tulis Ilmiah tidak diterbitkan. Handbook of Pharmaceutical
Malang: Akademi Farmasi Putra Excipients. Edisi 5. London.
Indonesia Malang. Pharmaceutical Press

Qisti, R. 2009. Sifat Kimia Sabun Voight, R. 1994. Buku Pelajaran


Transparan Dengan Teknologi Farmasi
Penambahan Madu Pada Terjemahan.
Konsetrasi Yang Berbeda. Yogyakarta:Universitas Gajah
Skripsi. Fakultas Peternakan, Mada.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Susanti Emylia, Fitria Khairunisa,


Hasmi, 2016, Penentuan Asam
Lemak Bebas, jurnal penelitian

Suharto Agung Pratama, Hosea Jaya,


Jovie, 2011, isolasi dan
identifikasi senyawa saponin
dari ektrak methanol batang
pisang ambon ( musa
paradisiaca var. sapientum l),
jurnal penelitian FMIPA
UNSRAT Manado

Ratna, 2013. Sabun Padat


Transparan dari Ektrak Abu
Sabut Kelapa. Karya Tulis
Ilmiah Akademi Analisa
Farmasi dan Makanan Putra
Indonesia Malang

Rozi, M. (2013). Formulasi Sediaan


Sabun Mandi Transparan
minyak Atsiri jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) dengan COcamid

Anda mungkin juga menyukai