Anda di halaman 1dari 251

ANALISIS SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) SEMESTER

GENAP TAHUN 2020 PADA PEMBELAJARAN DARING KIMIA KELAS


XI BERDASARKAN RANAH KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

TIKA REFORMATIKA FUADI

11160162000066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Genap
Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan Ranah
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi disusun oleh Tika Reformatika Fuadi, NIM.
11160162000066, Program studi pendidikan kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan fakultas.

Jakarta, 29 Oktober 2021

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd. Salamah Agung, Ph.D.


NIDN. 2007078501 NIP. 197906242006042002
Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Burhanudin Milama, M.Pd.


NIP.197702012008011011

i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Genap
Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan Ranah
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi yang disusun oleh Tika Reformatika Fuadi,
Nomor Induk Mahasiswa 11160162000066, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 9
Desember 2021 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.
Jakarta, 3 Januari 2022
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia
Burhanudin Milama, M.Pd 14 Januari 2022 …………..
NIP. 197702012008011011
Penguji I
Munasprianto Ramli, Ph.D 14 Januari 2022 …………..
NIP. 197910292006041001
Penguji II
Luki Yunita, M.Pd 3 Januari 2022 ………….
NIDN. 202806850
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Sururin, M.Ag


NIP. 197103191998032011

ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iii
ABSTRAK

Tika Reformatika Fuadi (11160162000066). Analisis Soal Penilaian


Akhir Semester (PAS) Semester Genap Tahun 2020 pada
Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom Revisi, Program Studi Pendidikan Kimia,
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jenjang ranah
kognitif dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun
2020 pada pembelajaran daring kimia kelas XI berdasarkan ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi. Metode yang digunakan yaitu metode
deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa format check-list. Objek
penelitian ini yaitu soal PAS kimia kelas XI semester genap di empat
sekolah di Kota Tangerang Selatan. Data diperoleh melalui analisis
jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada tiap butir soal dan
divalidasi melalui teknik triangulasi oleh dua orang ahli di bidang kimia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi ranah kognitif pada soal
PAS kimia kelas XI tidak merata. Soal PAS kimia kelas XI tidak
terdistribusi ke seluruh ranah kognitif. Dari total enam ranah kognitif,
soal PAS hanya terdistribusi hanya pada empat ranah, yaitu ranah C1, C2,
C3 dan C4, soal PAS tidak terdistribusi pada dua hanya kognitif lainnya,
yaitu C5 dan C6. Masing-masing persentasinya ranah C1 sebesar 24,3%,
ranah C2 sebesar 32,9%, ranah C3 sebesar 32,1% dan ranah C4 sebesar
10,7%. Sementara pada ranah kognitif C5 dan C6 masing-masing
sebanyak 0%.
Kata Kunci : Analisis soal, Penilaian Akhir Semester (PAS), Taksonomi
Bloom Revisi

iv
ABSTRACT

Tika Reformatika Fuadi (11160162000066). Analysis of the Final


Semester Assessment (PAS) Even Semester Year 2020 in Class XI
Chemistry Online Learning Based on the Cognitive Domain of Revised
Bloom's Taxonomy, Chemistry Education Study Program, Department
of Science Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to determine the distribution of cognitive domain levels
from the even semester 2020 Final Semester Assessment (PAS) questions
in online learning chemistry class XI based on the cognitive domain of
Revised Bloom's Taxonomy. The method used is quantitative descriptive
method with the instrument in the form of a check-list format. The object
of this research is the question of PAS chemistry class XI even semester
in four schools in South Tangerang City. The data were obtained through
analysis of the cognitive domain level of Revised Bloom's Taxonomy on
each item and validated through triangulation techniques by two experts
in the field of chemistry. The results showed that the distribution of
cognitive domains on the chemistry PAS class XI questions was not
evenly distributed. The PAS chemistry class XI questions are not
distributed to all cognitive domains. Of the total six cognitive domains,
PAS questions are only distributed in four domains, namely C1, C2, C3
and C4, PAS questions are not distributed to the other two cognitive
domains, namely C5 and C6. Each of the percentages is for the C1
domain at 24.3%, the C2 domain at 32.9%, the C3 domain at 32.1% and
the C4 domain at 10.7%. While in the cognitive domains C5 and C6 each
is 0%.
Keywords : Question analysis, Final Semester Assessment (PAS),
Revised Bloom’s Taxonomy.

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrohim

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Puji dan Syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Semester Genap Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia
Kelas XI Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi”. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan dengan sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyusun
skripsi ini. Dengan tulus, ikhlas, dan rendah hati penulis menyampaikan
terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan waktu, ilmu, bimbingan, serta saran dalam penyusunan skripsi ini
hingga akhir.
4. Salamah Agung, M.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan waktu, ilmu, bimbingan, serta saran dalam penyusunan skripsi ini
hingga akhir.
5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik
dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

vi
6. Para guru kimia dan staff TU di SMAN 1, SMAN 3, SMAN 6, dan SMAN 9
di Kota Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam melakukan
pengambilan data penelitian.
7. Kedua orang tua, kakak laki-laki, kedua kakak perempuan, dan adik laki-laki
penulis yang dengan penuh kesabaran mendukung penulis menyelesaikan
penulisan skripsi ini sampai akhir.
8. Teman seperbimbingan skripsi Elizza, Tita, Mas’udah, dan lainnya yang
bersedia berbagi keluh kesah, bertukar ide dan pendapat, memberi saran dan
dukungan, dan dengan sabar membantu penulis dalam penulisan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Kimia 2016, Rifdah, Tara, Devita,
Nafisah, Zulfa, Tania, Nana, Aprian, Mei, Puspa, Rahma, Lisa, Apro, Moniq,
Desty, Dina, Ifadah, Nillam, Zulfan, Ansol, Amel, Retno, Intan, Lian, Irfani,
Firda, Tia, Faris, Ade, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebut satu per satu,
yang sudah berbagi waktu, dukungan, semangat dan motivasi baik dalam
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.
10. Sahabat-sahabat terbaik (Levi, Nadia, Ken, Dewi, Anggi) dalam hidup penulis,
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi, mendengarkan keluh kesah,
memberikan waktu serta keceriaan kepada penulis.
11. Teman-teman luar biasa (Myeka, Nidaan, Dhea, Akhda, Atika, Fajri, Fia, Naya,
Fathan) yang selalu dapat memotivasi penulis agar tidak pernah menyerah.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
13. Serta penulis sendiri. Terima kasih untuk selalu berproses dan tidak pernah
menyerah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik,
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Oktober 2021
Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ....................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah..................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 6
A. Kajian Teori .................................................................................................. 6
1. Penilaian.................................................................................................... 6
2. Penilaian Akhir Semester (PAS)............................................................... 8
3. Taksonomi Bloom Revisi ......................................................................... 9
4. Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ................ 12
5. Kimia ...................................................................................................... 19
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 20
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 25
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 25
B. Metode Penelitian ....................................................................................... 25
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................................... 25

viii
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 27
F. Uji Keabsahan Data .................................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 31
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 31
1. Hasil Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat ....................................... 31
2. Hasil Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ...... 32
B. Pembahasan ................................................................................................ 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47
A. Kesimpulan ................................................................................................. 47
B. Saran ........................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 52

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ringkasan Perubahan Struktural dari Kerangka Pikiran Asli ke


Revisinya ............................................................................................................... 11
Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ........................................................................... 24
Gambar 4. 1 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada
Soal PAS Kimia Kelas XI Semester Genap .......................................................... 32
Gambar 4. 2 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada
Masing-Masing Naskah ......................................................................................... 33
Gambar 4. 3 Contoh Soal Ranah Kognitif C3 ..................................................... 38
Gambar 4. 4 Contoh Soal Ranah Kognitif C1 ..................................................... 40
Gambar 4. 5 Contoh Soal Ranah Kognitif C2 ..................................................... 41
Gambar 4. 6 Contoh Soal Ranah Kognitif C4 ..................................................... 43

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbedaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru ........................................ 7


Tabel 2. 2 Kategori Proses Kognitif ..................................................................... 15
Tabel 3. 1 Format instrumen analisis distribusi jenjang ranah kognitif Taksonomi
Bloom Revisi pada soal PAS kimia kelas XI semester genap ............................... 27
Tabel 3. 2 Format lembar validasi distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi
Bloom revisi pada soal PAS kimia kelas XI semester genap ................................ 28
Tabel 3. 3 Format gabungan data hasil pengamatan pengamat I dan pengamat II29
Tabel 3. 4 Format tabel kontingensi kesepakatan pengamat I dan pengamat II ... 29
Tabel 3. 5 Tabel Kategori Nilai Koefisien Kappa ................................................ 30
Tabel 4. 1 Hasil Koefisien Kesepakatan (KK) Antar Pengamat ........................... 31
Tabel 4. 2 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Gabungan PAS A, PAS B, PAS C,
dan PAS D ............................................................................................................. 34
Tabel 4. 3 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Soal
PAS Kimia Kelas XI Masing-Masing Naskah ...................................................... 34

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi .............................................................. 53


Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 55
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Validasi.................................................. 59
Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 61
Lampiran 5. Naskah Soal PAS A ....................................................................... 65
Lampiran 6. Naskah Soal PAS B ....................................................................... 72
Lampiran 7. Naskah Soal PAS C ....................................................................... 76
Lampiran 8. Naskah Soal PAS D ....................................................................... 82
Lampiran 9. Lembar Validasi Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi
Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap Mata Pelajaran Kimia Kelas XI
............................................................................................................................... 85
Lampiran 10. Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan
Pengamat II ........................................................................................................ 175
Lampiran 11. Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan .......... 223
Lampiran 12. Lembar Uji Referensi ............................................................... 229
Lampiran 13. Lembar Uji Turnitin ................................................................. 238

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam
kehidupan. Dengan mengenyam pendidikan, manusia dapat mencapai
kesuksesan yang diinginkan (Purba, Susanti, & Rosna, 2018). Namun dalam
mencapai kesuksesan tersebut prosesnya tidaklah semudah yang terlihat, harus
melalui segala rangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak singkat. Kegiatan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada lingkungan yang
difokuskan untuk belajar dimana didalamnya terdapat interaksi antara pengajar
dan murid dilengkapi dengan sumber bahan ajar (Abroto, Prastowo, &
Anantama, 2021).
Tiga aspek penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu tujuan
pembelajaran, proses pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Ketiga aspek
ini saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan (Hasanah,
Copriady, & Thaib, 2015). Untuk menentukan tingkat keberhasilan dari proses
pembelajaran, dilakukan evaluasi pembelajaran atau penilaian. Penilaian ini
mengukur sejauh mana peserta didik paham dengan pembelajaran yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai (I.
B. T. Putra & Ritonga, 2017).
Taksonomi Bloom membagi tujuan pembelajaran kedalam tiga ranah, yang
kita ketahui sebagai ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik
(Effendi, 2015). Ranah kognitif dikelompokkan oleh Benjamin S. Bloom
menjadi enam jenjang yang diberi nama Taksonomi Bloom, yang kemudian
direvisi oleh Anderson dan diberi nama Taksonomi Bloom Revisi. Enam
jenjang ranah kognitif ini meliputi mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6)
(Wahyuni, Khaldun, & Sulastri, 2017). Kegiatan penilaian paling banyak
mengukur jenjang ranah kognitif atau kemampuan berpikir peserta didik.

1
2

Ranah kognitif yang diukur tidak terlepas dari enam jenjang ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi.
Penilaian merupakan kegiatan sistematis yang terdiri dari pengumpulan
informasi mengenai proses pembelajaran dan hasil pembelajaran peserta didik
dengan tujuan pengambilan keputusan berdasarkan pada ketentuan tertentu
(Sudarsana, Antara, & Dibia, 2020). Meskipun meluasnya pandemi
menyebabkan pembelajaran dilakukan dalam jaringan, yaitu pembelajaran
yang menggunakan teknologi infomasi dan dilakukan secara terpisah antara
peserta didik dengan pendidik dengan metode pembelajaran yang disesuaikan
(Fitriyani, Fauzi, & Sari, 2020). Penilaian dalam pembelajaran tetap harus
dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan serta dapat diputuskan hal–hal
yang akan dilakukan selanjutnya (G, Rery, & Herdini, 2017).
Kegiatan penilaian yang dilakukan diakhir pembelajaran dalam satu
semester disebut Penilaian Akhir Semester (PAS). Penilaian ini dilakukan
dengan diberikannya tes berisi soal-soal untuk mengukur dan mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan dalam
waktu yang telah ditentukan (Purba et al., 2018). Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) haruslah memiliki kualitas yang baik. Diantaranya memiliki
validitas konstruksi. Validitas konstruksi terpenuhi apabila soal-soal dalam
penilaian tersebut dapat mengukur seluruh tingkat berpikir (Maureen &
Salirawati, 2016).
Soal PAS umumnya dibuat oleh guru yang mengajar. Soal tes buatan
guru merupakan tes dimana soal-soal didalamnya dibuat dan disusun oleh guru
tersebut untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa setelah
melalui kegiatan pembelajaran (S. R. Putra, 2013). Menurut Arikunto (2013,
hlm. 160) tes buatan guru jarang menggunakan butir soal yang sudah dianalisis,
diujicobakan, dan direvisi, sehingga mempunyai reliabilitas yang sedang atau
rendah.
Sejalan dengan wawancara guru di beberapa Sekolah Menengah Atas
(SMA) negeri di Kota Waringin yang dilakukan oleh Gasela (2020). Hasil
wawancaranya menyebutkan bahwa guru membuat soal akhir semester tanpa
3

melakukan tahap analisis butir soal. Guru terburu-buru dalam membuat soal
sehingga tidak ada waku untuk melakukan analisis. Sama halnya dengan
wawancara yang dilakukan Wiratini (2018) terhadap guru di SMA
Laboratorium Undiksha Singaraja bahwa tes ulangan kenaikan kelas yang
disusun sendiri oleh guru belum pernah diujicobakan.
Tidak dilakukannya analisis terhadap soal PAS menyebabkan tidak
diketahui sebaran jenjang ranah kognitif yang diujikan. Hal ini dapat
menyebabkan tidak meratanya jenjang ranah kognitif yang diukur pada tiap
butir soal. Seperti dalam penelitian Hasanah (2015) pada analisis butir soal
Ujian Semester Ganjil Kimia Kelas XI dimana persentasi jenjang ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada tiap butir soalnya yaitu C1 15%, C2
45%, C3 40%, C4 0%, C5 0% dan C6 0%. Soal ujian tersebut hanya mengukur
kemampuan berpikir ranah C1 sampai dengan C3, sementara tidak ada soal
pada ranah C4 sampai C6. Analisis ranah kognitif pada soal PAS perlu
dilakukan agar diketahui distribusi jenjang ranah kognitif pada tiap butir soal,
sehingga soal PAS dapat menguji kemampuan berpikir peserta didik pada
berbagai tingkatan.
Berkaitan dengan kualitas soal PAS buatan guru dan agar soal PAS
dapat mengukur ranah kognitif peserta didik dalam berbagai tingkatan, maka
peneliti ingin melakukan penelitian berupa analisis terhadap soal Penilaian
Akhir Semester (PAS) pada pembelajaran daring kimia, sehingga peneliti
mengangkat judul “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester
Genap Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka
dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:
1. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) buatan guru cenderung belum
dianalisis dan diujicobakan
2. Peserta didik membutuhkan soal PAS yang dapat mengukur kemampuan
berpikir dalam berbagai tingkatan
4

C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya masalah yang telah diidentifikasi diatas,
maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu:
1. Soal dianalisis berdasarkan pada distribusi jenjang ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), membuat (C6).
2. Soal yang dianalisis adalah soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester
genap mata pelajaran kimia kelas XI
3. Penelitian dilakukan di sekolah SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah
penelitian ini yaitu: Bagaimana distribusi jenjang ranah kognitif dari soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun 2020 pada pembelajaran
daring kimia kelas XI di wilayah Kota Tangerang Selatan berdasarkan ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi jenjang
ranah kognitif dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun
2020 pada pembelajaran daring kimia kelas XI berdasarkan ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat
bagi:
1. Peneliti
Diharapkan dapat membuka penelitian-penelitian baru yang berlandaskan
pada penelitian ini.
2. Guru
Memberi gambaran mengenai analisis soal penilaian pembelajaran
berdasarkan pada Taksonomi Bloom Revisi, mengetahui distribusi ranah
5

kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada soal yang dibuat sehingga dapat
diketahui kualitas soalnya.
3. Sekolah
Adanya penelitian ini diharapkan membantu sekolah mengevaluasi soal-
soal yang telah dibuat oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dan
dapat digunakan untuk menyempurnakan pembuatan soal pada penilaian-
penilaian selanjutnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Penilaian
a. Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan suatu kegiatan pengambilan keputusan yang
mana dalam prosesnya terdiri dari mengumpulkan data, mengolah data,
menganalisis lalu menginterpretasikannya yang mana hasilnya akan
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Asyari, 2020).
Menurut Sudarsana (2020) penilaian adalah kegiatan sistematis
yang terdiri dari pengumpulan informasi mengenai proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran peserta didik dengan tujuan
pengambilan keputusan berdasarkan pada ketentuan tertentu.
Hasil belajar peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh kegiatan
penilaian. Pengetahuan siswa diukur secara menyeluruh dan
berkesinambungan melalui kegiatan penilaian, kemudian dibuat
keputusan berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh (Zalsalina,
Palupi, & Riyaningsih, 2020). Kegiatan penilaian ini penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, sama pentingnya dengan kurikulum
dan proses pembelajarannya (Mundia Sari & Setiawan, 2020).
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
adalah kegiatan pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan yang hasilnya digunakan
dalam pengambilan keputusan.

b. Tes Sebagai Instrumen Penilaian


Tes merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menentukan seseorang berhasil atau tidak dalam belajar (Yonelia,
Haryati, & Azmi, 2014). Tes adalah suatu alat penilaian yang
diperuntukan untuk mengetahui pemahaman peserta didik dan untuk
mengukur sejauh mana peserta didik menguasai suatu materi. Tes dapat

6
7

juga diartikan sebagai alat ukur yang objektif sehingga dapat digunakan
secara umum, yang mana tingkah laku antara satu individu dan individu
lainnya dapat diukur dan dibandingkan (Ismawati, 2012, hlm. 73). “Tes
dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang pencapaian
kompetensi yang diharapkan” (Syani, Sidauruk, & Meilliawati, 2019).
Dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa tes yaitu suatu alat ukur yang berisi
pertanyaan-pertanyaan terkait sesuatu hal yang ingin diukur yang
bersifat objektif dan hasil dari pengukuran tersebut digunakan untuk
menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.
Arifin (2014, hlm. 118–123) menyebutkan bahwa tes
berdasarkan cara pembuatannya dibagi kedalam dua jenis, yang
pertama tes yang telah dilakukan standarisasi dan yang kedua tes yang
dibuat sendiri oleh guru. Putra (2013) mengemukakan bahwa pada tes
yang dibuat oleh guru, soal-soal dalam tes tersebut dibuat sendiri oleh
guru dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui kemampuan
serta mengukur keberhasilan peserta didik pada pembelajaran yang
telah dilakukan. Sedangkan tes yang telah dilakukan standarisasi, sesuai
namanya yaitu tes yang telah dilakukan uji seperti uji validitas dan
realibilitas serta uji kelayakan penggunaan (Prabayanti et al., 2018).
Perbedaan tes standar dan tes buatan guru dipaparkan dalam
tabel berikut ini (Arikunto, 2013, hlm. 160).

Tabel 2. 1 Perbedaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru

No. Tes Standar Tes Buatan Guru


1. Didasarkan atas bahan dan Didasarkan atas bahan dan
tujuan umum dari sekolah- tujuan khusus yang
sekolah dalam suatu negara. dirumuskan oleh guru untuk
kelasnya sendiri.
2. Mencakup aspek yang luas Dapat terjadi hanya mencakup
dan pengetahuan atau pengetahuan atau
keterampilan dengan hanya keterampilan yang sempit
sedikit butir tes untuk setiap
keterampilan atau topik.
8

3. Disusun dengan kelengkapan Biasanya disusun sendiri oleh


staf profesor, pembahas, guru dengan sedikit atau tanpa
editor, butir tes. bantuan orang lain/tenaga
ahli.
4. Menggunakan butir-butir tes Kurang memperhatikan
yang sudah diujicobakan (try penggunakan butir-butir tes
out), dianalisis dan direvisi yang sudah diujicobakan,
sebelum menjadi sebuah tes. dianalisis, dan direvisi.
5. Mempunyai reliabilitas yang Mempunyai reliabilitas
tinggi. sedang atau rendah.
6. Dimungkinkan menggunakan Norma kelompok terbatas
norma untuk seluruh negara. kelas tertentu

Tes sebagai instrumen penilaian digunakan untuk mengukur


hasil proses pembelajaran. Tes yang mengukur hasil belajar diberikan
kepada peserta didik diakhir pembelajaran dengan lama pembelajaran
yang telah ditentukan, misalnya setelah satu semester, untuk
menentukan keberhasilan dari pembelajaran tersebut (I. B. T. Putra &
Ritonga, 2017). Tes hasil belajar ini berisikan soal-soal mengenai
materi pembelajaran yang telah diajarkan, ditujukan untuk mengetahui
apakah peserta didik tersebut telah memahami dengan baik materi-
materi yang telah diajarkan. Guna mendapatkan hasil yang akurat dan
dapat mengukur kemampuan peserta didik dengan baik suatu tes
haruslah memiliki mutu yang baik pula (Hasanah et al., 2015).

2. Penilaian Akhir Semester (PAS)


Tes terbagi kedalam dua jenis, yaitu tes uraian dan tes ojektif. Salah
satu contoh dari tes objektif diantaranya adalah tes berbentuk pilihan ganda.
Tes pilihan ganda (multiple choice) merupakan tes yang memberikan lebih
dari satu pilihan jawaban yang singkat untuk masing-masing soal (Sudijono,
2011, hlm. 118).
Dtinjau dari kegunaannya, tes dibagi kedalam tiga jenis, yaitu tes
diagnostik, tes formatif dan tes sumatif. Tes sumatif merupakan tes yang
diselenggarakan di sekolah setelah suatu program pengajaran telah
diberikan (Sudijono, 2011, hlm. 68–72). Penilaian Akhir Semester (PAS)
termasuk kedalam tes sumatif, dimana kegiatan ini dilaksanakan di akhir
9

semester, setelah kegiatan pembelajaran selama satu semester tersebut


selesai. Jenis soal dalam PAS tergantung kepada guru yang membuat soal
atau ketetapan dari sekolah, dapat berupa soal uraian maupun soal objektif
lainnya.
Manfaat dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) yang termasuk
kedalam tes sumatif diantaranya untuk menentukan nilai peserta didik,
sebagai tolak ukur apakah peserta didik dapat melanjutkan ketingkat
selanjutnya bersama peserta didik yang lainnya, serta dimasukan kedalam
jurnal kemajuan belajar peserta didik untuk kepentingan-kepentingan
seperti dokumen pindahan sekolah atau untuk melanjutkan ketingkat
selanjutnya, sebagai pegangan dalam kegiatan bimbingan di sekolah, serta
sebagai catatan untuk orang tua peserta didik (Arikunto, 2013, pp. 54–55).

3. Taksonomi Bloom Revisi


Taksonomi memiliki pengertian pengkategorian atau penggolongan
sesuatu berdasarkan tingkatan atau yang sering disebut sebagai hierarki
tertentu (Darmawan & Sujoko, 2013). Di bidang pendidikan, taksonomi
digunakan dalam mengelompokkan tujuan instruksional atau bisa disebut
sebagai tujuan pembelajaran. Taksonomi dari tujuan instruksional ini
memiliki urutan dari jenjang yang terendah dimana jenjang yang paling
rendah ini harus terlebih dulu dicapai untuk dapat melanjutkan pada
jenjang selanjutnya sampai jenjang yang paling tinggi. Kesemua jenjang
ini harus dapat tercapai untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik
(Gunawan & Palupi, 2012).
Taksonomi Bloom adalah tingkatan atau hierarki kemampuan berpikir
dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi. Pertama kali dipublikasikan
oleh Benjamin S. Bloom yang merupakan seorang psikolog pendidikan
asal Amerika pada tahun 1956 dengan judul “Taxonomy Of Educational
Objectives : The Classification Of Educational Goals”. Bloom
menemukan bahwa kebanyakan soal dalam penilaian hasil belajar berupa
hafalan yang mana merupakan tingkat terendah dari tingkat berpikir, yang
10

membuat beliau akhirnya berpikiran untuk menyusun Taksonomi Bloom


guna menghasilkan lulusan yang berkualitas (Effendi, 2015).
Bloom menyebutkan dalam tulisannya yaitu Taksonomi Bloom bahwa
beliau membagi pendidikan kedalam tiga ranah, yang kita ketahui sebagai
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Effendi, 2015).
a. Ranah kognitif, meliputi daya ingat dan persepsi mengenai suatu fakta,
bentuk-bentuk prosedural, serta konsep-konsep yang dapat
mengembangkan kemampuan intelektual.
b. Ranah afektif, menyangkut perkembangan nilai-nilai, sikap, perasaan,
dan emosi.
c. Ranah psikomotorik, meliputi kegiatan-kegiatan manupulatif atau
keterampilan motorik (Darmawan & Sujoko, 2013).
Taksonomi Bloom ranah kognitif digunakan sebagai panduan untuk
mengkategorikan tujuan-tujuan pendidikan, dalam pembuatan tes, serta
kurikulum yang selama ini telah digunakan selama hampir setengah abad.
Taksonomi Bloom ranah kognitif dibagi kedalam tingkatan yang memiliki
enam tingkat atau jenjang, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (applicaton), analisis (analysis), sintesis
(synthesis), dan jenjang keenam yang paling tinggi yaitu evaluasi
(evaluation) (Gunawan & Palupi, 2012).
Seiring perkembangan zaman, teori pendidikan juga ikut berkembang.
Agar terus sesuai tentang zaman yang terus berkembang dan maju,
dilakukan perbaikan terhadap Taksonomi Bloom yang dilakukan oleh
muridnya, Anderson beserta ahli psikologi aliran kognitivisme lainnya
pada tahun 2001. Namanya diganti menjadi Taksonomi Bloom Revisi
yang dipublikasikan pada tahun yang sama yaitu tahun 2001 (Effendi,
2015).
Alasan direvisinya Taksonomi Bloom tidak lain karena:
a. Perlunya memfokuskan kembali para pendidik kepada handbook
Taksonomi Bloom yang berisi banyak hal yang dianggap mendahului
zaman, tidak hanya menganggapnya sebagai dokumen sejarah.
11

b. Perlunya menggabungkan pemikiran dan pengetahuan baru dengan


yang sudah ada pada kerangka pengkategorian tujuan pendidikan
(Darmawan & Sujoko, 2013).
Hal-hal yang direvisi dari Taksonomi Bloom adalah berubahnya kata
benda menjadi kata kerja, hal ini dilakukan agar memiliki kesesuaian
dengan tujuan dari pendidikan yang menyebutkan bahwa peserta didik
dapat melakukan sesuatu (kata benda) dengan sesuatu (kata benda).
Taksonomi Bloom yang telah direvisi ini mengalami beberapa perubahan
dalam penggunaan nama serta perubahan urutan. Urutan jenjang
Taksonomi Bloom Revisi yaitu menjadi mengingat (remember),
memahami (understand), mengaplikasikan (apply), menganalisis
(analyze), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create) (Gunawan &
Palupi, 2012).
Berubahnya urutan jenjang dalam Taksonomi Bloom ini didasarkan
pada pemikiran bahwa enam jenjang pada dimensi ranah kognitif disusun
beruturan berdasarkan tingkat kesulitan dari yang terendah ke yang
tertinggi. Menurut Anderson dan Krathwohl, alasan digunakannya kata
kerja yaitu:
a. Kata kerja menerangkan proses-proses kognitif yang dijelaskan dalam
teori dan hasil penelitian kognitif.
b. Kata kerja merupakan jenis-jenis proses yang secara umum ditemukan
dalam rumusan tujuan dan rencana unit pengajaran guru.

Gambar 2. 1 Ringkasan Perubahan Struktural dari Kerangka Pikiran


Asli ke Revisinya
12

(Anderson, Krathwohl, & David, 2010, p. 403).

4. Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi


Distribusi jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi terdiri dari
enam tingkatan, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
a. Mengingat
Mengingat yaitu kegiatan mengambil kembali ingatan dari
memori jangka panjang yang diperlukan. Mengingat berada pada
tingkat berpikir paling sederhana (C1). Karena hanya memanggil
kembali ingatan mengenai pembelajaran yang telah diajarkan.
Meskipun demikian, jenjang ini harus dapat terlewati untuk
melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Proses mengingat menjadi awal
yang penting dalam proses pembelajaran (Anderson et al., 2010, p.
99).
Terdapat dua proses kognitif, yakni:
1) Mengenali, kegiatan memanggil kembali pengetahuan yang
serupa yang yang tersimpan dalam memori jangka panjang
kemudian dilakukan perbandingan dengan pengetahuan yang
sudah dipelajari.
2) Mengingat kembali, suatu kegiatan menggali pengetahuan yang
sebelumya telah disimpan dalam ingatan dengan adanya
rangsangan pertanyaan (Anderson et al., 2010, p. 103).
b. Memahami
Memahami merupakan jenjang yang didasarkan pada
kemampuan mentransfer. Yaitu suatu kegiatan mengetahui makna
dari pengetahuan-pengetahuan yang baru dalam berbagai kegiatan
pembelajaran, mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah
dimiliki, kemudian melakukan integrasi antara kedua pengetahuan
tersebut. Pada jenjang memahami, terdapat tujuh proses kognitif, yaitu:
1) Menafsirkan, merupakan suatu proses pengubahan bentuk
informasi dari satu bentuk ke yang lainnya. Proses ini
13

mengharuskan adanya informasi baru untuk mengonfirmasi


bahwa yang dinilai bukan proses kognitif mengingat tapi
menafsirkan.
2) Mencontohkan, artinya memberi contoh pada suatu hal yang
umum dengan melakukan identifikasi ciri-cirinya.
3) Mengklasifikasikan, yaitu kegiatan menetapkan suatu contoh
konsep kedalam kategori atau jenis tertentu.
4) Merangkum, adalah pembuatan tulisan yang berisi informasi-
informasi yang dapat mewakilkan seluruh tulisan yang ada.
5) Menyimpulkan, merupakan memberikan suatu penjelasan akhir
yang dapat menjelaskan contoh, ciri-ciri dan hubungan-
hubungannya.
6) Membandingkan, yaitu menemukan persamaan dan perbedaan
yang terdapat dalam dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah,
maupun situasi lalu menentuka hubungannya.
7) Menjelaskan, adalah penggunaan sebab dan akibat dalam suatu
sistem yang sebelumnya telah dikonstruksiikan (Anderson et al.,
2010, pp. 105–106).
c. Mengaplikasikan
Mengaplikasikan melibatkan penggunaan metode atau cara
tertentu dalam penyelesaian sesuatu misalnya tugas atau dalam
menyelesaikan masalah yang tidak familiar. Jenjang ini terdiri atas
dua proses kognitif, yakni:
1) Mengeksekusi, yaitu saat siswa mengerjakan latihan soal dengan
menggunakan cara yang familiar karena telah diketahui
sebelumnya sering digunakan.
2) Mengimplementasikan, yaitu ketika siswa memutuskan dan
memakai suatu cara untuk mengerjakan tugas yang tidak biasa
dikerjakan contohnya masalah (Anderson et al., 2010, p. 116).
d. Menganalisis
14

Menganalisis merupakan kegiatan menguraikan atau membagi


suatu hal kedalam bagian-bagian yang lebih kecil lalu menentukan
hubungan dari masing-masing bagiannya (Anderson et al., 2010, p.
120). Terdapat tiga proses kognitif, yaitu:
1) Membedakan, yaitu ketika siswa melakukan pemecahan terhadap
bagian-bagian materi atau informasi menurut relevansi dan
urgensitasnya, selanjutnya memilih yang relevan atau penting
diantaranya.
2) Mengorganisasikan, yaitu kegiatan mengidenfikasi komponen-
komponen yang relevan serta penting dari suatu situasi atau
komunikasi, lalu mendapati hubungan sistematis komponen
tersebut.
3) Mengatribusikan, yaitu suatu kondisi saat siswa dapat
menetapkan nilai, opini, sudut pandang, atau tujuan dari suatu
komunikasi (Anderson et al., 2010, p. 125).
e. Mengevaluasi
Ketika melakukan evaluasi, siswa diminta membuat penilaian
mengenai suatu pernyataan dan kondisi berlandaskan pada suatu
kriteria tertentu. terdapat dua proses kognitif, yaitu:
1) Memeriksa, yaitu kegiatan pengujian kesalahan suatu hal
berdasarkan standar internal.
2) Mengkritik, yaitu suatu proses menilai kelebihan dan kekurangan
suatu karya berdasarkan tolak ukur tertentu (Anderson et al., 2010,
p. 126).
f. Mencipta
Mencipta adalah teknik pemaduan komponen-komponen menjadi
struktur yang logis dan memiliki fungsi. Tujuan dari mencipta yaitu
menuntut siswa menata ulang suatu komponen menjadi suatu pola
yang baru sehingga mendapatkan produk yang baru. Dalam prosesnya,
siswa diminta menyatukan komponen-komponen dari berbagai
referensi lalu memadukannya menjadi pola yang baru yang memiliki
15

hubungan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya (Anderson et


al., 2010, p. 128). Jenjang ini memiliki tiga proses kognitif, yaitu:
1) Merumuskan, yaitu kegiatan pemaparan masalah kemudian
membuat hipotesis atau alternatif untuk memecahkan masalah
tersebut sesuati dengan standar yang ada.
2) Merencanakan, yaitu kegiatan merancang dan membuat suatu
strategi atau cara untuk menyelesaikan suatu masalah
berdasarkan kriterianya.
3) Memproduksi, yaitu kegiatan melaksanakan suatu rencana guna
menyelesaikan masalah sesuai dengan spesifikasi tertentu
(Anderson et al., 2010, p. 130).
Kategori-kategori tersebut dijelaskan dalam Tabel (Gunawan & Palupi,
2012).
Tabel 2. 2 Kategori Proses Kognitif

Kategori dan Nama-Nama Definisi dan Contoh


Proses Kognitif Lain
1. Mengingat – Mengambil pengetahuan dari memori jangka
Panjang
1.1 Mengenali Mengidentifikasi Menempatkan pengetahuan
dalam memori jangka panjang
yang sesuai dengan
pengetahuan tersebut
(misalnya, mengenali tanggal
terjadinya peristiwa penting
dalam sejarah Indonesia)
1.2 Mengingat Mengambil Mengambil pengetahuan yang
kembali relevan dari memori jangka
panjang (misalnya mengingat
kembali tanggal peristiwa-
16

peristiwa penting dalam sejarah


Indonesia)
2. Memahami – Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru
2.1 Menafsirkan Mengklarifikasika Mengubah satu bentuk
n gambaran (misalnya angka) jadi
Memparafrasekan bentuk lain (misalnya kata-
Mempresentasi kata), (misalnya
Menerjemahkan memparafrasekan puisi menjadi
karangan bebas
2.2 Mengilustrasikan Menemukan contoh atau
Mencontohkan Memberi contoh ilustrasi tentang konsep atau
prinsip (misalnya memberi
contoh tentang aliran-aliran
seni lukis)
2.3 Mengategorikan, Menentukan sesuatu dalam satu
Mengklasifikasi Mengelompokkan kategori (misalnya
kan mengklasifikasikan hewan-
hewan bertulang belakang)
2.4 Merangkum Mengabstraksi Mengabstraksikan tema umum
Menggeneralisasi atau poin-poin pokok (misalnya
menulis ringkasan pendek
tentang peristiwa-peristiwa
yang ditayangkan di televisi)
2.5 Menyarikan, Membuat kesimpulan yang
Menyimpulkan Mengesktrapolasi, logis dari informasi yang
Menginterpolasi, diterima (misalnya dalam
Memprediksi belajar bahasa Inggris,
menyimpulkan tata bahasa
berdasarkan contohnya
17

2.6 Mengontraskan, Menentukan hubungan antara


Membandingka Memetakan, dua ide, dua objek, dan
n Mencocokkan semacamnya (misalnya,
membandingkan peristiwa-
peristiwa sejarah dengan
keadaan sekarang)
2.7 Menjelaskan Membuat model Membuat model sebab – akibat
dalam sebuah sistem (misalnya,
menjelaskan sebab-sebab
terjadinya peristiwa-peristiwa
penting pada abad ke 18 di
Indonesia
3. Mengaplikasikan – Menerapkan atau menggunakan suatu
prosedur dalam keadaan tertentu
3.1 Melaksanakan Menerapkan gaya gravitasi
Mengeksekusi dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Menggunakan Menerapkan suatu prosedur
Mengimplement pada tugas yang tidak familier
asikan (misalnya, menggunakan
Hukum Newton kedua pada
konteks yang tepat)
4. Menganalisis – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian
itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan
keseluruhan struktur atau tujuan
4.1 Menyendirikan, Membedakan bagian materi
Membedakan Memilah, pelajaran yang relevan dan
Memfokuskan, tidak relevan, (membedakan
Memilih antara bilangan prima dan
18

bukan bilangan prima dalam


matematika)
4.2 Menemukan Menentukan bagaimana
Mengorganisasi koherensi, elemen-elemen bekerja atau
Memadukan, berfungsi dalam sebuah struktur
Membuat garis (misalnya, menyusun bukti-
besar, bukti dalam cerita sejarah
Mendeskripsikan menjadi bukti-bukti yang
peran, mendukung dan menentang
Menstrukturkan suatu penjelasan historis)
4.3 Mendekonstruksi Menentukan sudut pandang,
Mengatribusika bias, nilai, atau maksud dibalik
n materi pelajaran (misalnya
menunjukkan sudut pandang
penulis suatu cerita berdasarkan
latar belakang pendidikan
penulis tersebut)
5. Mengevaluasi – Mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau
standar
5.1 Memeriksa Mengoordinasi, Menemukan kesalahan dalam
Mendeteksi, suatu proses atau produk;
Memonitor, menemukan efektivitas suatu
Menguji prosedur yang sedang
dipraktikkan (misalnya
memeriksa apakah kesimpulan
seseorang sesuai dengan data-
data pengamatan atau tidak)
5.2 Mengkritik Menilai Menemukan inkonsistensi
antara suatu produk dan kriteria
eksternal; menentukan apakah
19

suatu produk memiliki


konsistensi eksternal,
menemukan ketepatan suatu
prosedur untuk menyelesaikan
masalah (misalnya,
menentukan satu metode dari
dua metode untuk
menyelesaikan suatu masalah)
6. Mencipta – Memadukan bagian-bagian untuk membentuk
sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk
yang orisinal
6.1 Merumuskan Membuat Membuat hipotesis-hipotesis
hipotesis berdasarkan kriteria (misalnya
membuat hipotesis tentang
sebab-sebab terjadinya gempa
bumi)
6.2 Mendesain Merencanakan prosedur untuk
Merencanakan menyelesaikan suatu tugas
(misalnya merencanakan
proposal penelitian tentang
topik sejarah Candi Borobudur)
6.3 Mengonstruksi Menciptakan suatu produk
Memproduksi (misalnya membuat habitat
untuk spesies tertentu demi
suatu tujuan)

5. Kimia
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi. Yang
dipahami dan dipelajari dari materi tersebut yaitu struktur, sifat, susunan,
perubahan materi beserta energi-energi yang menyertai perubahan-
perubahan tersebut (Saidah & Purba, 2013, p. 3). Hal-hal yang dipelajari
20

di kimia seperti atom, molekul, senyawa, reaksi kimia serta bilangan


oksidasi bersifat abstrak, oleh karena itu pelajaran kimia sering kali disebut
sebagai ilmu yang kompleks (Ristiyani & Bahriah, 2016).

Ilmu kimia memiliki peranan yang sangat penting untuk ilmu-ilmu


pengetahuan lainnya. Seluruh ilmu pengetahuan yang ada memiliki
ketergantungan pada ilmu kimia, diantaranya ilmu kedokteran, farmasi,
kriminologi dan biologi. Kimia juga berperan penting bagi
keberlangsungan hidup umat manusia. Kimia membantu baik dalam
mempermudah kegiatan sehari-hari maupun menyelesaikan masalah-
masalah lain seperti ekonomi, hukum, seni dan geologi (Saidah & Purba,
2013, p. 7).

Kimia melingkupi pengetahuan-pengetahuan yang berisikan konsep,


fakta serta prinsip-prinsip kimia, dimana konsep dan fakta pada ilmu kimia
tersebut dikembangkan dari percobaan-percobaan atau eksprimen yang
dilakukan agar terbukti secara ilmiah. Eksperimen yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui apa, mengapa dan bagaimana fenomena-
fenomena yang ada di alam dapat terjadi. Pada pembelajaran kimia di
SMA pembahasannya lebih dikhususkan pada bahasan struktur, komposisi,
dimanika, transformasi serta energi suatu zat. Contohnya seperti struktur
dan komposisi atom, perhitungan kimia atau stoikiometri, dan
termodinamika (Emda, 2017).

B. Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Yonelia, Hayati, dan Azmi (2014) dengan
judul “Analisis Butir Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Kimia Kelas
X IPA SMA PGRI Pekanbaru Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa pada soal tersebut persentasi dari jenjang mengetahui (C1)
sebanyak 17,5%, jejang memahami (C2) sebanyak 70%, dan jenjang
menganalisis (C4) sebanyak 12,5%. Tidak ada soal pada jenjang
mengaplikasikan (C3), mengevaluasi(C5) dan mencipta(C6).
21

Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, Copriady, dan Thaib (2015) dalam
jurnalnya “Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil Pelajaran Kimia Kelas
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa soal ujian tersebut didominasi oleh jenjang
memahami (C2) dan mengaplikasikan (C3) dengan persentasi pada ranah C1,
C2, C3, C4, C5, C6 secara berturut-turut adalah 15%, 45%, 40%, dan 0% untuk
C4, C5, dan C6.
Penelitian yang dilakukan oleh Maureen dan Salirawati (2016) dengan judul
“Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia Akhir Semester Gasal Kelas XII SMA Se-
Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hasil penelitiannya memberikan persentasi
untuk jenjang C1 sebanyak 20,29%, untuk jenjang C2 sebanyak 20,58%,
jenjang C3 sebanyak 43,17%, dan jenjang C4, C5, C6 sebanyak 15,96%.
Penelitian yang dilakukan oleh Sandra, Rery, dan Herdini (2017) dalam
jurnalnya “Analysis Of Second Semester Exam Question In Chemistry Class
XII MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic Year 2016/2017”. Hasil
penelitiannya yaitu distribusi jenjang ranah kognitif untuk ranah C1 yaitu
47,5%, ranah C2 yaitu 25%, pada ranah C3 sebesar 12,5%, dan ranah C4
sebesar 15%.
Penelitian yang dilakukan oleh Purba, Susanti, dan Rosna (2018) dengan
judul “Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil Kimia Kelas X SMA Negeri
1 Perbaungan”. Hasil penelitiannya yaitu distribusi jenjang ranah kognitif pada
soal dengan jenjang C1 sebanyak 20%, pada jenjang C2 sebanyak 45%, jenjang
C3 sebanyak 10% dan pada jenjang C4 sebanyak 25%. Tidak ada soal pada
jenjang C5 dan C6.
Penelitian yang dilakukan oleh Prabayanti, Sudiana, dan Wiratini (2018)
dalam jurnalnya “Analisis Tes Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia”. Hasil penelitiannya dalam menganalisis soal tes ulangan
kenaikan kelas tersebut didapatkan persentasi ranah kognitif taksonomi Bloom
untuk ranah mengingat (C1) sebesar 11,4%, ranah memahami (C2) sebesar
2,9%, ranah mengaplikasikan (C3) sebesar 82,2%, ranah menganalisis (C4) 0%,
dan ranah yang tidak diketahui jenjangnya sebanyak 2,9%.
22

Penelitian yang dilakukan oleh Syani, Sidauruk, dan Meiliawati (2019)


dengan judul “Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di Kabupaten Barito Timur Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019”. Hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom pada soal tersebut
untuk masing-masing jenjang C1, C2, C3, C4 berturut-turut sebesar 24%, 60%,
60% dan 4%. Sementara untuk ranah C5 dan C6 belum ditemukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Gasela Sidauruk, dan Fatah (2020) dengan
judul “Kualitas Soal Penelitian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di Kabupaten Kotawaringin Barat Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019”. Hasil penelitian menyebutkan
bahwa persentasi untuk soal pada jenjang C1 sebesar 22,67%, jenjang C2
sebesar 43,33%, jenjang C3 sebesar 34%, jenjang C4, C5 dan C6 sebesar 0%
atau tidak ada.

C. Kerangka Berpikir
Penilaian merupakan salah satu hal yang penting dalam berlangsungnya
pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan dibawah pengawasan guru dengan
tujuan mengetahui dan mengukur tingkat kemampuan dan pemahaman peserta
didik pada materi yang telah diajarkan setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran. Selain ini, penilaian sendiri juga memiliki fungsi menentukan
keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana. Dalam hal ini,
penilaiian yang dilakukan biasa merupakan tes yang disebut dengan tes hasil
belajar. Tes ini dalam pembuatannya dibagi kedalam dua buah jenis, yaitu tes
yang telah dilakukan standarisasi atau pembakuan serta tes yang dibuat sendiri
oleh guru yang mengajar. Tes yang dibuat sendiri oleh guru cenderung belum
dianalisis dan diujicobakan. Kedua jenis tes tersebut digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif siswa atau kemampuan berpikir. Kemampuan
berpikir dikelompokkan oleh Benjamin S. Bloom kedalam enam jenjang ranah
kognitif, yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Disebutkan bahwa
tes yang baik yaitu tes yang dapat mengukur seluruh tingkat berpikir. Karena
23

itu agar soal tes dapat mengukur kemampuan berpikir peserta didik dengan
baik dilakukan analisis soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap
kelas XI mata pelajaran kimia di Tangerang Selatan. Analisis ini berdasarkan
pada ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi sehingga nantinya didapatkan
persentasi untuk masing-masing jenjang ranah kognitif pada soal. Berikut ini
kerangka berpikir pada penelitian ini:
24

Penilaian

Tes Hasil Belajar

Tes Buatan Guru cenderung belum Tes yang sudah


dianalisis dan diujicobakan di standarisasi

digunakan untuk mengukur contohnya

Ujian Tulis Berbasis


Kemampuan berpikir (kognitif)
Komputer (UTBK),
didasarkan pada Ujian Nasional (UN)

Jenjang ranah kognitif Taksonomi


Bloom Revisi

dimana tes yang baik adalah yang dapat

Mengukur Semua tingkatan


kemampuan berpikir

dengan demikian dilakukan

Analisis soal Penilaian Akhir Semester


(PAS) kimia berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi

sehingga didapatkan

Distribusi jenjang ranah kognitif


Taksonomi Bloom Revisi pada soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) kimia

Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai bulan
April 2021 di SMAN 1 Tangerang Selatan, SMAN 3 Tangerang Selatan,
SMAN 6 Tangerang Selatan, dan SMAN 9 Tangerang Selatan.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu masalah atau fenomena yang
sedang terjadi secara faktual, akurat dan sistematis (Yusuf, 2014, p. 62).
Penelitian ini menganalisis jenjang ranah kognitif Taksonomi
Bloom Revisi pada masing-masing butir soal PAS kimia Kelas XI semester
genap, sehingga pendekskripsiannya berupa gambaran secara menyeluruh
mengenai pendistribusian masing-masing ranah kognitif Taksonomi Bloom
Revisi pada soal PAS kimia kelas XI yang disajikan dengan angka-angka
persentase.

C. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan hal yang menjadi tujuan yang diteliti
dari suatu penelitian, hal ini dapat juga berupa tempat dimana variabel
atau objek yang diteliti berada (Anshori & Iswati, 2017, p. 115).
Pengambilan sampel penelitian ditentukan melalui purposive sampling.
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel melalui
pertimbangan tertentu dan dianggap dapat mewakili populasi (Sugiyono,
2017, pp. 122–124). Peneliti mengirimkan surat izin penelitian ke dua
belas SMA Negeri di Tangerang selatan yang semuanya memiliki
akreditasi A, namun hanya empat sekolah yang memberikan respon dan
bersedia untuk dilakukan penelitian, maka peneliti

25
26

menjadikan empat sekolah tersebut sebagai subjek dalam penelitian ini


dengan harapan dapat mewakili seluruh SMA Negeri di Tangerang
Selatan. Adapun keempat sekolah ini, yaitu SMAN 1, SMAN 3, SMAN
6, dan SMAN 9 Tangerang Selatan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian berarti hal atau variabel yang diteliti oleh peneliti
(Anshori & Iswati, 2017, p. 115). Objek penelitian ini merupakan
sesuatu yang menjadi pusat atau fokus yang diteliti oleh peneliti
(Mardawani, 2020, p. 45). Adapun objek pada penelitian ini adalah
naskah soal Penilaian Akhir Semester (PAS) kimia kelas XI semester
genap. Terdapat empat buah naskah soal dari empat sekolah. Peneliti
memberikan kode untuk masing-masing naskah soal yaitu PAS A untuk
naskah soal dari SMAN 1, PAS B untuk naskah dari SMAN 3, PAS C
untuk naskah soal dari SMAN 6, dan terakhir PAS D untuk naskah soal
SMAN 9 Tangerang Selatan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini menggunakan teknik studi dokumenter. Artinya
dilakukan pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang bisa berupa
dokumen tertulis, gambar, ataupun elektronik, kemudian dilakukan analisis
terhadap dokumen-dokumen tersebut (Syahida & Irwandi, 2015). Dalam
penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah soal PAS kimia kelas XI
semester genap. Dilakukan analisis berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
sehingga didapatkan data berupa distribusi jenjang ranah kognitifnya.
Langkah-langkah mengumpulkan data:
1. Melakukan pengumpulan data berupa dokumen soal PAS kimia kelas
XI semester genap di empat sekolah SMA Negeri di Tangerang Selatan.
2. Melakukan analisis terhadap soal tersebut berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi yaitu dengan mencocokkan tiap butir soal dengan ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi dilihat dari kata kerja operasional
(KKO) yang dipakai.
27

3. Melakukan uji reliabilitas yaitu hasil analisis dilakukan pengecekan


kebenaran oleh pengamat I dan pengamat II untuk memvalidasi hasil
analisis jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada soal PAS.
4. Menentukan Koefisien Kesepakatan (KK) antar pengamat I dan
pengamat II.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian untuk mengukur sesuai keperluan penelitian.
Biasanya instrumen yang digunakan dalam bidang pendidikan berupa tes
ataupun nontes. Instrumen baik tes maupun nontes ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan peneliti (Purwanto, 2014, p. 56).
Pada penelitian ini digunakan instrumen berupa format check-list.
Format tersebut berisikan pilihan jenjang ranah kognitif Taksonom Bloom
Revisi untuk setiap butir soal. Diberikan tanda ceklis untuk ranah kognitif
yang sesuai pada butir soal.

Tabel 3. 1 Format instrumen analisis distribusi jenjang ranah kognitif


Taksonomi Bloom Revisi pada soal PAS kimia kelas XI semester genap

No Jenjang Ranah Kognitif


No Item Soal
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

F. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data pada penelitian ini berupa uji kredibiltas, uji
transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji komfirmabilitas. Pada uji
kredibilitas, dilakukan dengan cara teknik triangulasi dimana dilakukan
pengecekan data dari berbagai sumber yang ada, dengan berbagai macam
cara serta pada berbagai waktu (Sugiyono, 2017, p. 372). Teknik triangulasi
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan dilakukan pengecekkan
hasil analisis distribusi ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi yang
dilakukan peneliti oleh dua orang ahli dibidang pendidikan kimia. Untuk uji
28

transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas yaitu kegiatan


pengawasan dan pengecekkan terhadap seluruh kegiatan penelitian yang
dilakukan peneliti dari awal penelitian sampai selesai oleh dua orang
pembimbing peneliti.

G. Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini data dianalisis berdasarkan kesesuaiannya dengan
masing-masing jenjang ranah kogitif Taksonomi Bloom Revisi melalui
pengisian lembar instrumen yang dicek kebenarannya oleh pengamat I dan
pengamat II sehingga diperoleh data hasil analisis yang menunjukkan
persentase masing-masing ranah kognitif pada soal PAS. Langkah-langkah
analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis tehadap soal PAS berdasarkan Taksonomi Bloom
Revisi yaitu dengan mencocokkan tiap butir soal dengan ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi
2. Menentukkan reliabilitas pengamatan dengan cara menentukan Koefisien
Kesepakatan (KK) pengamat. Reliabilitas pengamatan dilakukan dengan
bantuan dua orang ahli dibidang pendidikan kimia sebagai Pengamat I dan
Pengamat II untuk dilakukan pengecekkan hasil analisis jenjang ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada tiap butir soal yang dilakukan
peneliti. Adapun formatnya sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Format lembar validasi distribusi jenjang ranah kognitif


taksonomi Bloom revisi pada soal PAS kimia kelas XI semester genap

Kesesuaian Item Soal


Jenjang
dengan Jenjang Ranah
Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Sesuai Tidak Sesuai

Hasilnya dimasukkan kedalam format tabel gabungan data Pegamat I dan


pengamat II sebagai berikut:
29

Tabel 3. 3 Format gabungan data hasil pengamatan pengamat I dan


pengamat II
Item Pengamat I Pengamat II
No
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6

Kemudian dibuat tabel kontingensi kesepakatan berisi kode dari masing-


masing pengamat sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Format tabel kontingensi kesepakatan pengamat I dan pengamat


II

Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengamat 2

C1
C2
C3
C4
C5
C6
Jumlah

Setelah dilakukan perhitungan banyaknya angka-angka yang cocok


dengan melihat persamaan pemetaan pengamat I dan pengamat II pada
tabel kontingensi, kemudian ditentukan Koefisien Kesepakatan (KK)
dengan rumus berikut.
2𝑆
𝑘𝑘 =
𝑁1 +𝑁2
Keterangan:

kk = Koefisien kesepakatan
S = Sepakat, jumlah yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2
(Arikunto, 2014, pp. 244–246).
30

Nilai koefisien kesepakatan tersebut kemudian direkapitulasi


berdasarkan kategori Kappa. Kategori nilai keofisien Kappa adalah
sebagai berikut: (Widhiarso, 2010).

Tabel 3. 5 Tabel Kategori Nilai Koefisien Kappa

kk < 0,40 Poor agreement


0,40 < kk < 0,75 Good
kk > 0,75 Excellent agreement

3. Melakukan pengelompokkan masing-masing butir soal PAS berdasarkan


jejang ranah kognitifnya.
4. Menghitung banyaknya butir soal pada tiap jenjang ranah kognitif.
5. Melakukan perhitungan persentasi banyaknya butir soal pada masing-
masing jenjang ranah kognitif terhadap keseluruhan soal yang diteliti. Hal
ini bertujuan untuk menentukan proporsi dari masing-masing jenjangnya.
Persentase dihitung dengan rumus berikut:
𝑓
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
∑𝑓
Dimana:
𝑓 = frekuensi soal pada ranah kognitif tertentu
∑𝑓 = jumlah soal
(Rustam, Sari, & Yunita, 2018, p. 75).
6. Menyajikan data.
7. Membuat kesimpulan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat
Penelitian ini merupakan analisis soal PAS yang dilakukan dengan
cara mencocokkan butir soal PAS dengan ranah kognitif berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi. instrumen yang dianalisis sebanyak empat buah
naskah soal dari empat sekolah yang berbeda yang telah diberi kode PAS
A, PAS B, PAS C, dan PAS D. Adapun jenjang ranah kognitif yang
dimaksud yaitu enam tingkatan kemampuan berpikir menurut Taksonomi
Bloom Revisi, yaitu C1 (remember), C2 (understand), C3 (apply), C4
(analyze), C5 (evaluate), dan C6 (create).
Data hasil analisis kemudian dilakukan validasi oleh dua orang ahli
dalam bidang pendidikan kimia untuk melakukan pengecekkan terhadap
hasil analisis dari jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom revisi pada
masing-masing butir soal. Hasil validasi oleh kedua pengamat kemudian
dihitung nilai Koefisien Kesepakatan (KK) untuk mengetahui reliabilitas
hasil analisisnya. Setelah dilakukan perhitungan nilai KK tersebut
direkapitulasi berdasarkan kategori kappa. Hasil perhitungannya
ditunjukkan oleh Tabel 4.1 dan lebih lengkapnya dapat dilihat di
Lampiran 11.

Tabel 4. 1 Hasil Koefisien Kesepakatan (KK) Antar Pengamat

Koefisien Kesepakatan
Instrumen Kategori
(KK)
PAS A 0,80 Sangat Baik
PAS B 0,92 Sangat Baik
PAS C 0,95 Sangat Baik
PAS D 0,93 Sangat Baik

31
32

Dari hasil perhitungan Koefisien Kesepakatan (KK) yang diperoleh


dan ditunjukkan oleh Tabel 4.1, keempat naskah soal memberikan nilai >
0,75 yang menurut kategori Kappa termasuk kedalam kesepakatan yang
sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan reliabilitas hasil analisis soal
PAS Kimia Kelas XI untuk keempat naskah termasuk dalam kategori
sangat baik.

2. Hasil Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi


Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu berupa naskah soal PAS
kimia kelas XI semester genap sebanyak empat naskah yang berisi 140
butir soal. Setiap butir soal dianalisis dan ditentukan jenjang ranah
kognitifnya kemudian dihitung proporsi untuk masing-masing jenjang
pada keseluruhan soal PAS tersebut. Hasil distribusi jenjang ranah kognitif
taksonomi Bloom revisi pada soal PAS ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada Soal


PAS Kimia Kelas XI
35.0%
30.0%
25.0%
Persentase

20.0%
15.0% 32.9% 32.1%
10.0% 24.3%
5.0% 10.7% 0% 0%
0.0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Ranah Kognitif

Gambar 4. 1 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom


Revisi pada Soal PAS Kimia Kelas XI Semester Genap

Pada Gambar 4.1, dapat dilihat distribusi jenjang ranah kognitif pada
keempat naskah soal PAS yang telah dianalisis. Proporsi masing-masing
jenjang ranah kognitif yang dihasilkan berbeda-beda. Berdasarkan hasil
analisis, hanya terdapat empat jenjang ranah kognitif yang ditemukan pada
naskah soal PAS, yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4). Jenjang ranah kategori
memahami (C2) memiliki persentasi terbesar yaitu 32,9%. Sementara
33

untuk ranah C5 (mengevaluasi) dan C6 (membuat) tidak ditemukan pada


naskah soal. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada soal PAS kimia kelas
XI jenjang ranah kognitif yang paling dominan yaitu ranah kognitif C1,
C2, C3 yang masing-masing persentasi adalah 24,3%, 32,9%, 32,1%.
Ranah kognitif C4 hanya muncul sedikit (10%), sedangkan soal pada ranah
C5 dan C6 tidak ada. Persentasi jenjang ranah kognitif pada masing-
masing naskah soal dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom


Revisi pada Masing-Masing Naskah
50.00%
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Ranah C1 Ranah C2 Ranah C3 Ranah C4 Ranah C5 Ranah C6

PAS A PAS B PAS C PAS D

Gambar 4. 2 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom


Revisi pada Masing-Masing Naskah
Setiap naskah soal memberikan persentasi yang berbeda pada masing-
masing ranah. PAS A paling banyak mengandung soal pada ranah C3, PAS
B memiliki soal terbanyak pada ranah C2. Sama seperti PAS B, PAS C
juga memiliki ranah C2 terbanyak. PAS D memiliki soal paling banyak
pada ranah C3, sama seperti pada PAS A. Dapat dilihat perbedaannya
bahwa SMA A dan SMA D lebih menekankan soal pada ranah C3,
sedangkan SMA B dan SMA C lebih banyak mengukur kemampuan
berpikir C2. Persentasi ranah C2 pada PAS B memiliki perbedaan yang
signifikan dari ketiga naskah soal lainnya, dapat dilihat pada grafik bahwa
persentasinya cukup tinggi diatas 45%, sedangkan ketiga naskah lainnya
berada dibawah 35%. SMA B memiliki perbedaan dengan ketiga SMA
34

lainnya dalam mengukur ranah C2 peserta didiknya. Persentasi ranah C2


yang hampir mencapai 50% menunjukkan bahwa hampir setengah soal
PAS B mengukur kemampuan berpikir memahami (C2). Ranah C4 pada
seluruh naskah soal memiliki persentasi yang mirip, yaitu sekitar 10%.
Persamaan yang dimiliki oleh keempat naskah soal tersebut adalah tidak
munculnya ranah C5 dan C6 pada keempat naskah soal. Baik SMA A,
SMA B, SMA C maupun SMA D tidak mengeluarkan soal ranah C5 dan
C6 pada soal PAS nya. Lebih jelasnya persentasi ranah kognitif pada
masing-masing naskah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 2 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Gabungan PAS A, PAS


B, PAS C, dan PAS D

Jenjang Ranah Persentase


Kognitif PAS A PAS B PAS C PAS D
Mengingat (C1) 23,33% 20% 25% 30%
Memahami (C2) 23,33% 47,5% 32,5% 23,33%
Mengaplikasi (C3) 43,33% 22,5% 30% 36,67%
Menganalisis (C4) 10% 10% 12,5% 10%
Mengevaluasi (C5) 0% 0% 0% 0%
Mencipta (C6) 0% 0% 0% 0%

Tabel 4. 3 Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi


pada Soal PAS Kimia Kelas XI Masing-Masing Naskah

Jenjang Ranah Kognitif PAS


Instrumen
C1 C2 C3 C4 C5 C6
2, 4, 5,
14, 18, 1, 13, 6, 8, 9,
25, 26, 15, 16, 10, 11,
PAS A 3, 7, 22
27, 29, 17, 19, 12, 20,
30 28 21, 23,
24
Ʃ 7 7 13 3 0 0
% 23,33% 23,33% 43,33% 10% 0% 0%
35

1, 2, 3,
4, 5, 7,
9, 12, 8, 10,
31, 32,
13, 15, 11, 14,
33, 35, 6, 16,
PAS B 18, 20, 17, 19,
36, 37, 24, 30
21, 22, 25, 26,
39, 40
23, 27, 29
28, 34,
38
Ʃ 8 19 9 4 0 0
% 20% 47,5% 22,5% 10% 0% 0%
2, 11,
9, 10, 13, 15, 1, 3, 5,
12, 23, 16, 17, 6, 7, 8, 4, 14,
PAS C 28, 29, 18, 22, 19, 20, 21, 25,
32, 36, 30, 31, 24, 26, 35
39, 40 33, 37, 27, 34
38
Ʃ 10 13 12 5 0 0
% 25% 32,5% 30% 12,5% 0% 0%
4, 5,
3, 7, 17, 10, 11,
1, 2, 6,
18, 20, 12, 14, 9, 13,
PAS D 8, 21,
26, 27, 15, 16, 25
24, 28
29, 30 19, 22,
23
Ʃ 9 7 11 3 0 0
% 30% 23,33% 36,67% 10% 0% 0%

B. Pembahasan
Kegiatan Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
peserta didik paham dengan pembelajaran yang telah diajarkan. Penilaian yang
dilaksanakan diakhir pembelajaran diantaranya disebut dengan Penilaian Akhir
Semester (PAS) yang dilaksanakan setelah pembelajaran selama satu semester
terlaksana. Soal PAS buatan guru cenderung tidak melalui tahap analisis dan
uji coba soal, hal ini menyebabkan tidak diketahuinya sebaran ranah kognitif
yang diuji pada tiap butir soal. Penelitian ini menganalisis soal PAS Kimia
36

Kelas XI semester genap di empat sekolah di Kota Tangerang Selatan. Jumlah


soal PAS yang diteliti sebanyak 140 soal. Jumlah soal per masing-masing
naskah PAS A, B, C dan D berturut-turut adalah 30 soal, 40 soal, 40 soal, dan
30 soal. Soal seluruhnya berbentuk pilihan ganda dengan materi kimia kelas
XI semester genap, yaitu asam basa, Ksp, dan koloid.
Tes untuk menilai kemampuan peserta didik harus dapat mengukur tingkat
berpikir peserta didik dengan baik. Tingkat berpikir yang diperlukan dalam
menjawab soal tes biasanya menjadi patokan dalam menilai apakah kualitas
soal tes tersebut baik atau tidak (Hasanah et al., 2015). Dalam Permendikbud
No.21 disebutkan bahwa Taksonomi Bloom Revisi selaku yang menerangkan
tentang tingkatan kemampuan berpikir menjadi patokan dalam Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) (Kemendikbud, 2019). Artinya tes-tes akhir yang
menentukan kelulusan baiknya mengacu kepada Taksonomi Bloom Revisi
dimana seluruh jenjang ranah kognitifnya dari jenjang terendah sampai
tertinggi termuat didalamnya. Maka dari itu peneliti memiliki tujuan penelitian
untuk menganalisis soal PAS Kimia Kelas XI berdasarkan jenjang ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi dimana masing-masing butir soal
dikategorikan kedalam masing-masing jenjang ranah kognitif kemudian
dihitung persentasi masing-masing ranah kogntifnya. Jenjang ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6) (Gunawan & Palupi, 2012).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jenjang ranah kognitif yang
terdapat dalam soal PAS Kimia Kelas XI secara keseluruhan adalah C1, C2,
C3 dan C4 dengan persentasi terbanyak dimiliki oleh C2, diikuti oleh C3 dan
C1, sedangkan ranah C4 hanya muncul sedikit. Persentasi masing-masing
jenjang C1, C2, C3, dan C4 pada soal PAS berturut-turut adalah 24,3%, 32,9%,
32,1%, 10,7%. Hasil persentasi yang dimiliki sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Syani (2019) bahwa soal penilaian akhir semester paling
banyak berisi ranah C1, C2, C3 dengan persentasi masing-masing yaitu 24%,
37

60%, 60%. Persentasi untuk ranah kognitif C4 sebesar 4% dan tidak ada soal
dengan ranah C5 dan C6.
Distribusi jejang ranah kognitif soal PAS kimia kelas XI semester genap
yang diteliti tidak merata, soal-soal hanya terdistribusi pada empat ranah
kognitif, yaitu C1, C2, C3 dan C4. Soal tidak terdistribusi pada dua ranah
lainnya, yaitu C5 dan C6. Nurrada (2021) menyebutkan bahwa tidak meratanya
distribusi ranah kognitif pada soal penilaian akhir semester yang diteliti tidak
sesuai dengan teori yang ada. Perbandingan persentasi untuk masing-masing
ranah kognitif pada soal tingkat SMA yang baik menurut Purba (2018) adalah
ranah C1, C2 sebesar 30%, ranah C3, C4 sebesar 40% dan ranah C5, C6 sebesar
30%.
Ranah kognitif yang tidak merata dapat disebabkan oleh capaian
kompetensi yang dibutuhkan. Capaian kompetensi tingkat kognitif siswa untuk
Penilaian Akhir Semester (PAS) Kimia Kelas XI disebutkan dalam KD 3.10
sampai KD 3.14, dimana kemampuan yang ingin diukurnya ada pada ranah C1
sampai C4 (Permendikbud, 2016). Tidak meratanya distribusi ranah kognitif
juga ditemukan pada soal UN tahun 2013 yang dianalisis oleh Syahida (2015)
dimana soal UN tersebut mengukur kemampuan berpikir peserta didik pada
ranah C1, C2, C3 dan C4 saja, tidak ada soal dengan ranah C5 dan C6. Dapat
dilihat bahwa soal-soal penilaian lebih banyak mengukur ranah kognitif C1,
C2, C3, sedangkan hanya sedikit yang mengukur ranah kogitif tingkat tinggi
C4, C5, dan C6. Seperti yang dikemukakan (Dempster, 2012) dalam
penelitiannya di empat negara bahwa pertanyaan yang mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada ujian di beberapa negara jumlahnya sedikit.
Naskah soal pertama diberi kode PAS A. Soal PAS berjumlah 30 soal
berbentuk pilihan ganda dengan materi asam basa, Ksp, dan koloid. Hasil
analisis jenjang ranah kognitifnya didominasi oleh ranah C3 sebanyak 43,33%
dengan banyak soal 13 soal. Ranah kognitif mengaplikasikan (C3) yaitu
kemampuan menggunakan suatu cara atau metode dalam menyelesaikan suatu
masalah yang ada (Anderson et al., 2010, p. 116). Soal-soal dengan ranah C3
pada Penilaian Akhir Semester (PAS) yang diteliti kebanyakan meminta
38

peserta didik untuk menghitung nilai dari pH dan ksp. Sesuai dengan capaian
kompetensinya dimana dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.12 disebutkan
perhitungan pH (Permendikbud, 2016). Salah satu contoh soal dengan ranah
C3 pada soal PAS adalah sebagai berikut.

Contoh Soal.

Gambar 4. 3 Contoh Soal Ranah Kognitif C3

Untuk menyelesaikan soal tersebut, peserta didik memerlukan kemampuan


mengaplikasikan (C3), yaitu kemampuan menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan metode, rumus, teori tertentu (Gunawan & Palupi, 2012). Soal
tersebut meminta peserta didik menentukan nilai pH larutan dengan perlakuan
tertentu, yaitu larutan (NH4)SO4 yang dicampurkan dengan larutan NH3.
Setelah mengetahui dan memahami kondisi larutan yang dimiliki, peserta didik
dapat menghitung nilai pH dengan menggunakan rumus larutan penyangga
yang ditambah basa.
Jenjang ranah kognitif selanjutnya yang muncul pada soal PAS A adalah
C1 dan C2 yang memiliki persentasi yang sama sebesar 23,33% dengan jumlah
soal masing-masing 7 soal, dan terakhir ranah C4 berjumlah 3 soal dengan
persentasi sebanyak 10%. Sementara jenjang C5 dan C6 tidak ditemukan dalam
soal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maureen dan
Salirawati (2016) dimana rata-rata perbandingan jenjang ranah kognitif dalam
ujian akhir kimia yang tertinggi yairu ranah C3 sebanyak 43,17%, diikuti C1
dan C2 yang memberikan hasil yang mirip yaitu 20,29% dan 20,58%, serta
jenjang lainnya 15,96%.
39

Sebanyak 13 soal yang mana hampir setengahnya dari total keseluruan soal
sebanyak 30 soal pada PAS A memiliki ranah kognitif C3, artinya pengajar
lebih banyak mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan (C3)
daripada kemampuan berpikir lainnya. Soal-soal pada PAS A lebih banyak
menanyakan nilai pH dan nilai Ksp yang mana memerlukan kemampuan ranah
C3, diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan pemahaman konsep asam-basa, Ksp,
dan koloid, pengertian teori-teori asam-basa dan koloid, dan tiga butir soal
yang membutuhkan kemampuan analisis (C4).
Sama halnya dengan PAS A, soal PAS D yang juga berisi 30 soal dengan
materi yang sama memiliki persentasi jenjang C3 paling banyak diantara
jenjang kognitif yang lain, yaitu sebesar 36,67% dengan jumlah soal 11 soal.
Sementara persentasi C1, C2, dan C4 berturut-turut adalah 30%, 23,33%, dan
10% dengan jumlah soal massing-masing 9 soal, 7 soal dan 3 soal. Untuk
jenjang C5 dan C6 tidak ditemukan pada soal. Hal ini sejalan dengan penelitian
pada soal ulangan kenaikan kelas buatan guru yang dilakukan oleh Wiratini
(2018) dimana jenjang kognnitif kategori mengaplikasikan (C3) memiliki
persentasi terbanyak sebesar 82,8%, diikuti oleh kategori mengingat (C1)
sebesar 11,4%, memahami (C2) sebesar 2,9%, menganalisis (C4) 0%, dan
indikator yang tidak diketahui ranah kognitifnya adalah 2,9%.
Pada soal PAS D, pengajar juga lebih banyak mengukur kemampuan peserta
didik pada ranah C3, sementara masih sedikit soal pada ranah tingkat tinggi
seperti C4, bahkan tidak muncul soal-soal pada ranah C5 dan C6. Ranah paling
banyak kedua yang muncul yaitu ranah C1. Ranah kognitif C1 merupakan
kemampuan berpikir awal yang harus dimiliki peserta didik sebelum dapat
menjawab soal pada ranah kognitif yang lebih tinggi. Peserta didik tidak akan
begitu kesulitan menjawab soal yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir
yang lebih tinggi apabila dapat menjawab soal pada ranah ini (Maureen &
Salirawati, 2016). Contoh soal dengan ranah C1 pada soal PAS tersebut adalah
sebagai berikut.
Contoh Soal.
40

Gambar 4. 4 Contoh Soal Ranah Kognitif C1

Soal tersebut memerlukan kemampuan mengingat (recalling), yaitu


memanggil kembali informasi yang telah disimpan didalam memori dalam
waktu lama yang akan muncul kembali apabila terdapat informasi yang
berkaitan (Mulatsih, 2021). Peserta didik diminta untuk mengingat kembali
sebutan atau istilah dari gerakan partikel koloid dalam medan listrik, kemudian
setelah menemukan jawabannya dalam ingatan, peserta didik dapat langsung
menjawab soal tersebut dimana gerakan partikel koloid dalam medan listrik
disebut elektroforesis. Maureen (2016) menyebutkan bahwa soal pada ranah
C1 tetap perlu dicantumkan dalam penilaian sebagai dasar untuk menjawab
soal pada tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Untuk naskah soal dengan kode PAS B, soal didominasi oleh jenjang C2
sebanyak 19 soal dengan persentasi 47,5%, diikuti ranah C3 sebanyak 9 soal
dengan persentasi 22,5%, ranah C1 sebanyak 8 soal dengan persentasi sebesar
20%, dan terakhir ranah C4 sebanyak 4 soal dengan persentasi 10%. Baik soal
PAS A, PAS D, maupun PAS B, tidak ditemukan soal pada ranah C5 dan C6.
Soal PAS B memiliki jumlah soal sebanyak 40 soal, lebih banyak dari soal
PAS A dan PAS D. pada PAS B ini, 19 soal dari total seluruhnya memiliki
ranah kognitif C2. Artinya kebanyakan soal penilaian akhir semester menuntut
siswa untuk memiliki kemampuan berpikir memahami. Sama halnya dengan
penelitan Yonelia (2014) dimana hasil persentasi ranah C2 pada soal ujian yang
ditelitinya paling tinggi sebesar 70%. Hasanah (2015), yang juga mendapatkan
persentasi ranah C2 tertinggi sebesar 45% pada penelitiannya mengatakan
bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kedalaman materi yang diajarkan
oleh pendidik, sehingga menjadi patokan dalam pembuatan soal penilaian.
41

Berbeda dengan kedua soal PAS yang telah dibahas sebelumnya yang lebih
banyak berisi soal perhitungan pH dan Ksp, soal PAS B lebih banyak
menanyakan soal-soal pemahaman konsep. Hal ini sesuai dengan capaian
kompetensi dimana ranah C2 merupakan yang paling banyak diukur pada
materi PAS kimia kelas XI semester genap, yaitu pada KD 3.10 “Menjelaskan
konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan”, KD 3.12 “Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan
peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup”, dan KD 3.14
“Mengelompokkan berbagai tipe koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid
dalam kehidupan berdasarkan sifaat-sifatnya” (Permendikbud, 2016).
Ranah kognitif kategori memahami (C2) merupakan kemampuan
mengaitkan atau mengintegrasikan pengetahuan yang telah tersimpan dalam
ingatan dengan pengetahuan yang baru diterima, kemudian dapat menjelaskan
kembali maknanya (Effendi, 2015). Kemampuan memahami (understanding)
mengharuskan siswa untuk tidak hanya mengingat pengetahuan yang
dimilikinya, melainkan memahami maknanya sehingga dapat mendeskripsikan
dan memberikan contoh terkait materi tersebut (Kemendikbud, 2019). Salah
satu contoh soal pada ranah C2 adalah sebagai berikut.
Contoh Soal.

Gambar 4. 5 Contoh Soal Ranah Kognitif C2

Soal ini memerlukan kemampuan peserta didik dalam memberikan contoh.


Adapun Kata Kerja Operasional (KKO) yang dipakai yaitu mencontohkan.
Untuk dapat menjawab soal tersebut, peserta didik diharuskan untuk paham
konsep tentang hidrolisis garam, seperti apa hidrolisis garam yang bersifat
42

asam serta bagaimana persamaan reaksi hidrolisisnya. Peserta didik akan


mengumpulkan informasi yang berkaitan, kemudian memberikan contoh
persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam.
Naskah soal PAS C, dengan jumlah keseluruhan soal 40 soal berbentuk
pilihan ganda dengan materi yang sama dengan PAS A, PAS B, dan PAS D
didominasi oleh jenjang C2, sama seperti PAS B. Persentasi jenjang C2 dengan
jumlah soal 13 soal memiliki persentasi 32,5%, diikuti dengan ranah C3 dengan
jumlah soal 12 soal persentasinya 30%, ranah C1 sebanyak 10 soal
persentasinya 25% dan ranah C4 dengan jumlah soal 5 soal persentasinya
paling kecil sebesar 12,5%. Sementara ranah C5 dan C6 tidak ditemukan pada
soal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurrada (2021) dalam
mengukur distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom soal akhir
semester buatan guru dimana hasilnya C2 memberikan persentasi paling
banyak sebesar 37,67%, diikuti dengan C3 sebesar 31,83%, C1 sebesar 25%,
dan terakhir C4 sebanyak 5,79%. Sementara untuk C5 dan C6 tidak ditemukan.
Baik pada naskah PAS A, PAS B, PAS C dan PAS D, soal pada ranah C4
muncul hanya sedikit, kisaran 3-5 soal dari total keseluruhan 30-40 soal. Dapat
disimpulkan bahwa pengajar tidak banyak membuat soal-soal dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dari tiga ranah yang termasuk kedalam
HOTS (High Order Thingking Skill) yaitu tiga ranah teratas dalam taksonomi
Bloom, yaitu ranah C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta)
(Fanani, 2018), Hanya ranah C4 saja yang muncul, dengan persentasi paling
sedikit diantara ranah-ranah lain yang muncul.
Jenjang C4 (menganalisis) mengharuskan peserta didik mampu
menguraikan materi yang ada menjadi bagian-bagiannya dan menjelaskan
hubungan dari masing-masing bagian tersebut (Anderson et al., 2010, p. 120).
Salah satu contoh soal dengan ranah C4 adalah sebagai berikut.
Contoh Soal.
43

Gambar 4. 6 Contoh Soal Ranah Kognitif C4


Soal tersebut memerlukan kemampuan menganalisis (C4) dalam
pengerjaannya. Untuk menyelesaikan soal tersebut, peserta didik mula-mula
melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang relevan dengan masalah yang
telah dipaparkan, yakni menganalisis konsep kelarutan pada masing-masing
senyawa, kemudian dilanjutkan dengan menentukan hubungan antar unsur-
unsur tersebut, dalam hal ini urutan kelarutan senyawa dari yang terbesar pada
kelima senyawa tersebut. Dengan mengetahui urutan kelarutan kelima senyawa,
peserta didik dapat menjawab soal tersebut.
Soal-soal PAS pada keempat naskah yang dibuat oleh guru tersebut hanya
mengukur kemampuan peserta didik sampai ranah C4 saja, dengan persentasi
C4 yang paling sedikit diantara ranah yang ada. Guru-guru lebih banyak
membuat soal dengan tingkat berpikir C1 sampai C3, sehingga persebaran
ranah kognitif pada soal PAS tersebut tidak merata. Kurniawan (2021)
menyatakan bahwa alasan tidak meratanya ranah kognitif Taksonomi Bloom
Revisi pada soal PAS buatan guru diantaranya guru hanya mengambil soal dari
buku paket tanpa mempertimbangkan jumlah ranah yang diambil serta seperti
apa distribusi jenjang ranah kognitifnya.
Disebutkan juga pada wawancara Kurniawan (2021) dengan guru mata
pelajaran alasan soal-soal didominasi oleh ranah berpikir tingkat rendah
diantaranya karena tidak ada aturan seluruh ranah kognitif harus muncul,
berdasarkan pembelajaran yang dipimpinnya guru menyimpulkan peserta didik
hanya mampu menyelesaikan soal-soal pada ranah tersebut, serta guru memilih
soal-soal yang peserta didik hanya perlu mengingat dan memahami
pengetahuan faktual maupun konsep materi.
44

Alasan-alasan tersebut sedikit banyak menjelaskan penyebab ranah kognitif


mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6) tidak ditemukan pada soal PAS yang
telah dianalisis. Syahida (2015) menjelaskan bahwa kemunculan soal-soal
dengan tingkat berpikir tinggi seperti C5 dan C6 dipengaruhi oleh jenis
instrumen penilaian yang digunakan. Tingkat berpikir tinggi sulit diukur oleh
tes objektif berbentuk pilihan ganda, karena pada implementasinya ranah C5
dan C6 cenderung mengukur keterampilan produktif. Dalam hal ini lebih
banyak diukur oleh kompetensi keterampilan yaitu Kompetensi Dasar (KD) 4.
Seperti pada KD 4.14 “Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid
atau melibatkan prisip koloid” (Permendikbud, 2016). Kemampuan yang
diukur pada kompetensi tersebut adalah ranah C6 karena kata kerja yang
digunakan adalah membuat.
Yonelia (2014) dalam jurnalnya menjelaskan bahwa ada berbagai macam
aspek yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik dalam membuat soal,
seperti soal Penilaian Akhir Semester (PAS). Tidak hanya dari segi materi,
konstruksi, dan bahasa, hal lain yang perlu diperhatikan antara lain proporsi
jenjang ranah kognitif pada setiap butir soal. hal ini perlu diperhatikan agar
penilaian hasil pembelajaran dapat bekerja lebih maksimal dalam menentukan
kemampuan peserta didik selama pembelajaran dalam satu semester.
Persebaran jenjang ranah kognitif perlu diperhatikan dalam pembuatan soal
karena penilaian yang akan diberikan kepada peserta didik haruslah dapat
mengukur tingkat berpikir peserta didik dari jenjang ranah kognitif yang
terendah sampai pada jenjang yang tertinggi (Prabayanti et al., 2018). Sejalan
dengan tujuan dari Taksonomi Bloom Revisi yaitu sebagai wadah yang
dibutuhkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir pada
setiap tingkatan-tingkatan yang ada (Kurniawan et al., 2021).
Dilihat dari hasil analisis yang didapat, guru tidak banyak membuat soal
pada ranah tingkat tinggi. Sedikitnya soal pada ranah tingkat tinggi membuat
peserta didik kurang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari hasil literasi sains peserta didik di Indonesia menurut PISA. PISA
(Programing for International Student Assessment) merupakan program
45

penilaian yang dilaksanakan oleh OECD (Economic Co-operation and


Development) untuk peserta didik berusia 15 tahun yang dipilih secara acak
dalam bidang membaca, matematika, dan sains (Kemendikbud, 2019). Hasil
PISA peserta didik Indonesia selama pertama kali mengikuti tes tahun 2000
sampai tahun 2018 selalu berada pada peringkat 10 terbawah. Hasil PISA tahun
2018 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 70 dari 78 negara dengan
skor 396 (OECD, 2019). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan
berpikir peserta didik masih berada pada tingkat rendah sampai menengah.
Penting untuk peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan ini membuat seseorang dapat berpikir secara logis, kritis, kreatif
dan dapat memikirkan solusi dan menyelesaikan masalah yang ada
(Kemendikbud, 2019). Sesuai dengan hirearki pada Taksonomi Bloom Revisi,
seseorang yang telah melewati tahap berpikir tingkat rendah akan dapat
melanjutkan ketahap selanjutnya yaitu berpikir tingkat tinggi. Dengan kata lain
kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dimiliki apabila telah mampu berpikir
tingkat rendah. Karena itu dalam Penilaian Akhir Semester (PAS), ada baiknya
berisi soal-soal yang berisi seluruh tingkatan kognitif dari yang terendah
sampai yang tertinggi (Adhani & Ilma, 2017).
Soal-soal HOTS (High Order Thinking Skill) dirancang sedemikian rupa
untuk membiasakan peserta didik memikirkan penyelesaian atas masalah-
masalah yang rumit sehingga ketika peserta didik telah menyelesaikan
pendidikan dan siap terjun ke masyarakat, peserta didik mampu menghadapi
tantangan yang lebih besar yang memutuhkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Dengan demikian, sama halnya dengan soal LOTS, soal HOTS juga
penting untuk diujikan kepada peserta didik agar menghasilkan generasi yang
lebih baik (Pantiwati & Permana, 2017). Terlebih untuk menghadapi tangangan
abad 21, kemampuan berpikir sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah
dikehidupan sehari-hari, seperti dalam pembelajaran, kinerja dalam pekerjaan,
dan lain sebagainya (Permatasari, Wartono, & Kusairi, 2017).
Penilaian Akhir Semester (PAS) sebisa mungkin disusun berdasarkan pada
Taksonomi Bloom Revisi dengan komposisi dari masing-masing ranah yang
46

sesuai. Hal ini dimaksudkan agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin


meningkat. Seperti yang dikemukakan oleh Sopiah (2019) bahwa upaya
peningkatan kualitas pendidikan salah satunya yaitu dalam penilaian.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jenjang ranah
kognitif dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun
2020 pada pembelajaran daring kimia kelas XI berdasarkan ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi. Berdasarkan data yang ada dan hasil pembahasan
dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi ranah kognitif pada soal PAS
kimia kelas XI tidak merata, Soal PAS kimia kelas XI tidak terdistribusi ke
seluruh ranah kognitif. Dari total enam ranah kognitif, soal PAS hanya
terdistribusi hanya pada empat ranah, yaitu ranah C1, C2, C3 dan C4, soal
PAS tidak terdistribusi pada dua ranah kognitif lainnya, yaitu C5 dan C6.
Masing-masing persentasinya ranah C1 sebesar 24,3%, ranah C2 sebesar
32,9%, ranah C3 sebesar 32,1% dan ranah C4 sebesar 10,7%. Sementara
pada ranah kognitif C5 dan C6 masing-masing sebanyak 0%. Tidak ada soal
pada ranah kognitif C5 dan C6.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa yang peneliti dapat sarankan
antara lain:
1. Guru kimia hendaknya lebih memperhatikan kembali sebaran jejang
ranah kognitif pada soal penilaian akhir semester ketika membuat soal
agar soal tersebut dapat mengukur seluruh kemampuan berpikir peserta
didik.
2. Bagi peneliti berikutnya hendaknya melakukan penelitian terkait
pengembangan soal berdasarkan taksonomi bloom revisi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Abroto, Prastowo, A., & Anantama, R. (2021). Analisis Hambatan Proses


Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Aplikasi Whatsapp di Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3).
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.971
Adhani, A., & Ilma, S. (2017). Efektivitas Strategi Pembelajaran Brain-Based
Learning Terhadap Keterampilan Metakognitif. Jurnal Inovasi Pendidikan
Sains, 8(2), 1–6.
Anderson, L. W., Krathwohl, & David, R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen : Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anshori, M., & Iswati, S. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Airlangga University Press.
Arifin, Z. (2014). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asyari, S. (2020). Supervisi Kepala Madrasah Berbasis Penilaian Kinerja sebagai
Upaya Peningkatan Profesionalitas Guru. JIEMAN: Journal of Islamic
Educational Management, 1(2), 148–162.
https://doi.org/10.35719/jieman.v1i2.14
Darmawan, I. P. A., & Sujoko, E. (2013). Revisi Taksonomi Pembelajaran
Benyamin S. Bloom. Jurnal Satya Widya, 29(1), 30–39.
Dempster, E. R. (2012). Comparison of Exit-Level Examinations in Four African
Countries. J Soc SCi, 33(1), 55–70.
Effendi, R. (2015). Konsep Revisi Taksonomi Bloom Dan Implementasinya Pada
Pelajaran Matematika SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1).
Emda, A. (2017). Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Dan Ketrampilan Kerja Ilmiah. Lantanida
Journal, 2(2), 218. https://doi.org/10.22373/lj.v2i2.1409
Fanani, M. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal HOTS Pada Kurikulum 2013.
Edudeena, 2(1), 57–76. https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z. S. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada
Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan, 6(2),
165–175.

48
49

G, C. E. S., Rery, R. U., & Herdini. (2017). Analysis Of Second Semester Exam
Questions In Chemistry Class XII MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic Year
2016 / 2017. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, 4(2), 1–13.
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H. (2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di
Kabupaten Kotawaringin Barat Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran
2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 41–50.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2012). Taksonomi Bloom - Revisi Ranah Kognitif:
Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen. Jurnal
Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 2(2), 98–117.
Hasanah, I., Copriady, J., & Thaib, A. (2015). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun
Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal Online Mahasiswa, 2(1), 1–10.
Ismawati, E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa & Sastra. Yogyakarta:
Ombak.
Kemendikbud. (2019). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skill.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kurniawan, Y. N., Zulfadli, & Adhani, A. (2021). Analisis Penilaian Akhir
Semester Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Taksonomi
Anderson Di SMA Negeri 1 Tarakan. Borneo Journal of Biology Education,
3(1), 18–28.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data
dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Maureen, J., & Salirawati, D. (2016). Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia Akhir
Semester Gasal Kelas XII SMA Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Pembelajaran Kimia, 5(6), 1–7.
Mulatsih, B. (2021). Penerapan Taksonomi Bloom Revisi pada Pengembangan Soal
Kimia Ranah Pengetahuan. Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(1), 1–10.
Mundia Sari, K., & Setiawan, H. (2020). Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Melaksanakan Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 900.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.478
Nurrada, A. (2021). Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru
Mata Pelajaran Kimia Kelas X MIA SMA Di Kabupaten Kotawaringin Barat
Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang, 12(1), 47–55.
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical Framework. in OECD
Publishing.
50

Pantiwati, Y., & Permana, H. (2017). Analisis Butir Soal Oleh Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi. Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan
Dan Menggembirakan, 707–716.
Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 Lampiran
9 Tentang Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA. (n.d.).
Permatasari, A., Wartono, & Kusairi, S. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosiding Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM,
2.
Prabayanti, N. M. D., Sudiana, I. K., & Wiratini, N. M. (2018). Analisis Tes
Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 25–31.
Purba, R. A. B., Susanti, N., & Rosna. (2018). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Kimia Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 1(1), 38–43.
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, I. B. T., & Ritonga, P. S. (2017). Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil
Pelajaran Kimia Kelas X Di SMA / MA Sekecamatan Pekaitan. Jurnal
Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1(1), 25–32.
Putra, S. R. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva
Press.
Ristiyani, E., & Bahriah, E. S. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Di SMAN
X Kota Tangerang Selatan, 2(1), 18–29.
Rustam, A., Sari, E. D. K., & Yunita, L. (2018). Statistika Pengukuran dan
Pendidikan, Analisis Menggunakan SPSS, Iteman, dan Lisrel. Ciputat: PT.
Ilham Sejahtera Persada.
Saidah, A., & Purba, M. (2013). Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Salvina, N., Sidauruk, S., & Asi, N. B. (2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester ( PAS ) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA
Negeri Di Kabupaten Seruyan Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018 / 2019.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02), 110–126.
Sudarsana, K. N. ., Antara, P. ., & Dibia, I. . . (2020). Kelayakan Instrumen
Penilaian Keaktifan Belajar PPKn. Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 8(2),
150–158.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
51

Alfabeta.
Syahida, A., & Irwandi, D. (2015). Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Soal Ujian Nasional Kimia. Edusains, 7(1), 77–87.
Syani, I., Sidauruk, S., & Meilliawati, R. (2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di
Kabupaten Barito Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02), 282–299.
Wahyuni, E. S., Khaldun, I., & Sulastri. (2017). Analisis Soal-Soal Ujian Materi
Stoikiometri SMA Negeri Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 5(2), 73–79. https://doi.org/10.24815/jpsi.v5i2.9820
Widhiarso, W. (2010). Melibatkan Rater dalam Pengembanan Alat Ukur.
Yonelia, V., Haryati, S., & Azmi, J. (2014). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Genap Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA PGRI Pekanbaru Tahun
Ajaran 2013 / 2014. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, 2(1), 1–25.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan
(Pertama). Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Zalsalina, R., Palupi, G., & Riyaningsih, D. (2020). Penilaian Keterampilan Abad
Ke-21. Prosiding Seminar Nasional V 2019, 340–346.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

52
53

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi


54
55

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian


56
57
58
59

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Validasi


60
61

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian


62
63
64
65

Lampiran 5. Naskah Soal PAS A


66
67
68
69
70
71
72

Lampiran 6. Naskah Soal PAS B


73
74
75
76

Lampiran 7. Naskah Soal PAS C


77
78
79
80
81
82

Lampiran 8. Naskah Soal PAS D


83
84
85

Lampiran 9. Lembar Validasi Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI

Lembar Validasi Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Petunjuk :
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia.
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada lembar catatan atau langsung pada naskah.

Materi : Asam Basa

Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! C2 √
86

(1) HSO4- (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + SO42- (aq)


(2) H2O (aq) + S2- (aq) ↔ OH- (aq) + HS- (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya adalah….
A. HSO4- dengan SO42-
B. HSO4- dengan H2O
C. OH- dengan HS
D. H2O dengan S2-
E. H3O+ dengan SO42-
2. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH sebesar…. C3 √
A. 2 – log 4
B. 2 + log 4
C. 12 – log 4
D. 12 + log 2
E. 12 + log 4
3. Hasil pengujian air limbah suatu industry makanan dengan beberapa indikator C4 √
diperoleh hasil sebagai berikut:
Trayek Warna Warna
Indikator Perubahan warna
pH Limbah 1 Limbah 2
Metil Jingga (MJ) 3,1 – 4,4 Merah-Kuning Kuning Kuning
Brom Kresol
3,8 – 5,4 Kuning-Biru Hijau Biru
Hijau (BKH)
Brom Timol Biru
6,0 – 7,6 Kuning – Biru Kuning Biru
(BTB)
Dapat disimpulkan pH air limbah 1 dan 2 tersebut berturut-turut adalah….
A. 4,4 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6
B. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
C. 4,4 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
D. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan 5,4 ≤ pH ≤ 7,6
87

E. 3,8 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6


4. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,02 M memiliki harga pH sebesar…. C3 √
A. 2 – log 4
B. 2 + log 4
C. 12 – log 4
D. 12 + log 2
E. 12 + log 4
5. Gas HCl murni, 12 mL ditiupkan kedalam 250 mL air sehingga seluruh gas larut C3 √
dan tidak merubah volume air. Tekanan gas semula 76 cmHg dan temperaturnya
270C. Jika tetapan gas ideal adalah R=0,08L.atm/mol.K, log 2 = 0,30, maka pH
larutan HCl adalah….
A. 1,40
B. 2,40
C. 2,47
D. 3,20
E. 3,41
6. Kedalam 100 mL aquades dilarutkan 0,855 gram Ba(OH)2. pH larutan tersebut C3 √
adalah…. (MrBa(OH)2 =171)
A. 2
B. 2 - Log 5
C. 10 + log 5
D. 12 + Log 5
E. 13 + Log 5
7. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL C4 √
dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 26 mL
88

2 26 mL
3 25 L
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah .... (Mr NaOH = 40)
A. 20 %
B. 25 %
C. 40 %
D. 62,5 %
E. 75%
8. Titrasi 25 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HNO3 0,1 M menurut reaksi : C3 √
KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
Grafik yang terjadi pada reaksi tersebut adalah….

9. Perhatikan grafik titrasi asam basa berikut! C3 √


89

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 20 mL maka konsentrasi larutan HX


itu adalah….
A. 0,075 M
B. 0,08 M
C. 0,10 M
D. 0,125 M
E. 0,25 M
10. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl diambil 20 mL larutan tersebut C4 √
kemudian dititrasi dengan larutan Ba(OH)20,1 M. Data titrasi yang diperoleh
sebagai berikut:
Volume larutan Volume larutan
Percobaan
HCl (mL) Ba(OH)2 (mL)
1 20 12
2 20 13
3 20 14
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl sebesar….
A. 0,060 M
90

B. 0,065 M
C. 0,070 M
D. 0,130 M
E. 0,200 M
11. Sebanyak 0,1 mol larutan asam asetat dicampur dengan 49 gram kalium asetat. C3 √
pH larutan penyangga yang terbentuk adalah….(Kaasamasetat = 1 x 10-5,
Mrkaliumasetat = 98)
A. 2 – log 6
B. 5 – log 5
C. 6 – log 5
D. 6 – log 2
E. 10 + log 6
12. Perhatikan tabel berikut ini: C4 √
pH Tabung
I II III IV V
Perlakuan
Kondisiawal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+sedikitasam 1,0 1,0 2,4 4,6 1,5
+ sedikitbasa 8,5 8,1 9,8 5,0 9,6
Tabung yang berisi larutan penyangga adalah….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
13. Terdapat larutan berikut: C2 √
91

(1) 25 mL CH3COOH 0,1 M


(2) 25 mL NaOH 0,1 M
(3) 25 mL KOH 0,1 M
(4) 25 mL NH4OH 0,3 M
(5) 25 mL HCl 0,2 M
Pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….
A. dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
14. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat sebagai larutan C1 √
penyangga:
(1) CH3COOH dan CH3COO-
(2) NH3 dan NH4+
(3) HCOOH dan HCOO-
(4) H2CO3 dan HCO3-
(5) H2PO4- dan HPO42-
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan luar sel dalam darah adalah….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
15. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai berikut: C2 √
Data Larutan Uji Lakmus
92

Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 NH4Cl Merah Merah
2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya
adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 2, 4, dan 5
16. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan C3 √
NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x10-5, maka pH larutan setelah dicampur
adalah….
A. 2
B. 4
C. 5
D. 6
E. 9
17. Perhatikan persamaan reaksi berikut! C2 √
(1) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
(2) CN- + H2O ↔ HCN + OH-
(3) Al3+ + 3H2O ↔ Al(OH)3 + 3H+
(4) NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
93

(5) S2- + 2H2O ↔ H2S + 2OH-


Pasangan persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
18. Berikut adalah beberapa larutan: C1 √
(1) (NH4)2SO4
(2) K3PO4
(3) CH3COONa
(4) NH4Cl
(5) Na2CO3
Pasangan garam yang bersifat asam ditunjukkan nomor ….
A. (1) dan (4)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
19. Berikut adalah beberapa larutan: C2 √
(1) (NH4)2SO4
(2) Na2CO3
(3) KCN
(4) CH3COONa
(5) K2SO4
Pasangangaram yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
94

C. (1) dan (4)


D. (2) dan (3)
E. (3) dan (5)
20. Larutan HCl 0,8 M sebanyak 100 mL ditambahkan pada 100 mL larutan NH3 0,8 C3 √
M (Kb NH3 =1 x10-5 Kw = 10-14) menurut reaksi : NH3(aq) + HCl
(aq) → NH4Cl (aq). Harga pH larutan yang terjadi adalah ….
A. 5 – log 2
B. 5 + log 2
C. 5 + log 4
D. 9 – log 4
E. 9 + log 2
21. Larutan yang termasuk asam lemah adalah…. C2 √
A. HCl
B. H2SO4
C. HClO4
D. CH3COOH
E. H2CO3
22. Reaksi ionisasi dari H3PO4 yang tepat adalah…. C2 √
A. H+ + PO4-
B. H+ + PO42-
C. 2H+ + PO42-
D. H+ + PO43-
E. 3H+ + PO43-
23. Berikut ini senyawa yang termasuk asam kuat adalah.... C2 √
A. asam sulfida
B. asam carbonat
C. asam sianida
D. asam bromida
95

E. asam asetat
24. Diberikan contoh larutan asam dan basa berikut C2 √
1) NaOH
2) CH3COOH
3) H2SO4
4) H3PO4
5) Ca(OH)2
6) HCl
Yang termasuk larutan basa kuat adalah…
A. H3PO4 dan HCl
B. NaOH dan Ca(OH)2
C. CH3COOH dan H3PO4
D. H2SO4 dan Ca(OH)2
F. CH3COOH dan HCl
25. CH3COOH + H2O ↔ H3O+ + CH3COO- C2 √
Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat adalah….
A. CH3COOH and CH3COO-
B. H3O+ and H2O
C. H3O+ and CH3COOH
D. CH3COO- and H2O
E. CH3COO-
26. Data indicator pH yang digunakan : C4 √
Perubahan
Indicator pH Colour range
Warna
Methyl orange 3,1 – 4,4 Red – yellow Yellow
Methyl red 4,2 – 6,3 Red – yellow Yellow
96

Bromotimol blue 6,0 – 7,6 Yellow – blue Blue


Maka kisaran pH pada larutan diatas berkisar….
A. 3,8 – 4,4 D. 6,0 – 6,3
B. 6,3 – 7,6 E. 8,3 – 10
E. 5,4 – 8,3
27. Diberikan data: C2 √

Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
A. 1 and 2 D. 2 and 4
B. 1 and 3 E. 3 dan 5
C. 2 and 3
28. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... C3 √
A. 3 – log 2
B. 3 – log 3
C. 4 – log 4
D. 2 – log 3
E. 2 – log 2
97

29. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : C2 √
Larutan P Q R S T

Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan

Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah … .
A. P dan S
B. Q dan S
C. P dan R
D. S dan T
E. Q dan T
30. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi HA adalah…. C3 √
A. 0,1 M
B. 0,01 M
C. 0,001 M
D. 0,0001 M
E. 0,00001 M
31. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH 0,1 M. molaritas C3 √
asam sulfat adalah….
A. 1 M D. 0,15 M
B. 0,5 M E. 0,05 M
C. 0,2 M
98

32. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida adalah…. C2 √
A. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
B. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
C. Na3SO4 + H2O
33. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl 0,15 M sebagai C2 √
berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
34. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan indicator pp diberikan C3 √
data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada percobaan….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
99

35. Grafik titrasi : C2 √

Pernyataan yang tepat dari grafik titrasi diatas adalah titrasi….


A. Asam kuat + basa kuat
B. Asam kuat + basa lemah
C. Asam lemah + basa kuat
D. Basa kuat + asam kuat
E. Basa kuat + asam lemah
36. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah ... C4 √
A. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,1 M
B. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,2 M
C. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,2 M
D. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,1 M
E. 25 ml CH3COOH 0,4 M + 25 ml NaOH 0,2 M
37. Sejumlah 50 mL (NH4)2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 50 mL NH3 0,1 M C3 √
(Kb=10-5). pH campuran sebesar…
A. 6 D. 9 – log 5
B. 6 – log 5 E. 8 + log 5
C. 9
100

38. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hidroksida termasuk dalam reaksi C2 √
penyangga….
A. Asam
B. Basa
C. Netral
D. Asam lemah
E. Basa lemah
39. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam 100mL larutan C3 √
CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan larutan CH3COONa 0,5 M
sebanyak….
A. 100 mL
B. 50 mL
C. 10 mL
D. 5 mL
E. 1 mL
40. Perhatikan senyawa/ ion berikut: C2 √
1) H2CO3 4) HCO3-
-
2) HSO4 5) HPO4-
3) H2PO4-
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga dalam cairan intrasel
adalah….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 5
F. 3 dan 5
101

41. Diketahui garam-garam sebagai berikut: C2 √


1. Na2CO3
2. NH4NO3
3. BaSO4
4. NH4Cl
5. NaCl
Pasangan garam berikut yang larutannya dalam air bersifat asam adalah…
A. 2 dan 5 D. 4 dan 5
B. 2 dan 4 E. 2 dan 3
E. 3 dan 4
42. Senyawa yang larutannya dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah… C2 √
A. NH4Cl D. (NH4)2SO4
B. K2SO4 E. CH3COONH4
C. CH3COOK
43. Larutan berikut yang mengubah lakmus merah menjadi biru adalah…. C2 √
A. CH3COONa D. NH4CN
B. CH3COONH4 E. Na2SO4
C. Al2(SO4)3
44. Garam berikut yang memiliki sifat basa adalah…. C4 √
A. 50mL CH3COOH 0,2M + 50mL NaOH 0,1M
B. 50mL HCl 0,2 M + 50mL NH3 0,2M
C. 50mL HCOOH 0,2M + 50mL KOH 0,2M
D. 50mL HCl 0,2M + 50mL NaOH 0,2M
C. 50mL CH3COOH 0,1M + 50mL NH3 0,2M
45. pH dari larutan 100mL NH4NO3 0,1M (Kb=10-5) adalah…. C3 √
A. 9 D. 5,5
B. 6 E. 5
E. 8
102

46. Sebanyak 10,7gram NH4Cl dilarutkan dalam air hingga bervolume 0,5L, pH C3 √
larutan tersebut adalah….(Kb=10-5) (ArN=14,H=1, Cl=35,5)
A. 5 – log 2 D. 9 + log 2
B. 5 E. 9
C. 5 + log 2
47. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … C3 √
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
48. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen adalah … C2 √
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
49. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 ml larutan NaOH, C3 √
maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
50. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer dengan pH > 7 adalah C4 √

A. 50 ml NH4OH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
B. 50 ml NH4OH(aq) 0,1 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
103

C. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M


D. 50 ml NaOH(aq) 0,1 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
E. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
51. Campuran 50 ml asam format (HCOOH) 0,2 M (Ka = 1 x 10–4) dengan 40 ml C3 √
larutan NaOH 0,2 M mempunyai pH …
A. 4
B. 5 – log 2,5
C. 5
D. 5 + log 2,5
E. 6
52. Jika tetapan asam CH3COOH = 10–5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M adalah C3 √

A. 5
B. 6
C. 8
D. 9
E. 10
53. Asam cuka (CH3COOH) termasuk senyawa asam. Menurut Arhenius, asam cuka C1 √
mempunyai sifat asam karena …
A. memiliki atom hidrogen
B. dalam air melepaskan ion H+
C. dalam air melepaskan ion OH–
D. dapat menerima pasangan elektron
E. dapat memberi proton kepada molekul air
54. Data percobaan pengenalan asam-basa sebagai berikut: C2 √
Lar. Lakmus merah Lakmus biru
I biru tetap
II tetap merah
104

III biru tetap


IV tetap merah
V tetap tetap
Yang termasuk larutan asam adalah …
A. I dan II
B. II dan III
C. II dan IV
D. III dan IV
E. III dan V
55. Diketahui trayek pH indikator. C4 √
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna - merah
Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil merah dan tidak
berwarna jika ditetesi fenolftalin, maka pH larutan tersebut adalah …
A. kurang dari 4,2
B. antara 4,2 – 6,3
C. antara 6,3 – 8,3
D. antara 8,3 – 10
E. antara 4,2 – 10
56. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya C2 √
paling kuat adalah …
A. H2SO4
B. HCl
C. H2S
D. CH3COOH
105

E. HF
57. Diketahui reaksi: C2 √
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
58. Dari reaksi: C2 √
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
59. Pada reaksi: C2 √
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
A. ion Ag+ menerima proton dari NH3
B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
106

60. Campuran larutan HCl 0,1M dengan larutan NH4OH 0,2 M [Kb = 1 x 10–5] C3 √
mempunyai pH = 9, maka perbandingan volum HCl dengan volum NH4OH
adalah …
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
61. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 5, maka ke dalam 50 ml C3 √
–5
larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 1 x 10 ) harus ditambahkan larutan NaOH 0,5
M sebanyak …
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 20 ml
E. 25 ml
62. Campuran di bawah ini harga pH = pKa … C4 √
A. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
B. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M
C. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
D. 50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
E. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
63. Garam berikut dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah … C2 √
A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
107

64. Garam-garam berikut yang bersifat asam adalah … C1 √


A. NaCl
B. CaCl2
C. Na2SO4
D. CH3COONa
E. NH4Cl
65. Jika Ka HCN = 1 x 10–9 dan Kw = 10–14, maka [OH-] larutan NaCN 0,1 M adalah C3 √

A. 1 x 10–2
B. 2 x 10– 2
C. 1 x 10–3
D. 2 x 10–4
E. 1 x 10–5
66. Larutan berikut kelompok larutan Asam kuat adalah.. C2 √
A. HCl, H2S, HNO3, HF
B. CH3COOH, NH3, HNO3, H2SO4
C. HNO3, HCl, HClO4, H2SO4
D. H2SO4, H3PO4, HClO4, HBrO4
E. H2S, HF, HCl, H3PO3.
67. Larutan A dengan pH = 3 dan lautan B pH = 5. Masing masing volumnya 1 liter C3 √
dan 5 liter. Perbandingan [H+] larutan A dan B adalah..
A. 3 : 5
B. 3 : 25
C. 1 : 20
D. 1 : 100
E. 1 : 500
68. Garam berikut akan memiliki pH > 7 apabila dilarutkan ke dalam air adalah.. C2 √
A. CaSO4
108

B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
69. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air adalah larutan... C2 √
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
E. KCN
70. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna darah adalah... C1 √
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
71. Pasangan basa konjugasidari HCO3- adalah.. C1 √
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
72. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. C2 √
A. KOH
B. NaOH
C. Mg(OH)2
D. Al(OH)3
CH3COOH
109

73. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan menggunakan kertas lakmus C2 √
berikut:
Lakmus
Larutan Lakmus Merah
Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-turut adalah ….
A. asam, basa, dan netral
B. asam, netral, dan basa
C. basa, asam, dan netral
D. basa, netral, dan asam
E. netral, asam, dan basa
74. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi (  ) berikut ini adalah …. C1 √
A. asam kuat memiliki  = 1
B. basa kuat memiliki  = 0
C. asam lemah memiliki  = 1
D. basa lemah memiliki  = 0
E. dalam larutan, asam kuat tidak terionisasi
75. Harga pH 200 mL larutan HCl 0,001 M adalah …. C3 √
A. 11
B. 9
C. 7
D. 5
E. 3
76. Harga pH 500 mL larutan NH4OH 0,001 M (Kb=10-5) adalah …. C3 √
A. 2
B. 4
110

C. 6
D. 8
E. 10
77. Perhatikan harga pH beberapa larutan berikut: C2 √
Konsentrasi
Larutan pH
(M)
HCl 0,1 1
CH3COOH 0,1 3
CH3COOH
dan 0,1 5
CH3COONa
NH4OH dan
0,1 9
NH4Cl
NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13

berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan urutan pH dari yang terkecil sampai
terbesar berturut-turut adalah ….
A. asam kuat – asam lemah – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
B. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
C. penyangga asam – penyangga basa – asam kuat – asam lemah – basa lemah
– basa kuat
D. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – basa lemah – basa kuat –
penyangga basa
E. asam lemah – penyangga asam – asam kuat – basa lemah – penyangga basa
– basa kuat
111

78. Nilai pH untuk air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum adalah …. C1 √
A. 1
B. 4
C. 7
D. 10
E. 13
79. Perhatikan data hasil percobaan berikut: C2 √
Molarit
Larutan Garam pH
as
NaCl 0,1 7
CH3COONa 0,1 9
Na2SO4 0,1 7
NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
E. KBr dan NaCl
80. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis C4 √
adalah ….
A. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
B. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
C. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
D. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
E. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
112

81. Nilai pH untuk larutan CH3COONa 0,1 M (Ka=10-5 ; Kw=10-14 ) adalah …. C3 √


A. 9
B. 7
C. 6
D. 5
E. 4
82. Harga pH untuk larutan NH4Cl 0,1 M (Kb=10-5; Kw= 10-14) adalah …. C3 √
A. 3
B. 5
C. 7
D. 9
E. 11
83. Nilai pH untuk larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = 10-5; Kb=10-5, Kw=10-14) C3 √
adalah ….
A. 1
B. 4
C. 7
D. 10
E. 13
84. Perhatikan tabel berikut ini: C4 √
pH Larutan
Perlakuan
I II III IV V
Awal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,
0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,
7
+ sedikit 1,0 1,0 2,4 4,5 1,
asam 5
113

+ sedikit 8,5 8,1 9,8 4,9 9,


basa 6
yang merupakan larutan penyangga adalah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
85. Suatu larutan mengandung 0,2 mol CH3COOH dan 0,1 mol CH3COONa. Jika C3 √
Ka= 10-5, maka pH larutan tersebut adalah ….
A. 5 + log 2
B. 5 – log 2
C. 2 – log 2
D. 2 + log 5
E. 2 – log 5
86. Suatu larutan mengandung 0,1 mol NH4OH dan 0,1 mol NH4Cl. Jika Kb= 10- C3 √
5
, nilai pOH larutan tersebut adalah ….
A. 1
B. 3
C. 5
D. 7
E. 10
87. Suatu sistem penyangga dengan volume 1 liter, terdiri dari 0,1 mol CH3COOH C3 √
(Ka= 10-5) dan 0,1 mol CH3COONa. Jika ke dalam sistem penyangga tersebut
ditambahkan 0,05 mol NaOH, maka perubahan pH yang terjadi sebelum dan
sesudah penambahan NaOH berturut-turut adalah ….
A. 5 menjadi 6 – log 5
B. 6 menjadi 11
114

C. 7 menjadi 13 + log 3
D. 10 menjadi 3
E. 12 menjadi 4
88. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam darah manusia adalah C1 √
….
A. CH3COOH dan CH3COONa
B. NH4Cl dan NH4OH
C. H2CO3 dan HCO3-
D. NH3 dan NH4+
E. H2S dan BaS
89. Perhatikan gambar alat percobaan titrasi berikut: C1 √

(3)

(2)

(1)

(4)
(5)
(6)
115

Nama alat yang diberi nomor (3) adalah ....


A. kran
B. buret
C. statip
D. klem
E. erlenmeyer
90. Untuk menetralkan 25 mL larutan NaOH dilakukan titrasi dengan 50 mL larutan C3 √
HCl 0,1 M. Konsentrasi larutan NaOH tersebut adalah ….
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,3 M
D. 0,4 M
E. 0,5 M
91. Perhatikan grafik titrasi berikut : C1 √
pH 14
12
10
8
6
4
2

0 10 20 30
Volume (mL)

grafik di atas merupakan grafik titrasi ….


116

A. asam kuat oleh basa kuat


B. asam kuat oleh basa lemah
C. asam lemah oleh basa kuat
D. basa lemah oleh asam lemah
E. basa kuat oleh asam kuat

Materi : KSP
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam AgCl 0,1 M C3 √
adalah….
A. 5 x 10-13 mol/L
B. 1 x 10-12 mol/L
C. 2 x 10-12 mol/L
D. 5 x 10-9 mol/L
E. 1 x 10-8 mol/L
2. Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M, masing-masing dimasukkan ke dalam C4 √
5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung S2-, PO42-, CrO42-, Br- dan
SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp
Ag2S = 2 x 10-49
Ag3PO4 = 1 x 10-20
117

Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr = 5 x 10-13
Ag2SO4 = 3 x 10-5
Maka garam yang akan larut adalah ....
A. Ag2S dan Ag3PO4
B. Ag2S danAgBr
C. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
D. Ag3PO4 danAgBr
E. AgBrdan Ag2SO4
3. Sebanyak 100 mL larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan kedalam 100 mL larutan C3 √
Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp
MgCO3 = 3 x 10-8 dan Ar Mg = 24, C = 12, O = 16 adalah….
A. 1,68 gram
B. 3,36 gram
C. 6,72 gram
D. 8,40 gram
E. 84,00 gram
4. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 0,008 M kedalam larutan garam C3 √
uji terbentuk ditetesi larutan encer FeCl2 dan dihentikan pada saat larutan tepat
jenuh tepat akan mengendap Fe(OH)2. Kalau Ksp Fe(OH)2= 6 x 10-16, Kw = 10-
14
, Ka = 10-5, maka konsentrasi [Fe2+] pada saat tepat jenuh adalah ….
A. 1 x 10-4 M
B. 1,5 x 10-4 M
C. 2 x 10-4 M
D. 2,5 x 10-4 M
E. 3 x 10-4 M
5. Kelarutan Ag3PO4 adalah s mol/L. maka Ksp dari Ag3PO4…. C2 √
118

A. S2 D. 27s4
3
B. 4s E. 108s5
4
C. 9s
6. Garam yang mempunyai rumus Ksp 27s4 adalah.... C2 √
A. AgCl D. AgBr
B. Al(OH)3 E. BaF2
C. Ag3PO4
7. Kelarutan PbI2 (Ksp=1,6x10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1M adalah…. C3 √
A. 2.10-3 D. 4.10-4
B. 4.10-3 E. 8.10-4
-4
C. 2.10
8. Garam perak berikut yang paling mudah larut adalah…. C4 √
A. AgCl (Ksp=1x10-10)
B. AgBr (Ksp=5x10-13)
C. Ag2SO4 (Ksp=5x10-13)
D. AgI (Ksp=1x10-10)
E. Ag2CrO4 (Ksp=4x10-18)
9. Kelarutan garam CaF2 adalah s = 5 mol/lt, hasilkali kelarutan garam tersebut C3 √
adalah …
A. s2
B. 4s3
C. 9s3
D. 27s4
E. 108s5
10. Harga Ksp PbI2 = 1,08 x 10–10, maka kelarutan PbI2 dalam air adalah … C3 √
A. 1,0 x 10–3 mol/lt
B. 1,5 x 10–3 mol/lt
C. 2,0 x 10–4 mol/lt
119

D. 3,0 x 10–4 mol/lt


E. 5,0 x 10–3 mol/lt
11. Garam-garam perak berikut yang memiliki kelarutan terbesar adalah … C4 √
A. AgCl, Ksp = 1 x 10–10
B. AgBr, Ksp = 5 x 10–13
C. AgI, Ksp = 1 x 10–16
D. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10–12
E. Ag2CrO4, Ksp = 1,1 x 10–11
12. Pada suhu tertentu larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai pH=10. hasil kali C3 √
kelarutan Mg(OH)2 adalah …
A. 1 x 10–4
B. 5 x 10–8
C. 1 x 10–12
D. 5 x 10–12
E. 5 x 10–13
13. Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,6 x 10–2 mol/L, maka [Cl-] adalah … C3 √
A. 1,6 x 10–2 mol/L
B. 1,6 x 10–3 mol/L
C. 3,2 x 10–2 mol/L
D. 3,2 x 10–3 mol/L
E. 1,6 x 10–5 mol/L
14. Tentukanlah yang memiliki massa zat terlarut terbanyak pada larutan berikut... C4 √
A. 1 Liter NaOH 0,3 M
B. 1 Liter KOH 0,4 M
C. 1 Liter Ca(OH02 0,2M
D. 5 Liter NaOH 0,1 M
E. 3 Liter Ca(OH)2 0,2 M
15. Larutan dinyatakan tepat jenuh apabila tercapai.. C1 √
120

A. Ksp = Qsp
B .Ksp > Qsp
C. Ksp < Qsp
D. Ksp ≥ Qsp
E. Ksp ≤ Qsp
16. Pada suatu larutan akan terjadi pengendapan jika …. C2 √
A. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 0
B. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 1
C. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) < Ksp
D. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = Ksp
E. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) > Ksp
17. Bila kelarutan perak klorida, AgCl ialah s mol/L, maka Ksp zat tersebut adalah C3 √
….
2
A. s
B. 4 s3
C. 16 s4
D. 27 s4
E. 108 s5
18. Jika kelarutan AgI sebesar 10-8 M , maka harga Ksp AgI adalah …. C3 √
A. 10-12
B. 10-13
C. 10-14
D. 10-15
E. 10-16
19. AgCl merupakan senyawa yang sukar larut dalam air. Penambahan NaCl dalam C2 √
larutan AgCl akan mengakibatkan ….
A. kelarutan AgCl semakin kecil
B. kelarutan AgCl tidak berubah
121

C. kelarutan AgCl semakin besar


D. kelarutan AgCl bertambah dua kali lipat
E. kelarutan AgCl bertambah empat kali lipat
20. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+ dengan C4 √
konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi dengan larutan Na2SO4, maka
zat yang mula-mula mengendap adalah ….
A. CaSO4 ( Ksp = 2,4 x 10-10 )
B. BaCO3 ( Ksp = 8 x 10-9 )
C. PbSO4 ( Ksp = 1,7 x 10-8 )
D. SrSO4 ( Ksp = 2,5 x 10 -7 )
E. Mengendap bersama-sama

Materi : Koloid
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: C1 √
1. penambahan tawas pada pengolahan air minum;
2. norit untuk obat diare;
3. penyaringan debu pabrik;
4. pemutihan gula; dan
5. proses cuci darah.
Sifat koagulasi koloid ditunjukkan dalam contoh nomor….
A. 1
122

B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Berikut ini adalah beberapa sifat koloid: C1 √
1. efek Tyndall;
2. gerak brown;
3. elektroforesis;
4. adsorbs; dan
5. koagulasi.
Proses terbentuknya delta di muara sungai merupakan penerapan dari sifat koloid
nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
3. Berikut ini beberapa sifat koloid: C1 √
1. dialisis;
2. koagulasi ;
3. adsorbsi ;
4. efek Tyndall ; dan
5. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan memanaskan putih telur
merupakan penerapan sifat koloid, berturut-turut….
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
123

C. 3 dan 2
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
4. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: C1 √ C2
(1) H2S ditambahkan kedalam endapan NiS
(2) Sol logam dibuat dengan cara busur bredig
(3) Larutan Ag NO3 diteteskan kedalam larutan HCl
(4) Larutan FeCl3 diteteskan kedalam air mendidih
(5) Agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
5. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah…. C1 √
Sifat koloid Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Koloid pelindung Penambahan tawas pada penjernihan air
B. Dialisis Mesin pencuci darah
C. Efek Tyndall Penyaring asap pabrik
D. Koagulasi Menghilangkan bau badan
E. Adsorpsi Gelatin padaeskrim
6. Data tentang koloid yang tepat adalah…. C1 √
Fase terdispersi Medium pendispersi Jenis koloid
A. Padat Cair Emulsi
B. Cair Gas Sol
C. Gas Cair Gel
124

D. Gas Padat Busa padat


E. Padat Padat Aerosol
7. Zat berikut yang termasuk system koloid adalah…. C1 √
A. Air aki D. larutan gula
B. Cuka E. garam dapur
C. Darah
8. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah… C1 √
A. Gas dalam cair
B. Cair dalam gas
C. Padat dalam gas
D. Cair dalam padat
E. Padat dalam cair
9. Sistem koloid yang termasuk aerosol adalah…. C1 √
A. Susu D. gel
B. Kabut E. tinta
C. Buih
10. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa peristiwa: C1 √
(1) Pembentukan delta di muara sungai
(2) Pemurnian gula pasir
(3) Penyembuhan keracunan denan norit
(4) Penjernihan air
Berikut yang tidak termasuk peristiwa koagulasi adalah…..
A. 1 dan 2 D. 2 dan 3
B. 1 dan 3 E. 2 dan 4
C. 1 dan 4
11. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah…. C1 √
A. Belerang, agar-agar, mentega
B. Batu apung, awan, sabun
125

C. Susu, kaca, mutiara


D. Minyak tanah, asap, debu
E. Lem karet, lem kanji, busa sabun
12. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat dalam gas C1 √
adalah ... .
A. Kabut
B. Buih
C. Embun
D. Batu apung
E. Asap
13. Birunya langit di siang hari dan indahnya panorama senja nan jingga kemerahan, C1 √
menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Tuhan yang menciptakan sifat
koloid ... .
A. Dialisis
B. gerak Brown
C. efek Tyndall
D. adsorbsi
E. elektroforesis
14. Berikut ini merupakan contoh pembuatan sol: C1 √ C2
(1) Agar-agar dalam air
(2) Gas H2S dalam larutan SO2
(3) FeCl3 dalam air panas
(4) Belerang dalam air
sol yang dihasilkan dengan cara disperse adalah….
A. 1 dan 3 D. 2 dan 3
B. 1 dan 4 E. 2 dan 4
C. 3 dan 4
15. Proses dialisis terjadi karena.... C1 √
126

A. Partikel koloid bergerak lurus


B. Partikel koloid bermuatan listrik
C. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput semipermeabel
D. Adanya molekul air lewat selaput semipermeabel
E. Partikel koloid tidak dapat menembus selaput semipermeabel
16. Data yang berhubungan dengan tepat adalah.... C1 √
Sifat koloid Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
A Adsorpsi Cuci darah
B Koagulasi Menghilangkan bau badan
C Dialisis Penyaringan asap pabrik
D Efek tyndall Sorot lampu di malam hari
E elektroforesis Gelatin pada es krim
17. Aerosol merupakan jenis koloid yang fase terdispersi dan pendispersinya C1 √
berturut-turut adalah ... .
A. padat, cair
B. gas , cair
C. cair, padat
D. padat, gas
E. padat, padat
18. Koloid di bawah ini mempunyai fase terdispersi berbentuk padat dalam medium C1 √
cair …
A. kabut
B. asap
C. tinta
D. keju
E. mentega
19. Pembuatan sol Fe(OH)3 dapat dilakukan dengan cara … C1 √ C2
A. peptisasi
127

B. proses Bredig
C. reaksi redoks
D. reaksi pemindahan
E. hidrolisis
20. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … C2 √
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
21. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … C1 √
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
22. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel kasar menjadi C1 √ C2
partikel-partikel koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
23. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi pembuatannya... C1 √ C2
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
128

E. Sol NiS
24. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... C1 √
A. Dialisis
B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
25. Pembuatan partikel koloid dengan memecah partikel kasar (suspensi) menjadi C1 √ C2
partikel koloid disebut ….
A. penggantian pelarut
B. kondensasi
C. koagulasi
D. dispersi
E. dialisis
26. Sistem koloid cair dalam cair disebut …. C1 √
A. Aerosol
B. busa padat
C. gel
D. sol
E. emulsi
27. Pembentukan delta sungai merupakan contoh sifat koloid …. C1 √
A. Adsorpsi
B. Dialisis
C. Koagulasi
D. Efek Tyndall
E. Gerak brown
28. Pernyataan yang benar untuk sol liofob adalah …. C1 √
A. stabil
129

B. terdiri atas zat organik


C. menolak medium pendispersinya
D. bermuatan listrik tergantung medium
E. partikel terdispersi mengadsorpsi molekul
29. Berikut yang merupakan penerapan sifat dialisis pada koloid adalah …. C1 √
A. penjernihan asap knalpot kendaraan bermotor
B. penjernihan asap pada cerobong pabrik
C. pembentukan delta sungai
D. proses cuci darah
E. penjernihan air

Tangerang Selatan, April 2021


Tanda Tangan Validator

Dewi Murniati, S.Si., M.Si.


NIDN. 0315048003
130

Lembar Validasi Instrumen Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Petunjuk :
3. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia.
4. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada lembar catatan atau langsung pada naskah.

Materi : Asam Basa

Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! C2
(1) HSO4- (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + SO42- (aq)
(2) H2O (aq) + S2- (aq) ↔ OH- (aq) + HS- (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya adalah….
F. HSO4- dengan SO42-
G. HSO4- dengan H2O
H. OH- dengan HS
131

I. H2O dengan S2-


J. H3O+ dengan SO42-
2. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH sebesar…. C3
F. 2 – log 4
G. 2 + log 4
H. 12 – log 4
I. 12 + log 2
J. 12 + log 4
3. Hasil pengujian air limbah suatu industry makanan dengan beberapa indikator C3
diperoleh hasil sebagai berikut:
Trayek Warna Warna
Indikator Perubahan warna
pH Limbah 1 Limbah 2
Metil Jingga (MJ) 3,1 – 4,4 Merah-Kuning Kuning Kuning
Brom Kresol
3,8 – 5,4 Kuning-Biru Hijau Biru
Hijau (BKH)
Brom Timol Biru
6,0 – 7,6 Kuning – Biru Kuning Biru
(BTB)
Dapat disimpulkan pH air limbah 1 dan 2 tersebut berturut-turut adalah….
F. 4,4 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6
G. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
H. 4,4 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
I. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan 5,4 ≤ pH ≤ 7,6
J. 3,8 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6
4. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,02 M memiliki harga pH sebesar…. C3
F. 2 – log 4
G. 2 + log 4
H. 12 – log 4
132

I. 12 + log 2
J. 12 + log 4
5. Gas HCl murni, 12 mL ditiupkan kedalam 250 mL air sehingga seluruh gas larut C3
dan tidak merubah volume air. Tekanan gas semula 76 cmHg dan temperaturnya
270C. Jika tetapan gas ideal adalah R=0,08L.atm/mol.K, log 2 = 0,30, maka pH
larutan HCl adalah….
F. 1,40
G. 2,40
H. 2,47
I. 3,20
J. 3,41
6. Kedalam 100 mL aquades dilarutkan 0,855 gram Ba(OH)2. pH larutan tersebut C3
adalah…. (MrBa(OH)2 =171)
F. 2
G. 2 - Log 5
H. 10 + log 5
I. 12 + Log 5
J. 13 + Log 5
7. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL C3
dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 26 mL
2 26 mL
3 25 L
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah .... (Mr NaOH = 40)
F. 20 %
G. 25 %
133

H. 40 %
I. 62,5 %
J. 75%
8. Titrasi 25 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HNO3 0,1 M menurut reaksi : C3
KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
Grafik yang terjadi pada reaksi tersebut adalah….

9. Perhatikan grafik titrasi asam basa berikut! C3


134

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 20 mL maka konsentrasi larutan HX


itu adalah….
F. 0,075 M
G. 0,08 M
H. 0,10 M
I. 0,125 M
J. 0,25 M
10. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl diambil 20 mL larutan tersebut C3
kemudian dititrasi dengan larutan Ba(OH)20,1 M. Data titrasi yang diperoleh
sebagai berikut:
Volume larutan Volume larutan
Percobaan
HCl (mL) Ba(OH)2 (mL)
1 20 12
2 20 13
3 20 14
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl sebesar….
F. 0,060 M
G. 0,065 M
135

H. 0,070 M
I. 0,130 M
J. 0,200 M
11. Sebanyak 0,1 mol larutan asam asetat dicampur dengan 49 gram kalium asetat. C3
pH larutan penyangga yang terbentuk adalah….(Kaasamasetat = 1 x 10-5,
Mrkaliumasetat = 98)
F. 2 – log 6
G. 5 – log 5
H. 6 – log 5
I. 6 – log 2
J. 10 + log 6
12. Perhatikan tabel berikut ini: C3
pH Tabung
I II III IV V
Perlakuan
Kondisiawal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+sedikitasam 1,0 1,0 2,4 4,6 1,5
+ sedikitbasa 8,5 8,1 9,8 5,0 9,6
Tabung yang berisi larutan penyangga adalah….
F. I
G. II
H. III
I. IV
J. V
13. Terdapat larutan berikut: C2
(1) 25 mL CH3COOH 0,1 M
136

(2) 25 mL NaOH 0,1 M


(3) 25 mL KOH 0,1 M
(4) 25 mL NH4OH 0,3 M
(5) 25 mL HCl 0,2 M
Pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….
F. (1) dan (2)
G. (1) dan (3)
H. (2) dan (4)
I. (3) dan (4)
J. (4) dan (5)
14. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat sebagai larutan C1
penyangga:
(1) CH3COOH dan CH3COO-
(2) NH3 dan NH4+
(3) HCOOH dan HCOO-
(4) H2CO3 dan HCO3-
(5) H2PO4- dan HPO42-
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan luar sel dalam darah adalah….
F. (1)
G. (2)
H. (3)
I. (4)
J. (5)
15. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai berikut: C3
Uji Lakmus
Data Larutan Lakmus Lakmus
Merah Biru
137

1 NH4Cl Merah Merah


2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya
adalah….
F. 1, 2, dan 3
G. 1, 3, dan 5
H. 1, 4, dan 5
I. 2, 3, dan 4
J. 2, 4, dan 5
16. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan C4
NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x10-5, maka pH larutan setelah dicampur
adalah….
F. 2
G. 4
H. 5
I. 6
J. 9
17. Perhatikan persamaan reaksi berikut! C2
(1) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
(2) CN- + H2O ↔ HCN + OH-
(3) Al3+ + 3H2O ↔ Al(OH)3 + 3H+
(4) NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
(5) S2- + 2H2O ↔ H2S + 2OH-
Pasangan persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam adalah ....
138

F. (1) dan (2)


G. (1) dan (3)
H. (2) dan (3)
I. (3) dan (4)
J. (4) dan (5)
18. Berikut adalah beberapa larutan: C1
(1) (NH4)2SO4
(2) K3PO4
(3) CH3COONa
(4) NH4Cl
(5) Na2CO3
Pasangan garam yang bersifat asam ditunjukkan nomor ….
F. (1) dan (4)
G. (2) dan (3)
H. (2) dan (4)
I. (3) dan (4)
J. (4) dan (5)
19. Berikut adalah beberapa larutan: C2
(1) (NH4)2SO4
(2) Na2CO3
(3) KCN
(4) CH3COONa
(5) K2SO4
Pasangan garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan nomor ….
F. (1) dan (2)
G. (1) dan (3)
H. (1) dan (4)
I. (2) dan (3)
139

J. (3) dan (5)


20. Larutan HCl 0,8 M sebanyak 100 mL ditambahkan pada 100 mL larutan NH3 0,8 C3
M (Kb NH3 =1 x10-5 Kw = 10-14) menurut reaksi : NH3(aq) + HCl
(aq) → NH4Cl (aq). Harga pH larutan yang terjadi adalah ….
F. 5 – log 2
G. 5 + log 2
H. 5 + log 4
I. 9 – log 4
J. 9 + log 2
21. Larutan yang termasuk asam lemah adalah…. C2
F. HCl
G. H2SO4
H. HClO4
I. CH3COOH
J. H2CO3
22. Reaksi ionisasi dari H3PO4 yang tepat adalah…. C2
F. H+ + PO4-
G. H+ + PO42-
H. 2H+ + PO42-
I. H+ + PO43-
J. 3H+ + PO43-
23. Berikut ini senyawa yang termasuk asam kuat adalah.... C2
G. asam sulfida
H. asam carbonat
I. asam sianida
J. asam bromida
K. asam asetat
140

24. Diberikan contoh larutan asam dan basa berikut C2


7) NaOH
8) CH3COOH
9) H2SO4
10) H3PO4
11) Ca(OH)2
12) HCl
Yang termasuk larutan basa kuat adalah…
F. H3PO4 dan HCl
G. NaOH dan Ca(OH)2
H. CH3COOH dan H3PO4
I. H2SO4 dan Ca(OH)2
L. CH3COOH dan HCl
25. CH3COOH + H2O ↔ H3O+ + CH3COO- C2
Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat adalah….
F. CH3COOH and CH3COO-
G. H3O+ and H2O
H. H3O+ and CH3COOH
I. CH3COO- and H2O
J. CH3COO-
26. Data indicator pH yang digunakan : C3
Perubahan
Indicator pH Colour range
Warna
Methyl orange 3,1 – 4,4 Red – yellow Yellow
Methyl red 4,2 – 6,3 Red – yellow Yellow
Bromotimol blue 6,0 – 7,6 Yellow – blue Blue
141

Maka kisaran pH pada larutan diatas berkisar….


D. 3,8 – 4,4 D. 6,0 – 6,3
E. 6,3 – 7,6 E. 8,3 – 10
J. 5,4 – 8,3
27. Diberikan data: C2

Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
C. 1 and 2 D. 2 and 4
D. 1 and 3 E. 3 dan 5
F. 2 and 3
28. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... C3
F. 3 – log 2
G. 3 – log 3
H. 4 – log 4
I. 2 – log 3
J. 2 – log 2
29. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : C2
Larutan P Q R S T
142

Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan

Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah … .
F. P dan S
G. Q dan S
H. P dan R
I. S dan T
J. Q dan T
30. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi HA adalah…. C3
F. 0,1 M
G. 0,01 M
H. 0,001 M
I. 0,0001 M
J. 0,00001 M
31. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH 0,1 M. molaritas C3
asam sulfat adalah….
D. 1 M D. 0,15 M
E. 0,5 M E. 0,05 M
F. 0,2 M
32. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida adalah…. C2
D. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
E. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
143

F. Na3SO4 + H2O

33. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl 0,15 M sebagai C2
berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
D. 1 D. 4
E. 2 E. 5
F. 3
34. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan indicator pp diberikan C3
data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada percobaan….
D. 1 D. 4
E. 2 E. 5
F. 3
144

35. Grafik titrasi : C2

Pernyataan yang tepat dari grafik titrasi diatas adalah titrasi….


F. Asam kuat + basa kuat
G. Asam kuat + basa lemah
H. Asam lemah + basa kuat
I. Basa kuat + asam kuat
J. Basa kuat + asam lemah
36. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah ... C4
F. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,1 M
G. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,2 M
H. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,2 M
I. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,1 M
J. 25 ml CH3COOH 0,4 M + 25 ml NaOH 0,2 M
37. Sejumlah 50 mL (NH4)2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 50 mL NH3 0,1 M C3
(Kb=10-5). pH campuran sebesar…
D. 6 D. 9 – log 5
E. 6 – log 5 E. 8 + log 5
F. 9
145

38. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hidroksida termasuk dalam reaksi C2
penyangga….
F. Asam
G. Basa
H. Netral
I. Asam lemah
J. Basa lemah
39. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam 100mL larutan C3
CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan larutan CH3COONa 0,5 M
sebanyak….
G. 100 mL
H. 50 mL
I. 10 mL
J. 5 mL
K. 1 mL
40. Perhatikan senyawa/ ion berikut: C2
1) H2CO3 4) HCO3-
-
2) HSO4 5) HPO4-
3) H2PO4-
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga dalam cairan intrasel
adalah….
F. 1 dan 2
G. 1 dan 3
H. 1 dan 4
I. 2 dan 5
L. 3 dan 5
146

41. Diketahui garam-garam sebagai berikut: C2


6. Na2CO3
7. NH4NO3
8. BaSO4
9. NH4Cl
10. NaCl
Pasangan garam berikut yang larutannya dalam air bersifat asam adalah…
D. 2 dan 5 D. 4 dan 5
E. 2 dan 4 E. 2 dan 3
J. 3 dan 4
42. Senyawa yang larutannya dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah… C2
D. NH4Cl D. (NH4)2SO4
E. K2SO4 E. CH3COONH4
F. CH3COOK
43. Larutan berikut yang mengubah lakmus merah menjadi biru adalah…. C2
D. CH3COONa D. NH4CN
E. CH3COONH4 E. Na2SO4
F. Al2(SO4)3
44. Garam berikut yang memiliki sifat basa adalah…. C4
F. 50mL CH3COOH 0,2M + 50mL NaOH 0,1M
G. 50mL HCl 0,2 M + 50mL NH3 0,2M
H. 50mL HCOOH 0,2M + 50mL KOH 0,2M
I. 50mL HCl 0,2M + 50mL NaOH 0,2M
F. 50mL CH3COOH 0,1M + 50mL NH3 0,2M
45. pH dari larutan 100mL NH4NO3 0,1M (Kb=10-5) adalah…. C3
D. 9 D. 5,5
E. 6 E. 5
J. 8
147

46. Sebanyak 10,7gram NH4Cl dilarutkan dalam air hingga bervolume 0,5L, pH C3
larutan tersebut adalah….(Kb=10-5) (ArN=14,H=1, Cl=35,5)
C. 5 – log 2 D. 9 + log 2
D. 5 E. 9
F. 5 + log 2
47. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … C3
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
48. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen adalah … C2
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
49. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 ml larutan NaOH, C3
maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
50. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer dengan pH > 7 adalah C4

A. 50 ml NH4OH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
B. 50 ml NH4OH(aq) 0,1 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
148

C. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M


D. 50 ml NaOH(aq) 0,1 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
E. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
51. Campuran 50 ml asam format (HCOOH) 0,2 M (Ka = 1 x 10–4) dengan 40 ml C3
larutan NaOH 0,2 M mempunyai pH …
A. 4
B. 5 – log 2,5
C. 5
D. 5 + log 2,5
E. 6
52. Jika tetapan asam CH3COOH = 10–5, maka pH larutan CH3COONa 0,1 M adalah C3

A. 5
B. 6
C. 8
D. 9
E. 10
53. Asam cuka (CH3COOH) termasuk senyawa asam. Menurut Arhenius, asam cuka C1
mempunyai sifat asam karena …
A. memiliki atom hidrogen
B. dalam air melepaskan ion H+
C. dalam air melepaskan ion OH–
D. dapat menerima pasangan elektron
E. dapat memberi proton kepada molekul air
54. Data percobaan pengenalan asam-basa sebagai berikut: C2
Lar. Lakmus merah Lakmus biru
I biru tetap
II tetap merah
149

III biru tetap


IV tetap merah
V tetap tetap
Yang termasuk larutan asam adalah …
A. I dan II
B. II dan III
C. II dan IV
D. III dan IV
E. III dan V
55. Diketahui trayek pH indikator. C4
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna - merah
Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil merah dan tidak
berwarna jika ditetesi fenolftalin, maka pH larutan tersebut adalah …
A. kurang dari 4,2
B. antara 4,2 – 6,3
C. antara 6,3 – 8,3
D. antara 8,3 – 10
E. antara 4,2 – 10
56. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya C2
paling kuat adalah …
A. H2SO4
B. HCl
C. H2S
D. CH3COOH
150

E. HF
57. Diketahui reaksi: C2
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
58. Dari reaksi: C2
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
59. Pada reaksi: C2
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
A. ion Ag+ menerima proton dari NH3
B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
151

60. Campuran larutan HCl 0,1M dengan larutan NH4OH 0,2 M [Kb = 1 x 10–5] C3
mempunyai pH = 9, maka perbandingan volum HCl dengan volum NH4OH
adalah …
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
61. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 5, maka ke dalam 50 ml C3
–5
larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 1 x 10 ) harus ditambahkan larutan NaOH 0,5
M sebanyak …
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 20 ml
E. 25 ml
62. Campuran di bawah ini harga pH = pKa … C4
A. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
B. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M
C. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
D. 50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
E. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
63. Garam berikut dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah … C2
A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
152

64. Garam-garam berikut yang bersifat asam adalah … C1


A. NaCl
B. CaCl2
C. Na2SO4
D. CH3COONa
E. NH4Cl
65. Jika Ka HCN = 1 x 10–9 dan Kw = 10–14, maka [OH-] larutan NaCN 0,1 M adalah C3

A. 1 x 10–2
B. 2 x 10– 2
C. 1 x 10–3
D. 2 x 10–4
E. 1 x 10–5
66. Larutan berikut kelompok larutan Asam kuat adalah.. C2
A. HCl, H2S, HNO3, HF
B. CH3COOH, NH3, HNO3, H2SO4
C. HNO3, HCl, HClO4, H2SO4
D. H2SO4, H3PO4, HClO4, HBrO4
E. H2S, HF, HCl, H3PO3.
67. Larutan A dengan pH = 3 dan lautan B pH = 5. Masing masing volumnya 1 liter C3
dan 5 liter. Perbandingan [H+] larutan A dan B adalah..
A. 3 : 5
B. 3 : 25
C. 1 : 20
D. 1 : 100
E. 1 : 500
68. Garam berikut akan memiliki pH > 7 apabila dilarutkan ke dalam air adalah.. C2
A. CaSO4
153

B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
69. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air adalah larutan... C2
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
E. KCN
70. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna darah adalah... C1
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
71. Pasangan basa konjugasi dari HCO3- adalah.. C1
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
72. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. C2
F. KOH
G. NaOH
H. Mg(OH)2
I. Al(OH)3
J. CH3COOH
154

73. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan menggunakan kertas lakmus C2
berikut:
Lakmus
Larutan Lakmus Merah
Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-turut adalah ….
F. asam, basa, dan netral
G. asam, netral, dan basa
H. basa, asam, dan netral
I. basa, netral, dan asam
K. netral, asam, dan basa
74. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi (  ) berikut ini adalah …. C1
F. asam kuat memiliki  = 1
G. basa kuat memiliki  = 0
H. asam lemah memiliki  = 1
I. basa lemah memiliki  = 0
J. dalam larutan, asam kuat tidak terionisasi
75. Harga pH 200 mL larutan HCl 0,001 M adalah …. C3
F. 11
G. 9
H. 7
I. 5
J. 3
76. Harga pH 500 mL larutan NH4OH 0,001 M (Kb=10-5) adalah …. C3
F. 2
G. 4
155

H. 6
I. 8
J. 10
77. Perhatikan harga pH beberapa larutan berikut: C2
Konsentrasi
Larutan pH
(M)
HCl 0,1 1
CH3COOH 0,1 3
CH3COOH
dan 0,1 5
CH3COONa
NH4OH dan
0,1 9
NH4Cl
NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13

berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan urutan pH dari yang terkecil sampai
terbesar berturut-turut adalah ….
F. asam kuat – asam lemah – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
G. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
H. penyangga asam – penyangga basa – asam kuat – asam lemah – basa lemah
– basa kuat
I. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – basa lemah – basa kuat –
penyangga basa
J. asam lemah – penyangga asam – asam kuat – basa lemah – penyangga basa
– basa kuat
156

78. Nilai pH untuk air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum adalah …. C1
F. 1
G. 4
H. 7
I. 10
J. 13
79. Perhatikan data hasil percobaan berikut: C2
Molarit
Larutan Garam pH
as
NaCl 0,1 7
CH3COONa 0,1 9
Na2SO4 0,1 7
NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
J. KBr dan NaCl
80. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis C4
adalah ….
F. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
G. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
H. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
I. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
E. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
157

81. Nilai pH untuk larutan CH3COONa 0,1 M (Ka=10-5 ; Kw=10-14 ) adalah …. C3


F. 9
G. 7
H. 6
I. 5
J. 4
82. Harga pH untuk larutan NH4Cl 0,1 M (Kb=10-5; Kw= 10-14) adalah …. C3
F. 3
G. 5
H. 7
I. 9
J. 11
83. Nilai pH untuk larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = 10-5; Kb=10-5, Kw=10-14) C3
adalah ….
F. 1
G. 4
H. 7
I. 10
J. 13
84. Perhatikan tabel berikut ini: C4
pH Larutan
Perlakuan
I II III IV V
Awal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,
0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,
7
+ sedikit 1,0 1,0 2,4 4,5 1,
asam 5
158

+ sedikit 8,5 8,1 9,8 4,9 9,


basa 6
yang merupakan larutan penyangga adalah ….
F. I
G. II
H. III
I. IV
J. V
85. Suatu larutan mengandung 0,2 mol CH3COOH dan 0,1 mol CH3COONa. Jika C3
Ka= 10-5, maka pH larutan tersebut adalah ….
F. 5 + log 2
G. 5 – log 2
H. 2 – log 2
I. 2 + log 5
J. 2 – log 5
86. Suatu larutan mengandung 0,1 mol NH4OH dan 0,1 mol NH4Cl. Jika Kb= 10- C3
5
, nilai pOH larutan tersebut adalah ….
F. 1
G. 3
H. 5
I. 7
J. 10
87. Suatu sistem penyangga dengan volume 1 liter, terdiri dari 0,1 mol CH3COOH C3
(Ka= 10-5) dan 0,1 mol CH3COONa. Jika ke dalam sistem penyangga tersebut
ditambahkan 0,05 mol NaOH, maka perubahan pH yang terjadi sebelum dan
sesudah penambahan NaOH berturut-turut adalah ….
F. 5 menjadi 6 – log 5
G. 6 menjadi 11
159

H. 7 menjadi 13 + log 3
I. 10 menjadi 3
J. 12 menjadi 4
88. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam darah manusia adalah C1
….
F. CH3COOH dan CH3COONa
G. NH4Cl dan NH4OH
H. H2CO3 dan HCO3-
I. NH3 dan NH4+
J. H2S dan BaS
89. Perhatikan gambar alat percobaan titrasi berikut: C1

(3
)

(2
)

(1
)
(4
) (5
) (6
)

Nama alat yang diberi nomor (3) adalah ....


F. kran
G. buret
160

H. statip
I. klem
J. erlenmeyer
90. Untuk menetralkan 25 mL larutan NaOH dilakukan titrasi dengan 50 mL larutan C3
HCl 0,1 M. Konsentrasi larutan NaOH tersebut adalah ….
F. 0,1 M
G. 0,2 M
H. 0,3 M
I. 0,4 M
J. 0,5 M
91. Perhatikan grafik titrasi berikut : C1
pH 14
12
10
8
6
4
2

0 10 20 30
Volume (mL)
grafik di atas merupakan grafik titrasi ….
E. asam kuat oleh basa kuat
F. asam kuat oleh basa lemah
G. asam lemah oleh basa kuat
H. basa lemah oleh asam lemah
J. basa kuat oleh asam kuat
161

Materi : KSP
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam AgCl 0,1 M C3
adalah….
F. 5 x 10-13 mol/L
G. 1 x 10-12 mol/L
H. 2 x 10-12 mol/L
I. 5 x 10-9 mol/L
J. 1 x 10-8 mol/L
2. Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M, masing-masing dimasukkan ke dalam C4
5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung S2-, PO42-, CrO42-, Br- dan
SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp
Ag2S = 2 x 10-49
Ag3PO4 = 1 x 10-20
Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr = 5 x 10-13
Ag2SO4 = 3 x 10-5
Maka garam yang akan larut adalah ....
F. Ag2S dan Ag3PO4
162

G. Ag2S danAgBr
H. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
I. Ag3PO4 danAgBr
J. AgBrdan Ag2SO4
3. Sebanyak 100 mL larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan kedalam 100 mL larutan C3
Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp
MgCO3 = 3 x 10-8 dan Ar Mg = 24, C = 12, O = 16 adalah….
F. 1,68 gram
G. 3,36 gram
H. 6,72 gram
I. 8,40 gram
J. 84,00 gram
4. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 0,008 M kedalam larutan garam C3
uji terbentuk ditetesi larutan encer FeCl2 dan dihentikan pada saat larutan tepat
jenuh tepat akan mengendap Fe(OH)2. Kalau Ksp Fe(OH)2= 6 x 10-16, Kw = 10-
14
, Ka = 10-5, maka konsentrasi [Fe2+] pada saat tepat jenuh adalah ….
F. 1 x 10-4 M
G. 1,5 x 10-4 M
H. 2 x 10-4 M
I. 2,5 x 10-4 M
J. 3 x 10-4 M
5. Kelarutan Ag3PO4 adalah s mol/L. maka Ksp dari Ag3PO4…. C2
D. S2 D. 27s4
3
E. 4s E. 108s5
F. 9s4
6. Garam yang mempunyai rumus Ksp 27s4 adalah.... C2
D. AgCl D. AgBr
163

E. Al(OH)3 E. BaF2
F. Ag3PO4
7. Kelarutan PbI2 (Ksp=1,6x10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1M adalah…. C3
D. 2.10-3 D. 4.10-4
-3
E. 4.10 E. 8.10-4
F. 2.10-4
8. Garam perak berikut yang paling mudah larut adalah…. C4
F. AgCl (Ksp=1x10-10)
G. AgBr (Ksp=5x10-13)
H. Ag2SO4 (Ksp=5x10-13)
I. AgI (Ksp=1x10-10)
J. Ag2CrO4 (Ksp=4x10-18)
9. Kelarutan garam CaF2 adalah s = 5 mol/lt, hasil kali kelarutan garam tersebut C3
adalah …
A. s2
B. 4s3
C. 9s3
D. 27s4
E. 108s5
10. Harga Ksp PbI2 = 1,08 x 10–10, maka kelarutan PbI2 dalam air adalah … C3
A. 1,0 x 10–3 mol/lt
B. 1,5 x 10–3 mol/lt
C. 2,0 x 10–4 mol/lt
D. 3,0 x 10–4 mol/lt
E. 5,0 x 10–3 mol/lt
11. Garam-garam perak berikut yang memiliki kelarutan terbesar adalah … C4
A. AgCl, Ksp = 1 x 10–10
B. AgBr, Ksp = 5 x 10–13
164

C. AgI, Ksp = 1 x 10–16


D. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10–12
E. Ag2CrO4, Ksp = 1,1 x 10–11
12. Pada suhu tertentu larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai pH=10. hasil kali C3
kelarutan Mg(OH)2 adalah …
A. 1 x 10–4
B. 5 x 10–8
C. 1 x 10–12
D. 5 x 10–12
E. 5 x 10–13
13. Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,6 x 10–2 mol/L, maka [Cl-] adalah … C3
A. 1,6 x 10–2 mol/L
B. 1,6 x 10–3 mol/L
C. 3,2 x 10–2 mol/L
D. 3,2 x 10–3 mol/L
E. 1,6 x 10–5 mol/L
14. Tentukanlah yang memiliki massa zat terlarut terbanyak pada larutan berikut... C4
A. 1 Liter NaOH 0,3 M
B. 1 Liter KOH 0,4 M
C. 1 Liter Ca(OH02 0,2M
D. 5 Liter NaOH 0,1 M
E. 3 Liter Ca(OH)2 0,2 M
15. Larutan dinyatakan tepat jenuh apabila tercapai.. C1
A. Ksp = Qsp
B .Ksp > Qsp
C. Ksp < Qsp
D. Ksp ≥ Qsp
E. Ksp ≤ Qsp
165

16. Pada suatu larutan akan terjadi pengendapan jika …. C2


F. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 0
G. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 1
H. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) < Ksp
I. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = Ksp
J. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) > Ksp
17. Bila kelarutan perak klorida, AgCl ialah s mol/L, maka Ksp zat tersebut adalah C3
….
2
F. s
G. 4 s3
H. 16 s4
I. 27 s4
J. 108 s5
18. Jika kelarutan AgI sebesar 10-8 M , maka harga Ksp AgI adalah …. C3
F. 10-12
G. 10-13
H. 10-14
I. 10-15
J. 10-16
19. AgCl merupakan senyawa yang sukar larut dalam air. Penambahan NaCl dalam C2
larutan AgCl akan mengakibatkan ….
F. kelarutan AgCl semakin kecil
G. kelarutan AgCl tidak berubah
H. kelarutan AgCl semakin besar
I. kelarutan AgCl bertambah dua kali lipat
J. kelarutan AgCl bertambah empat kali lipat
166

20. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+ dengan C4
konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi dengan larutan Na2SO4, maka
zat yang mula-mula mengendap adalah ….
F. CaSO4 ( Ksp = 2,4 x 10-10 )
G. BaCO3 ( Ksp = 8 x 10-9 )
H. PbSO4 ( Ksp = 1,7 x 10-8 )
I. SrSO4 ( Ksp = 2,5 x 10 -7 )
J. Mengendap bersama-sama

Materi : Koloid
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: C1
1. penambahan tawas pada pengolahan air minum;
2. norit untuk obat diare;
3. penyaringan debu pabrik;
4. pemutihan gula; dan
5. proses cuci darah.
Sifat koagulasi koloid ditunjukkan dalam contoh nomor….
F. 1
G. 2
H. 3
I. 4
167

J. 5
2. Berikut ini adalah beberapa sifat koloid: C1
6. efek Tyndall;
7. gerak brown;
8. elektroforesis;
9. adsorbs; dan
10. koagulasi.
Proses terbentuknya delta di muara sungai merupakan penerapan dari sifat koloid
nomor….
F. 1
G. 2
H. 3
I. 4
J. 5
3. Berikut ini beberapa sifat koloid: C1
6. dialisis;
7. koagulasi ;
8. adsorbsi ;
9. efek Tyndall ; dan
10. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan memanaskan putih telur
merupakan penerapan sifat koloid, berturut-turut….
F. 1 dan 3
G. 2 dan 4
H. 3 dan 2
I. 3 dan 4
J. 4 dan 5
4. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: C2
168

(1) H2S ditambahkan kedalam endapan NiS


(2) Sol logam dibuat dengan cara busur bredig
(3) Larutan Ag NO3 diteteskan kedalam larutan HCl
(4) Larutan FeCl3 diteteskan kedalam air mendidih
(5) Agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah….
A. (1) dan (2)
F. (1) dan (3)
G. (3) dan (4)
H. (3) dan (5)
I. (4) dan (5)
5. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah…. C1
Sifat koloid Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Koloid pelindung Penambahan tawas pada penjernihan air
B. Dialisis Mesin pencuci darah
C. Efek Tyndall Penyaring asap pabrik
D. Koagulasi Menghilangkan bau badan
E. Adsorpsi Gelatin padaeskrim
6. Data tentang koloid yang tepat adalah…. C1
Fase terdispersi Medium pendispersi Jenis koloid
A. Padat Cair Emulsi
B. Cair Gas Sol
C. Gas Cair Gel
D. Gas Padat Busa padat
E. Padat Padat Aerosol
7. Zat berikut yang termasuk system koloid adalah…. C1
D. Air aki D. larutan gula
169

E. Cuka E. garam dapur


F. Darah
8. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah… C1
F. Gas dalam cair
G. Cair dalam gas
H. Padat dalam gas
I. Cair dalam padat
J. Padat dalam cair
9. Sistem koloid yang termasuk aerosol adalah…. C1
D. Susu D. gel
E. Kabut E. tinta
F. Buih
10. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa peristiwa: C1
(5) Pembentukan delta di muara sungai
(6) Pemurnian gula pasir
(7) Penyembuhan keracunan denan norit
(8) Penjernihan air
Berikut yang tidak termasuk peristiwa koagulasi adalah…..
D. 1 dan 2 D. 2 dan 3
E. 1 dan 3 E. 2 dan 4
F. 1 dan 4
11. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah…. C2
F. Belerang, agar-agar, mentega
G. Batu apung, awan, sabun
H. Susu, kaca, mutiara
I. Minyak tanah, asap, debu
J. Lem karet, lem kanji, busa sabun
170

12. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat dalam gas C1
adalah ... .
F. Kabut
G. Buih
H. Embun
I. Batu apung
J. Asap
13. Birunya langit di siang hari dan indahnya panorama senja nan jingga kemerahan, C1
menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Tuhan yang menciptakan sifat
koloid ... .
F. Dialisis
G. gerak Brown
H. efek Tyndall
I. adsorbsi
J. elektroforesis
14. Berikut ini merupakan contoh pembuatan sol: C2
(5) Agar-agar dalam air
(6) Gas H2S dalam larutan SO2
(7) FeCl3 dalam air panas
(8) Belerang dalam air
sol yang dihasilkan dengan cara disperse adalah….
D. 1 dan 3 D. 2 dan 3
E. 1 dan 4 E. 2 dan 4
F. 3 dan 4
15. Proses dialisis terjadi karena.... C1
F. Partikel koloid bergerak lurus
G. Partikel koloid bermuatan listrik
H. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput semipermeabel
171

I. Adanya molekul air lewat selaput semipermeabel


J. Partikel koloid tidak dapat menembus selaput semipermeabel
16. Data yang berhubungan dengan tepat adalah.... C1
Sifat koloid Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
A Adsorpsi Cuci darah
B Koagulasi Menghilangkan bau badan
C Dialisis Penyaringan asap pabrik
D Efek tyndall Sorot lampu di malam hari
E elektroforesis Gelatin pada es krim
17. Aerosol merupakan jenis koloid yang fase terdispersi dan pendispersinya C1
berturut-turut adalah ... .
A. padat, cair
B. gas , cair
C. cair, padat
D. padat, gas
E. padat, padat
18. Koloid di bawah ini mempunyai fase terdispersi berbentuk padat dalam medium C1
cair …
A. kabut
B. asap
C. tinta
D. keju
E. mentega
19. Pembuatan sol Fe(OH)3 dapat dilakukan dengan cara … C2
A. peptisasi
B. proses Bredig
C. reaksi redoks
D. reaksi pemindahan
172

E. hidrolisis
20. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … C1
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
21. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … C2
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
22. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel kasar menjadi C2
partikel-partikel koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
23. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi pembuatannya... C2
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
E. Sol NiS
24. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... C1
A. Dialisis
173

B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
25. Pembuatan partikel koloid dengan memecah partikel kasar (suspensi) menjadi C1
partikel koloid disebut ….
F. penggantian pelarut
G. kondensasi
H. koagulasi
I. dispersi
J. dialisis
26. Sistem koloid cair dalam cair disebut …. C1
F. Aerosol
G. busa padat
H. gel
I. sol
J. emulsi
27. Pembentukan delta sungai merupakan contoh sifat koloid …. C2
F. Adsorpsi
G. Dialisis
H. Koagulasi
I. Efek Tyndall
J. Gerak brown
28. Pernyataan yang benar untuk sol liofob adalah …. C2
F. stabil
G. terdiri atas zat organik
H. menolak medium pendispersinya
I. bermuatan listrik tergantung medium
174

J. partikel terdispersi mengadsorpsi molekul


29. Berikut yang merupakan penerapan sifat dialisis pada koloid adalah …. C1
F. penjernihan asap knalpot kendaraan bermotor
G. penjernihan asap pada cerobong pabrik
H. pembentukan delta sungai
I. proses cuci darah
J. penjernihan air

Tangerang Selatan, April 2021


Tanda Tangan Validator

Luki Yunita, M.Pd.


NIDN. 2028068501
175

Lampiran 10. Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II
Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS A
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! √ √
(1) HSO4- (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + SO42- (aq)
(2) H2O (aq) + S2- (aq) ↔ OH- (aq) + HS- (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya
adalah….
K. HSO4- dengan SO42-
L. HSO4- dengan H2O
M. OH- dengan HS
N. H2O dengan S2-
O. H3O+ dengan SO42-
2. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH √ √
sebesar….
K. 2 – log 4
L. 2 + log 4
M. 12 – log 4
N. 12 + log 2
O. 12 + log 4
3. Hasil pengujian air limbah suatu industry makanan dengan √ √
beberapa indikator diperoleh hasil sebagai berikut:
176

Trayek Perubahan Warna Warna


Indikator
pH warna Limbah 1 Limbah 2
Metil Jingga Merah-
3,1 – 4,4 Kuning Kuning
(MJ) Kuning
Brom Kresol Kuning-
3,8 – 5,4 Hijau Biru
Hijau (BKH) Biru
Brom Timol Biru Kuning –
6,0 – 7,6 Kuning Biru
(BTB) Biru
Dapat disimpulkan pH air limbah 1 dan 2 tersebut berturut-turut
adalah….

K. 4,4 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6


L. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
M. 4,4 ≤ pH ≤ 5,4 dan pH ≥ 7,6
N. 3,8 ≤ pH ≤ 5,4 dan 5,4 ≤ pH ≤ 7,6
O. 3,8 ≤ pH ≤ 6,0 dan pH ≥ 7,6
4. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,02 M memiliki harga pH sebesar…. √ √
K. 2 – log 4
L. 2 + log 4
M. 12 – log 4
N. 12 + log 2
O. 12 + log 4
5. Gas HCl murni, 12 mL ditiupkan kedalam 250 mL air sehingga √ √
seluruh gas larut dan tidak merubah volume air. Tekanan gas
semula 76 cmHg dan temperaturnya 270C. Jika tetapan gas ideal
adalah R=0,08L.atm/mol.K, log 2 = 0,30, maka pH larutan HCl
adalah….
K. 1,40
177

L. 2,40
M. 2,47
N. 3,20
O. 3,41
6. Kedalam 100 mL aquades dilarutkan 0,855 gram Ba(OH)2. pH √ √
larutan tersebut adalah…. (MrBa(OH)2 =171)
K. 2
L. 2 - Log 5
M. 10 + log 5
N. 12 + Log 5
O. 13 + Log 5
7. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air √ √
kemudian 20 mL dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl
0,1 M, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 26 mL
2 26 mL
3 25 L

Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah .... (Mr NaOH =


40)
K. 20 %
L. 25 %
M. 40 %
N. 62,5 %
O. 75%
178

8. Titrasi 25 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HNO3 0,1 M √ √


menurut reaksi :
KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
Grafik yang terjadi pada reaksi tersebut adalah….

9. Perhatikan grafik titrasi asam basa berikut! √ √


179

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 20 mL maka


konsentrasi larutan HX itu adalah….
K. 0,075 M
L. 0,08 M
M. 0,10 M
N. 0,125 M
O. 0,25 M
10. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl diambil 20 mL √ √
larutan tersebut kemudian dititrasi dengan larutan Ba(OH)20,1
M. Data titrasi yang diperoleh sebagai berikut:
Volume larutan Volume larutan
Percobaan
HCl (mL) Ba(OH)2 (mL)
1 20 12
2 20 13
3 20 14
180

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl sebesar….


K. 0,060 M
L. 0,065 M
M. 0,070 M
N. 0,130 M
O. 0,200 M
11. Sebanyak 0,1 mol larutan asam asetat dicampur dengan 49 gram √ √
kalium asetat. pH larutan penyangga yang terbentuk
adalah….(Kaasamasetat = 1 x 10-5, Mrkaliumasetat = 98)
K. 2 – log 6
L. 5 – log 5
M. 6 – log 5
N. 6 – log 2
O. 10 + log 6
12. Perhatikan tabel berikut ini: √ √
pH Tabung
I II III IV V
Perlakuan
Kondisiawal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+sedikitasam 1,0 1,0 2,4 4,6 1,5
+ sedikitbasa 8,5 8,1 9,8 5,0 9,6

Tabung yang berisi larutan penyangga adalah….


K. I
L. II
181

M. III
N. IV
O. V
13. Terdapat larutan berikut: √ √
(1) 25 mL CH3COOH 0,1 M
(2) 25 mL NaOH 0,1 M
(3) 25 mL KOH 0,1 M
(4) 25 mL NH4OH 0,3 M
(5) 25 mL HCl 0,2 M
Pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….
K. dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (2) dan (4)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
14. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat sebagai √ √
larutan penyangga:
(1) CH3COOH dan CH3COO-
(2) NH3 dan NH4+
(3) HCOOH dan HCOO-
(4) H2CO3 dan HCO3-
(5) H2PO4- dan HPO42-
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan luar sel dalam
darah adalah….
K. (1)
L. (2)
M. (3)
N. (4)
182

O. (5)
15. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai √ √
berikut:
Uji Lakmus
Data Larutan Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 NH4Cl Merah Merah
2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru

Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji


lakmusnya adalah….
K. 1, 2, dan 3
L. 1, 3, dan 5
M. 1, 4, dan 5
N. 2, 3, dan 4
O. 2, 4, dan 5
16. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan √ √
100 mL larutan NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x10-5,
maka pH larutan setelah dicampur adalah….
K. 2
L. 4
M. 5
N. 6
183

O. 9
17. Perhatikan persamaan reaksi berikut! √ √
(1) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
(2) CN- + H2O ↔ HCN + OH-
(3) Al3+ + 3H2O ↔ Al(OH)3 + 3H+
(4) NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
(5) S2- + 2H2O ↔ H2S + 2OH-
Pasangan persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat
asam adalah ....
K. (1) dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (2) dan (3)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
18. Berikut adalah beberapa larutan: √ √
(1) (NH4)2SO4
(2) K3PO4
(3) CH3COONa
(4) NH4Cl
(5) Na2CO3
Pasangan garam yang bersifat asam ditunjukkan nomor ….
K. (1) dan (4)
L. (2) dan (3)
M. (2) dan (4)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
19. Berikut adalah beberapa larutan: √ √
(1) (NH4)2SO4
184

(2) Na2CO3
(3) KCN
(4) CH3COONa
(5) K2SO4
Pasangangaram yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan
nomor ….
K. (1) dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (1) dan (4)
N. (2) dan (3)
O. (3) dan (5)
20. Larutan HCl 0,8 M sebanyak 100 mL ditambahkan pada 100 √ √
mL larutan NH3 0,8 M (Kb NH3 =1 x10-5 Kw = 10-14) menurut
reaksi : NH3(aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq). Harga pH larutan
yang terjadi adalah ….
K. 5 – log 2
L. 5 + log 2
M. 5 + log 4
N. 9 – log 4
O. 9 + log 2
21. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam √ √
AgCl 0,1 M adalah….
A. 5 x 10-13 mol/L
B. 1 x 10-12 mol/L
C. 2 x 10-12 mol/L
D. 5 x 10-9 mol/L
E. 1 x 10-8 mol/L
185

22. Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M, masing-masing √ √


dimasukkan ke dalam 5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang
mengandung S2-, PO42-, CrO42-, Br- dan SO42- dengan volume
dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp
Ag2S = 2 x 10-49
Ag3PO4 = 1 x 10-20
Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr = 5 x 10-13
Ag2SO4 = 3 x 10-5
Maka garam yang akan larut adalah ....
K. Ag2S dan Ag3PO4
L. Ag2S danAgBr
M. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
N. Ag3PO4 danAgBr
O. AgBrdan Ag2SO4
23. Sebanyak 100 mL larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan kedalam √ √
100 mL larutan Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang
mengendap jika diketahui Ksp MgCO3 = 3 x 10-8 dan Ar Mg =
24, C = 12, O = 16 adalah….
K. 1,68 gram
L. 3,36 gram
M. 6,72 gram
N. 8,40 gram
O. 84,00 gram
24. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 0,008 M kedalam √ √
larutan garam uji terbentuk ditetesi larutan encer FeCl2 dan
dihentikan pada saat larutan tepat jenuh tepat akan mengendap
186

Fe(OH)2. Kalau Ksp Fe(OH)2= 6 x 10-16, Kw = 10-14, Ka = 10-


5
, maka konsentrasi [Fe2+] pada saat tepat jenuh adalah ….
K. 1 x 10-4 M
L. 1,5 x 10-4 M
M. 2 x 10-4 M
N. 2,5 x 10-4 M
O. 3 x 10-4 M
25. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam √ √
kehidupan sehari-hari:
1. penambahan tawas pada pengolahan air minum;
2. norit untuk obat diare;
3. penyaringan debu pabrik;
4. pemutihan gula; dan
5. proses cuci darah.
Sifat koagulasi koloid ditunjukkan dalam contoh nomor….
K. 1
L. 2
M. 3
N. 4
O. 5
26. Berikut ini adalah beberapa sifat koloid: √ √
11. efek Tyndall;
12. gerak brown;
13. elektroforesis;
14. adsorbs; dan
15. koagulasi.
Proses terbentuknya delta di muara sungai merupakan
penerapan dari sifat koloid nomor….
187

K. 1
L. 2
M. 3
N. 4
O. 5
27. Berikut ini beberapa sifat koloid: √ √
11. dialisis;
12. koagulasi ;
13. adsorbsi ;
14. efek Tyndall ; dan
15. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan
memanaskan putih telur merupakan penerapan sifat koloid,
berturut-turut….
K. 1 dan 3
L. 2 dan 4
M. 3 dan 2
N. 3 dan 4
O. 4 dan 5
28. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: √ √
(1) H2S ditambahkan kedalam endapan NiS
(2) Sol logam dibuat dengan cara busur bredig
(3) Larutan Ag NO3 diteteskan kedalam larutan HCl
(4) Larutan FeCl3 diteteskan kedalam air mendidih
(5) Agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah….
A. (1) dan (2)
J. (1) dan (3)
188

K. (3) dan (4)


L. (3) dan (5)
M. (4) dan (5)
29. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah…. √ √
Sifat koloid Penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
A. Koloid Penambahan tawas pada penjernihan air
B. pelindung Mesin pencuci darah
C. Dialisis Penyaring asap pabrik
D. Efek Tyndall Menghilangkan bau badan
E. Koagulasi Gelatin padaeskrim
Adsorpsi
30. Data tentang koloid yang tepat adalah…. √ √
Fase terdispersi Medium pendispersi Jenis koloid
A. Padat Cair Emulsi
B. Cair Gas Sol
C. Gas Cair Gel
D. Gas Padat Busa padat
E. Padat Padat Aerosol
189

Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS B
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Larutan yang termasuk asam lemah adalah…. √ √
K. HCl
L. H2SO4
M. HClO4
N. CH3COOH
O. H2CO3
2. Reaksi ionisasi dari H3PO4 yang tepat adalah…. √ √
K. H+ + PO4-
L. H+ + PO42-
M. 2H+ + PO42-
N. H+ + PO43-
O. 3H+ + PO43-
3. Berikut ini senyawa yang termasuk asam kuat adalah.... √ √
M. asam sulfida
N. asam carbonat
O. asam sianida
P. asam bromida
Q. asam asetat
4. Diberikan contoh larutan asam dan basa berikut √ √
13) NaOH
14) CH3COOH
15) H2SO4
190

16) H3PO4
17) Ca(OH)2
18) HCl
Yang termasuk larutan basa kuat adalah…
K. H3PO4 dan HCl
L. NaOH dan Ca(OH)2
M. CH3COOH dan H3PO4
N. H2SO4 dan Ca(OH)2
O. CH3COOH dan HCl
5. CH3COOH + H2O ↔ H3O+ + CH3COO- √ √
Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat adalah….
K. CH3COOH and CH3COO-
L. H3O+ and H2O
M. H3O+ and CH3COOH
N. CH3COO- and H2O
O. CH3COO-
6. Data indicator pH yang digunakan : √ √
Perubahan
Indicator pH Colour range
Warna
Methyl orange 3,1 – 4,4 Red – yellow Yellow
Methyl red 4,2 – 6,3 Red – yellow Yellow
Bromotimol blue 6,0 – 7,6 Yellow – blue Blue
Maka kisaran pH pada larutan diatas berkisar….
G. 3,8 – 4,4 D. 6,0 – 6,3
H. 6,3 – 7,6 E. 8,3 - 10
I. 5,4 – 8,3
191

7. Diberikan data: √ √

Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
E. 1 and 2 D. 2 and 4
F. 1 and 3 E. 3 dan 5
G. 2 and 3
8. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... √ √
K. 3 – log 2
L. 3 – log 3
M. 4 – log 4
N. 2 – log 3
O. 2 – log 2
9. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : √ √
Larutan P Q R S T

Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan
192

Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah
….
K. P dan S
L. Q dan S
M. P dan R
N. S dan T
O. Q dan T
10. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi √ √
HA adalah….
K. 0,1 M
L. 0,01 M
M. 0,001 M
N. 0,0001 M
O. 0,00001 M
11. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH √ √
0,1 M. molaritas asam sulfat adalah….
G. 1 M D. 0,15 M
H. 0,5 M E. 0,05 M
I. 0,2 M
12. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida √ √
adalah….
G. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
H. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
I. Na3SO4 + H2O
193

13. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl √ √
0,15 M sebagai berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
G. 1 D. 4
H. 2 E. 5
I. 3
14. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan √ √
indicator pp diberikan data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada
percobaan….
G. 1 D. 4
H. 2 E. 5
I. 3
15. Grafik titrasi : √ √
194

Pernyataan yang tepat dari grafik titrasi diatas adalah titrasi….


K. Asam kuat + basa kuat
L. Asam kuat + basa lemah
M. Asam lemah + basa kuat
N. Basa kuat + asam kuat
O. Basa kuat + asam lemah
16. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan √ √
penyangga adalah ...
K. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,1 M
L. 25 ml HCN 0,1 M + 25 ml NaOH 0,2 M
M. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,2 M
N. 25 ml NH4OH 0,1 M + 25 ml HCL 0,1 M
O. 25 ml CH3COOH 0,4 M + 25 ml NaOH 0,2 M
17. Sejumlah 50 mL (NH4)2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 50 mL √ √
NH3 0,1 M (Kb=10-5). pH campuran sebesar…
G. 6 D. 9 – log 5
H. 6 – log 5 E. 8 + log 5
I. 9
18. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hidroksida termasuk √ √
dalam reaksi penyangga….
195

K. Asam
L. Basa
M. Netral
N. Asam lemah
O. Basa lemah
19. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam √ √
100mL larutan CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan
larutan CH3COONa 0,5 M sebanyak….
M. 100 mL
N. 50 mL
O. 10 mL
P. 5 mL
Q. 1 mL
20. Perhatikan senyawa/ ion berikut: √ √
1) H2CO3 4) HCO3-
2) HSO4- 5) HPO4-
-
3) H2PO4
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga
dalam cairan intrasel adalah….
K. 1 dan 2
L. 1 dan 3
M. 1 dan 4
N. 2 dan 5
O. 3 dan 5
21. Diketahui garam-garam sebagai berikut: √ √
11. Na2CO3
12. NH4NO3
13. BaSO4
196

14. NH4Cl
15. NaCl
Pasangan garam berikut yang larutannya dalam air bersifat
asam adalah…
G. 2 dan 5 D. 4 dan 5
H. 2 dan 4 E. 2 dan 3
I. 3 dan 4
22. Senyawa yang larutannya dalam air tidak mengalami hidrolisis √ √
adalah…
G. NH4Cl D. (NH4)2SO4
H. K2SO4 E. CH3COONH4
I. CH3COOK
23. Larutan berikut yang mengubah lakmus merah menjadi biru √ √
adalah….
G. CH3COONa D. NH4CN
H. CH3COONH4 E. Na2SO4
I. Al2(SO4)3
24. Garam berikut yang memiliki sifat basa adalah…. √ √
K. 50mL CH3COOH 0,2M + 50mL NaOH 0,1M
L. 50mL HCl 0,2 M + 50mL NH3 0,2M
M. 50mL HCOOH 0,2M + 50mL KOH 0,2M
N. 50mL HCl 0,2M + 50mL NaOH 0,2M
O. 50mL CH3COOH 0,1M + 50mL NH3 0,2M
25. pH dari larutan 100mL NH4NO3 0,1M (Kb=10-5) adalah…. √ √
G. 9 D. 5,5
H. 6 E. 5
I. 8
197

26. Sebanyak 10,7gram NH4Cl dilarutkan dalam air hingga √ √


bervolume 0,5L, pH larutan tersebut adalah….(Kb=10-5)
(ArN=14,H=1, Cl=35,5)
E. 5 – log 2 D. 9 + log 2
F. 5 E. 9
G. 5 + log 2
27. Kelarutan Ag3PO4 adalah s mol/L. maka Ksp dari Ag3PO4…. √ √
G. S2 D. 27s4
3
H. 4s E. 108s5
I. 9s4
28. Garam yang mempunyai rumus Ksp 27s4 adalah.... √ √
G. AgCl D. AgBr
H. Al(OH)3 E. BaF2
I. Ag3PO4
29. Kelarutan PbI2 (Ksp=1,6x10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1M √ √
adalah….
G. 2.10-3 D. 4.10-4
H. 4.10-3 E. 8.10-4
-4
I. 2.10
30. Garam perak berikut yang paling mudah larut adalah…. √ √
K. AgCl (Ksp=1x10-10)
L. AgBr (Ksp=5x10-13)
M. Ag2SO4 (Ksp=5x10-13)
N. AgI (Ksp=1x10-10)
O. Ag2CrO4 (Ksp=4x10-18)
31. Zat berikut yang termasuk system koloid adalah…. √ √
G. Air aki D. larutan gula
H. Cuka E. garam dapur
198

I. Darah
32. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah… √ √
K. Gas dalam cair
L. Cair dalam gas
M. Padat dalam gas
N. Cair dalam padat
O. Padat dalam cair
33. Sistem koloid yang termasuk aerosol adalah…. √ √
G. Susu D. gel
H. Kabut E. tinta
I. Buih
34. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa peristiwa: √ √
(9) Pembentukan delta di muara sungai
(10) Pemurnian gula pasir
(11) Penyembuhan keracunan denan norit
(12) Penjernihan air
Berikut yang tidak termasuk peristiwa koagulasi adalah…..
G. 1 dan 2 D. 2 dan 3
H. 1 dan 3 E. 2 dan 4
I. 1 dan 4
35. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah…. √ √
K. Belerang, agar-agar, mentega
L. Batu apung, awan, sabun
M. Susu, kaca, mutiara
N. Minyak tanah, asap, debu
O. Lem karet, lem kanji, busa sabun
36. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat √ √
dalam gas adalah ... .
199

K. Kabut
L. Buih
M. Embun
N. Batu apung
O. Asap
37. Birunya langit di siang hari dan indahnya panorama senja nan √ √
jingga kemerahan, menunjukkan betapa besarnya kekuasaan
Tuhan yang menciptakan sifat koloid ... .
K. Dialisis
L. gerak Brown
M. efek Tyndall
N. adsorbsi
O. elektroforesis
38. Berikut ini merupakan contoh pembuatan sol: √ √
(9) Agar-agar dalam air
(10) Gas H2S dalam larutan SO2
(11) FeCl3 dalam air panas
(12) Belerang dalam air
sol yang dihasilkan dengan cara disperse adalah….
G. 1 dan 3 D. 2 dan 3
H. 1 dan 4 E. 2 dan 4
I. 3 dan 4
39. Proses dialisis terjadi karena.... √ √
K. Partikel koloid bergerak lurus
L. Partikel koloid bermuatan listrik
M. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput
semipermeabel
N. Adanya molekul air lewat selaput semipermeabel
200

O. Partikel koloid tidak dapat menembus selaput


semipermeabel
40. Data yang berhubungan dengan tepat adalah.... √ √
Sifat koloid Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
A Adsorpsi Cuci darah
B Koagulasi Menghilangkan bau badan
C Dialisis Penyaringan asap pabrik
D Efek tyndall Sorot lampu di malam hari
E elektroforesis Gelatin pada es krim
201

Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS C
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … √ √
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
2. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen √ √
adalah …
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
3. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 √ √
ml larutan NaOH, maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
4. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer √ √
dengan pH > 7 adalah …
202

A. 50 ml NH4OH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M


B. 50 ml NH4OH(aq) 0,1 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
C. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
D. 50 ml NaOH(aq) 0,1 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
E. 50 ml NaOH(aq) 0,2 M + 50 ml CH3COOH(aq) 0,2 M
5. Campuran 50 ml asam format (HCOOH) 0,2 M (Ka = 1 x 10– √ √
4
) dengan 40 ml larutan NaOH 0,2 M mempunyai pH …
A. 4
B. 5 – log 2,5
C. 5
D. 5 + log 2,5
E. 6
6. Jika tetapan asam CH3COOH = 10–5, maka pH larutan √ √
CH3COONa 0,1 M adalah …
A. 5
B. 6
C. 8
D. 9
E. 10
7. Kelarutan garam CaF2 adalah s = 5 mol/lt, hasilkali kelarutan √ √
garam tersebut adalah …
A. s2
B. 4s3
C. 9s3
D. 27s4
E. 108s5
8. Harga Ksp PbI2 = 1,08 x 10–10, maka kelarutan PbI2 dalam √ √
air adalah …
203

A. 1,0 x 10–3 mol/lt


B. 1,5 x 10–3 mol/lt
C. 2,0 x 10–4 mol/lt
D. 3,0 x 10–4 mol/lt
E. 5,0 x 10–3 mol/lt
9. Aerosol merupakan jenis koloid yang fase terdispersi dan √ √
pendispersinya berturut-turut adalah ... .
A. padat, cair
B. gas , cair
C. cair, padat
D. padat, gas
E. padat, padat
10. Koloid di bawah ini mempunyai fase terdispersi berbentuk √ √
padat dalam medium cair …
A. kabut
B. asap
C. tinta
D. keju
E. mentega
11. Pembuatan sol Fe(OH)3 dapat dilakukan dengan cara … √ √
A. peptisasi
B. proses Bredig
C. reaksi redoks
D. reaksi pemindahan
E. hidrolisis
12. Asam cuka (CH3COOH) termasuk senyawa asam. Menurut √ √
Arhenius, asam cuka mempunyai sifat asam karena …
A. memiliki atom hidrogen
204

B. dalam air melepaskan ion H+


C. dalam air melepaskan ion OH–
D. dapat menerima pasangan elektron
E. dapat memberi proton kepada molekul air
13. Data percobaan pengenalan asam-basa sebagai berikut: √ √
Lar. Lakmus merah Lakmus biru
I biru tetap
II tetap merah
III biru tetap
IV tetap merah
V tetap tetap
Yang termasuk larutan asam adalah …
A. I dan II
B. II dan III
C. II dan IV
D. III dan IV
E. III dan V
14. Diketahui trayek pH indikator. √ √
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna - merah
Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil
merah dan tidak berwarna jika ditetesi fenolftalin, maka pH
larutan tersebut adalah …
A. kurang dari 4,2
B. antara 4,2 – 6,3
C. antara 6,3 – 8,3
D. antara 8,3 – 10
205

E. antara 4,2 – 10
15. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut √ √
yang sifat asamnya paling kuat adalah …
A. H2SO4
B. HCl
C. H2S
D. CH3COOH
E. HF
16. Diketahui reaksi: √ √
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
17. Dari reaksi: √ √
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
18. Pada reaksi: √ √
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
206

A. ion Ag+ menerima proton dari NH3


B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
19. Campuran larutan HCl 0,1M dengan larutan NH4OH 0,2 M √ √
[Kb = 1 x 10–5] mempunyai pH = 9, maka perbandingan volum
HCl dengan volum NH4OH adalah …
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
20. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 5, maka √ √
ke dalam 50 ml larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 1 x 10–5) harus
ditambahkan larutan NaOH 0,5 M sebanyak …
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 20 ml
E. 25 ml
21. Campuran di bawah ini harga pH = pKa … √ √
A. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
B. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M
C. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
D. 50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
E. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
22. Garam berikut dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah … √ √
207

A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
23. Garam-garam berikut yang bersifat asam adalah … √ √
A. NaCl
B. CaCl2
C. Na2SO4
D. CH3COONa
E. NH4Cl
24. Jika Ka HCN = 1 x 10–9 dan Kw = 10–14, maka [OH-] larutan √ √
NaCN 0,1 M adalah …
A. 1 x 10–2
B. 2 x 10– 2
C. 1 x 10–3
D. 2 x 10–4
E. 1 x 10–5
25. Garam-garam perak berikut yang memiliki kelarutan terbesar √ √
adalah …
A. AgCl, Ksp = 1 x 10–10
B. AgBr, Ksp = 5 x 10–13
C. AgI, Ksp = 1 x 10–16
D. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10–12
E. Ag2CrO4, Ksp = 1,1 x 10–11
26. Pada suhu tertentu larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai √ √
pH=10. hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah …
A. 1 x 10–4
208

B. 5 x 10–8
C. 1 x 10–12
D. 5 x 10–12
E. 5 x 10–13
27. Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,6 x 10–2 mol/L, maka √ √
[Cl-] adalah …
A. 1,6 x 10–2 mol/L
B. 1,6 x 10–3 mol/L
C. 3,2 x 10–2 mol/L
D. 3,2 x 10–3 mol/L
E. 1,6 x 10–5 mol/L
28. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … √ √
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
29. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … √ √
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
30. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel √ √
kasar menjadi partikel-partikel
koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
209

C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
31. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi √ √
pembuatannya...
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
E. Sol NiS
32. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... √ √
A. Dialisis
B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
33. Larutan berikut kelompok larutan Asam kuat adalah.. √ √
A. HCl, H2S, HNO3, HF
B. CH3COOH, NH3, HNO3, H2SO4
C. HNO3, HCl, HClO4, H2SO4
D. H2SO4, H3PO4, HClO4, HBrO4
E. H2S, HF, HCl, H3PO3.
34. Larutan A dengan pH = 3 dan lautan B pH = 5. Masing masing √ √
volumnya 1 liter dan 5 liter. Perbandingan [H+] larutan A dan
B adalah..
A. 3 : 5
B. 3 : 25
C. 1 : 20
210

D. 1 : 100
E. 1 : 500
35. Tentukanlah yang memiliki massa zat terlarut terbanyak pada √ √
larutan berikut...
A. 1 Liter NaOH 0,3 M
B. 1 Liter KOH 0,4 M
C. 1 Liter Ca(OH02 0,2M
D. 5 Liter NaOH 0,1 M
E. 3 Liter Ca(OH)2 0,2 M
36. Larutan dinyatakan tepat jenuh apabila tercapai.. √ √
A. Ksp = Qsp
B .Ksp > Qsp
C. Ksp < Qsp
D. Ksp ≥ Qsp
E. Ksp ≤ Qsp
37. Garam berikut akan memiliki pH > 7 apabila dilarutkan ke √ √
dalam air adalah..
A. CaSO4
B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
38. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air √ √
adalah larutan...
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
211

E. KCN
39. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna √ √
darah adalah...
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
40. Pasangan basa konjugasidari HCO3- adalah.. √ √
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
212

Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS D
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. √ √
L. KOH
M. NaOH
N. Mg(OH)2
O. Al(OH)3
P. CH3COOH
2. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan √ √
menggunakan kertas lakmus berikut:
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-
turut adalah ….
K. asam, basa, dan netral
L. asam, netral, dan basa
M. basa, asam, dan netral
N. basa, netral, dan asam
O. netral, asam, dan basa
3. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi (  ) berikut ini √ √
adalah ….
213

K. asam kuat memiliki  = 1


L. basa kuat memiliki  = 0
M. asam lemah memiliki  = 1
N. basa lemah memiliki  = 0
O. dalam larutan, asam kuat tidak terionisasi
4. Harga pH 200 mL larutan HCl 0,001 M adalah …. √ √
K. 11
L. 9
M. 7
N. 5
O. 3
5. Harga pH 500 mL larutan NH4OH 0,001 M (Kb=10-5) adalah √ √
….
K. 2
L. 4
M. 6
N. 8
O. 10
6. Perhatikan harga pH beberapa larutan berikut: √ √
Konsentrasi
Larutan pH
(M)
HCl 0,1 1
CH3COOH 0,1 3
CH3COOH
dan 0,1 5
CH3COONa
NH4OH dan
0,1 9
NH4Cl
214

NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13

berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan urutan pH dari


yang terkecil sampai terbesar berturut-turut adalah ….
K. asam kuat – asam lemah – penyangga asam – penyangga
basa – basa lemah – basa kuat
L. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – penyangga
basa – basa lemah – basa kuat
M. penyangga asam – penyangga basa – asam kuat – asam
lemah – basa lemah – basa kuat
N. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – basa lemah
– basa kuat – penyangga basa
O. asam lemah – penyangga asam – asam kuat – basa lemah
– penyangga basa – basa kuat
7. Nilai pH untuk air bersih yang dapat digunakan sebagai air √ √
minum adalah ….
K. 1
L. 4
M. 7
N. 10
O. 13
8. Perhatikan data hasil percobaan berikut: √ √
Larutan
Molaritas pH
Garam
NaCl 0,1 7
CH3COONa 0,1 9
Na2SO4 0,1 7
215

NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas
adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
E. KBr dan NaCl
9. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan √ √
garam terhidrolisis adalah ….
K. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
L. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
M. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
N. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
O. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
10. Nilai pH untuk larutan CH3COONa 0,1 M (Ka=10-5 ; Kw=10- √ √
14
) adalah ….
K. 9
L. 7
M. 6
N. 5
O. 4
11. Harga pH untuk larutan NH4Cl 0,1 M (Kb=10-5; Kw= 10-14) √ √
adalah ….
K. 3
L. 5
M. 7
216

N. 9
O. 11
12. Nilai pH untuk larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = 10-5; √ √
Kb=10-5, Kw=10-14) adalah ….
K. 1
L. 4
M. 7
N. 10
O. 13
13. Perhatikan tabel berikut ini: √ √
pH Larutan
Perlakuan
I II III IV V
Awal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+ sedikit 1,0 1,0 2,4 4,5 1,5
asam
+ sedikit 8,5 8,1 9,8 4,9 9,6
basa
yang merupakan larutan penyangga adalah ….
K. I
L. II
M. III
N. IV
O. V
14. Suatu larutan mengandung 0,2 mol CH3COOH dan 0,1 mol √ √
CH3COONa. Jika Ka= 10-5, maka pH larutan tersebut adalah
….
K. 5 + log 2
217

L. 5 – log 2
M. 2 – log 2
N. 2 + log 5
O. 2 – log 5
15. Suatu larutan mengandung 0,1 mol NH4OH dan 0,1 mol √ √
NH4Cl. Jika Kb= 10-5, nilai pOH larutan tersebut adalah ….
K. 1
L. 3
M. 5
N. 7
O. 10
16. Suatu sistem penyangga dengan volume 1 liter, terdiri dari 0,1 √ √
mol CH3COOH (Ka= 10-5) dan 0,1 mol CH3COONa. Jika
ke dalam sistem penyangga tersebut ditambahkan 0,05 mol
NaOH, maka perubahan pH yang terjadi sebelum dan sesudah
penambahan NaOH berturut-turut adalah ….
K. 5 menjadi 6 – log 5
L. 6 menjadi 11
M. 7 menjadi 13 + log 3
N. 10 menjadi 3
O. 12 menjadi 4
17. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam √ √
darah manusia adalah ….
K. CH3COOH dan CH3COONa
L. NH4Cl dan NH4OH
M. H2CO3 dan HCO3-
N. NH3 dan NH4+
O. H2S dan BaS
218

18. Perhatikan gambar alat percobaan titrasi berikut: √ √

(3)

(2)

(1)

(4)
(5)
(6)

Nama alat yang diberi nomor (3) adalah ....


K. kran
L. buret
M. statip
N. klem
O. erlenmeyer
19. Untuk menetralkan 25 mL larutan NaOH dilakukan titrasi √ √
dengan 50 mL larutan HCl 0,1 M. Konsentrasi larutan NaOH
tersebut adalah ….
K. 0,1 M
L. 0,2 M
219

M. 0,3 M
N. 0,4 M
O. 0,5 M
20. Perhatikan grafik titrasi berikut : √ √
pH 14
12
10
8
6
4
2

0 10 20 30
Volume (mL)
grafik di atas merupakan grafik titrasi ….
I. asam kuat oleh basa kuat
J. asam kuat oleh basa lemah
K. asam lemah oleh basa kuat
L. basa lemah oleh asam lemah
M. basa kuat oleh asam kuat
21. Pada suatu larutan akan terjadi pengendapan jika …. √ √
K. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 0
L. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 1
M. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) < Ksp
N. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = Ksp
220

O. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) > Ksp


22. Bila kelarutan perak klorida, AgCl ialah s mol/L, maka Ksp √ √
zat tersebut adalah ….
2
K. s
L. 4 s3
M. 16 s4
N. 27 s4
O. 108 s5
23. Jika kelarutan AgI sebesar 10-8 M , maka harga Ksp AgI √ √
adalah ….
K. 10-12
L. 10-13
M. 10-14
N. 10-15
O. 10-16
24. AgCl merupakan senyawa yang sukar larut dalam air. √ √
Penambahan NaCl dalam larutan AgCl akan mengakibatkan
….
K. kelarutan AgCl semakin kecil
L. kelarutan AgCl tidak berubah
M. kelarutan AgCl semakin besar
N. kelarutan AgCl bertambah dua kali lipat
O. kelarutan AgCl bertambah empat kali lipat
25. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+ √ √
dengan konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi
221

dengan larutan Na2SO4, maka zat yang mula-mula mengendap


adalah ….
K. CaSO4 ( Ksp = 2,4 x 10-10 )
L. BaCO3 ( Ksp = 8 x 10-9 )
M. PbSO4 ( Ksp = 1,7 x 10-8 )
N. SrSO4 ( Ksp = 2,5 x 10 -7 )
O. Mengendap bersama-sama
26. Pembuatan partikel koloid dengan memecah partikel kasar √ √
(suspensi) menjadi partikel koloid disebut ….
K. penggantian pelarut
L. kondensasi
M. koagulasi
N. dispersi
O. dialisis
27. Sistem koloid cair dalam cair disebut …. √ √
K. Aerosol
L. busa padat
M. gel
N. sol
O. emulsi
28. Pembentukan delta sungai merupakan contoh sifat koloid …. √ √
K. Adsorpsi
L. Dialisis
M. Koagulasi
N. Efek Tyndall
O. Gerak brown
222

29. Pernyataan yang benar untuk sol liofob adalah …. √ √


K. stabil
L. terdiri atas zat organik
M. menolak medium pendispersinya
N. bermuatan listrik tergantung medium
O. partikel terdispersi mengadsorpsi molekul
30. Berikut yang merupakan penerapan sifat dialisis pada koloid √ √
adalah ….
K. penjernihan asap knalpot kendaraan bermotor
L. penjernihan asap pada cerobong pabrik
M. pembentukan delta sungai
N. proses cuci darah
O. penjernihan air
223

Lampiran 11. Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan


Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan pada distribusi jenjang ranah
kognitif taksonomi bloom revisi pada soal PAS semester genap mata pelajaran
kimia kelas XI

PAS A

Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 14, 18, 7
25, 26,
27, 29,
30
Pengamat 2

C2 1, 13, 15 6
17,
19, 28
C3 2, 4, 5, 6, 16 12
8, 9, 11,
20, 21,
23, 24
C4 3, 7, 10, 22 5
12
C5 0
C6 0
Jumlah 7 5 16 2 0 0 30

Koefisien Kesepakatan (KK)


2𝑆 2.24 48
𝑘𝑘 = = = = 0,8
𝑁1 +𝑁2 30 + 30 60

Instrumen Soal PAS A (Jumlah soal: 30)


7
a. Ʃ C1 = 7, % C1 = 30 𝑥 100% = 23,33%
7
b. Ʃ C2 = 7, % C2 = 30 𝑥 100% = 23,33%
13
c. Ʃ C3 = 13, % C3 = 30 𝑥 100% = 43,33%
3
d. Ʃ C4 = 3, % C4 = 30 𝑥 100% = 10%
48
e. Ʃ C5 = 0, % C5 = 30 𝑥 100% = 0%
48
f. Ʃ C6 = 0, % C6 = 𝑥 100% = 0%
30
Instrumen Jenjang Ranah Kognitif Item Instrumen
C1 C2 C3 C4 C5 C6
224

PAS 14, 18, 1, 13, 15, 2, 4, 5, 6, 3, 7, 22


SMAN 1 25, 26, 16, 17, 8, 9, 10,
TANGSEL 27, 29, 30 19, 28 11, 12,
20, 21,
23, 24
Ʃ 7 7 13 3 0 0
% 23,33% 23,33% 43,33% 10% 0% 0%

Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan pada distribusi jenjang ranah


kognitif taksonomi bloom revisi pada soal PAS semester genap mata pelajaran
kimia kelas XI

PAS B

Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 31, 32, 34, 35 9
33, 36,
37, 39,
40
C2 1, 2, 3, 4, 18
5, 7, 9,
12, 13,
Pengamat 2

15, 18,
20, 21,
22, 23,
27, 28,
38
C3 8, 10, 9
11, 14,
17, 19,
25, 26,
29
C4 6 16, 24, 4
30
C5 0
C6 0
Jumlah 7 20 10 3 0 0 40

Koefisien Kesepakatan (KK)


2𝑆 2.37 74
𝑘𝑘 = = = = 0,925
𝑁1 +𝑁2 40 + 40 80
225

Instrumen Soal PAS B (Jumlah soal: 40)


8
a. Ʃ C1 = 8, % C1 = 40 𝑥 100% = 20%
19
b. Ʃ C2 = 19, % C2 = 40 𝑥 100% = 47,5%
9
c. Ʃ C3 = 9, % C3 = 40 𝑥 100% = 22,5%
4
d. Ʃ C4 = 4, % C4 = 40 𝑥 100% = 10%
48
e. Ʃ C5 = 0, % C5 = 40 𝑥 100% = 0%
48
f. Ʃ C6 = 0, % C6 = 40 𝑥 100% = 0%

Instrumen Jenjang Ranah Kognitif Item Instrumen


C1 C2 C3 C4 C5 C6
PAS 31, 32, 1, 2, 3, 4, 8, 10, 11, 6, 16,
SMAN 3 33, 35, 5, 7, 9, 14, 17, 24, 30
TANGSEL 36, 37, 12, 13, 19, 25,
39, 40 15, 18, 26, 29
20, 21,
22, 23,
27, 28,
34, 38
Ʃ 8 19 9 4 0 0
% 20% 47,5% 22,5% 10% 0% 0%

Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan pada distribusi jenjang ranah


kognitif taksonomi bloom revisi pada soal PAS semester genap mata pelajaran
kimia kelas XI

PAS C

Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 9, 10, 12, 29 9
Pengamat 2

23, 32,
36, 39,
40
C2 28 2, 11, 14
13, 15,
16, 17,
18, 22,
226

30, 31,
33, 37,
38
C3 1, 3, 5, 12
6, 7, 8,
19, 20,
24, 26,
27, 34
C4 4, 14, 5
21, 25,
35
C5
C6
Jumlah 9 14 12 5 40

Koefisien Kesepakatan (KK)


2𝑆 2.38 76
𝑘𝑘 = = = = 0,95
𝑁1 +𝑁2 40 + 40 80

Instrumen Soal PAS C (Jumlah soal: 40)


10
a. Ʃ C1 = 10, % C1 = 40 𝑥 100% = 25%
13
b. Ʃ C2 = 13, % C2 = 40 𝑥 100% = 32,5%
12
c. Ʃ C3 = 12, % C3 = 40 𝑥 100% = 30%
5
d. Ʃ C4 = 5, % C4 = 40 𝑥 100% = 12,5%
48
e. Ʃ C5 = 0, % C5 = 40 𝑥 100% = 0%
48
f. Ʃ C6 = 0, % C6 = 40 𝑥 100% = 0%

Instrumen Jenjang Ranah Kognitif Item Instrumen


C1 C2 C3 C4 C5 C6
PAS 9, 10, 2, 11, 13, 1, 3, 5, 4, 14, 21,
SMAN 6 12, 23, 15, 16, 6, 7, 8, 25, 35
TANGSEL 28, 29, 17, 18, 19, 20,
32, 36, 22, 30, 24, 26,
39, 40 31, 33, 27, 34
37, 38
Ʃ 10 13 12 5 0 0
% 25% 32,5% 30% 12,5% 0% 0%
227

Format Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan pada distribusi jenjang ranah


kognitif taksonomi bloom revisi pada soal PAS semester genap mata pelajaran
kimia kelas XI

PAS D

Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 3, 7, 28, 29 10
17, 18,
20, 26,
27, 30
C2 1, 2, 6, 6
Pengamat 2

8, 21,
24
C3 4, 5, 11
10, 11,
12, 14,
15, 16,
19, 22,
23
C4 9, 13, 3
25
C5
C6
Jumlah 8 8 11 3 30

Koefisien Kesepakatan (KK)


2𝑆 2.28 56
𝑘𝑘 = = = = 0,933
𝑁1 +𝑁2 30 + 30 60

Instrumen Soal PAS D (Jumlah soal: 30)


9
a. Ʃ C1 = 9, % C1 = 30 𝑥 100% = 30%
7
b. Ʃ C2 = 7, % C2 = 30 𝑥 100% = 23,33%
11
c. Ʃ C3 = 11, % C3 = 30 𝑥 100% = 36,67%
3
d. Ʃ C4 = 3, % C4 = 30 𝑥 100% = 10%
48
e. Ʃ C5 = 0, % C5 = 30 𝑥 100% = 0%
228

48
f. Ʃ C6 = 0, % C6 = 30 𝑥 100% = 0%

Instrumen Jenjang Ranah Kognitif Item Instrumen


C1 C2 C3 C4 C5 C6
PAS 3, 7, 17, 1, 2, 6, 8, 4, 5, 10, 9, 13, 25
SMAN 9 18, 20, 21, 24, 28 11, 12,
TANGSEL 26, 27, 14, 15,
29, 30 16, 19,
22, 23
Ʃ 9 7 11 3 0 0
% 30% 23,33% 36,67% 10% 0% 0%
229

Lampiran 12. Lembar Uji Referensi


LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Tika Reformatika Fuadi


NIM : 11160162000066
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Kimia
Judul Skripsi : Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Genap
Tahun 2020 Pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi
Pembimbing : 1. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd
2. Salamah Agung, M.A., Ph.D

Paraf
No Referensi Pembimbing Pembimbing
I II
BAB I
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar
1. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi √ √
Aksara.
Effendi, R. (2015). Konsep Revisi
Taksonomi Bloom Dan Implementasinya
2. √ √
Pada Pelajaran Matematika SMP. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1).
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z. S.
(2020). Motivasi Belajar Mahasiswa
3. Pada Pembelajaran Daring Selama √ √
Pandemik Covid-19. Jurnal
Kependidikan, 6(2), 165–175.
G, C. E. S., Rery, R. U., & Herdini.
(2017). Analysis Of Second Semester
Exam Questions In Chemistry Class XII
MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic
4. √ √
Year 2016 / 2017. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 4(2),
1–13.
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H.
5. (2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir √ √
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
230

Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di


Kabupaten Kotawaringin Barat Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran
2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang, 11(1), 41–50.
Hasanah, I., Copriady, J., & Thaib, A.
(2015). Analisis Butir Soal Ujian
Semester Ganjil Pelajaran Kimia Kelas
6. √ √
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru
Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal
Online Mahasiswa, 2(1), 1–10.
Maureen, J., & Salirawati, D. (2016).
Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia
7. Akhir Semester Gasal Kelas XII SMA √ √
Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Pembelajaran Kimia, 5(6), 1–7.
Prabayanti, N. M. D., Sudiana, I. K., &
Wiratini, N. M. (2018). Analisis Tes
Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru
8. √ √
Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 25–
31.
Purba, R. A. B., Susanti, N., & Rosna.
(2018). Analisis Butir Soal Ujian
9. Semester Ganjil Kimia Kelas X SMA √ √
Negeri 1 Perbaungan. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 1(1), 38–43.
Putra, I. B. T., & Ritonga, P. S. (2017).
Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Pelajaran Kimia Kelas X Di SMA
10. √ √
/ MA Sekecamatan Pekaitan. Jurnal
Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1(1),
25–32.
Putra, S. R. (2013). Desain Evaluasi
11. Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: √ √
Diva Press.
Sudarsana, K. N. ., Antara, P. ., & Dibia,
I. . . (2020). Kelayakan Instrumen
12. Penilaian Keaktifan Belajar PPKn. √ √
Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 8(2),
150–158.
Wahyuni, E. S., Khaldun, I., & Sulastri.
(2017). Analisis Soal-Soal Ujian Materi
13. √ √
Stoikiometri SMA Negeri Kota Banda
Aceh. Jurnal Pendidikan Sains
231

Indonesia, 5(2), 73–79.


https://doi.org/10.24815/jpsi.v5i2.9820
BAB II
Anderson, L. W., Krathwohl, & David,
R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
1. Pembelajaran, Pengajaran, dan √ √
Asesmen : Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. (2014). Evaluasi
Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan
2. √ √
Prosedur. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar
3. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi √ √
Aksara.
Asyari, S. (2020). Supervisi Kepala
Madrasah Berbasis Penilaian Kinerja
sebagai Upaya Peningkatan
4. Profesionalitas Guru. JIEMAN: Journal √ √
of Islamic Educational Management,
1(2), 148–162.
https://doi.org/10.35719/jieman.v1i2.14
Darmawan, I. P. A., & Sujoko, E. (2013).
Revisi Taksonomi Pembelajaran
5. √ √
Benyamin S. Bloom. Jurnal Satya
Widya, 29(1), 30–39.
Effendi, R. (2015). Konsep Revisi
Taksonomi Bloom Dan Implementasinya
6. √ √
Pada Pelajaran Matematika SMP. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1).
G, C. E. S., Rery, R. U., & Herdini.
(2017). Analysis Of Second Semester
Exam Questions In Chemistry Class XII
MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic
7. √ √
Year 2016 / 2017. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 4(2),
1–13.
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H.
(2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
8. √ √
Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di
Kabupaten Kotawaringin Barat Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran
232

2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang


Tingang, 11(1), 41–50.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2012).
Taksonomi Bloom - Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan Untuk
9. √ √
Pembelajaran, Pengajaran, Dan
Asesmen. Jurnal Pendidikan Dasar Dan
Pembelajaran, 2(2), 98–117.
Hasanah, I., Copriady, J., & Thaib, A.
(2015). Analisis Butir Soal Ujian
Semester Ganjil Pelajaran Kimia Kelas
10. √ √
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru
Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal
Online Mahasiswa, 2(1), 1–10.
Ismawati, E. (2012). Metode Penelitian
11. Pendidikan Bahasa & Sastra. √ √
Yogyakarta: Ombak.
Maureen, J., & Salirawati, D. (2016).
Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia
12. Akhir Semester Gasal Kelas XII SMA √ √
Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Pembelajaran Kimia, 5(6), 1–7.
Mundia Sari, K., & Setiawan, H. (2020).
Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Melaksanakan Penilaian Pembelajaran
13. √ √
Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 900.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.478
Prabayanti, N. M. D., Sudiana, I. K., &
Wiratini, N. M. (2018). Analisis Tes
Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru
14. √ √
Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 25–
31.
Purba, R. A. B., Susanti, N., & Rosna.
(2018). Analisis Butir Soal Ujian
15. Semester Ganjil Kimia Kelas X SMA √ √
Negeri 1 Perbaungan. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 1(1), 38–43.
Putra, I. B. T., & Ritonga, P. S. (2017).
Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Pelajaran Kimia Kelas X Di SMA
16. √ √
/ MA Sekecamatan Pekaitan. Jurnal
Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1(1),
25–32.
233

Putra, S. R. (2013). Desain Evaluasi


17. Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: √ √
Diva Press.
Sudarsana, K. N. ., Antara, P. ., & Dibia,
I. . . (2020). Kelayakan Instrumen
18. Penilaian Keaktifan Belajar PPKn. √ √
Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 8(2),
150–158.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi
19. Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo √ √
Persada.
Syani, I., Sidauruk, S., & Meilliawati, R.
(2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di
20. √ √
Kabupaten Barito Timur Pada Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal
Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02),
282–299.
Yonelia, V., Haryati, S., & Azmi, J.
(2014). Analisis Butir Soal Ujian
Semester Genap Mata Pelajaran Kimia
Kelas X IPA SMA PGRI Pekanbaru
21. √ √
Tahun Ajaran 2013 / 2014. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2(1),
1–25.
Zalsalina, R., Palupi, G., & Riyaningsih,
D. (2020). Penilaian Keterampilan Abad
22. √ √
Ke-21. Prosiding Seminar Nasional V
2019, 340–346.
BAB III
Anshori, M., & Iswati, S. (2017).
1. Metodologi Penelitian Kuantitatif. √ √
Surabaya: Airlangga University Press.
Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan
2. metode dan paradigma baru. Bandung: √ √
PT Rosdakarya Remaja.
Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian
3. suatu pendekatan praktik. Jakarta: √ √
Rineka Cipta.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian
Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data
4. √ √
dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta:
Deepublish.
234

Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil


5. √ √
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian
6. kuantitatif, kualitatif, dan R&D. √ √
Bandung: Alfabeta.
Syahida, A., & Irwandi, D. (2015).
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat
7. √ √
Tinggi pada Soal Ujian Nasional Kimia.
Edusains, 7(1), 77–87.
Widhiarso, W. (2010). Melibatkan Rater
8. √ √
dalam Pengembanan Alat Ukur.
BAB IV
Adhani, A., & Ilma, S. (2017).
Efektivitas Strategi Pembelajaran Brain-
1. Based Learning Terhadap Keterampilan √ √
Metakognitif. Jurnal Inovasi Pendidikan
Sains, 8(2), 1–6.
Anderson, L. W., Krathwohl, & David,
R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
2. Pembelajaran, Pengajaran, dan √ √
Asesmen : Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dempster, E. R. (2012). Comparison of
3. Exit-Level Examinations in Four African √ √
Countries. J Soc SCi, 33(1), 55–70.
Effendi, R. (2015). Konsep Revisi
Taksonomi Bloom Dan Implementasinya
4. √ √
Pada Pelajaran Matematika SMP. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1).
Fanani, M. Z. (2018). Strategi
Pengembangan Soal HOTS Pada
5. √ √
Kurikulum 2013. Edudeena, 2(1), 57–76.
https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H.
(2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di
6. √ √
Kabupaten Kotawaringin Barat Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran
2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang, 11(1), 41–50.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2012).
Taksonomi Bloom - Revisi Ranah
7. √ √
Kognitif: Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, Dan
235

Asesmen. Jurnal Pendidikan Dasar Dan


Pembelajaran, 2(2), 98–117.
Hasanah, I., Copriady, J., & Thaib, A.
(2015). Analisis Butir Soal Ujian
Semester Ganjil Pelajaran Kimia Kelas
8. √ √
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru
Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal
Online Mahasiswa, 2(1), 1–10.
Kemendikbud. (2019). Buku Penilaian
Berorientasi Higher Order Thinking
9. √ √
Skill. Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga Kependidikan.
Kurniawan, Y. N., Zulfadli, & Adhani,
A. (2021). Analisis Penilaian Akhir
Semester Pada Mata Pelajaran Biologi
10. Kelas X Berdasarkan Taksonomi √ √
Anderson Di SMA Negeri 1 Tarakan.
Borneo Journal of Biology Education,
3(1), 18–28.
Maureen, J., & Salirawati, D. (2016).
Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia
11. Akhir Semester Gasal Kelas XII SMA √ √
Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Pembelajaran Kimia, 5(6), 1–7.
Mulatsih, B. (2021). Penerapan
Taksonomi Bloom Revisi pada
12. Pengembangan Soal Kimia Ranah √ √
Pengetahuan. Jurnal Karya Ilmiah Guru,
6(1), 1–10.
Nurrada, A. (2021). Kualitas Soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan
Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X
13. MIA SMA Di Kabupaten Kotawaringin √ √
Barat Pada Semester Ganjil Tahun
Ajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah
Kanderang Tingang, 12(1), 47–55.
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment
14. and Analytical Framework. in OECD √ √
Publishing.
Pantiwati, Y., & Permana, H. (2017).
Analisis Butir Soal Oleh Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi Universitas
15. √ √
Muhammadiyah Malang (UMM)
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.
Seminar Nasional Kedua Pendidikan
236

Berkemajuan Dan Menggembirakan,


707–716.
Peraturan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan No. 24 Tahun 2016
16. √ √
Lampiran 9 Tentang Kompetensi Isi dan
Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA.
Permatasari, A., Wartono, & Kusairi, S.
(2017). Analisis Kemampuan Berpikir
17. √ √
Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosiding
Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, 2.
Prabayanti, N. M. D., Sudiana, I. K., &
Wiratini, N. M. (2018). Analisis Tes
Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru
18. √ √
Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 25–
31.
Purba, R. A. B., Susanti, N., & Rosna.
(2018). Analisis Butir Soal Ujian
19. Semester Ganjil Kimia Kelas X SMA √ √
Negeri 1 Perbaungan. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 1(1), 38–43.
Salvina, N., Sidauruk, S., & Asi, N. B.
(2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester ( PAS ) Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA
20. √ √
Negeri Di Kabupaten Seruyan Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018 /
2019. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang,
10(02), 110–126.
Syahida, A., & Irwandi, D. (2015).
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat
21. √ √
Tinggi pada Soal Ujian Nasional Kimia.
Edusains, 7(1), 77–87.
Syani, I., Sidauruk, S., & Meilliawati, R.
(2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di
22. √ √
Kabupaten Barito Timur Pada Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal
Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02),
282–299.
Yonelia, V., Haryati, S., & Azmi, J.
(2014). Analisis Butir Soal Ujian
23. Semester Genap Mata Pelajaran Kimia √ √
Kelas X IPA SMA PGRI Pekanbaru
Tahun Ajaran 2013 / 2014. Jurnal Online
237

Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan


Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2(1),
1–25.

Jakarta, 26 Oktober 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd Salamah Agung, M.A., Ph.D


NIDP. 2007078501 NIP. 197906242006042002
238

Lampiran 13. Lembar Uji Turnitin

Anda mungkin juga menyukai