SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
11160162000066
Skripsi berjudul Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Genap
Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan Ranah
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi disusun oleh Tika Reformatika Fuadi, NIM.
11160162000066, Program studi pendidikan kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan fakultas.
Yang Mengesahkan,
i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester Genap
Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan Ranah
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi yang disusun oleh Tika Reformatika Fuadi,
Nomor Induk Mahasiswa 11160162000066, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 9
Desember 2021 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.
Jakarta, 3 Januari 2022
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia
Burhanudin Milama, M.Pd 14 Januari 2022 …………..
NIP. 197702012008011011
Penguji I
Munasprianto Ramli, Ph.D 14 Januari 2022 …………..
NIP. 197910292006041001
Penguji II
Luki Yunita, M.Pd 3 Januari 2022 ………….
NIDN. 202806850
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohim
1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan waktu, ilmu, bimbingan, serta saran dalam penyusunan skripsi ini
hingga akhir.
4. Salamah Agung, M.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan waktu, ilmu, bimbingan, serta saran dalam penyusunan skripsi ini
hingga akhir.
5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik
dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
6. Para guru kimia dan staff TU di SMAN 1, SMAN 3, SMAN 6, dan SMAN 9
di Kota Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam melakukan
pengambilan data penelitian.
7. Kedua orang tua, kakak laki-laki, kedua kakak perempuan, dan adik laki-laki
penulis yang dengan penuh kesabaran mendukung penulis menyelesaikan
penulisan skripsi ini sampai akhir.
8. Teman seperbimbingan skripsi Elizza, Tita, Mas’udah, dan lainnya yang
bersedia berbagi keluh kesah, bertukar ide dan pendapat, memberi saran dan
dukungan, dan dengan sabar membantu penulis dalam penulisan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Kimia 2016, Rifdah, Tara, Devita,
Nafisah, Zulfa, Tania, Nana, Aprian, Mei, Puspa, Rahma, Lisa, Apro, Moniq,
Desty, Dina, Ifadah, Nillam, Zulfan, Ansol, Amel, Retno, Intan, Lian, Irfani,
Firda, Tia, Faris, Ade, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebut satu per satu,
yang sudah berbagi waktu, dukungan, semangat dan motivasi baik dalam
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.
10. Sahabat-sahabat terbaik (Levi, Nadia, Ken, Dewi, Anggi) dalam hidup penulis,
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi, mendengarkan keluh kesah,
memberikan waktu serta keceriaan kepada penulis.
11. Teman-teman luar biasa (Myeka, Nidaan, Dhea, Akhda, Atika, Fajri, Fia, Naya,
Fathan) yang selalu dapat memotivasi penulis agar tidak pernah menyerah.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
13. Serta penulis sendiri. Terima kasih untuk selalu berproses dan tidak pernah
menyerah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik,
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Oktober 2021
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 27
F. Uji Keabsahan Data .................................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 31
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 31
1. Hasil Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat ....................................... 31
2. Hasil Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ...... 32
B. Pembahasan ................................................................................................ 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47
A. Kesimpulan ................................................................................................. 47
B. Saran ........................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 52
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam
kehidupan. Dengan mengenyam pendidikan, manusia dapat mencapai
kesuksesan yang diinginkan (Purba, Susanti, & Rosna, 2018). Namun dalam
mencapai kesuksesan tersebut prosesnya tidaklah semudah yang terlihat, harus
melalui segala rangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak singkat. Kegiatan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada lingkungan yang
difokuskan untuk belajar dimana didalamnya terdapat interaksi antara pengajar
dan murid dilengkapi dengan sumber bahan ajar (Abroto, Prastowo, &
Anantama, 2021).
Tiga aspek penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu tujuan
pembelajaran, proses pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Ketiga aspek
ini saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan (Hasanah,
Copriady, & Thaib, 2015). Untuk menentukan tingkat keberhasilan dari proses
pembelajaran, dilakukan evaluasi pembelajaran atau penilaian. Penilaian ini
mengukur sejauh mana peserta didik paham dengan pembelajaran yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai (I.
B. T. Putra & Ritonga, 2017).
Taksonomi Bloom membagi tujuan pembelajaran kedalam tiga ranah, yang
kita ketahui sebagai ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik
(Effendi, 2015). Ranah kognitif dikelompokkan oleh Benjamin S. Bloom
menjadi enam jenjang yang diberi nama Taksonomi Bloom, yang kemudian
direvisi oleh Anderson dan diberi nama Taksonomi Bloom Revisi. Enam
jenjang ranah kognitif ini meliputi mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6)
(Wahyuni, Khaldun, & Sulastri, 2017). Kegiatan penilaian paling banyak
mengukur jenjang ranah kognitif atau kemampuan berpikir peserta didik.
1
2
Ranah kognitif yang diukur tidak terlepas dari enam jenjang ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi.
Penilaian merupakan kegiatan sistematis yang terdiri dari pengumpulan
informasi mengenai proses pembelajaran dan hasil pembelajaran peserta didik
dengan tujuan pengambilan keputusan berdasarkan pada ketentuan tertentu
(Sudarsana, Antara, & Dibia, 2020). Meskipun meluasnya pandemi
menyebabkan pembelajaran dilakukan dalam jaringan, yaitu pembelajaran
yang menggunakan teknologi infomasi dan dilakukan secara terpisah antara
peserta didik dengan pendidik dengan metode pembelajaran yang disesuaikan
(Fitriyani, Fauzi, & Sari, 2020). Penilaian dalam pembelajaran tetap harus
dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan serta dapat diputuskan hal–hal
yang akan dilakukan selanjutnya (G, Rery, & Herdini, 2017).
Kegiatan penilaian yang dilakukan diakhir pembelajaran dalam satu
semester disebut Penilaian Akhir Semester (PAS). Penilaian ini dilakukan
dengan diberikannya tes berisi soal-soal untuk mengukur dan mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan dalam
waktu yang telah ditentukan (Purba et al., 2018). Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) haruslah memiliki kualitas yang baik. Diantaranya memiliki
validitas konstruksi. Validitas konstruksi terpenuhi apabila soal-soal dalam
penilaian tersebut dapat mengukur seluruh tingkat berpikir (Maureen &
Salirawati, 2016).
Soal PAS umumnya dibuat oleh guru yang mengajar. Soal tes buatan
guru merupakan tes dimana soal-soal didalamnya dibuat dan disusun oleh guru
tersebut untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa setelah
melalui kegiatan pembelajaran (S. R. Putra, 2013). Menurut Arikunto (2013,
hlm. 160) tes buatan guru jarang menggunakan butir soal yang sudah dianalisis,
diujicobakan, dan direvisi, sehingga mempunyai reliabilitas yang sedang atau
rendah.
Sejalan dengan wawancara guru di beberapa Sekolah Menengah Atas
(SMA) negeri di Kota Waringin yang dilakukan oleh Gasela (2020). Hasil
wawancaranya menyebutkan bahwa guru membuat soal akhir semester tanpa
3
melakukan tahap analisis butir soal. Guru terburu-buru dalam membuat soal
sehingga tidak ada waku untuk melakukan analisis. Sama halnya dengan
wawancara yang dilakukan Wiratini (2018) terhadap guru di SMA
Laboratorium Undiksha Singaraja bahwa tes ulangan kenaikan kelas yang
disusun sendiri oleh guru belum pernah diujicobakan.
Tidak dilakukannya analisis terhadap soal PAS menyebabkan tidak
diketahui sebaran jenjang ranah kognitif yang diujikan. Hal ini dapat
menyebabkan tidak meratanya jenjang ranah kognitif yang diukur pada tiap
butir soal. Seperti dalam penelitian Hasanah (2015) pada analisis butir soal
Ujian Semester Ganjil Kimia Kelas XI dimana persentasi jenjang ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada tiap butir soalnya yaitu C1 15%, C2
45%, C3 40%, C4 0%, C5 0% dan C6 0%. Soal ujian tersebut hanya mengukur
kemampuan berpikir ranah C1 sampai dengan C3, sementara tidak ada soal
pada ranah C4 sampai C6. Analisis ranah kognitif pada soal PAS perlu
dilakukan agar diketahui distribusi jenjang ranah kognitif pada tiap butir soal,
sehingga soal PAS dapat menguji kemampuan berpikir peserta didik pada
berbagai tingkatan.
Berkaitan dengan kualitas soal PAS buatan guru dan agar soal PAS
dapat mengukur ranah kognitif peserta didik dalam berbagai tingkatan, maka
peneliti ingin melakukan penelitian berupa analisis terhadap soal Penilaian
Akhir Semester (PAS) pada pembelajaran daring kimia, sehingga peneliti
mengangkat judul “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Semester
Genap Tahun 2020 pada Pembelajaran Daring Kimia Kelas XI Berdasarkan
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka
dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:
1. Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) buatan guru cenderung belum
dianalisis dan diujicobakan
2. Peserta didik membutuhkan soal PAS yang dapat mengukur kemampuan
berpikir dalam berbagai tingkatan
4
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya masalah yang telah diidentifikasi diatas,
maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu:
1. Soal dianalisis berdasarkan pada distribusi jenjang ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), membuat (C6).
2. Soal yang dianalisis adalah soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester
genap mata pelajaran kimia kelas XI
3. Penelitian dilakukan di sekolah SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah
penelitian ini yaitu: Bagaimana distribusi jenjang ranah kognitif dari soal
Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun 2020 pada pembelajaran
daring kimia kelas XI di wilayah Kota Tangerang Selatan berdasarkan ranah
kognitif Taksonomi Bloom Revisi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi jenjang
ranah kognitif dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun
2020 pada pembelajaran daring kimia kelas XI berdasarkan ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat
bagi:
1. Peneliti
Diharapkan dapat membuka penelitian-penelitian baru yang berlandaskan
pada penelitian ini.
2. Guru
Memberi gambaran mengenai analisis soal penilaian pembelajaran
berdasarkan pada Taksonomi Bloom Revisi, mengetahui distribusi ranah
5
kognitif Taksonomi Bloom Revisi pada soal yang dibuat sehingga dapat
diketahui kualitas soalnya.
3. Sekolah
Adanya penelitian ini diharapkan membantu sekolah mengevaluasi soal-
soal yang telah dibuat oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dan
dapat digunakan untuk menyempurnakan pembuatan soal pada penilaian-
penilaian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penilaian
a. Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan suatu kegiatan pengambilan keputusan yang
mana dalam prosesnya terdiri dari mengumpulkan data, mengolah data,
menganalisis lalu menginterpretasikannya yang mana hasilnya akan
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Asyari, 2020).
Menurut Sudarsana (2020) penilaian adalah kegiatan sistematis
yang terdiri dari pengumpulan informasi mengenai proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran peserta didik dengan tujuan
pengambilan keputusan berdasarkan pada ketentuan tertentu.
Hasil belajar peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh kegiatan
penilaian. Pengetahuan siswa diukur secara menyeluruh dan
berkesinambungan melalui kegiatan penilaian, kemudian dibuat
keputusan berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh (Zalsalina,
Palupi, & Riyaningsih, 2020). Kegiatan penilaian ini penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, sama pentingnya dengan kurikulum
dan proses pembelajarannya (Mundia Sari & Setiawan, 2020).
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
adalah kegiatan pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik
dalam kurun waktu yang telah ditetapkan yang hasilnya digunakan
dalam pengambilan keputusan.
6
7
juga diartikan sebagai alat ukur yang objektif sehingga dapat digunakan
secara umum, yang mana tingkah laku antara satu individu dan individu
lainnya dapat diukur dan dibandingkan (Ismawati, 2012, hlm. 73). “Tes
dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang pencapaian
kompetensi yang diharapkan” (Syani, Sidauruk, & Meilliawati, 2019).
Dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa tes yaitu suatu alat ukur yang berisi
pertanyaan-pertanyaan terkait sesuatu hal yang ingin diukur yang
bersifat objektif dan hasil dari pengukuran tersebut digunakan untuk
menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.
Arifin (2014, hlm. 118–123) menyebutkan bahwa tes
berdasarkan cara pembuatannya dibagi kedalam dua jenis, yang
pertama tes yang telah dilakukan standarisasi dan yang kedua tes yang
dibuat sendiri oleh guru. Putra (2013) mengemukakan bahwa pada tes
yang dibuat oleh guru, soal-soal dalam tes tersebut dibuat sendiri oleh
guru dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui kemampuan
serta mengukur keberhasilan peserta didik pada pembelajaran yang
telah dilakukan. Sedangkan tes yang telah dilakukan standarisasi, sesuai
namanya yaitu tes yang telah dilakukan uji seperti uji validitas dan
realibilitas serta uji kelayakan penggunaan (Prabayanti et al., 2018).
Perbedaan tes standar dan tes buatan guru dipaparkan dalam
tabel berikut ini (Arikunto, 2013, hlm. 160).
5. Kimia
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi. Yang
dipahami dan dipelajari dari materi tersebut yaitu struktur, sifat, susunan,
perubahan materi beserta energi-energi yang menyertai perubahan-
perubahan tersebut (Saidah & Purba, 2013, p. 3). Hal-hal yang dipelajari
20
Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah, Copriady, dan Thaib (2015) dalam
jurnalnya “Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil Pelajaran Kimia Kelas
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa soal ujian tersebut didominasi oleh jenjang
memahami (C2) dan mengaplikasikan (C3) dengan persentasi pada ranah C1,
C2, C3, C4, C5, C6 secara berturut-turut adalah 15%, 45%, 40%, dan 0% untuk
C4, C5, dan C6.
Penelitian yang dilakukan oleh Maureen dan Salirawati (2016) dengan judul
“Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia Akhir Semester Gasal Kelas XII SMA Se-
Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hasil penelitiannya memberikan persentasi
untuk jenjang C1 sebanyak 20,29%, untuk jenjang C2 sebanyak 20,58%,
jenjang C3 sebanyak 43,17%, dan jenjang C4, C5, C6 sebanyak 15,96%.
Penelitian yang dilakukan oleh Sandra, Rery, dan Herdini (2017) dalam
jurnalnya “Analysis Of Second Semester Exam Question In Chemistry Class
XII MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic Year 2016/2017”. Hasil
penelitiannya yaitu distribusi jenjang ranah kognitif untuk ranah C1 yaitu
47,5%, ranah C2 yaitu 25%, pada ranah C3 sebesar 12,5%, dan ranah C4
sebesar 15%.
Penelitian yang dilakukan oleh Purba, Susanti, dan Rosna (2018) dengan
judul “Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil Kimia Kelas X SMA Negeri
1 Perbaungan”. Hasil penelitiannya yaitu distribusi jenjang ranah kognitif pada
soal dengan jenjang C1 sebanyak 20%, pada jenjang C2 sebanyak 45%, jenjang
C3 sebanyak 10% dan pada jenjang C4 sebanyak 25%. Tidak ada soal pada
jenjang C5 dan C6.
Penelitian yang dilakukan oleh Prabayanti, Sudiana, dan Wiratini (2018)
dalam jurnalnya “Analisis Tes Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru Mata
Pelajaran Kimia”. Hasil penelitiannya dalam menganalisis soal tes ulangan
kenaikan kelas tersebut didapatkan persentasi ranah kognitif taksonomi Bloom
untuk ranah mengingat (C1) sebesar 11,4%, ranah memahami (C2) sebesar
2,9%, ranah mengaplikasikan (C3) sebesar 82,2%, ranah menganalisis (C4) 0%,
dan ranah yang tidak diketahui jenjangnya sebanyak 2,9%.
22
C. Kerangka Berpikir
Penilaian merupakan salah satu hal yang penting dalam berlangsungnya
pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan dibawah pengawasan guru dengan
tujuan mengetahui dan mengukur tingkat kemampuan dan pemahaman peserta
didik pada materi yang telah diajarkan setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran. Selain ini, penilaian sendiri juga memiliki fungsi menentukan
keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana. Dalam hal ini,
penilaiian yang dilakukan biasa merupakan tes yang disebut dengan tes hasil
belajar. Tes ini dalam pembuatannya dibagi kedalam dua buah jenis, yaitu tes
yang telah dilakukan standarisasi atau pembakuan serta tes yang dibuat sendiri
oleh guru yang mengajar. Tes yang dibuat sendiri oleh guru cenderung belum
dianalisis dan diujicobakan. Kedua jenis tes tersebut digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif siswa atau kemampuan berpikir. Kemampuan
berpikir dikelompokkan oleh Benjamin S. Bloom kedalam enam jenjang ranah
kognitif, yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Disebutkan bahwa
tes yang baik yaitu tes yang dapat mengukur seluruh tingkat berpikir. Karena
23
itu agar soal tes dapat mengukur kemampuan berpikir peserta didik dengan
baik dilakukan analisis soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap
kelas XI mata pelajaran kimia di Tangerang Selatan. Analisis ini berdasarkan
pada ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi sehingga nantinya didapatkan
persentasi untuk masing-masing jenjang ranah kognitif pada soal. Berikut ini
kerangka berpikir pada penelitian ini:
24
Penilaian
sehingga didapatkan
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu masalah atau fenomena yang
sedang terjadi secara faktual, akurat dan sistematis (Yusuf, 2014, p. 62).
Penelitian ini menganalisis jenjang ranah kognitif Taksonomi
Bloom Revisi pada masing-masing butir soal PAS kimia Kelas XI semester
genap, sehingga pendekskripsiannya berupa gambaran secara menyeluruh
mengenai pendistribusian masing-masing ranah kognitif Taksonomi Bloom
Revisi pada soal PAS kimia kelas XI yang disajikan dengan angka-angka
persentase.
25
26
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian untuk mengukur sesuai keperluan penelitian.
Biasanya instrumen yang digunakan dalam bidang pendidikan berupa tes
ataupun nontes. Instrumen baik tes maupun nontes ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan peneliti (Purwanto, 2014, p. 56).
Pada penelitian ini digunakan instrumen berupa format check-list.
Format tersebut berisikan pilihan jenjang ranah kognitif Taksonom Bloom
Revisi untuk setiap butir soal. Diberikan tanda ceklis untuk ranah kognitif
yang sesuai pada butir soal.
Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengamat 2
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Jumlah
kk = Koefisien kesepakatan
S = Sepakat, jumlah yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2
(Arikunto, 2014, pp. 244–246).
30
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat
Penelitian ini merupakan analisis soal PAS yang dilakukan dengan
cara mencocokkan butir soal PAS dengan ranah kognitif berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi. instrumen yang dianalisis sebanyak empat buah
naskah soal dari empat sekolah yang berbeda yang telah diberi kode PAS
A, PAS B, PAS C, dan PAS D. Adapun jenjang ranah kognitif yang
dimaksud yaitu enam tingkatan kemampuan berpikir menurut Taksonomi
Bloom Revisi, yaitu C1 (remember), C2 (understand), C3 (apply), C4
(analyze), C5 (evaluate), dan C6 (create).
Data hasil analisis kemudian dilakukan validasi oleh dua orang ahli
dalam bidang pendidikan kimia untuk melakukan pengecekkan terhadap
hasil analisis dari jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom revisi pada
masing-masing butir soal. Hasil validasi oleh kedua pengamat kemudian
dihitung nilai Koefisien Kesepakatan (KK) untuk mengetahui reliabilitas
hasil analisisnya. Setelah dilakukan perhitungan nilai KK tersebut
direkapitulasi berdasarkan kategori kappa. Hasil perhitungannya
ditunjukkan oleh Tabel 4.1 dan lebih lengkapnya dapat dilihat di
Lampiran 11.
Koefisien Kesepakatan
Instrumen Kategori
(KK)
PAS A 0,80 Sangat Baik
PAS B 0,92 Sangat Baik
PAS C 0,95 Sangat Baik
PAS D 0,93 Sangat Baik
31
32
20.0%
15.0% 32.9% 32.1%
10.0% 24.3%
5.0% 10.7% 0% 0%
0.0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Ranah Kognitif
Pada Gambar 4.1, dapat dilihat distribusi jenjang ranah kognitif pada
keempat naskah soal PAS yang telah dianalisis. Proporsi masing-masing
jenjang ranah kognitif yang dihasilkan berbeda-beda. Berdasarkan hasil
analisis, hanya terdapat empat jenjang ranah kognitif yang ditemukan pada
naskah soal PAS, yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4). Jenjang ranah kategori
memahami (C2) memiliki persentasi terbesar yaitu 32,9%. Sementara
33
1, 2, 3,
4, 5, 7,
9, 12, 8, 10,
31, 32,
13, 15, 11, 14,
33, 35, 6, 16,
PAS B 18, 20, 17, 19,
36, 37, 24, 30
21, 22, 25, 26,
39, 40
23, 27, 29
28, 34,
38
Ʃ 8 19 9 4 0 0
% 20% 47,5% 22,5% 10% 0% 0%
2, 11,
9, 10, 13, 15, 1, 3, 5,
12, 23, 16, 17, 6, 7, 8, 4, 14,
PAS C 28, 29, 18, 22, 19, 20, 21, 25,
32, 36, 30, 31, 24, 26, 35
39, 40 33, 37, 27, 34
38
Ʃ 10 13 12 5 0 0
% 25% 32,5% 30% 12,5% 0% 0%
4, 5,
3, 7, 17, 10, 11,
1, 2, 6,
18, 20, 12, 14, 9, 13,
PAS D 8, 21,
26, 27, 15, 16, 25
24, 28
29, 30 19, 22,
23
Ʃ 9 7 11 3 0 0
% 30% 23,33% 36,67% 10% 0% 0%
B. Pembahasan
Kegiatan Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
peserta didik paham dengan pembelajaran yang telah diajarkan. Penilaian yang
dilaksanakan diakhir pembelajaran diantaranya disebut dengan Penilaian Akhir
Semester (PAS) yang dilaksanakan setelah pembelajaran selama satu semester
terlaksana. Soal PAS buatan guru cenderung tidak melalui tahap analisis dan
uji coba soal, hal ini menyebabkan tidak diketahuinya sebaran ranah kognitif
yang diuji pada tiap butir soal. Penelitian ini menganalisis soal PAS Kimia
36
60%, 60%. Persentasi untuk ranah kognitif C4 sebesar 4% dan tidak ada soal
dengan ranah C5 dan C6.
Distribusi jejang ranah kognitif soal PAS kimia kelas XI semester genap
yang diteliti tidak merata, soal-soal hanya terdistribusi pada empat ranah
kognitif, yaitu C1, C2, C3 dan C4. Soal tidak terdistribusi pada dua ranah
lainnya, yaitu C5 dan C6. Nurrada (2021) menyebutkan bahwa tidak meratanya
distribusi ranah kognitif pada soal penilaian akhir semester yang diteliti tidak
sesuai dengan teori yang ada. Perbandingan persentasi untuk masing-masing
ranah kognitif pada soal tingkat SMA yang baik menurut Purba (2018) adalah
ranah C1, C2 sebesar 30%, ranah C3, C4 sebesar 40% dan ranah C5, C6 sebesar
30%.
Ranah kognitif yang tidak merata dapat disebabkan oleh capaian
kompetensi yang dibutuhkan. Capaian kompetensi tingkat kognitif siswa untuk
Penilaian Akhir Semester (PAS) Kimia Kelas XI disebutkan dalam KD 3.10
sampai KD 3.14, dimana kemampuan yang ingin diukurnya ada pada ranah C1
sampai C4 (Permendikbud, 2016). Tidak meratanya distribusi ranah kognitif
juga ditemukan pada soal UN tahun 2013 yang dianalisis oleh Syahida (2015)
dimana soal UN tersebut mengukur kemampuan berpikir peserta didik pada
ranah C1, C2, C3 dan C4 saja, tidak ada soal dengan ranah C5 dan C6. Dapat
dilihat bahwa soal-soal penilaian lebih banyak mengukur ranah kognitif C1,
C2, C3, sedangkan hanya sedikit yang mengukur ranah kogitif tingkat tinggi
C4, C5, dan C6. Seperti yang dikemukakan (Dempster, 2012) dalam
penelitiannya di empat negara bahwa pertanyaan yang mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada ujian di beberapa negara jumlahnya sedikit.
Naskah soal pertama diberi kode PAS A. Soal PAS berjumlah 30 soal
berbentuk pilihan ganda dengan materi asam basa, Ksp, dan koloid. Hasil
analisis jenjang ranah kognitifnya didominasi oleh ranah C3 sebanyak 43,33%
dengan banyak soal 13 soal. Ranah kognitif mengaplikasikan (C3) yaitu
kemampuan menggunakan suatu cara atau metode dalam menyelesaikan suatu
masalah yang ada (Anderson et al., 2010, p. 116). Soal-soal dengan ranah C3
pada Penilaian Akhir Semester (PAS) yang diteliti kebanyakan meminta
38
peserta didik untuk menghitung nilai dari pH dan ksp. Sesuai dengan capaian
kompetensinya dimana dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.12 disebutkan
perhitungan pH (Permendikbud, 2016). Salah satu contoh soal dengan ranah
C3 pada soal PAS adalah sebagai berikut.
Contoh Soal.
Sebanyak 13 soal yang mana hampir setengahnya dari total keseluruan soal
sebanyak 30 soal pada PAS A memiliki ranah kognitif C3, artinya pengajar
lebih banyak mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan (C3)
daripada kemampuan berpikir lainnya. Soal-soal pada PAS A lebih banyak
menanyakan nilai pH dan nilai Ksp yang mana memerlukan kemampuan ranah
C3, diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan pemahaman konsep asam-basa, Ksp,
dan koloid, pengertian teori-teori asam-basa dan koloid, dan tiga butir soal
yang membutuhkan kemampuan analisis (C4).
Sama halnya dengan PAS A, soal PAS D yang juga berisi 30 soal dengan
materi yang sama memiliki persentasi jenjang C3 paling banyak diantara
jenjang kognitif yang lain, yaitu sebesar 36,67% dengan jumlah soal 11 soal.
Sementara persentasi C1, C2, dan C4 berturut-turut adalah 30%, 23,33%, dan
10% dengan jumlah soal massing-masing 9 soal, 7 soal dan 3 soal. Untuk
jenjang C5 dan C6 tidak ditemukan pada soal. Hal ini sejalan dengan penelitian
pada soal ulangan kenaikan kelas buatan guru yang dilakukan oleh Wiratini
(2018) dimana jenjang kognnitif kategori mengaplikasikan (C3) memiliki
persentasi terbanyak sebesar 82,8%, diikuti oleh kategori mengingat (C1)
sebesar 11,4%, memahami (C2) sebesar 2,9%, menganalisis (C4) 0%, dan
indikator yang tidak diketahui ranah kognitifnya adalah 2,9%.
Pada soal PAS D, pengajar juga lebih banyak mengukur kemampuan peserta
didik pada ranah C3, sementara masih sedikit soal pada ranah tingkat tinggi
seperti C4, bahkan tidak muncul soal-soal pada ranah C5 dan C6. Ranah paling
banyak kedua yang muncul yaitu ranah C1. Ranah kognitif C1 merupakan
kemampuan berpikir awal yang harus dimiliki peserta didik sebelum dapat
menjawab soal pada ranah kognitif yang lebih tinggi. Peserta didik tidak akan
begitu kesulitan menjawab soal yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir
yang lebih tinggi apabila dapat menjawab soal pada ranah ini (Maureen &
Salirawati, 2016). Contoh soal dengan ranah C1 pada soal PAS tersebut adalah
sebagai berikut.
Contoh Soal.
40
Berbeda dengan kedua soal PAS yang telah dibahas sebelumnya yang lebih
banyak berisi soal perhitungan pH dan Ksp, soal PAS B lebih banyak
menanyakan soal-soal pemahaman konsep. Hal ini sesuai dengan capaian
kompetensi dimana ranah C2 merupakan yang paling banyak diukur pada
materi PAS kimia kelas XI semester genap, yaitu pada KD 3.10 “Menjelaskan
konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan”, KD 3.12 “Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan
peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup”, dan KD 3.14
“Mengelompokkan berbagai tipe koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid
dalam kehidupan berdasarkan sifaat-sifatnya” (Permendikbud, 2016).
Ranah kognitif kategori memahami (C2) merupakan kemampuan
mengaitkan atau mengintegrasikan pengetahuan yang telah tersimpan dalam
ingatan dengan pengetahuan yang baru diterima, kemudian dapat menjelaskan
kembali maknanya (Effendi, 2015). Kemampuan memahami (understanding)
mengharuskan siswa untuk tidak hanya mengingat pengetahuan yang
dimilikinya, melainkan memahami maknanya sehingga dapat mendeskripsikan
dan memberikan contoh terkait materi tersebut (Kemendikbud, 2019). Salah
satu contoh soal pada ranah C2 adalah sebagai berikut.
Contoh Soal.
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jenjang ranah
kognitif dari soal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester genap tahun
2020 pada pembelajaran daring kimia kelas XI berdasarkan ranah kognitif
Taksonomi Bloom Revisi. Berdasarkan data yang ada dan hasil pembahasan
dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi ranah kognitif pada soal PAS
kimia kelas XI tidak merata, Soal PAS kimia kelas XI tidak terdistribusi ke
seluruh ranah kognitif. Dari total enam ranah kognitif, soal PAS hanya
terdistribusi hanya pada empat ranah, yaitu ranah C1, C2, C3 dan C4, soal
PAS tidak terdistribusi pada dua ranah kognitif lainnya, yaitu C5 dan C6.
Masing-masing persentasinya ranah C1 sebesar 24,3%, ranah C2 sebesar
32,9%, ranah C3 sebesar 32,1% dan ranah C4 sebesar 10,7%. Sementara
pada ranah kognitif C5 dan C6 masing-masing sebanyak 0%. Tidak ada soal
pada ranah kognitif C5 dan C6.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa yang peneliti dapat sarankan
antara lain:
1. Guru kimia hendaknya lebih memperhatikan kembali sebaran jejang
ranah kognitif pada soal penilaian akhir semester ketika membuat soal
agar soal tersebut dapat mengukur seluruh kemampuan berpikir peserta
didik.
2. Bagi peneliti berikutnya hendaknya melakukan penelitian terkait
pengembangan soal berdasarkan taksonomi bloom revisi.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
49
G, C. E. S., Rery, R. U., & Herdini. (2017). Analysis Of Second Semester Exam
Questions In Chemistry Class XII MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic Year
2016 / 2017. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, 4(2), 1–13.
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H. (2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di
Kabupaten Kotawaringin Barat Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran
2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 41–50.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2012). Taksonomi Bloom - Revisi Ranah Kognitif:
Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen. Jurnal
Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 2(2), 98–117.
Hasanah, I., Copriady, J., & Thaib, A. (2015). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun
Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal Online Mahasiswa, 2(1), 1–10.
Ismawati, E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa & Sastra. Yogyakarta:
Ombak.
Kemendikbud. (2019). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skill.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kurniawan, Y. N., Zulfadli, & Adhani, A. (2021). Analisis Penilaian Akhir
Semester Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Taksonomi
Anderson Di SMA Negeri 1 Tarakan. Borneo Journal of Biology Education,
3(1), 18–28.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data
dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Maureen, J., & Salirawati, D. (2016). Analisis Kualitas Soal Ujian Kimia Akhir
Semester Gasal Kelas XII SMA Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Pembelajaran Kimia, 5(6), 1–7.
Mulatsih, B. (2021). Penerapan Taksonomi Bloom Revisi pada Pengembangan Soal
Kimia Ranah Pengetahuan. Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(1), 1–10.
Mundia Sari, K., & Setiawan, H. (2020). Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Melaksanakan Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 900.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.478
Nurrada, A. (2021). Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru
Mata Pelajaran Kimia Kelas X MIA SMA Di Kabupaten Kotawaringin Barat
Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang, 12(1), 47–55.
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical Framework. in OECD
Publishing.
50
Pantiwati, Y., & Permana, H. (2017). Analisis Butir Soal Oleh Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi. Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan
Dan Menggembirakan, 707–716.
Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 Lampiran
9 Tentang Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA. (n.d.).
Permatasari, A., Wartono, & Kusairi, S. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosiding Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM,
2.
Prabayanti, N. M. D., Sudiana, I. K., & Wiratini, N. M. (2018). Analisis Tes
Ulangan Kenaikan Kelas Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 25–31.
Purba, R. A. B., Susanti, N., & Rosna. (2018). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Ganjil Kimia Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 1(1), 38–43.
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, I. B. T., & Ritonga, P. S. (2017). Analisis Butir Soal Ujian Semester Ganjil
Pelajaran Kimia Kelas X Di SMA / MA Sekecamatan Pekaitan. Jurnal
Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1(1), 25–32.
Putra, S. R. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva
Press.
Ristiyani, E., & Bahriah, E. S. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Di SMAN
X Kota Tangerang Selatan, 2(1), 18–29.
Rustam, A., Sari, E. D. K., & Yunita, L. (2018). Statistika Pengukuran dan
Pendidikan, Analisis Menggunakan SPSS, Iteman, dan Lisrel. Ciputat: PT.
Ilham Sejahtera Persada.
Saidah, A., & Purba, M. (2013). Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Salvina, N., Sidauruk, S., & Asi, N. B. (2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester ( PAS ) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA
Negeri Di Kabupaten Seruyan Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018 / 2019.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02), 110–126.
Sudarsana, K. N. ., Antara, P. ., & Dibia, I. . . (2020). Kelayakan Instrumen
Penilaian Keaktifan Belajar PPKn. Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 8(2),
150–158.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
51
Alfabeta.
Syahida, A., & Irwandi, D. (2015). Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Soal Ujian Nasional Kimia. Edusains, 7(1), 77–87.
Syani, I., Sidauruk, S., & Meilliawati, R. (2019). Kualitas Soal Penilaian Akhir
Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di
Kabupaten Barito Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 10(02), 282–299.
Wahyuni, E. S., Khaldun, I., & Sulastri. (2017). Analisis Soal-Soal Ujian Materi
Stoikiometri SMA Negeri Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 5(2), 73–79. https://doi.org/10.24815/jpsi.v5i2.9820
Widhiarso, W. (2010). Melibatkan Rater dalam Pengembanan Alat Ukur.
Yonelia, V., Haryati, S., & Azmi, J. (2014). Analisis Butir Soal Ujian Semester
Genap Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA PGRI Pekanbaru Tahun
Ajaran 2013 / 2014. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, 2(1), 1–25.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan
(Pertama). Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Zalsalina, R., Palupi, G., & Riyaningsih, D. (2020). Penilaian Keterampilan Abad
Ke-21. Prosiding Seminar Nasional V 2019, 340–346.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
52
53
Lampiran 9. Lembar Validasi Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI
Lembar Validasi Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! C2 √
86
2 26 mL
3 25 L
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah .... (Mr NaOH = 40)
A. 20 %
B. 25 %
C. 40 %
D. 62,5 %
E. 75%
8. Titrasi 25 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HNO3 0,1 M menurut reaksi : C3 √
KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
Grafik yang terjadi pada reaksi tersebut adalah….
B. 0,065 M
C. 0,070 M
D. 0,130 M
E. 0,200 M
11. Sebanyak 0,1 mol larutan asam asetat dicampur dengan 49 gram kalium asetat. C3 √
pH larutan penyangga yang terbentuk adalah….(Kaasamasetat = 1 x 10-5,
Mrkaliumasetat = 98)
A. 2 – log 6
B. 5 – log 5
C. 6 – log 5
D. 6 – log 2
E. 10 + log 6
12. Perhatikan tabel berikut ini: C4 √
pH Tabung
I II III IV V
Perlakuan
Kondisiawal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+sedikitasam 1,0 1,0 2,4 4,6 1,5
+ sedikitbasa 8,5 8,1 9,8 5,0 9,6
Tabung yang berisi larutan penyangga adalah….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
13. Terdapat larutan berikut: C2 √
91
Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 NH4Cl Merah Merah
2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya
adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 2, 4, dan 5
16. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan C3 √
NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x10-5, maka pH larutan setelah dicampur
adalah….
A. 2
B. 4
C. 5
D. 6
E. 9
17. Perhatikan persamaan reaksi berikut! C2 √
(1) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
(2) CN- + H2O ↔ HCN + OH-
(3) Al3+ + 3H2O ↔ Al(OH)3 + 3H+
(4) NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
93
E. asam asetat
24. Diberikan contoh larutan asam dan basa berikut C2 √
1) NaOH
2) CH3COOH
3) H2SO4
4) H3PO4
5) Ca(OH)2
6) HCl
Yang termasuk larutan basa kuat adalah…
A. H3PO4 dan HCl
B. NaOH dan Ca(OH)2
C. CH3COOH dan H3PO4
D. H2SO4 dan Ca(OH)2
F. CH3COOH dan HCl
25. CH3COOH + H2O ↔ H3O+ + CH3COO- C2 √
Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat adalah….
A. CH3COOH and CH3COO-
B. H3O+ and H2O
C. H3O+ and CH3COOH
D. CH3COO- and H2O
E. CH3COO-
26. Data indicator pH yang digunakan : C4 √
Perubahan
Indicator pH Colour range
Warna
Methyl orange 3,1 – 4,4 Red – yellow Yellow
Methyl red 4,2 – 6,3 Red – yellow Yellow
96
Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
A. 1 and 2 D. 2 and 4
B. 1 and 3 E. 3 dan 5
C. 2 and 3
28. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... C3 √
A. 3 – log 2
B. 3 – log 3
C. 4 – log 4
D. 2 – log 3
E. 2 – log 2
97
29. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : C2 √
Larutan P Q R S T
Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan
Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah … .
A. P dan S
B. Q dan S
C. P dan R
D. S dan T
E. Q dan T
30. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi HA adalah…. C3 √
A. 0,1 M
B. 0,01 M
C. 0,001 M
D. 0,0001 M
E. 0,00001 M
31. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH 0,1 M. molaritas C3 √
asam sulfat adalah….
A. 1 M D. 0,15 M
B. 0,5 M E. 0,05 M
C. 0,2 M
98
32. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida adalah…. C2 √
A. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
B. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
C. Na3SO4 + H2O
33. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl 0,15 M sebagai C2 √
berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
34. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan indicator pp diberikan C3 √
data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada percobaan….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
99
38. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hidroksida termasuk dalam reaksi C2 √
penyangga….
A. Asam
B. Basa
C. Netral
D. Asam lemah
E. Basa lemah
39. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam 100mL larutan C3 √
CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan larutan CH3COONa 0,5 M
sebanyak….
A. 100 mL
B. 50 mL
C. 10 mL
D. 5 mL
E. 1 mL
40. Perhatikan senyawa/ ion berikut: C2 √
1) H2CO3 4) HCO3-
-
2) HSO4 5) HPO4-
3) H2PO4-
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga dalam cairan intrasel
adalah….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 5
F. 3 dan 5
101
46. Sebanyak 10,7gram NH4Cl dilarutkan dalam air hingga bervolume 0,5L, pH C3 √
larutan tersebut adalah….(Kb=10-5) (ArN=14,H=1, Cl=35,5)
A. 5 – log 2 D. 9 + log 2
B. 5 E. 9
C. 5 + log 2
47. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … C3 √
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
48. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen adalah … C2 √
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
49. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 ml larutan NaOH, C3 √
maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
50. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer dengan pH > 7 adalah C4 √
…
A. 50 ml NH4OH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
B. 50 ml NH4OH(aq) 0,1 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
103
E. HF
57. Diketahui reaksi: C2 √
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
58. Dari reaksi: C2 √
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
59. Pada reaksi: C2 √
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
A. ion Ag+ menerima proton dari NH3
B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
106
60. Campuran larutan HCl 0,1M dengan larutan NH4OH 0,2 M [Kb = 1 x 10–5] C3 √
mempunyai pH = 9, maka perbandingan volum HCl dengan volum NH4OH
adalah …
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
61. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 5, maka ke dalam 50 ml C3 √
–5
larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 1 x 10 ) harus ditambahkan larutan NaOH 0,5
M sebanyak …
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 20 ml
E. 25 ml
62. Campuran di bawah ini harga pH = pKa … C4 √
A. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
B. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M
C. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
D. 50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
E. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
63. Garam berikut dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah … C2 √
A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
107
B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
69. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air adalah larutan... C2 √
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
E. KCN
70. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna darah adalah... C1 √
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
71. Pasangan basa konjugasidari HCO3- adalah.. C1 √
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
72. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. C2 √
A. KOH
B. NaOH
C. Mg(OH)2
D. Al(OH)3
CH3COOH
109
73. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan menggunakan kertas lakmus C2 √
berikut:
Lakmus
Larutan Lakmus Merah
Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-turut adalah ….
A. asam, basa, dan netral
B. asam, netral, dan basa
C. basa, asam, dan netral
D. basa, netral, dan asam
E. netral, asam, dan basa
74. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi ( ) berikut ini adalah …. C1 √
A. asam kuat memiliki = 1
B. basa kuat memiliki = 0
C. asam lemah memiliki = 1
D. basa lemah memiliki = 0
E. dalam larutan, asam kuat tidak terionisasi
75. Harga pH 200 mL larutan HCl 0,001 M adalah …. C3 √
A. 11
B. 9
C. 7
D. 5
E. 3
76. Harga pH 500 mL larutan NH4OH 0,001 M (Kb=10-5) adalah …. C3 √
A. 2
B. 4
110
C. 6
D. 8
E. 10
77. Perhatikan harga pH beberapa larutan berikut: C2 √
Konsentrasi
Larutan pH
(M)
HCl 0,1 1
CH3COOH 0,1 3
CH3COOH
dan 0,1 5
CH3COONa
NH4OH dan
0,1 9
NH4Cl
NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13
berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan urutan pH dari yang terkecil sampai
terbesar berturut-turut adalah ….
A. asam kuat – asam lemah – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
B. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
C. penyangga asam – penyangga basa – asam kuat – asam lemah – basa lemah
– basa kuat
D. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – basa lemah – basa kuat –
penyangga basa
E. asam lemah – penyangga asam – asam kuat – basa lemah – penyangga basa
– basa kuat
111
78. Nilai pH untuk air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum adalah …. C1 √
A. 1
B. 4
C. 7
D. 10
E. 13
79. Perhatikan data hasil percobaan berikut: C2 √
Molarit
Larutan Garam pH
as
NaCl 0,1 7
CH3COONa 0,1 9
Na2SO4 0,1 7
NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
E. KBr dan NaCl
80. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis C4 √
adalah ….
A. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
B. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
C. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
D. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
E. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
112
C. 7 menjadi 13 + log 3
D. 10 menjadi 3
E. 12 menjadi 4
88. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam darah manusia adalah C1 √
….
A. CH3COOH dan CH3COONa
B. NH4Cl dan NH4OH
C. H2CO3 dan HCO3-
D. NH3 dan NH4+
E. H2S dan BaS
89. Perhatikan gambar alat percobaan titrasi berikut: C1 √
(3)
(2)
(1)
(4)
(5)
(6)
115
0 10 20 30
Volume (mL)
Materi : KSP
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam AgCl 0,1 M C3 √
adalah….
A. 5 x 10-13 mol/L
B. 1 x 10-12 mol/L
C. 2 x 10-12 mol/L
D. 5 x 10-9 mol/L
E. 1 x 10-8 mol/L
2. Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M, masing-masing dimasukkan ke dalam C4 √
5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung S2-, PO42-, CrO42-, Br- dan
SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp
Ag2S = 2 x 10-49
Ag3PO4 = 1 x 10-20
117
Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr = 5 x 10-13
Ag2SO4 = 3 x 10-5
Maka garam yang akan larut adalah ....
A. Ag2S dan Ag3PO4
B. Ag2S danAgBr
C. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
D. Ag3PO4 danAgBr
E. AgBrdan Ag2SO4
3. Sebanyak 100 mL larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan kedalam 100 mL larutan C3 √
Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp
MgCO3 = 3 x 10-8 dan Ar Mg = 24, C = 12, O = 16 adalah….
A. 1,68 gram
B. 3,36 gram
C. 6,72 gram
D. 8,40 gram
E. 84,00 gram
4. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 0,008 M kedalam larutan garam C3 √
uji terbentuk ditetesi larutan encer FeCl2 dan dihentikan pada saat larutan tepat
jenuh tepat akan mengendap Fe(OH)2. Kalau Ksp Fe(OH)2= 6 x 10-16, Kw = 10-
14
, Ka = 10-5, maka konsentrasi [Fe2+] pada saat tepat jenuh adalah ….
A. 1 x 10-4 M
B. 1,5 x 10-4 M
C. 2 x 10-4 M
D. 2,5 x 10-4 M
E. 3 x 10-4 M
5. Kelarutan Ag3PO4 adalah s mol/L. maka Ksp dari Ag3PO4…. C2 √
118
A. S2 D. 27s4
3
B. 4s E. 108s5
4
C. 9s
6. Garam yang mempunyai rumus Ksp 27s4 adalah.... C2 √
A. AgCl D. AgBr
B. Al(OH)3 E. BaF2
C. Ag3PO4
7. Kelarutan PbI2 (Ksp=1,6x10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1M adalah…. C3 √
A. 2.10-3 D. 4.10-4
B. 4.10-3 E. 8.10-4
-4
C. 2.10
8. Garam perak berikut yang paling mudah larut adalah…. C4 √
A. AgCl (Ksp=1x10-10)
B. AgBr (Ksp=5x10-13)
C. Ag2SO4 (Ksp=5x10-13)
D. AgI (Ksp=1x10-10)
E. Ag2CrO4 (Ksp=4x10-18)
9. Kelarutan garam CaF2 adalah s = 5 mol/lt, hasilkali kelarutan garam tersebut C3 √
adalah …
A. s2
B. 4s3
C. 9s3
D. 27s4
E. 108s5
10. Harga Ksp PbI2 = 1,08 x 10–10, maka kelarutan PbI2 dalam air adalah … C3 √
A. 1,0 x 10–3 mol/lt
B. 1,5 x 10–3 mol/lt
C. 2,0 x 10–4 mol/lt
119
A. Ksp = Qsp
B .Ksp > Qsp
C. Ksp < Qsp
D. Ksp ≥ Qsp
E. Ksp ≤ Qsp
16. Pada suatu larutan akan terjadi pengendapan jika …. C2 √
A. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 0
B. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 1
C. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) < Ksp
D. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = Ksp
E. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) > Ksp
17. Bila kelarutan perak klorida, AgCl ialah s mol/L, maka Ksp zat tersebut adalah C3 √
….
2
A. s
B. 4 s3
C. 16 s4
D. 27 s4
E. 108 s5
18. Jika kelarutan AgI sebesar 10-8 M , maka harga Ksp AgI adalah …. C3 √
A. 10-12
B. 10-13
C. 10-14
D. 10-15
E. 10-16
19. AgCl merupakan senyawa yang sukar larut dalam air. Penambahan NaCl dalam C2 √
larutan AgCl akan mengakibatkan ….
A. kelarutan AgCl semakin kecil
B. kelarutan AgCl tidak berubah
121
Materi : Koloid
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: C1 √
1. penambahan tawas pada pengolahan air minum;
2. norit untuk obat diare;
3. penyaringan debu pabrik;
4. pemutihan gula; dan
5. proses cuci darah.
Sifat koagulasi koloid ditunjukkan dalam contoh nomor….
A. 1
122
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Berikut ini adalah beberapa sifat koloid: C1 √
1. efek Tyndall;
2. gerak brown;
3. elektroforesis;
4. adsorbs; dan
5. koagulasi.
Proses terbentuknya delta di muara sungai merupakan penerapan dari sifat koloid
nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
3. Berikut ini beberapa sifat koloid: C1 √
1. dialisis;
2. koagulasi ;
3. adsorbsi ;
4. efek Tyndall ; dan
5. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan memanaskan putih telur
merupakan penerapan sifat koloid, berturut-turut….
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
123
C. 3 dan 2
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
4. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: C1 √ C2
(1) H2S ditambahkan kedalam endapan NiS
(2) Sol logam dibuat dengan cara busur bredig
(3) Larutan Ag NO3 diteteskan kedalam larutan HCl
(4) Larutan FeCl3 diteteskan kedalam air mendidih
(5) Agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
5. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah…. C1 √
Sifat koloid Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Koloid pelindung Penambahan tawas pada penjernihan air
B. Dialisis Mesin pencuci darah
C. Efek Tyndall Penyaring asap pabrik
D. Koagulasi Menghilangkan bau badan
E. Adsorpsi Gelatin padaeskrim
6. Data tentang koloid yang tepat adalah…. C1 √
Fase terdispersi Medium pendispersi Jenis koloid
A. Padat Cair Emulsi
B. Cair Gas Sol
C. Gas Cair Gel
124
B. proses Bredig
C. reaksi redoks
D. reaksi pemindahan
E. hidrolisis
20. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … C2 √
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
21. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … C1 √
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
22. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel kasar menjadi C1 √ C2
partikel-partikel koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
23. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi pembuatannya... C1 √ C2
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
128
E. Sol NiS
24. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... C1 √
A. Dialisis
B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
25. Pembuatan partikel koloid dengan memecah partikel kasar (suspensi) menjadi C1 √ C2
partikel koloid disebut ….
A. penggantian pelarut
B. kondensasi
C. koagulasi
D. dispersi
E. dialisis
26. Sistem koloid cair dalam cair disebut …. C1 √
A. Aerosol
B. busa padat
C. gel
D. sol
E. emulsi
27. Pembentukan delta sungai merupakan contoh sifat koloid …. C1 √
A. Adsorpsi
B. Dialisis
C. Koagulasi
D. Efek Tyndall
E. Gerak brown
28. Pernyataan yang benar untuk sol liofob adalah …. C1 √
A. stabil
129
Lembar Validasi Instrumen Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Pada Soal PAS Semester Genap
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! C2
(1) HSO4- (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + SO42- (aq)
(2) H2O (aq) + S2- (aq) ↔ OH- (aq) + HS- (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya adalah….
F. HSO4- dengan SO42-
G. HSO4- dengan H2O
H. OH- dengan HS
131
I. 12 + log 2
J. 12 + log 4
5. Gas HCl murni, 12 mL ditiupkan kedalam 250 mL air sehingga seluruh gas larut C3
dan tidak merubah volume air. Tekanan gas semula 76 cmHg dan temperaturnya
270C. Jika tetapan gas ideal adalah R=0,08L.atm/mol.K, log 2 = 0,30, maka pH
larutan HCl adalah….
F. 1,40
G. 2,40
H. 2,47
I. 3,20
J. 3,41
6. Kedalam 100 mL aquades dilarutkan 0,855 gram Ba(OH)2. pH larutan tersebut C3
adalah…. (MrBa(OH)2 =171)
F. 2
G. 2 - Log 5
H. 10 + log 5
I. 12 + Log 5
J. 13 + Log 5
7. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL C3
dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 26 mL
2 26 mL
3 25 L
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah .... (Mr NaOH = 40)
F. 20 %
G. 25 %
133
H. 40 %
I. 62,5 %
J. 75%
8. Titrasi 25 mL larutan KOH 0,1 M dengan larutan HNO3 0,1 M menurut reaksi : C3
KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
Grafik yang terjadi pada reaksi tersebut adalah….
H. 0,070 M
I. 0,130 M
J. 0,200 M
11. Sebanyak 0,1 mol larutan asam asetat dicampur dengan 49 gram kalium asetat. C3
pH larutan penyangga yang terbentuk adalah….(Kaasamasetat = 1 x 10-5,
Mrkaliumasetat = 98)
F. 2 – log 6
G. 5 – log 5
H. 6 – log 5
I. 6 – log 2
J. 10 + log 6
12. Perhatikan tabel berikut ini: C3
pH Tabung
I II III IV V
Perlakuan
Kondisiawal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+sedikitasam 1,0 1,0 2,4 4,6 1,5
+ sedikitbasa 8,5 8,1 9,8 5,0 9,6
Tabung yang berisi larutan penyangga adalah….
F. I
G. II
H. III
I. IV
J. V
13. Terdapat larutan berikut: C2
(1) 25 mL CH3COOH 0,1 M
136
Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
C. 1 and 2 D. 2 and 4
D. 1 and 3 E. 3 dan 5
F. 2 and 3
28. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... C3
F. 3 – log 2
G. 3 – log 3
H. 4 – log 4
I. 2 – log 3
J. 2 – log 2
29. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : C2
Larutan P Q R S T
142
Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan
Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah … .
F. P dan S
G. Q dan S
H. P dan R
I. S dan T
J. Q dan T
30. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi HA adalah…. C3
F. 0,1 M
G. 0,01 M
H. 0,001 M
I. 0,0001 M
J. 0,00001 M
31. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH 0,1 M. molaritas C3
asam sulfat adalah….
D. 1 M D. 0,15 M
E. 0,5 M E. 0,05 M
F. 0,2 M
32. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida adalah…. C2
D. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
E. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
143
F. Na3SO4 + H2O
33. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl 0,15 M sebagai C2
berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
D. 1 D. 4
E. 2 E. 5
F. 3
34. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan indicator pp diberikan C3
data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada percobaan….
D. 1 D. 4
E. 2 E. 5
F. 3
144
38. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hidroksida termasuk dalam reaksi C2
penyangga….
F. Asam
G. Basa
H. Netral
I. Asam lemah
J. Basa lemah
39. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam 100mL larutan C3
CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan larutan CH3COONa 0,5 M
sebanyak….
G. 100 mL
H. 50 mL
I. 10 mL
J. 5 mL
K. 1 mL
40. Perhatikan senyawa/ ion berikut: C2
1) H2CO3 4) HCO3-
-
2) HSO4 5) HPO4-
3) H2PO4-
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga dalam cairan intrasel
adalah….
F. 1 dan 2
G. 1 dan 3
H. 1 dan 4
I. 2 dan 5
L. 3 dan 5
146
46. Sebanyak 10,7gram NH4Cl dilarutkan dalam air hingga bervolume 0,5L, pH C3
larutan tersebut adalah….(Kb=10-5) (ArN=14,H=1, Cl=35,5)
C. 5 – log 2 D. 9 + log 2
D. 5 E. 9
F. 5 + log 2
47. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … C3
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
48. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen adalah … C2
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
49. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 ml larutan NaOH, C3
maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
50. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer dengan pH > 7 adalah C4
…
A. 50 ml NH4OH(aq) 0,2 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
B. 50 ml NH4OH(aq) 0,1 M + 50 ml HCl(aq) 0,1 M
148
E. HF
57. Diketahui reaksi: C2
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
58. Dari reaksi: C2
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
59. Pada reaksi: C2
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
A. ion Ag+ menerima proton dari NH3
B. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
C. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
D. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
E. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
151
60. Campuran larutan HCl 0,1M dengan larutan NH4OH 0,2 M [Kb = 1 x 10–5] C3
mempunyai pH = 9, maka perbandingan volum HCl dengan volum NH4OH
adalah …
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
61. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 5, maka ke dalam 50 ml C3
–5
larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 1 x 10 ) harus ditambahkan larutan NaOH 0,5
M sebanyak …
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 20 ml
E. 25 ml
62. Campuran di bawah ini harga pH = pKa … C4
A. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
B. 100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M
C. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
D. 50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
E. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NH4OH 0,1 M
63. Garam berikut dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah … C2
A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
152
B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
69. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air adalah larutan... C2
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
E. KCN
70. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna darah adalah... C1
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
71. Pasangan basa konjugasi dari HCO3- adalah.. C1
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
72. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. C2
F. KOH
G. NaOH
H. Mg(OH)2
I. Al(OH)3
J. CH3COOH
154
73. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan menggunakan kertas lakmus C2
berikut:
Lakmus
Larutan Lakmus Merah
Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-turut adalah ….
F. asam, basa, dan netral
G. asam, netral, dan basa
H. basa, asam, dan netral
I. basa, netral, dan asam
K. netral, asam, dan basa
74. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi ( ) berikut ini adalah …. C1
F. asam kuat memiliki = 1
G. basa kuat memiliki = 0
H. asam lemah memiliki = 1
I. basa lemah memiliki = 0
J. dalam larutan, asam kuat tidak terionisasi
75. Harga pH 200 mL larutan HCl 0,001 M adalah …. C3
F. 11
G. 9
H. 7
I. 5
J. 3
76. Harga pH 500 mL larutan NH4OH 0,001 M (Kb=10-5) adalah …. C3
F. 2
G. 4
155
H. 6
I. 8
J. 10
77. Perhatikan harga pH beberapa larutan berikut: C2
Konsentrasi
Larutan pH
(M)
HCl 0,1 1
CH3COOH 0,1 3
CH3COOH
dan 0,1 5
CH3COONa
NH4OH dan
0,1 9
NH4Cl
NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13
berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan urutan pH dari yang terkecil sampai
terbesar berturut-turut adalah ….
F. asam kuat – asam lemah – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
G. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – penyangga basa – basa lemah
– basa kuat
H. penyangga asam – penyangga basa – asam kuat – asam lemah – basa lemah
– basa kuat
I. asam lemah – asam kuat – penyangga asam – basa lemah – basa kuat –
penyangga basa
J. asam lemah – penyangga asam – asam kuat – basa lemah – penyangga basa
– basa kuat
156
78. Nilai pH untuk air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum adalah …. C1
F. 1
G. 4
H. 7
I. 10
J. 13
79. Perhatikan data hasil percobaan berikut: C2
Molarit
Larutan Garam pH
as
NaCl 0,1 7
CH3COONa 0,1 9
Na2SO4 0,1 7
NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
J. KBr dan NaCl
80. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis C4
adalah ….
F. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
G. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
H. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
I. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
E. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
157
H. 7 menjadi 13 + log 3
I. 10 menjadi 3
J. 12 menjadi 4
88. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam darah manusia adalah C1
….
F. CH3COOH dan CH3COONa
G. NH4Cl dan NH4OH
H. H2CO3 dan HCO3-
I. NH3 dan NH4+
J. H2S dan BaS
89. Perhatikan gambar alat percobaan titrasi berikut: C1
(3
)
(2
)
(1
)
(4
) (5
) (6
)
H. statip
I. klem
J. erlenmeyer
90. Untuk menetralkan 25 mL larutan NaOH dilakukan titrasi dengan 50 mL larutan C3
HCl 0,1 M. Konsentrasi larutan NaOH tersebut adalah ….
F. 0,1 M
G. 0,2 M
H. 0,3 M
I. 0,4 M
J. 0,5 M
91. Perhatikan grafik titrasi berikut : C1
pH 14
12
10
8
6
4
2
0 10 20 30
Volume (mL)
grafik di atas merupakan grafik titrasi ….
E. asam kuat oleh basa kuat
F. asam kuat oleh basa lemah
G. asam lemah oleh basa kuat
H. basa lemah oleh asam lemah
J. basa kuat oleh asam kuat
161
Materi : KSP
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam AgCl 0,1 M C3
adalah….
F. 5 x 10-13 mol/L
G. 1 x 10-12 mol/L
H. 2 x 10-12 mol/L
I. 5 x 10-9 mol/L
J. 1 x 10-8 mol/L
2. Sebanyak 200 mL larutan AgNO3 0,02 M, masing-masing dimasukkan ke dalam C4
5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung S2-, PO42-, CrO42-, Br- dan
SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp
Ag2S = 2 x 10-49
Ag3PO4 = 1 x 10-20
Ag2CrO4 = 6 x 10-5
AgBr = 5 x 10-13
Ag2SO4 = 3 x 10-5
Maka garam yang akan larut adalah ....
F. Ag2S dan Ag3PO4
162
G. Ag2S danAgBr
H. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
I. Ag3PO4 danAgBr
J. AgBrdan Ag2SO4
3. Sebanyak 100 mL larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan kedalam 100 mL larutan C3
Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp
MgCO3 = 3 x 10-8 dan Ar Mg = 24, C = 12, O = 16 adalah….
F. 1,68 gram
G. 3,36 gram
H. 6,72 gram
I. 8,40 gram
J. 84,00 gram
4. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 0,008 M kedalam larutan garam C3
uji terbentuk ditetesi larutan encer FeCl2 dan dihentikan pada saat larutan tepat
jenuh tepat akan mengendap Fe(OH)2. Kalau Ksp Fe(OH)2= 6 x 10-16, Kw = 10-
14
, Ka = 10-5, maka konsentrasi [Fe2+] pada saat tepat jenuh adalah ….
F. 1 x 10-4 M
G. 1,5 x 10-4 M
H. 2 x 10-4 M
I. 2,5 x 10-4 M
J. 3 x 10-4 M
5. Kelarutan Ag3PO4 adalah s mol/L. maka Ksp dari Ag3PO4…. C2
D. S2 D. 27s4
3
E. 4s E. 108s5
F. 9s4
6. Garam yang mempunyai rumus Ksp 27s4 adalah.... C2
D. AgCl D. AgBr
163
E. Al(OH)3 E. BaF2
F. Ag3PO4
7. Kelarutan PbI2 (Ksp=1,6x10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1M adalah…. C3
D. 2.10-3 D. 4.10-4
-3
E. 4.10 E. 8.10-4
F. 2.10-4
8. Garam perak berikut yang paling mudah larut adalah…. C4
F. AgCl (Ksp=1x10-10)
G. AgBr (Ksp=5x10-13)
H. Ag2SO4 (Ksp=5x10-13)
I. AgI (Ksp=1x10-10)
J. Ag2CrO4 (Ksp=4x10-18)
9. Kelarutan garam CaF2 adalah s = 5 mol/lt, hasil kali kelarutan garam tersebut C3
adalah …
A. s2
B. 4s3
C. 9s3
D. 27s4
E. 108s5
10. Harga Ksp PbI2 = 1,08 x 10–10, maka kelarutan PbI2 dalam air adalah … C3
A. 1,0 x 10–3 mol/lt
B. 1,5 x 10–3 mol/lt
C. 2,0 x 10–4 mol/lt
D. 3,0 x 10–4 mol/lt
E. 5,0 x 10–3 mol/lt
11. Garam-garam perak berikut yang memiliki kelarutan terbesar adalah … C4
A. AgCl, Ksp = 1 x 10–10
B. AgBr, Ksp = 5 x 10–13
164
20. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+ dengan C4
konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi dengan larutan Na2SO4, maka
zat yang mula-mula mengendap adalah ….
F. CaSO4 ( Ksp = 2,4 x 10-10 )
G. BaCO3 ( Ksp = 8 x 10-9 )
H. PbSO4 ( Ksp = 1,7 x 10-8 )
I. SrSO4 ( Ksp = 2,5 x 10 -7 )
J. Mengendap bersama-sama
Materi : Koloid
Kesesuaian Item
Soal dengan
Jenjang
Jenjang Ranah
NO Item Soal Ranah Catatan
Kognitif
Kognitif
Tidak
Sesuai
Sesuai
1. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: C1
1. penambahan tawas pada pengolahan air minum;
2. norit untuk obat diare;
3. penyaringan debu pabrik;
4. pemutihan gula; dan
5. proses cuci darah.
Sifat koagulasi koloid ditunjukkan dalam contoh nomor….
F. 1
G. 2
H. 3
I. 4
167
J. 5
2. Berikut ini adalah beberapa sifat koloid: C1
6. efek Tyndall;
7. gerak brown;
8. elektroforesis;
9. adsorbs; dan
10. koagulasi.
Proses terbentuknya delta di muara sungai merupakan penerapan dari sifat koloid
nomor….
F. 1
G. 2
H. 3
I. 4
J. 5
3. Berikut ini beberapa sifat koloid: C1
6. dialisis;
7. koagulasi ;
8. adsorbsi ;
9. efek Tyndall ; dan
10. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan memanaskan putih telur
merupakan penerapan sifat koloid, berturut-turut….
F. 1 dan 3
G. 2 dan 4
H. 3 dan 2
I. 3 dan 4
J. 4 dan 5
4. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: C2
168
12. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat dalam gas C1
adalah ... .
F. Kabut
G. Buih
H. Embun
I. Batu apung
J. Asap
13. Birunya langit di siang hari dan indahnya panorama senja nan jingga kemerahan, C1
menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Tuhan yang menciptakan sifat
koloid ... .
F. Dialisis
G. gerak Brown
H. efek Tyndall
I. adsorbsi
J. elektroforesis
14. Berikut ini merupakan contoh pembuatan sol: C2
(5) Agar-agar dalam air
(6) Gas H2S dalam larutan SO2
(7) FeCl3 dalam air panas
(8) Belerang dalam air
sol yang dihasilkan dengan cara disperse adalah….
D. 1 dan 3 D. 2 dan 3
E. 1 dan 4 E. 2 dan 4
F. 3 dan 4
15. Proses dialisis terjadi karena.... C1
F. Partikel koloid bergerak lurus
G. Partikel koloid bermuatan listrik
H. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput semipermeabel
171
E. hidrolisis
20. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … C1
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
21. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … C2
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
22. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel kasar menjadi C2
partikel-partikel koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
23. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi pembuatannya... C2
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
E. Sol NiS
24. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... C1
A. Dialisis
173
B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
25. Pembuatan partikel koloid dengan memecah partikel kasar (suspensi) menjadi C1
partikel koloid disebut ….
F. penggantian pelarut
G. kondensasi
H. koagulasi
I. dispersi
J. dialisis
26. Sistem koloid cair dalam cair disebut …. C1
F. Aerosol
G. busa padat
H. gel
I. sol
J. emulsi
27. Pembentukan delta sungai merupakan contoh sifat koloid …. C2
F. Adsorpsi
G. Dialisis
H. Koagulasi
I. Efek Tyndall
J. Gerak brown
28. Pernyataan yang benar untuk sol liofob adalah …. C2
F. stabil
G. terdiri atas zat organik
H. menolak medium pendispersinya
I. bermuatan listrik tergantung medium
174
Lampiran 10. Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II
Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS A
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Perhatikan reaksi asam basa menurut Bronsted-Lowry berikut! √ √
(1) HSO4- (aq) + H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + SO42- (aq)
(2) H2O (aq) + S2- (aq) ↔ OH- (aq) + HS- (aq)
Spesi yang merupakan pasangan asam basa konjugasinya
adalah….
K. HSO4- dengan SO42-
L. HSO4- dengan H2O
M. OH- dengan HS
N. H2O dengan S2-
O. H3O+ dengan SO42-
2. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH √ √
sebesar….
K. 2 – log 4
L. 2 + log 4
M. 12 – log 4
N. 12 + log 2
O. 12 + log 4
3. Hasil pengujian air limbah suatu industry makanan dengan √ √
beberapa indikator diperoleh hasil sebagai berikut:
176
L. 2,40
M. 2,47
N. 3,20
O. 3,41
6. Kedalam 100 mL aquades dilarutkan 0,855 gram Ba(OH)2. pH √ √
larutan tersebut adalah…. (MrBa(OH)2 =171)
K. 2
L. 2 - Log 5
M. 10 + log 5
N. 12 + Log 5
O. 13 + Log 5
7. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air √ √
kemudian 20 mL dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl
0,1 M, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 26 mL
2 26 mL
3 25 L
M. III
N. IV
O. V
13. Terdapat larutan berikut: √ √
(1) 25 mL CH3COOH 0,1 M
(2) 25 mL NaOH 0,1 M
(3) 25 mL KOH 0,1 M
(4) 25 mL NH4OH 0,3 M
(5) 25 mL HCl 0,2 M
Pasangan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….
K. dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (2) dan (4)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
14. Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat sebagai √ √
larutan penyangga:
(1) CH3COOH dan CH3COO-
(2) NH3 dan NH4+
(3) HCOOH dan HCOO-
(4) H2CO3 dan HCO3-
(5) H2PO4- dan HPO42-
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan luar sel dalam
darah adalah….
K. (1)
L. (2)
M. (3)
N. (4)
182
O. (5)
15. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai √ √
berikut:
Uji Lakmus
Data Larutan Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 NH4Cl Merah Merah
2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru
O. 9
17. Perhatikan persamaan reaksi berikut! √ √
(1) CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
(2) CN- + H2O ↔ HCN + OH-
(3) Al3+ + 3H2O ↔ Al(OH)3 + 3H+
(4) NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
(5) S2- + 2H2O ↔ H2S + 2OH-
Pasangan persamaan reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat
asam adalah ....
K. (1) dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (2) dan (3)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
18. Berikut adalah beberapa larutan: √ √
(1) (NH4)2SO4
(2) K3PO4
(3) CH3COONa
(4) NH4Cl
(5) Na2CO3
Pasangan garam yang bersifat asam ditunjukkan nomor ….
K. (1) dan (4)
L. (2) dan (3)
M. (2) dan (4)
N. (3) dan (4)
O. (4) dan (5)
19. Berikut adalah beberapa larutan: √ √
(1) (NH4)2SO4
184
(2) Na2CO3
(3) KCN
(4) CH3COONa
(5) K2SO4
Pasangangaram yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan
nomor ….
K. (1) dan (2)
L. (1) dan (3)
M. (1) dan (4)
N. (2) dan (3)
O. (3) dan (5)
20. Larutan HCl 0,8 M sebanyak 100 mL ditambahkan pada 100 √ √
mL larutan NH3 0,8 M (Kb NH3 =1 x10-5 Kw = 10-14) menurut
reaksi : NH3(aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq). Harga pH larutan
yang terjadi adalah ….
K. 5 – log 2
L. 5 + log 2
M. 5 + log 4
N. 9 – log 4
O. 9 + log 2
21. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 x 10-14, maka kelarutan Ag2CO3 dalam √ √
AgCl 0,1 M adalah….
A. 5 x 10-13 mol/L
B. 1 x 10-12 mol/L
C. 2 x 10-12 mol/L
D. 5 x 10-9 mol/L
E. 1 x 10-8 mol/L
185
K. 1
L. 2
M. 3
N. 4
O. 5
27. Berikut ini beberapa sifat koloid: √ √
11. dialisis;
12. koagulasi ;
13. adsorbsi ;
14. efek Tyndall ; dan
15. koloid pelindung.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant dan
memanaskan putih telur merupakan penerapan sifat koloid,
berturut-turut….
K. 1 dan 3
L. 2 dan 4
M. 3 dan 2
N. 3 dan 4
O. 4 dan 5
28. Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut: √ √
(1) H2S ditambahkan kedalam endapan NiS
(2) Sol logam dibuat dengan cara busur bredig
(3) Larutan Ag NO3 diteteskan kedalam larutan HCl
(4) Larutan FeCl3 diteteskan kedalam air mendidih
(5) Agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah….
A. (1) dan (2)
J. (1) dan (3)
188
Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS B
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Larutan yang termasuk asam lemah adalah…. √ √
K. HCl
L. H2SO4
M. HClO4
N. CH3COOH
O. H2CO3
2. Reaksi ionisasi dari H3PO4 yang tepat adalah…. √ √
K. H+ + PO4-
L. H+ + PO42-
M. 2H+ + PO42-
N. H+ + PO43-
O. 3H+ + PO43-
3. Berikut ini senyawa yang termasuk asam kuat adalah.... √ √
M. asam sulfida
N. asam carbonat
O. asam sianida
P. asam bromida
Q. asam asetat
4. Diberikan contoh larutan asam dan basa berikut √ √
13) NaOH
14) CH3COOH
15) H2SO4
190
16) H3PO4
17) Ca(OH)2
18) HCl
Yang termasuk larutan basa kuat adalah…
K. H3PO4 dan HCl
L. NaOH dan Ca(OH)2
M. CH3COOH dan H3PO4
N. H2SO4 dan Ca(OH)2
O. CH3COOH dan HCl
5. CH3COOH + H2O ↔ H3O+ + CH3COO- √ √
Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat adalah….
K. CH3COOH and CH3COO-
L. H3O+ and H2O
M. H3O+ and CH3COOH
N. CH3COO- and H2O
O. CH3COO-
6. Data indicator pH yang digunakan : √ √
Perubahan
Indicator pH Colour range
Warna
Methyl orange 3,1 – 4,4 Red – yellow Yellow
Methyl red 4,2 – 6,3 Red – yellow Yellow
Bromotimol blue 6,0 – 7,6 Yellow – blue Blue
Maka kisaran pH pada larutan diatas berkisar….
G. 3,8 – 4,4 D. 6,0 – 6,3
H. 6,3 – 7,6 E. 8,3 - 10
I. 5,4 – 8,3
191
7. Diberikan data: √ √
Lakmus Lakmus
larutan
merah biru
1 Merah Biru
2 Merah Merah
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Biru Biru
Larutan yang bersifat asam terdapat pada….
E. 1 and 2 D. 2 and 4
F. 1 and 3 E. 3 dan 5
G. 2 and 3
8. pH dari 0,5 M larutan CH3COOH (Ka=1,8.10-5) adalah.... √ √
K. 3 – log 2
L. 3 – log 3
M. 4 – log 4
N. 2 – log 3
O. 2 – log 2
9. Data hasil pengujian larutan kertas lakmus merah dan biru : √ √
Larutan P Q R S T
Warna lakmus
merah dalam Merah Biru Merah Merah Biru
larutan
192
Warna lakmus
biru dalam Merah Biru Merah Biru Biru
larutan
Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung ion H+ ialah
….
K. P dan S
L. Q dan S
M. P dan R
N. S dan T
O. Q dan T
10. Asam lemah HA memiliki pH =3. Ka HA= 1.10-5. Konsentrasi √ √
HA adalah….
K. 0,1 M
L. 0,01 M
M. 0,001 M
N. 0,0001 M
O. 0,00001 M
11. Untuk menetralkan 20 mL asam sulfat diperlukan 20 mL NaOH √ √
0,1 M. molaritas asam sulfat adalah….
G. 1 M D. 0,15 M
H. 0,5 M E. 0,05 M
I. 0,2 M
12. Hasil reaksi antara asam sulfat dengan natrium hidroksida √ √
adalah….
G. NaSO4 + H2O D. NaNO3 + H2O
H. Na2SO4 + H2O E. Na2NO3 + H2O
I. Na3SO4 + H2O
193
13. Perhatikan hasil titrasi larutan NaOH 0,1M dengan larutan HCl √ √
0,15 M sebagai berikut:
No NaOH 0,1 M HCl 0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml
Larutan yang mengalami netralisasi adalah..
G. 1 D. 4
H. 2 E. 5
I. 3
14. Dari titrasi 25mL HCl 0,1M dengan NaOH 0,1 M dengan √ √
indicator pp diberikan data :
NO Volume NaOH (cm3)
1 22
2 24
3 25
4 27
5 29
Dari data diatas titik akhir netralisasi terdapat pada
percobaan….
G. 1 D. 4
H. 2 E. 5
I. 3
15. Grafik titrasi : √ √
194
K. Asam
L. Basa
M. Netral
N. Asam lemah
O. Basa lemah
19. Guna membuat larutan penyangga dengan pH=4, maka kedalam √ √
100mL larutan CH3COOH 0,5M (Ka=10-5) harus ditambahkan
larutan CH3COONa 0,5 M sebanyak….
M. 100 mL
N. 50 mL
O. 10 mL
P. 5 mL
Q. 1 mL
20. Perhatikan senyawa/ ion berikut: √ √
1) H2CO3 4) HCO3-
2) HSO4- 5) HPO4-
-
3) H2PO4
Pasangan senyawa /ion yang berfungsi sebagai penyangga
dalam cairan intrasel adalah….
K. 1 dan 2
L. 1 dan 3
M. 1 dan 4
N. 2 dan 5
O. 3 dan 5
21. Diketahui garam-garam sebagai berikut: √ √
11. Na2CO3
12. NH4NO3
13. BaSO4
196
14. NH4Cl
15. NaCl
Pasangan garam berikut yang larutannya dalam air bersifat
asam adalah…
G. 2 dan 5 D. 4 dan 5
H. 2 dan 4 E. 2 dan 3
I. 3 dan 4
22. Senyawa yang larutannya dalam air tidak mengalami hidrolisis √ √
adalah…
G. NH4Cl D. (NH4)2SO4
H. K2SO4 E. CH3COONH4
I. CH3COOK
23. Larutan berikut yang mengubah lakmus merah menjadi biru √ √
adalah….
G. CH3COONa D. NH4CN
H. CH3COONH4 E. Na2SO4
I. Al2(SO4)3
24. Garam berikut yang memiliki sifat basa adalah…. √ √
K. 50mL CH3COOH 0,2M + 50mL NaOH 0,1M
L. 50mL HCl 0,2 M + 50mL NH3 0,2M
M. 50mL HCOOH 0,2M + 50mL KOH 0,2M
N. 50mL HCl 0,2M + 50mL NaOH 0,2M
O. 50mL CH3COOH 0,1M + 50mL NH3 0,2M
25. pH dari larutan 100mL NH4NO3 0,1M (Kb=10-5) adalah…. √ √
G. 9 D. 5,5
H. 6 E. 5
I. 8
197
I. Darah
32. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah… √ √
K. Gas dalam cair
L. Cair dalam gas
M. Padat dalam gas
N. Cair dalam padat
O. Padat dalam cair
33. Sistem koloid yang termasuk aerosol adalah…. √ √
G. Susu D. gel
H. Kabut E. tinta
I. Buih
34. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa peristiwa: √ √
(9) Pembentukan delta di muara sungai
(10) Pemurnian gula pasir
(11) Penyembuhan keracunan denan norit
(12) Penjernihan air
Berikut yang tidak termasuk peristiwa koagulasi adalah…..
G. 1 dan 2 D. 2 dan 3
H. 1 dan 3 E. 2 dan 4
I. 1 dan 4
35. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah…. √ √
K. Belerang, agar-agar, mentega
L. Batu apung, awan, sabun
M. Susu, kaca, mutiara
N. Minyak tanah, asap, debu
O. Lem karet, lem kanji, busa sabun
36. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat √ √
dalam gas adalah ... .
199
K. Kabut
L. Buih
M. Embun
N. Batu apung
O. Asap
37. Birunya langit di siang hari dan indahnya panorama senja nan √ √
jingga kemerahan, menunjukkan betapa besarnya kekuasaan
Tuhan yang menciptakan sifat koloid ... .
K. Dialisis
L. gerak Brown
M. efek Tyndall
N. adsorbsi
O. elektroforesis
38. Berikut ini merupakan contoh pembuatan sol: √ √
(9) Agar-agar dalam air
(10) Gas H2S dalam larutan SO2
(11) FeCl3 dalam air panas
(12) Belerang dalam air
sol yang dihasilkan dengan cara disperse adalah….
G. 1 dan 3 D. 2 dan 3
H. 1 dan 4 E. 2 dan 4
I. 3 dan 4
39. Proses dialisis terjadi karena.... √ √
K. Partikel koloid bergerak lurus
L. Partikel koloid bermuatan listrik
M. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput
semipermeabel
N. Adanya molekul air lewat selaput semipermeabel
200
Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS C
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga pH sebesar … √ √
A. 2
B. 2 – log 2
C. 2 – log 4
D. 4 – log 2
E. 4
2. Reaksi berikut ini yang tidak menghasilkan gas hidrogen √ √
adalah …
A. Al + HCl
B. Fe + H2SO4 encer
C. Sn + HCl
D. Cu + H2SO4 encer
E. Mg + HCl
3. Untuk menetralkan 25 ml larutan H2SO4 0,1 M diperlukan 20 √ √
ml larutan NaOH, maka konsentrasi larutan NaOH adalah …
A. 0,10 M
B. 0,15 M
C. 0,20 M
D. 0,25 M
E. 0,50 M
4. Campuran di bawah ini yang menghasilkan sistem buffer √ √
dengan pH > 7 adalah …
202
E. antara 4,2 – 10
15. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut √ √
yang sifat asamnya paling kuat adalah …
A. H2SO4
B. HCl
C. H2S
D. CH3COOH
E. HF
16. Diketahui reaksi: √ √
H2S + H2O → H3O+ + HS–
HS– + H2O → H3O+ + S2–
Spesi yang bersifat amfiprotik adalah …
A. H2S
B. H2O
C. H3O+
D. HS–
E. S2–
17. Dari reaksi: √ √
H2CO3 + H2O → H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah …
A. H2CO3 dan H2O
B. H2CO3 dan H3O+
C. H2CO3 dan HCO3–
D. H2O dan HCO3–
E. H3O+ dan HCO3–
18. Pada reaksi: √ √
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
206
A. NH4Cl
B. CH3COOH
C. Na2S
D. Na2SO4
E. CH3COONH4
23. Garam-garam berikut yang bersifat asam adalah … √ √
A. NaCl
B. CaCl2
C. Na2SO4
D. CH3COONa
E. NH4Cl
24. Jika Ka HCN = 1 x 10–9 dan Kw = 10–14, maka [OH-] larutan √ √
NaCN 0,1 M adalah …
A. 1 x 10–2
B. 2 x 10– 2
C. 1 x 10–3
D. 2 x 10–4
E. 1 x 10–5
25. Garam-garam perak berikut yang memiliki kelarutan terbesar √ √
adalah …
A. AgCl, Ksp = 1 x 10–10
B. AgBr, Ksp = 5 x 10–13
C. AgI, Ksp = 1 x 10–16
D. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10–12
E. Ag2CrO4, Ksp = 1,1 x 10–11
26. Pada suhu tertentu larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai √ √
pH=10. hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah …
A. 1 x 10–4
208
B. 5 x 10–8
C. 1 x 10–12
D. 5 x 10–12
E. 5 x 10–13
27. Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,6 x 10–2 mol/L, maka √ √
[Cl-] adalah …
A. 1,6 x 10–2 mol/L
B. 1,6 x 10–3 mol/L
C. 3,2 x 10–2 mol/L
D. 3,2 x 10–3 mol/L
E. 1,6 x 10–5 mol/L
28. Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah … √ √
A. busa sabun
B. susu
C. santan
D. sirup
E. asap
29. Contoh koloid liofil adalah sistem dispersi antara … √ √
A. gel dan air
B. agar-agar dan air
C. belerang dan air
D. santan dan air
E. susu dan air
30. Cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel √ √
kasar menjadi partikel-partikel
koloid disebut cara …
A. hidrolisis
B. elektrolisis
209
C. koagulasi
D. dispersi
E. kondensasi
31. Koloid dibawah ini tentukan yang bukan cara peptisasi √ √
pembuatannya...
A. Sol belerang
B. Sol AgCl
C. Sol Fe(OH)3
D. Sol As2S3
E. Sol NiS
32. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut... √ √
A. Dialisis
B. Koagulasi
C. Elektrolisis
D. Peptisasi
E. Elektroforesis
33. Larutan berikut kelompok larutan Asam kuat adalah.. √ √
A. HCl, H2S, HNO3, HF
B. CH3COOH, NH3, HNO3, H2SO4
C. HNO3, HCl, HClO4, H2SO4
D. H2SO4, H3PO4, HClO4, HBrO4
E. H2S, HF, HCl, H3PO3.
34. Larutan A dengan pH = 3 dan lautan B pH = 5. Masing masing √ √
volumnya 1 liter dan 5 liter. Perbandingan [H+] larutan A dan
B adalah..
A. 3 : 5
B. 3 : 25
C. 1 : 20
210
D. 1 : 100
E. 1 : 500
35. Tentukanlah yang memiliki massa zat terlarut terbanyak pada √ √
larutan berikut...
A. 1 Liter NaOH 0,3 M
B. 1 Liter KOH 0,4 M
C. 1 Liter Ca(OH02 0,2M
D. 5 Liter NaOH 0,1 M
E. 3 Liter Ca(OH)2 0,2 M
36. Larutan dinyatakan tepat jenuh apabila tercapai.. √ √
A. Ksp = Qsp
B .Ksp > Qsp
C. Ksp < Qsp
D. Ksp ≥ Qsp
E. Ksp ≤ Qsp
37. Garam berikut akan memiliki pH > 7 apabila dilarutkan ke √ √
dalam air adalah..
A. CaSO4
B. MgCl2
C. NaCl
D. NH4NO3
E. NaCN
38. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total didalam air √ √
adalah larutan...
A. NaCl
B. MgSO4
C. CH3COONa
D. CH3COONH4
211
E. KCN
39. Buffer yang terdapat cairan darah dan merupakan zat warna √ √
darah adalah...
A. Fosfat
B. Karbonat
C. Natrium sitrat
D. Haemoglobin
E. Asam Sitrat
40. Pasangan basa konjugasidari HCO3- adalah.. √ √
A. H2CO3
B. CO32-
C. H2O
D.H3O+
E.CO2
212
Format Gabungan Data Hasil Pengamatan Pengamat I dan Pengamat II pada distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom revisi
pada soal PAS semester genap mata pelajaran kimia kelas XI
PAS D
Pengamat I Pengamat II
No Item Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Berikut yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah …. √ √
L. KOH
M. NaOH
N. Mg(OH)2
O. Al(OH)3
P. CH3COOH
2. Perhatikan hasil percobaan tiga buah larutan dengan √ √
menggunakan kertas lakmus berikut:
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
A biru biru
B merah merah
C merah biru
Berdasarkan tabel di atas sifat larutan A, B, dan C berturut-
turut adalah ….
K. asam, basa, dan netral
L. asam, netral, dan basa
M. basa, asam, dan netral
N. basa, netral, dan asam
O. netral, asam, dan basa
3. Pernyataan yang benar tentang derajat ionisasi ( ) berikut ini √ √
adalah ….
213
NH4OH 0,1 11
NaOH 0,1 13
NH4Cl 0,1 5
KBr 0,1 7
garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan tabel di atas
adalah ….
A. NaCl dan CH3COONa
B. CH3COONa dan Na2SO4
C. Na2SO4 dan NH4Cl
D. NH4Cl dan CH3COONa
E. KBr dan NaCl
9. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan √ √
garam terhidrolisis adalah ….
K. 10 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
L. 20 ml NH4OH 0,2 M + 40 ml HCl 0,2 M
M. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 10 ml NaOH 0,2 M
N. 40 ml NH4OH 0,2 M + 20 ml HCl 0,2 M
O. 30 ml CH3COOH 0,2 M + 30 ml NaOH 0,2 M
10. Nilai pH untuk larutan CH3COONa 0,1 M (Ka=10-5 ; Kw=10- √ √
14
) adalah ….
K. 9
L. 7
M. 6
N. 5
O. 4
11. Harga pH untuk larutan NH4Cl 0,1 M (Kb=10-5; Kw= 10-14) √ √
adalah ….
K. 3
L. 5
M. 7
216
N. 9
O. 11
12. Nilai pH untuk larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = 10-5; √ √
Kb=10-5, Kw=10-14) adalah ….
K. 1
L. 4
M. 7
N. 10
O. 13
13. Perhatikan tabel berikut ini: √ √
pH Larutan
Perlakuan
I II III IV V
Awal 1,0 1,0 4,6 4,7 3,0
+ air 2,5 2,3 4,7 4,8 4,7
+ sedikit 1,0 1,0 2,4 4,5 1,5
asam
+ sedikit 8,5 8,1 9,8 4,9 9,6
basa
yang merupakan larutan penyangga adalah ….
K. I
L. II
M. III
N. IV
O. V
14. Suatu larutan mengandung 0,2 mol CH3COOH dan 0,1 mol √ √
CH3COONa. Jika Ka= 10-5, maka pH larutan tersebut adalah
….
K. 5 + log 2
217
L. 5 – log 2
M. 2 – log 2
N. 2 + log 5
O. 2 – log 5
15. Suatu larutan mengandung 0,1 mol NH4OH dan 0,1 mol √ √
NH4Cl. Jika Kb= 10-5, nilai pOH larutan tersebut adalah ….
K. 1
L. 3
M. 5
N. 7
O. 10
16. Suatu sistem penyangga dengan volume 1 liter, terdiri dari 0,1 √ √
mol CH3COOH (Ka= 10-5) dan 0,1 mol CH3COONa. Jika
ke dalam sistem penyangga tersebut ditambahkan 0,05 mol
NaOH, maka perubahan pH yang terjadi sebelum dan sesudah
penambahan NaOH berturut-turut adalah ….
K. 5 menjadi 6 – log 5
L. 6 menjadi 11
M. 7 menjadi 13 + log 3
N. 10 menjadi 3
O. 12 menjadi 4
17. Berikut yang merupakan sistem penyangga utama dalam √ √
darah manusia adalah ….
K. CH3COOH dan CH3COONa
L. NH4Cl dan NH4OH
M. H2CO3 dan HCO3-
N. NH3 dan NH4+
O. H2S dan BaS
218
(3)
(2)
(1)
(4)
(5)
(6)
M. 0,3 M
N. 0,4 M
O. 0,5 M
20. Perhatikan grafik titrasi berikut : √ √
pH 14
12
10
8
6
4
2
0 10 20 30
Volume (mL)
grafik di atas merupakan grafik titrasi ….
I. asam kuat oleh basa kuat
J. asam kuat oleh basa lemah
K. asam lemah oleh basa kuat
L. basa lemah oleh asam lemah
M. basa kuat oleh asam kuat
21. Pada suatu larutan akan terjadi pengendapan jika …. √ √
K. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 0
L. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = 1
M. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) < Ksp
N. hasil kali konsentrasi ion-ion (Q) = Ksp
220
PAS A
Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 14, 18, 7
25, 26,
27, 29,
30
Pengamat 2
C2 1, 13, 15 6
17,
19, 28
C3 2, 4, 5, 6, 16 12
8, 9, 11,
20, 21,
23, 24
C4 3, 7, 10, 22 5
12
C5 0
C6 0
Jumlah 7 5 16 2 0 0 30
PAS B
Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 31, 32, 34, 35 9
33, 36,
37, 39,
40
C2 1, 2, 3, 4, 18
5, 7, 9,
12, 13,
Pengamat 2
15, 18,
20, 21,
22, 23,
27, 28,
38
C3 8, 10, 9
11, 14,
17, 19,
25, 26,
29
C4 6 16, 24, 4
30
C5 0
C6 0
Jumlah 7 20 10 3 0 0 40
PAS C
Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 9, 10, 12, 29 9
Pengamat 2
23, 32,
36, 39,
40
C2 28 2, 11, 14
13, 15,
16, 17,
18, 22,
226
30, 31,
33, 37,
38
C3 1, 3, 5, 12
6, 7, 8,
19, 20,
24, 26,
27, 34
C4 4, 14, 5
21, 25,
35
C5
C6
Jumlah 9 14 12 5 40
PAS D
Pengamat 1
Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 3, 7, 28, 29 10
17, 18,
20, 26,
27, 30
C2 1, 2, 6, 6
Pengamat 2
8, 21,
24
C3 4, 5, 11
10, 11,
12, 14,
15, 16,
19, 22,
23
C4 9, 13, 3
25
C5
C6
Jumlah 8 8 11 3 30
48
f. Ʃ C6 = 0, % C6 = 30 𝑥 100% = 0%
Paraf
No Referensi Pembimbing Pembimbing
I II
BAB I
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar
1. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi √ √
Aksara.
Effendi, R. (2015). Konsep Revisi
Taksonomi Bloom Dan Implementasinya
2. √ √
Pada Pelajaran Matematika SMP. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(1).
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z. S.
(2020). Motivasi Belajar Mahasiswa
3. Pada Pembelajaran Daring Selama √ √
Pandemik Covid-19. Jurnal
Kependidikan, 6(2), 165–175.
G, C. E. S., Rery, R. U., & Herdini.
(2017). Analysis Of Second Semester
Exam Questions In Chemistry Class XII
MIA SMA Negeri 1 Tapung Academic
4. √ √
Year 2016 / 2017. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 4(2),
1–13.
Gasela, Y., Sidauruk, S., & Fatah, A. H.
5. (2020). Kualitas Soal Penilaian Akhir √ √
Semester (PAS) Buatan Guru Mata
230
Pembimbing I Pembimbing II