SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
RISKA FITRIYANI
1111016200035
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku pengayaan kimia berbasis sains
teknologi masyarakat (STM) pada materi minyak bumi serta mengetahui respon
guru dan siswa terhadap buku pengayaan tersebut. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Proses pengembangan ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu tahap perencanaan, produk, dan evaluasi. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif. Pada tahap perencanaan dilakukan analisis kebutuhan,
analisis Kompetensi Dasar hingga dihasilkan indikator buku pengayaan yang telah
diintegrasikan dengan ranah STM untuk dijadikan acuan dalam mengembangkan
buku pengayaan. Pada tahap produksi dilakukan pengembangan buku pengayaan
hingga dihasilkan buku pengayaan yang telah divalidasi oleh 3 orang dosen dan 1
orang guru bidang studi kimia. Tahap evaluasi buku pengayaan dilakukan uji coba
dan diperoleh data hasil respon dari 3 orang guru kimia dan 33 orang siswa kelas
XI IPA 3 SMAN 6 Kota Tangerang Selatan. Produk divalidasi dan direspon
berdasarkan aspek kelayakan isi, bahasa, sajian, dan grafika. Dari hasil uji coba
diperoleh total skor respon guru sebesar 79,99 termasuk dalam kategori layak
dengan predikat baik. Hasil respon siswa memperoleh persentase rata-rata sebesar
77,54% termasuk dalam kategori baik.
v
ABSTRACT
The aim of this research is to produce chemistry enrichment book with Science
Technology Society (STC) Based on petroleum subject and to discover responses
of teacher and student regarding the enrichment book. The method of this research
is qualitative descriptive. There are three steps of book development process
namely planning, production, and evaluation. Acquired data are analyzed
descriptively. In the planning step, requirement analysis and Basis Competency
analysis are conducted until indicator of enrichment book that has been integrated
with STC area is produced to be reference for developing enrichment book. In the
production step, development of enrichment book is conducted until enrichment
book that has been validated by 3 lecturers and 1 chemistry teacher is conducted.
In the evaluation step, try out of enrichment book is conducted and response result
data are acquired from 3 chemistry teacher and 33 students XI SCIENCE 3
SMAN 6 Tangerang Selatan. The product is validated and responded based on
content suitability aspect, language, performance, and graphic. Score total of
teacher responses from the result of try out is 79,99 and it belongs to suitable
category with good predicate. Percentage of student responses is 77,54% and it
belongs to good category.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Keluarga tersayang
Semoga setiap air mata yang jatuh dari matamu atas segala kepentinganku,
menjadi sungai untukmu di Surga nanti.
UIN Jakarta
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai harapan dengan judul Pengembangan
Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada materi
Minyak Bumi.
Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang
telah berjuang untuk membawa kebenaran dan menyempurnakan akhlak manusia,
kepada keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Pada dasarnya, banyak kesulitan yang penulis alami selama penyusunan
skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih atas
bimbingan dan dukungan serta bantuan yang diberikan selama penyusunan skripsi
ini. Penulis menyadari bahwa bagaimanapun usaha yang ditempuh tanpa adanya
bimbingan dan bantuan dari pihak-pihak terkait, penulisan skripsi ini tidak akan
terselesaikan dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besrnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
ilmu, masukan, bimbingan, dan perhatiannya kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya.
viii
5. Nanda Saridewi, M.SI., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
ilmu, saran, bimbingan dan perhatiannya selama penyusunan skripsi ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi buku
pengayaan, memberikan ilmu dan masukannya selama penelitian.
7. Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi buku
pengayaan dan instrumen angket respon, memberikan ilmu dan masukannya
selama penelitian.
8. Adi Riyadhi, M.Si., selaku validator yang telah memvalidasi buku pengayaan,
memberukan ilmu dan masukannya selama penelitian.
9. Nita Karmilasari, S.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi buku
pengayaan, memberikan ilmu dan masukan selama penelitia.
10. Drs. Agus Hendrawan, M.Pd., selaku kepala sekolah SMA Negeri 6 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melalukan penelitian di sekolah tersebut.
11. Dra. Sri Diani Cahyaning, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
analisis kebutuhan hingga uji coba terbatas.
12. Bangun T Simanulang, S.Pd., Drs. Zulkarnaen, M.Pd., dan Sri Surahno, S.Pd,
M.Si., selaku Guru Bidang Studi Kimia di SMA Negeri 6 Kota Tangerang
Selatan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan uji coba terbatas,
memberikan respon guru terhadap buku pengayaan, dan menggunakan buku
pengayaan dalam pembelajaran kimia.
13. Kedua orang tua tercinta bapak Drs. H. Moh. Ridwan Syafei da ibu Hj. Retni
Suminar, S.E., terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua kasih sayang,
pengorbanan, perhatian, pengertian, dan dorongan baik moriil serta materiil,
semangat, dan doa yang selalu kalian berikan setiap saat.
14. Nenek tercinta Ati Sumarti, terima kasih yang sebesar-besarnya selalu
memberikan semangat dan perhatiannya setiap saat.
ix
15. Adik-adikku tersayang, Fariz Al-Fikri dan Moh. Iqbal Rizqullah, yang telah
memberikan semangat dan perhatiannya, penulis berharap kalian bisa
menuntut ilmu lebih tinggi dari penulis.
16. Dede Syukrillah Rifai yang selalu memberikan semangat dalam keadaan
senang maupun sedih, perhatian, pengertian, bantuan, serta dorongannya
kepada penulis .
17. Sahabatku Mira Rizki, Dwi Lestari, sesama pembuat buku pengayaan yang
selalu berbagi ilmu, diskusi, sama-sama berjuang dalam senang maupun
sedih, saling membantu dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi
dalam mengerjakan skripsi.
18. Sahabat nongkrong Maried Ayuningtyas O, Ika Humaeroh, S.Pd, Vivi Seftari,
Dyah Indah R, Lenny Shintiawati, Amrina Alhumaira, Febriani Sofyan, dan
seluruh keluarga besar kimia 2011 yang juga sedang berjuang meraih
kesuksesannya, dimanapun kalian berada, terima kasih telah memberikan
banyak pelajaran dan pengalaman berharga kepada penulis, Semoga Allah
SWT mengumpulkan kita dalam kebaikan.
19. Sahabat Ensiklopedi Ludhiana P, Imas Siti M, Khoirunnisa H, Darojatul H,
Kartika S, Elsa Safira P, Nuning M, dan Risna Nurul I, yang telah
mengajarkan penulis untuk selalu semangat, menghargai perbedaan, dan
saling dukung dalam hal kebaikan.
20. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
membantu hingga tersusunnya karya ini.
Mudah-mudahan segala bentuk partisipasi dari berbagai pihak terkait dapat
menjadi berkah dan semua kebaikan di balas oleh Allah SWT. Masih banyak
cacat dan cela pada skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diperlukan demi perbaikan. Semoga karya ini dapat
bermanfaat, Aamiin.
Wassalamuaalaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, DAN
KERANGKA BERPIKIR ................................................................. 7
A. Kajian Teoritis .............................................................................. 7
1. Bahan Ajar ............................................................................... 7
a. Pengertian Bahan Ajar ......................................................... 7
b. Fungsi Bahan Ajar ............................................................... 7
c. Jenis-jenis Bahan Ajar ......................................................... 8
d. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar .................... 10
2. Buku ......................................................................................... 13
a. Pengertian Buku .................................................................. 13
b. Jenis-jenis Buku Bahan Belajar ........................................... 13
3. Buku Pengayaan ....................................................................... 15
a. Pengertian Buku Pengayaan ................................................ 15
b. Perbedaan Buku Pengayaan dengan Buku Teks .................. 16
c. Jenis-jenis Buku Pengayaan ................................................ 17
d. Langkah-langkah Mengembangkan Buku Pengayaan ........ 18
e. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku Pengayaan .. 19
4. Hakikat Sains Teknologi Masyarakat ...................................... 21
xi
a. Kaitan antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat ................ 21
b. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat ............................. 22
c. Karakteristik Sains Teknologi Masyarakat ......................... 23
d. Ranah Sains Teknologi Masyarakat .................................... 25
e. Tahapan Sains Teknologi Masyarakat ................................ 27
5. Materi Minyak Bumi ................................................................ 28
a. Pengertian Minyak Bumi ..................................................... 28
b. Proses Pembentukan dan Pengeboran Minyak Bumi .......... 28
c. Teknik Pemisahan Minyak Bumi ........................................ 29
d. Kegunaan Minyak Bumi Berdasarkan Fraksi ..................... 30
B. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 31
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34
B. Metode Penelitian ......................................................................... 34
C. Objek dan Subjek Penelitian ......................................................... 35
D. Desain Penelitian .......................................................................... 35
1. Tahap Perencanaan ................................................................... 37
2. Tahap Produksi ........................................................................ 38
3. Tahap Evaluasi ......................................................................... 40
E. Teknil Pengumpulan Data ............................................................. 40
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 42
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 46
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 50
B. Pembahasan .................................................................................. 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 98
A. Kesimpulan ................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Contoh Materi Minyak Bumi Pada Buku Teks Pelajaran ............ 55
xiii
Gambar 4.16 Tata Letak Sebelum dan Sesudah Revisi ..................................... 69
Gambar 4.21 Perubahan Gambar Halaman 30 Sebelum dan Sesudah Revisi ... 75
Gambar 4.23 Tampilan Awal Bab 4 Sebelum dan Sesudah Revisi .................... 76
Gambar 4.24 Perbaikan Penulisan Halaman 77 Sebelum dan Sesudah Revisi ... 76
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Jenis dan Karakteritik Bahan Ajar Bukan Cetak ............................. 9
Tebel 2.4 Perbedaan antara Buku Teks dan Buku Pengayaan ......................... 16
Tabel 2.8 Fraksi Minyak Bumi yang Diperoleh dari Destilasi Bertingkat ...... 30
Tabel 3.1 Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 Kelas XI SMA ................................. 37
Tabel 3.11 Kriteria Penskoran Rating Scale untuk Indikator Tertentu .............. 47
xv
Tabel 4.2 Hasil Analisis Buku Pengayaan ....................................................... 52
Tabel 4.3 Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 Kelas XI SMA ................................ 54
Tabel 4.6 Materi yang ditentukan untuk Buku Pengayaan Kimia ................... 60
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Hasil Analisis Kompetensi Dasar dan Indikator Pengayaan ........ 114
Lampiran 4 Hasil Analisis Indikator dan Sub Indikator Pengayaan ................ 117
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, sehingga setiap siswa memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (UU RI No. 20, 2003, hlm. 1).
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu tujuan
pendidikan yang ingin dicapai adalah memperoleh sumber daya manusia yang
melek sains dan teknologi (UU RI No. 20, 2003, hlm. 2).
Pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia berpedoman pada
kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelanggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum yang digunakan di Indonesia telah mengalami
beberapa kali perubahan, mulai dari kurikulum sederhana hingga kurikulum
2013 yang saat ini mulai diterapkan di sekolah (PP RI No. 32, 2013, hlm. 4).
Kurikulum 2013 memiliki 7 karakteristik, salah satunya adalah sekolah
merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana siswa harus bisa menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar, selain
itu siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga dapat menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah
dan masyarakat (Permendikbud RI No. 70, 2013, hlm. 6). Pada kurikulum 2013
1
2
terdapat buku guru dan buku siswa yang digunakan sebagai salah satu sumber
belajar.
Buku merupakan sarana yang penting dan strategis dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, sehingga pemerintah membuat kebijakan
mengenai buku bagi siswa (Permendiknas RI No. 2, 2008, hlm. 1). Buku
pelajaran adalah salah satu sumber belajar yang memberikan andil cukup besar
dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan sekaligus
juga meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran (Sitepu, 2005, hlm.
114).
Buku teks digunakan sebagai acuan wajib oleh guru dan siswa dalam
proses pembelajaran (Permendiknas RI No. 2, 2008, hlm. 2). Guru
mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan
mengacu sepenuhnya pada isi buku pelajaran (Sitepu, 2005, hlm. 114).
Sementara masalah yang ada pada beberapa buku teks yaitu masih banyak
yang menampilkan ilustrasi atau gambar hitam putih dan penggunaan tata
bahasa yang sulit dipahami oleh peserta didik. Sehingga diperlukan suatu
inovasi bahan ajar yang mudah dipahami dengan penggunaan kata-kata
sederhana tetapi tetap tidak mengesampingkan makna yang sesungguhnya serta
menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, yang dapat memotivasi siswa
untuk mempelajari lebih jauh tentang suatu materi pelajaran (Astuti, 2014, hlm.
463).
Guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar
sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar yang dikembangkan
bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer
(Direktorat Pembinaan SMA, 2008, hlm. 8). Selain buku teks pelajaran, guru
dapat menggunakan buku panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku
referensi dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan
wawasan siswa (Permendiknas RI No. 2, 2008, hlm. 4).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia diwilayah Ciputat,
beberapa guru menyebutkan belum ada buku pengayaan yang digunakan pada
saat pembelajaran kimia, bahkan guru belum mengetahui arti sebenarnya buku
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tentang perlunya buku
pengayaan, maka dapat di identifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Siswa belum mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata
2. Pembelajaran kimia cenderung lebih menekankan pengetahuan sains murni
sehingga siswa kurang memiliki kemampuan memandang sains sebagai satu
kesatuan yang terintegrasi dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat
3. Kesulitan guru dalam mengembangkan bahan ajar sehingga bergantung
pada buku teks pelajaran.
4. Guru menganggap bahwa buku pengayaan merupakan buku yang memuat
kumpulan soal-soal atau latihan yang bersifat pengayaan
C. Pembatasan Masalah
Supaya terdapat kejelasan pada buku pengayaan yang akan
dikembangkan, maka dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan pembatasan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Buku pengayaan yang dikembangkan adalah buku pengayaan kimia yang
memperluas dan memperdalam materi minyak bumi.
2. Buku pengayaan yang dikembangkan berbasis Sains Teknologi Masyarakat
yang mencakup ranah STM (konsep, proses, sikap, kreativitas, aplikasi dan
keterkaitan).
3. Penelitian ini dibatasi hanya sampai uji coba terbatas untuk mengetahui
respon guru sebagai tenaga pendidik dan respon siswa sebagai peserta didik
terhadap buku pengayaan yang dikembangkan.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses mengembangkan buku pengayaan kimia berbasis sains
teknologi masyarakat (STM) pada materi minyak bumi?
2. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan kimia berbasis
sains teknologi masyarakat (STM) pada materi minyak bumi?
E. Tujuan Penelitian
Meninjau masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi
masyarakat (STM) pada materi minyak bumi.
2. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan kimia berbasis
sains teknologi masyarakat (STM) pada materi minyak bumi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi
semua pihak, antara lain:
1. Bagi Siswa, dapat digunakan sebagai sumber belajar, dapat meningkatkan
minat belajar kimia, serta dapat mengaitkan hubungan antara konsep sains
kimia dengan teknologi dan masyarakat atau lingkungan tempat tinggalnya.
2. Bagi Guru, dapat digunakan sebagai bahan ajar dan referensi dalam proses
pembelajaran, serta memberikan contoh pengembangan buku pengayaan
untuk mengembangkan kreatifitas guru dalam membuat bahan ajar.
3. Bagi Masyarakat, dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan, menambah
wawasan mengenai minyak bumi dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-
hari.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN,
DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat bahan yang disusun secara sistematis
untuk kebutuhan pembelajaran yang bersumber dari bahan berupa cetak, alat
bantu visual, audio, video, multimedia, dan animasi, serta komputer dan
jaringan (Yaumi, 2013, hlm. 244). Menurut Prastowo (2014, hlm. 17) bahan
ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun
secara sistematis, yang menampilkan seutuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar merupakan seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang
berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara
mengevaluasi yang didisain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau sub
kompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo & Jasmadi, 2008, hlm.
40). Bahan ajar berupa bahan atau materi harus disusun secara sistematis,
sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
(Setiawan, 2007, hlm. 5).
Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan tentang bahan ajar,
dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat bahan atau materi
yang disusun secara sistematis, dan dapat digunakan oleh guru dan siswa
dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
7
8
2) Bahan ajar bukan cetak, berbagai jenis bahan ajar noncetak untuk
keperluan pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah yang terus
meningkat, bahan ajar yang termasuk kedalam bahan ajar bukan cetak
antara lain (Setiawan, 2007, hlm. 10-14):
Tabel 2.3 Jenis dan Karakteristik Bahan Ajar Bukan Cetak
Jenis Bahan
Karakteristik
Ajar Noncetak
a) Bahan ajar Semua materi tulisan maupun gambar yang dapat
display ditampilkan di dalam kelas, contohnya flipchart,
adhesive, chart, poster, peta, foto, dan realia
b) Overhead Biasanya berupa imej tekstual dan grafik dalam
Transparenc lembar transparan yang dapat dipresentasikan di
ies (OHT) depan kelas atau kelompok dengan menggunakan
OHP.
c) Audio Suara, musik, dan kata-kata yang dapat digunakan
untuk pembelajaran langsung, terutama untuk
pengajaran bahasa. Contoh radio dan kaset audio
d) Video Segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio
dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial. Contoh kaset video dan siaran
televise
e) Berbasis Berbagai jenis bahan ajar noncetak yang
Komputer membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu
untuk belajar. Memudahkan pembelajaran seperti
penggunaan internet untuk pembelajaran, power
point.
10
Penyusunan GBIM
Pelaksanaan Revisi
& JM
1) Perencanaan
a) Analisis Kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan
berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi
untuk mengetahui kesenjangan antara keadaan seharusnya terjadi
dengan keadaan yang senyatanya terjadi.
b) Penyusunan Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi merupakan
acuan utama dalam tahap pengembangan media dan bahan belajar.
Komponen GBIM minimal berisikan Kompetensi Dasar (tujuan
pembelajaran umum), Indikator keberhasilan (tujuan pembelajaran
khusus), alternatif judul media dan bahan belajar, dan referensi.
c) Penulisan Naskah ini disesuaikan dengan jenis media yang berisi
berbagai ketentuan mengenai produksi.
2) Produksi
a) Persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatunya
sehingga proses produksi berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.
b) Pelaksanaan merupakan kegiatan produksi yang secara rinci
melibatkan tenaga ahli/pembimbing.
c) Penyelesain melaksanakan kegiatan preview dan perbaikan (revisi)
program serta reproduksi (penggandaan).
3) Evaluasi
a) Evaluasi prasemester minimal tiga bentuk, yaitu evaluasi oleh ahli,
evaluasi orang per orang, dan evaluasi kelompok kecil untuk
mendapatkan informasi tentang berbagai kelemahan media dan bahan
13
2. Buku
a. Pengertian Buku
Buku adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas
yang dijilid dan diberi kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan
yang tersusun secara sistematis oleh pengarangnya (Prastowo, 2014, hlm.
168). Selain itu Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk
keperluan umum dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih
membutuhkan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk menjelaskan
kandunganya (Munadi, 2008, hlm. 98-99).
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: buku
sumber, buku bacaan, buku pegangan, dan buku bahan belajar. Buku bahan
belajar secara khusus dibagi lagi menjadi dua, yaitu buku teks utama dan
buku teks pelengkap. Buku teks pelengkap biasanya berupa buku
pengayaan/buku suplemen (Prastowo, 2014, hlm. 167-168).
3. Buku Pengayaan
a. Pengertian Buku Pengayaan
Buku pengayaan adalah buku berisi materi yang dapat memperkaya
buku teks pendidikan dasar, pendidikan menengah dan perguruan tinggi
(Permendiknas No. 2, 2008, hlm. 2). Buku pengayaan merupakan buku yang
memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan
iptek, keterampilan, dan membentuk kepribadian peserta didik, pendidik,
pengelola pendidikan, dan masyarakat pembaca lainnya. Buku jenis ini tidak
semata-mata dimaksudkan hanya untuk peserta didik namun dapat pula
digunakan oleh pihak lain atau masyarakat pada umumnya (Pusat
Perbukuan, 2008, hlm. 8).
Buku pengayaan termasuk ke dalam jenis buku nonteks. Buku nonteks
pelajaran merupakan buku-buku yang tidak digunakan secara langsung
sebagai buku sumber untuk mempelajari salah satu bidang studi pada
lembaga pendidikan (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 2).
Ciri-ciri buku nonteks pelajaran, yaitu:
1) Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan,
namun bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran
2) Buku-buku yang menyajikan materi untuk memperkaya buku teks
pelajaran, atau sebagai informasi tentang Iptek secara dalam dan luas,
atau buku panduan bagi pembaca
3) Buku-buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan
tingkatan kelas atau jenjang pendidikan
4) Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara
langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau
Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun memiliki
keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
5) Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas
16
Komponen Kriteria
Utama
(2) Penyajian materi lebih mendalam, menyeluruh, dan
meluas
(3) Penyajian materi mengembangkan kreativitas dan
kemampuan berinovasi
c) Komponen (1) Buku yang menuntut kehadiran ilustrasi, maka
Bahasa penggunaan ilustrasi (gambar, foto, diagram, tabel,
dan/atau lambang) harus dialkukan sesuai dan proporsional
Ilustrasi (2) Dalam menggunakan istilah atau simbol harus baku
dan berlaku secara menyeluruh
(3) Dalam menggunakan bahasa, yang meliputi ejaan,
kata, kalimat, dan paragraf harus tepat, lugas, dan
jelas sesuai dengan kaidah penulisan bahasa
Indonesia yang benar yaitu Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
d) Komponen (1) Desain kulit buku, yang meliputi tata letak,
Grafika tipografi, atau ilustrasi yang menarik, sederhana,
dan mencerminkan isi buku.
(2) Desain isi buku, meliputi tata letak konsisten,
harmonis, dan lengkap, serta menggunakan
tipografi yang sederhana, mudah dibaca dan
dipahami.
SAINS
TEKNOLOGI MASYARAKAT
masyarakat yang ada kaitannya dengan IPA dan teknologi dirasakan lebih
dekat, dan dirasakan lebih punyan arti bila dibandingkan dengan konsep-
konsep dan teori IPA itu sendiri.
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat memiliki karakteristik
(Zulfiani, et al., 2009, hlm. 125-126), sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah (oleh siswa) di dalam masyarakat yang mempunyai
dampak negatif dan positif
2) Mempergunakan masalah yang ada di dalam masyarakat yang
ditemukan siswa yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam
sebagai wahana untuk menyampaikan pokok bahasan
3) Menggunakan sumber daya yang terdapat di dalam masyarakat baik
materi maupun manusia sebagai nara sumber untuk informasi ilmiah
maupun informasi teknologi yang dapat diterapkan dalam pemecahan
masalah nyata dari kehidupan sehari-hari.
4) Meningkatkan pengajaran IPA melampaui jam pelajaran di ruang kelas
5) Meningkatkan kesadaran siswa akan dampak ilmu pengetahuan alam
dan teknologi
6) Memperluas wawasan siswa mengenai ilmu pengetahuan alam lebih
dari sesuatu yang perlu dikuasai untuk lulus ujian/tes semata
7) Mengikut sertakan siswa untuk mencari informasi ilmiah maupun
informasi teknologi yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalan
nyata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari.
8) Memprkenalkan peranan ilmu pengetahuan alam di dalam suatu
institusi dan dalam masyarakat
9) Fokus akan karir yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan
alam dan teknologi
10) Meningkatkan kesadaran siswa akan tanggung jawabnya sebagai warga
negara dalam menyelesaikan/memecahkan masalah yang timbul di
dalam masyarakat terutama masalah-masalah yang erat hubungannya
dengan iptek
25
KREATIFITAS
KONSEP
PROSE
S
SIKAP
KETERKAITAN
Pandangan Siswa
Dunia
Gambar 2.4 Ranah STM
Berdasarkan ranah STM, maka penggunaan pembelajaran sains
dengan menggunakan STM diharapkan akan menghasilkan hal-hal sebagai
berikut:
1) Ranah Pengetahuan
a) Siswa meihat pengetahuan sebagai hal yang berguna bagi dirinya
sendiri
b) Siswa yang belajar melalui pengelaman yang diendapkan dalam aktu
yang cukup lama dan sering dapat menghubungkannya kepada situasi
baru.
2) Ranah Sikap
a) Minat siswa meningkat dalam pembelajaran
b) Siswa menjadi lebih ingin mengetahui tentang segala yang ada di
dunia
c) Siswa memandang guru sebagai fasilitator dan memandang sains
sebagai suatu cara untuk menangani masalah
3) Ranah Proses
a) Siswa melihat proses sains sebagai keterampilan yang dapat mereka
gunakan
b) Siswa melihat proses keterampilan yang mereka butuhkan untuk
menyempurnakan dan mengembangkannya menjadi lebih mantap
untuk kepentingan mereka sendiri
27
c) Siswa siap melihat hubungan proses sains kepaada aksi mereka sendiri
d) Siswa melihat proses sains sebagai bagian yang vitas dari apa yang
mereka lakukan dalam pelajaran sains
4) Ranah Kreativitas
a) Siswa lebih banyak bertanya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
unik yang memacu minat mereka dan guru
b) Siswa terampil dalam mengajukan sebab dan akibat dari hasil
pengamatannya dan penuh dengan ide-ide murni
5) Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
a) Siswa dapat menghubungkan studi sains mereka dengan kehidupan
sehari-hari
b) Siswa terlibat dalam pemecahan isu-isu sosial dan mencari informasi
c) Siswa turut terlibat dalam perkembangan teknologi serta
menggunakannya untuk kepentingan dan relevansi dari konsep-konsep
sains (Zulfiani, et al., 2009, hlm. 127-128).
Pemantapan Konsep
Penilaian
5. Minyak Bumi
Pada Mata pelajaran kimia SMA terdapat materi minyak bumi, Menurut
Permendikbud No. 69 (2013), Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada materi
minyak bumi yaitu :
Tabel 2.7 Kompetensi Dasar Minyak Bumi
Kompetensi Dasar
3. 2
Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
4. 2
Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaanya
C. Kerangka Berpikir
Salah satu masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah sebagian
besar siswa belum mampu menghubungkan antara apa yang telah dipelajari
dengan penerapannya dalam masyarakat, khususnya dalam bidang kimia.
Pembelajaran kimia cenderung menekankan pengetahuan sains murni, siswa
kurang memiliki kemampuan memandang sains sebagai satu kesatuan yang
terintegrasi dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Sehingga dalam
pembelajaran perlu dikembangkan pendekatan pembelajaran berbasis sains
teknologi masyarakat (STM).
Pada saat pembelajaran menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar,
salah satunya adalah buku. Buku teks pelajaran yang biasa digunakan siswa
disekolah merupakan buku acuan wajib, tetapi permasalahan yang timbul adalah
tidak semua informasi yang berkaitan dengan materi terdapat dalam buku teks
pelajaran sehingga diperlukan buku lain seperti buku pengayaan yang dapat
memperkaya materi dan dapat menambah wawasan siswa secara luas.
Buku pengayaan merupakan buku pendamping dari buku teks yang dapat
digunakan di sekolah, buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku
teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. Sehingga perlu
dikembangkan buku pengayaan berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM)
dengan tahapan dan lima ranah yang terdapat dalam pendekatan STM. Materi
pelajaran yang akan dimuat dalam buku pengayaan adalah materi yang berkaitan
dengan penerapan sains dan teknologi dalam kehidupan masyarakat, salah satu
materi pokok dalam mata pelajaran kimia SMA/MA yaitu minyak bumi.
33
Validasi Buku
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya, pada kajian kualitatif
lebih memperhatikan pada karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar
kegiatan (Sukmadinata, 2012, hlm. 72). Hal yang dideskripsikan pada
penelitian ini adalah proses pengembangan buku pengayaan dan evaluasi buku
pengayaan.
Evaluasi buku pengayaan berupa proses uji coba untuk melihat kualitas
buku pengayaan kimia yang dinilai melalui angket respon guru dan siswa.
Walaupun dalam penelitian mengadakan perhitungan-perhitungan pada angket
respon, maka fungsinya hanya untuk membantu analisis data kualitatif
(Sanjaya, 2013, hlm. 65). Data yang diperoleh dalam penelitian berupa kata-
kata, gambar, tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik,
melainkan dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar
angka, analisis data mengenai hasil respon terhadap buku yang telah
dikembangkan dapat disajikan dalam bentuk uraian naratif (Margono, 2013,
hlm. 39).
34
35
D. Desain Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku
pengayaan kimia berbasis sains teknologi masyarakat pada materi minyak
bumi. Untuk memperjelas pengembangan yang dilakukan, disajikan langkah-
langkah pengembangan yang ditempuh dalam bentuk desain penelitian.
Desain
Tahap Produksi
Pengembangan
Penerapan
Tahap Evaluasi
minyak bumi merupakan salah satu materi yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai buku pengayaan.
d. Penentuan Indikator Buku Pengayaan
Setelah diketahui struktur materi serta indikator pembelajaran yang
harus dicapai pada kompetensi dasar, kemudian dilakukan
pengembangan indikator buku pengayaan. Indikator pengayaan ini
disesuaikan dengan tahapan sains, teknologi, masyarakat, dan lima ranah
STM, yaitu: pengetahuan, proses, kreativitas, sikap, aplikasi dan
keterkaitan. Dalam pengembangan indikator buku pengayaan kimia
sudah mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Kompetensi Dasar
2) Indikator Pembelajaran
3) Indikator Pengayaan
4) Sub Indikator Pengayaan (indikator sains, teknologi, dan masyarakat)
5) Rincian Materi
6) Gambar yang cocok
7) Tahapan dan Ranah STM
8) Sumber/referensi
2. Tahap Produksi
a. Penentuan Desain Tampilan dan Merancang Isi (materi) Buku Pengayaan
Pada tahap ini dilakukan dengan 2 langkah, pertama menentukan
desain buku yang akan digunakan pada pembuatan buku. Variabel yang
digunakan dalam penentuan desain buku pengayaan kimia ini
diantaranya:
1) Ukuran Kertas
2) Orientasi Kertas
3) Margin Kertas
4) Jenis Huruf
5) Ukuran Huruf
6) Penomoran
7) Tata letak
39
3. Tahap Evaluasi
a. Uji coba terbatas
Setelah selesai proses pengembangan buku. Buku pengayaan yang
sudah di validasi kemudian di uji coba terbatas, uji coba dilakukan di
kelas XI IPA 3 di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Siswa dan
diminta mengisi angket sedangkan guru mengisi lembar penilaian buku
pengayaan setelah membaca dan mempelajari isi buku pengayaan yang
dikembangkan. Penilaian buku pengayaan di isi oleh 3 orang guru bidang
studi kimia yang mengajar di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan,
sedangkan angket siswa di isi oleh 33 orang siswa kelas XI IPA 3 SMAN
6 Kota Tangerang Selatan.
b. Analisis Data
Data yang diperoleh dari angket respon siswa dan penilaian buku,
selanjutnya diolah kemudian dianalisis untuk melihat gambaran
mengenai buku pengayaan yang telah dikembangkan termasuk kategori
layak dengan kriteria baik atau tidak.
c. Kesimpulan
Kesimpulan ditentukan berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh untuk mengetahui buku pengayaan yang telah dikembangkan
termasuk kategori layak dengan kriteria yang baik atau tidak.
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi secara langusng dari sumbernya (Riduwan &
Sunarto, 2010, hlm. 56). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara terpimpin, pertanyaan diajukan menurut daftar
pertanyaan yang telah disusun. Pertanyaan yang ditanyakan kepada
responen seputar permasalahan bahan ajar, ketersediaan buku pengayaan di
sekolah, dan penggunaan buku dalam pembelajaran.
2. Studi Dokumen
Studi dokumen berupa daftar ketersediaan bahan ajar digunakan untuk
memperoleh data bahan ajar berupa buku teks dan buku pengayaan yang
digunakan di sekolah yang berada di wilayah Kota Tangerang Selatan. Buku
pengayaan yang diperoleh dari sekolah kemudian di analisis untuk
mengetahui komponen dasar dan komponen utama yang terdapat dalam
buku pengayaan.
3. Validasi
Teknik validasi digunakan untuk memperoleh data kevalidan buku
pengayaan yang dikembangkan berdasarkan penilaian para ahli. Data
validasi diperoleh dengan cara memberikan lembar validasi kepada para ahli
yang berperan sebagai validator untuk menilai buku pengayaan yang
dikembangkan. Hasil validasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
merevisi buku pengayaan yang dikembangkan. Hasil validasi buku
pengayaan oleh para ahli terlampir.
4. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2013, hlm. 199). Teknik angket dalam penelitian
digunakan untuk memperoleh data respon siswa dan penilaian guru terhadap
buku pengayaan yang telah dikembangkan. Angket diberikan kepada 3
orang guru bidang studi kimia dan 33 orang siswa.
42
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian merupakan alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis (Riduwan & Sunarto, 2010, hlm.
51). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah pedoman
wawancara, daftar cocok (checlist), lembar angket dan penilaian, lembar
validasi.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya
dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat
berjalan dengan baik.
Tabel 3.3 Indikator Wawancara
No. Indikator Wawancara
1 Bahan Ajar yang digunakan di Sekolah
2 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar yang digunakan Guru
3 Mengembangkan Bahan Ajar Sendiri
4 Buku Pengayaan yang digunakan di Sekolah
5 Kebutuhan Buku Pengayaan dalam Pembelajaran
6 Buku Pengayaan yang baik menurut pendapat Guru
3. Lembar validasi
Lembar validasi buku pengayaan kimia berbasis STM merupakan
instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai penilaian para
ahli terhadap buku pengayaan yang dikembangkan. Lembar validasi ini
berupa angket dengan menggunakan skala Guttman sehingga data yang
diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif)
dengan alternatif jawaban ya atau tidak. Lembar validasi ini disusun
berdasarkan 4 aspek, yaitu materi, penyajian, bahasa, dan grafika. Adapun
kisi-kis lembar validasi buku ini merujuk kepada Instrumen B1 penilaian
buku pengayaan pengetahuan (Puskurbuk, 2014, hlm. 1-4), dan panduan
pengembangan bahan ajar (Direktorat Pembinaan SMA, 2008, hlm. 29).
Kisi-kisi lembar validasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Buku
No Aspek Indikator
a. Kesesuaian dengan pencapaian tujuan pendidikan
nasional
b. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran minyak
bumi
1. Materi c. Kesesuaian dengan Komponen Sains Teknologi
Masyarakat (STM)
d. Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan
e. Kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas, sosial
f. Kesesuaian dengan substansi materi minyak bumi
g. Sumber-sumber sesuai dengan kondisi Indonesia
a. Keterbacaan
b. Kejelasan Informasi
c. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
2. Bahasa baik dan benar
d. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas
dan singkat)
e. Komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran
pembaca
a. Urutan penyajian materi
3. Sajian b. Pemberian motivasi, daya tarik
c. Kelengkapan Informasi
d. Kesesuaian penyajian materi
a. Penggunaan font (jenis dan ukuran)
b. Kesesuaian desain tampilan buku secara
4. Grafika keseluruhan
44
No Aspek Indikator
c. Kesesuaian warna
d. Kesesuaian ilustrasi, gambar, dan foto
e. Kesesuaian layout/tata letak konsisten
Pernyataan Pernyataan
Aspek No Indikator
(+) (-)
efesien
11. Penyajian materi 12
12. Kelengkapan Informasi 13
Sajian 13. Kemenarikan untuk dibaca 15
14. Pemberian motivasi 14
15. Penggunaan font (ukuran 17 20
dan huruf), spasi, dan
Grafika paragraf
16. Kesesuaian layout/ tata letak 16,19, 21
17. Kesesuaian ilustrasi, grafis, 22,23,24,25
gambar, dan foto
18. Kesesuaian warna 18
Jumlah Butir 18 7
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa buku pengayaan
kimia yang bertujuan untuk menambah wawasan pembaca terutama kalangan
pelajar SMA. Proses pengembangan buku ini dilakukan secara terstruktur dan
hasil penelitian buku pengayaan dievaluasi. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh data pengembangan buku pengayaan kimia berbasis sains
teknologi masyarakat. Proses pengembangan buku pengayaan terdiri dari tiga
tahapan, yaitu tahap perencanaan, produksi, dan evaluasi.
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dari penelitian ini. Bertujuan
untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan untuk proses
pengembangan buku. Pada tahap ini terdiri dari empat langkah, yaitu analisis
kebutuhan yang dibagi menjadi analisis buku pengayaan, dan wawancara guru
kimia, analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar, pemilihan materi, dan
analisis indikator dan sub indikator materi untuk buku pengayaan.
a. Analisis Kebutuhan Buku Pengayaan Kimia
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kesenjangan antara
keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang nyatanya terjadi,
sehingga jika terjadi kesenjangan (masalah) maka diperlukan solusi sebagai
suatu kebutuhan.
1) Hasil Wawancara Guru Kimia
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan studi
langsung melalui wawancara dengan guru kimia yang dilakukan di SMA
Triguna, SMA Muhammadiyah 8, SMA Dua Mei, SMAN 4, dan SMAN
10 Kota Tangerang Selatan, diperoleh hasil bahwa buku-buku yang
digunakan guru kimia dalam pembelajaran sebagian besar masih
menggunakan buku-buku teks pelajaran yang biasa diperjualbelikan di
50
51
masyarakat, selain itu ada buku paket BSE, LKS, dan modul. Selain itu
guru masih belum memahami buku pengayaan, yang guru pahami buku
pengayaan itu merupakan buku yang berisi soal-soal pengayaan yang
diberikan kepada siswa.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru
Indikator Hasil
Wawancara
a) Bahan Ajar yang Bahan ajar yang digunakan untuk mata
digunakan di pelajaran kimia di sekolah ada Buku paket,
sekolah LKS, Buku BSE, E-Modul, Mind Mapping,
Buku 1001 Soal-soal Kimia.
b) Kelebihan dan Kelebihannya mudah diperoleh oleh guru dan
kekurangan siswa. Kelemahan dari buku paket yang
bahan ajar yang digunakan adalah materi yang disajikan
digunakan guru terkadang sulit dipahami
c) Mengembangkan 3 dari 5 orang guru pernah mengembangkan
bahan ajar sendiri atau membuat bahan ajar sendiri untuk
pembelajaran, sedangkan yang lainnya belum
pernah.
d) Buku pengayaan Belum ada buku pengayaan yang digunakan
yang digunakan pada saat pembelajaran kimia. Bahkan
di sekolah beberapa guru belum mengetahui arti
sebenarnya buku pengayaan dan menganggap
bahwa buku pengayaan adalah buku yang
memuat kumpulan soal-soal atau latihan berupa
pengayaan.
e) Kebutuhan buku Menurut para guru buku pengayaan itu penting
pengayaan dalam dan dibutuhkan pada saat pembelajaran kimia
pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh informasi
yang lebih banyak.
f) Buku pengayaan Buku pengayaan diharapkan relevan dengan
yang baik materi, konsepnya mudah dipahami oleh
menurut pendapat peserta didik, menarik minat untuk
guru membacanya, lebih aplikatif dan terkait dengan
kehidupan sehari-hari.
(a) (b)
Gambar 4.1 Buku pengayaan yang ada (a) di SMAN 6 (b) di pasaran
Hasil Analisis dari kedua buku ini dapat dilihat pada Tabel 4.2, dan
secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Buku Pengayaan
No Kriteria Buku (a) Buku (b)
Identitas Buku Pengayaan
1. Judul Buku Kimia untuk Teknologi
Siswa dan
SMA/MA Masyarakat
2. Penulis Dra. Tetty Pipit
Afianti, dkk. Pitriana,
dkk.
3. Penerbit & Tahun CV Arya Ganeca
Duta, 2013 Exact, 2007
53
Dari hasil analisis kedua buku, diperoleh bahwa buku pengayaan yang
ada di sekolah belum memenuhi karakteristik dari buku pengayaan yang
54
buku pengayaan yang dapat membahas secara lebih luas tentang kegunaan
dari hasil pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
c. Pemilihan Materi
Dari hasil analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2
kimia kelas XI SMA, terpilihlah materi minyak bumi yang akan
dikembangkan untuk buku pengayaan, yaitu memperluas materi tentang
kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku-buku teks
pelajaran kimia, kegunaan dari fraksi-fraksi hasil pemisahan minyak bumi
hanya disajikan dalam bentuk Tabel saja, tidak dijelaskan secara satu
persatu hasil dan kegunaan dari tiap fraksi tersebut, padahal Kompetensi
Dasar menuntut sampai pada kegunaannya. Contoh penyajian hasil dari
fraksi minyak bumi dalam buku teks dapat dilihat pada Gambar 4.2.
(a) (b)
Gambar 4.2 Contoh materi minyak bumi pada buku teks pelajaran
(a) Buku Sekolah Elektronik, (b) Buku Erlangga
Fraksi-fraksi minyak bumi dapat dibahas secara lebih luas dan
mendalam karena sangat berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga kegunaan dari minyak bumi dapat
dikembangkan untuk buku pengayaan baik dari segi sains, teknologi, dan
manfaatnya bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada materi minyak bumi terdapat hubungan antara sains, teknologi,
dan manfaatnya bagi masyarakat, sehingga buku pengayaan yang akan
56
yang akan dituangkan dalam buku pengayaan kimia, dan sumber (referensi)
materi. Hasil analisis indikator secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3
dan 4.
2. Tahap Pengembangan
Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan buku
pengayaan berbasis sains teknologi masyarakat yang telah direvisi berdasarkan
saran dari para ahli. Kegiatan pada tahap pengembangan ini dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu penentuan desain tampilan dan merancang isi (materi) buku,
pengembangan buku, dan penyelesaian buku dengan validasi buku pengayaan
oleh para ahli.
a. Penentuan Desain Tampilan dan Isi Buku Pengayaan berbasis STM
Pembuatan buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi
masyarakat ini didesain menggunakan Microsoft Office Word 2010 dan
Adobe Photoshop CS3. Pemilihan format dilakukan berdasarkan
pertimbangan mutu buku yang meliputi format, tata letak (misalnya
margin), bentuk dan ukuran huruf, spasi, dan ketetapan. Format pada buku
pengayaan yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Ukuran kertas : B5 (182 mm x 257 mm)
Orientasi kertas : portrait
Margin : 2 cm (atas, bawah, kanan, kiri)
Tabel 4.5 Jenis dan Ukuran Huruf untuk Buku
Desain Jenis Huruf Ukuran Huruf
Cover Grunge Handwriting 72 bold
CF Crayons 20
Kata Pengantar Girls Have Many Secrets 11
Daftar Isi Memo to Self 12
Judul Bab Drift Wood 48
Sub bab CF Crayons, 36
Memo to Self 14 bold
Teks Naskah Candara 11
Keterangan Gambar Comic Sans MS 9 bold
Sumber Gambar Comic Sans MS 8
Glosarium Memo to Self 11
Daftar Pustaka Times New Roman 11
60
Berdasarkan Tabel 4.6 telah ditentukan tujuh judul bab materi yang
akan dimuat dalam buku pengayaan kimia. Ketujuh bab tersebut didalamnya
disesuaikan dengan ranah Sains Teknologi Masyarakat.
Desain cover depan buku berisi nama penulis, judul buku yaitu
Minyak Bumi-Pengolahan dan Penggunaan dalam kehidupan sehari-
hari. keterangan jenis buku yaitu Buku Pengayaan Kimia Berbasis
Sains Teknologi Masyarakat. Sedangkan cover belakang buku berisi
gambar-gambar aplikasi dari minyak bumi dan sekilas penjelasan
mengenai minyak bumi.
b) Identitas Buku
Lembar identitas buku memuat judul buku, jenis buku, sasaran
pembaca, nama penulis, nama pembimbing, nama validator, dan
ukuran buku. Buku pengayaan terdiri dari 96 halaman utama dengan
tebal buku 60 mm. Isi buku menggunakan kertas Art Paper 150 gram,
sedangkan cover buku menggunakan jenis soft cover kertas Art
Carton 260 gram.
63
c) Kata Pengantar
Kata pengantar memuat gambaran singkat mengenai isi buku dan
tujuan dibuatnya buku pengayaan ini, serta ucapan terima kasih
penulis kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
pembuatan buku.
d) Daftar Isi
Daftar isi memuat rincian bab dan materi yang disajikan dalam buku
lengkap dengan daftar halamannya, sehingga memudahkan pembaca
pada saat membaca dan mencari materi isi buku dan halamannya yang
terdapat dalam buku.
b) Ranah Proses
Ranah proses meliputi hal-hal yang berkaitan dengan cara
memperoleh/proses yang dilakukan untuk memperoleh ilmu atau
produk sains. Ranah proses pada buku pengayaan yang dikembangkan
meliputi proses pembentukan minyak bumi, proses pengeboran
minyak bumi, dan proses pegolahan minyak bumi.
c) Ranah Sikap
Ranah sikap meliputi sikap positif terhadap ilmu pengetahuan. Sikap
yang harus dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ranah
sikap pada buku pengayaan yang dikembangkan meliputi saran
menggunakan gas elpiji, dll.
d) Ranah Kreatifitas
Ranah kreativitas meliputi kombinasi obyek dan ide atau gagasan
dengan cara yang baru, menyelesaikan masalah atau mendesain alat.
Ranah kreatifitas pada buku pengayaan yang dikembangkan meliputi
cara pemasangan gas elpiji, tips memilih bahan bakar untuk
kendaraan, dll.
3) Bagian Akhir
a) Glosarium
Glosarium berisi daftar alfabetis definisi istilah-istilah yang terdapat
dalam buku pengayaan yang dikembangkan. Glosarium ini termasuk
bagian akhir buku setelah materi isi.
b) Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada buku berisi sumber-sumber/referensi materi yang
ada dalam buku. Sumber referensi yang digunakan berasal dari
beberapa buku pengetahuan, ensiklopedia, jurnal, dan beberapa
artikel-artikel dari website.
(a) (b)
Gambar 4.14 Cover (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
69
Perubahan tampilan pada awal bab, gambar (a) materi yang disajikan
terlalu banyak, jarak tulisan terlalu padat dan ukuran huruf kecil, pada
gambar (b) tampilan setelah diperbaiki.
(a) (b)
Gambar 4.15 Konten (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
Informasi mengenai
gambar disajikan
tidak berurutan
sesuai nomor yang
ada pada gambar
sehingga sulit
membaca informasi
tersebut.
(a)
Informasi mengenai
gambar disajikan
berurutan sesuai
nomor yang ada
pada gambar.
Sehingga tata letak
keterangan gambar
dirubah.
(b)
Gambar 4.16 Tata Letak (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
70
(a) (b)
Gambar 4.17 Tata Letak (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
(b)
Gambar 4.18 Keterangan Gambar (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
71
Lembar validasi serta komentar dan saran dari para validator secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Berikut daftar revisi buku
pengayaan yang dilakukan.
Tabel 4.9 Daftar Revisi pada Buku Pengayaan Kimia
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. Pada identitas buku tidak ada Pada identitas buku ditambahkan
nama validator nama validator
2. Posisi keterangan pada gambar Posisi keterangan pada gambar
terbalik (sumber gambar dahulu (nama gambar dahulu kemudian
kemudian nama gambar) sumber gambar)
3. Dalam tabel (Persentase) Dalam tabel (Persentase %)
4. Gambar di halaman 4-5 kurang Gambar di halaman 4-5 di
jelas dan tidak konsisten perbaiki dengan gambar yang
lebih jelas
5. Penulisan tidak garis miring Penulisan menggunakan garis
pada kata ilmiah (Jack Up Rig, miring pada kata ilmiah (Jack
Tender Rig, Platform, Up Rig, Tender Rig, Platform,
Semisubmersible Rig, Rig Semisubmersible Rig, Rig
Semisub, Drill Ship, Liquefied Semisub, Drill Ship, Liquefied
Petroleum, Reservoar, Petroleum, Reservoar,
Assembling, Seal, Electronic Assembling, Seal, Electronic fuel
fuel injection, Catalyc injection, Catalyc Converters,
Converters, Variable Valve Variable Valve Timing
Timing Intelligent, Intelligent, Turbochargers,
Turbochargers, Knocking, Knocking, Medium Speed Diesel
Medium Speed Diesel Engine, Engine, Furnace, Commonrail,
Furnace, Commonrail, Base Oil, Base Oil, Over heat, Polyol-
Over heat, Polyol-ester, Acid, ester, Acid, American Petroleum
American Petroleum Institute, Institute, Spark-plug ignition,
Spark-plug ignition, pick-up, pick-up, Heavy Duty, High
Heavy Duty, High Speed, Four Speed, Four Stroke engines,
Stroke engines, Naturally Naturally Aspirated,
Aspirated, Turbocharger, Off Turbocharger, Off Road,
Road, Indirect Injected, Indirect Injected, Adhesive, Rock
Adhesive, Rock Asphalt, Lake Asphalt, Lake Asphalt)
Asphalt)
73
(a) (b)
Gambar 4.19 Cover belakang (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
(a) (b)
Gambar 4.20 Identitas buku (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
(a) (b)
Gambar 4.21 Struktur kimia (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
75
(a) (b)
Gambar 4.22 Perubahan gambar (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
(a) (b)
Gambar 4.23 Perubahan tulisan (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
76
(a) (b)
Gambar 4.24 Tampilan awal bab (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
(a) (b)
Gambar 4.25 Perbaikan Penulisan (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
77
(a)
(b)
Gambar 4.26 Daftar Pustaka (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
78
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi bertujuan untuk mengetahui respon siswa dan penilaian
guru terhadap buku pengayaan yang telah dikembangkan, serta mengetahui
kelayakan buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi masyarakat sebagai
buku pendamping yang dapat menambah wawasan para pembaca. Tahap
evaluasi buku pengayaan ini dilakukan dengan uji coba terbatas kepada guru
mata pelajaran kimia dan siswa SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dengan
pemberian angket respon yang harus diisi oleh siswa dan penilaian buku
pengayaan yang harus diisi guru setelah menggunakan buku pengayaan
tersebut.
a. Uji Coba Terbatas
Buku pengayaan yang telah divalidasi dan direvisi kemudian diuji
coba terbatas oleh 3 orang guru kimia dan 33 orang siswa kelas XI IPA-3 di
SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Guru dan siswa menggunakan dan
membaca buku pengayaan kemudian diminta responnya terhadap buku
pengayaan. Respon siswa terhadap buku pengayaan diperoleh dengan
menggunakan angket respon, sedangkan respon guru dapat diperoleh dari
penilaian guru terhadap buku pengayaan. Secara keseluruhan data
responden dapat dilihat pada Lampiran 8, sedangkan angket yang telah diisi
guru dapat dilihat pada Lampiran 9, dan angket yang telah diisi oleh siswa
dapat dilihat pada Lampiran 13.
b. Analisis Data Hasil Respon
Data respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan yang diperoleh
setelah ujicoba kemudian dianalisis. Berikut hasil analisis data penilaian
buku penyaaan oleh guru dan angket respon siswa.
1) Data Hasil Penilaian Buku Pengayaan Oleh Guru Kimia
Data hasil dari penilaian buku pengayaan oleh guru bertujuan untuk
mengetahui kelayakan buku pengayaan. Buku pengayaan dinyatakan
layak apabila butir pada komponen materi harus berskor 6, butir pada
komponen penyajian, bahasa, dan grafika harus berskor 3, dan total
79
Skor Skor
Bo
Aspek Indikator Rata- SxB total
bot
rata Aspek
Bahasa yang digunakan etis,
estetis, komunikatif dan
8,33 4 33,32
fungsional, sesuai dengan
sasaran pembaca.
Bahasa Bahasa (ejaan, tanda baca, 81,32
kosakata, kalimat dan
paragraf) sesuai dengan 8,00 6 48,00
kaidah dan istilah yang
digunakan baku.
Kulit buku : Ilustrasi
mewakili isi, jenis huruf
memiliki keterbacaan tinggi,
menarik, komposisi seimbang 7,67 2 15,34
dan harmonis antara kulit
depan, punggung dan
belakang.
Jenis, ukuran huruf, dan
Grafika 76,01
penomoran pada seluruh isi 7,00 3 21,00
buku konsisten
Tata letak konsisten dan
sesuai antara kulit buku 7,67 3 23,01
(cover) dengan isi buku
Ilustrasi sesuai dengan
pembaca sasaran dan 8,33 2 16,66
memperjelas isi
Total Skor Akhir
(Materi x0,4)+(Penyajian x0,3)+(Bahasa x0,2)+(Grafis x0,1) 79,999
= (34,936) + (21,198) + (16,264) + (7,601)
dilihat pada Lampiran 11, dan rubrik penilaian buku dapat dilihat pada
Lampiran 12.
2) Data hasil respon siswa
Data hasil dari angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui
pengembangan buku pengayaan berbasis sains teknologi masyarakat
pada materi minyak bumi yang telah dilakukan termasuk kedalam
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, atau sangat kurang.
Tabel 4.11 Hasil Persentase Angket Respon Siswa
Persentase Krite
Aspek Indikator Persentase
rata-rata ria
Kesesuaian materi
dengan sains, teknologi 81,21%
dan masyarakat
Kesesuain materi
dengan kondisi dalam 71,51%
kehidupan sehari-hari
Dapat dipakai dalam
Materi 78,18% 79,75% Baik
pembelajaran
Manfaat untuk
menambah wawasan 86,06%
pengetahuan
Kesesuain materi
dengan permasalahan 81,81%
dalam kehidupan
Kesesuaian dengan
kaidah Bahasa 80,30%
Indonesia
Kesesuaian ejaan, tanda
baca, kosakata, kalimat 76,36%
Bahasa dan paragraf 76,66% Baik
Mudah dibaca/
69,70%
dipahami
Kejelasan informasi 78,18%
Penggunaan kata efektif
78,79%
dan efesien
Penyajian materi
86,67%
terstruktur
Kelengkapan Informasi 77,58%
Sajian 78,35% Baik
Kemenarikan untuk
76,36%
dibaca
Pemberian motivasi 72,73%
82
Persentase Krite
Aspek Indikator Persentase
rata-rata ria
Penggunaan font
(ukuran dan huruf), 73,64%
spasi, dan paragraf
Kesesuaian layout/ tata
76,67% 75,42% Baik
Grafika letak
Kesesuaian ilustrasi,
81,66%
grafis, gambar, dan foto
Kesesuaian warna 69,70%
Persentase rata-rata dari angket respon siswa 77,54% Baik
B. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu produk yaitu
buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi masyarakat (STM). Berdasarkan
hasil penelitian, diperoleh data mengenai proses pengembangan buku pengayaan
kimia dan data hasil uji coba produk buku pengayaaan kimia berbasis sains
teknologi masyarakat (STM) pada materi minyak bumi.
Untuk menghasilkan buku pengayaan ada beberapa tahapan yang dilakukan
peneliti yaitu tahap perencanaan, produksi, dan evaluasi (Warsita, 2008, hlm. 226-
227). Tahap perencanaan merupakan tahapan awal yang bertujuan untuk
menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan, tahap produksi yang
bertujuan untuk menghasilkan buku pengayaan kimia berbasis Sains Teknologi
Masyarakat yang telah direvisi berdasarkan komentar dan saran dari validator, dan
tahap evaluasi yang bertujuan untuk mengevaluasi dan merevisi produk buku
pengayaan yang telah dikembangkan.
83
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini terdapat empat langkah yang dilakukan yaitu analisis
kebutuhan, analisis KI dan KD, pemilihan materi, Analisis Indikator dan sub
indikator buku pengayaan kimia berbasis Sains Teknologi Masyarakat.
Analisis kebutuhan diperlukan untuk mencari penyebab yang mendasari
kesenjangan antara kondisi ideal atau yang diharapkan dengan kondisi aktual
saat ini (Yaumi, 2013, hlm. 74). Analisis kebutuhan dilakukan dengan dua
langkah, pertama wawancara guru dilakukan di 5 sekolah di SMA yang berada
di wilayah Kota Tangerang Selatan mengenai kebutuhan buku pengayaan di
sekolah.
Hasil wawancara guru menyatakan bahwa bahan ajar yang biasa
digunakan di sekolah adalah buku teks pelajaran, LKS, BSE, E-Modul, Mind
Mapping, dan Buku kumpulan latihan soal-soal. Dalam pembelajaran selain
menggunakan buku tesk pelajaran, guru juga dapat menggunakan buku
panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku referensi untuk menambah
pengetahuan dan wawasan peserta didik (Permendiknas RI No.2, 2008, hlm.
4). Semua guru yang diwawancarai menyatakan belum ada buku pengayaan
yang digunakan disekolah, 3 dari 5 orang guru menyatakan bahwa buku
pengayaan merupakan buku yang berisi kumpulan soal-soal atau latihan
pengayaan untuk siswa.
Langkah kedua pada analisis kebutuhan adalah analisis buku pengayaan
yang ada di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan dan analisis buku
pengayaan yang ada dipasaran. Dari hasil analisis buku pengayaan yang ada di
SMAN 6 Kota Tangerang Selatan diperoleh buku yang berjudul buku
pengayaan kimia tetapi isi bukunya sama persis seperti LKS. Buku pengayaan
adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan
penguasaan iptek, keterampilan, dan membentuk kepribadian peserta didik,
pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat pembaca lainnya (Pusat
Perbukuan, 2008, hlm. 8). Kemudian peneliti melakukan analisis buku
pengayaan yang ada dipasaran untuk mengetahui komponen materi,
84
karateristik buku, struktur buku dan tampilan yang seharusnya terdapat dalam
buku pengayaan.
Langkah kedua dalam tahap perencanaan yaitu analisis Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan Pemilihan Materi. Pada langkah ini peneliti
menganalisis Kompetensi Dasar dengan memilih Kompetensi Dasar yang akan
peneliti gunakan untuk mengembangkan buku pengayaan. Peneliti memilih
kompetensi dasar 3.2 dan 4.2 kelas XI SMA yaitu berisi materi minyak bumi.
Materi minyak bumi yang dikembangkan menjadi buku pengayaan kimia di
integrasikan dengan sains teknologi masyarakat (STM). Meskipun dalam
pengembangan materi buku tidak terkait secara langsung pada KI/KD namun
bahan pembelajaran berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai
Kompetensi Dasar (Yaumi, 2013, hlm. 245).
Langkah selanjutnya, peneliti melakukan analisis indikator berdasarkan
KD yang dipilih. Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 memiliki beberapa indikator
yang harus dicapai pada materi minyak bumi. Dengan menganalisis
Kompetensi Dasar dan Indikator, peneliti jadi lebih mudah untuk melakukan
pengembangan indikator untuk buku pengayaan.
Menurut Lestari (2013, hlm. 36) indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur untuk
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan
sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
Indikator pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar selanjutnya di
analisis lebih dalam dan di kembangkan, hasil analisis dari indikator
pembelajaran dan KD dapat dikatakan sebagai indikator pengayaan. Proses
pembuatan indikator buku pengayaan disesuaikan dengan Sains Teknologi
Masyarakat sehingga dari indikator pengayaan diperoleh sub indikator yang
terdiri dari sub indikator sains, teknologi, dan masyarakat. Indikator pengayaan
yang telah dibuat selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan materi pada
buku pengayaan yang diintegrasikan dengan lima ranah sains teknologi
85
masyarakat yaitu ranah konsep, ranah proses, ranah kreativitas, ranah sikap,
serta ranah aplikasi dan keterkaitan.
Hasil analisis indikator dan sub indikator buku pengayaan juga
mengalami beberapa perubahan, karena pada proses validasi buku pengayaan
kimia terdapat masukan dari para validator. Sehingga analisis indikator yang
sudah dibuat sebelum pembuatan buku mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan buku pengayaan.
2. Tahap Produksi
Pada tahap ini peneliti melalukan pengembangan buku pengayaan kimia.
Pengembangan dipandang sebagai proses penerjemahan spesifikasi desain ke
dalam bentuk fisik seperti teknologi cetak (Yaumi, 2013, hlm. 6). Proses
pengembangan buku pengayaan kimia diawali dengan menentukan desain
tampilan dan isi buku pengayaan kemudian penyusunan buku pengayaan dan
terakhir validasi buku pengayaan yang telah dibuat. Desain buku pengayaan
kimia yang digunakan berisi urutan dari unsur-unsur buku pengayaan kimia
yang telah ditentukan peneliti. Unsur-unsur tersebut diantaranya jenis huruf,
ukuran huruf, ukuran kertas, format, tata letak (margin), dan Ilustrasi (gambar
dan tabel).
Ukuran kertas yang digunakan dalam pembuatan buku pengayaan adalah
ukuran B5 (18,2 cm x 25,7 cm). Kertas yang digunakan yaitu art paper dengan
ketebalan 150 gram dan untuk cover menggunakan kertas Art Carton dengan
ketebalan 260 gram. Jenis kertas dipilih dengan pertimbangan melihat
karakteristik siswa yang bermacam-macam dan untuk menghindari kejadian
yang tidak diinginkan, misalnya kertas kusut, sobek, berantakan, dan lain
sebagainya. Maka dari itu peneliti memilih kertas yang lebih tebal untuk
mencetak buku pengayaan kimia yang dikembangkan. Tetapi pada saat
digunakan, guru memberi komentar bahwa buku kurang ekonomis, terlalu
tebal, dan terkesan berat saat dibawa.
Jenis huruf yang digunakan pada buku pengayaan yang dikembangkan
tidak terlalu banyak kombinasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa
dalam memahami materi yang terdapat pada buku pengayaan (Astuti, 2014,
86
hlm. 465). Jenis huruf yang digunakan pada cover adalah Grunge Handwriting
dan CF Crayons dengan ukuran 72 pt dan 20 pt. Pada bagian bab
menggunakan Drift Wood dengan ukuran 48 pt. Bagian subbab menggunakan
CF Crayons dengan ukuran 36 pt. Isi buku suplemen menggunakan jenis huruf
Candara dengan ukuran 12 pt. Keterangan gambar menggunakan Comic Sans
MS dengan ukuran 9 pt. Caption (keterangan gambar) harus disisipkan
terutama untuk:
a. Menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual.
b. Memberi nama orang, tempat, atau objek.
c. Menghubungkan kejadian atau saksi dalam lukisan dengan visual
sebelum atau sesudahnya.
d. Menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan,
pikirkan, atau katakan (Arsyad, 2011, hlm. 93).
Keterangan sumber gambar menggunakan Comic Sans MS dengan
ukuran 8 pt. Jika gambar-gambar yang digunakan memiliki hak cipta, maka
perlu meminta izin kepada pemegang hak cipta tersebut dengan cara
memberikan keterangan sumber gambar (Arsyad, 2011, hlm. 114).
Setelah menentukan desain buku, peneliti mengumpulkan materi minyak
bumi dari berbagai sumber yang akan di muat dalam buku pengayaan kimia.
Tujuan dari pengumpulan materi adalah untuk memperkaya isi buku dan sesuai
dengan indikator pengayaan yang telah ditentukan pada tahap persiapan.
Penggunaan berbagai macam sumber mutlak dilakukan dalam proses
penyusunan bahan pembelajaran. Pengembangan bahan pembelajaran harus
mengumpulkan banyak referensi lain terutama yang berkenaan dengan topik-
topik relevan (Yaumi, 2013, hlm. 258).
Langkah kedua yaitu melalukan penyusunan buku pengayaan kimia.
Penyusunan buku pengayaan mengacu pada tahap persiapan, indikator
pengayaan yang telah dibuat, desain yang telah ditentukan, dan materi untuk isi
buku yang telah dikumpulkan dengan mengintegrasikan ranah sains teknologi
masyarakat. Media berbasis cetakan menuntut enam elemen yang harus
diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya
87
tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong (Arsyad, 2011, hlm. 87).
Kerangka dasar pada buku pengayaan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal,
isi, dan akhir. Bagian awal memuat halaman sampul, kata pengantar, daftar isi,
bagian isi memuat materi, sedangkan bagian akhir memuat glosarium, dan
daftar pustaka (Widodo & Jasmadi, 2008, hlm. 59).
Pada sampul (cover) buku harus menarik minat para pembaca, dalam
sampul buku terdapat judul buku, keterangan buku, ilustrasi sampul (gambar-
gambar, foto-foto, atau objek gambar lainnya). Kata pengantar dalam buku
memuat penjelasan peran dan fungsi buku. Daftar isi memuat outline dari buku
beserta halamannya, daftar isi wajib ditampilkan dalam buku (Widodo &
Jasmadi, 2008, hlm. 59-60).
Bagian isi buku memuat materi. Materi pada buku pengayaan terdiri dari
tujuh bab mengenai minyak bumi dan hasil pengolahannya yang diintegrasikan
dengan ranah sains teknologi masyarakat. Penyajian materi secara sistematis
dan diberikan contoh-contoh dan ilustrasi menarik hal ini dilakukan untuk
memperjelas isi materi dan membantu para pembaca dalam memahami materi.
Selain itu, pemilihan warna juga menjadi salah satu daya tarik agar pembaca
termotivasi untuk membaca buku pengayaan. Warna digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting (Arsyad, 2011,
hlm. 91).
Pada setiap bab dalam buku diawali dengan berita yang ada di
lingkungan masyarakat mengenai minyak bumi, hal ini bertujuan untuk
memberikan informasi awal mengenai bahasan dalam bab tersebut yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Penerapan sains teknologi masyarakat
mengajak dan mengarahkan pembaca untuk mempelajari isu-isu aktual yang
sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Pembaca dibawa pada suasana
yang dekat dengan kehidupan nyata pembaca sehingga dapat mengembangkan
pengetahuan yang telah dimiliki untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang diprediksikan akan muncul di sekitar kehidupannya (Sugiyanto, et al.,
2012, hlm. 55).
88
kimia dan satu orang dari ahli kimia, dan oleh satu orang guru sebagai praktisi
pendidikan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan buku pengayaan
yang dikembangkan dengan meminta pendapat para ahli. Selanjutnya
kelemahan ini akan dilakukan perbaikan (revisi) untuk menghasilkan buku
pengayaan kimia yang lebih baik (Warsita, 2008, hlm. 242). Keterlibatan lebih
dari satu validator dibutuhkan agar mendapatkan buku pengayaan yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan yang dikembangkan tanpa mengikuti
prosedur tinjauan ahli. Selain itu, kekurangan yang tidak ditemui oleh ahli yang
satu dapat dilengkapi dan disempurnakan oleh ahli lain, sehingga kualitas
konten yang dikembangkan betul-betul dapat dijamin kualitas dan akurasinya
(Yaumi, 2013, hlm. 275).
Komponen buku pengayaan yang divalidasi meliputi kelayakan isi
(materi), sajian, bahasa, dan grafika. Selama proses validasi banyak komentar
dan saran dari para validator untuk perbaikan buku pengayaan. Proses validasi
dilakukan sebanyak dua kali, pada proses validasi pertama banyak yang perlu
diperbaiki baik dari materi, sajian gambar, bahasa dan penggunaan tanda baca,
dan beberapa gambar yang kurang dapat memperjelas materi. Persentase nilai
rata-rata dari para validator yang paling kecil adalah pada aspek kebahasaan
dan grafika.
Bahasa yang digunakan dalam buku pengayaan masih belum konsisten,
tanda baca, ejaan, dan penulisan masih ada yang belum sesuai dengan EYD,
selain itu masih banyak kata-kata ilmiah yang tidak menggunakan garis miring
dan kalimat dalam satu paragraf terlalu pendek. Bahasa dalam buku pengayaan
harus tepat, lugas dan jelas, harus memperhatikan penulisan (ejaan, tanda baca,
kata-kata, kalimat, paragraf) yang sesuai dengan EYD (Puskurbuk, 2014, hlm.
7).
Dalam menulis buku pengayaan diperlukan penggunaan kata dan pilihan
kata yang benar, baik sebagai bentuk serapan maupun sebagai istilah keilmuan.
Kalimat yang digunakan harus efektif, lugas, tidak ambigu (tidak bermakna
ganda) dan sesuai dengan makna pesan yang ingin disampaikan. Pesan atau
materi yang disajikan harus dikemas dalam paragraf yang mencerminkan
90
kesatuan gagasan dan keutuhan makna sesua dengan buku pengayaan yang
dibuat (Pusbuk, 2008, hlm. 79). Perbaikan pada aspek bahasa dalam buku
dilakukan agar bahasa sesuai dengan sasaran pembaca dan sesuai dengan
kaidah penulisa bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Grafika yang meliputi desain kulit buku, tata letak, jenis dan ukuran
huruf, dan ilustrasi dalam buku pengayaan masih belum konsisten terutama
pada bagian kulit buku (cover) karena belum ada cover belakang pada saat
validasi pertama. Selain itu gambar yang terdapat didalam buku masih ada
yang belum sesuai dengan penjelasan materi. Dalam komponen grafika kulit
buku harus memiliki ilustrasi yang mewakili isi, jenis huruf memiliki
keterbacaan tinggi dan proporsional serta sesuai dengan judul bab, bentuk,
warna dan ilustrasi kulit depan punggung dan belakang harmonis, memiliki
daya tarik bagi pembaca sasaran untuk membaca isi buku (Puskurbuk, 2014,
hlm. 8).
Tata letak isi buku harus konsisten, penempatan huruf, gambar, bentuk
dan warna pada buku konsisten pada setiap bab. Jenis huruf yang digunakan
sesuai dengan karakteristik materinya dan tingkat usia pembacanya, sederhana
dan mudah dibaca. Ukuran huruf isi buku sesuai dengan format/ukuran buku
dan tingkat usia pembaca sasaran, penulisan menggunakan hierarki penulisan
yang konsisten. Ilustrasi harus sesuai dengan isi buku, ukuran ilustrasi
proporsional, secara keseluruhan ilustrasi harus sesuai dengan pembaca sasaran
dan memperjelas materi (Puskurbuk, 2014, hlm. 8-9). Sehingga komponen
grafika pada buku pengayaan yang telah dibuat harus diperbaiki agar dapat
memperjelas isi dan buku menjadi lebih mudah dibaca.
Pada validasi pertama, presentase nilai rata-rata dari para validator untuk
aspek materi dan penyajian sebesar 100%, sedangkan untuk aspek bahasa dan
grafika sebesar 95%. Sehingga buku pengayaan direvisi sesuai dengan saran
dari para validator.
Selanjutnya buku pengayaan yang telah direvisi diberikan lagi kepada
validator untuk dilakukan validasi sampai buku pengayaan dinyatakan valid.
Pada validasi kedua, persentase nilai rata-rata dari para validator untuk aspek
91
kelayakan isi, penyajian, bahasa dan grafika sebesar 100%. Sehingga buku
pengayaan dinyatakan valid dan dapat dilakukan uji coba.
Produk akhir buku pengayaan yang dihasilkan dari proses pengembangan
buku terdiri atas 96 halaman utama, bagian awal terdiri dari 6 halaman, bagian
isi terdiri dari 86 halaman, dan bagian akhir terdiri dari 4 halaman.
3. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir dalam penelitian adalah tahap evaluasi. Langkah evaluasi
buku pengayaan diperlukan guna memperbaiki dan mengembangkan buku.
Sasaran evaluasi adalah bagaimana buku pengayaan mampu memberikan
dukungan yang maksimal dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya
untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Buku yang telah
dikembangkan perlu dilakukan beberapa evaluasi setelah diproduksi. Evaluasi
dilakukan salah satunya adalah dengan angket (Widodo & Jasmadi, 2008, hlm.
71).
Tahap evaluasi dilakukan dengan uji coba kepada 3 orang guru bidang
studi kimia dan 33 orang siswa. Tujuan dari uji coba yaitu untuk
mengidentifikasi kekurangan produk tersebut bila digunakan dalam kondisi
yang mirip dengan kondisi pada saat produk tersebut digunakan dalam dunia
sebenarnya (Lestari, 2013, hlm. 110). Berdasarkan uji coba yang dilakuakan
diperoleh data yang kemudian dianalisis menjadi data hasil temuan penelitian
berupa respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan yang dikembangkan.
Pernyataan pada penilaian guru terhadap buku pengayaan diperoleh dari
instrumen penilaian buku pengayaan yang tidak di modifikasi sedikitpun oleh
peneliti. Peryataan tersebut berisi 15 butir pernyataan yang memuat aspek
materi, penyajian, bahasa, dan grafika. Sedangkan pernyataan angket respon
untuk siswa diadopsi dari format instrumen evaluasi formatif bahan ajar
(Direktorat Pembinaan SMA, 2008, hlm. 29) dan instrumen penilaian buku
pengayaan (Puskurbuk, 2014, hlm. 1-4) yang dimodifikasi dengan penambahan
unsur Sains Teknologi Masyarakat pada aspek kelayakan isi. Angket respon
siswa berisi 25 butir prnyataan yang memuat aspek materi, sajian, bahasa, dan
grafika.
92
Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari angket guru dan siswa,
secara keseluruhan penilaian buku pengayaan kimia memperoleh kriteria baik.
Urutan penilaian tertinggi yaitu pada aspek materi memperoleh nilai dengan
skor 8,94 dan persentase rata-rata aspek sebesar 79,75%, urutan kedua yaitu
pada aspek bahasa memperoleh skor 8,16 dengan persentase rata-rata aspek
sebesar 76,66%, sedangkan urutan penilaian terendah yaitu pada aspek grafika
dan sajian dengan skor yang diperoleh masing-masing 7,67 dan 7,08 dengan
persentase rata-rata aspek masing-masing 75,42% dan 78,35%.
a. Aspek Materi
Aspek materi memperoleh nilai yang paling tinggi dari hasil respon
guru dan siswa. Dalam hasil respon guru, hal ini menunjukan isi materi
yang disajikan dalam buku pengayaan kimia yang telah dikembangkan
memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi di
Indonesia dan erat kaitannya dengan konteks ke-Indonesiaan (Pusat
Perbukuan, 2008, hlm. 70). Dalam buku pengayaan, isi buku
memaksimalkan aplikasi hasil pengolahan minyak bumi yang banyak
digunakan di Indonesia, seperti gas elpiji, bensin produksi pertamina yang
merupakan produk dalam negeri yang banyak digunakan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi mendukung tujuan pendidikan nasional, karena materi yang
disajikan dalam buku dapat digunakan pada pelajaran kimia materi minyak
bumi, tetapi buku pengayaan ini bukan merupakan acuan wajib bagi peserta
didik dalam mengikuti pelajaran kimia, dan dapat dimanfaatkan oleh
pembaca lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008 yang
menyatakan bahwa buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang
dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan
tinggi (Permendiknas RI No. 2, 2008, hlm. 2).
Hasil persentase dari angket respon siswa yang tertinggi pada aspek
materi adalah pada indikator mengenai manfaat materi untuk menambah
wawasan pengetahuan dengan hasil persentase sebesar 86,06% menunjukan
93
bahwa materi yang terdapat dalam buku pengayaa kimia yang telah
dikembangkan memiliki manfaat untuk menambah wawasan bagi para
pembacanya. Hal ini sesuai dengan pengertian buku pengayaan yaitu buku
yang dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan pembacanya (Pusat Perbukuan, 2008, hlm. 8).
Indikator mengenai kesesuaian materi dengan permasalahan dalam
kehidupan memperoleh persentase sebesar 81,81%. hal ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran kimia yang disampaikan oleh Firman (2000, hlm. 233)
yaitu pembelajaran kimia harus mampu mengembangkan kemampuan
peserta didik melakukan penyelidikan dan memecahkan masalah.
Indikator mengenai kesesuaian materi dengan sains, teknologi, dan
masyarakat memperoleh persentase sebesar 81,21% hal ini menunjukan
bahwa materi dalam buku mengintegrasikan antara sains teknologi dan
manfaat bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengaitkan
materi antara sains dengan teknologi serta kegunaan dan kebutuhan
masyarakat, konsep-konsep yang telah dipelajari dan dikuasai peserta didik
diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya dan dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya maupun masalah lingkungan
sosialnya (Poedjiadi, 2010, hlm. 84).
b. Aspek Bahasa
Aspek bahasa memperoleh nilai 8,16 dari hasil respon guru. Hal ini
menunjukan bahwa bahasa yang digunakan pada buku sudah memenuhi
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan (ejaan, tanda baca,
kata-kata, kalimat, paragraf) sesuai dengan EYD, tata bahasa baku,
penggunaan bahasa dilakukan secara tepat dan fungsional, sesuai dengan
fungsi dan kebutuhan estetika. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Astuti (2014, hlm. 465) yang menyatakan bahwa bahasa
sesuai dengan EYD, tata bahasa baku, kamus bahasa Indonesia serta kaidah
penulisan buku yang bertujun untuk mempermudah siswa dalah memahami
kata-kata, kalimat maupun paragraf yang ada dalam buku.
94
c. Aspek Sajian
Aspek sajian memperoleh nilai terendah daripada aspek materi,
bahasa, dan grafika dari hasil respon guru. Hal ini disebabkan karena
penyajian materi dalam buku kurang mengembangkan sikap spiritual dan
sosial, penyajian buku tidak mendorong pembaca untuk mengembangkan
sikap religius, jujur, toleran, disiplin, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
peduli ingkungan dan peduli sosial. Penyajian materi kurang mendorong
pembaca untuk mencari informasi lebih jauh dalam rangka pengembangan
kemampuan pikir dan tindakan yang kreatif dan inovatif. Penyajian materi
harus dapat menumbuhkan motivasi untuk mengetahui lebih jauh, harus
dapat mendorong pembaca untuk terus mencari tahu lebih mendalam
dengan mencari sumber bacaan lain, atau mempraktikan dan mencoba
uraian yang disajikan dalam buku tersebut (Pusat Perbukuan, 2008, hlm.
75).
Hasil persentase tertinggi yang diperoleh dari angket respon siswa
pada aspek sajian adalah indikator mengenai penyajian materi terstruktur
dengan memperoleh persentase sebesar 86,67%, hal ini menunjukan bahwa
penyajian materi pada buku sangat terstruktur diawali dengan bab mengenai
minyak bumi, pembahasan mengenai hasil pengolahan minyak bumi
dibahas dari hasil yang memiliki titik didih terendah sampai titik didih
tertinggi. Indikator mengenai kelengkapan informasi memperoleh
persentase sebesar 77,58%, hal ini menunjukan bahwa informasi mengenai
minyak bumi yang disajikan cukup lengkap.
Indikator mengenai kemenarikan untuk dibaca memperoleh persentase
sebesar 76,36%, hal ini menunjukan bahwa penyajian buku secara
keseluruhan cukup menarik para pembaca. Indikator mengenai pemberian
motivasi memperoleh persentase sebesar 72,73%, hal ini menunjukan
bahwa penyajian isi buku cukup memberikan motivasi bagi para
pembacanya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014, hlm. 464)
menyatakan bahwa komponen penyajian materi harus dilakukan secara
runtut dan bersistem, materi mudah dipahami siswa dan menumbuhkan
96
motivasi, pola penyajian suatu bahan ajar akan dinilai baik apabila materi
tersaji secara konsisten, sistematis dan runtut sehingga mampu membantu
siswa dalam memahami isi bahan ajar.
d. Aspek Grafika
Aspek grafika memperoleh nilai 7,67 dari hasil respon guru. Dalam
buku pengayaan cover depan cukup mewakili seluruh isi buku, bentuk,
warna dan gambar pada kulit depan punggung dan belakang cukup
harmonis. Kulit buku (cover) gambar harus mewakili isi, jenis huruf
memiliki keterbacaan tinggi, menarik, komposisi seimbang dan harmonis
antara kulit depan, punggung dan belakang (Puskurbuk, 2014, hlm 8).
Seharusnya tata letak penempatan huruf, gambar, bentuk, dan warna
pada buku konsisten pada setiap bab. Namun dalam buku pengayaan setiap
bab memiliki warna background berbeda-beda, bentuk dan ukuran gambar
yang ada pada setiap bab tidak konsisten karena disesuaikan dengan
penjabaran dan penjelasan materi. Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada
seluruh isi buku konsisten, namun pada bagian awal buku pengayaan jenis
huruf yang digunakan berbeda-beda. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Jannah (2013, hlm. 174) disebutkan bahwa fungsi bahan ajar dikatakan
mampu untuk mengantarkan para pembaca ke arah pemahaman isi buku
adalah dengan adanya sarana-saran khusus, seperti skema, gambar-gambar,
ilustrasi dan menyediakan metode untuk mempermudah memahami konsep,
serta yang mampu menarik minat siswa untuk mempelajarinya.
Ilustrasi diharapkan sesuai dengan sasaran pembaca dan memperjelas
isi buku. Dalam satu buku, seharusnya gambar memiliki satu gaya (style)
secara konsisten, namun dalam buku pengayaan ini gambar yang digunakan
dalam buku lebih dari satu gaya (style) sehingga kurang konsisten. Ilustrasi
disajikan bertujuan untuk memperjelas konsep yang dibahas dan membantu
siswa dalam memahami materi dalam buku yang dikembangkan (Jannah,
2013, hlm. 177).
Hasil persentase tertinggi yang diperoleh dari angket respon siswa
pada aspek grafika adalah indikator mengenai kesesuaian ilustrasi/ gambar
97
BAB V
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan kimia
berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada materi minyak bumi dan
untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan kimia
berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada materi minyak bumi yang
dikembangkan, maka diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Dihasilkan buku pengayaan kimia berbasis Sains Teknologi Masyarakat
pada materi minyak bumi yang dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu: (1)
Tahap perencanaan dilakukan dengan analisis kebutuhan dengan wawancara
guru dan analisis buku pengayaan di sekolah, analisis Kompetensi Dasar
dan pemilihan materi, analisis indikator hingga menghasilkan indikator
buku pengayaan yang diintegrasikan dengan ranah Sains Teknologi
Masyarakat; (2) Tahap Produksi dilakukan dengan penentuan desain buku,
merancang isi buku dengan mengumpulkan dan memilih materi minyak
bumi yang diintegrasikan dengan STM dari berbagai sumber,
pengembangan buku hingga menghasilkan buku pengayaan kimia berbasis
STM yang telah divalidasi oleh para ahli dari aspek materi, bahasa, sajian,
dan grafika; (3) Tahap Evaluasi dilakukan uji coba terbatas sehingga
diperoleh data respon guru dan siswa terhadap buku pengayaan kimia
berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada materi minyak bumi.
2. Buku pengayaan kimia berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada Materi
Minyak Bumi yang dikembangkan mendapatkan total skor sebesar 79,99
untuk respon guru dinyatakan layak dengan predikat baik, dan untuk respon
siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 77,54% dengan kategori baik.
98
99
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran, yaitu:
1. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan buku pengayaan khususnya
penambahan sub materi pada proses pemurnian minyak bumi dan sub materi
bensin karena pembahasan kurang mendalam
2. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan komponen STM yang terdapat
dalam buku pengayaan khususnya pada ranah sikap dan kreatifitas seperti
sikap sosial, spiritual, dan motivasi untuk berinovasi.
3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih menonjolkan ranah STM
khususnya ranah sikap dan kreatifitas untuk kebih diperbanyak
4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk pemilihan model dan ilustrasi
(gambar, tabel, dan grafik) pada buku yang akan dikembangkan,
menggunakan dokumen pribadi serta memiliki resolusi yang tinggi dan
diusahakan tidak mengambil dari blogspot.
5. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat membuat buku
pengayaan kimia yang serupa dengan penelitian ini untuk materi kimia
lainnya.
6. Bagi guru khususnya bidang studi kimia, disarankan dapat membuat bahan
ajar sendiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guna menambah motivasi
siswa dalam belajar serta siswa dapat menerapkan langsung dalam
kehidupan di masyarakat.
100
DAFTAR PUSTAKA
100
101
Sugiyanto, Kartika, I., & Purwanto, J. (2012). Pengembanagn Modul IPA Terpadu
Berbasis Sains teknologi Masyarakat dengan Tema Tekonologi Biogas.
Jurnal Kependidikan, Volume 42, Nomor 1, hlm. 54-60.
Wawancara dilakukan pada 5 orang guru kimia yang ada di wilayah Ciputat
Tangerang Selatan, wawancara mengenai bahan ajar yang digunakan disekolah,
kebutuhan buku pengayaan di sekolah.
Pedoman Wawancara
Daftar Pertanyaan yang diajukan:
1. Bahan Ajar apa saja yang digunakan di sekolah?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar yang digunakan?
3. Apakah pernah mengembangkan bahan ajar sendiri untuk pembelajaran?
4. Selain buku teks, apakah ada buku pengayaan yang digunakan dalam
pembelajaran?
5. Bagaimana tanggapan ibu mengenai buku pengayaan/buku suplemen,
apakah buku pengayaan ini dibutuhkan dalam pembelajaran?
6. Apabila membuat/mengembangkan buku pengayaan, bagaimana buku
pengayaan yang baik?
Data Responden
Responden 1: Lina Marlina, S.Pd (Guru Kimia SMA Dua Mei Ciputat)
Responden 2: Miftah, S.Pd (Guru Kimia SMA Muhammadiyah 8 Ciputat)
Responden 3: Astuti, S.Pd (Guru Kimia SMAN 04 Tangerang Selatan)
Responden 4: Sri Lestari, S.Pd (Guru Kimia SMAN 10 Tangerang Selatan)
Responden 5: Nita Karmilasari, S.Pd (Guru Kimia SMA Triguna Utama Ciputat)
105
Lampiran 2. Data Ketersediaan bahan ajar (Buku teks dan Buku Pengayaan)
Buku 1 Buku 2
Identitas Buku
Judul Buku: Kimia untuk Siswa Judul Buku : Teknologi Dalam
SMA/MA Masyarakat
Jenis Buku: Buku Pengayaan Kimia Jenis Buku : Buku pengayaan seri
Penulis : Dra Tetty Afianti, dkk. kamus peningkatan
Penerbit : CV Arya Duta kemampuan belajar dan
Tahun : 2013 kecerdasan
Penulis : Pipit Pitriana, Diah
Rahmatia, Santi Sanita
Penerbit : Ganeca Exact
Tahun : 2007
ISBN : 9789795714071
Deskripsi Buku
Secara keseluruhan isi buku terdiri Secara keseluruhan isi buku terdiri dari
dari 32 lembar, 64 halaman. Bagian 24 lembar, 48 halaman. Bagian awal
awal terdapat halaman judul, terdapat halaman judul, kata pengantar,
identitas buku, kata pengantar, dan dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari 43
daftar isi. Bagian isi terdiri dari 59 halaman yang berisi tentang macam-
halaman yang berisi 5 bab yang macam teknologi dalam masyarakat.
dilengkapi dengan uraian materi, Bagian akhir buku terdapat daftar
tugas mandiri, contoh soal, dan uji pustaka.
kompetensi pada setiap bab nya.
Bagian akhir terdapat daftar pustaka
112
Dari hasil analisis kedua buku, diperoleh bahwa buku pengayaan yang
ada di sekolah belum memenuhi karakteristik dari buku pengayaan yang
seharusnya, sebagian besar isinya menyerupai LKS.
Sedangkan buku pengayaan yang ada di pasaran sudah memenuhi
seluruh karakteristik dari buku pengayaan pengetahuan, namun
kelemahannya adalah tidak berkaitan langsung dengan materi kimia.
114
Analisis Kompetensi Dasar, Indikator Pembelajaran, dan Indikator Pengayaan untuk Materi Minyak Bumi
(Pengembangan Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Materi Minyak Bumi)
8. Menjelaskan aspal dan (S) Menjelaskan pengertian aspal, komponen aspal, dan
kegunaanya dalam jenis-jenis aspal
kehidupan sehari-hari (T) Menguraikan penggunaan aspal keras dan aspal cair
(M) Menunjukan kegunaan aspal dalam kehidupan
sehari-hari
116
Lampiran 4. Indikator Pengayaan, Sub Indikator Pengayaan dan Rincian Matei pada Buku Pengayaan
3) Menjelaskan (Sains) Pengertian Gas Gambar 2.1 Tabung gas elpiji 3 Tahap Koesomadinata, R P. 1978.
Menjelaskan kilogram Pendahuluan Geologi Minyak dan Gas
gas dan Alam
pengertian gas, jenis Gambar 2.2 Nyala api dari gas Bumi. Bandung: Penerbit
kegunaanya Komponen Utama elpiji ITB
dan komponen gas Tahap
dalam LNG, CNG dan LPG Gas Alam Gambar 2.3 Tangki gas LNG
Pengembangan Justiana, Sandri. 2009.
Gambar 2.4 Mobil tangki CNG
kehidupan Jenis-jenis Gas Gambar 2.5 Mobil tangki LPG konsep Kimia 1. Jakarta: Yudistira
(Teknologi)
sehari-hari Alam Gambar 2.6 Tempat pengolahan
Menguraikan gas LNG Tahap Aplikasi Salam, Agus, dkk. 2009.
pengolahan gas LNG, Pengertian LNG Gambar 2.7 Simbol SPBG konsep dalam Ensiklopedia Kimia Jilid 4.
CNG, dan LPG Gambar 2.8 Tabung CNG Jakarta : PT.Ikrar
Pengertian CNG kehidupan
Mandiriabadi.
dalam mobil
(Masyarakat) Kegunaan CNG Gambar 2.9 Busway sedang Ranah konsep
mengisi bahan bakar di sebuah Definisi Compressed
Menunjukan kegunaan Pengertian LPG Natural Gas (CNG)
CNG, LPG, cara SPBG Ranah Proses
Kegunaan LPG Gambar 2.10 Tangki CNG (www.prosesindustri.com)
menggunakan gas
Cara menggunakan Gambar 2.11 Sistem Ranah Aplikasi
yang baik dalam
penggunaan CNG pada Elpiji 3 kg
dan keterkaitan (www.pertamina.com)
kehidupan sehari-hari Gas LPG yang Kendaraan
Baik Gambar 2.12 Bajaj sedang Ranah Kreatifitas Cara benar memasang
mengisi BBG dan,
Gambar 2.13 Busway sedang kompor gas
(www.carageek.com)
mengisi BBG Ranah Sikap
Gambar 2.14 Pengisian LPG ke
Fasilitas kilang
dalam tabung
(www.badaklng.co.id)
Gambar 2.15 Pendistribusian
LPG
Gambar 2.16 Saran Penggunaan
LPG
120
4) Menjelaskan (Sains) Pengertian Bensin Gambar 3.1 Sub pengisian Tahap Lemigas. 2010. Proses
Menjelaskan bensin Pendahuluan Pembuatan Bahan Bakar
bensin dan Karakteristik
pengertian bensin, Gambar 3.2 Beberapa SBU Bensin dan Solar Ramah
kegunaanya Bensin yang ada di Indonesia Lingkungan. Jakarta : Pusat
karaktristik bensin, Tahap
dalam jenis bensin, dan zat Zat aditif dalam Gambar 3.3 Mobil yang sedang penelitian dan
Pengembangan pengembangan teknologi
mengisi bensin premium
aditif dalam bensin konsep
kehidupan bensin Gambar 3.4 Bensin jenis Minyak dan Gas Bumi.
premium
sehari-hari Pengertian
(Teknologi) Gambar 3.5 Mobil yang sedang Tahap Aplikasi Moore, John T. 2007.
Menguraikan Premium mengisi bensin pertalite konsep dalam Chemistry For Dummies.
penggunaan bensin Gambar 3.6 Bensin jenis Bandung : Pakar Raya
Pengertian Pertalite kehidupan
premium, pertalite, Pertaite
Sutresna, Nana. 2014.
pertamax dan Pengertian Gambar 3.7 Mobil sedang Ranah konsep
mengisi bensin pertamax Advance Learning
pertamax plus Pertamax Chemistry 2A. Bandung:
Gambar 3.8 Bensin jenis Ranah Aplikasi Grafindo
Pengertian pertamax dan keterkaitan
(Masyarakat) Gambar 3.9 Mobil yang sedang
Menunjukan kegunaan Pertamax Plus Perbedaan premium dan
mengisi bensin pertamax plus Ranah Kreatifitas
bensin premium, Perbedaan Gambar 3.10 Bensin jenis pertamax
pertalite, dan pertamax plus (www.modifikasi.com)
Premium,
pertamax dalam
Pertamax dan Harga pertalite spesifikasi
kehidupan sehari-hari
ron okran
Pertamax Plus (www.mobilku.org)
121
5) Menjelaskan (Sains) Pengertian Gambar 4.1 Wilayah konversi Tahap Justiana, Sandri. 2009.
Menjelaskan minyak ke LPG Pendahuluan Kimia 1. Jakarta: Yudistira
kerosin dan Kerosin
pengertian kerosin, Gambar 4.2 Pengisian bahan
kegunaanya dan jenis-jenis kerosin
Jenis-jenis bakar pada pesawat Tahap Salam, Agus, dkk. 2009.
dalam Gambar 4.3 Mobil tangki Pengembangan
Ensiklopedia Kimia Jilid 4.
(Teknologi) Kerosin pertamina Jakarta : PT.Ikrar
konsep
kehidupan Menguraikan Gambar 4.4 Tangki avtur Jet-A Mandiriabadi
penggunaan kerosin Pengertian Avtur Gambar 4.5 Kompor minyak
sehari-hari
dan avtur Tahap Aplikasi Avtur
Jenis-jenis Avtur dan kompor gas
Gambar 4.6 Anak-anak belajar konsep dalam (www.iinparlina.wordpress.
(Masyarakat) Kegunaan Avtur dibawah sinar lampu petromak kehidupan com)
Menunjukan kegunaan Gambar 4.7 Lampu teplok
kerosin dan avtur dan Kerosin Kerosin
dalam kehidupan Ranah konsep
(www.rianrahmawan.word
sehari-hari
Ranah Aplikasi press.com)
dan keterkaitan
6) Menjelaskan (Sains) Pengertian Minyak Gambar 5.1 Truk sedang Tahap Lemigas. 2010. Proses
Menjelaskan mengisi bahan bakar bio-solar Pendahuluan Pembuatan Bahan Bakar
minyak solar Solar
pengertian solar, Gambar 5.2 Mobil yang Tahap Bensin dan Solar Ramah
dan karakteristik minyak Karakteristik menggunakan bahan bakar Lingkungan. Jakarta : Pusat
solar, bilangan setana Pengembangan
kegunaanya pertamina DEX penelitian dan
Minyak Solar konsep
Gambar 5.3 Proses pengembangan teknologi
dalam (Teknologi) Bilangan Setana pembentukan biodiesel Tahap Aplikasi Minyak dan Gas Bumi
Menguraikan Gambar 5.4 Truk yang sedang konsep dalam
penggunaan berbagai Jenis-jenis Bahan
kehidupan
mengisi bahan bakar solar kehidupan Minyak solar, sifat
sehari-hari jenis bahan bakar pada Bakar Diesel Gambar 5.5 Bus yang sedang kegunaan dan jenis
mesin diesel (www.ferihariantoo.blogsp
Kegunaan Minyak
mengisi bahan bakar solar Ranah konsep
Gambar 5.6 Generator set ot.co.id)
(Masyarakat) Solar Ranah Kreatifitas
Menunjukan kegunaan Definisi Bahan bakar
minyak solar dalam
Ranah Aplikasi diesel solar
kehidupan sehari-hari (www.prosesindustri.com)
dan keterkaitan
122
7) Menjelaskan (Sains) Pengertian Minyak Gambar 6.1 Pengisian oli pada Tahap Pelumas
Menjelaskan motor Pendahuluan (www.id.wikipedia.org)
minyak Pelumas
pengertian pelumas, Gambar 6.2 Oli mineral Tahap
pelumas dan fungsi oli pada mesin, Fungsi oli pada Oli Mesin
jenis-jenis oli Gambar 6.3 Oli sintetis Pengembangan
kegunaanya (www.id.wikipedia.org)
mesin Gambar 6.4 Mesin yang sedang konsep
dalam (Teknologi) Jenis-jenis oli di isi oli Tahap Aplikasi Arti kode API pada oli
Menguraikan kualitas Gambar 6.5 Kode SAE pada Oli konsep dalam pelumas
oli dan kekentalan oli Kekentalan oli
kehidupan
Gambar 6.6 Suhu yang sesui kehidupan (www.mechaniconlines.co
sehari-hari pada mesin kendaraan Kualitas oli m)
dengan kode SAE
Kegunaan oli Gambar 6.7 Oli motor Ranah konsep
(Masyarakat) Jenis-jenis oli mesin
Menunjukan kegunaan Gambar 6.8 Oli mobil
Ranah Aplikasi (www.sitepatjogja.blogspot
minyak pelumas .co.id)
dan keterkaitan
sebagai oli pada
kendaraan bermotor
Ranah Kreatifitas
8) Menjelaskan (Sains) Pengertian Aspal Gambar 7.1 Kumpulan drum Tahap Salam, Agus, dkk. 2009.
Menjelaskan yang berisi aspal Pendahuluan Ensiklopedia Kimia Jilid 4.
Aspal dan
pengertian aspal, Komponen Aspal
Gambar 7.2 Proses pengaspalan Tahap Jakarta : PT.Ikrar
kegunaanya komponen aspal, dan Jenis-jenis Aspal jalan raya Pengembangan
Mandiriabadi
jenis-jenis aspal
dalam Aspal Keras Gambar 7.3 Jalan yang bersapal konsep Pengertian dan jenis aspal
kehidupan (Teknologi) Aspal Cair Gambar 7.4 Lapisan pada jalan Tahap Aplikasi (www.ilmudasardanteknik.
Menguraikan aspal konsep dalam com)
sehari-hari Kegunaan Aspal
penggunaan aspal Gambar 7.5 Proses pengaspalan kehidupan
keras dan aspal cair
jalan
(Masyarakat) Ranah konsep
Menunjukan kegunaan
aspal dalam kehidupan
Ranah Aplikasi
sehari-hari
dan keterkaitan
123
Minyak
Bumi
Pengolahan Serta Penggunaan
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Riska Fitriyani
Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat
Kehidupan Sehari-hari
NIM : 1111016200035
Nanda Saridewi, M. Si
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku
yanf bejjuduk Minyak Bumi Pengolahan dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-haji ini dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang atas ijin Allah SWT telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju jaman yang
terang menderang, masa yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini.
Buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi masyarakat ini disusun dan dikembangkan
dalam rangka penelitian dan penyusunan tugas akhir yanf bejjuduk Penfembanfan Buku Pengayaan
Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Materi Minyak Bumi. Buku ini bejili tentang proses
pengolahan minyak bumi yang di dalamnya dijelaskan dan disajikan konten kimia, serta kegunaan dari
minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kebutuhan utama masyarakat.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Tonih Feronika, M. Pd dan Ibu Nanda
Saridewi, M. Si selaku dosen pembimbing serta para validator (ahli materi dan ahli media) yang telah
membimbing dan membantu saya dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini. Ucapan terimakasih
juga saya sampaikan kepada kedua ojanf tua laya yanf lekaku mendoakan dan membejikan
dukungan, serta semua pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini, mulai dari yang
berkontribusi dalam memotivasi, memberikan saran serta proses percetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih memiliki beberapa kekurangan jika ditinjau dari segi
bahasa, sistematika penulisan serta kelengkapan materinya, untuk itu saya mengharapkan
partisipasi pembaca dalam memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan buku ini. Terlepas dari
semua kekurangan buku ini, saya berharap buku ini dapat menambah ilmu dan wawasan para
pembaca terkait bidang ilmu kimia.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Minyak Bumi 1
Komponen Minyak bumi 4
Pembentukan Minyak Bumi 6
Pengolahan Minyak Bumi 13
Kegunaan Minyak Bumi 17
22 Gas Alam
23 Komponen Gas Alam
24 LNG
25 CNG
29 LPG
Bensin 40
Bilangan Oktan 41
Zat Aditif pada Bensin 42
Premium 44
Pertalite 45
Pertamax dan Pertamax Plus 47
ii
56 Kerosin
58 Avtur
59 Minyak Tanah
Solar 64
Bilangan Setana 65
Jenis Bahan Bakar Diesel 66
Kegunaan Solar 68
72 Pelumas
73 Jenis-jenis Oli
74 Kekentalan Oli
76 Kualitas Oli
Residu 80
Aspal 82
Jenis-jenis Aspal 83
Kegunaan Aspal 86
Glosarium 87
Daftar Pustaka 88
iii
1
Sumber : www. Seputaraceh.com
minyak bumi
Apa itu Minyak Bumi ?
Sumber : www.migasnet05niko8045.blogspot.co.id
Berita Terkini
Cadangan Minyak Bumi Menipis,
Keragaman Energi Menjadi Solusi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Minyak bumi berada pada kisaran saat ini dan tidak ada penemuan
adalah energi tak terbarukan. Dengan jumlah cadangan minyak baru, cadangan minyak Indonesia
cadangan minyak terbatas, Indonesia memerlukan diperkirakan akan habis sekitar 11 tahun ke depan.
kebijakan strategis untuk menjaga ketahanan energi Cadangan minyak nasional bisa ditingkatkan dengan
di masa datang. eksplorasi. Kegiatan eksplorasi memerlukan
investasi yang tinggi, sehingga perlu dukungan iklim
Cadangan minyak terbukti Indonesia per akhir tahun investasi yang kondusif, di antaranya kelancaran
2013 berada pada posisi 3,46 miliar barel. perizinan dan kepastian hukum bagi kegiatan usaha
Sedangkan menurut statistik energi dunia yang hulu migas.
dipublikasikan oleh perusahaan minyak dunia
British Petroleum (BP), cadangan minyak terbukti Potensi pasokan energi yang lain berasal dari gas
kita adalah sekitar 3,7 miliar barel. Dengan bumi. Apalagi, meskipun cadangan dan produksi
cadangan sebesar ini, publikasi tersebut minyak menurun, cadangan dan produksi gas
menempatkan Indonesia pada urutan ke 28 negara- Indonesia memperlihatkan tren positif. Namun, tentu
negara penghasil minyak. saja butuh keseriusan untuk membangun
infrastruktur yang menjadi syarat pemanfaatan gas
Jumlah cadangan kita ternyata jauh di bawah bumi.
Venezuela dengan cadangan 298,3 miliar barel dan
Arab Saudi dengan cadangan 265,9 miliar barel. Hal lain yang perlu dilakukan adalah
Meskipun ada negara lain yang posisinya di bawah mengembangkan sumber energi terbarukan yang
Indonesia, tidak berarti negara itu lebih miskin sebenarnya sangat melimpah di Indonesia, misalnya
cadangan minyaknya. panas bumi. Semua upaya ini sangat penting guna
membangun ketahanan energi nasional, baik untuk
Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 800 ribu hari ini maupun masa mendatang. (adv)
barel per hari. Dengan asumsi tingkat produksi (Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro)
2
Minyak Bumi menghasilkan bahan
bakar yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Seperti
pada gambar dibawah ini
merupakan aplikasi dari minyak
bumi
3
Ranah Konsep
Minyak Bumi
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari
4
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
Senyawa ini biasa disebut golongan Alkana, senyawa ini banyak terdapat dalam gas
alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek seperti Etana dan
Propana
5
Ranah Proses
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak Bumi terbentuk dari peruraian senyawa organik dan jasad mikroorganisme jutaan
tahun lalu yang terdapat di dalam lapisan batuan. kemudian diambil melalui proses pengeboran yang
menghasilkan minyak mentah yang harus diolah lebih lanjut agar menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat .
(Sumber: www.hedisasrawan.blogspot.com)
(Sumber: www.hedisasrawan.blogspot.com)
6
Batuan induk akan terkubur di bawah lapisan batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. batuan penimbun batuan induk
adalah batuan sarang (reservoir). Batuan sarang terdiri atas batu pasir, batu gamping, atau batuan
vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila
suhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin
turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak
karbon yang ada menjadi gas.
(Sumber: www.hedisasrawan.blogspot.com)
Gambar 1.5 Lapisan Batuan
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah.
Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang
terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis
lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk
batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
(Sumber : www.hedisasrawan.blogspot.com)
Gambar 1.6 Minyak bumi terbentuk dalam lapisan batuan
7
Pengeboran Minyak Bumi
Minyak bumi diperoleh dengan cara pengeboran minyak, pengeboran dapat dilakukan di
darat maupun di laut lepas. Berikut tahapan yang dilakukan untuk memperoleh minyak bumi.
1. Proses Eksplorasi
Langkah awal untuk mendapatkan minyak bumi adalah ekplorasi, yaitu upaya mencari daerah
yang mengandung minyak bumi dan perkiraan cadangan minyaknya. Informasi tersebut dapat
diperoleh dengan cara membuat peta tofografi hasil pemotretan dari udara. Setelah mengetahui
daerah-daerah yang akan diselidiki, para ahli geologi menyelidiki contoh-contoh batuan atau lapisan
batuan yang terdapat di permukaan karang atau tebing-tebing. pemeriksaan itu dilakukan di
laboratorium.
(Sumber:www.krisenergy.com)
Gambar 1.7 Kegiatan Seismik untuk mencari lokasi sumber minyak bumi
Perhatikan gambar di atas, Penyelidikan secara geofisika yang dikenal dengan istilah kegiatan
seismik. Para ahli membuat semacam gempa kecil di bawah tanah. Getaran itu akan menghasilkan
gelombang-gelombang menuju dasar laut. Gelombang dipantulkan kembali ke permukaan bumi
sehingga posisi lokasi yang mengandung minyak bumi dapat diperkirakan.
8
2. Proses Eksploitasi
Setelah lokasi yang diperkirakan mengandung minyak bumi diketahui, langkah selanjutnya
adalah melakukan kegiatan eksploitasi, yaitu rangkaian kegiatan untuk mengambil minyak bumi yang
akan diolah. kegiatan utama adalah pengeboran yang dapat dilakukan di lepas pantai dan di tengah
laut, bergantung pada lokasi sumber cadangan minyak. Pengeboran sumber minyak bumi akan
menghasilkan minyak dalam bentuk minyak mentah, yaitu cairan kental berwarna hitam.
(Sumber:www.dennynatalian.blogspot.com)
Gambar 1.8 Alat Pengeboran Minyak Bumi
Kegiatan Pengeboran minyak bumi dan gas alam di lepas pantai dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Menanam jalur pipa di dasar tanah dan memompa minyak dan gas ke daratan.
Cara ini dilakukan apabila jarak ladang minyak ke darat cukup dekat.
Membuat anjungan dimana posisi minyak bumi dan gas alam berada,
selanjutnya dibawa oleh kapal tanker menuju daratan.
9
1. Rig Darat : untuk 2. Rig Rawa (Swamp Barge) : menara dan sistem
paling sederhana terdiri dari duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran
10
3. Jack Up Rig : satu unit alat pengeboran 4. Tender Rig : sistem pengeboran
dengan kaki yang panjang. Kaki dapat naik dipasang dalam platform.
(Sumber: www.gugussyuhada.com)
11
Setelah Kegiatan Pengeboran selesai dilakukan, minyak mentah hasil pengeboran
kemudian di bawa ke tempat kilang minyak untuk proses pengolahan minyak.
(Sumber: www.migasnet07-hadyan8064.blogspot.co.id)
(Sumber: www.upload.wikimedia.org)
Gambar 1.11 Pengeboran minyak di darat
12
Pengolahan Minyak Bumi
Proses pengolahan minyak bumi terjadi dalam suatu pabrik yang disebut kilang minyak.
Proses pengilangan menghasilkan senyawa-senyawa tunggal yang digunakan untuk bensin dan bahan
baku bagi sejumlah besar industri petrokimia.
(Sumber : www.1.bp.blogspot.com)
Gambar 1.12 Kilang Minyak
13
14
15
2. Proses Konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon, yang bertujuan untuk
memperoleh fraksi-fraksi dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan permintaan pasar. Sebagai
contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang
perlu diubah/ dikonversi menjadi fraksi rantai pendek.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
16
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Hasil Pengolahan Minyak Bumi
1. Fraksi Gas
Kegunaan : Bahan bakar LPG (Liquefied
Petroleum Gas) dan bahan baku untuk
sintesis senyawa organik.
2. Fraksi Bensin
Kegunaan : Bahan bakar berbagai
jenis kendaraan bermotor.
3. Fraksi Kerosin
Kegunaan : Bahan bakar pesawat udara,
bahan bakar kompor minyak, dan bahan
bakar alat penerang.
17
18
2
Gas alam
Apa itu Gas Alam?
(Sumber : www.sinarharapan.co.id)
Gambar 2.1 Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram
JAKARTA - Distribusi gas Elpiji tabung 3 kilogram Pemerintah bersama Komisi VII DPR RI, pada akhir
(Kg) saat ini dinilai masih kurang tepat sasaran, pekan kemarin telah menyepakati volume Elpiji 3
karena masih ada masyarakat kelas ekonomi Kg Rancangan RAPBN 2016 sebesar 6,602 juta
menengah atas yang menggunakannya untuk Ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota
keperluan memasak sehari-hari. Padahal Elpiji yang ditetapkan pada APBN 2015 yang sebesar
tabung hijau tersebut merupakan produk yang 5,766 juta ton.
disubsidi oleh negara karena ditujukan bagi
masyarakat miskin. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN
Wiratmaja mengatakan, meningkatnya kuota Elpiji 3
Guna menekan penggunaan Elpiji 3 Kg oleh Kg pada tahun depan dikarenakan akan
masyarakat mampu, PT Pertamina (persero) akan diteruskannya program konversi minyak tanah ke
mengeluarkan produk Elpiji nonsubsidi berukuran gas. Oleh sebab itu diperkirakan akan semakin
5,5 Kg. Sekretaris Perusahaan Pertamina banyak masyarakat yang beralih ke gas elpiji.
Wisnuntoro mengatakan, harga jualnya diperkirakan
berkisar diangka Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per Selain itu, Wiratmaja mengatakan, pemerintah juga
tabung. terus mendorong agar nelayan dapat beralih dari
menggunakan solar ke gas elpiji. Pemerintah saat ini
"Tidak lama lagi akan kita launching, perkiraan kita juga sedang melakukan uji coba melakukan konversi
sekitar Oktober tahun ini," kata Wisnu di Jakarta, BBM ke gas Elpiji pada 100 nelayan di Sumba
Minggu (20/9). Barat.
Dia menjelaskan, dengan meluncurkan Elpiji ukuran "Berdasarkan proyek percontohan itu, nelayan
5,5 Kg, pihaknya menyasar masyarakat yang tinggal menggunakan satu tabung LPG 3 kg selama tiga hari
di rumah susun (rusun) atau apartemen, serta atau setara dengan pemakaian 2,5-3 liter BBM.
masyarakat kelas menengah lainnya. Dia Dengan begitu membuktikan penggunaan gas Elpiji
menjelaskan, selama ini masyarakat yang tinggal di jauh lebih ekonomis bagi masyarakat seperti
apartemen yang belum teraliri gas perpipaan tidak nelayan," ujar Wiratmaja.
membeli Elpiji 12 karena ukurannya yang cukup
(Sumber: www.sinarharapan.co/news/read/150920016/elpiji-5-
berat.
5-kg-diluncurkan-oktober)
20
Gas Alam banyak digunakan
untuk bahan bakar
21
Ranah Konsep
Gas Alam
Gas alam adalah hidrokarbon berwujud gas yang
ringan.
(Sumber : www.gde-in.ru)
Gambar 2.2 Nyala Api dari gas Elpiji
lingkungan geologis yang lebih leluasa dibanding minyak bumi. Artinya, gas alam
ini dapat terbentuk di lapisan, keadaan temperatur dan tekanan yang rentangnya
lebih luas. Sehingga, semua reservoar batuan berpotensi menghasilkan gas alam.
22
Komponen Utama Gas Alam
Komponen utama gas alam terdiri dari Metana (CH4) 81% dan 19% sisanya
(Etana, Nitrogen, Propana, CO2, Butana, Pentana, dll). Selain itu, gas alam juga
mengandung zat pengotor diantaranya H2O, CO2, H2S, Hg, N2, dll. Zat pengotor ini
LNG
(Liquified Natural Gas)
LNG adalah gas bumi yang diubah menjadi cair
melalui proses pendinginan yang suhunya di bawah -
160C. Komponennya didominasi oleh metana dan
etana. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan
(Sumber : www.newyorkipl.org)
yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki
yang juga dirancang khusus.
Gambar 2.3 Tangki LNG
CNG
(Compressed Natural Gas)
CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana
(CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan
dan di distribusikan dalam bejana tekan, biasanya
berbentuk silinder. Gas bumi dalam bentuk CNG
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan pengganti
bahan bakar minyak. (Sumber : www.lensaindonesia.com)
LPG
(Liquified Petroleum Gas)
Gas Minyak Bumi yang di cairkan dengan
menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi oleh propana dan butana. Elpiji juga
(Sumber : www.5osial.com) mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
Gambar 2.5 Mobil tangki LPG
jumlah kecil, misalnya etana dan pentana.
23
LNG
LNG merupakan gas alam yang sebagian besar senyawanya didominasi oleh
metana (C1) dan etana (C2). LNG diperoleh dari sumur gas. Dari sumur tersebut
gas alam mengandung komponen dari C1, C2, C3, C4, C5, C6, dan rantai yang lebih
yang lain. Separasi ini didasarkan pada perbedaan titik didih masing-masing
komponen.
Pembuatan gas LNG yaitu dengan melakukan pencairan gas alam metana dan
etana dari yang asalnya berbentuk gas. Proses pencairan gas alam ini
24
CNG
Gas alam terkompresi (Compressed natural
gas, CNG) adalah jenis bahan bakar yang berasal dari
etilena, carbon monokida, carbon dioksida, nitrogen, Gambar 2.7 Simbol SPBG
.
Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan
bahan bakar ini lebih ekonomis (murah) bila Gambar 2.8 Tabung CNG
dalam mobil
dibandingan dengan bahan bakar lainnya.
25
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Kegunaan C N G
CNG merupakan bahan bakar yang dapat digunakan untuk kendaraan
mesin Otto (berbahan bakar bensin) dan mesin diesel (berbahan bakar solar).
bertekanan tinggi.. Idealnya, tekanan pada jaringan pipa gas adalah 11 bar, dan
agar pengisian CNG bisa berlangsung dengan cepat, diperlukan tekanan sebesar
200 bar, atau 197 atm, 197 kali tekanan udara biasa. Dengan tekanan sebesar 200
bar, pengisian CNG setara 130 liter premium dapat dilakukan dalam waktu 3-4
menit.
(Sumber : www.108csr.com)
Gambar 2.9 Busway sedang mengisi bahan bakar di salah satu SPBG
umum seperti busway dan Bajaj. Untuk kendaaraan pribadi, masyarakat masih
menggunakan CNG yang harganya lebih murah dan lebih bersih lingkungan
daripada bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986. Namun
baru 5 tahun terakhir CNG mulai banyak digunakan sebagai bahan bakar oleh
masyarakat.
26
Tangki CNG dibuat dengan menggunakan bahan-bahan
khusus yang mampu membawa CNG dengan aman. Desain terbaru
tangki CNG menggunakan lapisan alumunium dengan diperkuat
oleh fiberglass. Karena CNG lebih ringan dari udara, kebocoran
tidak menjadi terlalu beresiko bila sirkulasi udara terjaga dengan
baik. Jika gas terbakar, mesh logam atau keramik akan mencegah
tangki agar tidak meledak.
Sama sekali tidak diperkenankan untuk memodifikasi
tangki tersebut. Jika dianggap tangki yang dibeli volumenya terlalu
(Sumber : www.autogasindonesia.com)
kecil, lebih baik membeli tangki yang volumenya lebih besar
Gambar 2.11 Tangki CNG
daripada memodifikasinya sendiri. Sama sekali tidak diperkenankan
untuk memodifikasi tangki tersebut. Jika dilakukan, daya tahan
tangki tersebut terhadap tekanan tinggi menjadi tidak terukur.
Penanganan CNG perlu dilakukan secara hati-hati. dengan menggunakan tangki gas yang
memenuhi persyaratan dan dipasang di bengkel yang direkomendasi.
(Sumber : www.volvoforums.org.uk)
27
Keuntungan Menggunakan CNG sebagai Bahan Bakar
1. Kendaraan yang menggunakan bahan
pembakaran.
28
Ranah Konsep
LPG
LPG merupakan singkatan dari Liquefied
Petroleum Gas (Gas minyak bumi yang dicairkan). LPG
merupakan campuran dari berbagai unsur hidrokarbon
adalah propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga (Sumber : www.ekbis.rmol.co)
mengandung hidrokarbon lain seperti etana (C2H6) dan Gambar 2.14 Pengisian LPG ke
dalam tabung
pentana (C5H12).
29
Gambar 2.16 Saran pengunaan elpiji (Sumber : www.pertamina.com)
Semua produk elpiji komponen utamanya sama, yaitu dari dari senyawa
kualitas tabung dan berat kemasan gas pada tabung. Setiap tabung memiliki
30
Berikut alur produksi tabung gas pada gas elpiji 3 Kg:
31
32
Ranah Kreatifitas
33
Ranah Sikap
34
4. Perhatikan Keadaan selang dan regulator
Selang harus terpasang erat dengan penjepit regulator maupun kompor.
Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk. Pasang regulator pada mulut
tabung elpiji dengan erat. Setelah posisinya tepat/pas dan erat, putar tuas
pengaturnya yang berwarna hitam sehingga tanda panahnya mengarah ke
bawah dan terdengar bunyi klik. Pemasangan yang baik tidak akan
menyebabkan regulator terlepas dari mulut tabung elpiji. Hal ini perlu
diperhatikan supaya keadaan selang dan regulator aman.
35
7. Ketahuilah ciri-ciri terjadinya kebocoran
Berikut ini adalah poin-poin yang bisa dijadikan acuan :
Tercium bau khas gas elpiji yang menyengat.
Terdapat embunan di sekitar bagian tabung elpiji, seperti
pegangan tabung (neck ring), mulut tabung, dan dudukan
tabung (foot ring).
Terdengar bunyi mendesis pada regulator.
36
3
B e n s i n
Apa itu Bensin?
Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika
menegaskan, tidak akan memaksa masyarakat untuk mengatakan, Premium merupakan BBM yang paling
mengkonsumsi produk baru Bahan Bakar Minyak murah, karena itu ia ingin masyarakat tak kesulitan
(BBM) Pertalite. Pertamina memberikan mendapat Premium. "Tolong jangan ganti akses
keleluasaan kepada masyarakat untuk membeli premium karena paling murah, itu mengganti akses
BBM sesuai dengan kemampuan. Premium," tutup Kardaya.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto Pertamina meluncurkan produk BBM baru dengan
mengatakan, kehadiran Pertalite adalah usaha nama Pertalite pada Mei 2015. Produk BBM baru
Pertamina untuk menambah pilihan bahan bakar ke ini memiliki kadar oktan antara 90-91. Vice
masyarakat. "Barangkali pengguna Pertamax pindah President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad
ke Pertalite itu pilihan, kami ingin memberikan Iskandar mengatakan, dengan kadar oktan tersebut,
pilihan lebih ke konsumen, ujarnya. harga untuk BBM jenis baru tersebut akan berada di
bawah Pertamax namun di atas Premium.
Dwi mengungkapkan, dalam memasarkan Pertalite,
Pertamina tidak akan mengurangi penjualan Iskandar menjelaskan, sebenarnya rencana untuk
Premium, dan memaksa masyarakat untuk mengeluarkan BBM dengan kadar oktan seperti ini
mengkonsumsi Pertalite. "Nanti RON 88 (Premium) sudah lama. Dengan dicabutnya subsidi pada
tetap ada. Kami tidak ada rencana menggantikan Premium, Pertamina memandang saat ini adalah
Premium," ungkapnya. waktu yang tepat untuk meluncurkan produk baru
tersebut. "Waktu itu Premium subdisinya masih
Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) besar sehingga akan jauh gap harganya. Nah ini
tidak mengurangi kran (nozzle) penyaluran Premium waktunya pas, subsidi dihapus ron 88 dan dengan
pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ron 92 sudah tidak jauh jaraknya," tandasnya.
jika produk baru BBM Pertalite dipasarkan. (Pew/Gdn)
Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2218468/pertamina-tak-akan-paksa-masyarakat-konsumsi-pertalite
38
Bensin Merupakan bahan bakar
kendaraan bermotor, Namun bensin
yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat adalah bensin yang
diproduksi oleh pertamina.
Diantaranya :
Premium
Pertalite
Pertamax
Pertamax Plus
39
Sains
Ranah Konsep
Bensin
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang
Terdapat berbagai macam jenis bensin yang digunakan di Indonesia, salah satunya
pertalite. Setiap jenis bensin ini memiliki kualitas yang berbeda dengan harga
penjualan yang berbeda pula. Kualitas bensin akan mempengaruhi kerja mesin
40
Sains Sains
Ranah Konsep
Bilangan Oktan
menyatakan tingkat kemampuan daya bakar bensin. semakin tinggi nilai bilangan
ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar
dalam mesin.
suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan
campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar
41
Sains
Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95.
Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92.
Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.
Ranah Proses
Zat Aditif Dalam Bensin
Bilangan Oktan
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan
70. untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan :
menjadi isooktana.
bensin.
Antioksidan
Untuk menghambat pembentukan kerak yang dapat menyumbang saringan
saluran bensin. Bensin banyak mengandung senyawa olefin yang mudah
bereaksi dengan oksigen membentukkerak yang disebut gum. Jadi, bensin
perlu ditambahkan antioksidan, seperti alkil fenol.
42
Sains
Pewarna
Untuk membedakan berbagai jenis bensin. Contohnya pewarna kuning
untuk premium, biru untuk pertamax. Pewarna tidak mempengaruhi
kualitas bensin.
Antikorosi
Untuk mencegah korosi pada logam yang bersentuhan dengan bensin,
seperti logam tanki dan saluran bensin. Contohnya antikorosi adalah
asam karboksilat.
43
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Premium
(Sumber: www.jurnaloto.com)
44
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertalite
(Sumber: www.bisniskeuangan.kompas.com)
Perhatikan Gambar di atas Gambar 3.5 Mobil yang sedang mengisi bensin pertalite
(Sumber : www.jumrahadiantono.blogspot.com)
45
Sains
Pertalite direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-
10,1 dan mobil keluaran tahun 2000 ke atas, terutama yang telah menggunakan
teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converters
(pengubah katalitik).
teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88.
Sehingga sesuai digunakan untuk kendaraan roda dua, hingga kendaraan multi
purpose vehicle ukuran menengah. Hasil uji yang dilakukan Pertamina, untuk
menempuh jarak 14,78 Km. Sementara, satu liter Premium mampu menempuh
Premium Pertalite
infisiensi.
46
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertamax
(Sumber: www.sumsel.tribunnews.com)
47
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertamax Plus
(Sumber: www.faktabenar2unik.blogspot.com)
48
Sains
Pertamax Pertamax Plus
Pertamax dan pertamax plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan
karena tidak mengandung timbal (Pb) yang bersifat racun. Pembakaran yang
semakin sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan
Nox.
49
Sains
Ranah Kreatifitas
Perbedaan Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus
Ciri fisik yang membedakan antara Premium, Pertamax dan Pertamax Plus:
Premium warna Kuning,
Pertamax warna Biru,
PertamaxPlus warna Merah
Tips untuk memilih Bahan bakar minyak yang tepat untuk kendaraan kita adalah penggunaan
angka oktan yang harus disesuaikan dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi
kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi.
Untuk kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium
Untuk kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan pertamax atau
sejenisnya,
Dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan pertamax plus atau
sejenisnya.
Kendaraan dengan spesifikasi bahan bakar Pertamax jika menggunakan Premium, maka
performa mesin dan umur pakai mesin menurun.
Kendaraan dengan spesifikasi bahan bakar Premium jika menggunakan Pertamax, maka tidak
berpengaruh besar pada performa mesin dan suhu mesin lebih panas.
50
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Beberapa jenis Motor beserta rasio kompresi
mesin dan saran untuk bahan bakarnya:
(Sumber: www.si-owner.blogspot.com)
Gambar 3.11 Kendaraan Motor
51
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
(Sumber: www.fjb.kaskus.co.id)
52
Sains
4
K E R O S I N
Apa itu Kerosin?
LPG menjadi pilihan pengganti Minyak Program konversi Minyak Tanah ke LPG
Tanah. Alasan terpenting adalah biaya produksi LPG memiliki sasaran atau target sekitar 40 juta Kepala
lebih murah dibanding Minyak Tanah. Biaya Keluarga (KK) miskin yang tersebar di seluruh
produksi Minyak Tanah tanpa subsidi adalah sekitar Indonesia. Untuk keperluan ini dibutuhkan sebanyak
Rp 6.700/liter. Jika dengan subsidi adalah Rp 40 juta kompor LPG beserta asesorisnya serta 100
2.500/liter. Untuk satu satuan setara Minyak Tanah, juta tabung LPG 3 Kg. Pada pelaksanaan program,
biaya produksi LPG tanpa subsidi adalah Rp telah dibagikan sejumlah paket perdana secara gratis
4.200/liter. Sedang LPG dengan subsidi adalah Rp kepada para keluarga miskin yang terdiri kompor
2.500/liter. Pemanfaatan LPG jelas mengurangi LPG dan asesoris serta tabung LPG 3 Kg.
konsumsi subsidi Minyak Tanah.
(Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4011-konversi-minyak-tanah-ke-lpg-
menggerakkan-perekonomian-menghemat-energi)
54
Sains
Minyak tanah yang yang
digunakan untuk berbagai
keperluan.
55
Sains
Ranah Konsep
Kerosin
Kerosin merupakan cairan hidrokarbon yang tidak
56
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
(Sumber: www.cdn.klimg.com)
Gambar 4.2 Pengisian bahan bakar pada pesawat
57
Sains
Ranah Konsep
AVTUR
memberikan energi bagi pesawat untuk penerbangan jarak yang lebih jauh.
Avtur sebagai bahan bakar pesawat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu yang berbasis
bahan kerosin : Jet A dan Jet A1, dan yang berbasis campuran nafta-kerosin : Jet B
Jet A1 adalah jenis avtur yang paling sering Jet B jarang digunakan karena sulit untuk
digunakan di seluruh dunia karena memenuhi ditangani (mudah meledak), dan hanya
standar ASTM, standar spesifikasi Inggris digunakan pada daerah beriklim sangat
DEF STAN 91-91, dan NATO Code F-35. dingin.
58
Sains
Ranah Konsep
Minyak Tanah
Secara umum minyak tanah
(Sumber: www.coba999.file.s.wordpress.com)
Gambar 4.5 Kompor minyak dan kompor gas
Perhatikan Gambar
Konversi minyak tanah ke gas LPG dilakukan karena harga minyak tanah yang
semakin mahal dan semakin sulit didapatkan. Sehingga masyarakat
menggunakan gas LPG untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
59
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
petromak
Perhatikan Gambar
Selain untuk bahan bakar kompor minyak, minyak tanah juga dapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk alat penerang seperti pada lampu petromak dan lampu teplok.
Tahukah kamu ..
60
Sains
5
Minyak solar
Gambar 5.1 Truk sedang mengisi bahan bakar Bio solar (Sumber: www.umkmnews.com)
62
Sains
Minyak Solar merupakan bahan
bakar yang digunakan untuk
kendaraan ber mesin diesel.
Bus
Truk
Kapal laut,
Generator Set
63
Sains
Ranah Konsep
Solar
Solar adalah salah satu jenis bahan bakar yang
solar memiliki syarat-syarat agar memenuhi standar yang telah ditentukan. Syarat
yang menentukan kualitas solar yaitu tidak mudah mengalami pembekuan pada
suhu yang dingin, memiliki sifat anti knocking dan membuat mesin bekerja
dengan lembut, memiliki kekentalan yang memadai agar dapat disemprotkan oleh
ejector di dalam mesin, tetap stabil atau tidak mengalami perubahan struktur,
bentuk dan warna dalam proses penyimpanan, Memiliki kandungan sulfur sekecil
mungkin.
64
Sains
Ranah Konsep
Bilangan Setana
Nomor setana atau tingkatan dari solar adalah satu cara untuk mengontrol
bahan bakar solar dalam kemampuan untuk pencegah terjadinya knocking.
Tingkatan yang lebih besar memiliki kemampuan yang lebih baik. Ada dua skala
indek untuk mengontrol kemampuan solar untuk mencegah knocking dan mudah
terbakar yaitu setana index dan diesel index.
Minimal tingkatan setana yang dapat diterima untuk bahan bakar yang digunakan
untuk mesin diesel kecepatan tinggi umumnya 40-45. Sehingga perbandingan
kompresinya mesin diesel (15:1-22:1) lebih tinggi daripada mesin bensin (6:1-12:1) dan
juga mesin diesel dibuat dengan kontruksi yang jauh lebih kuat dari pada mesin
bensin.
65
Sains
Ranah Kreatifitas
Bahan bakar diesel dapat digolongkan dalam berbagai macam jenis yang
HSD merupakan bahan bakar jenis solar yang digunakan untuk mesin diesel yang memiliki
performa untuk jumlah setana 45. Umumnya mesin yang menggunakan bahan bahar HSD
merupaka mesin yang menggunakan sistem injeksi pompa dan elektronik injeksi. Jadi pada
dasarnya bahan bakar ini diperuntuhkan untuk kendaraan bermotor dan bahan bakar
peralatan industri.
MFO dihasilkan dari proses pengolahan minyak berat (residu) sehingga memiliki kekentalan
yang lebih tinggi. Jenis ini sering dugunakan sebagai bahan bakar langsung pada sektor industri
untuk mesin-mesin diesel yang memiliki kecepatan proses yang rendah.
IDO dihasilkan dari proses penyulingan minyak mentah pada temperatur rendah, biasanya
jenis ini memiliki kandungan sulfur yang tergolong rendah sehingga dapat diterima oleh
Medium Speed Diesel Engine.
Minyak Bakar
Minyak bakar memiliki sifat dan bentuk yang tidak berbeda jauh dengan MFO, tetapi
biasanaya digunakan sebagai bahan bakar langsung untuk menghasilkan panas, contohnya saja
sebagai bahan bakar furnace pada proses pemanasan minyak mentah.
66
Sains
Biodiesel
Bahan bakar biodiesel merupakan jenis bahan bakar yang cukup baik sebagai pengganti solar
yang berasal dari fraksi minyak bumi, hal ini disebabkan karena biodiesel merupakan sumber
energi yang dapat diperbaharui karena berasal dari minyak nabati dan hewani walaupun. Secara
kimia, susunan biodiesel terdiri dari campuran mono-alkyl ester dan rantai panjang asam lemak,
Biodiesel merupakan bahan bakar yang tidak memiliki kandungan berbahaya bila terlepas ke
udara, karena sangat mudah untuk terurai secara alami. Dalam proses pembakarannya, bahan
bakar jenis ini hanya menghasilkan karbon monoksida serta hidrokarbon yang relatif rendah
sehingga cukup aman bagi lingkungan sekitar, hal ini lah yang membuat biodiesel memenuhi
persyaratan sebagai bahan bakar.
Bahan bakar ini merupakan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih tinggi jika dibandingkan
dengan jenis bahan bakar yang berasal dari petroleum lainnya. Jenis bahan bakar ini telah
mengalami proses peningkatan kualitas dari segi nomor setana serta pengurangan kandungan
sulfur sehingga lebih di anjurkan bagi mesin diesel sistem injeksi comonrail. Solar jenis ini
memiliki jumlah bilangan setana 53 serta kandungan sulfur dibawah 300 ppm sehingga
digolongkan sebagai diesel modern yang memiliki standar gas buang EURO 2.
67
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Kegunaa Solar
Minyak solar paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk bahan bakar
bermesin diesel. Selain itu minyak solar digunakan untuk bahan bakar kapal laut,,
Gambar 5.4 Truck yang sedang mengisi bahan Gambar 5.5 Bus yang sedang mengisi bahan
bakar solar bakar solar
Tahukan Kamu..
Genset merupakan singkatan dari generator set. Alat ini
dapat menghasilkan daya listrik. Di Indonesia genset
banyak digunakan oleh masyarakat terutama pada saat
listrik padam. Untuk menngerakan mesinnya
menggunakan bahan bakar solar. (Sumber: www.jogjatehnik.com)
68
Sains
6
P e l u m a s
Apa itu minyak pelumas?
(Sumber: www.mengendus.blogspot.com)
Gambar 6.1 Pengisian Oli pada motor
VIVA.co.id - Oli merupakan cairan fluida di "Biasanya, satu mobil itu ada angka yang
dalam mesin yang berfungsi melindungi mesin saat direkomendasikan dan satu angka yang
bekerja untuk mendukung performa mesin dan diperbolehkan, misalnya ada yang bilang mobil ini
menghindari kerusakan saat mesin dijalankan. harus memakai oli SAE 10W-30. Namun untuk cuaca
Oli sangat penting dalam performa sebuah mobil di Indonesia yang tempratur udaranya 20 sampai 30
karena akan menjadi pelumas mesin (lubricating). Oli derajat itu masih boleh memakai yang 20W-50. Tidak
akan meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi antar apa-apa dipakai tapi ada efeknya," ungkapnya.
logam (komponen mesin), sehingga mesin akan Tingkat daya tahan oli terhadap suhu biasanya
bergerak lebih halus. terlihat dari kemasan yang dinyatakan dengan Society
Oli juga berfungsi mencegah terjadinya karat of Automotive Engineers(SAE). Bila pada kemasan
(korosi) pada mesin. Hal ini karena oli akan mencegah tertulis SAE 5W-40, artinya oli akan tetap memiliki
reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan kekentalan 5 pada suhu rendah, dan akan tetap pada
menghilangkan reaksi kimiawi dengan panas saat kekentalan 40 pada suhu tinggi.
terjadi proses pembakaran yang biasanya menyebabkan "Efek yang ditimbulkan apabila kekentalan yang
korosi. digunakan bertambah adalah mobil jadi lebih berat,
Melihat begitu pentingnya fungsi oli bagi mesin sedangkan oli yang lebih encer jadi lebih ringan.
seperti yang terpapar di atas, maka menjaga kualitas oli Apabila terlalu encer jelas akan rusak, terlalu kental
yang digunakan harus dilakukan. Salah satunya, dilihat juga sama, apabila start awal oli tidak dapat naik ke
dari kekentalan oli. Lalu apa efek yang ditimbulkan atas akhirnya akan rusak juga," ujarnya.
jika kekentalan oli tak sesuai dengan mesin? Jadi kesimpulannya, Anda harus melihat buku
Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, pedoman untuk memastikan kekentalan oli yang
Shofwatuzzaki, mengatakan, kekentalan oli dapat dibutuhkan mesin.
mengganggu performa mesin apabila tidak sesuai (Sumber:http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/6
dengan yang disarankan. 96072-gunakan-oli-tidak-sesuai-tingkat-kekentalan--
ini-bahayanya-berita)
70
Sains
Minyak Pelumas atau yang
biasa disebut dengan oli
merupakan lapisan pelindung
pada mesin bagian dalam
kendaraan.
71
Sains
Ranah Konsep
Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan,
Oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam (komponen
mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus/ sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan
yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.
Oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin akan tetapi juga
melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-
komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa
menyebabkan korosi komponen.
Sebagai pembersih
Kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan
kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan
oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.
72
Sains
Sebagai pendingin mesin
Oli sebagai pendingin akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin selanjutnya
membawa panas ke penampungan oli, panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat
penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen mobil
dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen
dalam mesin yang secara kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan
pemuaian pada komponen mesin.
Jenis-jenis Oli
Bilangan Oktan
Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari
minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa
pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan
oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung
menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis
umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral
sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke
celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin. (Sumber : www.mobil.otomotifnet.com)
Oli Sintetis
73
Sains
Ranah Konsep
Kekentalan Oli
Kekentalan (Viskositas) merupakan salah satu
Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang
ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya
tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan
Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti
tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki
kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan
40. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut
misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.
74
Sains
Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih
encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W.
Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih
tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30.
Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli
tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer
sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada
negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada
saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin.
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
75
Sains
Ranah Kreatifitas
Kualitas Oli
Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Ada dua
tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi)
untuk mobil MPV atau pick-up bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada
Contohnya kategori C adalah CF, CF-2, CG-4. Bila menggunakan mesin diesel
pastikan memakai kategori yang tepat, oli mesin diesel berbeda dengan oli mesin
bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa
pembakaran lebih tinggi. Oli jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan
SN : Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada
saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur,
perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
SL : Merupakan kategori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni 2001. Oli
ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengonsumsi
oli lebih rendah. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya.
SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
SH :Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
SG :Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
SF :Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya
76
Sains
API mesin Diesel
CJ-4 :Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang
didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4
memiliki kriteria performa lebih baik. Oli dengan kategori API CJ-4 juga mampu
secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya.
CI-4 :Diperkenalkan pada tahun 2002. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang
didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4 diformulasikan
menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk
mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur 0.5%.
CH-4 :Diperkenalkan sejak tahun 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang
didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. Digunakan untuk mesin yang
meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%.
CG-4 :Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke
engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang
0.5%.
CF-4 :Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally
aspirated dan mesin turbocharger.
CF-2 :Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines.
CF :Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin off road, indirect injected dan beberapa
mesin yang memakai bahan bakar dengan kandungan belerang/sulfur di atas 0.5%.
77
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
78
Sains
7
R e s i d u
PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor Dari total penjualan aspal tahun ini, sekitar
398 ribu ton aspal pada tahun ini, atau naik 49,6% 494,4 ribu ton atau 65,8% digunakan untuk
dari tahun lalu sebanyak 266 ribu ton. Kenaikan mengaspali jalan nasional yang dibangun dengan
impor itu seiring dengan meningkatnya permintaan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara
aspal di dalam negeri dan terbatasnya produksi aspal (APBN), kemudian 32,9% atau 247,2 ribu ton
perseroan. dipakai untuk membangun jalan yang dibiayai
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN).
Manajer Bitumen PT Pertamina Joko Witoyo,
pasokan aspal pertamina hanya berasal dari kilang "Sisanya yang dikerjakan swasta untuk jalan tol
Cilacap, dengan kapasitas 345 ribu ton per tahun. 1,3% sekitar 9,9 ribu ton," kata Joko.
Sementara pada tahun ini, perusahaan migas pelat
merah itu menargetkan penjualan aspal 708 ribu ton. Masih rendahnya penjualan aspal disebabkan
Angka itu naik dari tahun lalu 593,6 ribu ton. rendahnya permintaan di awal tahun. Menurut
Joko, anggaran untuk perbaikan jalan akan turun
"Kilang lain tidak ada yang produksi aspal," pada pertengahan tahun hingga akhir tahun.
kata Joko di Kantor Pertamina.
(Sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/625353/ta
Pertamina mencatat telah menjual 166 ribu ton
k-hanya-minyak-pertamina-juga-impor-398-ribu-ton-
aspal, atau sekitar 23,4% dari target tahun ini 708
aspal)
ribu ton. Produk aspal yang dijual perseroan
digunakan untuk mengaspal jalan nasional dan
daerah.
80
Aspal terbagi menjadi 2 jenis, ada aspal alam dan
aspal buatan. Aspal buatan merupakan aspal hasil
dari pengolahan minyak bumi dapat digunakan
untuk mengaspal jalan, baik jalan raya maupun
jalan kecil/gang.
Residu Minyak
Bumi
81
Ranah Konsep
ASPAL
Residu merupakan hasil dari penyulingan minyak bumi yang tidak
menguap/ fraksi minyak bumi yang tidak menguap. Residu ini memiliki rantai
karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20. Selain itu, residu minyak bumi dapat
Komponen Aspal
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic
yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain
hidrogen, dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,
belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal
adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen,
serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Sebagian besar senyawa di aspal
82
Jenis Jenis Aspal
Aspal yang digunakan untuk bahan perkerasan jalan terdiri dari aspal alam dan
aspal buatan.
Aspal Alam
Aspal Buatan
Bahan baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung
aspal. Aspal buatan adalah aspal minyak (aspal yang berasal dari penyulingan minyak) dan tar (hasil
penyulingan batu bara). Aspal yang berasal dari penyulingan batu bara sangat jarang digunakan
karena cepat mengeras, mudah berubah karena temperatur, dan beracun.
Aspal sering juga disebut bitumen. Hal ini disebabkan karena aspal berasal
dari hidrokarbon yang berbahan dasar bitumen. Aspal yang paling umum
digunakan saat ini adalah aspal yang berasal dari salah satu proses destilasi minyak
bumi. Aspal yang paling sering digunakan untuk membuat perkerasan jalan adalah
aspal semen, karena sifatnya yang kedap air, tahan terhadap zat kimia, sehingga
83
Ranah Konsep
Aspal Keras
Aspal keras/panas (Asphalt Cement, Ac) adalah aspal yang digunakan dalam
keadaan cair dan panas, aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan
temperatur ruang (25C 30C). Aspal semen terdiri dari beberapa jenis
Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas (lalu lintas dengan volume tinggi),
sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dengan lalu lintas ber volume
rendah.
Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi (60/70 dan 80/100)
(Sumber : www.jasapengaspalanhotmix.com)
Gambar 7.2 Proses pengaspalan jalan raya
84
Aspal Cair
Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari
hasil penyulingan dengan minyak bumi, dengan demikian cut back aspal berbentuk
Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan
atas :
85
Ranah Kreatifitas
Kegunaan Aspal
(Sumber : www.pixabay.com)
Gambar 7.4
Lapisan pada
jalan aspal
(Sumber : www.accesroads.net)
(Sumber : www.sumatra.bisnis.com)
86
Daftar Pustaka
Bambang. 2015. Cara Benar memasang Kompor Gas.
Tersedia: http://carageek.com/rumah-tangga/cara-benar-memasang-kompor-gas/471/
Choirul, Ilham. 2014. Pilih Pakai Premium, Pertamax, atau Pertamax Plus? Cek Dulu
Rasio Kompresi Mesin.
Tersedia: http://sidomi.com/318270/pilih-pakai-premium-pertamax-atau-pertamax-
plus-cek-dulu-rasio-kompresi-mesin/
Chy, Ana dr. 2015. Manfaat Minyak Bumi Bagi Manusia Sehari-hari.
Tersedia : http://manfaat.co.id/15-manfaat-minyak-bumi-bagi-manusia-sehari-hari
Hasan, Yugi Alnawan. 2015. Teori dan proses lengkap pembentukan minyak bumi.
Tersedia: http://www.eduspensa.com/2015/08/teori-dan-proses-pembentukan-
minyak-bumi.html
Koesomadinata, R P. 1978. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung: Penerbit ITB
Lemigas. 2010. Proses Pembuatan Bahan Bakar Bensin dan Solar Ramah Lingkungan.
Jakarta : Pusat penelitian dan pengembangan teknologi Minyak dan Gas Bumi.
88
Rahmawan, Rian. 2013. Kerosin.
Tersedia: https://rianrahmawan.wordpress.com/tag/kerosin/
Salam, Agus, dkk. 2009. Ensiklopedia Kimia Jilid 4. Jakarta : PT.Ikrar Mandiriabadi
Sitepat. 2012. Ketahuilah Jenis-Jenis Oli Mesin dan Kode SAE Oli Motor.
Tersedia: http://sitepatjogja.blogspot.co.id/2012/10/ketahuilah-jenis-jenis-oli-mesin-
da.html
Wiyono, Eko. 2015. Harga Pertalite, Spesifikasi, Ron, Oktan, Kompresi, dan kandungan.
Tersedia: http://www.mobilku.org/2015/04/harga-petralite-spesifikasi-ron-
oktan.html
89
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
Perhitungan Hasil Validasi Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Materi Minyak Bumi
Validasi Pertama
Pernyataan
Validator Aspek Materi Aspek Bahasa Aspek Sajian Aspek Grafika
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total skor 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
Total Skor tiap
28 19 16 19
aspek
Persentase skor 16/16 x 100% =
28/28 x 100% = 100% 19/20 x 100% = 95% 19/20 x 100% = 95%
100%
237
Validasi Kedua
Pernyataan
Validator Aspek Materi Aspek Bahasa Aspek Sajian Aspek Grafika
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total skor 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
Total Skor tiap
28 20 16 20
aspek
Persentase skor 16/16 x 100% =
28/28 x 100% = 100% 20/20 x 100% = 100% 20/20 x 100% = 100%
100%
238
Perbaikan Komponen pada Buku Pengayaan Berdasarkan Komentar dan Saran Validator
Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Materi Minyak Bumi
4. Materi
- Honda beat dan honda
scoopy bukan termasuk
mobil
Minyak
Bumi
Pengolahan dan Penggunaan
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Disusun Oleh :
Riska Fitriyani
1111016200035
Minyak Bumi
Pengolahan dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Penulis:
Riska Fitriyani (1111016200035)
Riskafitriyani26@gmail.com
Dibimbing Oleh:
Tonih Feronika, M. Pd
Nanda Saridewi, M. Si
Divalidasi Oleh:
Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd
Buchori Muslim, M.Pd
Adi Riyadhi, M.Si
Nita Karmilasari, S.Pd
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku
yanf bejjuduk Minyak Bumi Pengolahan dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-haji ini dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang atas ijin Allah SWT telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju jaman yang
terang menderang, masa yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini.
Buku pengayaan kimia berbasis sains teknologi masyarakat ini disusun dan dikembangkan
dalam rangka penelitian dan penyusunan tugas akhir yanf bejjuduk Penfembanfan Buku Pengayaan
Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Materi Minyak Bumi. Buku ini bejili tentang proses
pengolahan minyak bumi yang di dalamnya dijelaskan dan disajikan konten kimia, serta kegunaan dari
minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kebutuhan utama masyarakat.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Tonih Feronika, M. Pd dan Ibu Nanda
Saridewi, M. Si selaku dosen pembimbing serta para validator (ahli materi dan ahli media) yang telah
membimbing dan membantu saya dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini. Ucapan terimakasih
juga saya sampaikan kepada kedua ojanf tua laya yanf lekaku mendoakan dan membejikan
dukungan, serta semua pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini, mulai dari yang
berkontribusi dalam memotivasi, memberikan saran serta proses percetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih memiliki beberapa kekurangan jika ditinjau dari segi
bahasa, sistematika penulisan serta kelengkapan materinya, untuk itu saya mengharapkan
partisipasi pembaca dalam memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan buku ini. Terlepas dari
semua kekurangan buku ini, saya berharap buku ini dapat menambah ilmu dan wawasan para
pembaca terkait bidang ilmu kimia.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Minyak Bumi 1
Komponen Minyak bumi 4
Pembentukan Minyak Bumi 6
Pengolahan Minyak Bumi 13
Kegunaan Minyak Bumi 17
22 Gas Alam
23 Komponen Gas Alam
24 LNG
25 CNG
29 LPG
Bensin 40
Bilangan Oktan 41
Zat Aditif pada Bensin 42
Premium 44
Pertalite 45
Pertamax dan Pertamax Plus 47
ii
56 Kerosin
58 Avtur
59 Minyak Tanah
Solar 64
Bilangan Setana 65
Jenis Bahan Bakar Diesel 66
Kegunaan Solar 68
72 Pelumas
73 Jenis-jenis Oli
74 Kekentalan Oli
76 Kualitas Oli
Residu 80
Aspal 82
Jenis-jenis Aspal 83
Kegunaan Aspal 86
Glosarium 87
Daftar Pustaka 88
iii
1
Sumber : www. Seputaraceh.com
minyak bumi
Apa itu Minyak Bumi ?
Sumber : www.migasnet05niko8045.blogspot.co.id
Berita Terkini
Cadangan Minyak Bumi Menipis,
Keragaman Energi Menjadi Solusi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Minyak bumi berada pada kisaran saat ini dan tidak ada penemuan
adalah energi tak terbarukan. Dengan jumlah cadangan minyak baru, cadangan minyak Indonesia
cadangan minyak terbatas, Indonesia memerlukan diperkirakan akan habis sekitar 11 tahun ke depan.
kebijakan strategis untuk menjaga ketahanan energi Cadangan minyak nasional bisa ditingkatkan dengan
di masa datang. eksplorasi. Kegiatan eksplorasi memerlukan
investasi yang tinggi, sehingga perlu dukungan iklim
Cadangan minyak terbukti Indonesia per akhir tahun investasi yang kondusif, di antaranya kelancaran
2013 berada pada posisi 3,46 miliar barel. perizinan dan kepastian hukum bagi kegiatan usaha
Sedangkan menurut statistik energi dunia yang hulu migas.
dipublikasikan oleh perusahaan minyak dunia
British Petroleum (BP), cadangan minyak terbukti Potensi pasokan energi yang lain berasal dari gas
kita adalah sekitar 3,7 miliar barel. Dengan bumi. Apalagi, meskipun cadangan dan produksi
cadangan sebesar ini, publikasi tersebut minyak menurun, cadangan dan produksi gas
menempatkan Indonesia pada urutan ke 28 negara- Indonesia memperlihatkan tren positif. Namun, tentu
negara penghasil minyak. saja butuh keseriusan untuk membangun
infrastruktur yang menjadi syarat pemanfaatan gas
Jumlah cadangan kita ternyata jauh di bawah bumi.
Venezuela dengan cadangan 298,3 miliar barel dan
Arab Saudi dengan cadangan 265,9 miliar barel. Hal lain yang perlu dilakukan adalah
Meskipun ada negara lain yang posisinya di bawah mengembangkan sumber energi terbarukan yang
Indonesia, tidak berarti negara itu lebih miskin sebenarnya sangat melimpah di Indonesia, misalnya
cadangan minyaknya. panas bumi. Semua upaya ini sangat penting guna
membangun ketahanan energi nasional, baik untuk
Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 800 ribu hari ini maupun masa mendatang. (adv)
barel per hari. Dengan asumsi tingkat produksi (Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro)
2
Minyak Bumi menghasilkan bahan
bakar yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Seperti
pada gambar dibawah ini
merupakan aplikasi dari minyak
bumi
3
Ranah Konsep
Minyak Bumi
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa
latin petrus karang dan oleum minyak), dijuluki juga
sebagai emas hitam adalah bahan bakar fosil yang
berbentuk cairan kental dan berwarna coklat gelap
atau kehitaman. Memiliki sifat yang mudah terbakar,
berada di lapisan atas dari beberapa lapisan di kerak
bumi. Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui, apabila digunakan terus
menurus akan habis. Sehingga diperlukan energi
Gambar 1.2 Minyak mentah
(Sumber: www.bersosial.com) alternatif sebagai pengganti dari minyak bumi.
Etana Propana
4
2. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Golongan senyawa yang termasuk ke dalam senyawa hidrokarbon ini adalah senyawa
golongan isoalkana. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa
hidrokarbon alifatik rantai lurus. Contohnya Isobutana dan isooktana.
hidrokarbon tak jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon jenis ini paling sedikit di
antara jenis lainnya. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat
CH
CH CH
CH CH
CH
Benzena
5
Ranah Proses
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak Bumi terbentuk dari peruraian senyawa organik dan jasad
mikroorganisme jutaan tahun lalu yang terdapat di dalam lapisan batuan. kemudian
diambil melalui proses pengeboran yang menghasilkan minyak mentah yang harus
diolah lebih lanjut agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
6
Batuan induk akan terkubur di bawah lapisan batuan lainnya yang berlangsung
selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Batuan
penimbun batuan induk adalah batuan sarang (reservoir). Batuan sarang terdiri atas
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang
berpori-pori di dalamnya. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat
Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapai
100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah maka suhu tinggi akan memasak
karbon yang ada menjadi gas.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk berupa minyak mentah. Walaupun
berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak mentah lebih tinggi dari air, namun
berat jenis minyak mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis
lebih rendah dari air cenderung akan naik ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
bentuk batuan, maka minyak ini siap ditambang.
1. Proses Eksplorasi
Langkah awal adalah ekplorasi, yaitu upaya mencari daerah yang mengandung
minyak bumi dan perkiraan cadangan minyaknya. Informasi tersebut dapat diperoleh
dengan cara membuat peta tofografi hasil pemotretan dari udara. Setelah mengetahui
daerah-daerah yang akan diselidiki, para ahli geologi menyelidiki contoh-contoh
batuan atau lapisan batuan yang terdapat di permukaan karang atau tebing-tebing.
pemeriksaan itu dilakukan di laboratorium.
(Sumber:www.krisenergy.com)
Gambar 1.7 Kegiatan Seismik untuk mencari lokasi sumber minyak bumi
8
2. Proses Eksploitasi
Setelah lokasi yang diperkirakan mengandung minyak bumi diketahui, langkah
selanjutnya adalah melakukan kegiatan eksploitasi, yaitu rangkaian kegiatan untuk
mengambil minyak bumi yang akan diolah. kegiatan utama adalah pengeboran yang
dapat dilakukan di lepas pantai dan di tengah laut, bergantung pada lokasi sumber
cadangan minyak. Pengeboran sumber minyak bumi akan menghasilkan minyak dalam
bentuk minyak mentah, yaitu cairan kental berwarna hitam.
Kegiatan Pengeboran minyak bumi dan gas alam di lepas pantai dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Menanam jalur pipa di dasar tanah dan memompa minyak dan gas ke daratan.
Cara ini dilakukan apabila jarak ladang minyak ke darat cukup dekat.
Membuat anjungan dimana posisi minyak bumi dan gas alam berada,
selanjutnya dibawa oleh kapal tanker menuju daratan.
9
1. Rig Darat : untuk pengeboran 2. Rig Rawa (Swamp Barge) : menara dan sistem
di darat. Bentuk paling pengeboran ditempatkan di atas ponton, yang
sederhana terdiri dari menara duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran
dan struktur penompang. berlangusng. Biasa beroperasi di perairan dengan
kedalaman sekitar 5 M.
10
3. Jack Up Rig : satu unit alat pengeboran dengan 4. Tender Rig : sistem pengeboran
kaki yang panjang. Kaki dapat naik turun untuk dipasang dalam platform.
menopang struktur utama. Rig jenis ini biasa Digunakan untuk membantu
digunakan pada daerah dengan kedalaman kurang operasi pengeboran
lebih sekitar 100 M. (pengangkatan pipa, struktur,
dll). Tender Rig akan menempel
di platporm saat operasi
pengeboran berlangsung.
5. Semisubmersible Rig :
Rig semisub
merupalakn objek
terapung yang dipasang
alat pengeboran. Biasa
digunakan untuk
mengebor daerah laut
dalam (lebih dari 100
M).
(Sumber: www.gugussyuhada.com)
11
Setelah Kegiatan Pengeboran selesai dilakukan, minyak mentah hasil pengeboran
kemudian di bawa ke tempat kilang minyak untuk proses pengolahan minyak.
(Sumber: www.migasnet07-hadyan8064.blogspot.co.id)
12
Ranah Proses
13
14
15
2. Proses Konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon, yang
bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan
permintaan pasar. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu dikonversi menjadi fraksi rantai
pendek. Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
b. Reforming
a. Perengkahan (cracking)
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi
Perengkahan adalah pemecahan
rantai bercabang /alisiklik/aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai
molekul senyawa hidrokarbon
lurus (C5 C6) dari fraksi bensin diubah menjadi rantai bercabang.
yang besar menjadi molekul-
molekul senyawa yang lebih kecil. c. Alkilasi
Proses perengkahan dapat Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
menggunakan 2 cara yaitu, cara besar. Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi
panas dengan menggunakan suhu komponen fraksi bensin.
tinggi serta tekanan rendah, dan
d. Coking
cara katalis dengan menggunakan
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi
bubuk katalis platina atau
minyak bakar dan hidrokarbon intermediat (produk antara). Dalam
molibdenum oksida.
proses ini dihasilkan kokas.
16
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Hasil Pengolahan Minyak Bumi
1. Fraksi Gas
Kegunaan : Bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum
Gas) dan bahan baku untuk sintesis senyawa
organik.
2. Fraksi Bensin
Kegunaan : Bahan bakar berbagai
jenis kendaraan bermotor.
3. Fraksi Kerosin
Kegunaan : Bahan bakar pesawat udara,
bahan bakar kompor minyak, dan bahan
bakar alat penerang.
Tabel.7.2 Fraksi
FraksiResidu
Minyak/ aspal
Bumi
Kegunaan : Material aspal jalan dan atap bangunan.
Aspal juga digunakan sebagai bahan lapisan anti
korosi, isolasi listrik, dan pengedap suara pada lantai.
17
18
2
Gas alam
Apa itu Gas Alam?
(Sumber : www.sinarharapan.co.id)
Gambar 2.1 Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram
JAKARTA - Distribusi gas Elpiji tabung 3 kilogram Pemerintah bersama Komisi VII DPR RI, pada akhir
(Kg) saat ini dinilai masih kurang tepat sasaran, pekan kemarin telah menyepakati volume Elpiji 3
karena masih ada masyarakat kelas ekonomi Kg Rancangan RAPBN 2016 sebesar 6,602 juta
menengah atas yang menggunakannya untuk Ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota
keperluan memasak sehari-hari. Padahal Elpiji yang ditetapkan pada APBN 2015 yang sebesar
tabung hijau tersebut merupakan produk yang 5,766 juta ton.
disubsidi oleh negara karena ditujukan bagi
masyarakat miskin. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN
Wiratmaja mengatakan, meningkatnya kuota Elpiji 3
Guna menekan penggunaan Elpiji 3 Kg oleh Kg pada tahun depan dikarenakan akan
masyarakat mampu, PT Pertamina (persero) akan diteruskannya program konversi minyak tanah ke
mengeluarkan produk Elpiji nonsubsidi berukuran gas. Oleh sebab itu diperkirakan akan semakin
5,5 Kg. Sekretaris Perusahaan Pertamina banyak masyarakat yang beralih ke gas elpiji.
Wisnuntoro mengatakan, harga jualnya diperkirakan
berkisar diangka Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per Selain itu, Wiratmaja mengatakan, pemerintah juga
tabung. terus mendorong agar nelayan dapat beralih dari
menggunakan solar ke gas elpiji. Pemerintah saat ini
"Tidak lama lagi akan kita launching, perkiraan kita juga sedang melakukan uji coba melakukan konversi
sekitar Oktober tahun ini," kata Wisnu di Jakarta, BBM ke gas Elpiji pada 100 nelayan di Sumba
Minggu (20/9). Barat.
Dia menjelaskan, dengan meluncurkan Elpiji ukuran "Berdasarkan proyek percontohan itu, nelayan
5,5 Kg, pihaknya menyasar masyarakat yang tinggal menggunakan satu tabung LPG 3 kg selama tiga hari
di rumah susun (rusun) atau apartemen, serta atau setara dengan pemakaian 2,5-3 liter BBM.
masyarakat kelas menengah lainnya. Dia Dengan begitu membuktikan penggunaan gas Elpiji
menjelaskan, selama ini masyarakat yang tinggal di jauh lebih ekonomis bagi masyarakat seperti
apartemen yang belum teraliri gas perpipaan tidak nelayan," ujar Wiratmaja.
membeli Elpiji 12 karena ukurannya yang cukup
(Sumber: www.sinarharapan.co/news/read/150920016/elpiji-5-
berat.
5-kg-diluncurkan-oktober)
20
Gas Alam banyak digunakan
untuk bahan bakar
21
Ranah Konsep
Gas Alam
Gas alam adalah hidrokarbon berwujud gas yang tak
berwarna dan mudah terbakar dengan komponen penyusun
utama nya adalah metana dan etana. Gas alam biasanya
ditemukan bercampur dengan minyak mentah bertekanan
tinggi di dalam reservoar. gas alam juga dapat muncul
terpisah di atas minyak mentah cair, dikenal dengan istilah gas
cap, karena berat jenisnya yang lebih ringan.
selain itu, gas alam dapat terbentuk di beberapa daerah dengan lingkungan
geologis yang lebih leluasa dibanding minyak bumi. Artinya, gas alam ini dapat
terbentuk di lapisan, keadaan temperatur dan tekanan yang rentangnya lebih luas.
Sehingga, semua reservoar batuan berpotensi menghasilkan gas alam.
22
Jenis Jenis Gas Alam
LNG
(Liquified Natural Gas)
LNG adalah gas bumi yang diubah menjadi cair melalui
proses pendinginan yang suhunya di bawah -160C.
Komponennya didominasi oleh metana dan etana. LNG
ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang
Gambar 2.3 Tangki LNG khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang
(Sumber : www.newyorkipl.org) khusus.
CNG
(Compressed Natural Gas)
CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana
(CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan
di distribusikan dalam bejana tekan, biasanya
berbentuk silinder. Gas bumi dalam bentuk CNG
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan pengganti
Gambar 2.4 Mobil tangki CNG
bahan bakar minyak. (Sumber : www.lensaindonesia.com)
LPG
(Liquified Petroleum Gas)
Gas Minyak Bumi yang di cairkan dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah
menjadi cair. Komponennya didominasi oleh propana
dan butana. Elpiji juga mengandung hidrokarbon
Gambar 2.5 Mobil tangki LPG ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan
(Sumber : www.5osial.com)
pentana.
23
Ranah Konsep
LNG
LNG (Liquified Natural Gas) merupakan gas alam yang sebagian besar
senyawanya didominasi oleh metana (C1) dan etana (C2). LNG diperoleh dari sumur
gas. Dari sumur tersebut gas alam mengandung komponen dari C1, C2, C3, C4, C5, C6, dan
rantai yang lebih tinggi lagi serta (biasanya) CO2, H2O, dan H2S. Separasi C1 dan C2 dari C
yang lain dilakukan untuk mendapatkan LNG. Separasi ini didasarkan pada perbedaan
titik didih masing-masing komponen.
Pembuatan gas LNG yaitu dengan melakukan pencairan gas alam metana dan
etana dari yang asalnya berbentuk gas. Proses pencairan gas alam ini menggunakan
MCR (multi component refrigeration). MCR adalah refrigerant yang komponennya
terdiri dari bermacam-macam refrigerant, seperti : metana, etana, propana, butana,
dan nitrogen yang di-mix.
Gambar 2.6 Tempat pengolahan gas LNG, di PT Badak LNG Kalimantan (Sumber : www.badaklng.co.id)
24
Ranah Konsep
CNG
Gas alam terkompresi atau CNG (Compressed
natural gas) adalah jenis bahan bakar yang berasal dari gas
alam yang terkompresi pada tekanan penyimpanan 200-
240 bar dan dapat digunakan sebagai bahan bakar
pengganti LPG, solar dan bensin.
CNG berasal dari fraksi gas alam dan tersusun oleh
gas metana (CH4) sebagai komponen utamanya, selain gas
metana terdapat berbagai jenis senyawa lain dengan
jumlah yang berbeda-beda, seperti hidrogen, etilena,
Gambar 2.7 Simbol SPBG
carbon monokida, carbon dioksida, nitrogen, oksigen dan (Sumber : www.pakistantoday.com)
hidrogen sulfida.
.
Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar
ini dianggap lebih ramah lingkungan walaupun masih mengeluarkan sedikit CO2
sebagai hasil pembakarannya, tetapi jika dibandingkan dengan solar dan bensin, bahan
bakar ini lebih ramah lingkungan. Selanjutnya jika ditinjau dari segi harga, bahan bakar
ini lebih ekonomis (murah) bila dibandingan dengan bahan bakar lainnya.
Proses pembuatan CNG dilakukan dengan cara mengkompresi metana (CH4)
yang diekstrak dengan gas alam. Dalam penyimpanan dan pendistribusian, CNG
disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.
25
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Kegunaan CNG
CNG merupakan bahan bakar yang dapat digunakan untuk kendaraan mesin
Otto (berbahan bakar bensin) dan mesin diesel (berbahan bakar solar). Pengisian CNG
dapat dilakukan dari sistem bertekanan rendah maupun bertekanan tinggi. Dengan
tekanan sebesar 200 bar, pengisian CNG setara 130 liter premium dapat dilakukan
dalam waktu 3-4 menit.
Gambar 2.9 Busway sedang mengisi bahan bakar di salah satu SPBG
(Sumber : www.108csr.com)
Di Indonesia, CNG digunakan sebagai bahan bakar gas untuk angkutan umum
seperti busway dan Bajaj. Untuk kendaaraan pribadi, masyarakat masih banyak yang
menggunakan bahan bakar minyak. Sebenarnya di Indonesia, CNG bukanlah barang
baru. Pencanangan untuk menggunakan CNG yang harganya lebih murah dan lebih
bersih lingkungan daripada bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun
1986. Namun baru 5 tahun terakhir CNG mulai banyak digunakan sebagai bahan bakar
oleh masyarakat.
26
Tangki CNG dibuat dengan menggunakan bahan-
bahan khusus yang mampu membawa CNG dengan aman.
Desain terbaru tangki CNG menggunakan lapisan
alumunium dengan diperkuat oleh fiberglass. Karena CNG
lebih ringan dari udara, kebocoran tidak menjadi terlalu
beresiko bila sirkulasi udara terjaga dengan baik. Jika gas
terbakar, mesh logam atau keramik akan mencegah
tangki agar tidak meledak.
Sama sekali tidak diperkenankan untuk Gambar 2.10 Tangki CNG
(Sumber : www.volvoforums.org.uk)
27
Ranah Kreatifitas
4. Proses pencampuran udara dengan CNG relatif lebih cepat terjadi karena kedua
liquid tersebut berbentuk gas.
5. Tidak akan menimbulkan kerak pada mesin khususnya pada ruang pembakaran.
6. Polusi yang dihasilkan lebih rendah.
28
Ranah Konsep
LPG
LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan Gas
minyak bumi yang dicairkan. LPG merupakan campuran
dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari fraksi
gas hasil penyulingan minyak mentah. Komponen LPG
yang jumlahnya banyak adalah propana (C3H8) dan
butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon lain
Gambar 2.14 Pengisian LPG ke
seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
dalam tabung
(Sumber : www.ekbis.rmol.co)
LPG dibuat dalam bentuk cair karena volume LPG
dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam
bentuk gas. untuk berat yang sama. Wujud gas LPG
diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan
dan menurunkan suhunya. LPG dapat disebut sebagai
bahan bakar gas cair.
Gambar 2.15 Pendistribusian Elpiji
(Sumber : www.karyanews.com)
Kegunaan LPG
29
Ranah Sikap
Semua produk elpiji komponen utamanya sama, yaitu dari senyawa hidrokarbon C3
(propana) dan C4 (butana), namun yang membedakannya adalah kualitas tabung dan
berat kemasan gas pada tabung. Setiap tabung memiliki komponen masing-masing dan
tabung di produksi melalui 4 proses, yaitu proses press, proses asembling, proses
finishing, dan proses pengujian tabung.
30
Berikut alur produksi tabung gas pada gas elpiji 3 Kg:
31
32
Ranah Kreatifitas
33
Ranah Sikap
34
4. Perhatikan Keadaan selang dan regulator
Selang harus terpasang erat dengan penjepit regulator maupun
kompor. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk. Pasang
regulator pada mulut tabung elpiji dengan erat. Setelah posisinya
tepat/pas dan erat, putar tuas pengaturnya yang berwarna hitam
sehingga tanda panahnya mengarah ke bawah dan terdengar
bunyi klik. Pemasangan yang baik tidak akan menyebabkan
regulator terlepas dari mulut tabung elpiji. Hal ini perlu
diperhatikan supaya keadaan selang dan regulator aman.
35
7. Ketahuilah ciri-ciri terjadinya kebocoran
Berikut ini adalah poin-poin yang bisa dijadikan acuan :
Tercium bau khas gas elpiji yang menyengat.
Terdapat embunan di sekitar bagian tabung elpiji,
seperti pegangan tabung (neck ring), mulut
tabung, dan dudukan tabung (foot ring).
Terdengar bunyi mendesis pada regulator.
36
3
B e n s i n
Apa itu Bensin?
Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika
menegaskan, tidak akan memaksa masyarakat untuk mengatakan, Premium merupakan BBM yang paling
mengkonsumsi produk baru Bahan Bakar Minyak murah, karena itu ia ingin masyarakat tak kesulitan
(BBM) Pertalite. Pertamina memberikan mendapat Premium. "Tolong jangan ganti akses
keleluasaan kepada masyarakat untuk membeli premium karena paling murah, itu mengganti akses
BBM sesuai dengan kemampuan. Premium," tutup Kardaya.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto Pertamina meluncurkan produk BBM baru dengan
mengatakan, kehadiran Pertalite adalah usaha nama Pertalite pada Mei 2015. Produk BBM baru
Pertamina untuk menambah pilihan bahan bakar ke ini memiliki kadar oktan antara 90-91. Vice
masyarakat. "Barangkali pengguna Pertamax pindah President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad
ke Pertalite itu pilihan, kami ingin memberikan Iskandar mengatakan, dengan kadar oktan tersebut,
pilihan lebih ke konsumen, ujarnya. harga untuk BBM jenis baru tersebut akan berada di
bawah Pertamax namun di atas Premium.
Dwi mengungkapkan, dalam memasarkan Pertalite,
Pertamina tidak akan mengurangi penjualan Iskandar menjelaskan, sebenarnya rencana untuk
Premium, dan memaksa masyarakat untuk mengeluarkan BBM dengan kadar oktan seperti ini
mengkonsumsi Pertalite. "Nanti RON 88 (Premium) sudah lama. Dengan dicabutnya subsidi pada
tetap ada. Kami tidak ada rencana menggantikan Premium, Pertamina memandang saat ini adalah
Premium," ungkapnya. waktu yang tepat untuk meluncurkan produk baru
tersebut. "Waktu itu Premium subdisinya masih
Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) besar sehingga akan jauh gap harganya. Nah ini
tidak mengurangi kran (nozzle) penyaluran Premium waktunya pas, subsidi dihapus ron 88 dan dengan
pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ron 92 sudah tidak jauh jaraknya," tandasnya.
jika produk baru BBM Pertalite dipasarkan. (Pew/Gdn)
Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2218468/pertamina-tak-akan-paksa-masyarakat-konsumsi-pertalite
38
Bensin Merupakan bahan bakar kendaraan
bermotor, Namun bensin yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat adalah
bensin yang diproduksi oleh pertamina.
Diantaranya :
Premium
Pertalite
Pertamax
Pertamax Plus
39
Ranah Konsep
Bensin
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling
banyak digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor.
Bensin mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah
atom karbon antara 5 hingga 12. Senyawa hidrokarbon
yang terkandung dalam bensin dapat berupa alkana rantai
lurus, alkana rantai bercabang, sikloalkana, aromatik, dan
alkena.
Bensin cocok digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan yang tidak bermesin diesel, seperti sepeda
motor dan sebagian kendaraan bermotor roda empat.
Bilangan Oktan
40
Ranah Konsep
suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan
Bilangin oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel
bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. karakteristik tersebut
kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-
heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam
campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai
bilangan oktan dari bensin yang diuji.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk
41
Zat Aditif Pada Bensin
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan 70. untuk
menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan :
Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon
rantai bercabang melalui proses reforming. contohnya mengubah n-oktana
menjadi isooktana.
menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi
bensin.
menambahkan zat aditif.
Anti Ketukan
Anti ketukan berfungsi untuk memperlambat pembakaran bensin. Zat
aditif yang digunakan senyawa timbal (Pb). Tetapi Pb bersifat racun, maka
penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik,
seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).
Antioksidan
Antioksidan berfungsi untuk menghambat pembentukan kerak yang
dapat menyumbang saringan saluran bensin. Bensin banyak mengandung
senyawa olefin yang mudah bereaksi dengan oksigen membentuk kerak
yang disebut gum. Sehingga bensin perlu ditambahkan antioksidan,
seperti alkil fenol.
Pewarna
Pewarna berfungsi untuk membedakan berbagai jenis bensin. Contohnya
pewarna kuning untuk premium, biru untuk pertamax. Namun pewarna
tidak mempengaruhi kualitas bensin.
42
Antikorosi
Antikorosi berfungsi untuk mencegah korosi pada logam yang
bersentuhan dengan bensin, seperti logam tangki dan saluran bensin.
Contoh antikorosi adalah asam karboksilat.
Terdapat berbagai macam jenis bensin yang digunakan di Indonesia, salah satunya
yang di produksi pertamina, yaitu premium, pertamax, pertamax plus, dan pertalite.
Setiap jenis bensin ini memiliki kualitas yang berbeda dengan harga penjualan yang
berbeda pula. Kualitas bensin akan mempengaruhi kerja mesin pada setiap kendaraan.
43
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Premium
44
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertalite
45
Pertalite direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-10,1
dan mobil keluaran tahun 2000 ke atas, terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah
katalitik).
Selain itu, RON 90 membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan
teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88.
Sehingga sesuai digunakan untuk kendaraan roda dua, hingga kendaraan multi
purpose vehicle ukuran menengah. Hasil uji yang dilakukan Pertamina, untuk
kendaraan seperti Toyota Avanza/Daihatsu Xenia, satu liter Pertalite mampu
menempuh jarak 14,78 Km. Sementara, satu liter Premium mampu menempuh jarak
13,93 Km.
Pertalite Premium
46
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertamax
47
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Pertamax Plus
48
Pertamax Pertamax Plus
Pertamax dan pertamax plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga
mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna
sehingga kinerja mesin bertambah baik. Bersifat ramah lingkungan karena tidak
mengandung timbal (Pb) yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin sempurna
juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan Nox.
49
Ranah Kreatifitas
Tips untuk memilih Bahan bakar minyak yang tepat untuk kendaraan kita adalah
penggunaan angka oktan yang harus disesuaikan dengan tekanan kompresi kendaraan
kita. Semakin tinggi kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan
tinggi.
Untuk kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium
Untuk kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan
pertamax atau sejenisnya,
Dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan pertamax
plus atau sejenisnya.
Kendaraan dengan spesifikasi bahan bakar Pertamax jika menggunakan Premium,
maka performa mesin dan umur pakai mesin menurun.
Kendaraan dengan spesifikasi bahan bakar Premium jika menggunakan Pertamax,
maka tidak berpengaruh besar pada performa mesin dan suhu mesin lebih panas.
50
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Beberapa jenis Motor beserta rasio kompresi mesin dan saran
untuk bahan bakarnya:
51
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
52
4
K E R O S I N
(Sumber: www.esdm.go.id)
Gambar 4.1 wilayah konversi minyak ke LPG
Konsumsi Minyak Tanah sebelum dilakukan Selain biaya produksi lebih murah, untuk satu
konversi mencapai kisaran 12 juta Kilo Liter (KL) satuan yang sama kalori LPG juga lebih tinggi
setiap tahun. Ketika itu, besaran subsidi mencapai dibanding Minyak Tanah. Sehingga biaya
sekitar Rp 25 triliun. Angka ini berubah sesuai pemakaian LPG untuk keperluan memasak,
dengan basis asumsi harga minyak mentah dunia misalnya, lebih murah. Berdasarkan penelitian yang
maupun volume. Dari jumlah volume sebesar itu dilakukan oleh Laboratorium Energi Universitas
profil pengguna Minyak Tanah adalah sekitar 10 Trisakti menghasilkan biaya merebus air 5 liter
persen golongan miskin, 50 persen golongan adalah Rp 11,6/menit untuk LPG dan Rp 13,8/menit
menengah dan 20 persen golongan mampu. untuk Minyak Tanah.
LPG menjadi pilihan pengganti Minyak Program konversi Minyak Tanah ke LPG
Tanah. Alasan terpenting adalah biaya produksi LPG memiliki sasaran atau target sekitar 40 juta Kepala
lebih murah dibanding Minyak Tanah. Biaya Keluarga (KK) miskin yang tersebar di seluruh
produksi Minyak Tanah tanpa subsidi adalah sekitar Indonesia. Untuk keperluan ini dibutuhkan sebanyak
Rp 6.700/liter. Jika dengan subsidi adalah Rp 40 juta kompor LPG beserta asesorisnya serta 100
2.500/liter. Untuk satu satuan setara Minyak Tanah, juta tabung LPG 3 Kg. Pada pelaksanaan program,
biaya produksi LPG tanpa subsidi adalah Rp telah dibagikan sejumlah paket perdana secara gratis
4.200/liter. Sedang LPG dengan subsidi adalah Rp kepada para keluarga miskin yang terdiri kompor
2.500/liter. Pemanfaatan LPG jelas mengurangi LPG dan asesoris serta tabung LPG 3 Kg.
konsumsi subsidi Minyak Tanah.
(Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4011-konversi-minyak-tanah-ke-lpg-
menggerakkan-perekonomian-menghemat-energi)
54
Kerosin (Minyak tanah) yang
yang digunakan untuk berbagai
keperluan.
55
Ranah Konsep
Kerosin
Kerosin merupakan cairan hidrokarbon yang
tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin
diperoleh dari minyak bumi dengan cara distilasi
fraksional. Kerosin yang digunakan untuk bahan bakar
kompor minyak dan alat penerang biasa disebut oleh
masyarakat dengan sebutan minyak tanah.
Sedangkan kerosin untuk bahan bakar pesawat
terbang disebut dengan avtur.
Kerosin Avtur
56
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
57
Ranah Konsep
Avtur
Komponen-komponen avtur terutama adalah senyawa-senyawa hidrokarbon
parafinik (CnH2n+2) dan monoolefinik (CnH2n) atau naftenik (sikloalkana, CnH2n) dalam
rentang C10 C15. Dibandingkan dengan bensin, avtur memiliki volatilitas yang lebih
kecil sehingga mengurangi kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah besar
akibat penguapan pada ketinggian penerbangan. Hal lain yang menguntungkan dari
avtur adalah kandungan energi per volumnya lebih tinggi dibandingkan dengan bensin
sehingga mampu memberikan energi bagi pesawat untuk penerbangan jarak yang
lebih jauh.
Avtur sebagai bahan bakar pesawat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu yang berbasis
bahan kerosin : Jet A dan Jet A1, dan yang berbasis campuran nafta-kerosin : Jet B
Jet A1 adalah jenis avtur yang paling sering Jet B jarang digunakan karena sulit untuk
digunakan di seluruh dunia karena memenuhi ditangani (mudah meledak), dan hanya
standar ASTM, standar spesifikasi Inggris DEF digunakan pada daerah beriklim sangat
STAN 91-91, dan NATO Code F-35. dingin.
58
Ranah Konsep
Kerosin
Sebutan minyak tanah lebih
terkenal di masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
dibandingkan kerosin. Di
biasanya menggunakan kompor minyak
indonesia, saat ini kerosin
untuk keperluan memasak, tetapi
sudah jarang sekali digunakan,
sekarang kerosin sudah sangat langka
tidak seperti bensin yang selalu
sehingga untuk keperluan memasak
digunakan setiap waktu oleh
masyarakat beralih menggunakan bahan
kendaraan bermotor.
bakar gas elpiji.
59
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Gambar 4.6 Anak-anak belajar dibawah sinar lampu petromak (Sumber: www.i2.cdn.turner.com)
Tahukah kamu ..
malam hari.
60
5
Minyak solar
Gambar 5.1 Truk sedang mengisi bahan bakar Bio solar (Sumber: www.umkmnews.com)
62
Sains
Minyak Solar
merupakan bahan bakar
yang digunakan untuk
kendaraan bermesin
diesel.
Bus
Truk
Kapal Laut
Generator Set
63
Sains
Ranah Konsep
Solar
Solar adalah salah satu jenis bahan bakar yang
dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi yang pada
dasarnya minyak mentah dipisahkan fraksi-fraksinya pada
proses destilasi sehingga dihasilkan fraksi solar. Hidrokarbon
yang terdapat dalam minyak solar meliputi paraffin, naftalena,
olefin dan aromatik (mengandung 24% aromatik berupa
benzena, toluena, xilena, dan lain-lain).
64
Sains
Ranah Konsep
Bilangan Setana
Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah
tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin
diesel.
Nomor setana atau tingkatan dari solar adalah satu cara untuk mengontrol
bahan bakar solar dalam kemampuan untuk pencegah terjadinya knocking. Tingkatan
yang lebih besar memiliki kemampuan yang lebih baik. Ada dua skala indek untuk
mengontrol kemampuan solar untuk mencegah knocking dan mudah terbakar yaitu
setana index dan diesel index.
Minimal tingkatan setana yang dapat diterima untuk bahan bakar yang digunakan
untuk mesin diesel kecepatan tinggi umumnya 40-45. Sehingga perbandingan
kompresinya mesin diesel (15:1-22:1) lebih tinggi daripada mesin bensin (6:1-12:1) dan
juga mesin diesel dibuat dengan kontruksi yang jauh lebih kuat dari pada mesin
bensin.
65
Sains
Ranah Kreatifitas
Bahan bakar diesel dapat digolongkan dalam berbagai macam jenis yang
dibedakan oleh kekentalan, jumlah setana dan sebagainya. Tetapi walaupun memiliki
perbedaan, struktur utama pada diesel tersebut tidak memiliki perbedaan. berikut
adalah jenis-jenisnya:
HSD merupakan bahan bakar jenis solar yang digunakan untuk mesin diesel yang
memiliki performa untuk jumlah setana 45. Umumnya mesin yang menggunakan
bahan bahar HSD merupaka mesin yang menggunakan sistem injeksi pompa dan
elektronik injeksi. Jadi pada dasarnya bahan bakar ini diperuntuhkan untuk
kendaraan bermotor dan bahan bakar peralatan industri.
MFO dihasilkan dari proses pengolahan minyak berat (residu) sehingga memiliki
kekentalan yang lebih tinggi. Jenis ini sering dugunakan sebagai bahan bakar
langsung pada sektor industri untuk mesin-mesin diesel yang memiliki kecepatan
proses yang rendah.
IDO dihasilkan dari proses penyulingan minyak mentah pada temperatur rendah,
biasanya jenis ini memiliki kandungan sulfur yang tergolong rendah sehingga
dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine.
Minyak Bakar
Minyak bakar memiliki sifat dan bentuk yang tidak berbeda jauh dengan MFO,
tetapi biasanya digunakan sebagai bahan bakar langsung untuk menghasilkan
panas, contohnya sebagai bahan bakar furnace pada proses pemanasan minyak
mentah.
66
Sains
Biodiesel
Bahan bakar biodiesel merupakan jenis bahan bakar yang cukup baik sebagai
pengganti solar yang berasal dari fraksi minyak bumi, hal ini disebabkan karena
biodiesel merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui karena berasal dari
minyak nabati dan hewani walaupun. Secara kimia, susunan biodiesel terdiri dari
campuran mono-alkyl ester dan rantai panjang asam lemak, Biodiesel merupakan
bahan bakar yang tidak memiliki kandungan berbahaya bila terlepas ke udara,
karena sangat mudah untuk terurai secara alami. Dalam proses pembakarannya,
bahan bakar jenis ini hanya menghasilkan karbon monoksida serta hidrokarbon
yang relatif rendah sehingga cukup aman bagi lingkungan sekitar, hal ini lah yang
membuat biodiesel memenuhi persyaratan sebagai bahan bakar.
Bahan bakar ini merupakan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih tinggi jika
dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang berasal dari petroleum lainnya. Jenis
bahan bakar ini telah mengalami proses peningkatan kualitas dari segi nomor
setana serta pengurangan kandungan sulfur sehingga lebih di anjurkan bagi mesin
diesel sistem injeksi comonrail. Solar jenis ini memiliki jumlah bilangan setana 53
serta kandungan sulfur dibawah 300 ppm sehingga digolongkan sebagai diesel
modern yang memiliki standar gas buang EURO 2.
67
Sains
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Kegunaan Solar
Minyak solar paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk bahan bakar
kendaraan bermotor. Namum tidak semua kendaraan dapat menggunakan minyak
solar sebagai bahan bakar.
Minyak solar digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang bermesin
diesel. Selain itu minyak solar digunakan untuk bahan bakar kapal laut, kereta api dan
mesin-mesin industri.
Gambar 5.4 Truck yang sedang mengisi bahan Gambar 5.5 Bus yang sedang mengisi bahan
bakar solar bakar solar
(Sumber : www.timlo.net) (Sumber : www.bismania.com)
Tahukan Kamu..
68
Sains
6
P e l u m a s
VIVA.co.id - Oli merupakan cairan fluida di "Biasanya, satu mobil itu ada angka yang
dalam mesin yang berfungsi melindungi mesin saat direkomendasikan dan satu angka yang
bekerja untuk mendukung performa mesin dan diperbolehkan, misalnya ada yang bilang mobil ini
menghindari kerusakan saat mesin dijalankan. harus memakai oli SAE 10W-30. Namun untuk cuaca
Oli sangat penting dalam performa sebuah mobil di Indonesia yang tempratur udaranya 20 sampai 30
karena akan menjadi pelumas mesin (lubricating). Oli derajat itu masih boleh memakai yang 20W-50. Tidak
akan meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi antar apa-apa dipakai tapi ada efeknya," ungkapnya.
logam (komponen mesin), sehingga mesin akan Tingkat daya tahan oli terhadap suhu biasanya
bergerak lebih halus. terlihat dari kemasan yang dinyatakan dengan Society
Oli juga berfungsi mencegah terjadinya karat of Automotive Engineers(SAE). Bila pada kemasan
(korosi) pada mesin. Hal ini karena oli akan mencegah tertulis SAE 5W-40, artinya oli akan tetap memiliki
reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan kekentalan 5 pada suhu rendah, dan akan tetap pada
menghilangkan reaksi kimiawi dengan panas saat kekentalan 40 pada suhu tinggi.
terjadi proses pembakaran yang biasanya menyebabkan "Efek yang ditimbulkan apabila kekentalan yang
korosi. digunakan bertambah adalah mobil jadi lebih berat,
Melihat begitu pentingnya fungsi oli bagi mesin sedangkan oli yang lebih encer jadi lebih ringan.
seperti yang terpapar di atas, maka menjaga kualitas oli Apabila terlalu encer jelas akan rusak, terlalu kental
yang digunakan harus dilakukan. Salah satunya, dilihat juga sama, apabila start awal oli tidak dapat naik ke
dari kekentalan oli. Lalu apa efek yang ditimbulkan atas akhirnya akan rusak juga," ujarnya.
jika kekentalan oli tak sesuai dengan mesin? Jadi kesimpulannya, Anda harus melihat buku
Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, pedoman untuk memastikan kekentalan oli yang
Shofwatuzzaki, mengatakan, kekentalan oli dapat dibutuhkan mesin.
mengganggu performa mesin apabila tidak sesuai (Sumber:http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/6
dengan yang disarankan. 96072-gunakan-oli-tidak-sesuai-tingkat-kekentalan--
ini-bahayanya-berita)
70
Minyak Pelumas atau yang
biasa disebut dengan oli
merupakan lapisan pelindung
pada mesin bagian dalam
kendaraan.
71
Ranah Konsep
Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang
diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi
gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak
bumi. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya
pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli
mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam pada
mobil dan motor.
Oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam
(komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus/ sedikit hambatan, oli juga
akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak
bagian-bagian mesin.
Oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin akan
tetapi juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi
oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam
dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi komponen.
Sebagai pembersih
Kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang
menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut
kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat
pergantian oli mesin.
72
Sebagai pendingin mesin
Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil
dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan.
Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah
biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka
jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis
dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa)
yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat Gambar 6.2 Oli Mineral
dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga (Sumber : www.mobil.otomotifnet.com)
Oli Sintetis
Kekentalan Oli
Kekentalan (Viskositas) merupakan salah satu
unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan
dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya
untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan
dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas
sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam. Gambar 6.4 Mesin yang sedang di isi oli
(Sumber : www.duniaempe.blogspot.com)
Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim,
oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan
terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat
mendukung ke 4 fungsi oli di atas.
Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive
Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti tanda 5W
(Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan 5 dan
pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40. Semakin kecil
jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan
lebih baik dari kode SAE 5W-40.
74
Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli
yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya
memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka
dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti Indonesia akan
lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30.
Gambar 6.6 Suhu yang sesuai dengan kode SAE (Sumber: www. mymotor.note.fisip.uns.ac.id)
Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan
menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40
maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan
baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin
menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin
sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin.
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 s/d 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas seperti di
Indonesia.
75
Ranah Kreatifitas
Kualitas Oli
Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Ada dua tipe
API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk mobil
MPV atau pick-up bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada truk heavy duty
dan mesin diesel.
Contohnya kategori C adalah CF, CF-2, CG-4. Bila menggunakan mesin diesel
pastikan memakai kategori yang tepat, oli mesin diesel berbeda dengan oli mesin
bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa
pembakaran lebih tinggi. Oli jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan
detergent untuk menjaga oli tetap bersih.
SN : Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang
ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi
yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap
keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
SL : Merupakan kategori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni
2001. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit
lebih baik. Juga bisa mengonsumsi oli lebih rendah. Untuk mesin generasi
2004 atau sebelumnya.
SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
SH : Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
SG : Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
SF : Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya
76
API mesin Diesel
CJ-4 : Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah
yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan
kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik. Oli dengan kategori
API CJ-4 juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori
di bawahnya.
CI-4 : Diperkenalkan pada tahun 2002. Untuk mesin high speed, four stroke engines
yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4
diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi
ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur
0.5%.
CH-4 : Diperkenalkan sejak tahun 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines
yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. Digunakan untuk
mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%.
CG-4 : Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four
stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan
belerang/sulfur kurang 0.5%.
CF-4 : Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high speed, four stroke engines,
naturally aspirated dan mesin turbo charger.
CF-2 : Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines.
CF : Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin off road, indirect injected dan
beberapa mesin yang memakai bahan bakar dengan kandungan
belerang/sulfur di atas 0.5%.
77
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
78
7
R e s i d u
PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor Dari total penjualan aspal tahun ini, sekitar
398 ribu ton aspal pada tahun ini, atau naik 49,6% 494,4 ribu ton atau 65,8% digunakan untuk
dari tahun lalu sebanyak 266 ribu ton. Kenaikan mengaspali jalan nasional yang dibangun dengan
impor itu seiring dengan meningkatnya permintaan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara
aspal di dalam negeri dan terbatasnya produksi aspal (APBN), kemudian 32,9% atau 247,2 ribu ton
perseroan. dipakai untuk membangun jalan yang dibiayai
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN).
Manajer Bitumen PT Pertamina Joko Witoyo,
pasokan aspal pertamina hanya berasal dari kilang "Sisanya yang dikerjakan swasta untuk jalan tol
Cilacap, dengan kapasitas 345 ribu ton per tahun. 1,3% sekitar 9,9 ribu ton," kata Joko.
Sementara pada tahun ini, perusahaan migas pelat
merah itu menargetkan penjualan aspal 708 ribu ton. Masih rendahnya penjualan aspal disebabkan
Angka itu naik dari tahun lalu 593,6 ribu ton. rendahnya permintaan di awal tahun. Menurut
Joko, anggaran untuk perbaikan jalan akan turun
"Kilang lain tidak ada yang produksi aspal," pada pertengahan tahun hingga akhir tahun.
kata Joko di Kantor Pertamina.
(Sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/625353/ta
Pertamina mencatat telah menjual 166 ribu ton
k-hanya-minyak-pertamina-juga-impor-398-ribu-ton-
aspal, atau sekitar 23,4% dari target tahun ini 708
aspal)
ribu ton. Produk aspal yang dijual perseroan
digunakan untuk mengaspal jalan nasional dan
daerah.
80
Aspal terbagi menjadi 2 jenis, ada aspal alam dan
aspal buatan. Aspal buatan merupakan aspal hasil
dari pengolahan minyak bumi dapat digunakan
untuk mengaspal jalan, baik jalan raya maupun
jalan kecil/gang.
Residu Minyak
Bumi
81
Ranah Konsep
ASPAL
Residu merupakan hasil dari penyulingan minyak bumi yang tidak menguap/
fraksi minyak bumi yang tidak menguap. Residu ini memiliki rantai karbon dengan
jumlah atom C lebih dari 20. Selain itu, residu minyak bumi dapat digunakan sebagai
bahan dasar industri petrokimia.
Komponen Aspal
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Kandungan utama
aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, dan
karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa
atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen,
6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan
vanadium. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.
82
Jenis Jenis Aspal
Aspal yang digunakan untuk bahan perkerasan jalan terdiri dari aspal alam dan aspal
buatan.
Aspal Alam
Aspal Buatan
Bahan baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak
mengandung aspal. Aspal buatan adalah aspal minyak (aspal yang berasal dari
penyulingan minyak) dan tar (hasil penyulingan batu bara). Aspal yang berasal dari
penyulingan batu bara sangat jarang digunakan karena cepat mengeras, mudah
berubah karena temperatur, dan beracun.
Aspal sering juga disebut bitumen. Hal ini disebabkan karena aspal berasal dari
hidrokarbon yang berbahan dasar bitumen. Aspal yang paling umum digunakan saat ini
adalah aspal yang berasal dari salah satu proses destilasi minyak bumi. Aspal yang
paling sering digunakan untuk membuat perkerasan jalan adalah aspal semen, karena
sifatnya yang kedap air, tahan terhadap zat kimia, sehingga dapat digolongkan
kedalam aspal bermutu baik.
83
Ranah Konsep
Aspal Keras
Aspal keras/panas (Asphalt Cement, Ac) adalah aspal yang digunakan dalam
keadaan cair dan panas, aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan
temperatur ruang (25C 30C). Aspal semen terdiri dari beberapa jenis tergantung dari
proses pembuatannya dan jenis minyak bumi asalnya. Pengelompokan aspal semen
dapat dilakukan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasan pada temperatur 25C
ataupun berdasarkan nilai Visiositasnya.
84
Aspal Cair
Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari hasil
penyulingan dengan minyak bumi, dengan demikian cut back aspal berbentuk cair
dalam temperatur ruang.
85
Ranah Aplikasi dan Keterkaitan
Kegunaan Aspal
(Sumber : www.pixabay.com)
Gambar 7.4
Lapisan pada
jalan aspal
(Sumber : www.accesroads.net)
(Sumber : www.sumatra.bisnis.com)
86
Glosarium
API : (American Petroleum Institute) menyatakan kualitas oli
Bensin : Hasil dari fraksi minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermotor
Bilangan Setana : Tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan
bakar dalam mesin diesel
Gas alam : Hidrokarbon berwujud gas yang tidak berwarna dan mudah
terbakar
Minyak Bumi : Bahan bakar fosil yang berbentuk cairan kental dan berwarna
coklat gelap atau kehitaman
87
Daftar Pustaka
Bambang. (2015, 18 Oktober). Cara Benar memasang Kompor Gas [Forum online]..
Diakses dari http://carageek.com/rumah-tangga/cara-benar-memasang-kompor-
gas/471/.
Choirul, I. (2015, 01 November). Pilih Pakai Premium, Pertamax, atau Pertamax Plus? Cek
Dulu Rasio Kompresi Mesin [Forum online]. Diakses dari
http://sidomi.com/318270/pilih-pakai-premium-pertamax-atau-pertamax-plus-cek-
dulu-rasio-kompresi-mesin/ .
Chy, A. (2015, 2 Oktober). Manfaat Minyak Bumi Bagi Manusia Sehari-hari [Forum
online]. Diakses dari http://manfaat.co.id/15-manfaat-minyak-bumi-bagi-manusia-
sehari-hari.
Hasan, Y. A. (2015, 23 September). Teori dan proses lengkap pembentukan minyak bumi
[Forum online]. Diakses dari http://www.eduspensa.com/2015/08/teori-dan-proses-
pembentukan- minyak-bumi.html
Koesomadinata, R P. (1978). Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung: Penerbit ITB
Kurnia, D. (2015, 21 November). Arti Kode API Pada Oli Pelumas [Forum online].
Diakses dari http://www.mechaniconlines.com/2014/07/arti-kode-api-pada-oli-
pelumas.html
Lemigas. (2010). Proses Pembuatan Bahan Bakar Bensin dan Solar Ramah Lingkungan.
Jakarta : Pusat penelitian dan pengembangan teknologi Minyak dan Gas Bumi.
88
Pasassa, J. (2015, 23 November). Pengertian dan jenis aspal [Forum online]. Diakses dari
http://www.ilmudasardanteknik.com/2014/04/pegertiandanjenisaspal.html
Reval, S. (2015, 12 Oktober). Definisi Bahan Bakar Diesel (Solar) [Forum online].
Diakses dari http://www.prosesindustri.com/2015/02/defenisi-bahan-bakar-diesel-
solar.html
Reval, S. (2015, 12 Oktober). Definisi Compressed Natural Gas (CNG) [Forum online].
Diakses dari http://www.prosesindustri.com/2015/02/defenisi-compressed-natural-
gas-cng.html
Sitepat. (2015, 19 November). Ketahuilah Jenis-Jenis Oli Mesin dan Kode SAE Oli Motor
[Forum online]. Diakses dari http://sitepatjogja.blogspot.co.id/2012/10/ketahuilah-
jenis-jenis-oli-mesin-da.html
Wiyono, E. (2015, 29 Oktober). Harga Pertalite, Spesifikasi, Ron, Oktan, Kompresi, dan
kandungan [Forum online]. Diakses dari http://www.mobilku.org/2015/04/harga-
petralite-spesifikasi-ron-oktan.html
89
Profil Penulis
Riska Fitriyani akrab dipanggil bundo,
Lahir di Bandung hari Jumat tanggal 26
Februari 1993. Anak pertama dari 3
bersaudara dari pasangan bapak H.
Ridwan Syafei dan Ibu Hj. Retni Suminar.
Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi masyarakat (STM) ini merupakan Buku
pengayaan yang pertama dibuat oleh penulis. Buku ini dibuat untuk kebutuhan
penelitian Skripsi penulis yang berjudul Pengembangan Buku Pegayaan Kimia
Berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada Materi Minyak Bumi. Dengan dibuatnya
buku ini diharapkan dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan para pembaca
mengenai minyak bumi. Tidak hanya konsep tetapi para pembaca dapat
mengaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari untuk menangani masalah
yang ada dalam masyarakat.
Riskafitriyani26@gmail.com @ritzka_rf
No
Aspek No Indikator
Pernyataan
1. Materi mendukung pencapaian 1
tujuan pendidikan nasional
2. Materi tidak bertentangan dengan 2
peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia
Materi 3. Materi merupakan karya orisinal 3
(bukan hasil plagiat), tidak
menimbulkan masalah SARA dan
tidak diskriminasi gender
4. Materi memiliki kebenaran 4
keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang mutakhir,
sahih, dan akurat.
5. Materi memaksimalkan penggunaan 5
sumber-sumber yang sesuai dengan
kondisi Indonesia dan erat kaitannya
dengan konteks ke-Indonesia-an.
6. Penyajian materi runtut, bersistem, 6
lugas, dan mudah dipahami
7. Penyajian materi mengembangkan 7
sikap spiritual dan sosial.
Penyajian 8. Penyajian materi mengembangkan 8
pengetahuan dan menumbuhkan
motivasi untuk berpikir lebih jauh.
9. Penyajian materi mengembangkan 9
keterampilan, dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
10. Bahasa yang digunakan etis, estetis, 10
Bahasa komunikatif dan fungsional, sesuai
dengan sasaran pembaca.
11. Bahasa (ejaan. Tanda baca, kosakata, 11
kalimat dan paragraf) sesuai dengan
355
10 : sesuai
D. Grafika
12. Kulit buku : Ilustrasi mewakili isi,
jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi
seimbang dan harmonis antara kulit
depan, punggung dan belakang.
13. Jenis, ukuran huruf, dan penomoran
pada seluruh isi buku konsisten
14. Tata letak konsisten dan sesuai
antara kulit buku (cover) dengan isi
buku
15. Ilustrasi sesuai dengan pembaca
sasaran dan memperjelas isi
Sumber : Instrumen Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan. Badan Penelitian dan Penegmbangan Kementrian Pendidikan dan kebudayaan 2014.
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Responden
.........................................................
NIP. .................................................
359
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Telp. :
Responden
(.................................................................)
NIP. ..........................................................
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Materi
Minyak Bumi
Skor
No. Alternatif Jawaban Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
1. Sangat Setuju 5 1
2. Setuju 4 2
3. Cukup 3 3
4. Tidak Setuju 2 4
5. Sangat Tidak Setuju 1 5
370
Pernyataan Pernyataan
Aspek No Indikator
Positif Negatif
1. Kesesuaian materi dengan ilmu 2
pengetahuan, teknologi dan
masyarakat
2. Kesesuain materi dengan 1
kondisi dalam kehidupan
Kelayakan sehari-hari
Isi 3. Menunjang/ dapat dipakai 5
dalam pembelajaran
4. Manfaat untuk penambahan 4
wawasan pengetahuan
5. Kesesuain materi dengan 3
permasalahan dalam kehidupan
6. Kesesuaian dengan kaidah 11 7
Bahasa Indonesia
7. Kesesuaian ejaan, tanda baca, 9
Bahasa kosakata, kalimat dan paragraf
8. Mudah dibaca/ dipahami 6
9. Kejelasan informasi 8
10. Penggunaan kata efektif dan 10
efesien
11. Penyajian materi 12
12. Kelengkapan Informasi 13
Sajian
13. Kemenarikan untuk dibaca 15
14. Pemberian motivasi 14
15. Penggunaan font (ukuran dan 17 20
huruf), spasi, dan paragraf
Grafika 16. Kesesuaian layout/ tata letak 16,19, 21
17. Kesesuaian ilustrasi, grafis, 22,23,24,25
gambar, dan foto
18. Kesesuaian warna 18
Jumlah Butir 18 7
373
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Materi dalam buku kurang sesuai dengan
kondisi di kehidupan sehari-hari
2. Materi dalam buku memudahkan siswa untuk
memahami hubungan antara sains, teknologi
dan masyarakat
3. Materi dalam buku tidak dapat membantu
memecahkan permasalahan dalam kehidupan
masyarakat
4. Buku pengayaan ini memiliki manfaat untuk
menambah wawasan pengetahuan para
pembacanya
5. Buku pengayaan ini tidak dapat digunakan
pada saat pembelajaran
6. Bahasa dalam buku sulit di baca dan dipahami
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5
19. Penomoran pada buku konsisten
Responden
.........................................................
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389