Anda di halaman 1dari 5

MENJADIKAN MAHASISWA BIOLOGI PROFESIONAL

DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN BIOLOGI


MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRASI (PEMBAURAN)

Desi Dwi Sartika


Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara Medan, Jl. Willem Iskandar
ddwisartika31@gmail.com

Pengintegrasian pelajaran umum (khusus pelajaran biologi) dikaitkan dengan


pelajaran agama (Islam) di lingkungan pendidikan umum maupun di pendidikan agama
mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi di Indonesia merupakan keniscayaan
(mutlak). Keniscayaan ini didasarkan atas dasar filosofi “Pancasila”. Indikasi filosofi
Pancasila sebagai landasan pengeintegrasian keilmuan ada pada sila yang pertama, yaitu
“Pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Sila yang pertama ini menunjukkan bahwa
semua ilmu bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Integrasi keilmuan berdasarkan filosofi di atas memiliki kesesuaian dengan hasil
Konferensi Pendidikan Islam Internasional yang pertama tahun 1997, di Islam abad
yang mengungkapkan bahwa: Planing of education to be bassed on the classification
into categories: (a) “Perenial knowledge” derived from the Qur’an and the Sunnah
meaning all shari’ah-oriented knowledge relevant and related to them, and (b) “acquired
knowledge” susceptible to quantitative growth and multiplication, limited variations
and cross cultural borrowing as long as consistency with shari’ah as the source of
values is maintained. (Daulay, 2007: 129).
Berdasarkan ungkapan tersebut menunjukkan pengembagan kedua ilmu itu antara
perenial knowledge (ilmu-ilmu agama yang bersumber dari Qur’an-Sunnah) dan
acquired knowledge (ilmu-ilmu kuantitatif/IPA) menuntut pengembangan dan
implementasi kurikulum yang jelas di lembaga pendidikan.
Berkenaan dengan hal tersebut, berbicara tentang pembelajaran biologi tidaklah
lepas dari pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran biologi merupakan proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkugannya sehingga terjadi perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik dari interaksi tersebut.
Biologi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu
yang berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam semesta secara
sistematis, sehingga biologi tidak hanya sebagai kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
Biologi merupakan ilmu yang berhubungan erat dengan kegiatan ilmiah sehingga
mencakup proses penemuan/pencarian. Biologi akan lebih menekankan pada pemberian
pengalaman langsung kepada peserta didik untuk dapat menjelajahi diri sendiri dan
alam sekitarnya. Biologi menyediakan pengalaman belajar untuk memahami konsep
dan proses. Keterampilan proses dalam biologi meliputi keterampilan mengamati,
mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan
selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan
menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara
lisan maupun tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk
menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah-masalah sehari-hari.
Biologi yang memberikan pengalaman belajar ini akan lebih bermanfaat bagi
siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan
alam sekitarnya. Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari aktivitas
panca indera dan akal manusia. Demikian penjelasan biologi pada pendidikan umum
atau biologi umumnya.
Agar biologi tidak menjadikan manusia menyalahi etika dan dimanfaatkan untuk
kebaikan dalam kehidupan manusia, maka harus ada suatu hal yang dapat
mengontrolnya sebagai pedoman dalam pembelajaran. Hal yang dapat dijadikan alat
kontrol yaitu nilai agama, karena ajaran agama tidak ada yang mengajarkan hal yang
dapat merugikan kehidupan manusia. Sehingga pembelajaran biologi di sekolah
hendaknya disertai dengan penanaman nilai-nilai agama.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa guru sebagai pengajar harus memiliki
kemampuan yang baik dalam mengelola pembelajaran. Tentunya hal itu bergantung
pada kompetensi guru yang berkaitan dengan keilmuan yang harus dimiliki untuk
diajarkan dan metode penyampaiannya. Sebagai seorang pendidik guru juga dituntut
untuk mampu mempengaruhi kepribadian siswa menjadi lebih baik.
Universitas bernaungan Islam merupakan universitas di bawah naungan
Departemen Agama, memiliki sesuatu yang berbeda dengan unversitas pada umumnya
atau universitas umum. Universitas bernaungan Islam lebih banyak menanamkan nilai-
nilai agama (Islam). Salah satunya di kota Medan yang telah menerapkan hal tersebut
adalah Universitas Islam Negeri Medan (UINSU MEDAN). Tentunya penerapan
pembelajaran biologi di UINSU setidaknya dapat menyajikan dalam sebuah
pembelajaran islami.
Biologi sebagai cabang sains yang berkerangka pandangan dunia Islam,
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memandang Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta;
2. Tidak membatasi alam semesta pada ranah materi saja;
3. Menisbatkan tujuan pada alam semesta; menerima tertib moral bagi alam semesta.

Sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan kerangka Pendidikan Biologi-FITK


UINSU Medan memiliki visi dan misi yang mendukung terhadap nilai-nilai Islam, yaitu
diantarnya:
VISI
Menjadikan Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah
Keguruan UIN Sumatera Utara sebagai Pusat Pengembangan Tenaga Pendidik Ilmu
Biologi yang Unggul, Terpercaya dan Profesional berlandaskan nilai-nilai Islami.
MISI
 Membentuk lulusan yang memiliki keluasan ilmu, kemuliaan akhlak serta
kesiapan untuk mengabdi bagi kemajuan.
 Melaksanakan program akademik dalam menyiapakan keahlian profesional
dengan bidang utama Pendidikan Biologi.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang dilandasi
dengan nilai-nilai islami.
 Menyelenggarakan pengembangan Pendidikan dalam menyiapkan tenaga
pendidik biologi secara profesional.
 Melaksanakan penelitian kependidikan dalam rangka pengembangan kebijakan
bidang ilmu Pendidikan Biologi.
 Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui latihan pengembangan ilmu
Pendidikan Biologi dalam peningkatan kualitas bidang Ilmu Biologi warga
Madrasah/Sekolah.
Dengan adanya prinsip pelaksanaan kerangka ini, tentu Pendidikan Biologi UIN
Sumatera Utara khususnya pada pendidiknya, memiliki keharusan agar pembelajaran
yang dilaksanakan dapat meningkatkan spiritual siswa-siswanya nanti yang akan
menjadi anak didiknya.
Menemukan nilai-nilai keislaman dengan berpikir dan menyadari sendiri melalui
konsep-konsep biologi yang telah dipelajari. Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN
sumatera Utara akan menemukan dan menyadari nilai-nilai keislaman setelah mereka
mempelajari konsep-konsep biologi dan menghubungkannya dengan kebesaran Allah
SWT. Sehingga lahirlah keimanan dan ketakwaan (nilai-nilai keislaman) yang dapat
mempengaruhi sikap mereka. Penanaman nilai-nilai keislaman merupakan salah satu
upaya kegiatan pengembangan diri mahasiswa yang terintegrasi dalam pembelajaran.
Kegiatan pengembangan diri akan sangat bergantung pada kompetensi guru sebagai
dan pengajar.
Nilai-nilai keislaman merupakan ajaran agama Islam yang berupa nilai keimanan,
nilai ibadah, dan nilai akhlak, seperti meningkatkan keimanan dan katakwaan dengan
melihat kebesaran Allah SWT akan ciptaan-Nya melalui pembelajaran biologi,
kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, adil, bertanggung jawab, amanah, menepati janji,
bersikap lemah lembut dan kasih sayang, sabar, pemaaf, membiasakan mengucapkan
salam, dan membiasakan berdoa dalam setiap menjalani aktivitas. Nilai-nilai ini dapat
diajarkan dalam pembelajaran biologi dengan cara meneladankan, membiasakan,
memberikan nasehat (mau’izah) dan menghubungkannya dengan materi yang sedang
disampaikan di kelas. Nilai-nilai keislaman yang ditanamkan dalam pribadi mahasiswa
bertujuan agar terjadi perubahan perilaku mahasiswa pendidikan biologi ke arah yang
lebih baik.
Pembelajaran biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai. Biologi juga merupakan wadah untuk membangun warga
negara yang memperhatikan lingkungan, bertanggungjawab kepada negara, masyarakat,
dan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembelajaran biologi yang
diteliti yaitu pada pembelajaran beberapa materi biologi .

“Pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam pembelajaran Biologi pada pokok


bahasan Ekologi”
Munculnya ilmu tentang ekologi merupakan hasil kajian dari berbagai fenomena
alam sendiri yang teratur (sunatullah). Keteraturan yang ada di alam membuat manusia
bisa membuat prediksi-prediksi tentang apa yang akan terjadi berdasarkan pada fakta-
fakta yang ada, sehingga manusia bisa membuat antisipasi-antisipasi, Keteraturan-
keteraturan yang ada di alam ini merupakan bukti bahwa alam ini tidak terjadi dengan
sendirinya dan tanpa tujuan, tetapi jelas diciptakan oleh Dzat yang Maha Kuasa dengan
tujuan daan maksud tertentu, sehingga kita manusia wajib mensyukurinya.

Pada dasarnya setiap pokok bahasan dalam Ekologi bisa diintegrasikan dengan
nilai-nilai Islam, untuk menambah keimanan, dan ketaqwaan siswa, terhadap Tuhan
Yang Maha Kuasa, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Ternyata berdasarkan
hasil pengamatan, kajian dan evaluasi yang penulis lakukan sewaktu masih menjadi
guru ternyata pembelajaran yang menggunakan pendekatan integratif ini mempunyai
pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar, motivasi, perilaku dan sikap siswa.

Ekosistem sebetulnya merupakan sistem yang dinamis yang terdiri dari


komponen-komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi. Di dalam ekosistern
akan selalu terjadi aliran energi melalui serangkaian rantai makanan dan siklus hara
(siklus biogeokimia yang selalu dalam keadaan seimbang) .

Interkasi antara komponen ekosistem yang meliputi komponen biotik dan


komponen abiotik diatas merupakan sunnatullah yang perlu kita pikirkan dan kita
syukuri sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat 19 sampai ayat 21
di atas.

Tujuan pendidikan secara umum adalah untuk mengubah segala macam kebiasaan
buruk yang ada di dalam diri manusia menjadi kebiasaan baik yang terjadi selama masa
hidup, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi yang mampu
bersaing dan menjawab berbagai tantangan di masa depan.
Bagaimana pun pendidikan secara umum tidak terlepas dari tenaga pendidiknya
sendiri semakin baik dan profesional tenaga pendidik kita maka makin baik pulalah
pendidikan kita jadi mulai sekarang jika kita seorang pendidik maupun calon pendidik
harus dapat mongolah pendidikan lebih baik agar tujuan pendidikan yang sebenarnya
dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai