Anda di halaman 1dari 28

 Alquran

 Akidah
 Tafsir
 Fiqih
 Syarah Hadits
 Waris
 Bahasa Arab
 Produk
 Nafsiyah
 Harakah
 Profil Pengasuh
 Tanya Jawab Singkat





 Alquran
 Akidah
 Tafsir
 Fiqih
 Syarah Hadits
 Waris
 Bahasa Arab
 Produk
 Nafsiyah
 Harakah
 Profil Pengasuh
 Tanya Jawab Singkat

BREAKING NEWS

 ARE WELL-BEHAVED NON-BELIEVERS GOING TO HEAVEN?


 MENGENAL ORTOGRAFI ARAB KLASIK
 BERAPA VOLUME AIR YANG DIBUTUHKAN UNTUK MANDI JUNUB?
 BOLEHKAH ANAK KECIL DIBARISKAN DENGAN SAF ORANG DEWASA
DALAM SALAT BERJAMAAH?
 APAKAH DISUNNAHKAN TAKBIR SAAT SALAT GERHANA?
 APAKAH ADA ANGKA YANG JELAS TERKAIT JUMLAH KONTRADIKSI-
KONTRADIKSI AN-NAWAWI DALAM KITABNYA?
 APA MAKNA BILAL BERADA DI DEPAN RASULULLAH ‫ ﷺ‬DI
SURGA?
 BOLEHKAH NGAJI LEWAT INTERNET?
 APAKAH DARAH YANG KELUAR KARENA KEGUGURAN DIHITUNG NIFAS?
APAKAH INI SOAL IKHTILAF?
 SINCERITY IN ISLAM (IKHLAS)

22:09
Home Uncategorised PERKEMBANGAN BIOLOGI DALAM WARISAN PERADABAN
ISLAM

PERKEMBANGAN BIOLOGI DALAM


WARISAN PERADABAN ISLAM
Posted By: Adminon: October 16, 2016In: UncategorisedNo Comments

Oleh: Ust. Muafa

Hari ini, sains telah bercabang menjadi banyak spesialisasi. Di universitas-universitas di


indonesia, sains dipelajari dalam fakultas-fakultas yang tiap fakultas terdiri dari program studi-
program studi. Karena itu, membahas semua cabang sains tersebut untuk dikaitkan dengan
sejarah dan warisan peradaban Islam, tentu adalah pekerjaan yang butuh waktu lama. Karena itu,
dengan maksud memberikan gambaran terkait sejarah perkembangan sains di sunia Islam, hanya
satu bidang ilmu yang akan dibahas untuk dijadikan contoh yaitu biologi.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, biologi didefinisikan sebagi ilmu hayat, yaitu ilmu tentang
keadaan dan sifat makhluk hidup (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) . Dengan definisi
seperti ini, sejarah perkembangan biologi di dunia Islam di masa lampau dapat dikategorikan dan
dikumpulkan meski pada bagian-bagian tertentu ada hal-hal yang hanya dapat dimasukkan dalam
kapasitas pendekatan. Ada sejumlah ilmuwan yang bisa dikategorikan bergelut dalm bidang
biologi dengan melihat karya-karya mereka. Diantaranya adalah:

Al-Ashma’i yang mengarang kitab Asy-Sya’ (kambing), Al-Khoil (kuda), dan Al-Ibil (Unta). Ada
pula Al-Jahidh yang mengarang kitab Al-Hayawan (hewan) yang berbicara tingkah laku hewan,
aspek biologisnya, kelahirannya, pertumbuhannya, tempat tinggalnya, pengasuhan, pemberian
makanan, dll. Ia juga yang mengenalkan konsep Al-Mukafahah Al-Hayawiyyah (Biological
Control), pengaruh panas-dingin-matahari-naungan terhadap hewan-hewan, dll.
Al-Mijrithi mengarang kitab At-Thobi’iyyat wa Ta’tsir An-Nasy-ah Wa Al-Bi-ah ‘Ala Al-Kainat
Al-Hayyah yang membicarakan pengaruh lingkungan pada hewan-hewan, mengenalkan konsep
Marotib Al-Haimanah Lada Al-Hayawanat (Domi-nance Heirarchy) yang menyimpulkan bahwa
hewan juga punya pemimpin dan yang dipimpin.

Ibnu Sina dalam ensiklopedinya Asy-Syifa’ membahas hewan-hewan air dan amphibi. Beliau
juga membahas apa yg dikenal di zaman sekarang dengan sebutan ‘Ilmu Bi-ah Al-Mutahajjirot
(Paleoecology) yakni menggunakan Al-Ahafir Al-Bahriyyah (Fossils) secara benar sehingga bisa
menunjukkan bahwa bagian-bagian bumi di masa prasejarah telah ditenggelamkan oleh laut.
Beliau juga membahas tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat, yang dalam
pembahasannya lebih dikonsentrasikan pada lahan tumbuhnya tanaman dari segi jenis tanah
apakah asin ataukah manis.

Ibnu Al-Baithor dalam kitabnya Al-Jami’ Limufrodat Al-Adwiyah wa Al-Aghdziyah mencoba


lebih detail meneliti berbagai tanaman dengan beragam lingkungannya. Karyanya sangat mirip
dengan sistem klasifikasi ilmuwan masa sekarang terhadap tumbuh-tumbuhan.

Al-Qozwini dalam kitabnya ‘Aja-ib Al-Makhluqot Wa Ghoro-ib Al-Maujudat mencoba memberi


tekanan pembahasan pada pengaruh lingkungan terhadap hewan-hewan, lalu membahas
hubungan-hubungan persahabatan atau permusuhan antar hewan yang dikenal di zaman sekarang
dengan istilah At-Tadakhulat Al-Hayawiyyah (Biological Intertionships. Ia juga punya karya
yang berjudul Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-‘Ibad yang membahas lingkungan hidup hewan-
hewan .
Ad-Damiri dalam Kitabnya Hayatu Al-Hayawan Al-Kubro menyebut sekitar 900 macam hewan
dengan menjelaskan nama, spesies, tabiat, karakter-karekter dan riwayat-riwayat terkait
dengannya. Karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Turki, Inggris, Prancis. Beliau juga
punya karya berjudul Hawi Al-Hisan Fi Hayati Al-Hayawan .
Selanjutnya, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana ilmuwan muslim
membahas topik biologi yang kental dengan nuansa dan suasana nilai-nilai yang berkembang
dalam masyarakat dan peradaban Islam, berikut ini disajikan salah satu pembahasan ilmuwan
biologi sekaligus ahli fikih yang bernama Kamaluddin Ad-Damiri dalam kitabnya yang berjudul
Hayatu Al-Hayawan Al-Kubro. Terlepas dari kontroversi nilai kitab ini dalam pandangan biologi
dari sisi keakurasian informasi-informasi ilmiahnya, namun cukup bermanfaat menampilkan
isinya sebagai salah satu kekayaan peradaban Islam dalam bidang sains yang cukup kental
upayanya mengaitkan dengan konsep-konsep dan sudut pandang Islam. Topik yang dibahas
adalah deskripsi salah satu hewan, yaitu Khuffasy (kelelawar).

Pertama-tama Ad-Damiri membahas pengertian Khuffasy (kelelawar) disertai penjelasan cara


melafalkannya menurut ilmu bahasa. Ad-Damiri menulis:
‫اخلفاش‬:

‫ وهو غريب الشكل والوصف واخلفش صغر العني‬،‫بضم اخلاء وتشديد الفاء واحد اخلفافيش اليت تطري يف الليل‬

‫وضيق البصر‬.

‫( الخفاش‬kelelawar)-yang mana kata tersebut dibaca- dengan (cara) mendhommahkan Kho’ dan
mentasydidkan Fa’, adalah bentuk tunggal dari ‫ الخفافيش‬, (yaitu hewan-hewan) yang terbang di
malam hari. Hewan ini aneh bentuknya dan sifatnya. (kalau kata) ُ‫ ْال َخفَش‬, (kata ini bermakna)
kecilnya mata dan lemahnya pandangan.

Setelah itu, Ad-Damiri menjelaskan secara lebih mendalam asal kata Khuffasy dari sisi analisis
kebahasaan, sehingga kajiannya menonjolkan aspek linguistiknya. Kajian jenis ini tidak mungkin
dilakukan jika seseorang tidak punya pengetahuan bahasa Arab yang luas, dan kajian mendalam
atas kamus-kamus bahasa Arab kuno termasuk tulisan-tulisan ahli bahasa tentangnya. Ad-Damiri
menulis:

‫فائدة‬:

.‫ هو من يبصر يف الغيم دون الصحو‬:‫ وهو عكس األعشى وقيل‬:‫األخفش صغري العني ضعيف البصر وقيل‬

‫والع َمش ضعف الرؤية مع سيالن الدمع غالب‬


َ ‫ هو نوعان واألعشى من يبصر هنارا ال ليال‬:‫وقال اجلوهري‬
‫األوقات والعور معروف‬.

Informasi tambahan:
(kata) ‫( األخفش‬bermakna orang) yang kecil matanya dan lemah pandangannya. Pendapat lain;
Kata itu adalah kebalikan dari (makna kata) ‫( األعشى‬yang rabun senja). Pendapat lain; Kata itu
bermakna orang yang bisa melihat disaat mendung, bukan di saat cerah. Al-Jauhari berkata:
(antara kata Akhfasy dengan A’sya adalah) dua hal (yang berbeda). A’sya bermakna orang yang
bisa melihat di siang hari, tidak di malam hari. Kalau kata ‫ ال َع َمش‬bermakna lemahnya pandangan
disertai mengalirnya cairan mata pada umumnya waktu. Adapun ‫ال َع َور‬, itu jenis cacat mata yang
telah dikenal.

Dari pembahasan yang bersifat analisis lingustis, selanjutnya Ad-Damiri menyeretnya ke arah
pembahasan fikih dengan bertitik tolak dari lafaz yang dibahas sebelumnya. Ad-Damiri malah
bisa membahas seputar hukum fikih pembayaran diyat atas kejahatan Jinayat melalui pintu ini.
Ad-Damiri menulis:
‫‪:‬تتمة‬

‫يف كل عني نصف دية ولو عني أحول وأخفش وأعمش وأعور وأعشى وأجهر وحنوهم ألن املنفعة باقية يف‬

‫أعني هؤالء ومقدار املنفعة ال ينظر إليه كما ال ينظر إىل قوة البطش واملشي وضعفهما‪ .‬وكذا من بعينه بياض ال‬

‫ينقص الضوء فإنه يكون كالثآليل يف اليد سواء كان على بياض احلدقة أو سوادها وكذا لو كان على الناظر‪،‬‬

‫إال أنه رقيق ال مينع األبصار‪ ،‬وال ينقص الضوء‪ .‬هذا ما نص عليه الشافعي رضي اهلل تعاىل عنه‪ ،‬وجرى عليه‬

‫األئمة ومل يفرقوا بني حصول ذلك بأفة مساوية أو جناية‪ ،‬فإن نقص فبقسطه‪ ،‬إن أمكن ضبط ذلك النقصان‬

‫بالصحيحة اليت ال بياض هبا‪ ،‬وإن مل ميكن ضبط النقص احلاصل باجلناية فالواجب فيه احلكومة وفارق األعمش‬

‫وحنوه فإن البياض نقص الضوء اخللقي وعني األعمش ال ينقص ضوؤها عما كان يف األصل‪ .‬وهذا الفرق‬

‫يفهمك أن العمش لو تولد من آفة أو جناية ال جيب يف العني كمال الدية فإن سلم قيد به ذلك االطالق‪n‬‬

‫‪.‬السابق‬

‫‪:‬فرع‬

‫ليس يف عني األعور السليمة! إال نصف الدية عندنا‪ .‬قال ابن املنذر‪ :‬وروي عن عمر وعثمان رضي اهلل تعاىل‬

‫عنهما أن فيها الدية‪ ،‬وبه قال عبد امللك بن مروان والزهري وقتادة ومالك والليث واإلمام أمحد وإسحاق بن‬

‫‪.‬راهويه انتهى‬

‫‪Pelengkap:‬‬
‫‪Untuk setiap (kejahatan merusak) mata (hukumannya membayar) setengah diyat, meskipun‬‬
‫‪matanya juling, tidak dapat melihat di waktu siang, kabur penglihatan disertai airmata, buta‬‬
‫‪sebelah, rabun senja, rabun dekat dan yang semisal dengan mereka. Hal itu dikarenakan manfaat‬‬
‫‪tetap ada pada mata orang-orang ini, sementara kadar manfaat tidak dipertimbangkan‬‬
‫‪sebagaimana kekuatan memukul dan kekuatan berjalan tidak dipertimbangkan (pada kasus‬‬
‫‪pembayaran diyat atas penganiayaan pada tangan dan kaki). Demikian pula orang yang pada‬‬
‫‪matanya terdapat warna putih (cacat) yang tidak mengurangi cahaya, maka itu dihukumi seperti‬‬
kutil pada tangan. Tidak dibedakan apakah warna cacat putih itu terdapat pada bagian putih mata
ataukah pada bagian hitamnya. Hukum yang sama juga berlaku jika cacat putih itu terdapat pada
bagian pupil mata namun kadarnya tipis yang tidak menghalangi daya lihat dan tidak
mengurangi cahaya. Inilah yang dinyatakan Asy-Syafi’I r.a. dan dipakai oleh para Imam, dan
mereka tidak membedakan apakah cacat tersebut diperoleh karena bencana takdir ataukah
kejahatan manusia. Jika cacat tersebut membuat berkurang (kemampuan melihat), maka diyat
disesuaikan dengan level pengurangannya, jika kadar kekurangan tersebut bisa
diukur/dibandingkan dengan mata yang sehat/normal yang tidak ada cacat putihnya. Jika
pengurangan akibat kejahatan tersebut tidak mungkin bisa diukur, maka pemerintahlah yang
menanggung dendanya. Hukum ini berbeda jika diterapkan kepada orang yang kabur
penglihatannya dan sering keluar air matanya, atau yang semisal dengannya karena cacat putih
akan mengurangi cahaya pembawaan, sementara mata orang yang kabur penglihatannya dan
sering keluar air matanya tidak berkurang cahayanya melebihi kemampuan orsinilnya. Perbedaan
ini akan membuat Anda faham bahwa cacat mata jenis ini (kabur pandangan dan sering keluar
air mata) jika munculnya dari penyakit atau kejahatan, maka tidak wajib diyat sempurna pada
mata. Jika normal, maka penjelasan mutlak sebelumnya diikat dengannya.
Sub;
Untuk mata yang sehat tapi buta sebelah tidak ada hak kecuali separuh diyat, menurut kami. Ibnu
Al-Mundzir berkata: Diriwayatkan dari Umar dan Utsman r.a bahwa haknya adalah diyat
sempurna dan ini adalah pendapat Abdul Malik bin Marwan, Az-Zuhri, Qotadah, Malik, Al-
Laits, Imam Ahmad, dan Ishaq bin Rohawaih. Sekian .

Setelah itu Ad-Damiri kembali membahas kelelawar dari sisi macam-macam maknanya,
memperdalam pengertiannya dan menjelaskan sebagian karakteristik/sifat-sifatnya. Ad-Damiri
menulis:

‫قال البطليوسي‬:

‫ وتسميته خفاشا حيتمل أن تكون مأخوذة من‬،‫وخطَّاف ووطواط‬


ُ ‫وخشَّاف‬
ُ ‫ خفاش‬:‫اخلفاش له أربعة أمساء‬
‫ والثاين لعلة حدثت وهو الذي يبصر بالليل دون النهار‬،‫ ضعيف البصر خلقه‬:‫اخلفش واألخفش يف اللغة نوعان‬

‫ فكأنه راعي‬،‫ وذكر اجلاحظ أن إسم اخلفاش يقع على سائر طري الليل‬.‫ويف يوم الغيم دون يوم الصحو انتهى‬

‫ وما ذكره‬.‫ وكون الوطواط هو اخلفاش هو الذي ذكره ابن قتيبة وأبو حامت يف كتاب الطري الكبري‬،‫العموم‬

‫اخلفاش الصغري‬:‫ وقال قوم‬.‫ واحلق أهنما صنفان وهو الوطواط‬،‫البطليوسي من أن اخلفاش هو اخلطاف فيه نظر‬

‫والوطواط الكبري وهو ال يبصر يف ضوء القمر وال يف ضوء النهار غري قوي البصر قليل شعاع العني كما قال‬

‫الشاعر‬:
‫مثل النهار يزيد أبصار الورى … نورا ويعمي أعني اخلفاش‬

‫وملا كان ال يبصر هنارا التمس الوقت الذي ال يكون فيه ظلمة وال ضوء وهو قريب غروب الشمس ألنه وقت‬

‫ واخلفاش خيرج طالبا للطعم‬،‫ وهو دماء احليوان‬،‫ فإن البعوض خيرج ذلك الوقت يطلب قوته‬،‫هيجان البعوض‬

‫فيقع طالب رزق على طالب رزق فسبحان احلكيم‬

Batholyusi berkata: kelelawar punya empat nama: Khuffasy, Khussyaf, Khutthof dan Wathwath.
Penamaan Khuffasy dimungkinkan diambil dari kata Khofasy. Secara bahasa Akhfasy bisa
bermakna dua: lemah pandangan karena pembawaan, dan lemah pandangan karena penyakit.
Maknanya adalah yang bisa melihat di malam hari, tapi tidak bisa di siang hari. Bisa melihat di
waktu mendung, tapi tidak bisa diwaktu cerah. Al-Jahidh menyebut bahwa istilah Khuffasy
mencakup semua burung-burung malam selain kelelawar. Nampaknya Jahidh
mempertimbangkan makna umumnya. Wathwath yang dimaknai sama dengan Khuffasy adalah
berdasarkan apa yang diucapakan Ibnu Qutaibah dan Abu Hatim dalam kitab Ath-Thoir Al-
Kabir. Apa yang disebutkan Batholyusi bahwasanya Khuffasy sama dengan Khutthof perlu
diteliti ulang. Yang benar keduanya adalah jenis yang berbeda, jadi lebih tepat menyebut
Khuffasy sama dengan Wathwath. Ada yang berpendapat; Khuffasy itu kecil sementara kalau
Wathwath itu besar dan dia tidak bisa melihat di bawah cahaya bulan, tidak bisa pula melihat di
siang hari. Ia tidak kuat pandangannya, sedikit punya cahaya mata sebagaimana yang
diungkapkan penyair:
Seperti siang hari yang menambah tajam pandangan makhluk
Menambah cahaya dan membutakan mata kelelawar
Karena ia tidak bisa melihat di siang hari, maka dia mencari waktu yang tidak ada kegelapan dan
tidak ada cahaya. Waktu tersebut adalah dekat dengan terbenamnya matahari, karena di waktu
tersebutlah nyamuk-nyamuk bergerak. Di waktu tersebut, nyamuk-nyamuk keluar mencari
makanannya yakni darah hewan-hewan, sementara kelelawar keluar untuk mencari mangsa. Jadi
pencari rezeki terjatuh pada pencari rezeki. Subhanallah Al-Hakim.

Masih berlanjut menjelaskan seputar karakteristiknya, Ad-Damiri mengaitkan dengan


pengetahuan tafsir yang menyinggung seputar kelelawar. Ad-Damiri menulis:

‫ ويضحك كما‬،‫واخلفاش ليس هو من الطري يف شيء فإنه ذو أذنني وأسنان وخصيتني ومنقار وحييض ويطهر‬

‫ ملا كان‬:‫ قال بعض املفسرين‬.‫ ويبول كما تبول ذوات األربع ويرضع ولده وال ريش له‬،‫يضحك اإلنسان‬

‫ وهلذا‬.‫اخلفاش هو الذي خلقه عيسى بن مرمي عليه الصالة والسالم بإذن اهلل تعاىل كان مباينا لصنعة اخلالق‬

.‫ فلذلك ال يطري إال ليال‬،‫سائر الطيور تقهره وتبغضه فما كان منها يأكل اللحم أكله وما ال يأكل اللحم قتله‬
‫ وهو أبلغ يف القدوة ألن له ثديا وآذانا وأسنانا وحييض كما‬.‫وقيل مل خيلق عيسى غريه ألنه أكمل الطري خلقا‬

‫حتيض املرأة‬.

Kelelawar sama sekali bukan burung, karena dia punya dua telinga, gigi, dua pelir, dan paruh.
Dia mengalami haid dan masa suci, tertawa seperti tertawanya manusia, kencing seperti hewan
berkaki empat, menyusui anaknya, dan tidak berbulu. Sebagian Mufassir berkata: karena
kelelawar adalah yang diciptakan Isa bin Maryam dengan izin Allah, maka ia berbeda dengan
buatan pencipta. Karena itu seluruh burung menindasnya dan membencinya. Burung-burung
pemakan daging akan memakannya, dan yang bukan pemakan daging akan membunuhnya.
Karena itu ia tidak terbang kecuali di malam hari. Konon, Isa tidak menciptakan selainnya
karena ia adalah burung yang paling sempurna bentuk penciptaannya. Dan ia lebih kuat
pengaruhnya dalam hal contoh, karena ia punya payudara, telinga, gigi dan berhaid sebagaimana
wanita.

Setelah itu Ad-Damiri lebih memperdalam lagi penjelasan seputar karekteristik dan sifat-sifat
kelelawar. Terutama hal-hal unik yang membedakannya dengan hewan lain. Ad-Damiri menulis:

‫ كان يطري ما دام الناس ينظرون إليه فإذا غاب عن أعينهم سقط ميتا ليتميز فعل اخللق من‬:‫قال وهب بن منبه‬

‫ إذ هو حلم‬،‫ إمنا طلبوا خلق اخلفاش ألنه من أعجب الطري خلقية‬:‫ وقيل‬.‫ وليعلم أن الكمال هلل تعاىل‬،‫فعل اخلالق‬

‫ وبعض الفواكه وهو مع ذلك‬،‫ يقتات البعوض والذباب‬،‫ودم يطري بغري ريش وهو شديد الطريان سريع التقلب‬

‫ وتلد انثاه ما بني ثالثة أفراخ‬،‫ إنه أطول عمرا من النسر ومن محار الوحش‬:‫موصوف بطول العمر فيقال‬

‫ وحيمله‬،‫ وكثريا ما يسفد وهو طائر يف اهلواء وليس يف احليوان ما حيمل ولده غريه والقرد واإلنسان‬،‫وسبعة‬

‫ ورمبا أرضعت األنثى ولدها وهي طائرة ويف‬،‫حتت جناحه ورمبا قبض عليه بفيه وذلك من حنوه وإشفاقه عليه‬

ُّ ‫طبعه إنه مىت أصابه ورق‬


‫ الصق‬،‫ اطرق كرى‬:‫ ومن ذلك أنه إذا قيل له‬،‫ ويوصف باحلمق‬،‫الدلْب خدر ومل يطر‬

‫باألرض‬.

Wahb bin Munabbih: dia terbang selama orang-orang melihatnya. Jika sudah tidak terlihat oleh
mereka, maka dia akan jatuh mati, agar terbedakan antara perbuatan makhluk dengan perbuatan
Kholiq, dan agar diketahui bahwa kesempurnaan itu milik Allah. Konon, orang-orang meminta
diciptakan kelelawar karena ia adalah burung yang paling menakjubkan bentuk penciptaan
tubuhnya. Karena kelelawar terdiri dari daging dan darah yang terbang tanpa bulu dan dia cepat
terbangnya lagi cepat membolak-balik. Dia makan nyamuk, lalat, dan bebarapa buah-buahan.
Namun demikian dia disifati sebagai hewan berumur panjang, sampai dikatakan: kelelawar itu
lebih panjang umurnya dibandingkan burung Nasar dan Zebra. Betina kelelawar melahirkan
antara tiga sampai tujuh anak. Seringkali kawin sambil terbang di udara. Tidak ada hewan yang
menggendong anaknya selain dia, monyet dan manusia. Dia membawa anaknya di bawah
sayapnya, dan kadang-kadang menggenggamnya dengan mulutnya. Itu dilakukan karena kasih
sayangnya kepadanya. Kadang-kadang sang betina menyusui anaknya sambil terbang. Diantara
pembawaannya: Jika dia terkena daun Dalb maka dia akan melorot jatuh dan tidak terbang. Dia
juga disifati dengan kebodohan. Diantara yang menunjukkan; Jika dia diteriaki: Athriq Karo!
Maka dia akan menempelkan tubuhnya pada bumi.

Setelah itu Ad-Damiri menulis hukum syara memakan kelelawar. Jenis pembahasan ini tidak
mungkin dilakukan jika seseorang tidak punya pengetahuan fikih, dalil-dalil yang berpautan
dengannya, dan pendapat berbagai macam ulama’ tentangnya. Ad-Damiri menulis:

‫احلكم‬:

‫ إنه ملا خرب بيت‬:‫ وقيل‬،‫حيرم أكله ملا رواه أبو احلويرث مرسال أن النيب صلى اهلل عليه وسلم هنى عن قتله‬

:‫ ومن يأكله؟ قال النخعي‬:‫ وسئل عنه اإلمام أمحد فقال‬،‫ رب سلطين على البحر حىت أغرقهم‬:‫ قال‬،‫املقدس‬

‫ وعبارة الشرح‬،‫ وقد حكينا يف احلج خالف هذا فيحتمل قولني‬:‫ قال الروياين‬.‫كل الطري حالل إال اخلفاش‬

‫ إذا‬،‫ وقد جيري فيه اخلالف مع أهنما قد جزما يف كتاب احلج بوجوب اجلزاء فيه‬.‫والروضة حيرم اخلفاش قطعا‬

،‫ وإن الواجب فيه القيمة مع تصرحيهما بأن ما ال يؤكل ال يفدى على أن الرافعي مسبوق بذلك‬،‫قتله احملرم‬

‫ وذكر احملاملي أن‬.‫فأول من ذكره صاحب التقريب وأشعر كالمه بأن الشافعي رضي اهلل تعاىل عنه ذكره‬

‫ ومل يزل الناس يستشكلون ما وقع يف‬،‫ وجيب فيه اجلزاء يف أصح القولني وهو غريب‬،‫الريبوع ال حيل أكله‬

‫ وليس مبشكل فهو يتبني مبراجعة كالم الروياين فإنه قال‬.‫الرافعي من ذلك‬:

‫فرع‬:

‫ وفيه إن كان مأكوال قيمته‬،‫ الوطواط فوق العصفور ودون اهلدهد‬:‫قال يف األم‬.
،‫ فاتضح إن املسألة منصوصة للشافعي رضي اهلل تعاىل عنه‬.‫ فيه ثالثة دراهم انتهى‬:‫وذكر عن عطاء أنه قال‬

‫ مت تتبعت كالم عطاء املذكور فوجدت األزهري قد نقل عنه أنه‬،‫وأنه علق وجوب اجلزاء على القول حبل أكله‬

‫ األشبه‬:‫ وقال أبو عبيدة‬.‫الوطواط هو اخلفاش‬:‫ قال أبو عبيد قال األصمعي‬.‫جيب فيه إذا قتله احملرم ثلثا درهم‬

‫ وأيا كان فهو غري مأكول‬:‫ قلت‬.‫عندي أنه اخلطاف‬.

Hukum memakannya;
Haram memakannya. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan secara Mursal oleh Abu Al-
Huwairits bahwasanya Nabi ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ melarang membunuhnya. Konon, tatkala Baitul
Maqdis dirobohkan kelelawar berdoa: ya Allah, buatlah aku menguasai lautan agar aku bisa
menenggelamkan mereka. Imam Ahmad ditanya tentang hukum memakannya, maka beliau
menjawab: Siapa yang memakannya? An-Nakho’i berkata: Setiap burung adalah halal kecuali
kelelawar. Ar-Ruyani berkata; Kami telah meriwayatkan dalam pembahasan Haji hal yang
berbeda dengan ini. Jadi dimungkinkan memang mengandung dua pendapat. Redaksi yang
terdapat dalam kitab Asy-Syarh dan Ar-Roudhoh mengharamkan kelelawar secara tegas. Telah
terjadi perbedaan pendapat padahal kedua kitab tersebut telah menegaskan dalam bab haji
kewajiban membayar denda jika membunuhnya di tanah suci. Yang wajib adalah membayar
nilainya, padahal keduanya telah berkata dengan lugas bahwa hewan yang tidak boleh dimakan
tidak perlu dibayar tebusannya. Namun Ar-Rofi’I telah didahului dalam hal tersebut. Orang yang
pertama kali membahasnya adalah pengarang At-Taqrib, dan ucapannya mengesankan bahwa
Asy-Syafi’I membahasnya. Al-Mahamili menyebutkan bahwa Yarbu’ (sejenis tikus) tidak halal
dimakan, dan wajib membayar denda menurut pendapat yang paling shahih, dan ini adalah
pendapat yang aneh. Orang-orang masih merasa bingung terhadap apa yang terdapat dalam
karangan Ar-Rofi’I tersebut. Padahal tidak membingungkan, karena masalahnya jelas dengan
memeriksa kembali statemen Ar-Ruyani yang mengatakan; Asy-Syafi’i berkata dalm Al-Umm:
Kelelawar jenis Wathwath lebih besar dari ushfur (burung pipit) dan lebih kecil dari burung
Hudhud. Jika kelelawar bisa dimakan, maka membunuhnya harus membayar nilainya.
Diriwayatkan dari ‘Atho’ bahwasanya beliau berkata: Harganya tiga dirham. Selesai.
Jadi jelaslah bahwa masalah ini telah dinyatakan oleh Asy-Syafi’I, yakni bahwasanya beliau
menggantungkan kewajiban membayar denda berdasarkan pendapat kehalalan memakannya.
Kemudian aku meneliti statemen ‘Atho yang disebutkan sebelumnya, maka aku menemukan Al-
Azhari telah mengutip darinya, bahwasanya wajib bagi orang yang berihram jika membunuhnya
untuk membayar duapertiga dirham. Abu ‘Ubaid berkata; Al-Ashma’I berkata; Wathwath
semakna dengan Khuffasy. Abu ‘Ubaidah berkata: yang lebih dekat menurutku ia adalah
Khutthof. Aku berkata; Apapun yang dimaksud, yang jelas ia tidak boleh dimakan.

Setelah itu Ad-Damiri berbicara tentang keistimewaan-keistimewaan kelelawar. Pada poin ini,
beberapa informasi mungkin ada beberapa yang harus diverifikasi. Namun yang jelas semua
informasi yang ditampilkan merefleksikan pengetahuan yang didapatkan melalui eksperimen
berulang-ulang, yang entah dilakukan sendiri ataukah dilakukan orang lain dan didapatkan Ad-
damiri dalam bentuk riwayat/informasi pengutipan. Ad-Damiri menulis:
‫اخلواص‬:

‫ وإن طبخ رأسه يف إناء حناس أو حديد بدهن‬،‫ فمن وضع رأسه عليها مل ينم‬،‫إذا وضع رأسه يف حشو خِم ّد ة‬

‫ والفاجل القدمي‬،‫ ويدهن به صاحب النقرس‬،‫ ويغمز فيه مرارا حىت يتهرى ويصفى ذلك الدهن عنه‬،‫زنبق‬

‫ وإن ذبح اخلفاش يف بيت‬.‫ فإنه ينفعه ذلك ويربئه وهو عجيب جمرب‬،‫ والتورم يف اجلسد والربو‬،‫واالرتعاش‬

‫ وعنقه‬.‫ وإن علق قلبه وقت هيجانه على إنسان هيج الباه‬،‫ وأحرق فيه مل يدخله حيات وال عقارب‬،‫وأخذ قلبه‬

‫ ومن‬،‫ ولدت لوقتها‬،‫ ومن مسح مبرارته فرج امرأة قد عسرت والدهتا‬،‫إذا علق على إنسان أمن من العقارب‬

‫ ومسح به اإلحليل‬،‫ وإن طبخ اخلفاش ناعما حىت يتهرى‬.‫أخذت من النساء من شحمه لرفع الدم ارتفع عنها‬

‫ وزبله إذا طلي به على‬.‫ وإن صب من مرق اخلفاش وقعد فيه صاحب الفاجل احنل ما به‬،‫أمن من تقطري البول‬

‫ ومن نتف ابطه وطاله بدمه مع لنب أجزاء متساوية مل ينبت فيه شعر وإذا طلي به عانات الصبيان‬،‫القوايب قلعها‬

‫قبل البلوغ منع من نبات الشعر فيها‬.

Keistimewaan-keistimewaannya;
Jika kepala kelelawar diletakkan di dalam isi bantal, maka orang yang meletakkan kepalanya
pada bantal tersebut tidak akan bisa tidur. Jika kepalanya dimasak di dalam sebuah bejana
tembaga atau besi yang dicampur dengan minyak bunga yasmin, lalu digenangi beberapa kali di
dalamnya hingga minyak tersebut menjadi menguning dan menjadi bersih, kemudian dibuat
berminyak oleh orang berpenyakit tulang, lumpuh menahun, gemetar, bengkak pada tubuh, dan
asma maka hal tersebut akan berguna baginya dan akan menyembuhkannya. Ini memang ajaib
dan terbukti. Jika seekor kelelawar disembelih dalam sebuah rumah, kemudian jantungnya
diambil kemudian jantung tersebut dibakar dalam rumah itu, maka ular-ular dan kalajengking-
kalajengking tidak akan memasuki rumah itu. Jika jantungnya disaat bergerak digantungkan pada
orang maka syahwatnya akan bangkit. Jika lehernya digantungkan pada orang, maka dia aman
dari kalajengking. Jika empedunya digunakan untuk mengusap kemaluan wanita pada saat sulit
melahirkan, maka seketika itu juga akan melahirkan. Wanita yang mengkonsumsi lemaknya
untuk menaikkan tekanan darahnya, maka tekanan darahnya akan naik. Jika kelelawar dimasak
lunak-lunak hingga menguning dan digunakan untuk mengusap saluran kencing, maka ia akan
bebas dari kencing bocor. Jika kuah kelelawar dituangkan kemudian diduduki orang berpenyakit
lumpuh, maka ia akan sembuh. Kotorannya dibuat melumuri qowabi, maka hal itu akan
mencabutnya/mengangkatnya. Barangsiapa mencabut bulu ketiaknya kemudian melumurinya
dengan darah kelelawar yang dicampur dengan susu pada semua bagian secara merata maka
tidak akan ada rambut yang tumbuh. Jika ada anak yang pubisnya dilumuri dengan darah
tersebut sebelum baligh, maka hal tersebut akan menghalangi tumbuhnya rambut pada pubis
tersebut.

Setelah itu Ad-Damiri menutup pembahasannya terkait dengan takwil mimpi jika orang melihat
kelelawar dalm mimpinya. Takwil mimpi adalah aktivitas yang sudah biasa dilakukan para Nabi.
Nabi Yusuf adalah pakar takwil mimpi, Rasulullah ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ juga diajari Allah takwil
mimpi. Abubakar juga pandai menakwilkan. Rasulullah ‫صلَّى هللاُ َعلي ِه َو َسل َم‬
َّ ْ َ َ sendiri dalam sebuah
hadis menyatakan bahwa mimpi orang mukmin adalah 1/46 bagian kenabian. Ulama’ yang
terkenal pandai takwil mimpi adalh Ibnu Sirin. Karena itu wajar jika pengetahuan jenis ini
mempengaruhi Ad-Damiri ketika menulis karya biologinya ini. Ad-Damiri menulis:

‫التعبري‬:

‫ إن رؤيته تدل على البطالة وذهاب اخلوف ألنه من طيور‬:‫ وقال ارطيا ميدروس‬،‫اخلفاش يف املنام رجل ناسك‬

‫ وتدل‬،‫الليل وال يؤكل حلمه وهو دليل خري للحبلى بأهنا تلد والدة سهلة وال حتمد رؤيته للمسافر برا وحبرا‬

‫ اخلفاشة يف املنام امرأة ساحرة واخلفاش تدل رؤيته على رجل‬:‫رؤيته على خراب منزل من يدخل إليه وقيل‬

‫حريان ذي حرمان واهلل أعلم‬.

Tafsir mimpi;
Kelelawar dalam mimpi bermakna lelaki ahli ibadah. Arthomidros berkata: Sesungguhnya
melihatnya menunjukkan (makna) keberanian dan hilangnya rasa takut, karena ia termasuk
burung-burung malam dan tidak dimakan dagingnya. Kelelawar juga menjadi tanda baik bagi
para wanita baik, yakni dia akan melahirkan dengan mudah. Namun jika dilihat musafir, baik
yang lewat jalur darat maupun laut, maka itu tanda tidak baik. Melihat kelelawar juga
menunjukkan robohnya rumah yang dimasukinya. Ada yang berkata: Kelelawar betina dalam
mimpi bermakna wanita sihir, dan melihat kelelawar jantan bermakna lelaki bingung yang tak
punya.

Wallahua’lam.

Share this:

 Click to share on Twitter (Opens in new window)


 Click to share on Facebook (Opens in new window)
 Click to share on Google+ (Opens in new window)

Related

DAFTAR ARTIKEL PENGAYAAN TEMA KULIAH16th October 2016In "Uncategorised"

INDRA KEENAM DAN KOMUNIKASI DENGAN JIN ADALAH KELEBIHAN?26th


September 2016In "Tanya Jawab Singkat"

PENTINGNYA PENGETAHUAN SEJARAH BAGI DAI18th August 2017In "Uncategorised"

Tags: Ilmu Biologi dalam IslamPeradaban Islam


Share 0
Tweet 0
Share 0
Share 0
Share 0

Previous

HUKUM BERPUASA PADA HARI JUMAT

Next

APA DEFINISI IMAN?

About the author

Admin

Related Articles

ARE WELL-BEHAVED NON-BELIEVERS GOING TO HEAVEN?

September 24, 2018

CHANNEL TELEGRAM MUAFA

August 03, 2018

MENGENAL KITAB SUCI AGAMA NASRANI

December 26, 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.


Recent

APA BEDANYA UNGKAPAN “BIL JUMLAH” DAN “FIL JUMLAH”?

January 25, 2018

KERABAT DALAM ISLAM

August 27, 2016

KAPAN BATAS WAKTU TERAKHIR SALAT ISYA?

September 16, 2018

APA BEDANYA “PENDAPAT ASY-SYAFI’I” DAN “MAZHAB ASY-SYAFI’I”?

April 23, 2018


“ROWAINA” ATAUKAH “RUWWINA”?

April 16, 2018

IKLAN

Categories

 Akidah
 Alquran
 Bahasa Arab
 Fiqih
 HARAKAH
 KHUTBAH
 NAFSIYAH
 Pertanyaan Mahasiswa
 Produk
 sejarah dan biografi
 Seputar Kurban
 Seputar Ramadhan
 Syarah Hadits
 Tanya Jawab Singkat
 Uncategorised
 USHUL FIQIH
 Waris

Top Reviews

HUKUM ISBAL DALAM ISLAM


May 18, 2017

HUKUM SHALAT TA’QIB

June 09, 2017

HUKUM MENJADI MODEL PAKAIAN

October 23, 2016

HUKUM MUSIK DAN MELUKIS BAGAIMANA?

September 29, 2016

BAGAIMANA LAFAZ IQAMAH YANG BENAR?

May 22, 2017

Archives

 September 2018
 August 2018
 July 2018
 June 2018
 May 2018
 April 2018
 March 2018
 February 2018
 January 2018
 December 2017
 November 2017
 October 2017
 September 2017
 August 2017
 July 2017
 June 2017
 May 2017
 April 2017
 March 2017
 January 2017
 December 2016
 November 2016
 October 2016
 September 2016
 August 2016

Most Popular

HUKUM ISBAL DALAM ISLAM

May 18, 2017

HUKUM SHALAT TA’QIB

June 09, 2017

HUKUM MENJADI MODEL PAKAIAN

October 23, 2016

Categories

 Akidah
 Alquran
 Bahasa Arab
 Fiqih
 HARAKAH
 KHUTBAH
 NAFSIYAH
 Pertanyaan Mahasiswa
 Produk
 sejarah dan biografi
 Seputar Kurban
 Seputar Ramadhan
 Syarah Hadits
 Tanya Jawab Singkat
 Uncategorised
 USHUL FIQIH
 Waris

Kontak Kami

Mayjend Panjaitan 8/69 Malang - Jawa Timur

Informasi dan pertanyaan bisa menghubungi contact person kami di:


085655988142
085231631050

Copyright © 2016 IRTAQI

BERBAGAI ILMU PENGETAHUAN


Rabu, 29 April 2015
SEJARAH PERADABAN ISLAM TENTANG PERKEMBANGAN ISLAM DI
INDONESIA PADA ZAMAN MODERN DAN KONTEMPORER

A.      Sejarah Latar Belakang  Perkembangan Islam Masa Modern di Indonesia


Di Indonesia, terdapat pembaharu atau partai politik besar yang menentang penjajahan
diantaranya:
   Sarekat Islam (SI) dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan
kelanjutan dari Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1911.
   Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927).
   Pendidikan nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad Hatta(1931).
   Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang dipelopori oleh
Mukhtar Luthfi.
Munculnya gagasan nasionalisme yang diiringi oleh berdirinya partai-partai politik tersebut
merupakan asset utama umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara merdeka yang
bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan dari
partai-partai politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia. Indonesia
merupakan Negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan
kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan
yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.
B.       Gerakan Modern Islam di Indonesia
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur Tengah sangat
berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh tersebut seperti
munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di Indonesia pada awal abad ke- 20.
Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam
wal Muslimin kejayaan Islam dan umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat
dasar dan mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang
pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan
Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai,
makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan
baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920,
kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam. SDI
(Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI diubah
menjadi PSI (Partai Serikat Islam) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam
Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan
politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari
1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia.
Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya
berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang
pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.
C.      Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Modern
1.    Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang
dialamiumat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari
sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalamAl
Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yangmengakibatkan
kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2.    Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil
sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan
p e t u n j u k - N y a , orang tersebut akan mendapat keselamatan.
3.    Pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-
perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien.
4.    Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalanganbangsa-
bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika
menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.
5.    Pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai
contoh,pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional
tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. Oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-
pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan
umumke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6.    Corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama,
tetapipersoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia
untuk menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus
sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.
D.      Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam Terhadap Perkembangan Islam di Indonesia
1.    Bidang Akidah : Gerakan ini berusahamelakukanpembaruan karena banyak paham yang tidak
sesuai denganajaran Islam, antara lain
paham fatalisme, masuknya budaya syirik, takhayul, bidah,
dan khurafatke dalam ajaran Islam.
2.    Bidang Politik: Melakukan pembaruandengantujuan membebaskan
wilayahIndonesia dari cengkeraman penjajahan
Belanda.
3.    Bidang Pendidikan : Melakukan pembaruan dengan cara melakukan perubahan kurikulum
pendidikan dan memadukan pendidikan
modern.
4.    Bidang Ekonomi :.Melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi
perdagangan orang-orang nonpribumi yang menguasai ekonomi
Indonesia.
E.       Perjalanan Peta Politik Islam Indonesia
Islam mulai memasuki wilayah politik indonesia sejak pertama kali negara indonesia
mengadakan pemilihan umum (pemilu). Dengan cara membuat suatu wadah, yaitu mendirikan
partai politik. Pada waktu itu partai yang berasaskan islam yaitu ada dua pertama, Partai
Masyumi dan Partai NU. Melalui wadah ini umat islam memainkan perannya sebagai seorang
politikus yang ingin menanamkan nilai-nilai islam. Dalam tesis Harun Nasution yang berjudul
The Islamic State in Indonesia. The Rise of the Ideology, the Movement for its Creation and the
Theory of the Masjumi,  beliau mengemukakan bahwa ada perbedaan besar antara NU dan
Masyumi. Kaum modernis di dalam Masyumi pada umumnya mereka hendak membangun suatu
masyarakat muslim dan sebagai akibatnya mereka mengharapkan suatu negara islam. Kelompok
yang diwakili NU lebih sering memperjuangkan suatu Negara sebagai langkah pertama dan
melalui negara islam ini mereka hendak mewujudkan suatu masyarakat islam (hlm. 76-77).
Suatu perbedaan lain adalah, bahwa ulama mendapat kedudukan yang penting dalam organisasi
negara konsep NU, sedangkan posisi mereka tidak begitu menonjol dalam pemikiran kaum
Masyumi (92). 1[2]
Setelah jatuhnya orde lama dan berganti orde baru, peran politik islam dalam negara
Indonesia cenderung mengalami kemunduran. Disebabkan karena adanya usaha represif terhadap
partai politik yang berhaluan islam, yang dilakukan oleh penguasa pada waktu itu karena
ketakutan akan kehilangan kekuasaannya. Selama kekuasaan orde baru hanya ada tiga partai

1
yang diakui dan boleh ikut dalam pemilu. Dan partai yang berasas islam pada waktu itu adalah
Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adanya usaha represif yang dilakukan oleh rezim orde baru, yang berkuasa selama 32 tahun,
rupanya menimbulkan kekecewaan pada banyak pihak. Puncak dari keramahan tersebut adalah
dengan turunnya mahasiswa ke jalan dan menduduki gedung DPR-MPR. Yang dimotori oleh
mahasiswa UIN, UGM, dan UI. Dampak dari demonstrasi tersebut membuat semakin
memudarnya legitimasi politik rezim orde baru, sehingga pada tanggal 21 Mei 1998 presiden
Soeharto mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.2[3]
Babak baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia dimulai. Pada pemilu yang dilangsungkan
tahun 1999, organisasi islam banyak mendirikan partai politik yang berasaskan islam dan atau
berbasis umat islam. Diantaranya: PPP, PAN, PKB, PNU, PBB, PK sekarang PKS, dll. Pada
masa itu simbol-simbol agama sangat mewarnai kancah perpolitikan indonesia. Simbol-simbol
keagamaan yang diekspresikan apparatus birokrasi, tentu memiliki makna sosial. Bisa jadi ia
merupakan representasi dari kesalehan dan kesadaran spiritual apparatus birokrasi, tetapi juga
bukan mustahil ia juga bisa berubah menjadi sumber pengumpulan legitimasi. 3[4] Hasil dari
pemilu tahun 1999 tersebut membawa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden RI ke-4.
Sejak pemilu tahun 1999 sampai dengan sekarang, umat islam mulai kebingungan akan
pilihan yang harus ia pegang. Sebab, semuanya mengaku bernafas islam dan mementingkan hak
rakyat. Dalam tubuh partai politik-pun banyak mengalami perebutan kepemimpinan dan atau
pecah menjadi beberapa partai.
Perubahan setting politik pasca-Orde Baru tanpa diduga memberi ruang bagi berkembangnya
wacana penegakkan syariat islam di indonesia.4[5] Seperti yang telah dilakukan oleh Aceh, dan
beberapa daerah yang menginginkan penggunaan syariat islam.
F.       Perkembangan Budaya Pemikiran Islam di Indonesia
Budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi. Bentuk-bentuk simbolis yang
berupa kata, benda, laku, mite, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan mempunyai kaitan
erat dengan konsep-konsep epistemologi dari sistem pengetahuan masyarakatnya.5[6] Budaya

5
islam mulai masuk ke Nusantara pada saat pembawa ajaran islam (mubalig) datang ke indonesia
dengan membawa kebudayaan yang berasal dari daerah mereka masing-masing. Cara yang di
gunakan oleh para mubalig, pada waktu itu adalah melalui transformasi budaya. Hal ini
dilakukan, karena sebelum agama Islam masuk ke indonesia telah ada agama Hindu dan ajaran
Budha.6[7]
Pesatnya pengaruh pemikiran yang berasal dari luar indonesia banyak sekali membawa
perubahan terhadap pola pikir budaya umat islam di indonesia. Seperti munculnya aliran
Jaringan Islam Liberal (JIL), Front Pembela Islam (FPI), Majlis Mujahidin Indonesia (MMI),
dan lain sebagainya. Adanya berbagai aliran ini dilatarbekalangi oleh adanya kesadaran kritis,
yaitu kessadaran yang menolak dominan dalam budaya keagamaan indonesia yang cenderung
sarat dengan kepentingan, tunduk pada etos konsumerisme, menopang tatanan yang ada, atau
malahan mengambil keuntungan darinya.7[8]
Perguruan tinggi membawa perubahan banyak terhadap pemikiran di indonesia. Sebab,
dalam sejarah kita melihat bahwa gerbong pemikkiran Islam di Indonesia di mulai dari IAIN
Sunan Kalijaga dan IAIN Syarif Hidatullah. 8[9] Diantara tokoh-tokoh pembahruan pemikiran
islam tersebut adalah Harun Nasution, Nurcholish Madjid, A. Mukti Ali, dll.
Adanya perubahan pola pikir tersebut disebabkan oleh empat hal, antara lain oleh:
1.         Faham tauhid yang dianut kaum muslimin  telah bercampur dengan kebiasaan yang dipengaruhi
oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang suci dan hal lain yang membawa pada
kekufuran;
2.         sifat jumud membuat umat islam berhenti berpikir dan berusaha. Umat islam maju pada zaman
klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, selama umat Islam
masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami
kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan;
3.         umat Islam selalu berpecah-pecah, maka umat islam tidak akan mengalami kemajuan;
4.         hasil kontak yang terjadi antara dunia islam dengan barat.9[10]
G.      Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

9
Pendidikan islam adalah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan al-Qur’an dan
Hadits.10[11] Pada awal kemerdekaan pendidikan islam dianggap sebagai musuh oleh kaum
penjajah. Sebab, pendidikan islam kerap mengjarkan melawan akan kebatilan yang dilakukan
oleh para penajajah. Kini pendidikan islam berkembang subur, laksana rumput ditanah yang luas
tersiram air hujan. Tumbuh tiada terbendung.
Kemajuan dari poendidikan islam di indonesia dapat kita lihat dari; semakin luasnya
persebaran pondok pesantren, yang merupakan basis penyebaran islam di indonesia. Sebutan
pesantren hanya dipakai di pulau Jawa. Sementara di daerah lain, istilah ‘pesantren’ untuk di
Aceh dikenal dengan sebutan dayah, di padang dengan istilah suarau.11[12]
Disamping pesantren, lembaga formal pendidikan islam-pun, mulai banyak bermunculan di
Indonesia. Dari mulai; Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan
Perguruan Tinggi Islam. Walupun dari segi kuantitas banyak. Akan tetapi, kalau kita melihat dari
segi kualitas belum tentu sebanyak jumlahnya. Contohnya, pada pencapaian nilai UAN sekolah
yang yang mencapai nilai tertinggi rata-rata dari sekolah non-islam. Disamping lembaga
pendidikan berupa sekolah dan Strata-1, Program pasca sarjana pun mulai tahun 1982 dibuka di
IAIN.

10

11
KESIMPULAN
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta jiwa. Indonesia
juga adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Menurut sebuah
perhitungan manusia Muslim Indonesia adalah jumlah pemeluk agam Islam terbesar di dunia.
Jika dibanding dengan negara-negara Muslim lainnya, maka penduduk Muslim Indonesia dari
segi jumlah tidak ada yang menandingi. Jumlah yang besar tersebut sebenarnya merupakan
sumber daya manusia dan kekuatan yang sangat besar, bila mampu dioptimalkan peran dan
kualitasnya. Jumah yang sangat besar tersebut juga mampu menjadi kekuatan sumber ekonomi
yang luar biasa. Jumlah yang besar di atas juga akan menjadi kekuatan politik yang cukup
signifikan dalam percaturan nasional.
Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya
bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma
menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan
mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Dari pemaparan di BAB sebelumnya, disini kita bisa mengambil bebrapa langkah untuk
mengembangkan; Pertama, adanya keterpaduan kurikulum antara satu jenjang lembaga
pendidikan dengan jenjang lembaga pensididkan yang ada di atasnya. Kedua,  agama dalam
menetukan suatu kebenaran harus menggunakan filsafat fenomenologis. Sebab, dengan
fenomenologis kita mampu mencari akan jalan yang lebihbaik dari yang sudah pernah ada.
Ketiga, penghilangan gap. Sebab, dengan menghilangkan gap maka konsepsi arus inheren dalam
stuktur sosial Islam dapat terwujud.12[13] Keempat, membiarkan islam ikut terjun dalam dunia
perpolitikan. Sebab, saat ada usaha untuk melemahkan dan menjinakkan Islam politik maka ini
akan menyebabkan kegagalan politik islam.13[14] Kelima, tidak adanya dikotomisasi ilmu.
Keenam, dibukanya ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi islam demi menjawab permasalahan
terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusran. 1995. Pengantar Studi Islam dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.
Jakarta: Grafindo.Bhakti,

12

13
Ikrar Nusa. 2000. Berbagai Faktor Penyebab Jatuhnya Presiden Soeharto, dalam Pers Dalam
“Revolusi Mei” Runtuhnya Sebuah Hegemoni, Dedy N. Hidayat, dkk. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Bustamam, Kamaruzzaman-Ahmad. 2002. Islam Histori Dinamika Studi di Indonesia,
Yogyakarta: Galang Press.
Effendy, Bahtiar. 2001. Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan. Yogyakarta: Galang
Press.
Kuntowijoyo. 1999. Budaya & Masyarakat, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.
Maliki, Zainuddin. 2004. Agama Priyayi, Makna di tangan Elite Penguasa, Yogyakarta: Pustaka
Marwa.
S. Turner, Bryan. 2002. Orientalisme, Posmodernisme dan Globalisme. Jakarta: Riora
Cipta.Sudirman. 1989.Pembaharuan Hukum Islam : Mempertimbangkan Harun Nasution, dalam
Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam. Jakarta: LSAF.
Tafsir, A. dkk., 2004. Cakrawala Penididikan Islam. Bandung: Mimbar Pustaka.
Wahidin, Khaerul dan Taqiyuddin. 1996. Sejarah Pendidikan Islam Umum & Indonesia.
Cirebon: Biro penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon. .
_________2002. Wajah Liberal Islam Di Indonesia, Penyunting: Luthfi Assyaukanie, Jakarta:
Teater Utan Kayu.
http://www.scribd.com/doc/52478908/PERKEMBANGAN-ISLAM-PADA-MASA-MODERN
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam_di_Indonesia
http://www.ditpertais.net/swara/warta16-03.asp
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern/
SUMBER : http://satuhati-satukisah.blogspot.com/2013/05/sejarah-peradaban-islam-
tentang.html
Diposting oleh Hani SitiNurjanah di 16.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
 ▼  2015 (29)
o ►  Mei (6)
o ▼  April (11)
 MAKALAH PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DALAM
SISTEM ...
 MAKALAH ANEKA WAJAH ADMINISTRASI NEGARA
 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI
ADMINISTRASI ...
 SEJARAH PERADABAN ISLAM TENTANG PERKEMBANGAN
ISLAM...
 PERADABAN ISLAM MASA MUAWIYYAH
 PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN
 Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adh...
 Kisah Nabi HUD a.s
 Makalah Pembangunan Ekologi
 Makalah Nilai Penting Konstitusi
 Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
o ►  Maret (5)
o ►  Februari (7)

 ►  2013 (1)

 ►  2012 (3)

Mengenai Saya

Hani SitiNurjanah
Lihat profil lengkapku

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai