Akidah
Tafsir
Fiqih
Syarah Hadits
Waris
Bahasa Arab
Produk
Nafsiyah
Harakah
Profil Pengasuh
Tanya Jawab Singkat
Alquran
Akidah
Tafsir
Fiqih
Syarah Hadits
Waris
Bahasa Arab
Produk
Nafsiyah
Harakah
Profil Pengasuh
Tanya Jawab Singkat
BREAKING NEWS
22:09
Home Uncategorised PERKEMBANGAN BIOLOGI DALAM WARISAN PERADABAN
ISLAM
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, biologi didefinisikan sebagi ilmu hayat, yaitu ilmu tentang
keadaan dan sifat makhluk hidup (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) . Dengan definisi
seperti ini, sejarah perkembangan biologi di dunia Islam di masa lampau dapat dikategorikan dan
dikumpulkan meski pada bagian-bagian tertentu ada hal-hal yang hanya dapat dimasukkan dalam
kapasitas pendekatan. Ada sejumlah ilmuwan yang bisa dikategorikan bergelut dalm bidang
biologi dengan melihat karya-karya mereka. Diantaranya adalah:
Al-Ashma’i yang mengarang kitab Asy-Sya’ (kambing), Al-Khoil (kuda), dan Al-Ibil (Unta). Ada
pula Al-Jahidh yang mengarang kitab Al-Hayawan (hewan) yang berbicara tingkah laku hewan,
aspek biologisnya, kelahirannya, pertumbuhannya, tempat tinggalnya, pengasuhan, pemberian
makanan, dll. Ia juga yang mengenalkan konsep Al-Mukafahah Al-Hayawiyyah (Biological
Control), pengaruh panas-dingin-matahari-naungan terhadap hewan-hewan, dll.
Al-Mijrithi mengarang kitab At-Thobi’iyyat wa Ta’tsir An-Nasy-ah Wa Al-Bi-ah ‘Ala Al-Kainat
Al-Hayyah yang membicarakan pengaruh lingkungan pada hewan-hewan, mengenalkan konsep
Marotib Al-Haimanah Lada Al-Hayawanat (Domi-nance Heirarchy) yang menyimpulkan bahwa
hewan juga punya pemimpin dan yang dipimpin.
Ibnu Sina dalam ensiklopedinya Asy-Syifa’ membahas hewan-hewan air dan amphibi. Beliau
juga membahas apa yg dikenal di zaman sekarang dengan sebutan ‘Ilmu Bi-ah Al-Mutahajjirot
(Paleoecology) yakni menggunakan Al-Ahafir Al-Bahriyyah (Fossils) secara benar sehingga bisa
menunjukkan bahwa bagian-bagian bumi di masa prasejarah telah ditenggelamkan oleh laut.
Beliau juga membahas tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat, yang dalam
pembahasannya lebih dikonsentrasikan pada lahan tumbuhnya tanaman dari segi jenis tanah
apakah asin ataukah manis.
وهو غريب الشكل والوصف واخلفش صغر العني،بضم اخلاء وتشديد الفاء واحد اخلفافيش اليت تطري يف الليل
وضيق البصر.
( الخفاشkelelawar)-yang mana kata tersebut dibaca- dengan (cara) mendhommahkan Kho’ dan
mentasydidkan Fa’, adalah bentuk tunggal dari الخفافيش, (yaitu hewan-hewan) yang terbang di
malam hari. Hewan ini aneh bentuknya dan sifatnya. (kalau kata) ُ ْال َخفَش, (kata ini bermakna)
kecilnya mata dan lemahnya pandangan.
Setelah itu, Ad-Damiri menjelaskan secara lebih mendalam asal kata Khuffasy dari sisi analisis
kebahasaan, sehingga kajiannya menonjolkan aspek linguistiknya. Kajian jenis ini tidak mungkin
dilakukan jika seseorang tidak punya pengetahuan bahasa Arab yang luas, dan kajian mendalam
atas kamus-kamus bahasa Arab kuno termasuk tulisan-tulisan ahli bahasa tentangnya. Ad-Damiri
menulis:
فائدة:
. هو من يبصر يف الغيم دون الصحو: وهو عكس األعشى وقيل:األخفش صغري العني ضعيف البصر وقيل
Informasi tambahan:
(kata) ( األخفشbermakna orang) yang kecil matanya dan lemah pandangannya. Pendapat lain;
Kata itu adalah kebalikan dari (makna kata) ( األعشىyang rabun senja). Pendapat lain; Kata itu
bermakna orang yang bisa melihat disaat mendung, bukan di saat cerah. Al-Jauhari berkata:
(antara kata Akhfasy dengan A’sya adalah) dua hal (yang berbeda). A’sya bermakna orang yang
bisa melihat di siang hari, tidak di malam hari. Kalau kata ال َع َمشbermakna lemahnya pandangan
disertai mengalirnya cairan mata pada umumnya waktu. Adapun ال َع َور, itu jenis cacat mata yang
telah dikenal.
Dari pembahasan yang bersifat analisis lingustis, selanjutnya Ad-Damiri menyeretnya ke arah
pembahasan fikih dengan bertitik tolak dari lafaz yang dibahas sebelumnya. Ad-Damiri malah
bisa membahas seputar hukum fikih pembayaran diyat atas kejahatan Jinayat melalui pintu ini.
Ad-Damiri menulis:
:تتمة
يف كل عني نصف دية ولو عني أحول وأخفش وأعمش وأعور وأعشى وأجهر وحنوهم ألن املنفعة باقية يف
أعني هؤالء ومقدار املنفعة ال ينظر إليه كما ال ينظر إىل قوة البطش واملشي وضعفهما .وكذا من بعينه بياض ال
ينقص الضوء فإنه يكون كالثآليل يف اليد سواء كان على بياض احلدقة أو سوادها وكذا لو كان على الناظر،
إال أنه رقيق ال مينع األبصار ،وال ينقص الضوء .هذا ما نص عليه الشافعي رضي اهلل تعاىل عنه ،وجرى عليه
األئمة ومل يفرقوا بني حصول ذلك بأفة مساوية أو جناية ،فإن نقص فبقسطه ،إن أمكن ضبط ذلك النقصان
بالصحيحة اليت ال بياض هبا ،وإن مل ميكن ضبط النقص احلاصل باجلناية فالواجب فيه احلكومة وفارق األعمش
وحنوه فإن البياض نقص الضوء اخللقي وعني األعمش ال ينقص ضوؤها عما كان يف األصل .وهذا الفرق
يفهمك أن العمش لو تولد من آفة أو جناية ال جيب يف العني كمال الدية فإن سلم قيد به ذلك االطالقn
.السابق
:فرع
ليس يف عني األعور السليمة! إال نصف الدية عندنا .قال ابن املنذر :وروي عن عمر وعثمان رضي اهلل تعاىل
عنهما أن فيها الدية ،وبه قال عبد امللك بن مروان والزهري وقتادة ومالك والليث واإلمام أمحد وإسحاق بن
.راهويه انتهى
Pelengkap:
Untuk setiap (kejahatan merusak) mata (hukumannya membayar) setengah diyat, meskipun
matanya juling, tidak dapat melihat di waktu siang, kabur penglihatan disertai airmata, buta
sebelah, rabun senja, rabun dekat dan yang semisal dengan mereka. Hal itu dikarenakan manfaat
tetap ada pada mata orang-orang ini, sementara kadar manfaat tidak dipertimbangkan
sebagaimana kekuatan memukul dan kekuatan berjalan tidak dipertimbangkan (pada kasus
pembayaran diyat atas penganiayaan pada tangan dan kaki). Demikian pula orang yang pada
matanya terdapat warna putih (cacat) yang tidak mengurangi cahaya, maka itu dihukumi seperti
kutil pada tangan. Tidak dibedakan apakah warna cacat putih itu terdapat pada bagian putih mata
ataukah pada bagian hitamnya. Hukum yang sama juga berlaku jika cacat putih itu terdapat pada
bagian pupil mata namun kadarnya tipis yang tidak menghalangi daya lihat dan tidak
mengurangi cahaya. Inilah yang dinyatakan Asy-Syafi’I r.a. dan dipakai oleh para Imam, dan
mereka tidak membedakan apakah cacat tersebut diperoleh karena bencana takdir ataukah
kejahatan manusia. Jika cacat tersebut membuat berkurang (kemampuan melihat), maka diyat
disesuaikan dengan level pengurangannya, jika kadar kekurangan tersebut bisa
diukur/dibandingkan dengan mata yang sehat/normal yang tidak ada cacat putihnya. Jika
pengurangan akibat kejahatan tersebut tidak mungkin bisa diukur, maka pemerintahlah yang
menanggung dendanya. Hukum ini berbeda jika diterapkan kepada orang yang kabur
penglihatannya dan sering keluar air matanya, atau yang semisal dengannya karena cacat putih
akan mengurangi cahaya pembawaan, sementara mata orang yang kabur penglihatannya dan
sering keluar air matanya tidak berkurang cahayanya melebihi kemampuan orsinilnya. Perbedaan
ini akan membuat Anda faham bahwa cacat mata jenis ini (kabur pandangan dan sering keluar
air mata) jika munculnya dari penyakit atau kejahatan, maka tidak wajib diyat sempurna pada
mata. Jika normal, maka penjelasan mutlak sebelumnya diikat dengannya.
Sub;
Untuk mata yang sehat tapi buta sebelah tidak ada hak kecuali separuh diyat, menurut kami. Ibnu
Al-Mundzir berkata: Diriwayatkan dari Umar dan Utsman r.a bahwa haknya adalah diyat
sempurna dan ini adalah pendapat Abdul Malik bin Marwan, Az-Zuhri, Qotadah, Malik, Al-
Laits, Imam Ahmad, dan Ishaq bin Rohawaih. Sekian .
Setelah itu Ad-Damiri kembali membahas kelelawar dari sisi macam-macam maknanya,
memperdalam pengertiannya dan menjelaskan sebagian karakteristik/sifat-sifatnya. Ad-Damiri
menulis:
قال البطليوسي:
فكأنه راعي، وذكر اجلاحظ أن إسم اخلفاش يقع على سائر طري الليل.ويف يوم الغيم دون يوم الصحو انتهى
وما ذكره. وكون الوطواط هو اخلفاش هو الذي ذكره ابن قتيبة وأبو حامت يف كتاب الطري الكبري،العموم
اخلفاش الصغري: وقال قوم. واحلق أهنما صنفان وهو الوطواط،البطليوسي من أن اخلفاش هو اخلطاف فيه نظر
والوطواط الكبري وهو ال يبصر يف ضوء القمر وال يف ضوء النهار غري قوي البصر قليل شعاع العني كما قال
الشاعر:
مثل النهار يزيد أبصار الورى … نورا ويعمي أعني اخلفاش
وملا كان ال يبصر هنارا التمس الوقت الذي ال يكون فيه ظلمة وال ضوء وهو قريب غروب الشمس ألنه وقت
واخلفاش خيرج طالبا للطعم، وهو دماء احليوان، فإن البعوض خيرج ذلك الوقت يطلب قوته،هيجان البعوض
Batholyusi berkata: kelelawar punya empat nama: Khuffasy, Khussyaf, Khutthof dan Wathwath.
Penamaan Khuffasy dimungkinkan diambil dari kata Khofasy. Secara bahasa Akhfasy bisa
bermakna dua: lemah pandangan karena pembawaan, dan lemah pandangan karena penyakit.
Maknanya adalah yang bisa melihat di malam hari, tapi tidak bisa di siang hari. Bisa melihat di
waktu mendung, tapi tidak bisa diwaktu cerah. Al-Jahidh menyebut bahwa istilah Khuffasy
mencakup semua burung-burung malam selain kelelawar. Nampaknya Jahidh
mempertimbangkan makna umumnya. Wathwath yang dimaknai sama dengan Khuffasy adalah
berdasarkan apa yang diucapakan Ibnu Qutaibah dan Abu Hatim dalam kitab Ath-Thoir Al-
Kabir. Apa yang disebutkan Batholyusi bahwasanya Khuffasy sama dengan Khutthof perlu
diteliti ulang. Yang benar keduanya adalah jenis yang berbeda, jadi lebih tepat menyebut
Khuffasy sama dengan Wathwath. Ada yang berpendapat; Khuffasy itu kecil sementara kalau
Wathwath itu besar dan dia tidak bisa melihat di bawah cahaya bulan, tidak bisa pula melihat di
siang hari. Ia tidak kuat pandangannya, sedikit punya cahaya mata sebagaimana yang
diungkapkan penyair:
Seperti siang hari yang menambah tajam pandangan makhluk
Menambah cahaya dan membutakan mata kelelawar
Karena ia tidak bisa melihat di siang hari, maka dia mencari waktu yang tidak ada kegelapan dan
tidak ada cahaya. Waktu tersebut adalah dekat dengan terbenamnya matahari, karena di waktu
tersebutlah nyamuk-nyamuk bergerak. Di waktu tersebut, nyamuk-nyamuk keluar mencari
makanannya yakni darah hewan-hewan, sementara kelelawar keluar untuk mencari mangsa. Jadi
pencari rezeki terjatuh pada pencari rezeki. Subhanallah Al-Hakim.
ويضحك كما،واخلفاش ليس هو من الطري يف شيء فإنه ذو أذنني وأسنان وخصيتني ومنقار وحييض ويطهر
ملا كان: قال بعض املفسرين. ويبول كما تبول ذوات األربع ويرضع ولده وال ريش له،يضحك اإلنسان
وهلذا.اخلفاش هو الذي خلقه عيسى بن مرمي عليه الصالة والسالم بإذن اهلل تعاىل كان مباينا لصنعة اخلالق
. فلذلك ال يطري إال ليال،سائر الطيور تقهره وتبغضه فما كان منها يأكل اللحم أكله وما ال يأكل اللحم قتله
وهو أبلغ يف القدوة ألن له ثديا وآذانا وأسنانا وحييض كما.وقيل مل خيلق عيسى غريه ألنه أكمل الطري خلقا
حتيض املرأة.
Kelelawar sama sekali bukan burung, karena dia punya dua telinga, gigi, dua pelir, dan paruh.
Dia mengalami haid dan masa suci, tertawa seperti tertawanya manusia, kencing seperti hewan
berkaki empat, menyusui anaknya, dan tidak berbulu. Sebagian Mufassir berkata: karena
kelelawar adalah yang diciptakan Isa bin Maryam dengan izin Allah, maka ia berbeda dengan
buatan pencipta. Karena itu seluruh burung menindasnya dan membencinya. Burung-burung
pemakan daging akan memakannya, dan yang bukan pemakan daging akan membunuhnya.
Karena itu ia tidak terbang kecuali di malam hari. Konon, Isa tidak menciptakan selainnya
karena ia adalah burung yang paling sempurna bentuk penciptaannya. Dan ia lebih kuat
pengaruhnya dalam hal contoh, karena ia punya payudara, telinga, gigi dan berhaid sebagaimana
wanita.
Setelah itu Ad-Damiri lebih memperdalam lagi penjelasan seputar karekteristik dan sifat-sifat
kelelawar. Terutama hal-hal unik yang membedakannya dengan hewan lain. Ad-Damiri menulis:
كان يطري ما دام الناس ينظرون إليه فإذا غاب عن أعينهم سقط ميتا ليتميز فعل اخللق من:قال وهب بن منبه
إذ هو حلم، إمنا طلبوا خلق اخلفاش ألنه من أعجب الطري خلقية: وقيل. وليعلم أن الكمال هلل تعاىل،فعل اخلالق
وبعض الفواكه وهو مع ذلك، يقتات البعوض والذباب،ودم يطري بغري ريش وهو شديد الطريان سريع التقلب
وتلد انثاه ما بني ثالثة أفراخ، إنه أطول عمرا من النسر ومن محار الوحش:موصوف بطول العمر فيقال
وحيمله، وكثريا ما يسفد وهو طائر يف اهلواء وليس يف احليوان ما حيمل ولده غريه والقرد واإلنسان،وسبعة
ورمبا أرضعت األنثى ولدها وهي طائرة ويف،حتت جناحه ورمبا قبض عليه بفيه وذلك من حنوه وإشفاقه عليه
باألرض.
Wahb bin Munabbih: dia terbang selama orang-orang melihatnya. Jika sudah tidak terlihat oleh
mereka, maka dia akan jatuh mati, agar terbedakan antara perbuatan makhluk dengan perbuatan
Kholiq, dan agar diketahui bahwa kesempurnaan itu milik Allah. Konon, orang-orang meminta
diciptakan kelelawar karena ia adalah burung yang paling menakjubkan bentuk penciptaan
tubuhnya. Karena kelelawar terdiri dari daging dan darah yang terbang tanpa bulu dan dia cepat
terbangnya lagi cepat membolak-balik. Dia makan nyamuk, lalat, dan bebarapa buah-buahan.
Namun demikian dia disifati sebagai hewan berumur panjang, sampai dikatakan: kelelawar itu
lebih panjang umurnya dibandingkan burung Nasar dan Zebra. Betina kelelawar melahirkan
antara tiga sampai tujuh anak. Seringkali kawin sambil terbang di udara. Tidak ada hewan yang
menggendong anaknya selain dia, monyet dan manusia. Dia membawa anaknya di bawah
sayapnya, dan kadang-kadang menggenggamnya dengan mulutnya. Itu dilakukan karena kasih
sayangnya kepadanya. Kadang-kadang sang betina menyusui anaknya sambil terbang. Diantara
pembawaannya: Jika dia terkena daun Dalb maka dia akan melorot jatuh dan tidak terbang. Dia
juga disifati dengan kebodohan. Diantara yang menunjukkan; Jika dia diteriaki: Athriq Karo!
Maka dia akan menempelkan tubuhnya pada bumi.
Setelah itu Ad-Damiri menulis hukum syara memakan kelelawar. Jenis pembahasan ini tidak
mungkin dilakukan jika seseorang tidak punya pengetahuan fikih, dalil-dalil yang berpautan
dengannya, dan pendapat berbagai macam ulama’ tentangnya. Ad-Damiri menulis:
احلكم:
إنه ملا خرب بيت: وقيل،حيرم أكله ملا رواه أبو احلويرث مرسال أن النيب صلى اهلل عليه وسلم هنى عن قتله
: ومن يأكله؟ قال النخعي: وسئل عنه اإلمام أمحد فقال، رب سلطين على البحر حىت أغرقهم: قال،املقدس
وعبارة الشرح، وقد حكينا يف احلج خالف هذا فيحتمل قولني: قال الروياين.كل الطري حالل إال اخلفاش
إذا، وقد جيري فيه اخلالف مع أهنما قد جزما يف كتاب احلج بوجوب اجلزاء فيه.والروضة حيرم اخلفاش قطعا
، وإن الواجب فيه القيمة مع تصرحيهما بأن ما ال يؤكل ال يفدى على أن الرافعي مسبوق بذلك،قتله احملرم
وذكر احملاملي أن.فأول من ذكره صاحب التقريب وأشعر كالمه بأن الشافعي رضي اهلل تعاىل عنه ذكره
ومل يزل الناس يستشكلون ما وقع يف، وجيب فيه اجلزاء يف أصح القولني وهو غريب،الريبوع ال حيل أكله
وليس مبشكل فهو يتبني مبراجعة كالم الروياين فإنه قال.الرافعي من ذلك:
فرع:
وفيه إن كان مأكوال قيمته، الوطواط فوق العصفور ودون اهلدهد:قال يف األم.
، فاتضح إن املسألة منصوصة للشافعي رضي اهلل تعاىل عنه. فيه ثالثة دراهم انتهى:وذكر عن عطاء أنه قال
مت تتبعت كالم عطاء املذكور فوجدت األزهري قد نقل عنه أنه،وأنه علق وجوب اجلزاء على القول حبل أكله
األشبه: وقال أبو عبيدة.الوطواط هو اخلفاش: قال أبو عبيد قال األصمعي.جيب فيه إذا قتله احملرم ثلثا درهم
Hukum memakannya;
Haram memakannya. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan secara Mursal oleh Abu Al-
Huwairits bahwasanya Nabi صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ melarang membunuhnya. Konon, tatkala Baitul
Maqdis dirobohkan kelelawar berdoa: ya Allah, buatlah aku menguasai lautan agar aku bisa
menenggelamkan mereka. Imam Ahmad ditanya tentang hukum memakannya, maka beliau
menjawab: Siapa yang memakannya? An-Nakho’i berkata: Setiap burung adalah halal kecuali
kelelawar. Ar-Ruyani berkata; Kami telah meriwayatkan dalam pembahasan Haji hal yang
berbeda dengan ini. Jadi dimungkinkan memang mengandung dua pendapat. Redaksi yang
terdapat dalam kitab Asy-Syarh dan Ar-Roudhoh mengharamkan kelelawar secara tegas. Telah
terjadi perbedaan pendapat padahal kedua kitab tersebut telah menegaskan dalam bab haji
kewajiban membayar denda jika membunuhnya di tanah suci. Yang wajib adalah membayar
nilainya, padahal keduanya telah berkata dengan lugas bahwa hewan yang tidak boleh dimakan
tidak perlu dibayar tebusannya. Namun Ar-Rofi’I telah didahului dalam hal tersebut. Orang yang
pertama kali membahasnya adalah pengarang At-Taqrib, dan ucapannya mengesankan bahwa
Asy-Syafi’I membahasnya. Al-Mahamili menyebutkan bahwa Yarbu’ (sejenis tikus) tidak halal
dimakan, dan wajib membayar denda menurut pendapat yang paling shahih, dan ini adalah
pendapat yang aneh. Orang-orang masih merasa bingung terhadap apa yang terdapat dalam
karangan Ar-Rofi’I tersebut. Padahal tidak membingungkan, karena masalahnya jelas dengan
memeriksa kembali statemen Ar-Ruyani yang mengatakan; Asy-Syafi’i berkata dalm Al-Umm:
Kelelawar jenis Wathwath lebih besar dari ushfur (burung pipit) dan lebih kecil dari burung
Hudhud. Jika kelelawar bisa dimakan, maka membunuhnya harus membayar nilainya.
Diriwayatkan dari ‘Atho’ bahwasanya beliau berkata: Harganya tiga dirham. Selesai.
Jadi jelaslah bahwa masalah ini telah dinyatakan oleh Asy-Syafi’I, yakni bahwasanya beliau
menggantungkan kewajiban membayar denda berdasarkan pendapat kehalalan memakannya.
Kemudian aku meneliti statemen ‘Atho yang disebutkan sebelumnya, maka aku menemukan Al-
Azhari telah mengutip darinya, bahwasanya wajib bagi orang yang berihram jika membunuhnya
untuk membayar duapertiga dirham. Abu ‘Ubaid berkata; Al-Ashma’I berkata; Wathwath
semakna dengan Khuffasy. Abu ‘Ubaidah berkata: yang lebih dekat menurutku ia adalah
Khutthof. Aku berkata; Apapun yang dimaksud, yang jelas ia tidak boleh dimakan.
Setelah itu Ad-Damiri berbicara tentang keistimewaan-keistimewaan kelelawar. Pada poin ini,
beberapa informasi mungkin ada beberapa yang harus diverifikasi. Namun yang jelas semua
informasi yang ditampilkan merefleksikan pengetahuan yang didapatkan melalui eksperimen
berulang-ulang, yang entah dilakukan sendiri ataukah dilakukan orang lain dan didapatkan Ad-
damiri dalam bentuk riwayat/informasi pengutipan. Ad-Damiri menulis:
اخلواص:
وإن طبخ رأسه يف إناء حناس أو حديد بدهن، فمن وضع رأسه عليها مل ينم،إذا وضع رأسه يف حشو خِم ّد ة
والفاجل القدمي، ويدهن به صاحب النقرس، ويغمز فيه مرارا حىت يتهرى ويصفى ذلك الدهن عنه،زنبق
وإن ذبح اخلفاش يف بيت. فإنه ينفعه ذلك ويربئه وهو عجيب جمرب، والتورم يف اجلسد والربو،واالرتعاش
وعنقه. وإن علق قلبه وقت هيجانه على إنسان هيج الباه، وأحرق فيه مل يدخله حيات وال عقارب،وأخذ قلبه
ومن، ولدت لوقتها، ومن مسح مبرارته فرج امرأة قد عسرت والدهتا،إذا علق على إنسان أمن من العقارب
ومسح به اإلحليل، وإن طبخ اخلفاش ناعما حىت يتهرى.أخذت من النساء من شحمه لرفع الدم ارتفع عنها
وزبله إذا طلي به على. وإن صب من مرق اخلفاش وقعد فيه صاحب الفاجل احنل ما به،أمن من تقطري البول
ومن نتف ابطه وطاله بدمه مع لنب أجزاء متساوية مل ينبت فيه شعر وإذا طلي به عانات الصبيان،القوايب قلعها
Keistimewaan-keistimewaannya;
Jika kepala kelelawar diletakkan di dalam isi bantal, maka orang yang meletakkan kepalanya
pada bantal tersebut tidak akan bisa tidur. Jika kepalanya dimasak di dalam sebuah bejana
tembaga atau besi yang dicampur dengan minyak bunga yasmin, lalu digenangi beberapa kali di
dalamnya hingga minyak tersebut menjadi menguning dan menjadi bersih, kemudian dibuat
berminyak oleh orang berpenyakit tulang, lumpuh menahun, gemetar, bengkak pada tubuh, dan
asma maka hal tersebut akan berguna baginya dan akan menyembuhkannya. Ini memang ajaib
dan terbukti. Jika seekor kelelawar disembelih dalam sebuah rumah, kemudian jantungnya
diambil kemudian jantung tersebut dibakar dalam rumah itu, maka ular-ular dan kalajengking-
kalajengking tidak akan memasuki rumah itu. Jika jantungnya disaat bergerak digantungkan pada
orang maka syahwatnya akan bangkit. Jika lehernya digantungkan pada orang, maka dia aman
dari kalajengking. Jika empedunya digunakan untuk mengusap kemaluan wanita pada saat sulit
melahirkan, maka seketika itu juga akan melahirkan. Wanita yang mengkonsumsi lemaknya
untuk menaikkan tekanan darahnya, maka tekanan darahnya akan naik. Jika kelelawar dimasak
lunak-lunak hingga menguning dan digunakan untuk mengusap saluran kencing, maka ia akan
bebas dari kencing bocor. Jika kuah kelelawar dituangkan kemudian diduduki orang berpenyakit
lumpuh, maka ia akan sembuh. Kotorannya dibuat melumuri qowabi, maka hal itu akan
mencabutnya/mengangkatnya. Barangsiapa mencabut bulu ketiaknya kemudian melumurinya
dengan darah kelelawar yang dicampur dengan susu pada semua bagian secara merata maka
tidak akan ada rambut yang tumbuh. Jika ada anak yang pubisnya dilumuri dengan darah
tersebut sebelum baligh, maka hal tersebut akan menghalangi tumbuhnya rambut pada pubis
tersebut.
Setelah itu Ad-Damiri menutup pembahasannya terkait dengan takwil mimpi jika orang melihat
kelelawar dalm mimpinya. Takwil mimpi adalah aktivitas yang sudah biasa dilakukan para Nabi.
Nabi Yusuf adalah pakar takwil mimpi, Rasulullah صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ juga diajari Allah takwil
mimpi. Abubakar juga pandai menakwilkan. Rasulullah صلَّى هللاُ َعلي ِه َو َسل َم
َّ ْ َ َ sendiri dalam sebuah
hadis menyatakan bahwa mimpi orang mukmin adalah 1/46 bagian kenabian. Ulama’ yang
terkenal pandai takwil mimpi adalh Ibnu Sirin. Karena itu wajar jika pengetahuan jenis ini
mempengaruhi Ad-Damiri ketika menulis karya biologinya ini. Ad-Damiri menulis:
التعبري:
إن رؤيته تدل على البطالة وذهاب اخلوف ألنه من طيور: وقال ارطيا ميدروس،اخلفاش يف املنام رجل ناسك
وتدل،الليل وال يؤكل حلمه وهو دليل خري للحبلى بأهنا تلد والدة سهلة وال حتمد رؤيته للمسافر برا وحبرا
اخلفاشة يف املنام امرأة ساحرة واخلفاش تدل رؤيته على رجل:رؤيته على خراب منزل من يدخل إليه وقيل
Tafsir mimpi;
Kelelawar dalam mimpi bermakna lelaki ahli ibadah. Arthomidros berkata: Sesungguhnya
melihatnya menunjukkan (makna) keberanian dan hilangnya rasa takut, karena ia termasuk
burung-burung malam dan tidak dimakan dagingnya. Kelelawar juga menjadi tanda baik bagi
para wanita baik, yakni dia akan melahirkan dengan mudah. Namun jika dilihat musafir, baik
yang lewat jalur darat maupun laut, maka itu tanda tidak baik. Melihat kelelawar juga
menunjukkan robohnya rumah yang dimasukinya. Ada yang berkata: Kelelawar betina dalam
mimpi bermakna wanita sihir, dan melihat kelelawar jantan bermakna lelaki bingung yang tak
punya.
Wallahua’lam.
Share this:
Previous
Next
Admin
Related Articles
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
IKLAN
Categories
Akidah
Alquran
Bahasa Arab
Fiqih
HARAKAH
KHUTBAH
NAFSIYAH
Pertanyaan Mahasiswa
Produk
sejarah dan biografi
Seputar Kurban
Seputar Ramadhan
Syarah Hadits
Tanya Jawab Singkat
Uncategorised
USHUL FIQIH
Waris
Top Reviews
Archives
September 2018
August 2018
July 2018
June 2018
May 2018
April 2018
March 2018
February 2018
January 2018
December 2017
November 2017
October 2017
September 2017
August 2017
July 2017
June 2017
May 2017
April 2017
March 2017
January 2017
December 2016
November 2016
October 2016
September 2016
August 2016
Most Popular
Categories
Akidah
Alquran
Bahasa Arab
Fiqih
HARAKAH
KHUTBAH
NAFSIYAH
Pertanyaan Mahasiswa
Produk
sejarah dan biografi
Seputar Kurban
Seputar Ramadhan
Syarah Hadits
Tanya Jawab Singkat
Uncategorised
USHUL FIQIH
Waris
Kontak Kami
1
yang diakui dan boleh ikut dalam pemilu. Dan partai yang berasas islam pada waktu itu adalah
Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adanya usaha represif yang dilakukan oleh rezim orde baru, yang berkuasa selama 32 tahun,
rupanya menimbulkan kekecewaan pada banyak pihak. Puncak dari keramahan tersebut adalah
dengan turunnya mahasiswa ke jalan dan menduduki gedung DPR-MPR. Yang dimotori oleh
mahasiswa UIN, UGM, dan UI. Dampak dari demonstrasi tersebut membuat semakin
memudarnya legitimasi politik rezim orde baru, sehingga pada tanggal 21 Mei 1998 presiden
Soeharto mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.2[3]
Babak baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia dimulai. Pada pemilu yang dilangsungkan
tahun 1999, organisasi islam banyak mendirikan partai politik yang berasaskan islam dan atau
berbasis umat islam. Diantaranya: PPP, PAN, PKB, PNU, PBB, PK sekarang PKS, dll. Pada
masa itu simbol-simbol agama sangat mewarnai kancah perpolitikan indonesia. Simbol-simbol
keagamaan yang diekspresikan apparatus birokrasi, tentu memiliki makna sosial. Bisa jadi ia
merupakan representasi dari kesalehan dan kesadaran spiritual apparatus birokrasi, tetapi juga
bukan mustahil ia juga bisa berubah menjadi sumber pengumpulan legitimasi. 3[4] Hasil dari
pemilu tahun 1999 tersebut membawa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden RI ke-4.
Sejak pemilu tahun 1999 sampai dengan sekarang, umat islam mulai kebingungan akan
pilihan yang harus ia pegang. Sebab, semuanya mengaku bernafas islam dan mementingkan hak
rakyat. Dalam tubuh partai politik-pun banyak mengalami perebutan kepemimpinan dan atau
pecah menjadi beberapa partai.
Perubahan setting politik pasca-Orde Baru tanpa diduga memberi ruang bagi berkembangnya
wacana penegakkan syariat islam di indonesia.4[5] Seperti yang telah dilakukan oleh Aceh, dan
beberapa daerah yang menginginkan penggunaan syariat islam.
F. Perkembangan Budaya Pemikiran Islam di Indonesia
Budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi. Bentuk-bentuk simbolis yang
berupa kata, benda, laku, mite, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan mempunyai kaitan
erat dengan konsep-konsep epistemologi dari sistem pengetahuan masyarakatnya.5[6] Budaya
5
islam mulai masuk ke Nusantara pada saat pembawa ajaran islam (mubalig) datang ke indonesia
dengan membawa kebudayaan yang berasal dari daerah mereka masing-masing. Cara yang di
gunakan oleh para mubalig, pada waktu itu adalah melalui transformasi budaya. Hal ini
dilakukan, karena sebelum agama Islam masuk ke indonesia telah ada agama Hindu dan ajaran
Budha.6[7]
Pesatnya pengaruh pemikiran yang berasal dari luar indonesia banyak sekali membawa
perubahan terhadap pola pikir budaya umat islam di indonesia. Seperti munculnya aliran
Jaringan Islam Liberal (JIL), Front Pembela Islam (FPI), Majlis Mujahidin Indonesia (MMI),
dan lain sebagainya. Adanya berbagai aliran ini dilatarbekalangi oleh adanya kesadaran kritis,
yaitu kessadaran yang menolak dominan dalam budaya keagamaan indonesia yang cenderung
sarat dengan kepentingan, tunduk pada etos konsumerisme, menopang tatanan yang ada, atau
malahan mengambil keuntungan darinya.7[8]
Perguruan tinggi membawa perubahan banyak terhadap pemikiran di indonesia. Sebab,
dalam sejarah kita melihat bahwa gerbong pemikkiran Islam di Indonesia di mulai dari IAIN
Sunan Kalijaga dan IAIN Syarif Hidatullah. 8[9] Diantara tokoh-tokoh pembahruan pemikiran
islam tersebut adalah Harun Nasution, Nurcholish Madjid, A. Mukti Ali, dll.
Adanya perubahan pola pikir tersebut disebabkan oleh empat hal, antara lain oleh:
1. Faham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan yang dipengaruhi
oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang suci dan hal lain yang membawa pada
kekufuran;
2. sifat jumud membuat umat islam berhenti berpikir dan berusaha. Umat islam maju pada zaman
klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, selama umat Islam
masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami
kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan;
3. umat Islam selalu berpecah-pecah, maka umat islam tidak akan mengalami kemajuan;
4. hasil kontak yang terjadi antara dunia islam dengan barat.9[10]
G. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
9
Pendidikan islam adalah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan al-Qur’an dan
Hadits.10[11] Pada awal kemerdekaan pendidikan islam dianggap sebagai musuh oleh kaum
penjajah. Sebab, pendidikan islam kerap mengjarkan melawan akan kebatilan yang dilakukan
oleh para penajajah. Kini pendidikan islam berkembang subur, laksana rumput ditanah yang luas
tersiram air hujan. Tumbuh tiada terbendung.
Kemajuan dari poendidikan islam di indonesia dapat kita lihat dari; semakin luasnya
persebaran pondok pesantren, yang merupakan basis penyebaran islam di indonesia. Sebutan
pesantren hanya dipakai di pulau Jawa. Sementara di daerah lain, istilah ‘pesantren’ untuk di
Aceh dikenal dengan sebutan dayah, di padang dengan istilah suarau.11[12]
Disamping pesantren, lembaga formal pendidikan islam-pun, mulai banyak bermunculan di
Indonesia. Dari mulai; Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan
Perguruan Tinggi Islam. Walupun dari segi kuantitas banyak. Akan tetapi, kalau kita melihat dari
segi kualitas belum tentu sebanyak jumlahnya. Contohnya, pada pencapaian nilai UAN sekolah
yang yang mencapai nilai tertinggi rata-rata dari sekolah non-islam. Disamping lembaga
pendidikan berupa sekolah dan Strata-1, Program pasca sarjana pun mulai tahun 1982 dibuka di
IAIN.
10
11
KESIMPULAN
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta jiwa. Indonesia
juga adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Menurut sebuah
perhitungan manusia Muslim Indonesia adalah jumlah pemeluk agam Islam terbesar di dunia.
Jika dibanding dengan negara-negara Muslim lainnya, maka penduduk Muslim Indonesia dari
segi jumlah tidak ada yang menandingi. Jumlah yang besar tersebut sebenarnya merupakan
sumber daya manusia dan kekuatan yang sangat besar, bila mampu dioptimalkan peran dan
kualitasnya. Jumah yang sangat besar tersebut juga mampu menjadi kekuatan sumber ekonomi
yang luar biasa. Jumlah yang besar di atas juga akan menjadi kekuatan politik yang cukup
signifikan dalam percaturan nasional.
Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya
bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma
menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan
mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Dari pemaparan di BAB sebelumnya, disini kita bisa mengambil bebrapa langkah untuk
mengembangkan; Pertama, adanya keterpaduan kurikulum antara satu jenjang lembaga
pendidikan dengan jenjang lembaga pensididkan yang ada di atasnya. Kedua, agama dalam
menetukan suatu kebenaran harus menggunakan filsafat fenomenologis. Sebab, dengan
fenomenologis kita mampu mencari akan jalan yang lebihbaik dari yang sudah pernah ada.
Ketiga, penghilangan gap. Sebab, dengan menghilangkan gap maka konsepsi arus inheren dalam
stuktur sosial Islam dapat terwujud.12[13] Keempat, membiarkan islam ikut terjun dalam dunia
perpolitikan. Sebab, saat ada usaha untuk melemahkan dan menjinakkan Islam politik maka ini
akan menyebabkan kegagalan politik islam.13[14] Kelima, tidak adanya dikotomisasi ilmu.
Keenam, dibukanya ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi islam demi menjawab permasalahan
terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusran. 1995. Pengantar Studi Islam dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.
Jakarta: Grafindo.Bhakti,
12
13
Ikrar Nusa. 2000. Berbagai Faktor Penyebab Jatuhnya Presiden Soeharto, dalam Pers Dalam
“Revolusi Mei” Runtuhnya Sebuah Hegemoni, Dedy N. Hidayat, dkk. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Bustamam, Kamaruzzaman-Ahmad. 2002. Islam Histori Dinamika Studi di Indonesia,
Yogyakarta: Galang Press.
Effendy, Bahtiar. 2001. Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan. Yogyakarta: Galang
Press.
Kuntowijoyo. 1999. Budaya & Masyarakat, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.
Maliki, Zainuddin. 2004. Agama Priyayi, Makna di tangan Elite Penguasa, Yogyakarta: Pustaka
Marwa.
S. Turner, Bryan. 2002. Orientalisme, Posmodernisme dan Globalisme. Jakarta: Riora
Cipta.Sudirman. 1989.Pembaharuan Hukum Islam : Mempertimbangkan Harun Nasution, dalam
Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam. Jakarta: LSAF.
Tafsir, A. dkk., 2004. Cakrawala Penididikan Islam. Bandung: Mimbar Pustaka.
Wahidin, Khaerul dan Taqiyuddin. 1996. Sejarah Pendidikan Islam Umum & Indonesia.
Cirebon: Biro penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon. .
_________2002. Wajah Liberal Islam Di Indonesia, Penyunting: Luthfi Assyaukanie, Jakarta:
Teater Utan Kayu.
http://www.scribd.com/doc/52478908/PERKEMBANGAN-ISLAM-PADA-MASA-MODERN
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam_di_Indonesia
http://www.ditpertais.net/swara/warta16-03.asp
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern/
SUMBER : http://satuhati-satukisah.blogspot.com/2013/05/sejarah-peradaban-islam-
tentang.html
Diposting oleh Hani SitiNurjanah di 16.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Komentar
► 2013 (1)
► 2012 (3)
Mengenai Saya
Hani SitiNurjanah
Lihat profil lengkapku