4. Pada gandum gen H (hitam) epistasis terhadap gen K (kuning). Apabila kedua
gen H dan K tidak muncul, gandum memperlihatkan fenotip putih. Bila gandum
hitam (HHkk) disilangkan dengan gandum kuning (hhKK), kemudian F1-nya
disilangkan sesamanya,maka akan dihasilkan gandum hitam, kuning dan putih
dengan rasio …
5. Warna kulit buah labu diatur oleh alel ganda dimana Alel kulit buah putih (P)
dominan terha-dap warna hijau (p), alel warna kulit buah Kuning (K) dominan
terhadap warna hijau (k) dan alel putih bersifat epistasis terhadap alel kuning.
Seorang petani menyilangkan tanaman labu berkulit buah kuning dengan labu
berkulit buah hijau ternyata setelah dihasilkan biji dan se-bagain ditanam
terdapat beberapa tanaman yang menghasilkan buah hijau. Berdasarkan data
tersebut apabila seluruh biji ditanam kemungkinan perbandingan sifat tanaman
adalah ... .
6. Seorang peternak ayam memiliki induk jantan dan betina yang keduanya berpial
walnut. Setelah terjadi perkawinan diantara keduannya dari 13 butir telur yang
dihasilkan setelah menetas ternyata 1 telur yang menghasilkan ayam berpial
tunggal (single). Dari hasil tersebut dapat dipastikan bahwa kedua induk tersebut
mempunyai genotif ... .
7. Ayam pial roos (RRpp) disilangkan dengan ayam berpial pea (rrPp).
Kemungkinan prosentase keturunan ayam berpial roos adalah ... .
9. Peristiwa interaksi beberapa alela ditemukan pada ayam yaitu sifat pial bentuk
Ros, Biji, Bilah dan Walnut. Bila ayam pial Walnut (RrPp) sebagai hasil
persilangan galur murni Ros dan Biji disilang-kan dengan pial bilah (rrpp) akan
diperoleh perbandingan fenotif:
10. Warna pada rambut kelinci, ditentukan oleh beberapa alel. C>C ch>Ch>c. Kelinci
chincilia (cchc) disilangkan dengan kelinci himalaya (c hc). cch dominan
terhadap ch. c (albino) maka rasio fenotip turunannya yang albino hasil
perkawinan tersebut adalah …