Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : Deanne Lathifa


Mata Pelajaran : Hereditas (Hukum Mendel I)
Kelas / Semester : XII MIPA 3 / I
A. Tujuan :
Mengetahui hukum Mendel I
B. Teori Singkat :
Gen terdapat pada kromosom di dalam nucleus merupakan factor keturunan pada makhluk
hidup. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya. Sifat yang
dapat diamati disebut fenotip, misalnya warna,bentuk,ukuran dan sebagainya. Sifat yang tidak
dapat diamati disebut genotip berupa susunan genetik suatu individu yang dilampangkan
dengan huruf.
Gregor Johann Mendel (1822-1884) adalah orang yang berjasa besar dalam mengenalkan
ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat (genetika) dengan melakukan penelitian tentang
persilangan pada kacang ercis ( Pisum sativum ) dari penelitian ini Mendel memperkenalkan
Hukum Mendel I (segregasi) dan Hukum Mendel II (pengelompokan bebas

C. MATERI
Hukum Mendel I

1. Hukum Mendel I diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid (satu sifat beda). Mendel
melakukan persilangan anatara tanaman ercis biji bulat (BB) dengan tanaman ercis biji
berkerut (bb), hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat (Bb).
Selanjutnya dilakukan pembagian antar keturunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2, pada
keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji berkerut.
Perhatikan perkawinan dibawah ini dan lengkapi !

P1 ♀ BB X ♂ bb
(parenta l/induk) (Biji Bulat) ( Biji Berkerut)

G1 B b
(gamet 1)

f1 Bb
(filial / keturunan) (......................................)
Kemudian f1 dikawinkan dengan sesamanya

P2 ♀ Bb X ♂ Bb
(parental 2/induk) (.........................) (........................)

G2 1......BB.......... 1........bb.............
(gamet 2 )
2......Bb............ 2.........Bb............
F2

B b

B BB Bb
(Bulat) (Bulat)

b Bb bb
(Bulat) (Berkerut)

(persilangan menggunakan papan catur)

Perbandingan Fenotip (sifat yang tampak) Bulat : Berkerut = 3 : 1


Perbandingan Genotip (sifat yang tak tampak) BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1

2. Bunyi Hukum Mendel I adalah Pada pembentukan gamet, gen yang merupakan
pasangan akan disegregasikan (dipisahkan) ke dalam dua sel anak. Yaitu pemisahan gen
sealela secara bebas yang terjadi pada waktu pembentukan gamet dari individu yang
memiliki genotip heterozigot, sehingga setiap gamet mengandung salah satu alela
tersebut.

3. Berdasarkan data diatas yang manakah segregasi (memisah) gen itu BB menjadi B dan bb
menjadi b

4. Buatlah kesimpulan dari percobaan Mendel diatas !


Pada Hukum Mendel I pasangan gen akan disegregasikan (dipisahkan) ke dalam dua sel
anak dan akan terjadi persilangan Monohibrid yaitu persilangan antara dua tanaman
yang memiliki satu sifat beda. Contoh pada percobaan adalah persilangan tanaman ercis
biji bulat (BB) dan tanaman ercis biji berkerut (bb) yang akan menghasilkan keturunan
(F1) dan kemudian keturunannya itu disilangkan dengan sesamanya dan didapatkan
hasil perbandingan fenotip Bulat : Berkerut = 3 : 1. Dan perbandingan genotip BB : Bb :
bb = 1 : 2 : 1

5. Bunga warna merah homozigot dominan terhadap bunga warna putih. Apabila bunga warna
merah heterezigot disilangkan sesamanya, diperoleh keturunan berjumlah 36 batang, tentukan :
a. Banyaknya bunga yang ber warna merah ¾ x 36 = 27
b. Banyak bunga berwarna merah homozigot dominan ¼ x 36 = 9
c. Banyak nyabunga berwarna merah heterozigot ½ x 36 = 18
d. Banyaknya bunga berwarna putih ¼ x 36 = 9
LK 2
A. Tujuan :
Mengetahui hukum Mendel II

B. Teori Singkat :
Gen terdapat pada kromosom di dalam nucleus merupakan factor keturunan pada makhluk
hidup. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya. Sifat yang
dapat diamati disebut fenotip, misalnya warna,bentuk,ukuran dan sebagainya. Sifat yang tidak
dapat diamati disebut genotip berupa susunan genetik suatu individu yang dilampangkan
dengan huruf.
Gregor Johann Mendel (1822-1884) adalah orang yang berjasa besar dalam mengenalkan
ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat (genetika) dengan melakukan penelitian tentang
persilangan pada kacang ercis ( Pisum sativum ) dari penelitian ini Mendel memperkenalkan
Hukum Mendel I (segregasi) dan Hukum Mendel II (pengelompokan bebas).

Hukum Mendel II
1. Hukum Mendel II diperoleh dari hasil perkawinan dihibrid (dua sifat beda), dengan dua alel
berbeda. Hukum Mendel ini hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan. Hukum mendel
II ini juga tidak berlaku untuk bersilangan monohibrid.

Perhatikan perkawinan dibawah ini dan lengkapi !


P1 BBKK ( bulat, kuning) X bbkk (kriput, hijau)

G1 ( BK) (bk)

F1 BbKk

F1 disilangkan sesamanya !

P2 BbKk (bulat, kuning) X BbKk (bulat, kuning)

G2 1. BK 1. BK
2. Bk 2. Bk
3. bK 3. bK
4. bk 4. bk
Catatan sifat bulat dominan terhadap keriput, warna kuning dominan terhadap putih !
F2

BK Bk bK bk

BBKK BBKk BbKK BbKk
BK
(bulat,kuning) (bulat,kuning) (bulat,kuning) (bulat,kuning)

BBKk BBkk BbKk Bbkk


Bk
(bulat,kuning) (bulat,hijau) (bulat,kuning) (bulat,hijau)

BbKK BbKk bbKK bbKk


bK
(bulat,kuning) (bulat,kuning) (keriput,kuning) (keriput,kuning)

BbKk Bbkk bbKk bbkk


Bk
(bulat,kuning) (bulat,hijau) (keriput,kuning) (keriput,hijau)

Dari persilangan pada F2 didapatkan :

* Perbandingan Fenotip =
Bulat Kuning : Bulat hijau : keriput Kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1

* Perbandingan Genotip =
BBKK : BBKk : BBkk : BbKK : BbKk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk =
1:2:1:2:4:2:1:2:1

2. Bunyi Hukum Mendel II adalah pada saat pembentukkan gamet, alel mengadakan
kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunan beraneka ragam.

3. Berdasarkan data diatas yang manakah berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain
itu BbKk menjadi BK, Bk, bK, bk

4. Buatlah kesimpulan dari percobaan Mendel II diatas !


Pada hukum mendel II pasangan gen akan mengadakan berpasangan secara bebas dengan
gen atau sifat lain. Akan terjadi persilangan dengan dua sifat beda.

5. Seseorang peneliti menyilangkan galur murni kacang kapri berbiji bulat kuning (BBKK)
dan biji keriput warna hijau (bbkk). Persilangan dilakukan sampai mendapat keturunan F2 yang
menghasilkan biji sejumlah 3200 buah. Secara berurutan, jumlah biji bulat warna kuning dan biji
9 1
kriput warna hijau adalah x 3200, x 3200 = 1800 dan 200 buah
16 16
LEMBAR KERJA SISWA
4
A. Tujuan :
Mengetahui hukum Mendel
B. Teori Singkat :
Hukum Mendel I menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1 pada perkawinan 1 sifat beda.
Sedangkan persilangan dengan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan fenotip
9 : 3 : 3 : 1 Mendel II.
Pada kenyataan, kebanyakan sifat diturunkan tidak dapat di analisis dengan cara mendel
yang sederhana. Misalnya persilangan monohibrid yang menghasilkan perbandingan fenotip 1 :
2 : 1 dan persilangan dihibrid yang menghasilkan perbandingan 12 : 3 : 1 , 9 : 7 , atau 15 : 1.
Semua hasil tersebut tidak sesuai dengan hukum Mendel, tetapi jika diperhatikan angka-angka
yang dihasilkan merupakan variasi dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Oleh karenanya peristiwa ini
disebut penyimpangan semu hukum Mendel.
Penyimpangan Semu Hukum Mendel dapat terjadi disebabkan Oleh :

I. Interaksi Alel
Peristiwa-peristiwa yang dapat terjadi :
A. Intermediet (Dominasi Tak Sempurna)
1. Intermediet adalah sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada keturunan.
2. Perhatikan contoh Intermediet dibawah ini dan lengkapi persilangan nya !

P1 ♀ MM X ♂ mm
(parental l/induk) (Bunga Merah) ( bunga putih)

G1 M m
(gamet 1)

f1 Mm
(filial / keturunan) (......................................)

Kemudian f1 dikawinkan dengan sesamanya

P2 ♀ Mm X ♂ Mm
(parental 2/induk) (.........................) (........................)

G2 1. M 1. M
(gamet 2 )
2. m 2. m
F2

M m

MM Mm
M
(Merah) (Merah muda)

Mm mm
m
(Merah muda) (putih)

(persilangan menggunakan papan catur)


Perbandingan Fenotip (sifat yang tampak) Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
Perbandingan Genotip (sifat yang tak tampak) MM : Mm : mm =1:2:1

B. Alel Ganda

1. Alel Ganda adalah gen yang memiliki alel lebih dari dua, yang menempati lokus yang
sama dan memungkinkan beberapa sifat yang muncul

2. Alel Ganda dapat ditemui pada warna bulu kelinci dan golongan darah manusia, lengkapilah
genotif bulu kelinci dibawah ini !

Warna polos chinchilia himalaya Albino Abu - abu


CC cchcch chch Cc chc

Ccch chc cchch

Cch

Cc

C. Alel Letal

1. Alel Letal Resesif adalah alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat
menyebabkan kematian.
2. Gen G memproduksi klorofil dan gen g tidak, silangkan tanaman Gg dengan Gg carilah
perbandingan fenotipnya 75% berklorofil dan 25% tidal berklorofil, dengan perbandingan
3:1

3. Alel Letal Dominan adalah alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat
menyebabkan kematian.
4. Carilah contoh persilangannya !
Contoh adanya gen dominan letal ini terdapat pada ayam “Creeper” (ayam redep)
P Fenotipe : (ayam redep) X (ayam redep)
Genotipe : Cc Cc

Gamet : C dan c C dan c

F1

Gamet C c

C CC Cc

c Cc cc

CC = letal
Cc = redep
Cc = redep
cc = normal

Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharapkan adalah 3 : 1. Dengan


adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik (CC), maka terjadi penyimpangan
perbandingan fenotip menjadi 2 redep : 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati
dalam keadaan embrio.
LEMBAR KERJA SISWA
5

A. Tujuan :
Mengetahui penyimpangan semu hukum Mendel

B. Teori Singkat :
Hukum Mendel I menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1 pada perkawinan 1 sifat beda.
Sedangkan persilangan dengan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan fenotip
9 : 3 : 3 : 1 Mendel II.
Pada kenyataan, kebanyakan sifat diturunkan tidak dapat di analisis dengan cara mendel
yang sederhana. Misalnya persilangan monohibrid yang menghasilkan perbandingan fenotip 1 :
2 : 1 dan persilangan dihibrid yang menghasilkan perbandingan 12 : 3 : 1 , 9 : 7 , atau 15 : 1.
Semua hasil tersebut tidak sesuai dengan hukum Mendel, tetapi jika diperhatikan angka-angka
yang dihasilkan merupakan variasi dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Oleh karenanya peristiwa ini
disebut penyimpangan semu hukum Mendel.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel dapat terjadi disebabkan Oleh :

II. Interaksi Genetik


Peristiwa-peristiwa yang dapat terjadi :

A. Atavisme

1. Atavisme adalah interaksi antar gen yang menghasilkan filial atau keturunan dengan
fenotip yang berbeda dari induknya.

Ada 4 macam bentuk jengger ayam, yaitu :

 Rose R * pp
 Single rr pp
 Pea rr P*
 Walnut R * P*

2. Silangkanlah ayam rose (RRpp) dengan ayam pea (rrPP) carilah perbandingan fenotipnya !
Tunjukanlah sifat baru yang muncul itu !

P1 RRpp X rrPP
(rose) (pea)

G1 Rp rP

F1 RrPp
(walnut)

P2 RrPp X RprP
(walnut) (walnut)

G2 1. RP 1. RP
2. Rp 2. Rp
3. rP 3. rP
4. rp 4. rp
F2

RP Rp rP rp

RrPp
RRPP RRPp RrPP
RP (walnut)
(walnut) (walnut) (walnut)

RRPp RRpp RrPp Rrpp


Rp (walnut) (rose) (walnut) (rose)
RrPP RrPp rrPP rrPp
rP (walnut) (walnut) (pea) (pea)
RrPp Rrpp rrPp rrpp
rp (walnut) (rose) (pea) (single)

Perbandingan Fenotip F2 = Walnut : Rose : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1

B. Kriptomeri
1. Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya
apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini
seolah-olah tersembunyi (kriptos).

2. Persilangan bunga merah (Aabb) dengan bunga putih (aaBB) menghasilkan F1 bunga ungu (
AaBb), silangkanlah F1 sesamanya dan carilah perbandingan fenotipnya !
P1 Aabb X aaBB
(merah) (putih)

G1 Ab aB

F1 AaBb
(ungu)

F1 disilangkan sesamanya !

P2 AaBb X AaBb
(ungu) (ungu)

G2 1. AB 1. AB
2. Ab 2. Ab
3. aB 3. aB
4. ab 4. ab
F2


AB Ab aB ab

AABB AABb AaBB AaBb
AB (ungu) (ungu) (ungu) (ungu)
AABb AAbb AaBb Aabb
Ab (ungu) (merah) (ungu) (merah)
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB (ungu) (ungu) (putih) (putih)
AaBb Aabb aaBb aabb
ab (ungu) (merah) (putih) (putih)

Perbandingan Fenotip F2 = Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4

C. Epistasis dan Hipostasis

1. Gen Epistasis adalah sebuah atau sepasang alel yang menutupi atau mengalahkan
ekspresi alel lain yang bukan dalam satu gen.
2. Gen Hipostasis adalah alel dominan yang kalah atau tertutupi oleh alel lain.

3. Selesaikanlah soal di bawah ini !


Gen P menentukan warna labu putih, sedangkan gen K menentukan warna labu kuning. Gen P
akan menutupi kerja gen K. Silangkan labu putih (PPKK) dengan labu hijau (ppkk) hasil F1
silangkan sesamanya, perhatikan perbandingan fenotip F2 nya !
P = gen putih
K = gen kuning
P epistasis terhadap K
Bagan Persilangan :

P1 PPKK X ppkk
(putih) (hijau)

G1 PK pk

F1 PpKk
(putih)

F1 disilangkan sesamanya !

P2 PpKk X PpKk
(putih) (putih)

G2 1. PK 1. PK
2. Pk 2. Pk
3. pK 3. pK
4. pk 4. pk

F2

PK Pk pK pk

PPKK PPKk PpKK PpKk
PK (putih) (putih) (putih) (putih)
PPKk PPkk PpKk Ppkk
Pk (putih) (putih) (putih) (putih)
PpKK PpKk ppKK ppKk
pK (putih) (putih) (kuning) (kuning)
PpKk Ppkk ppKk ppkk
pk (putih) (putih) (kuning) (hijau)

9 labu putih P_K_


3 labu putih P_kk
3labu kuning ppK_
1 labu hijau ppkk
Perbandingan Fenotip F2 = labu putih : labu kuning : labu hijau = 12 : 3 : 1

D. Komplementer
1. Gen Komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-
sama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotipe alelnya. Jika salah satu gen tidak
ada, maka pemunculan sifat terhalang

2. Gen C menumbuhkan bahan mentah pigmen dan alelnya c tidak dapat menumbuhkan bahan
mentah pigmen . Gen P bekerja mengubah bahan mentah pigmen menjadi antosian berwarna
ungu, sedangkan alelnya p tidak dapat mengubah bahan mentah pigmen menjadi antosian
berwarna ungu. Silangan bunga putih (CCpp) dengan warna putih (ccPP) perhatikan F1 dan
silangkan F1 sesamanya, buatlah perbandingan fenotip F2 !
Bagan Persilangan :

P1 CCpp X ccPP
(bunga putih) (bunga putih)

G1 Cp cP

F1 CcPp
(bunga ungu)

P2 CcPp X CcPp
(ungu) (ungu)

G2 1. CP 1. CP
2. Cp 2. Cp
3. cP 3. cP
4. cp 4. Cp
F2

CP Cp cP cp

CCPP CCPp CcPP CcPp
CP (bunga ungu) (bunga ungu) (bunga ungu) (bunga ungu)
CCPp CCpp CcPp Ccpp
Cp (bunga ungu) (bunga putih) (bunga ungu) (bunga putih)
CcPP CcPp ccPP ccPp
cP
(bunga ungu) (bunga ungu) (bunga putih) (bunga putih)
CcPp Ccpp ccPp ccpp
cp (bunga ungu) (bunga putih) (bunga putih) (bunga putih)

9 bunga ungu C_P_


3 bunga putih C-pp
3 bunga putih ccP-
1 bunga putih ccpp
Perbandingan Fenotip F2 = bunga ungu : bunga putih = 9 : 7

E. Polimeri

1. Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi
bagian yang sama dari suatu individu.

2. Berapakah perbandingan fenotip pada F2? 15 : 1

3. Buatlah contoh persilangan Polimeri !


Persilangan gandum biji merah (M1M1M2M2) dengan gandum biji putih (m1m1m2m2).
Generasi persilangan tersebut F1 nya menghasilkan gandum merah (M1m1M2m2) tetapi tidak
semerah individu yang homozigot.
Bagan persilangan :

P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2
(merah) (putih)

G1 M1M2 m1m2

F1 M1m1M2m2
(merah)

P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2

G2 1. M1M2 1. M1M2
2. M1m2 2. M1m2
3. m1M2 3. m1M2
4. m1m2 4. m1m2
F2

M1M2 M1m2 m1M2 m1m2

M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
M1M2 (merah) (merah) (merah) (merah)
M1M1M2m2 M1M1m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2
M1m2 (merah) (merah) (merah) (merah)
M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2
m1M2 (merah) (merah) (merah) (merah)
M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 m1m1m2m2
m1m2 (merah) (merah) (merah) (putih)

Perbandingan Fenotip F2 = Merah : Putih = 15 : 1

LEMBAR KERJA SISWA


7
A. Tujuan :
Mengetahui penyimpangan semu hukum Mendel

B. Teori Singkat :
Hukum Mendel I menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1 pada perkawinan 1 sifat beda.
Sedangkan persilangan dengan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan fenotip
9 : 3 : 3 : 1 Mendel II.
Pada kenyataan, kebanyakan sifat diturunkan tidak dapat di analisis dengan cara mendel
yang sederhana. Misalnya persilangan monohibrid yang menghasilkan perbandingan fenotip 1 :
2 : 1 dan persilangan dihibrid yang menghasilkan perbandingan 12 : 3 : 1 , 9 : 7 , atau 15 : 1.
Semua hasil tersebut tidak sesuai dengan hukum Mendel, tetapi jika diperhatikan angka-angka
yang dihasilkan merupakan variasi dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Oleh karenanya peristiwa ini
disebut penyimpangan semu hukum Mendel.

III. Pautan / Lingkaged

1. Jelaskan tentang pengertian Pautan. Pautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak
pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas waktu pembelahan
meiosis.

2. Carilah jumlah gamet dari gen AaBb : AB, Ab, aB, ab, jenis gamet akan keluar seperti ini
apabila tidak terjadi pautan antar gen pada setiap lokus tetapi bila terjadi peristiwa Pautan antar
gen pada lokus yang berdekatan jumlah gamet yang terbentuk adalah AB, ab jumlah gamet
akan berkurang yang mengakibat variasi keturunan semakin sedikit.

T.H Morgan adalah penemu peristiwa pautan pada Drosopila melanogaster (lalat Buah), dimana
hasil penelitian Morgan mengatakan faktor pembawa sifat panjang sayap dan lebar abdomen
terletak pada kromosom yang sama dan diturunkan bersama – sama. Dengan kata lain terjadi
pautan antra gen yang mengatur panjang sayap dengan gen yang mengatur ukuran lebar
abdomen (dada).

Lengkapilah persilangan Morgan dibawah ini !

Gen V : sayap panjang, Dominan


Gen v : sayap pendek
Gen A : abdomen lebar, Dominan
Gen a : abdomen sempit
Gen-gen untuk ukuran sayap dan lebar abdomen terletak pada kromosom yang sama dan terjadi
tautan.

P1 VVAA X vvaa
(sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)

G1 VA va

F1 VvAa
(sayap panjang abdomen lebar)

Dilangkan F1 sesamanya :

P2 VvAa X VvAa
(sayap panjang abdomen lebar) (sayap panjang abdomen lebar)

G2 1. VA 1. VA
2. va 2. va
F2

VA va

VA VVAA VvAa
(sayap panjang abdomen (sayap panjang abdomen
lebar) lebar)

VvAa vvaa
va (sayap panjang abdomen (sayap pendek abdomen
lebar) sempit)

Perbandingan Fenotip adalah :


sayap panjang abdomen lebar : sayap pendek abdomen sempit = 3 : 1

3. Untuk memastikan dugaanya Thomas Hunt Morgan melakukan testcross pada F1,
lengkapilah testcroos dibawah ini !

P AaVv X aavv
( sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)

G - AV - av

- av

F1
AV av

AaVv aavv
av (sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)

4. Cobalah kamu buat persilangan tanpa peristiwa pautan pada persilangan yang sama ,
bagaimanakah jumlah anakan pada F2 dan perbandingan Fenotipnya ? lakukanlah Tescross !
adakah perbedaan jelaskan !
P1 VVAA X vvaa
(sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)

G1 VA va

F1 VvAa
(sayap panjang abdomen lebar)
Dilangkan F1 sesamanya :

P2 VvAa X VvAa
(sayap panjang abdomen lebar) (sayap panjang abdomen lebar)

G2 1. VA 1. VA
2. Va 2. Va
3. vA 3. vA
4. va 4. va

F2

VA Va vA va

VVAA VVAa VvAA VvAa
VA
(panjang,lebar) (panjang,lebar) (panjang,lebar) (panjang,lebar)
VVaa
VVAa VvAa Vvaa
Va (panjang,sempit
(panjang,lebar) (panjang,lebar) (panjang,sempit)
)
VvAA VvAa vvAA vvAa
vA
(panjang,lebar) (panjang,lebar) (pendek,lebar) (pendek,lebar)
Vvaa
VvAa vvAa vvaa
va (panjang,sempit
(panjang,lebar) (pendek,lebar) (pendek,sempit)
)

Dari persilangan pada F2 didapatkan :

* Perbandingan Fenotip =
Panjang,lebar : panjang,sempit : pendek,lebar : pendek,sempit = 9 : 3 : 3 : 1

Testcross
P AaVv X aavv
( sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)

G - AV - av

- av

F1
AV av

AaVv aavv
av (sayap panjang abdomen lebar) (sayap pendek (vestigial) abdomen sempit)
IV. Pindah Silang
Perhatikan bagan dibawah ini !

Dari bagan diatas dapat disimpulkan :

1. Pindah Silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom
lainnya yang homolog, ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya).

2. Peristiwa Pindah Silang ini terjadi pada pembelahan meiosis.

Susunan gen yang diperoleh pada akhir miosis 1 adalah PPQq dan ppQq akan terbentuk 4 macam
gamet pada akhir miosis, yaitu :

- PQ kompinasi parental

- Pq kompinasi rekombinan

- pQ kompinasi rekombinan

- pq. kompinasi parental

3. Apakah yang dimaksud kompinasi parental ?


Kombinasi parental adalah jumlah keturunan yang bergenotip sama dengan induknya.

4. Apakah yang dimaksud kompinasi rekombinan ?


Kombinasi rekombinan adalah jumlah keturunan yang bergenotip kombinasi dari kedua
induknya.

Nilai Pindah silang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

jumlah tipe rekombinan


Nps = -------------------------------- x 100 %
jumlah tipe parental

Bila Nps > 50 % , terjadi pautan


Bila Nps < 50 % , terjadi pindah silang

5. Kerjakanlah soal dibawah ini !


Pada lalat buah terdapat gen pembawa sifat :
G = badan warna kelabu
g = badan warna hitam
L = sayap panjang
l = sayap pendek

Hasil uji silang lalat kelabu sayap panjang (heterozigot) dengan lalat badan hitam sayap pendek
didapatkan keterunan sebagai berikut :
- badan kelabu sayap panjang 96 ekor
- badan hitam sayap pendek 94 ekor
- badan kelabu sayap pendek 18 ekor
- badan hitam sayap panjang 20 ekor
Berapakah nilai pindah silang pada peristiwa tersebut ?
jumlah tipe rekombian
Nps = x 100%
jumlah tipe parental

96+94
Nps = x 100%
228
190
Nps = x 100% = 83%
228

V. Gagal Berpisah (Nondisjunction)


1. Gagal Berpisah adalah peristiwa gagalnya pemisahan kromosom ke arah kutub yang
berlawanan saat pembelahan sel.
2. Gagal berpisah menyebabkan individu akan mengalami aneuploidi, jelaskanlah apa yang
dimaksud aneuploidi itu! Aneuploidi adalah suatu kondisi di mana sel memiliki jumlah
kromosom yang salah (abnormal) misalnya sel manusia yang memiliki 45 atau 47 kromosom,
bukan 46 biasa. Aneuploidi merupakan penyebab umum keguguran, terutama pada awal
kehamilan.

3. Gagal berpisah dapat menyebabkan kelainan – kelainan sebagai berikut :


- Sindrom down
- Sindrom klinefelter
- Sindrom turner
Jelaskanlah kelainan – kelainan tersebut !
- Sindrom down
 Akibat gagal berpisah pada kromosom nomor 21 saat pembentukan gamet
 Jumlah kromosom penderita -> 47 XX atau 47 XY
 Ciri-ciri penderita Sindrom down :
- Bentuk wajah mongoloid
- Ukuran kepala kecil
- Leher pendek
- Perkembangan otak lambat yang mengakibatkan kemampuan berpikir rendah
- Keterbelakangan mental

- Sindrom klinefelter
 Terjadi akibat ovum atau sperma kelebihan satu kromosom X
 Jumlah kromosom penderita -> 47 XXY
 Ciri-ciri penderita Sindrom Klinefelter :
- Penderita berjenis kelamin laki-laki
- Mengalami perkembangan ciri sekunder wanita seperti perkembangan payudara
- Steril (infertil)

- Sindrom turner
 Terjadi akibat ovum atau sperma tidak memiliki kromosom X
 Jumlah kromosom penderita -> 45 XO
 Ciri-ciri penderita Sindrom Turner
- Penderita berjenis kelamin wanita
- Ciri sekunder wanita yang tidak berkembang
- Tubuh pendek

Anda mungkin juga menyukai