Anda di halaman 1dari 3

Dibentuk pada 27 Januari

1930 di Jakarta Faktor dibentuknya:


FRAKSI 1.

2.
Sikap pemerintah kolonial Belanda terhadap organisasi politik
diluar Volksraad
Perlakuan sama yang ditunjukkan oleh Belanda terhadap

NASIONAL 3.
organisasi kooperatif dan nonkooperatif
Pembentukan Vaderlandsche Club (VC) pada tahun 1929

Tujuan jalan:
a. Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan
b. Berusaha mengahapuskan perbedaan-perbedaan politik,
ekonomi dan intelektual
c. Mengusahakan kedua hal tersebut dengan cara-cara
yang tidak bertentangan dengan hukum

Muhammad Husni Thamrin


Seperti yang diusulkan oleh Gubernur Jendral de
Menolak penguatan Jonge. Namun ditolak oleh Fraksi Nasional karena
sistem pertahanan membutuhkan biaya yang besar, sedangkan
wilayah Indonesia kondisi keuangan saat itu sedang mengalami
krisis (malaise).

Masalah yang paling disorot adalah peraturan sekolah Memperhatikan


liar (wilde schoolen ordonnantie), yang dapat menghambat pendidikan di
kemajuan pendidikan pribumi. Sehingga anggota Fraksi
Nasional dalam sidang Volksraad menutut pemerintah
Indonesia
Belanda untuk mencabut peraturan tersebut.

Pada tahun 1939 terjadi perbedaan pendapat antara


Muh.Yamin dan Muh.Husni Thamrin.
Mengalami
Yamin mengusulkan:
perpecahan ●Agar anggota Volksraad
menyusun rencana baru Sedangkan Thamrin dan
yang lebih modern beberapa anggota lain
●Menyusun program yang seperti Mukhtar dan
mengakomodasi seluruh Lapian menentang usul
rakyat Indonesia, bukan tersebut
hanya Jawa saja
Terbentuk GNI dan Frani
Untuk menyaingi Fraksi Nasional, Muh.Yamin membentuk
Golongan Nasional Indonesia (GNI). GNI mewakili seluruh
golongan rakyat dan bersifat provinsialistis.
Dengan anggota antara lain: Muh.Yamin, Soangkupon,
Abdul Rasjid, dan Tajuddin Noor yang berasal dari luar Jawa

Muhammad Yamin

Pada tahun 1941, GNI dan Fraksi Nasional bergabung


menjadi Fraksi Nasional Indonesia (Frani) yang bertujuan
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai