Anda di halaman 1dari 11

Tugas Pendidikan Agama Islam

Akhlak dalam Pandangan Islam

Oleh

Dosen Pengampu :

Mohamad Akbar, S.pd.I, M.Si

Kelompok :4

Anggota :

Miftah Muthmainnah G70122001

Nur Fitri G70122027

Andi Zaskiah Amanda G70122047

Kelas : MKDU 12

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Tadulako

Palu

2022
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang, banyak umat muslim yang memiliki sikap yang
kurang baik atau sikap buruk. Sikap yang kurang baik ini, paling sering
dilakukan oleh para remaja. Terkadang mereka bersikap tidak baik terhadap
guru, kakak, nenek, guru, dan orang-orang yang lebih tua lainnya serta
terkadang terhadap teman sebaya mereka sendiri. Beberapa contoh sikap yang
kurang baik dilakukan oleh para remaja di antaranya seperti membentak dan
mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat orang tua sakit hati, mengejek
teman dengan kata-kata yang tidak baik dikeluarkan dari mulut seorang remaja,
dan masih banyak lagi. Hal-hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan
seperti kurangnya pengajaran dari orang tua, dan kurangnya kesadaran dalam
bertindak dari anak itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, anak-anak remaja perlu diajarkan segala hal


tentang akhlak, mulai dari apa itu akhlak, pentingnya berakhlak, hingga manfaat
dari berakhlak itu sendiri. Dengan mempelajari akhlak, tentunya anak-anak
remaja diharapkan bisa lebih bijak dalam bersikap dan mengurangi perilaku
buruk. Khususnya seorang muslim sangat diharapkan memiliki akhlak agar
selamat di dunia dan akhirat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang adalah sebagai
berikut:
a. Apa pengertian akhlak dalam pandangan Islam?
b. Apa saja sumber akhlak?
c. Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlak?
d. Mengapa akhlak itu penting?
e. Apa manfaat dari berakhlak?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian dari akhlak menurut pandangan islam
b. Untuk mengetahui sumber-sumber dari akhlak
c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja pembentuk akhlak
d. Untuk mengetahui pentingnya akhlak
e. Untuk mengetahui manfaat dari berakhlak
Bab II
Pembahasan

2.1 Pengertian Akhlak dalam pandangan Islam

Menurut bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu, khuluqun yang
memiliki arti bahwa budi pekerti, perilaku, perangai, dan tabi’at. Sedangkan
secara istilah, akhlak memiliki makna yaitu sifat yang terdapat pada jiwa dan
kepribadian seseorang sehingga nantinya akan memunculkan perilaku yang
spontan, mudah, tanpa membutuhkan pertimbangan 1
Akhlak itu sendiri memiliki banyak pengertian dan perspektif yang berbeda-
beda Menurut masing-masing para ahli, di antaranya sebagai berikut :
1) Menurut Imam Al-Ghazali, Akhlak merupakan sifat yang terdapat dalam
diri seorang manusia yang dapat menumbuhkan perbuatan-perbuatan yang
dengan mudah dilakukan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran
panjang.2

2) Menurut Al-Abrasyi, pendidikan akhlak adalah jiwa dari pendidikan Islam.


Tujuan dari proses pendidikan Islam adalah memaksimalkan usaha untuk
mencapai suatu akhlak yang sempurna3

3) Menurut Ibnu Miskawaih, Akhlak adalah suatu sifat yang terdapat dalam
diri seseorang yang dapat mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 4Tahzib al-Akhlak wa
Tathhit al-A’raq, (Mesir: Al- Mathba’ah al-Mishriyyah, 1934), hlm. 40.

1
Adjat Sudrajat dkk. Din Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,
(Yogyakarta: UNY Press, 2008), 88.
2
Imam Al-Ghazali, Ihya ‘Ulum al-Din, Jilid III, (Beirut:Dar al-Fikr, t.t). hlm. 56
3
M. Athiyah Al-Abrasyi, Tarbiyah al-Islamiyah wa Falsafatuh, (Kairo: Isal Babiyul Hilbi wa
Syirkah, 1969), hlm. 10)
4
Menurut Ibnu Maskawaih, Tahzib al-Akhlak wa Tathhit al-A’raq, (Mesir: Al- Mathba’ah al-
Mishriyyah, 1934), hlm. 40.
Akhlak dalam Islam merupakan suatu perilaku terpuji yang diajarkan oleh
Rasulullah dan berasal dari Allah SWT. Akhlak menjadi penentu bagi umat
Muslim dalam berperilaku baik atau buruk dalam lingkungannya. Akhlak
sangat berhubungan dengan apa yang dialami manusia baik dengan pencipta
dan apa yang diciptakan. Allah SWT mengutus Rasulullah untuk
menyempurnakan dam memperbaiki akhlak umat Muslim agar.

2.2 Sumber Akhlak

Sumber akhlak berasal dari al-Qur'an dan al-Hadits, bukan sekedar akal
pikiran dan pandangan masyarakat, seperti konsep etika dan moral. Dalam
konsep akhlak, segala sesuatu dinilai baik-buruk, terpuji-tercela. Etika lebih
berbicara tentang ilmu yang bersumber pada adat istiadat. Sedangkan moral
adalah nilai dan akhlak seperti perangai yang bersumber pada Alquran dan
sunnah.

1. Al Quran

Sumber utama akhlak dalam Islam adalah Al-Quran karena menunjukkan jalan
terbaik dalam berakhlak.

Allah ta’ala berfirman :

َ ‫إِن َٰ َهذَا ا ْلقُ ْرآنَ يَ ْهدِي لِلتِي ه‬


‫ِي أ َ ْق َو ُم‬

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih


lurus, (QS. Al-Israa’ : 9)

Bahkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pun menilai dirinya sendiri


dengan Al-Quran. Oleh karena itu akhlak dari Aisyah Ra. adalah akhlak Al-
Quran.

2. As-Sunnah

As-Sunnah merupakan sumber sunnah Nabi Muhammad SAW karena beliau


adalah manusia terbaik yang paling patut dijadikan sebagai teladan dalam
berakhlak.

Allah subhanahu wata’ala berfirman :


َ ‫لقَدْ َكانَ لَكُ ْم فِي َرسُو ِل ّللاِ أُس َْوة َح‬
ً ‫سنَة ِلِّ َمن َكانَ يَ ْر ُجو ّللاَ َوا ْليَ ْو َم ْاْلخِ َر َوذَك ََر ّللاَ َكث‬
‫ِيرا‬

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzaab : 21)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

َ ‫ِإن َما بُ ِعثْتُ ِِلُت َ ِّم َِم‬


ِ ‫صا ِل َح ْاِل َ ْخ ََل‬
‫ق‬

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.


(HR. Ahmad : 8952)

2.3 Faktor Pembentuk Akhlak


Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang amat
popular. Pertama aliran nativisme. Kedua, aliran empeirisme, dan ketiga aliran
konvergensi. 5

Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap


pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang
bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain.

Menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap


pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial,
termasuk pendidikan dan pembinaan yang diberikan.
Selanjutnya pada aliran konvergensi berpendapat pembentukan akhlak
dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar
yaitu pendidikan dan pembinaan yang dimuat secara khusus, atau melalui
interaksi dalam lingkungan sosial. Aliran yang ketiga ini tampak sesuai dengan
ajaran Islam. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak
pada anak ada dua, yaitu dari dalam merupakan potensi fisik, intelektual dan
hati (rohaniah) yang dibawa anak sejak lahir, dan faktor dari luar yang dalam
hal ini adalah kedua orang tua dirumah, guru disekolah, dan tokoh-tokoh serta
pemimpin dimasyarakat. Melalui kerja sama yang baik antara tiga lembaga
pendidikan tersebut, maka aspek kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan),

5
20 Padli Rahman, Akhlak Tasawuf Memahami Dunia Esoteris Islam (Malang: Setara Pess,
2009), 47.
dan psikomotorik (pengalaman) ajaran yang diajarkan akan terbentuk pada diri
anak.

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat membentuk akhlak setiap


manusia, yaitu:

a. Faktor Pembawaan Naluriyah


Sebagai makhluk bilologis, faktor bawaan sejak lahir yang menjadi pendorong
perbuatan setiap manusia. faktor itu disebut dengan naluri atau tabiat.

b. Faktor Sifat-sifat Keturunan (Al Waritoh)


Sifat-sifat keturunan adalah sifat-sifat yang diwariskan oleh orang tua kepada
keturunannya (anak dan cucu).

2.4 Pentingnya Akhlak


Dalam islam akhlak adalah kedudukan yang paling tinggi karena dalam
islam juga telah diatur sedemikian rupa tentang larangan dan adab bahkan
akhlak bagaimana dengan prilaku kita terhadap orang lain seperti apa kita
menghargaii mereka. Sedemikian pentingnya akhlak, sebab orang yang
beradab dan berakhlak mulia jika mempunyai ilmu akan mudah untuk
mengamalkan dan tidak sombong dengan ilmunya. Hal tersebut telah lama
dijelas kan dalam hadits bahkan firman-firman Allah dalam Al-quran. Contoh
terbaik dalam masalah akhlak yang bisa dijadikan teladan tentu saja adalah Nabi
Muhammad SAW. Beliaulah makhluk dengan akhlak terbaik yang harus kita
teladani dalam kehidupan sehari-hari. Banyak dalil-dalil yang menjelaskan
akan ketinggian dan kesempurnaan ahklak Nabi Muhammad SAW, baik ayat-
ayat Al Quran maupun dalam hadist.

a. Dalil yang menjelaskan tentang akhlak

• Dalil tentang Akhlak dan Aqidah

‫ا ت َعْ ب ُد ُو َن إ ِ ّل الل ـ ه َ َو ب ِ الْ َو الِ د َيْ ِن إ ِ ْح سَ ا ن ً ا َو ذِي الْ ق ُ ْر ب َ َٰى َو الْ ي َ ت َا َم َٰى َو الْ َم سَ ا ِك ي ِن َو ق ُ ول ُ وا‬
‫س ًن‬ ْ ‫اس ُح‬ ِ ‫لِلن‬

Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat


baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-
orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,” (QS
Al-Baqarah: 83)
• Dalil Tentang Akhlak dan Tawakal

‫ض َٰل َ ل ُّم ب ِ ين‬


َ ‫ق ُ ْل ه َُو ٱلر ْح َٰ َم ُن َء ا َم ن ا ب ِ ِهۦ َو عَ ل َ يْ ِه ت ََو ك لْ ن َا ف َ سَ ت َعْ ل َ ُم و َن َم ْن ه َُو ف ِى‬
Artinya: “Katakanlah: ‘Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami
beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak
kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan
yang nyata,” (QS Al-Mulk: 29).

• Dalil tentang Akhlak dan Sabar

‫وا ب ِ ٱلص ب ِْر َو ٱلص ل َ َٰو ة ِ ۚ َو إ ِ ن هَ ا ل َ كَ ب ِ ي َر ة إ ِ ّل عَ ل َى ٱلْ َٰ َخ ِش ِع ي َن‬


۟ ُ ‫س ت َ ِع ي ن‬
ْ ‫َو ٱ‬

Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan


sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu,” (QS Al-Baqarah: 45).

• Dalil tentang Akhlak Bersyukur

۟ ‫ش ك ُ ُر‬
‫وا لِى َو َّل ت َ ْك ف ُ ُر و ِن‬ ْ ‫ِى أ َذ ْ ك ُ ْر ك ُ ْم َو ٱ‬
ٓ ‫ف َ ٱذ ْ ك ُ ُر و ن‬

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat


(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku,” (QS Al-Baqarah: 152).

• Dalil tentang Akhlak dan Ikhlas

ِ ‫س ِط َو أ َق ِي ُم وا ُو ُج و هَ ك ُ ْم ِع نْ د َ ك ُ ِّ ِل َم س ِْج د َو اد ْ ع ُو ه ُ ُم ْخ ل‬
‫ِص ي َن ل َ ه ُ ال ِد ِّ ي َن كَ َم ا‬ ْ ِ‫ق ُ ْل أ َ َم َر َر ب ِّ ِي ب ِ الْ ق‬
‫ب َد َأ َك ُ ْم ت َع ُ ود ُو َن‬

Artinya: Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil.


Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan
sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya
kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana
kamu diciptakan semula’,” (QS Al-A’raf: 29).
• Dalil tentang Akhlak dalam Perkataan

‫س نًا‬ ِ ‫َو ق ُ ول ُ وا لِلن‬


ْ ‫اس ُح‬

Artinya: “…Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada


manusia,” (QS Al-Baqarah: 83).

• Dalil tentang Akhlak dalam Berdebat

‫ِي أ َ ْح سَ ُن إ ِ ّل ال ِذ ي َن ظَ ل َ ُم وا ِم نْ ُه ْم‬
َ ‫َو ّل ت ُ َج ا ِد ل ُ وا أ َهْ َل الْ ِك ت َا بِ إ ِ ّل ب ِ ال ت ِي ه‬

Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab,


melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang -
orang zalim di antara mereka,” (QS Al-Ankabut: 46).

b. Hadits tentang akhlak

ُ‫ق‬ َ ‫ح اْأل َ ْخ‬


ِ ‫ال‬ َُ ‫ ِإنَّ َما بُ ِعثْتُُُِألُت َ ِ ِّم َُم صَا ِل‬.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. (HR.
Ahmad)

‫اإلسَلم ا ْل َح َيا ُء‬


َ ‫ ِإن ِلكُ ِِّل ِدي ِْن ُخلُقًا َو ُخلُ ُق‬: " -‫صلى للا عليه وسلم‬- ‫للا‬
ِ ‫قال رسو ُل‬
Dari Anas -semoga Allah meridhoinya- dia berkata : Nabi -shalallahu 'alaihi
wa sallam- bersabda : "Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan
akhlak Islami adalah rasa malu." (HR. Ibnu Majah)

‫سنَكُ ْم أ َ ْخَلَ ًق‬


َ ‫اركُ ْم أ َ ْح‬
ِ ‫إن مِ ْن خِ َي‬
Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.
(HR. Ahmad)

َ ْ‫سل َم أ َ ْك َم ُل ا ْل ُمؤْ ِمنِينَ إِي َمانًا أَح‬


‫سنُ ُه ْم ُخلُقًا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ قَا َل قَا َل َرسُو ُل ّللا‬
َ ُ‫صلى ّللا‬ َ
ً ُ ُ
‫سائِ ِه ْم خلقا (الترمذى‬ ُ
َ ِ‫ارك ْم ِلن‬ ُ
ُ َ‫ارك ْم خِ ي‬
ُ َ‫َوخِ ي‬
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang
memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik
akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. Tirmidzi)
2.5 Manfaat akhlak
Nah tadi kita mempelajari tentang pentingnya akhlak kita juga telah
mengetahui tentang dalil-dalil yang menjelaskan tentang akhlak untuk
mempukuat kita juga telah mengetahui hadits-hadits yang berisi tentang akhlak
juga.selanjutnya mari kita mempelajari tentang manfaat akhlak apa aja ini yang
bisa kita dapatkan jika kita telah berakhlak baik kepada orang lain. Bagi
seseorang yang memiliki sikap tersebut maka dapat mendatangkan manfaat bagi
kehidupan sehari-hari maupun di akhirat nanti
Berikut adalah manfaat yang kita dapatkan jika kita berakhlak yang baik dengan
sesuai ketentuan dari Allah swt
1. Mudah mempelajari ilmu lain
2. Termasuk dalam kelompok mukmin yang baik
3. Mengikuti perintah Allah
4. Jalan menuju surga
5. Mendapat kemudahan dalam kesusahan
6. Diterimanya amalan
7. Mendapat keuntungan di akhir
8. Disukai Allah
9. Termasuk orang yang beruntung
10. Mendapat pahala tanpa batas
Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yaitu khuluqum yang
berarti budi pekerti. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah sifat yang
terdapat pada jiwa seseorang. Para ahli yang mengungkapkan pendapatnya
tentang akhlak di antaranya adalah Imam Al-Ghazali, Al-Abrasyi, Ibnu
Miskawaih, Ibrahim anis, Ibrahim Karim Zainuddin, dan lain-lain. Akhlak
bersumber dari Al-Qur’an yang merupakan penunjuk jalan terbaik dalam
berakhlak. Selain itu, terdapat pula As-Sunnah yang merupakan sumber sunnah
nabi Muhammad SAW.

Adapun tiga aliran faktor pembentuk akhlak yaitu nativisme, empirisme,


dan konvergensi. Selain itu faktor pembentuk akhlak bisa dari pembawaan
naluriyah maupun sifat sifat keturunan. Terlebih lagi akhlak itu sangat penting
karena memiliki banyak manfaat dan sangat dibutuhkan contohnya dalam
menuntut ilmu. Serta sudah banyak dalil dan hadist yang membahas tentang
akhlak.
Referensi
Lubis, A. S. (2012). Konsep Akhlak dalam Pemikiran al-Ghazali. Konsep Akhlak dalam
Pemikiran al-Ghazali, 120.
Makbuloh, D. (2011). Pendidikan Agama IIslam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Warasto, H. N. (2018). PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA. PEMBENTUKAN
AKHLAK SISWA (Studi Kasus Sekolah Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy,
Cengkareng), 65-86.

Anda mungkin juga menyukai