Anda di halaman 1dari 21

BUNGA

Kelompok 7

1. Jalia Pesharani Rambu Wasak Lodang


( 1906050059 )
2.Chiky Lorens Bangngu Lomi
(2106050051)
3.Jeklin Juliana Nalenan
(1806050161)
Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae
dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk
vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk keperluan
itu.
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat
yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian
dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum).
Beberapa peneliti menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan
langsung dari helaian daun
Organ bunga
Bunga mempunyai 4 macam organ yaitu:
 Sepala; letaknya paling luar yang secara bersama menyusun kaliks
(kelopak bunga) umumnya berwarna hijau dan letaknya paling bawah
 Korola (mahkota bunga); letaknya tepat di atas reseptakulum di sebelah
dalam sepala dan terdiri dari petala yang umumnya berwarna. Sepala
dan korola bersama-sama membentuk periantum (perhiasan bunga)
 Stamen (benang sari); letaknya sebelah luar dan membentuk androesium.
 Karpela (daun buah); letaknya sebelah dalam dan membentuk Ginoesium
Histologi Sepala dan Petala
 Primordia organ bunga dimulai dari pembelahan secara antiklinal dalam
lapisan sel paling luar,
 Kemudian dilapisan kedua terjadi pembelahan periklinal atau
pembelahan miring.
 Pada beberapa tumbuhan sepala dan petala dibentuk pada pembelahan
periklinal dalam lapisan kedua dan ketiga.

 Struktur luar sepala dan petala dapat dibedakan yaitu; apabila berwarna hijau disebut
sepala dan yang berwarna bukan hijau disebut petala
 Petala pada umumnya mempunyai struktur dalam yang mirip dengan helaian daun,
yaitu tulang daun dan mesofil berkembang dengan baik, memiliki jaringan pelisade,
epidermis tidak mempunyai papila, dan mempunyai banyak stomata.
Stamen (Benang Sari)
 Benang sari merupakan suatu metamorfosis daun, yang bentuk dan
fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.
 Bahwasannya benang sari merupakan metamorfosis daun masih dapat
terlihat dengan nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu, misalnya
pada bunga tasbih (canna indica L.)

Pada Benang sari dapat dibedakan 3 bagian berikut:


• Tangkai sari (filamentum)
• Kepala sari (anthera)
• Penghubung ruang sari (connectivum)

Putik (pistillum) terdiri dari


• Bakal buah (Ovarium)
• Bakal biji (Ovulum)
• Tangkai kepala putik (Stylus)
• Kepala putik (Stigma)
Karpela
 Menurut teori telome, tumbuhan pembuluh yang paling primitif seluruhnya dibangun dari
sistem telome. Telome adalah bagian paling akhir dari sumbu yang bercabang- cabang
dikotomi yang menyangga sporangium (disebut telome fertil) atau tidak menyangga
sporangium (disebut telome steril)
 Menurut Wilson (1942). Karpela seperti stamen, berkembang dari telome fertil, yaitu
telome yang membawa sporagium berlekatan membentuk organ daun yang membawa
ovulum pada bagian tepinya.
 Teori gonofil oleh Melville (1967) mengatakan bahwa ovarium terdiri atas daun steril dan
cabang pembawa ovulum yang biasanya epifil daun. Setiap daun bersama dengan cabang
fertil dianggap sebagai suatu unit yang disebut gonofil sebagai pengganti karpela.
 Teori/konsep lain adalah konsep sui generis, yaitu stamen dan karpela tidak homolog
dengan daun.
 Menurut penafsiran klasik, karpela merupakan turunan dari daun fertil yang membawa
ovulum pada bagian tepinya. Bagian tepi kemudian berinvolusi dan bergabung di
antaranya atau dengan bagian tepi karpela lainnya.
Histologi
 Karpela
Pada waktu anthesis, yaitu terjadinya pemasakan anthera dan ovulum, hanya sedikit yang
dapat di amati pada dindng ovulum.
 Dinding ovarium terdiri atas jaringan parenkim dan pembuluh yang di tutupi epidermis yang
ada kutikulanya.
 Stigma kebanyakan tumbuhan mengeluarkan cairan yang terdiri atas minyak, gula, dan asam
amino.
 Antara jaringan stigma dan ovarium terdapat jaringan khusus, tempat pematangan butir serbuk
sari yang berkecambah. Jaringan ini memberi makanan pada buluh serbuk sari untuk tumbuh
selama melalui stilus ke ovarium. Jaringan ini di sebut jaringan transmiting (pemindah).
 Stilus kosong dari ginoesium sinkarpi terdiri atas saluran tunggal atau beberapa saluran yang
jumlahnya sama dengan jumlah kerpela. Stilus mungkin kosong atau padat, tergantung pada
tingkat penutupan perlekatan.
 Pada stilus kosong butir serbuk sari berkecambah membentuk pembuluh antara papila
jaringan pemindah.
Ovulu
 mnuselus yang dikelilingi oleh satu atau dua integumendan menempel
Ovulum terdiri atas
pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut dengan funikulus.
 Pada ujung ovulum yang bebas terdapat celah kecil yang disebut mikropil. Daerah tempat
integumen berlekatan dengan funikulus disebut kalaza. Sel nuselus biasanya terdapat di
bawah lapisan paling luar pada ujung mikropil, dan disebut sel induk megaspora. Karena
itu, nuselus dianggap sebagai megasporangium.

Ovulum dibedakan menjadi 2 tipe utama yaitu;


oAtropus, apabila ujung nuselus pada garis lurus dan bersambungan dengan funikulus
oAnatropus, apabila ujung nuselus diarahkan kebelakang menuju dasar funikulus
Megasporogenesis
Megasporogenesis adalah suatu proses yang berlangsung di dalam
bagian betina dari suatu bunga yang disebut bakal buah atau ovarium dan
menghasilkan kandung lembaga
Gamet Jantan
Gamet jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari
tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari
mencapai organ betina,dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap
tersebut biasanya 12-24 jam.

Pertumbuhan buluh serbuk sari (Lycopersicum peruvianum) dibedakan 4 daerah yaitu;


1. Daerah pertumbuhan ujung membesar dan berisi sejumlah gelembung golgi besar dan
kecil, dan hanya mempunyai dinding pektoselulosa.
2. Daerah dibawah ujung ada 2 lapisan :
- Luar : pektoselulos
- Dalam : kalosa tipis
3. Daerah inti berisi inti vegetatif dan generatif.
4. Daerah pembentukan sumbat kalosa banyak terdapat vakuola besar dan dinding kalosa
sangat tebal
Gametofit
 betina
Pertumbuhan serbuk Lilium ditemukan terbatas pada daerah 3-5µ dari ujung
buluh serbuk
 Sitoplasma bagian buluh tidak tumbuh, berisi banyak mitokondria, amiloplas,
badan golgi, retikulum endoplasma, badan lemak, dan vesikel.
 Beberapa vesikel berasal dari badan golgi yang memberi kontribusi pada
pembentukan plasmalema dan dinding bulu serbuk.
 Analisis sitokimia menunjukkan bahwa ujung buluh serbuk kaya akan RNA,
protein dan karbohidrat.
 Megaspora yang hidup akan membesar dan mengalami tiga kali pembelahan
mitosis berurutan, sehingga kantong embrio berisi gametofit betina dengan 8
inti membesar.
Bakal buah
Bakal biji
Sel induk megaspora

inti polar meiosis


4 megaspora

sel telur
3 megaspora mati
pembelahan sitoplasma,
hasilnya: 7 sel, 8 inti 1 megaspora
(gametofit betina) mitosis 3 mitosis 2 mitosis 1
berkembang

Perbentukan Gametofit Betina


Kantong embrio Angiospermae terbagi menjadi tiga tipe
yaitu:
1. Kantong Embrio Monospora
2. Kantong Embrio Bispora
3. Kantong Embrio Tetraspora
Pembentukan Endosperm
dan Embrio
Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau
pembuahan yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan.

 Fertilisasi dapat terjadi jika:


a. Butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis yang sama.
b. Butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan
masak, siap untuk fertisasi.
Pembuahan
 Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada
stigma. Di dalam buluh serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus
stilus dan mencapai ovulum.
 Pada kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam
ovulum melalui mikropil.
 Pada beberapa tumbuhan buluh serbuk sari memantak melalui khalaza,
dan disebut khalazogami.
Pembuahan
Ganda
Pada Angiospermae terjadi pembuahan ganda, yaitu terjadi dua macam
peleburan:
 Satu dari gamet jantan melebur dengan sel telur, peleburan gamet jantan
dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio.
 Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunder. Peleburan gamet
jantan yang lain dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
endosperm
Perkembangan Endosperm

Endosperm berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang


dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan dua inti kutub
atau dengan inti sekunder.
Perkembangan Embrio
• Setelah feretilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot
mengalami dorman selama periode tertentu.
•Pada saat yang sama, vakuola besar yang terdapat dalam
telur menghilang dan sitoplasma menjadi homogen.
•Zigot membelah setelah pembelahan inti endosperm.
Variasi struktur suspensor

Pada kebanyakan tumbuhan, fungsi suspensor hanya untuk mendorong


embrio kedalam endosperm.
Namun pada beberapa tumbuhan, suspensor dapat berkembang menjadi
haustoria yang besar.
Haustoria ini mengadakan pematangan antara sel endosperm dan sel-sel
tertentu disekitar endosperm
Kelenjar Madu
Kelenjar madu merupakan bagian yang penting pada bunga, karena
madu yang dihasilkan dapat menarik binatang (serangga) yang sangat
penting untuk proses penyerbukan

Berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi;


 Kelenjar madu yang merupakan suatu bagian khusus (alat
tambahan) pada bunga.
 Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu bagian bunga yang
telah mengalami metamorfosis dan telah berubah pula tugasnya.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai