Anda di halaman 1dari 26

Cycas rumphii

Kelompok 3
z
Fikri Syahir Robi 170341615037
Muhammad Karrel 170341615064
Bella Ayu 170341615026
Titania Arenda 170341615044
Witia Ardipeni 170341615073
Zemira Shine 170341615081
z
z
Alat reproduksi

 Sporofil tersusun dalam strobilus berumah dua (dalam


satu strobilus terdapat 1 alat kelamin). Strobilus jantan
sangat besar, tersusun oleh sporofil-sporofil berbentuk
sisik, dan banyak mikrosporangium. Pada strobilus
betina (megasporofil), sporofil berupa sisik dengan 2
bakal biji.

 serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari unjung


yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun
dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina
tumbuh dari sela-sela ketiak daun
z
Gambar megasporofil
z
Gambar penampang bujur bakal biji
Gambar mikrosporofil, mikrosporangium
z
dan spora
z

GAMETOGENESIS
z
Gametogenesis Jantan

 Mikrospora berasal dari sel induk mikrospora (2n). Mikrosporosit ini


akan mengalami pembelahan meiosis mebentuk tetrad-mikrospora.
Tetrad-mikrospora ini akan saling memisah menjadi 4 mikrospora
(n) merupakan awal dari gametofit. Mikrospora yang sudah
terbentu akan mengalami pematangan.
z

 Setelah jeda sekitar 4 bulan, akan terjadi perkembangan


gametofit jantan pasca-penyerbukan. Pecah exine dan intine
akan tumbuh dalam bentuk tabung buluh serbuk.
Dalam tabung serbuk sari, sel generatif membelah menjadi sel
batang dan sel tubuh. Akhirnya, sel tubuh membelah menjadi
dua gamet jantan atau antherozoids.
z
Gametogenesis Betina

 Di dalam nucellus, terdapat satu sel yang disebut sebagi sel


induk megaspora. Sel induk megaspora akan mengalami
pembelahan reduksi (meiosis) untuk membentuk tetrad linear
yang terdiri dari empat megaspora haploid yang saling menyatu.
z

 Pada gametofit betina terdapat 2-8 archegonia yang


berkembang. Kemudian semua leher archegonia akan terbuka
ke dalam sebuah ruang archegonial dibentuk oleh depresi pada
gametofit betina. Setiap arkegonium akan berkembang dari sel
superfisial tunggal yang disebut archegonial inisial
z

SPOROGENESIS
z

1. Mikrospora (2n) mengalami pembelahan meiosis oleh sporosit


mebentuk tetrad-mikrospora. Tetrad-mikrospora ini akan saling
memisah menjadi 4 mikrospora (n)

2. Mikrospora akan mengalami pematangan di dalam


mirosporangium

3. Setiap mikrospora akan membelah secara asimetris menjadi 2-


sel yaitu sel protalial, berukuran lebih kecil dan sel antheridial,
yang berukuran lebih besar
z

4. Sel antheridial membelah menjadi dua yaitu sel generatif yang


lebih kecil dan berada di dekat sel prothallial dan sel tabung
yang berukuran lebih besar.

5. Mikrospora sudah siap untuk melakukan penyerbukan dengan


memiliki 3 bagian yaitu sel tabung, sel generatif dan sel
protalial

6. Jika sudah dilepaskan saat penyerbukan, mikrospora disebut


sebagai serbuk sari (polen).
z
POLINASI
z
EMBRIOGENESIS

Embryogeni
Perkembangan embrio gymnospermae merupakan fase
inti bebas dimana pembelahan zigot tidak diikuti
pembentukan dinding. Dalam perkembangan embrio
dibagi menjadi 3 fase yang berbeda yaitu:
z
1. Proembryogeni

 Fase ini dimulai dari pembelahan zygot dan berakhir pada tahap
pemanjangan suspensor.
 Pada Cycas pembelahan inti zygot diikuti oleh pembelahan
berulang-ulang yang serentak dalam waktu yang cepat.
 Kemudian pembelahan tidak terjadi secara serentak
 Pada sebagian besar Cycads, inti sel berpindah ke dasar
proembrio sebagai tempat terjadinya pembelahan lebih lanjut.
 Beberapa inti sel yang hanya mempunyai sedikit sitoplasma
pindah ke bagian atas inti sel (yang berada pada dasar
proembrio).
z

 Pada sebagian besar Cycads, sel-sel dibentuk di bagian yang


lebih bawah dari proembrio
 Kadang-kadang nuklei bebas ini mengalami degenerasi
membentuk sebuah sumbat.
 Sel yang berada pada basis berfungsi sebagai sel embrional.
Sel-sel yang berada di atas sel embrional berdifferensiasi
menjadi suspensor, dan sel yang paling atas berfungsi sebagai
sel penyangga..
z
2. Fase embryogeni permulaan

 Fase ini termasuk pemanjangan dan proliferasi suspensor serta


perkembangan dari masa embryonal.
z
3. Fase embryogeni akhir

 Fase ini termasuk perkembangan lebih lanjutdari masa


embrional dan pembentukan akar dan meristem.
z
Embryo matang

 Jumlah kotiledon pada embrio matang bervariasi. Pada


sebagian besar Cycads jumlah kotiledon adalah dua.
z
BIJI

 Biji yang matang terdiri dari kulit biji yang keras dan endosperm
yang kaya akan bahan cadangan makanan.
 Selama proses pematangan, biji akan mengalami kekurangan
cairan, sehingga nusellus menjadi tertekan dan membentuk tudung
tipis seperti perisperm di atas endospern.
Daging biji pada Cycads berwarna merah atau orange.
Cadangan makanan
Selama proses pematangan biji, cadangan makanan seperti pati,
lemak, dan protein terdapat dalam endosperm. Umumnya beberapa
lapisan sel gametofit di sekitar embrio tidak tampak produk cadangan.
Penyimpanan cadangan makanan bertepatan dengan perkembangan
embryo di dalam biji. Pada Cycads penyimpanan produk dibentuk
ketika biji belum memiliki embryo.
Perkecambahan pada sebagian besar gymnospermae termasuk
Cycads, perkecambahan terjadi secara epigeal.
z
KULIT BIJI

Kulit biji pada Cycads merupakan perkembangan utama dari


khalaza bagian ovule.
Kulit biji yang sudah matang terdiri dari 3 lapisan yaitu :
· Lapisan terluar yang berparenkim : Sarcotesta
· Bagian tengah yang keras : Sclerotesta
· Bagian terdalam yang berparenkim : Andotesta
z
DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Sri . E. S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit


Kanisius

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi tumbuhan. Yogyakarta


: UGM press

Watson M. Laetsch.1979.Plants.Canada :Brown and Company.

Anda mungkin juga menyukai