Jawaban
a. Struktur dan perkembangan bakal biji (ovulum)
Bakal biji pada tumbuhan melekat pada plasenta yang terdapat pada dinding bakal
buah (ovarium). Bakal Biji merupakan tempat terjadinya megasporogenesis, pembentukan
gametofit betina, dan terjadinya fertilisasi.
Bakal biji terdiri atas jaringan nuselus yang dilingkupi oleh satu atau dua integumen,
dan disangga oleh suatu tangkai yang disebut sebagai tangkai biji (funikulus). Bagian basal
dari bakal biji, yang merupakan tempat pertemuan antara nuselus dan integumen
dinamakan khalaza. Pada arah yang berlawanan dengan khalaza, pada bagian ujung apeks
dari bakal biji, integumen meninggalkan sedikit celah kecil di ujung apeks-nya disebut
sebagai mikrofil. Mikrofil merupakan jalan utama masuknya tabung polen menuju bakal biji.
Di dalam usus halus kita akan dapat menemukan gametofit betina yang disebut kantung
embrio.
Primordia bakal biji terbentuk sebagai hasil pembelahan periklinal sel-sel di bawah
permukaan plasenta. Primordia tersebut tumbuh pertama kali berupa suatu tonjolan kecil
pada plasenta. Sel-sel sporogen, yang akan menjadi megasporosit, sudah mulai tampak
pada saat primordia bakal biji tersebut tumbuh karena sel sporogen memiliki sel yang
berukuran relatif lebih besar, inti terlihat sangat jelas dan sitoplasma padat. Integumen
dalam, mulai tumbuh di dekat bagian Apeks dari nuselus akibat adanya pembelahan sel-sel
protoderm. Pada awalnya, bakal integumen berupa suatu lengkung berbentuk cincin di
sekeliling nuselus, kemudian tumbuh ke arah apeks nuselus hingga hampir menutupi
nuselus kecuali di bagian bakal mikrofil. Inisiasi integumen luar terjadi akibat adanya
pembelahan sel-sel lapisan dermal maupun hipodermal secara periklinal.