Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan bagaimana terjadinya induksi perbungaan pada tumbuhan yang telah siap berbunga!

Jawab:
Pada tumbuhan yang siap berbunga, pengaruh fotoperoid, dimediasi oleh fitokrom yang
akan mendorong sintesis “transmissible factor” atau stimulus perbungaan. Stimulus ini dibentuk
di dauntermasuk kotiledon dan ditransportasikan ke meristem apeks, kemudian akan
menginduksi perubahan –perubahan yang mengarahkan tumbuhannya untuk membuat
perbungaan. Selama tahapan induksi perbungaan, terjadi peningkatan sintesis RNA, protein dan
pembentukan ribosom serta peningkatan indeks mitosis di meristem apeks.
Sumber : BMP BIOL4312/MODUL 1 (1.3)

2. Jelaskan struktur dan fungsi bagian fertil bunga!


Jawab :
Bagian reproduktif atau fertile bunga terdiri dari struktur, sebagai berikut :
a. Stamen (mikrosporofil)
Struktur reproduksi jantan atau stamen terdiri dari anteranyang menghasilkan polen dan
filament yang mendukung antera. Polen yang dihasilkan antera kemudian akan dibawa
serangga atau hewan pollinator lain ke bunga yang lain untuk membuahi sel telur. Stamen
berfugsi menyusun androecium.
b. Pistilum atau alat perkembangbiakan betina dapat terdiri dari satu atau lebih daun buah
berada di bagian tengah buanga. Kumpulan dari karpel disebut sebagai gynoecium. Bunga
dapat memiliki satu atau lebih karpel. Jika bunga memiliki 2 atau lebihkarpel, karpel-karpel
tersebut dapat bebas satu dari yang lain atau bersatu. Pistilum berfungsi menyusun
ginesium.

Sumber : BMP BIOL4312/MODUL 1 (1.14)

3. Jelaskan struktur dinding anther dan fungsinya!


Jawab :
Anther merupakan organ yang sangat sederhana berfungsi sebagai tempat terjadinya
mikrosporogenesis. Anther tersusun atas jaringn reproduktif dan non reproduktif yang
bertanggung jawab memproduksi dan membebaskan atau melepaskan polen sehingga polinasi
dan fertilisasi dapat terjadi di dalam bunga.
Anther umumnya tersusun atas empat mikrosporangium dan terbagi dalam dua theca
yang dibungkus oleh jaringan yang disebut konektivum. Dinding anther tersusun atas beberapa
lapisan sel penyusun yang melindungi sel-sel sporogen, yakni bakal pembentuk mikrospora.
Lapisan dinding sel terdiri dari :
a. Epidermis
Pada anther yang sudah dewasa dan matang, epidermis akan sedikit memipih dan
meregang, permukaan luar epidermis mungkin akan ditutupi oleh kutikula.
b. Endotesium
Endostesium merupakan lapisan dinding mikrosporangium yang terletak di bawah
epidermis, hanya terdiri atas satu lapisan sel yang tersusun secara radial memanjang.
c. Lapisan tengah
Lapisan tengah merupakan lapisan dinding mikrosporangium yang terletak di antara
tapeum dan endotesium.
d. Tapetum
Tapetum merupakan lapisan terdalam dari dinsing anther yang berkontak langsung dengan
sel-sel sporogen.
Sumber : BMP BIOL4312/MODUL 2 (2.3)

4. Jelaskan proses mikrosporogenesis pada tumbuhan!


Jawab :
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan mikrospora yang berlangsung di
dalam mikrosporangium pada anther. Sel-sel sporogen pada anther akan secara langsung
membentuk mikrosporosit atau melakukan beberapa kali pembelahan sel untuk menghasilkan
sejumlah sel sporogen sekunder yang akan menghasilkan banyak sel induk mikrospora.
Setiap sel induk mikrospora akan mengalami proses meiosis untuk menghasilkan empat
sel mikrospora. Pada akhir meiosis , keempat mikrospora yang dihasilkan akan tetap bersatu
membentuk agregat sel, yang dinamakan tetrad. Sebelim masing-masing mikrospora
berdiferensiasi lebih lanjut maka ikatan yang ada di antara dinding sel pada masing-masing
tetrad akan dilepaskan dengan bantuan enzim kalase, yang dihasilkan oleh sel-sel tapetum.
Dengan demikian, di akhir proses meiosis akan dihasilkan mikrospora yang bebas.
Pada proses mikrosporogenesis diikuti juga dengan pembelahan sel yang disebut
sitokinesis dengan dua pola dasar pada mikrosporosit, yaitu sitokinesis yang berurutan atau
bertahap dan sitokinesis yang serentak atau simultan.
Sumber : BMP BIOL4312/MODUL 2 (2.22)

Anda mungkin juga menyukai