Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 EMBRIOLOGI TUMBUHAN (BIOL4312)

NAMA : ARLAN FARDIKA


NIM : 042380245

Soal :
1. Jelaskan bagaimana terjadinya induksi perbungaan pada tumbuhan yang telah siap berbunga, kaitkan dengan
peranan fotoperiod dan perubahan ultrastruktural secara kualitatif!
2. Jelaskan struktur dan fungsi dari bagian fertil bunga!
3. Jelaskan struktur atau bagian-bagian dinding anther pada Angiospermae dan fungsinya!
4. Jelaskan proses mikrosporogenesis pada tumbuhan Angiospermae!

Jawaban :
1. Pada tumbuhan yang siap berbunga, pengaruh fotoperiod dimediasi oleh fitokrom yang akan mendorong sintesis
“transmissible factor” atau stimulus pembungaan. Stimulus tersebut dibentuk di daun termasuk kotiledon dan
ditransportasikan ke meristem apeks, kemudian akan menginduksi perubahan-perubahan yang mengarahkan
tumbuhan untuk membentuk pembungaan. Selama tahapan induksi pembungaan, terjadi peningkatan sintesis
RNA, protein, dan pembentukan ribosom serta peningkatan indeks mitosis di meristem apeks.
Berkaitan dengan perubahan ultrastruktural secara kualitatif memperlihatkan perubahan awal seperti terjadinya
perubahan vakuola berukuran besar dari apeks vegetatif menjadi vakuola berukuran kecil. Mitokondria juga
meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas suknisat hidrogenase yang menunjukkan terjadinya peningkatan
aktifitas respirasi. Kemudian diikuti peningkatan inti. Derajat penyebaran kromatin juga terjadi di dalam inti yang
membesar. Hal tersebut menyebabkan rasio kromatin yang menyebar terinduksi lebih besar dibandingkan pada
meristem vegetatif.
2. Bagian fertil bunga atau bagian reproduksi terdiri dari struktur reproduksi jantan atau stamen dan struktur
reproduksi betina atau karpel.
- Stamen, terdiri dari antera yang menghasilkan polen dan filamen yang mendukung antera. Stamen menyusun
lingkaran ketiga dari bunga yaitu bagian dalam atau atas korola. Terdiri dari filamen yang berbentuk seperti
tangkai dengan antera di ujungnya. Antera adalah tempat dimana butir polen dibentuk yang terdiri dari kantong
polen atau mikrosporangia.
- Pistilum,atau alat perkembangbiakan betina, dapat terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel), yang berada
di bagian tengah bunga. Pistilum terdiri dari 3 bagian yaitu stigma yang merupakan bagian teratas dari pistil
yang merupakan tempat melekatnya polen, Stilus yang merupakan tabung panjang yang melekatkan stigma ke
ovarium (bakal buah), dan Ovarium (bakal buah) yang merupakan bagian basal dari pistil berupa suatu ruangan
dengan satu atau lebih bakal biji (ovulum) di dalamnya.
3. Secara morfologis, anther merupakan oragan sederhana yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
mikrosporogenesis. Tersusun atas jaringan reproduktif dan non reproduktif yang bertanggung jawab memproduksi
dan membebaskan atau melepaskan polen (serbuk sari) sehingga polinasi dan fertilisasi dapat terjadi dalam bunga.
Pada angiospermae, anther umumnya tersusun atas empat mikrosporongium dan terbagi dalam dua theca yang
dihubungkan oleh jaringan yang disebutkan konektivum. Dinding anther tersusun atas beberapa lapisan sel
penyusun yang melindungi sel-sel sporogen, yakni bakal pembentuk mikrospora. Lapisan terluar dinding anther
adalah epidermis, kemudian di dalamnya terdapat endotesium, lapisan tengah yang memipih serta tapetum pada
lapisan paling dalam yang berbatasan dengan ruang pembentukan polen atau kantong polen.
4. Mikrosoporogenesis pada tumbuhan angiospermae berlangsung pada mikroporangium pada anther. Sel-sel
sporogen pada anther akan langsung membentuk mikroporosit (sel induk mikrospora) atau juga melakukan
beberapa kali pembelahan sel untuk menghasilkan sejumlah sel sporogen sekunder yang akan menghasilkan
banyak sel induk mikrospora.
Setiap sel induk mikropora akan mengalami meiosis untuk menghasilkan empat sel mikrospora. Selama meiosis
akan terjadi dua kali pembelahan inti, yaitu pembelahan I dan II dimana pembelahan Meiosis I akan menghasilkan
diad yang terdiri dari Profase I, Metafase I, Anafase I dan Telofase I yang berlangsung berurutan. Kemudian
dilanjutkan pembelahan Meiosis II akan menghasilkan tetrad yang secara berurutan terjadi prose Profase II,
Metafase II, Anafase II dan Telofase II. Pada meiosis I stadium zygoten-pachyten, sel induk mikrospora mencapai
perkembangan maksimum dimana sel induk mikropora membentuk suatu sinsitium meositik. Pada tahap akhir
meiosis II, masing-masing mikropora berdiferensisasi lebih lanjut dimana ikatan yang ada di antara dinding sel pada
masing-masing tetrad akan dilepaskan dengan bantuan enzim kalase, yang dihasilkan oleh tapetum. Dengan
demikian, di akhir proses meiosis akan dihasilkan mikrospora yang bebas.
Selain Meiosis, proses mikrosporogenesis juga diikuti dengan pembelahan sel (sitokinesis), baik secara berurutan
maupun secara simultan. Inti dari sitokinesis adalah memisahkan sel menjadi empat bagian yang berdiri sendiri.

REFERENSI : BMP BIOL4312 Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai