Anda di halaman 1dari 36

Biologi Reproduksi

Gymnospermae
Megasporangium
Megasporogenesis
Megagametogenesis

An overview
Life cycle of Gymnosperm
Muda Matang

Strobilus Betina
Hypodermal

Sel-sel Parietal Sel-sel Archesporium

4 Lapisan (sel) Dinding Sel-sel Sporogen


Sporangium

Lapisan Terdalam Sel Induk Mikrospora


Membentuk
Tapetum

Skema Perkembangan Jaringan


Mikrosporofil (Mikrosporangium) pada
Pinus roxburghii
Perkembangan
Mikrosporangium
dan
Mikrosporogenesis
Pada
Gymnospermae
Skema Pembentukan Gamet
(Mikrogametogenesis) pada P. roxburghii
Microspora

Terjadi dalam
Prothalus cell Central cell Mikrosporangium

Prothalus cell
Antheridial
cell
Tube cell Generative cell

Stalk cell Body cell


Terjadi dalam
Bakal Biji Gamet Gamet
Mikrogametogenesis
Pada Gymnospermae
(Pinus roxburghii)
Megasporogenesis dan Gemetogenesis
Ovulum berada diatas dasar
sisik

Megasporangium dan
integumen

nuselus dan sel induk


megaspora
Dibawah epidermis (Hypodermis)
ada sel archesporial

Lapisan parietal
primer
Sel Sporogenus
primer
Sel Induk
Tipe ? Megaspora
Pada Gymnospermae :
Unitegmik, bitegmik, tritegnik
Megasporogenesis

Sel induk Megaspora


(2n) Meiosis
4 Sel megaspora
(n)
Tetrad : linier

1 fungsional dan 3 degenerasi


Polarisasi dalam megasporogenesis
Terjadi karyokinesis (mitosis) pada
Megaspora yang fungsional membentuk
inti bebas di bagian perifer mengelilingi
vakuola sentral

Terbentuk dinding
sehingga menjadi
seluler Gametofit
betina,
Akhirnya seluruh
endosperm,
sel terisi inti bebas
prothalus betina
seluler atau kantung
embrio
Di ujung prothalus berkembang 2
atau lebih arkegonia

- Archegonia terdiri
dari leher yang
pendek dan perut
yang menggembung
- Leher terdiri dari 4
sel
- Perut berisi
oosphere atau telur
Pollen Chamber

Terbentuk karena degenerasi sel


nuselus diujung mikropil atau karena
pemisahan epidermis dari jaringan
dibawahnya

Penting dalam prepolinasi untuk


membantu penerimaan butir polen
POLINASI
Anemophilous
Di dataran tinggi, Akhir mei atau Juni
Di dataran rendah, akhir Februari atau pertengahan
Maret
Ovulum pada sisik teratas terlebih dahulu
Tetes polinasi dilepaskan dari ujung mikrofil
Dihasilkan oleh nuselus

MIKROSPORA
Sukrosa, glukosa, fruktosa
Disekresikan malam hari, mengering pagi
Fenomena gutasi
Waktu antara polinasi fertilisasi, 1 tahun
Setelah polinasi, sisik menutup kembali

Setelah polinasi segera berkecambah atau 1 bulan


kemudian.
Menunggu selama 1 tahun di dalam nuselus

Tetes Polinasi
Ujung tabung pollen masuk ke leher
arkegonium
Pinus, ujung tabung pollen: agen
fertilisasi
Cycad; tabung pollen tidak masuk ke
arkegonium, mikrogamet dilepaskan ke
cairan dalam pollen chamber

FERTILISASI
Tabung pollen hancur 2 mikrogamet non
motil dilepaskan ke celah, 1 survive (fungsional)

Nukleus bergabung dengan sel telur

Membentuk dinding, Oospora atau zigot

***dapat difertilisasi semua, hanya 1 arkegonium yang berkembang

FERTILISASI
Sesaat sebelum tabung pollen memasuki
celah, vakuola reseptif muncul di bagian
atas sitoplasma sel telur
Inti sel jantan fungsional kontak dengan
sel betina
Membran tempat pertemuan melebur,
Kromatin memadat membentuk
konfigurasi profase kromosom

FERTILISASI
Embriogenesis Pinus
Setelah fertilisasi inti zigot di tengah
Membelah 2 kali 4 inti, migrasi ke
kalaza
Membelah 8 inti dalam 2 baris, dinding
dibentuk di bagian basal
4 Sel bagian basal membelah 2 baris
4 sel
4 Sel bagian basal membelah
Empat sel teratas tetap bebas pro
embrio

PEMBENTUKAN PRO-EMBRIO
Suspensor memanjang mendorong sel
embrional menembus protalus
Pembelahan memanjang, lepas
Pada setiap supensor, sel embrio
membelah cepat 8 sel (potential
embryo)
Somatic Embryogenesis:
the gate to biotechnology of conifers

Induktion and Proliferation


Perkembangan Embrio Somatik

Waktu Inkubasi (A. Alba) (d)


0 14 30 45 68

0 14 40 52 75
Waktu Inkubasi (A. Nordmanniana) (d)
Somatic Embryogenesis:
the gate to biotechnology of conifers

Konversion/Germination

Somatic embryos zygotic embryos

Anda mungkin juga menyukai