0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
393 tayangan24 halaman
Teks tersebut membahas reproduksi pada pinus yang dilakukan secara seksual melalui biji. Pinus bereproduksi dengan cara membentuk strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina yang mengandung ovula. Serbuk sari akan dibawa angin untuk menyerbuk ke strobilus betina. Setelah terjadi pembuahan, biji akan tumbuh dan berkembang selama dua tahun sebelum siap panen. Teks tersebut juga menjel
Teks tersebut membahas reproduksi pada pinus yang dilakukan secara seksual melalui biji. Pinus bereproduksi dengan cara membentuk strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina yang mengandung ovula. Serbuk sari akan dibawa angin untuk menyerbuk ke strobilus betina. Setelah terjadi pembuahan, biji akan tumbuh dan berkembang selama dua tahun sebelum siap panen. Teks tersebut juga menjel
Teks tersebut membahas reproduksi pada pinus yang dilakukan secara seksual melalui biji. Pinus bereproduksi dengan cara membentuk strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina yang mengandung ovula. Serbuk sari akan dibawa angin untuk menyerbuk ke strobilus betina. Setelah terjadi pembuahan, biji akan tumbuh dan berkembang selama dua tahun sebelum siap panen. Teks tersebut juga menjel
Reproduksi vegetativ tidak diketahui pada pinus. Mereka bereproduksi dengan
biji. Reproduksi dengan biji termasuk reproduksi dengan spora dan dengan gamet. Hal ini juga termasuk asal, perkembangan dan pertumbuhan menuju kedewasaan dari generasi gametofit. 1. Reproduksi dengan spora Semua biji tumbuhan adalah heterospora yang berarti organ reproduksi yang disebut spora memiliki 2 jenis yakni mikropsora dan megaspora. Mereka diproduksi pada stuktur yang terspesialisasi yang disebut mikrosporangium (kantung pollen dan megasporangium (ovulum tanpa selimut. Sporangia tedapat di dalam sporopil yang ada didalam runjung atau strobili. !erdapat 2 jenis, yang mengandung mikrosporangia dan yang mengandung makrosporangia. Hal ini sudah biasa untuk menyebut staminat sebagai runjung jantan atau mi"rosporangiat strobili dan latter sebagai runjung betina sebagai megaspongariat storbili. 2. Mikrospongariat atau staminat atau runjung jantan (gambar #$.#%& #$.#'. Meraka terdapat se"ara lateral pada tandan, masing2 pada a(il pada sisik daun pada dasar dari kun"up vegetativ terminal yang mereka keliligi. Mereka tersembunyi pada daun&daunan. )etika kun"up vegetative tumbuh dan memperluas perkembangan tunas yang pendek atau yang kerdil pada bagian a(il pada bagian atas. Hal ini berarti runjung jantan menggantikan tunas yang pendek pada dasar dari pembentukan tunas pada tahun tahun terkahir. Mereka bisa dilihat pada pohon pinus pada awal atau pertengahan Maret di pun"ak dan di *anuari atau +ebruari di daratan. ,ada ,. -alli"hiana mereka terinisiasi terhadapa akhir bulan .ktober atau awal /ovember. ,enumpahan pollen grains dimulai pada akhir 0pril dan dilanjutkan sampai awal *uni tergantung pada ketinggian )etinggian yang lebih rendah runjung yang lebih muda menumpahkan pollen mereka. +ig. #$.#% 0 "luster of very young male "ones of Pinus roxburgii Runjung jantan terdapat pada tandan ke #1&%1 dari ,. -alli"hiana dan diatas 1$ pada ,. Ro(burghii. Runjung jantan berbetang pendek dan terdiri dari a(is "entral yang memanjang, berada pada penataan spiral ke"il dan membentuk mikrosporopil. 2atter ekuivalen dengan stamen pada 0ngiospermae. Masing masing mikrosporopil mengambil asalnya dari "entral a(is, se"ara hori3ontal akhir dari kepala rata yang steril, pun"ak yang menyelubungi miksopsoropil. 4ang menghasilkan 2 mikrosporangia atau kantung pollen sebagai pembengkakan pada permukaan yang lebih rendah dari posisi hori3ontal. Mikrosporopil menempel pada a(is oleh tangkai pendek. Sporangia diisi oleh banyak mikropspora. 5eberapa sisik pada dasar runjng jantan tersisa bagian ke"il yang steril biasanya 6&#$. Runjung muda berwarna hijua atai ungu kemerahan, tetapi kemudian menjadi kuning atau oklat gelap saat masa penumpahan (shedding. 3. Perkembangan mikrosporangia Mikrosporangium merupakan kumpulan sel yang berada di permukaan bawah mikrosporofil. Sel hipodermal membelah dan membentuk sel parietal di luar dan sel arkesporial di dalam. ,ertama membelah se"ara antiklinal dan periklinal untuk membentuk empat lapis dinding sporangium. Sel sikesporial terbagi untuk membentuk sel sporogenus yang akhirnya berdiferensiasi menjadisel induk mikrospora yang poligonal di garis luar dan mengandung inti sel prominen dan sitoplasma bervakuola. 2apisa n dinding bagian dalam didiferensiasikan menjadi tapetum yaitu sel yang memiliki inti sel prominen dan komponen sitoplasmik yang banyak. ,ada tahap tetrad sel tapetal menjadi binukleat. Se"epatnya mereka rusak dan membentuk lapisan sitoplasma di sekitar tetrad spora. Hal itu digunakan sebagai waktu mikrospora membelah untuk membentuk sel prothalial. 2apisan dinding luar disebut epidermis. ,ada mikrosporangium yang matang selnya mengalami pemanjangan se"ara radial dan dinding tangensial membentuk pita yang tebal (gambar #$.2$, 7,H. Sel di lapisan kedua menyisakan dinding tipis. Sel di lapisan ketiga mengalami pemanjangan tangensial dan yang pertama dirusak. 2apisan kedua rusak saat mikrospora telah matang. Sel induk mikrospora mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk tetrad tetrahedral mikrospora. terkadang tetrad isobilateral juga terbentuk. nantinya spora akan berpisah dari tetrad. mereka haploid dan memeiliki dua sayap. mikrosporangium yang telah matang merupakan kantong panjang seperti struktur yang diselubungi oleh dinding terluar atau epidermis dan mengelilingi mikrospora yang banyak atau serbuk sari. 4. Mikrospora Mikrospora adalah uniseluler. 8inding spora mengalami penebalan dan berdeferensiasi menjadi tiga lapis mantel. 9(ine terluar, e(ointine tengah, dan intine di lapisan terdalam. 9(ine mengalami kutikularisasi. 8ia menyelubungi spora hanya di satu sisi. Spora istirahat dilindungi oleh e(o&intine. !erakhir dipisahkan dari intine di sisi di mana spora mengalami kontak dengan spora lain di dalam tetrad dan mengalami inflasi menjadi dua sayap. Sayap ini bukan sel tetapi kantong udara. Mereka membawa butir "ahaya untuk ukurannya dan memudahkan penyebaran oleh angin. Sebelum pembebasan, mikrospora mulai berke"ambah dan membentuk gametofit jantan tereduksi. ,erke"ambahannya terjadi terlalu "epat menjadi dewasa. Serbuk sari adalah heteropolar dan radiosimetrik dan terdiri atas tubuh :;"orpus; dan kantong udara :sa""i;. 8ia memiliki sebuah "elah atau tenuitas di bagian distal. Sayap atau sa""i terpisah dari tubuhnya. /ukleus berada di bagian distal. 5. Megasporangia atau strobilus betina Mereka lebih sedikit dan berdiri sendiri atau dalam kelompok ke"il atau dua atau empat, sebagai pu"uk di bagian aksial daun yang tidak menahan konus jantan. Seperti strobilus jantan, dia memiliki sumbu sentral yang menahan sisik berpasangan di dalam spiral rapat. Sisik bagian bawah dalam pasangan lebih ke"il disebut bract scale. dia menempel langsung pada poros konus. Sisik bagian atas dalam pasangan lebih besar, lebih tebal, dan lebih gemuk, disebut ovuliferous scale. dia mun"ul dari permukaan atas bra"t s"ale dan menunjang dua sisi ovula dengan sisi di atasnya seperti dua gembungan putih ke"il. 5ra"t s"ale lebih luas daripada ovuliferous s"ale sebelum polinasi tetapi nantinya dia tumbuh lebih besar dari bra"t s"ale. .vuliferous s"ale seperti kayu dan bentuknya seperti baji dengan pelebaran di bagian akhir, apofisis langsung keluar. permukaan dari konus ditandai dengan daerah rhomboidal dengan titik pusat berbentuk keru"ut, disebut umbo. )onus betina berwarna hijau tetapi ketika dekat waktu polinasi warnya berubah menjadi ungu kemerahan dan akhirnya menjadi ke"oklatan. )onus tertutup dan mengalami pemadatan setelah polinasi. 5iji akan terbentuk setelah konus berusia 22 bulan. 6. Morfologi sisik bract dan sisik ovuliferous bract scale dan ovuliferous scale! Sifat dari sisik berpasangan telah lama dipertanyakan. Sa"hs dan 9i"hler menyatakan bahwa konus adalah bunga sederhana dengan poros sentral sebanding dengan wadah atau talamus dari bunga angiospermae karpel terbuka, disebut bra"t s"ale. berdasarkan pernyataan tersebut ovuliferous s"ale disamakan dengan ligula atau pla"enta. Hirmer menyatakan bahwa bra"t dan ovuliferous s"ale adalah dua "abang dari sebuah sporofil yang memiliki "erangah vertikal. 5erdasarkan pernyataan tersebut bra"t s"ale disamakan dengan sisik daun dan ovuliferous s"ale disamakan dengan d"arf s#oot. )onus betina membutuhkan waktu tiga tahun untuk matang. )onus yang telah matang keras, berkayu, dan ukurannya besar. $. Perkembangan %vula ,ada permukaan atas dekat dari dasar dari sisik ovuliferous, ovule menonjol sebagai gelombang bundar putih yang berisi sel parenkimatis. /u"ellus ukurannya bertambah dan segera pertumbuhan sel seperti "in"in tumbuh dari bagian dasar dan berkembang menutupi nu"ellus, dan dikenal sebagai integument. kemudian membungkus nu"ellus dan hanya meninggalkan sebuah "elah sempit atau mikropil pada ujungnya. Mikropil menghadap pangkal dari sisik dan diarahkan miring ke bawah menghadap sumbu dari konus. <ntegument bebas berada pada ujung mikropilar. ,ada saat polinasi, sebuah sel hypodermal tebal dekat ape( dari nu"ellus meluas membentuk sebuah sel ar"hesporial yang mana membelah membentuk sebuah sel induk primer di luar, dan sel sporogenus di dalam yang berfungsi sebagai sel induk megaspora. Sel induk membelah dengan "epat untuk membentuk jaringan sponsa. Sedangkan sel induk megaspora membelah se"ara meiosis menjadi tetrad (= sel ke"il megaspora, yang tersusun dalam sebuah barisan. 8ari empat sel tersebut tiga sel mengalami degenerasi dan hanya satu sel yang tumbuh, yaitu yang paling dalam dan membesar menjadi megaspora fungsional, yang mana berkembang menjadi gametofit betina. ,ada P. wallichiana sel arkesporodal berada idi dalamnya ()onar dan Ram"handani, #'16. Sebagai sel induk megaspora yang mana mengalami pembelah meiosis membentuk deretan megaspora haploid. ,ada peristiwa ini bagian atas tidak mengalami meiosis <<. ,olinasi terjadi pada saat ini. Struktur ovula menunjukkan bahwa ia lebih dari sebuah megasporangium. /u"ellus dari ovula yang membentuk megaspora dapat dibedakan dari megasporangium dari vas"ular "ryptogram. 2apisan paling luar atau integument dari ovula adalah struktur tambahan yang tidak merepresentasikan megaspora tumbuhan berpembuluh yang lebih rendah (,teridophyta. &. Polinasi ,olinasi pada pinus dipengaruhi oleh angin. <ni terjadi di akhir bulan mei atau selama bulan juni pada perbukitan. ,ada ketinggian yang lebih rendah biasanya terjadi pada akhir dari februari sanpai pertengahan maret. ,ada periode ini ovulate pada strobilus masih muda. Saat ini adalah saat meiosis, yang berarti megaspora telah dibentuk. (gambar. #$.%%. perkembangan dari kantong embrio adalah tahap selanjutnya. Sisik ovuliferous yang sebelum penyerbukan rekat satu sama lain membuka dan menyediakan jalan bagi serbuk sari menuju ovula. Mikrosorangium atau kantong pollen membuka dibagian longitudinal sepanjang bagian terbawah. ,ada tumbuhan ke"il yang memproduksi pollen akan menyebarkan serbuk kuning yang akan tersebar di udara disekitar hutan pinus. Serbuk kuning tersebut terbentuk dari serbuk sari yang tak dapat terhitung dari gametofit jantan yang agak muda. 8ebu tersebut ringan dan bersayap sehingga dapat terbang di udara dan turun dengan perlahan. Sebagian besar serbuksari terbuang sia&sai, hanya beberapa yang tertiup menuju strobilus betina dan terjebakn diantara sisik&sisiknya. 8ari sisik& sisiknya itu serbuksari jatuh dan berhenti pada mikropil. 8isini para serbuk sari terjebak pada 3at yang lengket, 3at lengket tersebut menetes dari ujung mikropilar dan tersekresi dari nu"ellus dan mengisi mikropilar sampai ke tepian. Saat 3at lengket tersebut telah kering beberapa serbuk sari menuju mikropil dan ape( dari nu"ellus. <tlah akhir dari polinasi. ,ad tumbuhan pinus dan "onifer lainnya, polinasi berarti transfer serbuksari dari mi"rosporangia menuju ovula pada strobilus. 8isini serbuksari tertinggal pada posisi yang akan berkembang menjadi pollen tube yang menghubungkan nu"ellus. >at lengket (,ollination drop tadi mengandung sukrosa, glukosa, dan fruktosa (M"-illiams, #'16 yang tersekresi pada malam hari dan mengering pada pagi hari. ,ada pinus serbuksari yang bersayap akan berada pada ,ollination drop dan kemudian mendekat ke nu"ellus. ,enarikan kembali dari pollination drop mirip fenomena gutasi. S?uilla"e dan bingham (#'16 menunjukkan bahwa Pinus monticola 8ougl. Mengalami penyerbukan sendiri. -aktu antara polinasi dan fertilisasi kira&kira selama setahun pada pinus. Saat semua serbuksari tersebar dan mikrosporangia kosong, strobilus jantan dengan "epat layu dan jatuh. Setelah polinasi sisik ovuliferous menutup kembali dan batang dari strobilus menjadi terbalik. Strobilus berada pada batang yang lebih rendah dan mikrosporangia umumnya berada pada bagian yang lebih tinggi. *adi strobilus dari pinus selalu bersilangan, karena serbuksari tidak dapat tertiup ke atas. '. Reproduksi ole# (amet a. 7ametofit jantan (gambar #$.%# Mikrospora atau serbuksari adalah struktur awal dari gametofit jantan. 8imulai dari perkembangan sebelum pelepasan dan perkembangan menjadi banyak sekali gametofit jantan. /u"ellus mikrospora membelah menjadi dinding periklinal dan membentuk sebuah sel yang sangat ke"il, yaitu sel prothalus. ,ada sisi paling ujung terbentuk sayap yang disebut "apula. 8an sebuah sel sentral yang besar. Sel sentral kembali membelah menjadi sebuah sel protalilal kedua pada ujung yang pertama (gambar #$.%#, @. 8ua sel protalial merepresentasikan sisa terakhir dari jaringan vegetative pada gametofit. !epatnya hubungan pada gametofit paku tetapi lebih ke"il dan bersifat parasit pada generasi sebelumnya. Sel protalial segera mengalami degenerasi (gambar #$.%#, 8. bagian yang lain di sebut sel tabung dan menghadap tenuiftas atau alur dari benih. Antuk melihat detail dan jumlah dari serbuksari yang matang dapat digunakan H@l. Serbuksari akan jatuh dengan sayap menghadap ke bawah. ,ada tahap ini gametofit jantan mengandung empat sel, yaitu dua sel protalial vegetative yang ke"il, sebuah sel generative, dan sebuah sel tabung. ,erkembangan lebih lanjut, ketika sejenak berada pada ovula dan membuat sebuah hubungan dengan nu"ellus. )etika sayap dan sel tabung bertemu, timbul tonjolan dan tumbuh memebentuk pollen tube yang halus. !abung nu"ellus turun ke bagian ujung padahal sel generative masih berada pada ujung serbuksari. ,ollen tube berkembang menjadi jaringan nu"ellar yang saat ini tergantung pada nutrisi dan pelindungan. ,ollen tube beristirahatpada kondisi ini kira&kira selama setahun. Sisik ovuliferous selama periode ini telah dipertebal dan menutup strobilus sepenuhnya. .vula masih belum siap untuk fertilisasi. )arena itu kemudian perkembangan mikrogametofit tertahan. ,ada musim panas seluruhnya beristirahat dan pada saat musim dingin kembali berkativitas sampai dengan bulan april (tahun kedua. ,ollen tube menjadi aktif kembali. Mikrogametofit mempenetrasi dari jaringan nu"ellar. <ni adalah aen dalam fertilisasi pada angiospermae dan tidak membutuhkan haustorium nutritive seperti pada @y"as. Sel generative membelah dan memun"ulkan sebuah sel tubuh yang mandul (sel steril dan sebuah sel tubuh yang fertile (sel spermatogenus. Sepanjang protoplasma Sel tubuh mengandung sel tabung dan sel batang, yang melewati pollen tube. ,ada saat ini sel tubuh membelah menjadi sel yang hanya memiliki sedikit protoplasma dan nu"leus yang lebar. <tu adalah sel jantan atau gamet. 7amet tersebut terbentuk hanya seminggu sebelum fertilisasi. )onar (#'B$ meneliti bahwa pada P. roxburghii sel gamet jantan memiliki kesamaan pada ukuran pada awalnya dan menjadi tidak seragam karena perluasan dari salah satunya. 5anyak perubahan penting yang terjadi pada strobilus betina selama interval tambahan waktuatau kira&kira #% bulan selama polinasi dan fertilisasi yang sesungguhnya. Setelah polinasi batang dari strobilus menjadi bengkok dan mengadap kebawah. Hal itu meningkatkan ukuran dan berubah menjadi berwarna hijau. Sumbu dari strobilus memanjang dan menebal. Sisik ovuliferous juga menebal dan membesar. Sisik yang berada di ujung steril dan se"ara erat saling menutupi membentuk area rhomboidal pada laousan luar dari strobilus. ,erkembangan ovula kemudian berlanjut. Strobilus kira&kira =&1"m pada akhir tahun pertama. 8an pertumbuhan akan semakin "epat pada tahun kedua. 1). (ametofit betina Megaspore haploid adalah sel pertama dari gametofit betina. Sel ini tidak pernah dilepaskan dan tetap dipertahankan se"ara permanen di dalam nu"ellus. ,ada akhir tahun setelah polinasi, megaspore haploid mulai bergerminasi. 7erminasi dari megaspore dan perumbuhan dari protalus betina sangat lambat. 0da interval sekitar #% bulan antara perkembangan megaspore utama dan perkembangan dari gametofit betina matang. ,ada P.wallichiana and P.roxburghii megaspore membentuk sedikit nukelus bebas yang memasuki periode istirahat sisa dari perkembangan terjadi di lain waktu. Megaspore meningkatkan ukurannya. /u"leus mengalami serangkaian pembelahan sampai sebelas kali berturut& turut. Hasil dari produk pembelahan itu sekitar 21$$ nukleus. /u"leus sister , menurut gambaran terdahulu akan diatur pada bagian tepi lapisan yang mengelilingi vakuola "entral yang besar. 8indingnya tersusun dari nuklues&nukleus ini. mereka mun"ul pertama kai pada bagian perifer megaspore. Selnjutnya gametofit akan terisi penuh oleh nu"leus inti bebas. Selain itu juga ada akumulasi material "adangan makanan se"ara berangsur&angsur pada gametofit. )antung embrio juga dikelilingi oleh sidikit lapisan jaringan sponge yang akan benar&benar perserap nantinya. 8indingnya terletak diantara mereka. ,embentukan dinding dimulai pada minggu kedua Mei. 8iawali dari bagian akhir mikropilar sampai memperpanjang sampai kedasar. ,embentukan didinding dipengaruhi oleh jumlah dari alveoli yang tumbuh se"aara sentripetal. ,embelahan inti diikuti olehpersilangan dinding yang menghasilkan pengingkatan jumlah sel. Sel megaspore sekarang dideskripsikan sebagai suatu endosperma. 9ndosperma tidak lagi memiliki klorofil atau ri3oid. Sel megaspore mengandung protalus betina yang dilapisi oleh nu"ellus. !idak ada satupun diantara mereka terlepas dari tanaman induknya. .leh karena itu mereka tumuh sebagai parasite. 8ari kedangkalan sel dari protalus betina berkembanglah 2&= arcegonia dalam P.roxburghii ()onar, #'B$ dan di ar"hegonia dari ,.wallichiana. 11. *truktur arc#egonia !iap sel arkegonium terdiri atas leher yang pendek dan bagian tengah menggembung. 2ehernya terdiri atas = sel yang tersusun dalam :single tier; P.roxburghii ()onar, #'B$ dan ,.wallichiana ()onar dan Ram"handani, #'1B. !idak ada sel kanal leher. ,ada bagian yang berlubang terdapat oosfer atau sel telur pada sel kanal ventral. 2ubang ditempeli jaringan dari protalus tetapi sel protalus salng berdekatan ke leher, tumbuh lebih "epat daripada sel leher sehingga sel leher dengan "epat mengalami penekanan, biasanya disebut bilik ar"hegonial 0r"hegonia terisi penuh oleh bentukan pada akhir *uni. Hal inisungguh menarik bahwa formasi dari gametofit jantang dan gametogit betina saling terkoordinasi saat sel telur siap untuk fertilisasi sebelum ujung pollen mengandung dua sel jantan menembus arkegonium. 12. Perkembangan arkegonium 0rkegonial inisial mun"ul pada minggu pertama bulan Mei. Akuran permukaan sel mereka lebih besar dengan menonjolnya nu"leus dan isi vakuola. Sel inisial dibelah oleh dinding peri"lin menjadi 2 bagian yaitu bagian atas sel sel leher primer dan bagian bawah mejado "entral sel. Sel tua terbagi oleh dua dinding verti"al menjadi deretan empat sel yang terdapat pada leher arkegonium. Sentral sel mengalami perbesaran dengan "epat dan sitoplasmanya menunjukkan vakuola menyolok kemudian menghilang dan sitoplasmanya berkondensasi. Cakuola proteid atau para nukei tampil di sitoplasma. ,ada waktu ini lapisan jaket berbeda dari sel yang mengelilingi sentral sel. Sel ini mempunyai inti besar dan muda dibedakan dari sel lain di sel gametofit betina. /u"leus dari sel sentral membelah menjadi dua inti bersaudara and dindingnya diletakkan diantara mereka untum membentuk lentikuler ke"il ventral kanal sel dan sel telur besar. Sel tua se"epatnya berdegenerasi. <nti telur bermigrasi ke bagian tengah dan semakin membesar. ,ada saat matang sitoplasma dari telur menjadi fibrilar dengan benang yang memutar dari nu"leus ke bagian perifer. ,roteid vakuola juga hadir. 7ametofit betina matang adalah protalus ovoid ke"il. Selama pertumbuhannya megaspore han"ur dan mengonsumsi sebagian besar reduksi dari sekeliling jaringan nu"ellar dan akhirnya menjadi membrane yang tipis dan jarignan mengeru"ut pada bagian akhir mikropil yang disebut nu"ellah beak. /u"ellar beak mengandung limpahan pati. Megaspore yang terisi protalus betina berhubungan ke kantung embrio angiospermae. 5agian akhirnya juga sebuah gametofit. 7ametofit betina ,inus berbeda dari angiospermae pada umumnya. Akurannya lebih besar dan mengandung banyak sel. Selain dari segi reproduktif arkegonianya juga lebih kompleks. 0rkegonia dari Pinus se"ara esensial seperti paku, tetapi bagian dalamnya berbeda, yaituD (i )edua venter dan leher menempel pada jaringan protalus (ii Akuran venter lebih besar dan menutupi oosfer (iii 2eher lebih ke"il dan sederhana tanpa nek "anal "ell ,rotalus paku berwarna hijau dan memiliki struktur sendiri yang menempel ke substratum yang disebut rhi3oid. Sel protalus menghasilkan megagamet dan mikrogamet. ,rotalus Pinus betina merupakan sel ovoid protalus ke"il yang tidak berwarna hijau dan juga tidak memiliki ri3oid. Selain itu juga bersifat parasite terhadap tanaman induk dan hanya menghasilkan megagamet. 13. +ertilisasi !abung polen yang tumbuh dan diistirahatkan selama musim dingin setelah melakukan penetrasi ke jarak dekat ke dalam nu"ellus, kembali tumbuh pada bulan 0pril ketika strobilus betina memasuki tahun kedua. Sel generative membelah menjadi sel batang dan sel tubuh. Sel tubuh kemudian membelah menjadi dua sel jantan atau mikrogamet tetapi tidak ada dinding yang membatasi sitoplasma satu sama lain. Sel gamet jantan tidak motil. 8alam hal ini terlihat berbeda dengan "y"ads. 7olongan @y"ads mengapung dalam tabung polen. Sementaa itu tabung pollen telah melewati sepanjang nu"ellus dan men"apai protalus betina. Seperti pada @y"ads yang telah menembus jarak yang relative sekat dari ujung nu"ellus ke gametofit betina dimana angiospermae harus menembus jaringan dengan gaya da lubang dari ovary untuk men"apai ovula. Setelah melalui mikropil dan menembus nu"ellus. 0khirnya ujung dari tabung polen mauk ke leher arkegonium setelah meme"ahnya dan mengembang pada bagian ujungnya. <tu jelas bahwa tabung polen Pinus adalah agen fertilisasi dimana pada @y"ads tidak memasuki arkegonium. Mikrogamet ppada @y"ads terhenti did alam "airan dalam bilik arkegonial akhir dari arkegonia dan masuk melalui leher untuk memulai fertilisasi. ,ada Pinus dua sel non&motil dan isinya yang lain dari abung polen terhenti kedalam venter, dimana semua ke"uali satu sel jantan terdisintegrasi. !abng polen meme"ah venter. /u"leus dari unit sel jantang bertahan dengan sel telur untuk menyelesaikan fertilisasi yag biasanya prosesnya selesai pada akhir minggu bulan *uni. +ertilisasi telur menyekresikan sebuah dinding yang mengelilinginya dan menjadi oospore atau 3igot. tahap dari fertilisasi mengembalikan jumlah kromosom dari nu"leus. .leh karena itu 3igot merupakan sel pertama dari sporofit. 2ebih dari satu arkegonium mungking terfetilisasi dalam ovula tunggal tapi hanya satu yang matang dan sisanya terdegradasi. M"-illiams (#'16 memberikan sebuah laporan kehidupan dari fertilisasi Pinus. Seingkatnya sebelum isi dari tabung polen dilepaskan ke dalam venter, vakuola penerima mun"ul pada bagian teratas dari sitoplasma telur. /u"leus jantang fungsional mendekati nukelus betina dan mereka saling mendkat dan bersingami. Membrane mereka pada satu titik pertemuan karut dan materian kromatin pada tiap&tiap nu"leus berkondensasi untuk menuju tahap profase seperti konfigurasi kemudian kromatin bertransformasi menjadi kromosom nyata. Selama musim dingin pada thun kedua stroblus berganti warna dari hijau menjadi "okelat dan selama musim seu pada tahun ketida strobilus yang mengayu men"apai kematangan. Mereka menjadi kering. Sisik ovuliferous mereka saling terpisah. )emudian bijinya tergon"ang. 14. ,mbrio >ygote segera berke"ambah. >ygot mengalami beberapa pembelahan sampai tertutup di dalam ovule, menjadi bentuk yang relative mirip Pro-embrio. Sebelum membelah, inti sel 3ygot berada pada posisi tengah. )emudian terbagi dua kali menjadi empat inti, yang berpindah ke "hala3al akhir dari arkegonium. <nti sel membelah kembali. hasilnya menjadi delapan inti yang tersusun menjadi empat baris yang masing& masing berisi dua. 8inding mun"ul diantara empat inti basal . 9mpat inti atas tidak mengambil bagian pada perkembangan embrio. Setiap empat sel ke"il dari baris basal membagi menjadi dinding melintang untuk membentuk dua baris yang keseluruhan berjumlah empat sel. Sel dibaris bawah terbagi lagi. ,ada tahap ini, tiga baris dari masing&masing empat sel terbentuk. 9mpat baris paling atas dibentuk dari empat nukleus bebas yang berada di atas dan tidak memgambil bagian pada perkembangan embrio dan teripisah dari dinding tidak sempurna. Mereka membentuk baris luar tanpa dinding pada satu sisi. )elompok simetrik ini terdiri dari enam belas sel yang disebut pro-embrio. 9mpat sel paling bawah jauh dari mikropilar bawah yang merupakan barisan embrio. Setiap baris embrio akan berkembang menjadi embrio. Sel kemudian diatas sel embrio yang disebut barisan suspensor. !iga baris kemudian disebut barisan rosete. Sel suspensor memanjang dan mendorong sel embrio keluar dari arkegonium dan bagian dalam menjadi jaringan proyalus betina, dengan pengeluaran yang mereka gunakan untuk tumbuh. empat sel suspensor yang mengalami pembelahan untuk empat pemanjangan dan salinan dari setiap masing& masingnya. Setiap sel suspensor memiliki ke"epatan membagi sel embrio dibagian ujung. ,embelahan berkelanjutan pada sel embrio, melewati seperempat dan kemudian fase oktan. Masing&masing oktan adalah embrio potensial. 9mbrio potensial terbentuk dari satu sel embrional saja. 9mpat embrio potensial terbentuk dari satu telur yang dibuahi. )eistimewaan dari embr.ogen. ini disebut sebagai pembela#an pol.embr.on. di kondisi berbeda serupa yang mungkin merupakan hasil dari pembuahan lebih dari satu ar"hegonium. <ni merupakan pol.embr.on. seder#ana. 8alam proses perkembangan lebih lanjut dari embrio potensial, salah satu yang memimpin dan tumbuh lebih "epat dari yang lain. ,otensi embrio tumbuh aktif dengan pembelahan sel, pertumbuhan sel dan diferensiasi yang menjadi "ikal bakal biji, yang lain mati, sementara dalam embrio ini pembangunan berlangsung. ,rothallus betina tumbuh, membesar dan menembus dalam nu"ellus tersebut. Sel&sel nu"ellus dikemas menjadi bahan makanan yang digunakan oleh embrio yang tumbuh dan juga melayani "adangan biji. )adang&kadang sel&sel di barisan rosette juga berkembang menjadi embrio dan ini disebut roset polyembryony 15. Pembentukan /iji ,embentukan biji memiliki struktur yang agak rumit dan terbentuk ketika "onus berjalan memasuki tahun ketiga. Hal ini terbentuk dari bakal biji matang (berisi prothallus betina dan embrio yang isinya jatuh dari pohon sebagai biji. 9mbrio tumbuh pada jaringan sentral dari prothallus betina. Ruang yang terbentuk diisi dengan lipatan suspensor besar. Sebagai embrio matang suspensor akhirnya mengering untuk membentuk benang melingkar menuju akar dan embrio. 9mbrio pada tahap ini menjadi terhenti. 2apisan luar jaringan prothallus betina bertahan dalam biji matang dan berfungsi sebagai jaringan nutrisi yang mengelilingi embrio. <ni disebut endosperm. 5erbeda dalam asal dari endosperm dari biji angiosperma namun memiliki fungsi yang sama. ,erlu diingat bahwa sebagai prothallus betina membesar dan menjadi sarat dengan bahan makanan, yang menginvasi jaringan nuselus sekitarnya yang selalu han"ur ke"uali untuk struktur "ap seperti tipis pada akhir mi"ropylar dari endosperma. Hal itu disebut tutup nuselus. <ntegumen, yang pada tahap awal pengembangan terdiri dari lapisan keras pada lapisan dalam dan luar sel yang lembut, kering, ke atas. 2apisan luar dari sel&sel lembut, lapisan keras tengah mengeras untuk membentuk testa dan bentuk lapisan lembut dalam "okelat meliputi membran tipis yang disebut tegmen. 5iji sekarang terdiri dari testa keras, tegmen tipis, endosperm dan embrio dengan topi nu"ellus di ujung mi"ropylar. Sebagai biji matang, lapisan tipis jaringan dari permukaan atas dari skala ovuliferous memisahkan sebagai sayap membran yang melekat pada testa dan membantu dalam penyebaran biji. 5iji pinus sekarang siap untuk dibebaskan. ,ada tahap ini "onus betina di tahun ketiga. @onus berbentuk besar, kering, "oklat dan kayu. 8alam kondisi atmosfer kering timbangan ovuliferous musim semi terpisah dan biji bersayap, karena mereka melepaskan diri dari keru"ut, yang mengikuti angin. ,embukaan Skala ovuliferous yang besar, struktur kayu tebal dengan dua lubang biji pada bagian dasar dan tayangan sayap baik ditandai pada permukaan atas dalam kelanjutan dengan rongga biji. 5iji Pinus gerardiana, yang umumnya dikenal sebagai "hilgo3a, "ukup besar dan digunakan sebagai makanan manusia. 16. *truktur /iji Hard shell atau mantel luar biji disebut testa. !esta melindungi bagian halus dalam biji dari pengeringan dan kerusakan mekanik. 8alam testa adalah kulit tipis biji berwarna "oklat disebut tegmen. 4ang terakhir mengelilingi sebuah kernel berdaging putih yang analogi dengan biji angiosperma sering disebut endosperm. ,ada akhir pu"uk endosperm di tutup oleh nuselus yang mewakili sisa&sisa nu"ellus tersebut. 8i pusat endosperm terdapat rongga sentral yang berbeda di mana terletak embrio. 9mbrio lurus dan terdiri dari sumbu pendek bantalan "in"in sekitar sepuluh ramping, kotiledon kuning di akhir. Sumbu ini dibedakan menjadi radikula menjelang akhir dari mi"ropylar, #.pocop.l membentuk sebagian besar dari sumbu bawah kotiledon dan pun"ak batang berbentuk keru"ut ke"il atau bulu ke"il (epikotil yang dikelilingi oleh kotiledon. Ajung radikula terpasang kering, melingkar, struktur seperti benang, suspensor kering (suspensor dapat lebih baik dilihat jika kernel yang direndam dalam larutan alkohol dan gliserin sebelum pemeriksaan. 1$. Morfologi /iji 8ari penjelasan tentang struktur benih jelas bahwa benih Pinus atau gymnosperm lain bukanlah struktur tunggal. Hal ini terdiri dari jaringan yang tidak berasal dari generasi yang sama. <ni merupakan tiga generasi sebagai berikutD !esta atau biji mantel yang merupakan integumen yang matang dan topi nuselus, yang merupakan sisa&sisa nu"ellus (megasporangium yang merupakan bagian dari sporophyte tua (pohon pinusE jaringan penyimpanan makanan dari prothallus betina yang sering disebut endosperm dan mengelilingi embrio merupakan generasi berikutnya, gametofit betina. 7enerasi ketiga adalah keturunan langsung dari pohon pinus sporophyte yang dapat berkembang menjadi pohon baru. <ni adalah embrio dan untuk saat ini tergantung nutrisi nya (parasit pada induknya, gametofit betina diwakili oleh endosperm, yang pada gilirannya dilindungi oleh kulit biji dan tergantung pada sporophyte tua. .leh karena itu benih pinus adalah perwakilan dari tiga generasi. 1&.