Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HUBUNGAN POPULASI DAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

JALIA PESHARANI RAMBU WASAK LODANG

1906050059

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa Karena atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik serta tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Ekologi Dasar,
dengan judul “HUBUNGAN POPULASI DAN LINGKUNGAN”
Makalah ini membahas mengenai populasi manusia dan dampaknya terhadap
lingkungan, beberapa informasi penting dapat kita ketahui melalui makalah ini serta hal apa saja
yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi dampak yang ditimbulkan tersebut
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, covert atau
tata letak atau desain, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta
membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Penulis
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Hubungan Antara Kepadatan Populasi Manusia dengan Lingkungan..............................................5
B. Pengaruh peningkatan populasi terhadap kerusakan lingkungan.....................................................8
C. Usaha-usaha untuk mengatasi meningkatnya populasi manusia dan pengelolaan kerusakan
lingkungan.............................................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................................14
B. Kritik dan Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman saat ini.
Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia tinggal di suatu
daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya manusia yang berperan
sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka agar memenuhi kebutuhan
konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang dikeluarkan oleh industri
mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan
kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup.
B.     Rumusan Masalah
A.  Apa hubungan antara kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan?
B.  Apa pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan?
C. Bagaimana pengelolaan kerusakan lingkungan dan menekan populasi penduduk untuk
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah?
C. Tujuan Penulisan
A.Mengetahui hubungan antara kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
B.Mengetahui pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan
C.Mengetahui pengelolaan kerusakan lingkungan dan menekan poulasi manusia untuk
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang semakin parah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Kepadatan Populasi Manusia dengan Lingkungan

1. Meningkatnya kebutuhan air bersih dan udara bersih

Sesungguhnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati


yang sangat tinggi. Hutan tropika yang lebat, sungai, iklim yang hangat sepanjang tahun, dan
pemandangan yang indah. Namun masihkah hal ini berlangsung? Banyak hutan yang telah
berubah fungsi menjadi tempat pemukiman atau ladang. Hutan yang semula beriklim sejuk
dengan keanekaragaman hayati tinggi berubah menjadi daerah panas dan gersang. Banyak hewan
dan tumbuhan mati. Manusia merupakan mahluk istimewa. Mereka dapat mengubah lingkungan
agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Perubahan ini terkadang sangat mencolok. Hutan
berubah menjadi perkampungan yang padat. Aliran sungai yang semula jernih berubah menjadi
sangat keruh. Banyak sampah, alirannya lambat. Di daerah perkotaan yang padat penduduk
umumnya terjadi peningkatan kebutuhan air bersih sementara sumber air bersih berkurang.

Perusakan hutan tropika seperti hutan-hutan di Indonesia merupakan masalah dunia,


karena hutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan gas-gas di atmosfer. Proses
fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan merupakan sumber oksigen yang sangat penting.
Tumbuhan juga menyerap CO2 dari atmosfer, sehingga terjadi keseimbangan jumlah gas-gas di
udara. Hutan tropika juga menjaga keseimbangan siklus air, karena curah hujan yang tinggi. Air
hujan meresap ke dalam tanah. Akar pepohonan menahan aliran air ini sehingga air tersimpan di
dalam tanah sebagai air tanah. Inilah yang disebut daerah peresapan air.

Daerah pemukiman yang padat menyebabkan berkurangnya daerah resapan air karena
tidak ada akar pepohonan yang menahannya. Air hujan akan terus mengalir, hanya sedikit yang
tersimpan di dalam tanah. Sementara itu kebutuhan air sangat tinggi, akibatnya pada musim
hujan terjadi banjir, dan di musim kemarau sulit mendapatkan air. Berkurangnya pepohonan juga
menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke atmosfer. Lingkungan menjadi panas dan
pemandangan gersang. Semakin padat populasi manusia semakin tinggi kebutuhan akan air
bersih, karena air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dapatkah kamu
hidup tanpa air? Banyak sumber air di rumah yang tidak dapat diminum karena airnya sudah
tercemar, sehingga banyak orang menggunakan air minum kemasan. Begitu pula dengan udara
bersih. Udara bersih sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk manusia. Banyaknya
kendaraan bermotor di perkotaan dan pabrik yang mengeluarkan asap menyebabkan semakin
sulit bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan untuk dapat menghirup udara bersih. Pada hari
libur banyak orang berwisata ke pegunungan untuk menghirup udara bersih.

2. Meningkatnya Kebutuhan Pangan

Manusia membutuhkan makanan. Hal ini tak dapat disangkal, semakin banyak populasi
manusia, maka kebutuhan pangan akan meningkat. Oleh karena itu manusia membuka hutan
untuk dijadikan ladang atau sawah. Apa akibatnya? Di satu sisi, produksi pangan meningkat,
namun di sisi lain terjadilah perubahan iklim, berkurangnya curah hujan dan perubahan
lingkungan. Hutan yang heterogen karena berisi aneka ragam tumbuhan diubah menjadi lahan
pertanian yang homogen yang hanya ditanami tanaman pangan yang sejenis. Semuanya
dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan pangan agar tidak terjadi kelaparan. Manusia tidak
dapat mengandalkan kemurahan alam sebagai sumber makanan, melainkan ia harus mengolah
alam agar dapat memperoleh sumber makanan.yang cukup. Manusia harus bekerja keras
mengubah lingkungan agar sumber bahan pangan terus meningkat.

3. Kebutuhan Lahan

Berdasarkan hasil perhitungan pada Kegiatan 10.2. dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak penduduk, maka semakin banyak dibutuhkan bahan pangan. Berarti lahan produktif yang
dibutuhkan juga lebih banyak. Bayangkanlah, seandainya jumlah penduduk Indonesia 200 juta,
dan semuanya memerlukan beras sebagai bahan makanan pokok. Berapakah luas sawah yang
dibutuhkan? Apakah luas lahan yang tersedia dapat selalu meningkat seiring dengan
peningkatan populasi? Tentu saja tidak, karena lahan yang ada sangat terbatas, terlebih di daerah
perkotaan. Sejak akhir abad ke 20 luas lahan pertanian justeru menurun, karena banyak lahan
produktif beralih menjadi daerah pemukiman, daerah industri, dan daerah perdagangan.
Thomas R. Malthus pada tahun 1798, dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population”

(Esai tentang Prinsip Populasi) menyatakan bahwa pertambahan populasi berlangsung seperti
deret ukur, sementara pertambahan sumber daya alam berlangsung seperti deret hitung. Dengan
demikian bila populasi manusia terus bertambah, maka suatu saat akan terjadi bencana
kelaparan. Namun manusia tidak menyerah begitu saja kepada alam. Dengan teknologi dan
kemampuan berpikirnya, manusia berupaya untuk meningkatkan teknologi di bidang pertanian
dengan mengembangkan bibit unggul dan cara pertanian yang lebih canggih, sehingga dengan
lahan yang terbatas, produksi bahan pangan dapat ditingkatkan.

4. Kerusakan Lingkungan

Di atas telah diuraikan berbagai dampak pertambahan populasi manusia terhadap


lingkungan. Teknologi maju hasil usaha manusia selain berperan untuk kemakmuran, juga dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kemajuan teknologi menyebabkan
pengurasan sumber daya alam yang luar biasa. Penebangan hutan dilakukan dengan
menggunakan mesin-gergaji yang canggih, sehingga dalam waktu singkat pohon-pohon habis.
Setelah itu untuk memudahkan, daunnya dibiarkan mengering lalu dibakar. Asap yang
ditimbulkan mengotori atmosfer dan menimbulkan pencemaran udara yang dampaknya juga
dirasakan oleh negara-negara tetangga.

Gambar 0.1 Penebangan hutan di Kalimantan Gambar 0.2 Untuk mempermudah pengangkutan

Yang merusak hutan tropika karena tidak di kayu,maka daun-daunnya dibiarkan mengering lalu
Sertai dengan penanaman kembali
dibakar.

Gambar 0.3 Penebangan liar di hutan tropika Kalimantan yang


merusak ekosistem dan menjadi perhatian dunia,karena
berkurangnya keanekaragaman hayati

Hutan yang telah ditebang pohon-pohonnya umumnya dimanfaatkan sebagai ladang oleh
penduduk di sekitarnya. Mereka menanami bekas hutan dengan tanaman pangan seperti ketela,
ubi-ubian atau palawija, Pada awalnya bekas hutan ini merupakan lahan yang sangat subur
karena masih menyimpan banyak humus. Namun karena cara bertani yang kurang baik, maka
setelah beberapa kali penanaman, humus habis dan tanah menjadi rusak, tandus, tidak subur
lagi. Ladang yang sudah tandus ini kemudian ditinggalkan, sehingga menjadi lahan kritis yang
ditumbuhi oleh tanaman alang-alang dan puteri malu. Inilah yang terjadi di hutan-hutan
Kalimantan. Akibat berkurangnya popon-pohon besar yang akarnya dapat menyimpan air,
maka dampak kerusakan ekosistem sudah mulai dirasakan di berbagai kota maupun desa.
Sumber air tanah akhir-akhir ini semakin berkurang. Banyak lahan pertanian yang tidak dapat
berproduksi di musim kemarau karena tidak adanya sumber air untuk mengairinya. Tanah
menjadi kering, retak-retak dan berubah menjadi lahan kritis. Apa yang terjadi di musim hujan?
Tentu saja banjir terjadi di mana-mana.

B. Pengaruh peningkatan populasi terhadap kerusakan lingkungan

Hutan tropika sebenarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan berbagai produk


tanaman dan bibit untuk pertanian. Banyak tanaman obat ditemukan di hutan. Bibit tanaman
yang tahan hama juga berasal dari hutan. Berbagai jenis bibit tanaman hias juga ada yang berasal
dari hutan.
Berbagai jenis satwa liar seperti orang utan yang menghuni hutan tropika kini terancam
kepunahan karena banyak yang mati ketika pohon tempat mereka berlindung ditebang lalu
dibakar, anaknya diambil untuk dijual ke kota. Bayi orang utan sangat lemah dan rentan,
sehingga dalam perjalanannya banyak yang mati. Begitu pula dengan hewan lainnya yang
banyak diburu dengan berbagai alasan. Banyak hutan berubah fungsi menjadi ladang atau sawah,
menjadi perkampungan, pemukiman baru. Akibatnya adalah, iklim hutan yang sejuk dan lembab
berubah menjadi kering dan panas. Cadangan air tanah yang semula berlimpah semakin
berkurang karena tidak ada akar pohon yang menahannya. Keanekaragaman hewan dan
tumbuhan mengalami krisis, terancam punah. Predator pemakan hama hilang, sehingga terjadilah
serangan hama besar-besaran di daerah pertanian. Sebenarnya di hutan tropika tidak pernah
terjadi kebanjiran atau kekeringan secara alami, karena ada keseimbangan siklus air. Juga tidak
pernah terjadi serangan hama seperti di daerah pertanian karena adanya rantai makanan yang
masih lengkap. Manusia, karena kecerdasannya, dapat mengubah lingkungan. Namun manusia
juga perlu arif dan bijaksana, untuk tetap memelihara kelestarian alam.

Keanekaragaman hayati yang hilang tidak akan tergantikan, karena proses terjadinya
memerlukan waktu yang sangat lama, berjuta-juta tahun. Spesies yang hilang akan musnah, tidak
akan tercipta spesies baru di hutan yang telah rusak Sebagai mahluk yang cerdas manusia patut
meratapi hilangnya sumber gen ini. Peningkatan populasi manusia secara langsung dan tak
langsung menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan. Sejak dahulu hingga kini manusia
membuka hutan, menebangi pohon-pohon, membakarnya, kemudian dijadikan ladang. Mereka
mengandalkan kesuburan tanah hutan untuk pertanian. Ketika tanah lapisan atas yang subur
telah hilang karena ditanami terus menerus, maka ladang itu ditinggalkan, lalu membuka hutan
lagi. Inilah yang disebut ladang berpindah. Apa akibatnya? Ladang yang ditinggalkan telah
hilang kesuburannya berubah menjadi tanah yang tandus. Tanah ini ditumbuhi alang-alang dan
tumbuhan puteri malu. Tidak ada lagi akar pohon yang menahan air hujan untuk disimpan
sebagai air tanah. Pada musim hujan terjadilah banjir, sementara di musim kemarau terjadi
kekeringan.
C. Usaha-usaha untuk mengatasi meningkatnya populasi manusia dan
pengelolaan kerusakan lingkungan
1. Usaha untuk mengatasi meningkatnya populasi manusia
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1.  Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam
suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.   Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1.   Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak
anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang
akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2.   Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka
diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3.   Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah
diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4.   Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju
pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak
ketergantungan dengan daerah lainnya.1
2. Usaha Pengelolaan Lingkungan
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu
sebagai berikut.
1.      Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya.
Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan
tetap lestari.

1
b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman
yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c. Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang
besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah
gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
e. Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai
pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap
terpelihara dan lestari.
2.      Bidang Pertanian
a. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti
sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan)
sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama
tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena
pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan
pestisida dapat dihindarkan.
3.      Bidang Industri
a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan
terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan
bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah
industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari
pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO 2 (karbon dioksida),
diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan
atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah
lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan
sebagainya.
d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti
kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah
barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.
e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4.      Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke
sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah.
b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak
lingkungan perairan laut sekitarnya.
c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom
ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan
sebagainya.
5.   Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan
antara lain :
a. Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang
mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional,
Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
6.      Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup
sesuai dengan tuntutan undang-undang.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa hubungan antara populasi manusia dan
dampaknya terhadap ligkungan di antaranya :
a.    Meningkatnya kebutuhan air bersih dan udara
b.    Meningkatnya kebutuhan pengan
c.    Meningkatnya kebutuhan lahan
d.   Meningkatnya kerusakan lingkungan
Adapun hal-hal yang dilakukan untuk menekan populasi manusia diantaranya :
  Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
  Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk antara lain:
         Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
         Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
         Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
         Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan ligkungan diantaranya :
 Dalam bidang kehutanan
 Dalam bidang pertanian
 Dalam bidang industri
 Dalam bidang perairan
 Dalam bidang flora dan fauna
 Perundang-undangan

B. Kritik dan Saran


Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan. Sebagai pemakalah kami menyadari
banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-indonesia.html
http://mediaantroposfer.blogspot.com/2009/11/antroposfer-dan-aspek-kependudukan.html
http://www.docstoc.com/search/kapadatan%20populasi%20manusia%20dan%20dampaknya
%20terhadap%20ekosistem?catid=0

Anda mungkin juga menyukai