Anda di halaman 1dari 12

DISUSUN OLEH :

MUH. ASWAN SETIAWAN


NURALIM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah-Nya yang telah dilimpahkan bagi kami , sehingga kami dapat merangkai
kata dalam membuat MAKALAH MENGENAI KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan karya tulis ini di latar belakangi oleh bapak / ibu guru yang telah
memberikan tugas makalah untuk memberikan informasi seputaran
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN kepada para pembaca. Penulisan Karya
Ilmiah ini berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita yang mungkin tidak kita
sadari. Kami berharap Karya tulis Ilmiah ini dapat membimbing para pembaca
agar memahami dan berperan dalam KESEIMBANGAN LINGKUNGAN.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Karya Ilmiah yang


disusun ini masih belum atau jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk lanjutan penyempurnaan
penyusunan Karya Ilmiah berikutnya.

Akhir kata, tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas segala bentuk
dukungan data dari berbagai pihak dan buku demi kelangsungan penyelesaian
dalam penulisan Karya Ilmiah yang saya buat ini.

Penyusun ,

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang.mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak.langsung. Lingkungan
mempunyai arti penting bagi manusia, dengan.lingkungan.fisik manusia dapat
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan.lingkungan biologi manusia dapat
memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan.lingkungan sosial manusia dapat memenuhi
kebutuhan spiritualnya.
Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan.kebutuhan hidup manusia.begitupun sebaliknya,
kehidupan manusia sangat.tergantung pada tersedianya sumberdaya alam yang.memadai
dalam lingkungan hidup. Manusia dan lingkungan hidup.selalu.terjadi interaksi timbal balik, manusia
mempengaruhi lingkungan dan.sebaliknya.manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Demikian
pula manusia.membentuk lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam kebudayaan manusia, mulai.dari manusia
primitif sampai pada yang modern.Persoalan lingkungan mulai menjadi topik dunia ketika manusia
mulai.merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana.yang terjadi
di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti.banjir, tanah longsor, pencemaran
air akibat limbah industri, dan lain sebagainya.
Dalam kondisi seperti ini, Setiap orang diharapkan agar peduli akan lingkungan hidup,
namun kenyataannya masih banyak anggota masyarakat dalam hal ini oknum oknum Tertentu
yang belum sadar akan makna lingkungan hidup itu sendiri, sehingga mereka.melakukan
hal yang memberikan dampak buruk pada lingkungan hidup. Hal ini.terbukti dari banyaknya
kelompok.kelompok tertentu yang melakukan aktivitas.dengan tujuan tertentu dan meraih keuntungan
sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampaknya pada lingkungan hidup.
B. Tujuan

1. Memahami tentang keseimbangan lingkungan hidup


2. Mengetahui fungsi dan tujuan keseimbangan lingkungan hidup
3. Memahami interaksi antar keseimbangan lingkungan hidup

C. Mamfaat
1. Untuk mengembangkan pengetahuan siswa/siswi tentang keseimbangan
lingkungan hidup.
2. Memberikan pengertian kepada masyarakat umum tentang pengertian
keseimbangan lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keseimbangan Lingkunagan


Keseimbangan lingkungan adalah kesimbangan ekosistem dalam keadaan seimbang dan stabil yang
terjadi antara komponen biotik dan abiotik.
Contoh : lingkungan alami dan seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-masing komponen biotik di
hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang
seimbang.
- Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam mendukung
kehidupan sebagai makhluk hidup didalamnya.
- Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih
kembali pada keadaan seimbang jika menjalani perubahan atau ganggu.
- Keseimbangan lingkungan tidak stabil adalah terjadinya penurunan atau
kenaikan populasi setiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai
komponen abiotik.
Contoh lingkungan tidak stabil adalah alih fungsi hutan sebagai pertambangan batu bara dan perkebunan
kelapa sawit serta penebangan hutan secara liar.

B. Suksesi Alami dan Ekosistem


Suksesi adalah penggantian secara alami antata komunitas dengan komunitas
lainnya yang didominasi oleh spesies yang berbeda.
- Macam-macam suksesi ada 2 yaitu :
1. Suksesi primer terjadi jika komunitas awal terganggu secara total
sehingga terbentuk komunitas baru.
2. Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas
tidak bersifat merusak total terhadap tempat komunitas tersebut sehingga
masih terhadap kehidupan seperti sebelumnya .
Contoh : angin topan, erosi, banjir, aktiivtas vulkanik
C. Saling Ketergantungan antara Komponen Ekosistem

Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik


Hubungan antara komponen biotik (produsen,konsumen, dan pengurai) dan lingkungannya saling
mempengaruhi. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena komponen ekosistem
berperan dalam kondisi seimbang serta pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung
secara seimbang.

- Kondisi komponen ekosistem


Contoh kondisi komponen ekosistem berdasarkan dampaknya baik di tingkat lokal,regional, nasional dan
global yaitu :
1. Pada tingkat lokal
a. Kekeringan : Kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya.
b. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak
dapatmenampung limpahan air hujan karena proses
perembesan mengalami penurunan.
c. Longsor : Terkikisnya dratan oleh aliran air karena penahanan air
(daerah hijau atau tumbuhan ) berkurang.
d. Erosi pantai: erosi pantai (abrasi) adalah Terkikisnya lahan daratan pantai
akibat gelombang air laut.
e. Intrusi air laut : Masuknya air laut mengisi ruang bawah tanah akibat air
tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya
tahanan intrusi air laut.
2. Pada tingkat Regional
a. Kebakaran hutan :
Terjadia karena proses alamai atau ulah manusia yang sengaja membakar
hutan untuk lahan pertanian atau perkebunan
b. Pencemaran minyak lepas pantai :
Hasil eksploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tangki ketempat
Pengolahan minyak yang mengalami kebocoran sehingga menyebabkan
kematian organisme laut.

3. Pada tingkat Nasional


a. Deforestasi :
menurunnya luasan hutan yang terjadi akibat kegiatan illegal logging.
Dampaknya terjadi penurunan sumber daya alam baik hasil utan maupun
konservasi air.
b. Pencemaran limbah industri :
masuknya atau dimasukannya zat oleh kegiatan manusia sehingga terjadi
penurunan kualitas lingkungan.

4. Pada tingkat Global


a. Pemanasan global (global warming) :
fenomena peningkatan suhu global dari tahun ke tahun karena terjadinya
efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas
karbondioksida,metana,dinitrooksida dan CFC sehingga energi matahari
terperangkap dalam atmosfer.
b. Penipisan lapisan ozon :
berkurangnya lapisam ozon dalam stratosfer dan terbentuk lubang ozon
yang semakin luas sehingga radiasi ultraviolet lebih banyak sampai
kepermukaan bumi.
c. Hujan asam :
segala macam hujan asam dengan pH dibawah 5,6 dampaknya yaitu proses
korosi dengan cepat, iritasi pada kulit.
d. Pertumbuhan populasi :
pertambahan penduduk dunia yang yang menyebabkan peningkatan sumber
daya dan ruang.
e. Desertifikasi (penggurunan) :
terjadi penurunan kemampuan daratan akibat aktivitas manusia dan iklik yang
bervariasi.
f. Pencemaran limbah B3 :
merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun yang penanganandilakukan
secara khusus, dampaknya bersifat akut sampai kematian bagi makhluk hidup.

D. Dampak overeksplotasi ekosistem


Overeksplotasi ekosistem tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan dan mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan. Dampaknya overeksplotasi hutan di
Kalimantan yaitu menyebabkan lingkungan kering dan gundul. Hilangnya hutan mangrove dan rusaknya
terumbu araang mengakibatkan terjadi erosi pantai.

F. Perlindungan Komponen Ekosistem


Perlindungan komponen abiotik

1. Perlindungan tanah
Beberapa perlindungan tanah yaitu dengan rotasi tanaman, pemupukan yang seimbang, serta pencegahan
erosi dan banjir dengan melakukan reboisasi lahan-lahan kritis, melakukan tebang pilih dan membuat
sumur resapan di perkotaan.

2. Perlindungan air
Beberapa usaha untuk mengatasi pemenuhan air bersih dapat dilakukan dengan menggunakan pemakaian
air secara bijaksana, membuat sumur resapan dan menjaga daerah resapan, memelihara tumbuhan di
sekitar lingkungan serta mengolah limbah cair.

3. Perlindungan udara
Cara perlindungan udara dilakukan dengan pemeliharaan tumbuhan hijau di setiap
lingkungan.
D.UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Beberapa contoh upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu :


• Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya.
• Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tanggakarena dapat mencemari lingkungan.
• Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah.
• Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya.
• Menghemat penggunaan bahan bakar.
• Menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka.
• Tidak membakar hutan untuk membuka lahan.
• Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan,yaitu dengan mengendalikan hama secara. Alami
…dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari hama). Upaya iniuntuk mencegah munculnya populasi
…hama yang resisten terhadap pestisida.

Naik turunnya jumlah populasi bergantung pada pengadaan sumber daya alam. Dengan sendirinya
lewat persaingan akan dapat dikaji lebih jauh tentang bagaimana upaya untuk mengintensifkan
perjuangan hidup. Jika sumber daya alam persediaanya di lingkungan tersebut kurang, muncullah
ketegangan, namun jika persediaan sumber daya alam cukup bagi makhluk, maka akan menghasilkan
kehidupan yang tenang, kehidupan tak bergejolak dan terjadinya interaksi dalam ekosistem, baik interaksi
antar populasi dan dalam populasi sendiri menjadi harmonis sehingga dalam ekosistem dapat muncul
kesimbangan dan ketenangan.

Keseimbangan dan ketenangan mengakibatkan perkembang biakan menjadi lebih baik, seterusnya
dalam populasi tertentu akan berakibat bertambahnya jumlah anggota populasi tersebut. Kepadatan
populasi ini dapat meningkat melebihi daya dukung sumber daya alam yang secara tak langsung juga
mengakibatkan pengurangan individu dalam populasi tersebut lewat persaingan. Sebaliknya bila
perkembang biakan tak baik jumlah anggota populasi pertambahannya menjadi lambat, mengakibatkan
kepadatan populasi agak kurang kehidupan menjadi tenang.
Ketidakmantapan ekosistem ini disebabkan jumlah manusia di bumi cenderung meningkat
populasinya, sedangkan spesies tumbuhan yang diproduksi hanya sejenis. Misalnya : manusia di
indonesia hanya cenderung menanam padi, gandum, jagung dan palawija. Hal ini mengakibatkan hewan
yang dapat diternak hanyalah sapi, domba, kerbau, dan sebangsanya.
Dengan demikian populasi makhluk hidup lainnya tidak disediakan konsumsi bahan makanannya.
Tentu bagi makhluk yang tak disediakan sumber makanan keadaannya menjadi tertekan dan diprediksi
tak dapat bertahan lama hidup di muka bumi. Penurunan keanekaragaman hayati dalam ekosistem pada
umumnya disebabkan oleh pengaruh empat hal yakni :
a. terjadinya penyederhanaan keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi.
Hal ini akan dapat berakibat banyaknya hama penyakit yang berpengaruh negatif. Pengaruh tersebut
adalah rentannya kehidupan makhluk di muka bumi.
b. mono kultur terhadap kemantapan ekonomi. Tanaman dan hewan yang kurang beragam yang dipelihara
oleh manusia berakibat terbatasnya akses ekonomi manusia.
c. penyederhananan makhluk hidup terhadap habitat dapat menyebabkan lingkungan tak subur atau
seringkali terabaikan pengelolaannya. Tanah yang tandus semakin rusak dan tak mendapatkan perhatian.
d. kurangnya keanekaragaman ekonomi terhadap stagnasi ekonomi di kota. Peredaran sumber daya
makanan, sumber daya alam dan manusia menjadi terbatas dan hanya mengumpul di kota. Kejadian ini
mengakibatkan akses hidup masyarakat khususnya kehidupan ekosistem dan masyarakat di pelosok desa
ada kecenderungan terabaikan.
Oleh sebab itu diperlukan upaya agar terdapat keseimbangan ekosistem. Tujuannya adalah agar tak terjadi
penurunan nilai dari ekosistem manusia itu sendiri. Disadari bahwa dalam kehidupan selalu terdapat
ketergantungan antara satu terhadap yang lain, atau yang satu menunjang
yang lain.

E. Peran Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan


Satu hal yang tak dapat dilepaskan dari ekosistem adalah jumlah populasi manusia yang kian
meningkat dari waktu ke waktu akan dapat berakibat menurunkan nilai ekosistem kita. Pemanfaatan
berbagai sumber daya alam secara tak terkendali dapat membawa ekosistem secara keseluruhan menjadi
tidak seimbang. Oleh sebab itu pengendalian jumlah populasi manusia perlu diatur sedemikian rupa agar
tak melampaui kemampuan alam untuk mendukungnya. Di sini keanekaragaman hayati perlu menjadi
bagian yang tak terpisahkan dalam memperbaiki kehidupan di muka bumi.
Hukum alam menyebutkan bahwa siapa yang kuat, dialah yang akan menang. Dari segi jumlah
individu dan spesies, maka spesies yang memiliki lebih banyak keturunan lebih kuat dari pada spesies
yang sedikit keturunannya. Spesies yang memiliki keturunan ’jarang’ akan memiliki peluang yang kecil
untuk dapat mengalahkan saingannya.
Persaingan antar spesies akan muncul manakala kedua populasi atau makhluk itu memperebutkan
kebutuhan yang sama. Kebutuhan yang dimaksudkan di sini antara lain berupa kebutuhan makanan,
tempat hidup, perlindungan akan keselamatan diri dan kelompoknya atau pengaruh iklim/cuaca, pengaruh
radiasi matahari dan sebagainya.
Komponen ekosistem yang berupa energi ini amat penting dalam memelihara kelangsungan
hidup komponen yang ada dalam ekosistem tersebut. Dalam kajian ekosistem, komponen ekosistem alam
berlaku hukum alam juga. Hukum-hukum yang berkaitan dengan energi bagi makhluk hidup di antaranya
adalah hukum termodinamika pertama, hukum termodinamika kedua.
Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, energi bersifat lestari, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Cahaya matahari, misalnya
dapat diubah ke dalam bentuk energi lain yang bergantung pada proses-proses yang terjadi. Misalnya
energi matahari diubah menjadi energi panas, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
menghasilkan energi potensial dalam makanan dan energi matahari diubah menjadi energi listrik bagi
penerangan yang dapat digunakan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa setiap sistem akan selalu cenderung berubah
dari keadaan yang teratur menjadi keadaan yang tak teratur. Hal ini berarti setiap energi yang memasuki
jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau energi yang
dapat dilepaskan. Dalam keadaan demikian ini maka kehidupan makhluk dapat dianggap sebagai
pengubah energi. Oleh karena makhluk hidup tersebut beraneka ragam, maka akan dijumpai beragam
strategi untuk mentransformasikan energi sebagai perwujudan dari hukum termodinamika I.
Dalam sejarah kehidupan, manusia sebagai makhluk yang pertama kali bersedia menerima
amanah dari Tuhan untuk mengelola alam semestaini. Manusia selalu berusaha untuk dapat menguasai
alam semesta. Di sinimanusia adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata, dan memanfaatkan
lingkungan sesuai dengan kebutuhannya, sedang makhluk lainnya seringkali tidak diberi kesempatan
mengatur alam semesta ini.
Berkat kemampuan dalam hal berpikir, bernalar manusia dapat mengatur, memanfatkan sumber
daya alam hayati maupun non hayati untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Cara memanfaatkan
sumber daya alam ini dilakukan lewat berbagai cara yang kesemuanya itu ditujukan untuk kemakmuran
hidup, kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia beserta anak turunnya. Manusia dalam mengelola
dan memanfaatkan sumber daya alam lewat kemampuan intelektualnya, di samping ada kemanfaatannya
bagi makhluk hidup tetapi juga ada sisi negatif yang muncul.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengetahui apa itu keseimbngan lingkungan hidup, siswa Menyadari betapa pentingnya
lingkungan hidup bagi keberlangsungan hidup organisme di muka bumi,maka perlu dilakukan
upaya-upaya untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan hidup tersebut.
Siswa dan mastarakat luas mengetahui bahwa, Gaya hidup manusia dan aktivitas-aktivitas
manusia secara langsung maupun tidak langsung telah mengurangi kuantitas dan kualitas
Keseimbangan lingkungan hidup lingkungan hidup Hal ini sangat berbahaya, sebab
lingkunganmerupakan penunjang hidup bagi setiap organisme

B. Saran

Setiap masyarakat perlu memahami lebih dalam tentang lngkungan dan perlu
berpartisipasidalam mengembalikan keseimbangan lingkungan, sebab kehidupan generasi
selanjutnya ada ditangan kita
Lingkungan hidup selalu mengalami perubahan struktur dan fungsinya dari waktu kewaktu.
Aktivitasmanusia dapat berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan karena disebabkan
setiap kebutuhanhidup manusia hanya dapat dicukupi dari lingkungan sekitarnya. Dengan akal
manusia yang selaluberkembang dan dengan kemampuan manusia untuk mengambil SDA yang
tersedia didalam lingkungansekitar. Contoh aktivitas yang dilakukan manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, membutuhkanalam sebagai sumbernya.

Anda mungkin juga menyukai