Anda di halaman 1dari 2

Annelida berasal dari bahasa latin (kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti

bentuk) karena bentuk spesies Annelida seperti sejumlah besar cincin kecil yang diuntai. Ciri
khas Annelida adalah tubuh terbagi menjadi ruas-ruas yang sama sepanjang
sumbu anterior posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang sama
ialah metamera, somite atau segment. Bagian tubuh paling luar anterior disebut prostomium  bukan
suatu ruas. Demikian pula bagian di ujung posterior yang disebut pigidium, terdapat anus.
Segmentasi pada Annelida tidak hanya membagi otot dinding tubuh saja, melainkan juga menyekat
rongga tubuh atau coelom dengan sekatan yang disebut septum, jamak septa. Tiap septum terdiri
atas dua lapis peritoneum, masing-masing berasal dari ruas di muka dan di belakang (Levine, 1995).

Annelida memiliki tubuh memanjang, simetris bilateral, bersegmen, dan permukaannya


dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot. Mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup
dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utama membujur
sepanjang bagian dorsal, sedangkan sistem saraf terdapat pada bagian ventral. Annelida memiliki
sistem digesti saraf yang terdiri atas sepasang ganglion atau otak pada prostomium, saraf
penghubung melingkari pharynx, sebuah atau sepasang benang saraf ventral sepanjang tubuh yang
dilengkapi sebuah ganglion dan sepasang saraf lateral pada tiap ruas. Di samping itu terdapat alat
indera atau sel indera yang berfungsi sebagai alat peraba, perasa dan penerima cahaya (Almeida,
2003).

Sistem respirasi terdapat pada epidermis. Annelida memiliki prostomium dan sistem


sirkulasi, saluran pencernaan lengkap lebih kurang lurus, memanjang dari mulut  di anterior, usus
dan anus di posterior.  Ekskresi dan reproduksi yang bersifat metamerik. Organ ekskresi
berupa nefridia (organ ekskresi yang merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh),
dan nefrotor (pori tubuh tempat kotoran keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-
masing (Levine, 1995).

Perkembangbiakan secara seksual Annelida, mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan


betina (hermafrodit),  tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan
mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma
tersebut, akan dilepas dari kepala, tinggal dan berkembang dalam tanah.
Sebagian Annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan
regenerasi (Suwignyo, 2005).

Sebagian besar Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit (merugikan
karena menempel pada inangnya) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.
Habitat Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian
hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di berbagai tempat dengan membuat
liang sendiri (George, 2006).

Filum Annelida dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea, pembagian


ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh, seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada
tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi. Oligochaeta adalah Annelida yang berambut
sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki beberapa setae pada tubuhnya yang
bersegmen, contoh dari kelas ini adalah cacing tanah (Lumbricus terrestris). Polychaeta adalah
kelas Annelida seluruh permukaan tubuhnya mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang
dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku, contoh dari kelas ini adalah cacing palolo (Palola
viridis). Hirudinea adalah Annelida yang tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae, contoh dari
kelas ini adalah lintah (Hirudo medicinalis)  (Suwignyo, 2005).

Anda mungkin juga menyukai