Anda di halaman 1dari 6

APARATUS GOLGI

Oleh Muhammad Hamzah Al-kautsar B.


(180341617548) Offering A Pendidikan Biologi
alkahamzah@gmail.com

Sumber : Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.

MORFOLOGI APARATUS GOLGI


Aparatus Golgi merupakan organel yang terdiri dari setumpuk kantong pipih
tersusun dari membran yang serupa dengan mebran sel. Berbeda dengan Retikulum
Endoplasma pada membran Aparatus golgi, ribosom tidak dijumpai pada ruangana
antara maupun diseputar membran, baik membran dalam maupun luar, semua yang ada
di apparatus golgi merupakan agranular. Golgi terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Cisternae
2. Vesikula
3. Vakuola
Cisternae atau sisterna merupakan bangunan dasar, yang menjadi ciri Aparatus
golgi. Terdiri dari sekitar 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala.
Tiap cisterna berupa kantung gepeng tertekuk. Bagian tepi tiap cisterna biasanya
menggembung dan berlobang-lobang. Di bagian tepi itu ada pembuluh yang
menghubungkan semua cisternae sesamanya. Daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-
tonjolan, yang akan lepas membentuk vesikula-vesikula, atau mungkin juga akan
membentuk cisterna baru. Bagian cisterna disebut juga bagian sakula atau diktiosom.
Sisterna bentuknya pipih tapi sedikit menggembung pada pinggirnya. Di sekitar
sisterna terdapat vesikel-vesukel yang terbesar dengan berbagai ukuran, beberapa
diantaranya bertunas dari atau berdifusi degan bagian tepi dari sisterna baik kantong
pipih maupun vesikel-vesikel terdapat diseputar Aparatus golgi pada umumyan
mengandung senyawa yang konsentrasinya pekat dan padat. Senyawa ini terdiri dari
protein atau glikoprotein yang bergarak di antara sisterna-sisterna golgi menuju ke
membran sel lisosom atau vakuola pada sel tumbuhan.
Aparatus golgi memiliki polaritas yang jelas, dengan membran sisterna pada
ujung-ujung yang berlawanan merupakn suatu tumpukan yang berbeda ketebalan dan
komposisis molekulernya. Bagian vesikula terdapat di bawah (sebelah ke dalam sel)
bagian cisternae, sedangkan bagian vakuola berada di atas (sebelah ke puncak sel).
Kedua bagian ini (vesikula dan vakuola), terdiri dari banyak gembung. Isi setiap
vesikula lebih terang daripada isi vakuola. Isi vakuola sudah bahan sekresi (getahan).
(ada juga yang menyebut vesikula untuk vakuola).
Bagian vesiukula tumbuh dari retikulum endoplasma atau selaput inti. Makin
dekat ke bagian cisternae vesikula bergabung membentuk cisterna baru; cisterna
sebelah atas sementara itu pecah-pecah menjadi vakuola-vakuola yang berisi bahan
sekresi. Karena itu Aparatus golgi tumbuh terus menerus dari bawah.
Aparatus Golgi biasanya berasosiasi dengan RE kasar, bukan menyatu utuh tetapi
terpisah oleh jarak yang sempit, dan vesikelvesikel protein. Vesikel ini disebut dengan
vesikel transisi atau peralihan. Beberapa dari vesikel yang muncul dari RE tersebut
bergabung dengan sisterna golgi yang paling dekat, sehingga terjadi pengangkutan
protein dengan vesikel transisi dari REK ke Aparatus golgi Golgi. Sisi dari Aparatus
golgi yang menghadap RE dikenal dengan nam cis atau daerah pembentukan,
sedangkan daerah yang berlawanan disebut trans atau daerah pemasakan. Disini
vesikel muncul dan berdifusi dengan vesikel yang lebih besar. Vesikel yang berisi
senyawa-senyawa imature yang berasal dari REK akan bergerak dari cis melalui
sisterna-sisterna menuju ke daerah trans untuk kemudian meninggalkan sisterna dalam
keadaan senyawa-senyawa yang dikandungnya dalam keadaan mature atau siap
disekresikan senyawa tersebut akan disismpan di dalam vesikel sekrettori, lisosom atau
tetap disimpan di dalam vesikel. Sepanjang perjalanan ini senyawa-senyawa imature ini
akan dimatangkan atau jika perlu disortir oleh enzim-enzim yang terdapat di Aparatus
golgi.
Muka cis biasanya terletak di dekat RE. Vesikula transport mremindahkan materi
dari RE ke golgi. Vesikula yang bertunas dari RE akan menambah membrannya dan
kandungan lumen (rongga)-nya ke muka cis dengan bergabung (berdifusi
denganmembran Golgi. Muka trans menghasilakn vesikula yang akan tercabut dan
pindah ke tempat lain (Campbell, 2002).
Aparatus golgi juga menerima protein yang berasal dari luar sel. Protein tersebut
masuk dengan car aendosistosis selanjutnya akan masuk atau bersatu dengana sisterna
Aparatus golgi .
Analisisi kimia Aparatus golgi menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat di
aparatus golgi serupa dengan senyawa yang berada di membran sel maupun RE.
Senyawa tersebut misalnya fosfolipid dan lemak netral, protein yang terdiri dari
glikoprotein, mukoprotein, dan enzim. Tranfase glikosil adalah enzim yang banyak
terdapat di Aparatus golgi .
Dalam struktur Aparatus golgi ternyata jumlah dan keaktifan suatu senyawa
berbeda-beda. Dengan teknik sitokimia insitu, tampak bahewa di dalam lumen sisterna
terdapat polisakarida yang semakin ke arah trans kadarnya semakin tinggi. Demikian
pula aktivitas enzim fosfat berbeda untuk setiap sisterna, makin ke arah trans
menunjukkan aktivitasnya yang semakin giat. Kajian histokimia menunjukkan bahwa
setiap sisterna mengandung enzim yang berbeda-beda .

FUNGSI APARATUS GOLGI


1. Peristiwa Glikolisis
Proses glikolisis sendiri sebenarnya telah diwalai sejak dari RE di golgi sifatnya
hanya menyempurnakan saja. Proses glikolisis berlangsung dengan cara dan tempat
yang bervariasi. Pengemasan protein maupun lipid berkarbohidrat dapat terjadi di (1)
RE saja, (2) diawali di RE untuk kemudian dilanjutkan di golgi atau (3) hanya terjadi
di golgi saja. Sebgaai contoh glikolisilasi tiroglobin oleh epitelium tiroid,
imunoglobin oleh plasmosit, musin oleh sel goblet intersitinal pengemasannya terkadi
di RE untuk kemudian dilanjutkan di Aparatus golgi. Sedangkan glikolisasi
protolkolagen di fibroblast, lipoprotein plasmatik oleh hepatosit, sintesis pektin dan
hemiselulosa hanya terjadi di Aparatus golgi.
2. Penyedia sekret untuk sekresi sel
Proses sekresi sebenarnya sudah dimulai sejak dari RE tempat terjadinya sistesis
protein. Protein-protein yang terbebtuk akan dipisah-pisahkan ke dalam lumen RE
sesuai tujuannya. Dari sini protein tersebut akan diangkat ke daerah cis Aparatus golgi
oleh vesikuli pengangkut. Kemudin akan terjadi pemindahan protein-protin tersebu
dari daerah cis menuju daerah trans Aparatus golgi. Di derah trans ini protein-protein
tersebut akan dipilah=pilah dan dikemas. Dalam artian untuk disempurkan sehingga
siap disekresikan, misalny adengan memperpendek rantai polipepetida, dengan
enzim-enzim tertentu, atau menambah dengan senywawa-senyawa tertentu.
Kemudian setiap macam protein atau glikoprotein ditunaskan dalam bentuk vesikuli
sekretoris untuk ditimbun sampai ada isyarat untk disekresikan.
Sel-sel yang berfungsi sekretori, untuk proses sekresinya harus menunggu isyarat
dari luar. Vesikel sekretoris berasal dari pertunasan pada sisterna golgi daerah trans,
untuk pembentukannya melibatkan selubung protein yang disebut klatirin. Klatirin
akan terlepas di saat vesikel telah masak (mature). Begitu ada isyarat untuk sekresi
maka pensekresian senyawa-senyawa yang terkandung di dalam vesikuli sekretoris
akan dikeluarkan ke lingkungan ekstrasel dengan cara eksositosis. Pada proses ini
akan terjadi peleburan antara selaput vesikuli sekretoris dengan membran sel.
Sehingga senyawa-senyawa penyusun membran vesikuli sekretoris akan menjadi
komponenn penyususn membran sel.
3. Sebagai reparasi membran sel
Membran sel yang rusak akan direparasi atau dipulihkan dengan menggunakan
vesikel-vesikel dari Aparatus golgi. Vesikel pengangkut dirangsang untuk melebur
dengan membran sel setelah meninggalkan Aparatus golgi secara kontinyu.. protein
bermembran dan lipid membran vesikel ini akan menjadi protein dan lipid baru bagi
membran sel, sedangkan protein yang diangkut vesikula disekresikan ke ruang antar
sel.
4. Sebagai pembentuk senyawa penyususn dinding sel
Ketika terjadi sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan aka aterbentuk matriks
yang merupakan kumpulan mikrotubulus kutub di tengah bidng pembelahan yang
memisahkan kedua inti yang sudah terbenyuk. Di matriks tersebut terdapat banyak
vesikel-vesikel yang berisi bahan baku dinding sel yaitu pektin, selulosa, hemiselulosa
dan sebagainya yan berasal dari Aparatus golgi atau biasa disebut diktiosom untuk sel
tumbuhan. Matriks dan senyawa-senyawa tersebut akan melebur di antara dua buah
inti di daerah mikrotubula kutub untuk membentuk dinding sel primer. Dinding sel
primer yang terbentuk akan terus disuplai dengan bahan-bahanpembentuk dindidng
sel yang dikemas dalam vesikuli untuk selanjutnya timbuh menjadi dinding sel
sekunder.

PEMBENTUK AKROSOM
Aparatus golgi berperan dalam pembentukan akrososm, yaitu tudung pada
spermatozoon. Tudung akrososm ini berasal dari fusi vesikel Aparatus golgi. Fungsi
dari tudung akrosom adalah melisiskan membran sel telur (ovum) pada saat fertilisasi.
Karena berisi enzim hidrolitik Hialuronidase.
Berikut 3 fungsi utama aparatus golgi:
1. Sekresi
2. Sintesa
3. Produksi

KEKUTUBAN APARATUS GOLGI

Aparatus golgi dibedakan juga atas kekutubannya. Kutub bawah, yang dekat dengan inti
atau RE disebut forming face, sedang kutub atas yang dekat PL disebut maturing face.
Disebut forming face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami pematangan,
dipadatkan, kemudian dibungkus di dalam gelembung atau vakuola. Vakuola bagian atas sel
itu disebut juga selectory vesicle (vesikula sekresi). Nanti vesikula atau vakuola ini
bergabung dengan membran sel, kemudian bahan sekresi di dalamnya dikeluarkan dari sel.
Vesikula sekresi ini ada juga berfungsi sebagai cadangan bahan sekresi bagi sel. Pada sel
kelenjar yang aktif sekali vesikula itu bertimbun di bagian puncak sel.

Untuk menetapkan kekutuban Aparatus golgi, yang mana forming face dan yang man n
tebal sejak dari kedalaman sel sampai ke permukaan sel lewat Aparatus golgi. Ternyat atebal
membran pada kutub forming face dengan sama tebal RE atau membran pada luar selaput
inti, yakni 7nm. Tebal membran pada kutub maturing face sama dengan membran plasma
atau membrab vakuola sekresi yang dekat membran plasma, yakni 10nm.

MEKANISME APARATUS GOLGI


Selain aktivitas atau kegiatan penyelesaian, apparatus golgi membuat beberapa
makromolekul. Banyak polisakarida yang disekresikan oleh sel produk golgi termasuk pectin
dan beberapa makromolekul. Seperti protein sekresi, produk nonprotein dari golgi yang akan
disekresikan meninggalkan sisi trans golgi di dalam fosikel.
Golgi membuat dan merapikan produknya secara bertahap, dengan berbagai sisterna
berbeda yang mengandung kumpulan enzyme yang unik. Aparatus golgi mengandung
berbagai produk dalam tahap proses yang berbeda yang ditransfer dari sisterna satu ke
berikutnya oleh vesikel. Pada model pematangan golgi, sisterna golgi bergerak maju dari sisi
cis ke trans mengangkut dan memodifikasi muatannya ke sisi trans sambil bergerak.
Sebelum melepaskan produknya melalui pertunasan vesikel dari sisi trans, tumpukan
golgi memilah-milah produk dan menentukan tujuannya pada berbagai bagian sel. Misalnya,
gugus fosfat yang ditambahkan ke produk golgi, membantu pemilahan seperti kode pos pada
alamat surat. Yang terakhir, vesikel transport yang bertunas dari golgi memiliki molekul
eksternal pada membranya yang cocok dengan gugusnya untuk mengenali ‘tempat bongkar
muat ‘ pada permukaan organel spesifik atau pada membrane plasma, sehingga vesikel tiba di
target yang tepat.

ENZIM ENZIM APARATUS GOLGI


Enzim-enzim yang terdapat pada Aparatus golgi yakni: Glikosil transferasa yang
berfungsi untuk biosintesis glikoprotein, Sulfo dan gliosil transferase yang berfungsi untuk
biosintesis, glikolipida, oksidoreduktase, Fosfatasa , Kenase, Mamnosidase, Transferase yang
berfungsi untuk sintesis fosfolipida , Fosfolifase, Sialitransferase, UDP-Galaktosa: N-
Asetilglukosamin galaktosil transferase, Glikoprotein: Galaktosiltransferase, UDP-N-aseti
lglukosamin-glikoprotein-N, asetil glukosaminil transferase, Galaktoterebroside
sulfotransferase, CPM-NANA laktosil siramide sialitransferase, CPM-NANA: GM1
sialitransferase, CPM-NAN : GM3 sialitransferase, UDP-Galaktosa : GM2 galaktosil
transferase, UDP-GalNac: GM3 N-asetil glukosaminil, Oksidireduktase, NADH sitokrom c
reduktase, NADH sitokrom reduktase, Fosfatase, 5’ nukleotidase, Adenosin trifosfatase,
Tiamin pirofosfatase, Kinase, Kasein fosfokinase, Lysolesitin asil transferase, Gliserolfosfat
fosfatidil transferase, Fosfolipase A1, dan Fosfolipase A2.

DAFTAR RUJUKAN

Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A., dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Issoegianti, dkk. 2016. Modul Biologi Sel. Tangerang: Universitas Terbuka.
Harminto, Sundowo, dkk. 2016. Modul Biologi Umum. Tangerang: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai