Anda di halaman 1dari 6

Struktur dan Fungsi dari Ribosom dan Badan Golgi

1. Ribosom

Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/definisi-sel-dan-peran-pentingnya/

1.1 Struktur Ribosom

Ribosom adalah organel terkecil yang berbentuk butiran halus dengan ukuran 17 –
20 μm. Sehingga untuk melihatnya diperlukan bantuan mikroskop electron. Organel ini
ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Romania yang bernama George Emil Palade pada
tahun 1950.1 Kata “ribosom” pertama kali digunakan pada tahun 1958 oleh Richard B.
Robert. Ribosom berasal dari bahasa Yunani yaitu ribo dari asam ribonukleat (ribonucleic
acid) dan som dari kata soma yang berarti badan.2

Ribosom berbeda dari organel lain pada umumnya karena tidak dilindungi oleh
membran.3 Ribosom tersusun dari dua bagian utama dengan ukuran yang berbeda, yaitu
subunit besar dan subunit kecil yang masing-masing subunit tersusun atas rRNA dan
protein ribosom.4 Keduanya akan bersama-sama bersatu ketika ribosom siap untuk
membuat protein baru sehingga terbentuk suatu alur yang nantinya akan dilewati oleh
mRNA, tetapi segera terpecah ketika proses sintesis protein sudah selesai.4
Ada dua jenis ribosom, yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas.4 Ribosom terikat
merupakan ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma kasar sedangkan ribosom
bebas merupakan ribosom yang tersuspensi dalam sitoplasma.4 Ribosom terikat memiliki
fungsi sintesis protein, dimana sebagian protein yang dihasilkan berperan sebagai produk
sekretori yang akan diekskresikan keluar sel seperti hormon atau enzim, dan sebagiannya
lagi berperan dalam membangun membran plasma atau membran organel lain, hingga
untuk membangun struktur sel lain, misalnya lisosom. 4 Sementara itu, ribosom bebas
umumnya memiliki fungsi untuk menghasilkan protein yang akan digunakan di dalam
sitosol untuk metabolisme sel itu sendiri.4 Ribosom bebas ditemukan pada sel yang sering
membelah seperti sel embrional dan sel kanker. Selain itu, ribosom bebas juga ditemukan
pada sel yang melakukan sintesis protein seperti sel hati. Baik ribosom terikat maupun
ribosom bebas keduanya terdapat dalam rangkaian poliribosom.

1.2 Fungsi Ribosom

Ribosom merupakan suatu organel tak bermembran yang melaksanakan sintesis


protein dengan mentranslasi mRNA menjadi rantai asam amino dalam sekuens yang
berurutan.3 Setiap mRNA hanya memerankan satu kode untuk suatu protein sehingga
nantinya sifat protein yang disintesis ribosom akan bergantung pada mRNA yang
ditranslasi.4 Semua komponen yang berperan dalam sintesis protein seperti asam amino,
mRNA, dan tRNA nantinya juga akan dikumpulkan oleh ribosom.4 Selain itu, ribosom
juga akan menyediakan enzim serta energi yang diperuntukkan untuk menghubungkan
asam-asam amino tersebut.3

Ribosom yang menempel pada Retikulum Endoplasma kasar akan melakukan


sintesis protein yang hasilnya melalui vesikel dari Retikulum Endoplasma akan
disalurkan menuju badan golgi.4 Sebagian dari protein ini akan ditujukan untuk
dipindahkan ke luar sel sebagai produk sekretori, dan sebagiannya lagi akan menjalankan
fungsi di dalam sel untuk membangun membran plasma maupun membran organel atau
struktur sel lain seperti lisosom.4 Fungsi dan tujuan akhir dari protein-protein tersebut
nantinya akan ditentukan oleh organel lain yang dinamakan badan golgi.4
2. Badan Golgi

Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/definisi-sel-dan-peran-pentingnya/

2.1 Struktur Badan Golgi

Aparatus golgi atau yang dikenal juga dengan nama badan golgi merupakan salah
satu organel bermembran yang disusun oleh tumpukan kantong gepeng agak melengkung
dengan bagian tengah tipis dan tepi yang menggelembung atau melebar dan terbungkus
oleh membran.5 Organel ini ditemukan pertama kali oleh Camillo Golgi pada tahun 1898
di dalam sel-sel kelenjar.6 Badan Golgi pada sel tumbuhan disebut diktiosom.

Badan Golgi mempunyai dua bagian, dimana kedua bagian tersebut dinamakan
bagian cis dan bagian trans yang menjalankan fungsi berbeda. 2 Bagian cis yang letaknya
paling dekat dengan Retikulum Endoplasma nantinya akan menerima vesikel yang
biasanya berasal dari Retikulum Endoplasma kasar dan berisi molekul yang telah
disintesis oleh ribosom.2 Sementara itu, bagian trans yang terletak di dekat membran
plasma merupakan lanjutan dari bagian cis yang akan membantu dalam membentuk
vesikel-vesikel, berperan dalam proses pemecahan, dan membantu menyiapkan
penyaluran ke bagian sel lainnya.2
2.2 Fungsi Badan Golgi

Vesikel yang berisi protein Membran vesikel menyatu


hasil sintesis ribosom dengan golgi di bagian cis,
bergerak dari RE ke Golgi terbuka, dan terintegrasi
dengan membran golgi

Aparatus Golgi melakukan Protein bergerak melewati Vesikel membebaskan


penyortiran dengan tumpukan golgi dan protein yang
memisahkan produk akhir mengalami perubahan atau dibawanya ke dalam
sesuai fungsi dan tujuan modifikasi kantong golgi

Protein spesifik yang dihasilkan Vesikel kemudian mengangkut


dikemas dalam vesikel yang protein spesifik sesuai dengan
terbentuk dari membran golgi tujuannya
kemudian membebaskan diri dari
golgi

Fungsi dari badan golgi ini sendiri ialah memodifikasi dan mengemas protein yang
baru disintesis hingga menjadi produk akhir yang kemudian juga akan didistribusikan
oleh badan golgi juga.5 Sebagian besar molekul yang terlepas dari RE setelah disintesis
akan melintasi lapisan tumpukan golgi melalui perantara vesikel.4 Nantinya membran dari
vesikel yang akan menyatu dengan membran dari badan golgi khususnya pada bagian cis,
akan terbuka dan terintegrasi dengan membran golgi hingga kemudian membebaskan
protein yang dibawanya ke dalam kantong golgi.4 Protein yang masih terbilang dalam
bentuk produk “mentah” kemudian akan melewati lapisan-lapisan tumpukan Golgi dan
mengalami tahapan perubahan atau modifikasi dari badan Golgi, misalnya dengan
melekatkan molekul karbohidrat atau lipid pada protein sehingga didapatkan hasil akhir
yang diinginkan.4

Setelah melalui tahapan tersebut membran golgi kemudian akan melakukan


penyortiran dengan memisahkan produk akhir berdasarkan fungsi dan tempat tujuannya,
baik yang akan digunakan untuk membangun membran plasma maupun membran organel
baru, membangun struktur sel lain, atau justru akan dikeluarkan ke eksterior sel sebagai
produk sekretorik.4 Produk akhir yang telah terbentuk nantinya akan mengumpul di tepi
kantong badan golgi yang bergelembung atau melebar.4 Nantinya tepi kantong yang
melebar ini akan terlepas dan membentuk vesikel yang mengandung produk-produk
spesifik.4 Vesikel yang membawa produk spesifik tersebut terbungkus oleh membran
dengan bermacam protein permukaan yang berfungsi sebagai docking marker spesifik
yang dikenal juga dengan sebutan v-SNARE.4 Nantinya v-SNARE ini hanya dapat
berikatan dengan docking-marker acceptor yang sesuai yang disebut t-SNARE.4
Akibatnya, setiap vesikel ini hanya akan berhenti di docking-marker acceptor yang sesuai
untuk kemudian membebaskan produk spesifik yang dibawanya.4 Oleh karena itu setiap
produk akhir yang dihasilkan dari aparatus Golgi dapat mencapai tujuan akhir sesuai
dengan fungsinya.4

Eksositosis merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan mekanisme


pelepasan zat-zat dari dalam sel ke luar sel itu sendiri. 4 Eksositosis inilah yang
merupakan mekanisme utama dalam menyelesaikan proses sekresi.4 Proses ini misalnya
dilakukan oleh suatu sel sekretori, dimana sel sekretorik khusus meliputi sel endokrin
yang menyekresikan membran protein dan sel kelenjar pencernaan yang akan
menyekresikan enzim pencernaan.4 Vesikel sekretorik yang mengandung protein yang
akan disekresikan pada sel sekretorik akan terlepas dari tumpukan golgi.4

Protein sekretorik akan tetap tersimpan di dalam vesikel sekretorik sampai dengan
sel dirangsang oleh sinyal spesifik yang mengindikasikan produk sekretorik spesifik
dalam vesikel sedang dibutuhkan.4 Setelah itu vesikel berfusi dengan membran sel dan
terbuka hingga akhirnya mengeluarkan protein yang dibawanya ke luar sel. 4 Produk
sekretorik tidak akan terbuang percuma atau membahayakan jika masuk ke dalam organel
karena vesikel sekretorik tidak dapat berfusi dengan membran organel, melainkan hannya
dengan membran sel saja.4
Daftar Pustaka

1. Zorca SM, Zorca CE. The legacy of a founding father of modern cell biology: George Emil
Palade (1912-2008). The Yale journal of biology and medicine. 2011;  84(2): 113–116.
Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3117404/ (Accessed: 27
October 2020).
2. Rahmadina, Febriani H. Biologi Sel: Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup.
Surabaya: Selembar Papyrus, 2017.
3. Wilson DN, Doudna Cate JH. The Structure and Function of The Eukaryotic
Ribosome. Cold Spring Harbor perspectives in biology. 2012;  4(5). a011536.
https://doi.org/10.1101/cshperspect.a011536. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/PMC3331703/ (Accessed: 27 October 2020).
4. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 9th ed. Mandera LI, Hartanto H,
translator. Jakarta: EGC, 2018.
5. Li J, Ahat E, Wang Y. Golgi Structure and Function in Health, Stress, and Diseases. Results
and problems in cell differentiation. 2019;  67: 441–485. https://doi.org/10.1007/978-3-030-
23173-6_19. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7076563/
(Accessed: 27 October 2020).
6. Mazzarello P, Garbarino C, Calligaro A. How Camillo Golgi became "the Golgi". FEBS
letters. 2009;  583(23): 3732–3737. https://doi.org/10.1016/j.febslet.2009.10.018. Available
at: https://febs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1016/j.febslet.2009.10.018 (Accessed: 27
October 2020).

Anda mungkin juga menyukai