Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PERANGKAP LALAT BUAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengendalian Hama
Terpadu MPB 7301

Disusun oleh :
Kelompok I
Kelas VII D

Arni Berliana 1610631090024


Dhiar Hamdani 1610631090048
Iswi Ardhayani 1610631090080
Moch Guntur J S P 1610631090096
Rahadian Nandea J 1610631090124
Zehan Wahyu Ismul A 1610631090160

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1. Latar Belakang..........................................................................................4

1.2. Tujuan........................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

2.1. Peromon.....................................................................................................5

2.2. Lalat Buah.................................................................................................5

2.1.1. Perkembangan Lalat...........................................................................6

2.1.2. Ekologi lalat.......................................................................................7

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA..................................................................8

3.1. Tempat dan Waktu.....................................................................................8

3.2. Bahan dan Alat..........................................................................................8

3.3. Cara Kerja..................................................................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10

4.1. Hasil Pengamatan....................................................................................10

4.2. Pembahasan.............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

LAMPIRAN.......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peromon

2.2. Lalat Buah

Taksonomi Bactrocera spp menurut Drew and Hancock ( 1994 ) adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia
Phylum : Arhropodda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Spesies : Bactrocera sp

Siklus hidup lalat buah mempunyai 4 fase metamorfosis, siklus hidup lalat

buah ini termasuk ke perkembangan sempurna atau dikenal dengan

holometabola. Fase tersebut terdiri dari telur, larva, pupa dan imago

( Vijaysegaran & Drew 2006)

1. Telur Bactrocera berukuran panjang sekitar 2 mm dan berbentuk elips

hampir datar di bagian ujung ventral, cekung di bagian dorsal. Telur

berwarna putih berbentuk panjang dan runcing bagian ujungnya. Telur

diletakkan secara berkoloni di dalam buah. Telur akan menetas menjadi

larva dua hari setelah diletakkan di dalam buah (Siwi et al. 2006)
2. Larva Bactrocera berwarna putih keruh atau putih kekuningan dengan dua

bintik hitam yang jelas, dua bintik hitam ini merupakan alat kait mulut.

(White & Harris 1994).


3. Pupa awalnya dari berwarna putih, kemudian mengalami perubahan warna

menjadi kekuningan dan coklat kemerahan. Pupa berubah menjadi imago

setelah 13-16 hari kemudian (Djatmiadi & Djatnika 2001).


4. Imago Panjang tubuh lalat dewasa sekitar 3,5–5mm, berwarna hitam

kekuningan. Kepala dan kaki berwarna coklat. Thorak berwarna hitam,

abdomen jantan berbentuk bulat sedangkan betina terdapat alat tusuk.

Siklus hidup lalat buah dari telur sampai imago berlangsung selama

kurang lebih 27 hari ( Siwi 2005).

2.1.1. Perkembangan Lalat

Buah Siklus hidup lalat buah ini terdiri dari telur, larva, pupa dan imago.

Telur-telur ini biasanya diletakkan pada buah di tempat yang terlindung dan

tidak terkena sinar matahari langsung serta pada buah-buah yang agak lunak

dan permukaannya kasar (Ditlin Holtikultura 2006).

Lalat buah yang ditemukan di setiap lahan disebabkan perbedaan jumlah

dan jenis buah sebagai pakan lalat buah. Semakin banyak jenis dan jumlah

buah pada suatu lahan maka semakin banyak pula jumlah dan jenis lalat buah

yang ditemukan (Nismah & Susilo 2008).

2.1.2. Ekologi lalat

Aktivitas lalat buah dalam menentukan tanaman inang berdasarkan warna

dan aroma lalat buah. Beberapa faktor yang mempengaruhi hidup lalat buah

adalah suhu, kelembapan, cahaya, angin, tanaman inang dan musuh alami

(Siwi 2005).
Pada suhu 10-300C lalat buah dapat hidup dan dapat berkembang. Pada

kelembapan yang rendah dapat meningkatkan mortalitas imago, sedangkan

pada kelembapan yang tinggi dapat mengurangi laju peletakkan telur.

Kelembapan optimum lalat buah agar bisa hidup baik sekitar 62–90% ( Landolt

& Quilici 1996 ).

Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan populasi lalat buah meningkat

dan daya hidup lalat buah yang berada di dataran tinggi umumnya lebih lama

dibandingkan dengan dataran rendah (Herlinda et al. 2007).


BAB III
BAHAN DAN CARA KERJA

3.1. Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum pembuatan perangkap lalat buah dilaksanakan di

Labolatorium Organisme Pengganggu Tumbuhan yang bertempat di Fakultas

Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Kegiatan praktikum pembuatan perangkap lalati buah dilaksanakan pada

tanggal 11 November 2019 pukul 13.00 sampai dengan selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum ini diantaranya

Petrogenol (bahan aktif metil eugenol), Furadan 3G, botol air mineral, kapas,

benang, lidim, jarung suntik, alat tulis, label, staples dan solatip.

3.3. Cara Kerja

Langkah yang dilakukan untuk pembuatan perangkap lalat buah


diantaranya :
1) Botol air mineral dipotong melingkar sekitar 5 cm dari ujung tutup
botol. (Gambar 1)
2) Botol air mineral dilubangi dengan jarum kira kira dibagian tengah
potongan botol dan ujung potongan botol seperti pada (Gambar 2)
3) Benang dimasukkan melalui kedua lubang yang telah dibuat
sebelumnya. Pada benang sisi bagian dalam botol air mineral
kemudian ikatkan kapas yang sudah dipersiapkanc (Gambar 3)
4) Potongan ujung botol air mineral dimasukan terbalik pada
badannya kemudian distreples. (Gambar 4)
5) Kapas diberi Petrogenol dengan cara disuntikan sebanyak 1 cc/ml,
kemudian kurang lebih satu sendok teh Furadan 3G ditaruh pada
bagian dalam badan botol air mineral.

Gambar 1 Pemotongan Gambar 2 Melubangi Gambar 3 Mengikatkan


botol air mineral botol air mineral dengan benang pada kedua sisi
jarum lubang

Gambar 4 Memposisikan potongan Gambar 5 Pemberian Petrogenol pada


terbalik kapas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Pengamatan Jumla
Gambar Keterangan
hari ke- h
Serangga yang terperangkap di
hari ke-1 ini berjumlah 17 lalat
buah
1 17

Untuk hari ke-2 pengamatan


terdapat peningkatan jumlah
serangga, didapatkan lalat buah
2 27 dengan jumlah 27

Hari ke-3 pengamatan terjadi


penurunan serangga yang
terperangkap yaitu sebanyak 10
3 10 lalat buah

Pemberian Petrogenol
Setelah diberikan petrogenol
kembali, di hari ke-4 ini jumlah
serangga meningkat menjaddi 20
4 20 lalat buah
Pengamatan
Gambar Jumlah Keterangan
hari ke-
Terjadi penurunan jumlah hari ke-
5 yaitu 14 lalat buah

5 14

Di hari ke-6 ini jumlah lalat buah


yang tertangkap jumlahnya sama
dengan di hari ke-5 yaitu 14 lalat
6 14 buah

Pemberian Petrogenol
Setelah pemberian Petrogenol
kembali jumlah lalat buah yang
terperangkap sebanyak 10 lalat
7 10 buah

Pada pengamatan hari ke-8


jumlahnya bertambah menjadi 27
lalat buah
8 27

Terjadi penurunan jumlah lalat


buah yang terperangkap pada hari
terakhir yaitu 21 lalat buah
9 21
4.2. Pembahasan

Jumlah lalat buah


30

25 27 27

20 21
20
Jumlah

15 17 Jumlah lalat buah


14 14
10
10 10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pengamatan hari ke-


DAFTAR PUSTAKA

[Ditlin Holtikultura] Direktorat Perlindungan Holtikultura. 2006. Panduan Lalat

buah. On line at http://ditlin.hortikultura.go.id/buku_peta/bagian_03.html

[diakses tanggal 5 Desember 2012].

Djatmiadi & Djatnika. 2001. Petunjuk Teknis Surveilans Lalat Buah. Pusat Teknik

dan Metode Karantina Hewan dan Tumbuhan. Jakarta : Badan Karantina

Pertanian.

Drew RAI & Hancock DL. 1994. The Bactrocera Dorsalis Complex of Fruit Flies

(Diptera:Tepritidae:Dacinae) in Asia.Bul of Entomol Res Supp (2) : 68.

Herlinda S, Reka M, Triani A & Yulia P. 2007. Populasi dan Serangan Lalat Buah

Bactrocera dorsalis (HENDEL) (Diptera : Tephritidae) serta Potensi

Parasitoidnya Pada Pertamanan Cabai (Capsicum annuum L.). Seminar

Nasional dan Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Barat. Palembang.

Landolt PJ, Quilici S. 1996. Overview of research on the behavior of fruit flies. In

Fruit Fly Pest: A World Assessment of Their Biology and Management.

Florida: St. Lucie Press

Nismah & Susilo FX.2008.Keanekaragaman dan Kelimpahan Lalat Buah

(Diptera: Tephritidae) pada Beberapa Sistem Penggunaan Lahan di Bukit

Rigis, Sumberjaya, Lampung Barat.J.HPT Tropika 8 (2): 82 – 89.

Siwi SS. 2005. Eko-Biologi Hama Lalat Buah. Bogor : BB-Biogen.

Vijaysegaran S, Drew RAI. 2006. Fruit Fly Spesies of Indonesia : Host Range and

Distribution. ICMPFF : Griffith University.


White IM & Harris EM. 1994. Fruit Flies of Economic Significance: Their

Identification and Bionomics. Wallingford, UK:CAB International.

Yanuarti Nur Isnaini 2019. Penulisan skripsi Identifikasi Spesies Dan Kelimpahan

Lalat Buah Bactrocera Sppdi Kabupaten Demak

https://lib.unnes.ac.id/20184/1/4411409025.pdf diakses 3 Desember 2019.

Hak cipta Perpustakaan Universitas Negeri Semarang. (2): Hal 4-7.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai