Anda di halaman 1dari 19

PENGAMATAN HEWAN VERTEBRATA DI LINGKUNGAN

SEKITAR JALAN TARUTUNG, KECAMATAN


SIBORORNGBORONG, TAPANULI UTARA

LAPORAN KULIAH LAPANGAN


BIDANG HEWAN

IRENE VIYATASARI NABABAN


170805066

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
PENGAMATAN HEWAN VERTEBRATA DI LINGKUNGAN
SEKITAR JALAN TARUTUNG, KECAMATAN
SIBORORNGBORONG,TAPANULI UTARA

LAPORAN KULIAH LAPANGAN


BIDANG HEWAN

IRENE VIYATASARI NABABAN


170805066

Dosen Pengajar

Erni Jumilawaty,M.Si
NIP.197001021997022001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih
diberikan kesehatan dan kesempatan dalam pengerjaan praktikum yang berjudul
Koleksi Foto Serangga Di Lingkungan Sekitar Jalan Tarutung, Kecamatan
Sibororngborong, Tapanuli Utara serta penulisan laporan ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada ibu Erni Jumilawaty,M.Si selaku dosen
Praktikum ini dilaksanakan dalam keadaan wabah Covid-19 sehingga hanya dapat
dilaksanakan per orangan dan di tempat masing-masing. Semoga wabah ini segera
berakhir agar kita semua dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasanya. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan praktikum ini.
Sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 21 Juni 2020

Irene V. Nababan

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Percobaan 2
1.3 Manfaat Percobaan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keanekaragaman Vertebrata 3
2.2 Peranan Vertebrata 4
2.3 Aves 5
BAB III METODOLOGI KOLEKSI GAMBAR DAN IDENTIFIKASI
3.1 Waktu dan Tempat 6
3.2 Alat dan Bahan 6
3.3 Prosedur Kerja 6
3.3.1 Metode Transek Kombinasi Point Count
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
4.2.1 Anjing (Canis sp.) 8
4.2.2 Ayam (Gallus gallus) 8
4.2.3 Burung merpati (Columba livia ) 9
4.2.4 Burung gereja (Passer domestica) 9
4.2.5 Angsa (Anser cygnoides) 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembelajaran Biologi keberadaan organisme hidup sangat bermanfaat,
karena dapat digunakan sebagai media asli dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran di perguruan tinggi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
Namun, dalam penggunaan metode tersebut juga dibutuhkan media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan disajikan.Media pembelajaran adalah alat bantu
atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari dosen kepada mahasiswa (Primawati, et al.,
2016).
Dalam keadaan ekosistem yang stabil, populasi suatu jenis organisme selalu dalam
keadaan keseimbangan dengan populasi organisme lainnya dalam komunitasnya.
Keseimbangan ini terjadi karena adanya mekanisme pengendalian yang bekerja
secara umpan balik negatif yang berjalan pada tingkat antar spesies (persaingan
predasi), dan tingkat inter spesies (persaingan teritorial). Keanekaragaman makhluk
hidup dapat ditandai dengan adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah,
tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Keanekaragaman dari makhluk hidup
dapat juga terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat
mengenal makhluk hidup khususnya pada hewan berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara
berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat
diamati (Dinata, Y dan J. Sugardjito. 2008).
Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat,
waktu dan lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi
makhluk hidup yang berada didalamnya. Oleh karenanya di dalam pengelolaan
2

lingkungan diperlukan pengembangan kearifan lokal dari penduduk setempat dalam


pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam (Shiu, J et al.,2005).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk Mengetahui jenis hewan vertebrata yang berada di lokasi
pengamatan
2. Untuk Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pengamatan
3. Untuk Mengetahui Jenis Vegetasi dan Jenis Aktivitas Hewan vertebrata
pada lokai tempat pengamatan

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah
1. Dapat Mengetahui jenis hewan vertebrata yang berada di lokasi
pengamatan
2. Dapat Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pengamatan
3. Dapat Mengetahui Jenis Vegetasi dan Jenis Aktivitas Hewan vertebrata
pada lokai tempat pengamatan
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keanekeragaman Vertebrata


Untuk mengetahui keberagaman vertebrata yang ada disuatu perariran perlu
diadakannya identifikasi ikan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi
adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu.
Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang
sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Selain itu, untuk
mengetahui suatu identitas, nama individu spesies dengan cara mengamatai beberapa
karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang
ada sesuai dengan kunci determinasi. Klasifikasi merupakan suatu cara
pengelompokkan atau penggolongan atau pemberian nama mahluk hidup berdasarkan
persamaan dan pemberian ciri-cirinya (Primawati, et al., 2016).
Dengan adanya keanekaragaman organisme maka taksonomi dan sistematika
menduduki tempat yang unik di antara cabang-cabang biologi. Klasifikasi membuat
keanekaragaman organisme dapat berhubungan dengan disiplin biologi. Sistematika
menangani populasi, spesies, dan takson-takson yang lebih tinggi. Ilmu ini tidak
hanya dapat memberikan masukan informasiinformasi penting yang diperlukan, tetapi
lebih dari itu ialah membiasakan diri. Taksonomi Vertebrata dalam cara berpikir,
cara pendekatan terhadap masalah-masalah biologi yang sangat penting dalam
pengembangan biologi secara keseluruhan. Dalam zoologi, definisi yang tepat
mengenai istilah-istilah yang terkait dengan sistematika dapat menghindari kerancuan
dalam mempelajari masalah keanekaragaman hewan. Istilah klasifikasi sebagian
tumpang tindih dengan istilah taksonomi. Kata klasifikasi sering digunakan dengan
dua macam arti yang berbeda. Secara umum, klasifikasi diartikan sebagai produk dari
aktivitas para ahli taksonomi, misalnya klasifikasi gajah dan klasifikasi penyu. Selain
itu juga diartikan sebagai kegiatan pengelompokan, sehingga diberi batasan
4

klasifikasi zoologi adalah penyusunan hewan-hewan ke dalam kelompokkelompok


tertentu atas dasar hubungannya (Dinata, Y dan J. Sugardjito. 2008).
2.2 Habitat Vertebrata
Habitat hewan terdiri atas habitat darat, habitat air, dan habitat darat-air.
Lingkungan terbagi menjadi 4 antara lain lingkungan Udara / Atmosfer, lingkungan
Air / Hidrosfer, lingkungan Darat / Litosfer, dan lingkungan Flora dan Fauna /
Biosfer.Macam Ekosistem secara garis besar ada 2 yaitu ekosistem darat (hutan hujan
tropis, taiga, tundra, savanna, padang rumput, dan gurun) dan ekosistem perairan (air
tawar, air laut, dan estuari).Hubungan hewan dengan habitatnya dapat dilihat melalui
cara adaptasi atau penyesuaian mereka terhadap tempat tinggalnya seperti
penyesuaian terhadap bentuk tubuh, penyesuaian fungsi tubuh, dan penyesuaian
tingkah laku. Sehingga hewan dapat menemukan makananya, menyesuaikan dengan
kodisi lingkungannya agar merasa nyaman, berlindung dari serangan musuh, dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya (Rusmendro, H. 2009).
Sumatera termasuk kedalam wilayah paparan Sunda bagian dari zona
Oriental. Sebagian besar fauna yang hidup di zona ini tidak dijumpai di tempat lain.
Sumatera mempunyai pola penyebaran zoogeografi yang unik karena ukuran pulau
yang besar dengan tipe ekosistem bervarias. Sebanyak 196 jenis mamalia mendiami
Sumatera dan merupakan yang paling banyak bagi pulau Indonesia. Kekayaan alam
yang demikian besarnya belum banyak diketahui masyarakat, akibatnya pengetahuan
masyarakat tentang jumlah jenis dan aspek biologi,kegunaan dan konservasinya
sangatlah kurang. Sebagian besar hutan Sumatera saat ini telah terganggu oleh
berbagai aktifitas manusia. Pemantauan kehadiran binatang liar seperti kelompok
mamalia di hutan sekunder atau daerah dengan sumber daya kunci penting dilakukan.
Selain memberikan data mengenai keanekaragaman jenis binatang yang ada, upaya
ini digunakan untuk melihat jenis binatang apa saja yang mampu beradaptasi terhadap
aktivitas manusia di Kawasan Hutan Lindung Desa Taratak Kabupaten Pesisir
Selatan Sumatera Barat yang memiliki luas lokasi 800 ha mendapatkan 13 jenis dari
tujuh ordo dan 11 famili Saat ini banyak terjadi perubahan atau pengalihan
penggunaan lahan, seperti pengalihan kebun karet menjadi perkebunan sawit. Hal ini
5

memberikan dampak kepada spesies yang terdapat pada kawasan tersebut, khususnya
berbagai macam spesies hewan (Junaidi et al., 2012)
2.3 Aves
Burung adalah kelompok hewan vertebrata yang berkembang biak secara
kawin, memiliki bulu indah dengan bermacam warna, suara yang merdu, serta
tingkah lakunya yang menarik.,Burung termasuk kelompok hewan homoiterm dengan
suhu tubuhnya antara 380C-450C. Banyaknya jenis burung yang mendiami suatu
tempat sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim yang baik, keanekaragaman jenis
tumbuh-tumbuhan dan kondisi habitat yang baik. Peranan habitat bagi burung dan
hewan bukan hanya sebagai tempat tinggal semata, akan tetapi habitat harus dapat
menyediakan sumber makanan, air, garam-garam mineral yang cukup, menjadi
tempat istirahat dan berkembang biak. Status burung di Indonesia paling terancam
punah di dunia, perhimpunan pelestarian burung liar Indonesia (burung Indonesia)
mencatat, 122 jenis burung di Indonesia terancam punah dan tergolong langka IUCN
(International Union for Conservation of Nature). Rinciannya adalah 18 jenis
berstatus kritis, 31 jenis genting, sementara 73 jenis tergolong rentan. Indonesia
memiliki 1.594 jenis dari 10.000 jenis burung di dunia, Jumlah ini menempatkan
Indonesia sebagai pemilik burung urutan ke-5 terbanyak di dunia (Kamal S et al
2013).
Ekosistem terdapat berbagai macam habitat sebagai tempat hidup bagi hewan
dari jenis aves untuk bertahan hidup. Dalam ekosistem terdapat berbagai macam
habitat sebagai tempat hidup bagi hewan dari jenis aves untuk bertahan hidup yaitu :
hutan, sungai, danau, savana, gua. Aves termasuk dalam kelas aves, sub phylum
vertebrata dan masuk ke dalam phylum chordata, yang diturunkan dari hewan berkaki
dua. aves dibagi dalam 29 ordo yang terdiri dari 158 famili, merupakan salah satu di
antara kelas hewan bertulang belakang. Aves berdarah panas dan berkembangbiak
melalui telur. Burung adalah salah satu jenis satwaliar yang banyak dimanfaatkan
oleh manusia ekosistem alami yang terus mengalami tekanan. Upaya konservasi juga
perlu dilakukan di hutan rakyat. Salah satu hutan rakyat yang teridentifikasi sebagai
habitat burung adalah hutan . Hutan rakyat selain memproduksi kayu, juga berfungsi
6

sebagai tempat perlindungan dan pelestarian keanekaragaman seluruh satwa termasuk


burung (Adelina et al., 2016).
BAB 3
BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 15 Juni 2020, pukul 06.00-10.00
di Jalan Tarutung, Kecamatan Sibororngborong, Tapanuli Utara.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tali raffia , pulpen
sedangkan bahan yang digunakan buku tulis

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 Metode Transek Kombinasi Point Count
Membuat jalur sepanjang 200M dan dibagi menjadi 3 titik, pengamatan
dilakukan 2x dalam satu hari yaitu pagi hari jam 06.00-10.00 wib dengan mencatat
semua jenis burung dan hewan verterbata yang ditemukan,masing-maing titik
membutuhkan waktu 10-15 menit dengan tetap mencatat hewan yang ditemukan,
selanutnya di ulangi pada titik ke 2 dan titik 3, lalu dicatat dalam tallysheet
7

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari pengamatan hewan vertebrata dengan metode
transek di lingkungan sekitar dimuat dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil
pengamatan hewan vertebrata di lingkungan sekitar

Tabel 4.1 Hasil pengamatan hewan vertebrata di lingkungan sekitar


No Transek Spesies Jumlah Vegetasi Titik Koordinat
1 N 2°12´1.5336”
Canis sp. 3 Kebun
1 E 98°58´16.77”
2 Gallus N 2°12´1.5336”
12 Kebun
gallus E 98°58´16.77”
3 Columba N 2°12´0.864”
9 Pohon
2 livia E 98°58´16.4424”
Passer N 2°12´0.864”
4 6 Pohon
domesticus E 98°58´16.4424”
5 3 Anser N 2°11´59.6688”
5 Kebun
cygnoides E 98°58´16.914”
Berdasarkan tabel diatas bahwa di dalam lokasi pengamatan ditemukan Aves
paling banyak ditemukan yaitu 4 spesies pada transek satu dan transek dua, sementara
pada transek 3 ditemukan satu spesies mamalia. Dilakukan dua kali pengulangan
dengan data yang sama tapi jumlah yang berbeda. Pada pengulangan kedua jumlah
spesies lebih sedikit dibandingkan ulangan pertama.
Menurut Kamal S et al (2013), Burung merupakan salah satu satwa yang
mudah ditemukan pada setiap tipe habitat. Burung mempunyai peran penting dalam
ekosistem dan merupakan salah satu kekayaan satwa yang hidup di Indonesia. Jenis
burung sangat beranekaragam, masing-masing jenis memiliki nilai keindahan
tersendiri. Burung memerlukan beberapa syarat untuk keberlangsungan hidupnya
antara lain, kondisi habitat yang sesuai dan aman dari segala macam gangguan dan
8

daerah yang menjadi habitat berbagai jenis burung dengan keadaan lingkungannya
yang dapat menyediakan sumber kehidupan bagi burung baik berupa makanan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Anjing (Canis sp.)
Anjing termasuk kedalam hewan mamalia dengan ordo Carnivora yang
memiliki nama ilmiah Canis sp. (Gambar 4.1). Hewan ini memiliki ukuran tubuh
yang besar dan umumnya berwarna coklat, hitam ataupun putih. Hewan ini memiliki
taring yang tajam pada giginya dan umumnya mempunyai ekor yang panjang.

Gambar 4.1 Anjing (Canis sp.)

4.2.2. Ayam (Gallus gallus)


Ayam termasuk ke dalam kelas aves dengan ordo Galliformes dan famili
Phasianidae yang mempunyai nama ilmiah yaitu Gallus domestica (Gambar 4.2).
Ayam memiliki paruh dan cakar. Hewan ini tubuhnya tertutupi oleh bulu kecuali
bagian bawah kakinya.

Gambar 4.2 Ayam (Gallus gallus)


9

4.2.3 Burung merpati (Columba livia )


Burung merpati adalah hewan vertebrata dari kelas aves yang termasuk ke
dalm ordo Columbiformes dengan nama ilmiah Columba livia (Gambar 4.3). Jenis ini
memliki leher yang relatif panjang, paruh yang pendek, dan sayap yang relatif
panjang.

Gambar 4.3 Burung merpati (Columba livia )

4.2.4 Burung gereja (Passer domestica)


Burung gereja adalah salah satu jenis aves dari ordo Passeriformes dan famili
Passeridae dengan nama ilmiah Passer sp. (Gambar 4.4). Burung ini sangat sering
dijumpai karena masih memiliki populasi yang banyak. Jenis ini sangat aktif pada
pagi hari. Burung ini memiliki bulu dengan warna kecoklatan, dengan ukuran tubuh
yang kecil. Kicauan pada burung ini melengking untuk menarik perhatian pada
betinanya.
10

Gambar 4.4 Burung gereja (Passer domestica)

4.2.5 Angsa (Anser cygnoides)


Angsa adalah hewan vertebrata yang termasuk ke dalam kelas aves dan ordo
anseriformes dengan nama ilmiah Anser cygnoides (Gambar 4.5). Jenis ini memiliki
ciri yang khas dibanding dengan unggas yang lain yaitu terletak pada paruhnya yang
agak panjang dan lebar pada bagian ujungnya serta memiliki leher yang panjang.

Gambar 4.5 Angsa (Anser cygnoides)


11

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jenis vertebrata yang ditemukan pada lokasi pengamatan yaitu mamalia dan
aves. Aves ada 4 spesies yaitu Gallus gallus, Columba livia, Passer
domesticus , Anser cygnoiides dan mamalia 1 spesies yaitu Canis sp.
2. Faktor yang mempengaruhi keberadaan vertebrata adalah Suhu, Keadaan
Cuaca dan Kelembapan
3. Jenis Vegetasi yang ada di lokasi pengamatan adalah pohon, kebun dan
rumput. Kegiatan yang dilakukan oleh vertebrata pada saat pengamatan
adalah ,sedang mencari makan dan sedang beterbangan dari satu tempat ke
tempat lain.
5.2 Saran
1. Sebaiknya peserta praktikum selanjutnya memahahi prosedur kerja
dengan baik
2. Sebaiknya peserta praktikum selanjutnya melakukan pengamatan
dengan baik dan benar
3. Sebaiknya peserta praktikum selanjutnya memakai waktu yang baik
dan lebih teliti dalam mencatat data
12

DAFTAR PUSTAKA

Rusmendro, H. 2009. Perbandingan keanekaragaman burung pada pagi dan sore hari
di empat tipe habitat di wilayah Pangandaran Jawa barat . Vis Vitalis 2 (1).
Shiu, J et al.,2005. Morphological Characters of Bird Species in Taiwan. Taiwania 50
(2).
Primawati et al., 2016. Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Pantai
Jeranjang. Jurnal Pendidikan Mandala. 10(1).
Junaidi et al ., 2012. Inventarisasi Jenis-jenis Mamalia di Hutan Pendidikan dan
Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas dengan Menggunakan
Camera Trap. Jurnal Biologi Universitas Andalas 1(1).
Dinata, Y dan J. Sugardjito. 2008. Keberadaan Harimau Sumatera dan Kawasan
Mangsanya di Berbagai Tipe Habitat Hutan di Taman Nasional Kerinci
Seblat, Sumatera. Biodiversitas 9 (3).
Adelina et al., 2016. Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Rakyat Pekon Kelungu
Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari. 4(2).
13

LAMPIRAN

Lampran 1 Foto Alat dan Bahan

Tali Rafia Pulpen

Buku tulis
14

Lampiran 2 Foto Kerja

Mengamati hewan vertebrata titik I Mengamati hewan vertebrata titik II

Mengamati hewan vertebrata titik III


15

Lampiran 3 Area Praktikum dan Lokasi Koleksi Foto

Anda mungkin juga menyukai