LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH
NABILLA WANDANA
2305101050041
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan praktikum Genetika
Dasar dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul pada praktikum adalah “Keragaman
Tumbuhan” Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengenal tipe-
tipe keragaman pada tumbuhan.
Dalam menyusun laporan ini, melibatkan banyak pihak yang sangat membantu.
Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis tujukan kepada laboran, maupun asisten
laboratorium selaku pembimbing. Penulis menyadari bahwa pada laporan ini masih
terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis harapkan saran yang
dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan pedoman penulisan laporan praktikum
selanjutnya.
Nabilla Wandana
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.3. Tujuan 3
1.4. Manfaat 3
4.2. Pembahasan 11
BAB V. PENUTUP 19
5.1. Kesimpulan 19
5.2. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 22
DAFTAR TABEL
ii
Tabel 1. Keragaman biji tanaman Padi (Oryza sativa L.) 8
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Biji tanaman Padi 7
Gambar 2. Biji tanaman Kedelai 8
Gambar 3. Biji tanaman Jagung 8
Gambar 4. Keragaman Bungaan 9
Gambar 5. Keragaman buah Pisang 10
Gambar 6. Keragaman Ubi Jalar 10
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan praktikum 22
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Diversity is a statement about the variety of forms of appearance, color, density, and
characteristics that appear at various levels of life organization such aas genetics, species,
and ecosystems. Plant diversity shows various variations in shape, body structure, color,
number, and other characteristics of plants in an area. The more diverse the plants and
other biodiversity, the more benefits and choices there will be for humans to meet their
daily needs. Changes that uccur in an environment can have a negative impact on species.
This will lead to mass extinction of a species. The more diverse the plants and other
biodiversity, the more benefits and choices there will be for humans to fulfill their daily
needs.
Keywords: Diversity, Density, Ecosystem, and Genetics.
vii
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui keragaman pada tumbuhan.
2. Mahasiswa mengetahui tipe-tipe keragaman pada tumbuhan
3. Mahasiswa mampu mengenali macam-macam bunga dan biji beserta bagian-
bagiannya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Beragamnya tumbuhan yang ada dibumi ini yang ditunjukkan dengan
adanya variasi, bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong
diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup agar mudah
dipelajari dan dipahami. Kita boleh berbangga dengan kekayaan tumbuhan yang
tidak dimiliki Negara lain. Lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis tumbuhan
yang tersebar dari Aceh hingga Papua, dari dataran rendah hingga dataran tinggi
dari daerah tropik hingga daerah sejuk. Para ilmuwan dari bidang biologi
mengembangkan suatu sistem pengelompokkan yang memudahkan untuk
memahami, mempelajari, dan mengenali makhluk hidup dengan suatu sistem
klasifikasi organisme yang memiliki kesamaan sifat dan ciri dimasukkan kedalam
kelompok tertentu. Mulai dari biji-bijian, bunga, buah-buahan dan lainya (Mulyadi,
2014).
Keanekaragaman tanaman buah-buahan di Indonesia terdapat sekitar 592 jenis
tanaman buah-buahan. Keragaman buah-buahan tersebut merupakan kekayaan plasma
nutfah lokal Indonesia yang cukup besar dan sangat penting terutama sebagai modal dasar
untuk pemuliaan tumbuhan buah-buahan asli Indonesia perlu dilakukan agar dapat
dimanfaatkan terutama dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas buah-buahan asli
Indonesia dan dapat menambah serta meningkatkan usaha diversivikasi jenis buah-buahan
yang dapat dimakan di Indonesia. Sehingga nantinya semua jenis kekayaan alam terutama
buah-buahan yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik dan dibudidayakan
khususnya tanaman buah-buahan yang masih liar yang terdapat diarea hutan (Purnomo,
2015).
Pada tanaman buah-buahan juga memiliki beranekaragaman jenis serta varietas
yang ada. Sehingga terdapat beberapa buah-buahan yang sangat popular dan digemari oleh
hampir setiap orang. Salah satu ciri khas dari buah-buahan popular ialah memiliki nama
tersendiri atau sebutan tersendiri dalam setiap bahasa. Hal ini dikarenakan buah-buahan
popular tersebut sudah sangat dekat dengan masyarakat di suatu wilayah tertentu sehingga
masyarakat berhak memberi nama sesuai kesepakatan masyarakat didaerah tersebut
(Sihabuddin, 2018).
Indonesia merupakan daerah yang cukup potensial sebagai penghasil
karbohidrat (pati) seperti ubi kayu, sagu, jagung, ubi jalar, dan lainnya. Karena
tanaman tersebut tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar pati
4
disimpan didalam umbi ( ubi kayu, ubi jalar, kentang, dll), batang (sagu) dan buah.
Disamping itu pati merupakan zat
4
5
6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Varietas Padi
Karakter
Arias Tinggang Kuku Balam
Panjang gabah 0,9 mm 0,8 mm 0,8 mm
Lebar gabah 0,4 mm 0,3 mm 4,5 mm
Bentuk gabah Lonjong Lonjong Lonjong
Ekor pada ujung
Ada Tidak ada Tidak ada
gabah
Warna permukaan Kuning
Kuning Kuning kecoklatan
gabah kecoklatan
Warna hilum Putih Putih Putih
Varietas Kedelai
Karakter
Anjasmoro Deja 2 Brosol
Panjang biji 1 cm 1 cm 1 cm
Lebar biji 7 mm 8 mm 1mm
Bentuk biji Bulat Lonjong bulat Lonjong
Warna kulit biji Kuning gelap Kuning Kuning cerah
Warna hilum Coklat terang Coklat terang Coklat
Kecerahan kulit biji Gelap Terang Terang
7
8
Genotipe Jagung
Karakter
USK J1 USK J2 USK A1 Genotipe J9
Panjang butir 0,2 mm 1,2 mm 0,8 mm 0,10 mm
Lebar butir 0,6 mm 0,6 mm 0,8mm 0,8 mm
Bentuk permukaan butir Bergerigi Begerigi Bundar Berkerut
teratas Orange Merah Kuning Hitam
Warna kulit biji kemerahan kehitaman Putih Ungu
Warna hilum Coklat Kuning Gigi kuda Ketan
Tipe biji Semi tepung Berondong
Jenis Bunga
Karakter
Terong Timun Petai cina Cabai
9
Jenis/Genotipe
Kerakter
Wak Mas Raja
Panjang buah 11 cm 7 cm 11,3 cm
bunga
Jenis/Genotipe
Karakter
Ubi Jalar Ungu Ubi Kayu Ubi Merah
Panjang umbi 17 cm 18 cm 16 cm
Arias dan Tinggang, yaitu dengan lebar 4,5 mm. Kemudian varietas kuku balam
memiliki bentuk gabah yang lonjong, serta varietas kuku balam tidak memiliki ekor
pada ujung gabahnya sama seperti varietas tinggang. Selain itu varietas ini
memiliki warna permukaan gabah yang berwarna kuning pucat, dibandingkan
dengan warna permukaan gabah varietas arias. Dan yang terakhir memiliki warna
hilum yang sama dengan varietas lain dalam pengamatan yaitu berwarna putih.
pada varietas ini memiliki warna coklat. Dan yang terakhir varietas ini memiliki
kecerahan kulit biji yang sama seperti varietas deja 2, yaitu berwarna terang.
hitam. Setelah itu memiliki hilum yang berwarna ungu dan tipe biji yang bertipe
ketan.
diantara bunga-bunga yang lain dalam pengamatan yaitu sebanyak 6 corolla. Setelah itu
bentuk dari bunga ini yaitu berbentuk bintang dan tipe bunga ini bertipe tunggal serta
memiliki warna putih.
yaitu ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) , ubi kayu (Manihot utilisima) , dan ubi
merah (Ipomoea batatas poir) . Yang pertama yaitu pengamatan pada ubi jalar
(Ipomoea batatas L.) dengan panjang 17 cm dan diameter 5,8 cm yang merupakan
terbesar diantara kedua jenis ubi lainnya. Ketebalan korteks 0,2 cm, berat yang
diketahui setelah ditimbang yaitu 0,2 kg. Dengan bentuk umbi berbentuk lonjong
dan memiliki cacat umbi dengan tipe Alligator like skin. Warna kulit
predominannya adalah berpigmen antosianin. Intensitas warna kulit gelap dengan
warna sekunder kulit ungu gelap dan warna sekunder daging ungu. Warna daging
predominan berpigmen antosianin. Dan distribusi warna sekunder dengan
penyebaran berbintik didaging buah.
Kedua yaitu pengamatan pada ubi kayu (Manihot utilisima) dengan
panjang 18 cm dan diameter 3 cm. Ketebalan korteks 1 cm, berat yang diketahui
setelah ditimbang yaitu 0,3 kg. Dengan bentuk umbi berbentuk melengkung dan
memiliki cacat umbi dengan tipe bercak hitam. Warna kulit predominannya adalah
coklat. Intensitas warna kulit gelap dengan warna sekunder kulit coklat dan warna
sekunder daging putih. Warna daging predominan putih. Dan distribusi warna
sekunder dengan menutup sebagian besar daging.
Dan terakhir pengamatan pada ubi merah (Ipomoea batatas poir) dengan
panjang 16 cm dan diameter 4,4 cm. Ketebalan korteks 0,2 cm, berat yang
diketahui setelah ditimbang yaitu 0,2 kg. Dengan bentuk umbi berbentuk lonjong
bulat dan memiliki cacat umbi dengan tipe Alligator like skin. Warna kulit
predominannya adalah kuning. Intensitas warna kulit pucat dengan warna sekunder
kulit terng dan warna sekunder daging bread ring. Warna daging predominan
orange. Dan distribusi warna sekunder dengan penyebaran berbintik didaging buah.
memerlukan alat dan metode khusus. Namun, Karena ekspresi genetik suatu
genotype bertahap dari tingkat molekular hingga tingkat individu, sering kali
ditemukan keterkaitan antara sejumlah fenotipe dalam berbagai tingkatan yang
berbeda-beda.
Menurut ilmuwan asal Indonesia yang terlibat dalam sebuah proyek bercocok
tanam dimars yaitu Yheni Dwinigningsih di Universitas of Arkansas, Amerika
Serikat (AS). Dalam studi berjudul “Rice Can Grow and Survive in Martian
Regolith with Challenges That Could be Overcome Trough Control of Stress-
Related Genes”. Menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam menanam makanan
di mars adalah adanya garam perklorat yang terdeteksi di tanah planet mars yang
dianggap beracun bagi tanaman. Selain itu tantangan lainnya adalah karena jumlah
kadar oksigen, nitrogen, dan bakteri anaerob yang ada.
18
Maka dari itu menurut saya langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan
menanam tanaman yang dapat menetralkan garam perklort atau tanaman yang
tahan akan tanah dengan kandungan garam perklorat. Setelahnya untuk dapat
dilakukan penanaman tanaman, maka diperlukan oksigen yang cukup dengan
menggunakan green house, yang didalamnya diberi oksigen serta bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk tanaman dapat tumbuh. Karena pada dasarnya semua
makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernafas begitu juga dengan tumbuh-
tumbuhan. Maka jika pun dapat membuat varietas tanaman yang tahan akan suhu,
udara, tekanan, dan tekstur tanah yang ada di planet mars. Akan sia-sia karena di
planet mars hampir tidak ada oksigen.
.
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Keanekaragaman tumbuhan yang ada dibumi ini dapat ditunjukkan dengan adanya
variasi, bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang ada pada tumbuhan tersebut.
2. Pada tiap varietas dari tanaman padi yang menjadi objek pengamatan, memiliki
keragaman yang mencolok dalam warna permukaan gabah yang berbeda-beda namun
tak jarang memiliki salah satu ciri yang sama.
3. Pada tiap varietas tanaman kedelai yang menjadi objek pengamatan, memiliki panjang
yang sama serta warna kulit yang hampir sama.
4. Pada tiap genotipe tanaman jagung memiliki keragaman serta ciri khas yang berbeda-
beda.
5. Pada keragaman bunga sangat jelas perbedaan yang tampak dikarenakan jenis
masing-masing bunga yang berbeda-beda, baik itu bentuk, warna, dan lainnya.
6. Keragaman pada buah pisang ditemukan salah satu yang sama antara masing-masing
pisang yang berbeda jenis pada warna kulit buah matang.
7. Pada keragaman ubi jalar dapat diketahui bahwa pada masing-masing ubi memiliki
ciri-ciri yang berbeda namun hampir memiliki kesamaan pada jenis cacat yang ada
pada ubi.
5.2 Saran
Adapun saran saya pada pelaksanaan praktikum, hendaknya mahasiswa
dapat menjalankan praktikum dengan bersungguh-sungguh dan dengan tertib agar
mahasiswa dapat memahami apa yang dipraktikumkan dan mengetahui tujuan dari
praktikum tersebut. Serta dapat mengaplikasikan hasil praktikum dengan baik. Dan
untuk lab agar mempertahankan preparat yang ada.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alverez Yepiz, Juan C., Dovciak, Martin. 2015. Enhancing Ecosystem Function Through
Conservation: threatened plants increase local carbon storage in tropical dry
forests. 8(4) 999-1008.
Afzal, Muhammad, Fachruddin, Jayanti, Sri, Dewi. 2020. Analisis Ketersediaan lahan
untuk pemenuhan kebutuhan serealia di Kabupaten Aceh Jaya. 8(1): 1.
Alrivan, Ezar, Muhammad, Rachmat, Nur, Ayustin, Rizki, Monica. 2020. Klasifikasi jenis
kacang-kacangan berdasarkan tekstur menggunakan jaringan syaraf tiruan. Jurnal
Politeknik Caltex Riau. 6(1): 89-98.
Makori Isaboke, Shandrack, Tai-Hua Mu, Sun, Hong-Nan. 2020. Total polyphenol content,
antioxidant activity, and individual phenolic composition of different edible parts of
4 sweet potato cultivars. 15 (7): 1-2.
Rahman, dan Syamsul. 2018. Teknologi pengolahan tepung dan pati biji-bijian. Penerbit
Deepublish. Yogyakarta.
Sari, Helda, Hari Mukti, Bayu. 2019. Keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta)
di kawasan hutan desa Banua Rantau kecamatan Batang Alai Selatan kabupaten hulu
tengah. Banjarmasin. 5(3): 1-5.
Sriastuti, Widia, Herawatiningsih, Ratna, Tavita, Eva, Gusti. 2018. Keanekaragaman jenis
tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman hias dalam kawasan IUPHHK-HTI Pt.
Bhatara Alam Lestari di desa Sekabuk kecamatan Sadaniang kabupaten
mempawah. Jurnal Hutan Lestari. 6(1):147-157.
19
20
Van Beek, Roy, Marguerie, Dominique, Burel, Francoise. 2017. Land use, settlement, and
plant diversity in Iron Age Northwest France. The Holocene. 28(4): 513-528.
21
LAMPIRAN
Gambar 1. Varietas Kuku Balam pada Gambar 2. Varietas Tinggang pada tanaman
Tanaman Padi Padi
Gambar 3. Varietas Arias pada tanaman Gambar 4. Varietas Deja 2 pada tanaman
Padi Kedelai