Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tetap Praktikum

TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI


ACARA II
“FITOGRAFI VEGETATIF”

OLEH :
KELOMPOK 1 :
1. FINA PUJI HATI (210104105)
2. HARMILA AGUSTINNISA (210104112)
3. KURNIA TASNIAH SALSABIILA (210104116)
4. NURWHIDAH (210104117)
5. AGUNG MAHENDRA (210104110)
SEMESTER / KELAS : IV / F

LABORATORIUM TERPADU UIN MATARAM


PROGRAM STUDI TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum “Fitografi Vegetatif” Acara II ini Disusun Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum.

Mataram, Juni 2023

Disahkan Oleh :

Co. Asissten

( Evi Lina )
NIM:190104082

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat serta karunianya kepada praktikan sehingga dapat
menyelesaikan laporan praktikum tentang Fitografi Vegetatif dalam Acara II ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa praktikan haturkan kepada junjungan alam
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman islamiyah yakni pada sekarang ini zaman yang terang nan benderang
Addinulislam.
Dan praktikan mengucapkan terimakasih kepada tim labroratorium, dosen
pengampu dan kepada Co.Asisten yang telah membimbing dan membantu
penyusun dalam melakukan praktikum dan menyusun laporan ini. Oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun supaya
kami bisa mencapai kesempurnaan dalam menyusunan laporan-laporan
selanjutnya.

Mataram, 1 juni 2023

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
BAB III METODOLOGI 5
A. Pelaksanaan 5
B. Alat dan Bahan 5
C. Prosedur Kerja 5
BAB IV PEMBAHASAN 6
A. Hasil Pengamatan 6
B. Analisis Prosedur 16
C. Analisis Hasil 20
BAB V PENUTUP 21
A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuha merupakan salah satu organisme yang dapat
berkembangbiak. Perkembangbiakan yang dilakukan dapat terjadi dengan cara
vegetatif (tanpa melibatkan gamet jantan dan gamet betina) dan generatif (
melibatkan gamet jantan dan gamet betina). Perkembangbiakan tersebut akan
menghasilkan jenis organisme yang sama. Misalkan seperti tanaman Singkong
Tumbuhan menunjukkan variasi yang sangat besar pada struktur vegetatifnya.
Pada kegiatan praktikum ini, diterangkan ciri umum berkaitan dengan bagian
vegetatif tumbuhan, seperti rentang hidup (duration) individu tumbuhan dan
perawakan umum (habit) tumbuhan serta diperkenalkan organ-organ vegetatif
dengan keragaman, modifikasi, dan adaptasi yang sering kali dapat ditemukan
pada tumbuhan. Organ vegetatif tumbuhan meliputi akar, batang, dan daun.
Fitografi adalah penggambaran bagian-bagian tumbuhan baik dari
organ vegetatif maupun generatifnya. Dengan fitografi tumbuhan ini juga
memudahkan kita dalam mempelajari morfologi tumbuhan tersebut.. Ciri
umum berkaitan dengan bagian vegetatif tumbuhan, seperti rentang hidup
(duration) individu tumbuhan dan perawakan umum (habit) tumbuhan serta
diperkenalkan organ-organ vegetatif dengan keragaman, modifikasi, dan
adaptasi yang sering kali dapat ditemukan pada tumbuhan. Organ vegetatif
tumbuhan meliputi akar, batang, dan daun. Ciri penting yang membedakan
akar dan batang adalah akar tidak mempunyai buku-buku dan ruas-ruas pada
umumnya, akar tumbuh di dalam tanah meskipun ada banyak tumbuhan yang
menghasilkan akar di atas tanah. Akar berfungsi sebagai penopang tumbuhan,
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan yang berupa karbohidrat
Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman
tentang pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi,
fisiologi, dan genetik. Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif
berkaitan dengan pengetahuan struktur internal dari akar, batang, dan daun

1
untuk memahami proses terbentuknya akar adventif pada stek dan cangkok dan
terbentuknya penyatuan sambungan pada penyusuan, okulasi, dan sambungan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk mengamati bentuk perkembangbiakan tumbuhan
tingkat tinggi ?
2. Bagaimana cara untuk menganalisis perkembangbiakan vegetative pada
beberapa jenis tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk untuk mengamati bentuk perkembangbiakan tumbuhan tingkat
tinggi.
2. Untuk menganalisis perkembangbiakan vegetative pada beberapa jenis
tumbuhan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan tingkat tinggi adalah golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenik tertinggi. Ciri khas tumbuhan tingkat tinggi adanya suatu
organ yang berupa biji. Tumbuhan tingkat tinggi yang dikenal dengan divisi
tumbuhan biji (spermatophyta) dapat di bedakan dalam dua kelas yaitu tumbuban
Gymnospermae (berbiji terbuka) dan tumbuhan angiospermae (berbiji tertutup).
Dikatakan sebagai tumbuhan tingkat tinggi karena tubuhnya sudah dapat jelas
dibedakan akar, batang dan daun sejati. Selain itu tumbuhan tingkat tinggi
(spermatophyta) juga mempunyai alat perkembangbiakan berupa bunga. Bunga
merupakan alat perkembangbiakan secara generative (kawin) pada tumbuhan
tingkat tinggi. Hasil dari perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang
selanjutnya akan berkembang menjadi embrio. Perkembangbiakan pada
Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) hanya terjadi Satu kali pembuahan saja,
yaitu pembuahan yang menghasilkan biji. Namun pada kelas Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) perkembangbiakannya terjadi dua kali pembuahan.
Dimana pada pembuahan pertama Akan menghasilkan biji lalu di ikuti Pembuahan
kedua menghasilkan buah. (Ulfa,2019 : 15-20)
Tumbuhan Phanerogamae dikatakan sebagai tumbuhan tingkat tinggi
karena merupakan tumbuhan kormus sejati. Tumbuhan kormus ialah golongan
tumbuhan yang telah dapat dibedakan berdasarkan 3 bagian tubuh utama,yaitu
akar,batang, dan daun. Tumbuhan ini juga memiliki organ tambahan yang telah
mengalami perkembangan dengan baik, yang disebut biji sporofil. Sporofil-sporofil
ini terangkai dalam berbagai kumpulan sporofil dalam suatu organ yang disebut
dengan bunga. Oleh sebab itu, tumbuhan ini dikategorikan sebagai tumbuhan
berbunga. Organ bunga ini dilengkapi dengan mikrospora (benang sari) sebagai alat
kelamin jantan dan makrospora (putik) sebagai alat kelamin betina.Sehingga,
dengan adanya organ tersebut memungkinkan terjadinya reproduksi seksual atau
generatif yang ditandai dengan peristiwa polinasi atau penyerbukan, yaitu peristiwa
jatuhnya mikrospora ke kepala putik yang menyebabkan terjadinya peleburan
antara gamet-gamet tersebut. Tumbuhan Phanerogamae tergolong tumbuh dengan

3
tingkat perkembangan filogenetik tertinggi karena memiliki biji.Secara ontogeny,
biji pada tumbuhan ini menjadi alat reproduksi generatif,karena proses terjadinya
didahului oleh peristiwa seksual. Embrio tumbuhan biji bersifat bipolar atau
dwipolar, tidak hanya kutub batang yang tumbuh dan berkembang membentuk
batang, cabang, dan daun. Tetapi, kutub akarnya pun tumbuh dan berkembang
membentuk sistem perakarannya. (Hartono, 2020 :1-13).
Bawang merah merupakan komoditi sayuran yang memiliki banyak
manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Bawang merah digunakan sebagai pelengkap
bumbu masakan, pengobatan tradisional dan sebagai bahan baku misalnya untuk
industri bawang goreng. Di Indonesia bawang merah umumnya ditanam secara
vegetatif yaitu dengan menggunakan umbi. Tanaman hasil pembiakan vegetatif
sangat rentan terhadap patogen penyakit yang dibawa dari induknya sehingga dapat
menekan pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Sistem perbanyakan vegetatif
juga meningkatkan virus di dalam bibit yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Perbanyakan secara vegetatif dengan menggunakan umbi
mempunyai beberapa kelemahan yaitu biaya transportasi yang tinggi dan
membutuhkan gudang/tempat penyimpanan khusus karena jumlahnya yang besar.
(Andrio,2015 : 310-315)
Tanaman kentang (Solanum Tuberosum L.) merupakan salah satu Jenis
sayuran yang terdapat di Indonesia. Kentang memiliki kandungan Karbohidrat dan
gizi tinggi. Di Indonesia, kentang juga dapat dijadikan Alternatif pangan
karbohidrat disamping Beras. Kerugian Produksi kentang disebabkan oleh
beberapa faktor internal (jenis umbi bibit yang digunakan) dan faktor eksternal
(kandungan air dan zat hara, cuaca, virus, jamur). Salah satu teknik pengadaan Bibit
kentang yang unggul melalui Penggunaan teknik stek batang yang Merupakan suatu
perlakuan pemotongan Beberapa bagian tanaman yang untuk Meningkatkan jumlah
bibit tanaman Selain penggunaan umbi. Stek batang yang digunakan Dapat
diberikan hormon tumbuh yang Sering digunakan untuk mempercepat
Pertumbuhan akar baru yaitu auksin Yang diberikan dalam bentuk pasta (auksin
pasta) maupun dalam bentuk Larutan (Rootone F) yang banyak Tersedia secara
komersial. Auksin Memiliki fungsi untuk merangsang Pertumbuhan akar pada

4
perbanyakan Vegetatif (cangkok dan stek). Penelitian Bertujuan mengetahui
kombinasi media Tanam dan jenis auksin yang terbaik Untuk pertumbuhan stek
tunas dari umbi GO untuk menghasilkan umbi G1. (Lestari, 2014 : 215-225)
Tanaman pisang (Musa sp.) merupakan salah satu tanaman buah tropis yang
banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satu jenis pisang yang memiliki nilai
ekonomis tinggi untuk dikembangkan di Indonesia yaitu pisang raja bulu. Pisang
raja bulu berasal dari Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat. Nilai indeks glikemiks buah pisang raja bulu sebesar 54%
dibandingkan dengan standar gula sebesar 100% sehingga baik untuk dikonsumsi
oleh penderita diabetes (Elma, 2017 : 419)

5
BAB III
METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2023
Waktu : 13.30 Wita - Selesai
Tempat : Laboratoriun Terpadu UIN Mataram
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pisau/cutter
b. Media tanam
c. Kamera
d. Alat tulis
e. Kertas lebel
f. Pengukur suhu
2. Bahan
a. Tanah subur
b. Air
c. Spesimen tumbuhan cocor bebek
d. Kentang
e. Umbi lapis (bawang merah)
f. Jahe
g. Kunyit
h. Anakan tanaman
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan pratikum
2. Menyiapkan media tanam yang sudah diberikan tanah subur
3. Memberikan identitas pada setiap media pengamatan
4. Melakukan kegiatan penanaman bagian tumbuhan pada media yang sudah
disediakan
5. Melakukan pengamatan setiap 1 x 24 jam selama 7 hari

6
6. Melakukan dokumentasi pertumbuhan vegetatif tanaman setiap 1 x 24 jam
7. Memberikan deskripsi pada hasil pengamatan dan mengisi tabel hasil
pengamatan

7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
1. Gambar Hasil Pengamatan
No Bawang Tanaman Tanaman
merah Jahe Kunyit Kentang Cocor pisang
bebek
1.

2.

3.

4.

5.

8
6.

7.

2. Tabel Data Hasil Pengamatan


No Bawang Tanaman
Cocor Tanaman
merah Jahe Kunyit Kentang
bebek pisang
1. Belum Belum Belum Belum Belum Belum
tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh
2. 1 cm Belum Belum Belum Belum Belum
tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh
3. 2,5 cm . Belum Belum Belum Belum Belum
tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh
4. 3,0 cm 1 cm Belum Belum Belum Belum
tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh
5. 4,5 cm 1,3 cm Belum 0,2 cm 0,1 cm 0,5 cm
tumbuh
6. 5,9 cm 1,6 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,2 cm 0,7 cm
7. 7,6 cm 2 cm 0,8 cm 0,8 cm 0,5 cm 1 cm
B. Analisis Prosedur
Pada praktikum acara dua ini, hal pertama yang dilakukan yaitu
menyiapkan alat dan bahan titik yang di mana alatnya seperti cutter, media
tanam, alat tulis, kamera, kertas label dan pengukuran suhu. Serta bahannya
seperti tanah subur, air, tumbuhan cocor bebek, kentang, bawang merah, jahe,
kunyit dan anakan tanaman pisang. Lalu menyiapkan media tanam yang sudah

9
diberikan tanah yang subur. Setelah itu memberikan identitas pada setiap media
pengamatan. Kemudian melakukan kegiatan penanaman bagian tumbuhan pada
media yang sudah disediakan. Setelah melakukan penanaman, perhatikan
melakukan pengamatan satu kali 24 jam selama 7 hari serta dokumentasi dari
pertumbuhan vegetatif tanaman. Lalu memberikan deskripsi pada hasil
pengamatan dan mengisi tabel hasil pengamatan.
C. Analisis Hasil
Pada praktikum acara dua ini, hal pertama yang dilakukan yaitu
menyiapkan alat dan bahan titik yang di mana alatnya seperti cutter, media
tanam alat tulis kamera, kertas label dan pengukuran suhu. Serta bahannya
seperti tanah subur air tumbuhan cocor bebek kentang, bawang merah, jahe
kunyit dan anakan tanaman pisang. Lalu menyiapkan media tanam yang sudah
diberikan tanah yang subur. Setelah itu memberikan identitas pada setiap media
pengamatan. Kemudian melakukan kegiatan penanaman bagian tumbuhan pada
media yang sudah disediakan. Setelah melakukan penanaman, perhatikan
melakukan pengamatan satu kali 24 jam selama 7 hari serta dokumentasi dari
pertumbuhan vegetatif tanaman. Lalu memberikan deskripsi pada hasil
pengamatan dan mengisi tabel hasil pengamatan.
Tumbuhan menunjukkan variasi yang sangat besar pada struktur
vegetatifnya. Tumbuhan hidup hanya dalam satu musim tumbuh, ( lamanya satu
atau kurang dari satu tahun). Tumbuhan ini menyelesaikan siklus hidupnya
hanya dalam satu musim tumbuh, yang waktunya kurang dari satu tumbuh. Biji
berkembang, lalu tumbuhan dewasa, berbunga, menghasilkan biji, dan akhirnya
mati.
Pada perkembanganbiakan tumbuhan ada yang secara vegetatif. Vegetatif
proses, perkembangbiakan yang tidak melalui proses perkawinan.
Perkembangbiakan vegetatif terbagi menjadi dua yaitu, vegetatif alami dan
buatan. Vegetatif alami merupakan proses perkembangbiakan secara vegetatif
tanpa bantuan manusia secara tumbuhan yang berkembang biak dengan akar
tunggal ( rhizoma ), spora, umbi lapis, umbi batang, geragih (stolon), tunas, dan
tunas adventif. Sedangkan vegetatif buatan merupakan proses

10
perkembangbiakan secara vegetatif dengan bantuan manusia, seperti
mencangkok dan menyambung atau menempel.
Adapun hasil praktikum yaitu vegetatif buatan yang di mana tanaman
yang digunakan seperti bawang merah, kunyit, jahe, tanaman pisang, kentang,
dan cocor bebek. Pada tanaman bawang merah, pada hari pertama tidak terjadi
pertumbuhan, lalu pada hari kedua daunnya muncul sekitar 1 cm begitupun hari
selanjutnya mengalami pertumbuhan sekitar 1 cm pada setiap harinya. Pada
pertumbuhan bawang merah, pertumbuhan yang terjadi berhasil, dikarenakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cahaya matahari, kesuburan tanah, air
yang tercukupi, serta bibik yang digunakan bagus. Tanaman bawang merah
merupakan tanaman yang memiliki akar serabut.
Klasifikasi bawang merah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
Nama Umum : Bawang merah
Pada tanaman kunyit hari pertama sampai hari kelima tidak terjadi
pertumbuhan, dikarenakan beberapa faktor yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
kunyit untuk tumbuh itu kurang lebih mencapai 1 sampai dengan 1,5 bulan.
Tanah yang digunakan sebagai media tanamnya terlalu lama disimpan oleh
sebab itu unsur hara pada tanah hilang atau berkurang. Serta bibit yang
digunakan belum siap tanam, yang dimana bibit kunyit yang siap tanam yaitu
bibit yang telah disemai dan telah muncul tunasnya, sedangkan kunyit yang
ditanam belum muncul tunasnya. Lalu, pertumbuhan kunyit terjadi pada hari
keenam dan ketujuh sekitar 0,5 cm sampai hari ketujuh mencapai 0,8 cm.
Klasifikasi kunyit sebagai berikut.
Kingdom : Plantae

11
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica
Nama Umum : Kunyit
Pada pertumbuhan jahe hari pertama sampai dengan ketiga tidak tumbuh,
hari keempat tumbuh 1 cm sampai hari ketujuh pertumbuhannya mencapai 2
cm. Tanaman jahe tidak dapat tumbuh subur diakibatkan kurangnya cahaya
yang diperoleh. Dan kurangnya waktu pengamatan yang dilakukan, karena
tumbuhan jahe membutuhkan waktu tumbuh yang baik sekitar 70 - 80 hari
setelah fase bibit pertumbuhan dilakukan.
Klasifikasi jahe sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophya
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Nama Umum : Jahe
Pada tanaman cocor bebek berkembang biak dengan tunas daun,
tumbuhan cocor bebek akan menumbuhkan tunasnya pada bagian tepi daun.
Cara berkembang biak cocor bebek disebut tunas adventif pada daun. Dan
adapun pertumbuhan yang terjadi pada cocor bebek yaitu pada hari pertama
sampai keempat belum tumbuh, dan pertumbuhan terjadi pada hari kelima
sampai hari ketujuh. Pada hari ke lima pertumbuhannya 0,1 cm, pada hari ke
enam 0,2 cm, dan pada pada hari ketujuh 0,5 cm. Tanaman cocor bebek
membutuhkan waktu sekitar 2 - 3 minggu setelah cocor bebek ditanam untuk
tumbuh dengan baik.

12
Klasifikasi Cocor bebek sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Saxifragales
Famili : Crassculaceae
Genus : Kalanchoe
Spesies : Kalanchoe pinnata
Nama Umum : Cocor bebek
Pada tanaman kentang tumbuh sedikit pada hari kelima 0,2 cm, sampai
hari ke 7 mencapai 0,8 cm. ini dikarenakan media tanam yang digunakan tidak
cocok untuk pertumbuhan kentang dan waktu hari pertumbuhan kentang yang
baik sekitar 90-95 hari. Pada tunas pisang, sebelum tumbuh tunas pisang
memiliki fase stres setelah itu baru akan muncul daun baru, serta media tanah
yang digunakan tidak cocok untuk pertumbuhan pisang dan waktu yang
dibutuhkan pisang agar bisa tumbuh dengan baik sekitar 8-9 bulan. Pada usia
masa tanam.
Klasifikasi kentang sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Nama Umum : Kentang
Anakan tanaman atau yang kita gunakan yaitu anakan tanaman dari
tumbuhan pisang yang pada hari pertama hingga hari keempat tidak
mengalamali peruabahan dikarenakan pada masa itu masa perkembangan nya,
dan hingga hari kelima mulai terlihat pertumbuhannya yaitu hanya 0,05 cm, hari
keenam bertumbuh lagi hanya 0,07 cm dan pada hari trakhir mencapai 1 cm,

13
pertumbuhannya normal untuk menjadi tanaman yang sudah dewasa
membutuhkan 6-8 minggu agar mulai terlihat mana batang, daun dan bunga
nya.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca

14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengamati dengan cara melihat alat reproduksi pada tumbuhan tingkat
tinggi, yaitu Pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses penyerbukan
dan persarian. Alat reproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi ada dua, yakni
berupa strobilus (pada tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga (pada
tumbuhan biji tertutup).
Pertumbuhan dan berkembangbiakan bisa dilakukan secara vegetatif alami
dilakukan dengan menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri. Contohnya
dengan spora, tunas, akar tunggal, umbi lapis, umbi batang dan geragih.
Perkembangbiakan vegetatif terbagi menjadi dua vegetatif alami dan vegetatif
buatan. Vegetatif alami yaitu tanpa bantuan manusia, sedangkan vegetatif
buatan yaitu membutuhkan bantuan manusia. Seperti mencangkok
menyambung dan menempel.
B. Saran
Terima kasih kepada coas Asissten yang telah mengarahkan dalam
penyusunan laporan ini, dan semoga pratikum selanjutnya bisa lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Elma, dkk, 2017. Multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca l.) ‘raja bulu’

secara in vitro pada berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin. Jurnal

Kultivasi Vol. 16 (3)

Hartono, A.,Adlini,M. N., Ritonga, Y.E., Tambunan, M. I. H., Nasution, M. S. U.,

& Jumiah, J. U. (2020). Identifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi

(Phanerogamae) Di Kampus II UINSU. Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian

Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol, 3 (2)

Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Best Journal

(Biology Education, Sains and Technology), 2 (1).

Lestari,P.W. A.,Defiani, M. R., & Astarini, I. A. (2014). Produksi bibit kentang

(Solanum tuberosum L.) G1 dari stek batang.SIMBIOSIS, Vol 2 (2)

Sorensen, A., Mariati, M., & Siregar,L.A. (2014).Tanggap Pertumbuhan Vegetatif

dan Generatif Bawang Merah Terhadap Konsentrasi Dan Lama

Perendaman GA 3 Di Dataran Rendah. AGROEKOTEKNOLOGI, 3 (1)

Ulfa, S. W. (2019). Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Tinggi di

16

Anda mungkin juga menyukai