MODUL 1
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEGIATAN BELAJAR 1
KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PELESTARIAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Disusun oleh
EMAN SUHERMAN
No. UKG
201500227756
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
1. PENDAHULUAN 1
1.1. Deskripsi Singkat 1
1.2. Relevansi 2
1.3. Petunjuk Belajar 2
2. INTI 2
2.1. Capaian Pembelajaran 3
2.2. Pokok Materi 3
2.3. Uraian Materi 3
2.4. Forum Diskusi 19
3. PENUTUP 21
3.1. Rangkuman 21
3.2. Tes formatif 22
DAFTAR PUSTAKA 26
KATA PENGATAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya Bahan Ajar Keanekaragaman
Hayati berbasis Problem Based Learning untuk Membangun Kesadaran
Lingkungan Hidup Siswa di SMA Negeri 5 Pandeglang”. Modul ini disusun
sebagai salah satu persyaratan PPG Universitas Sriwijaya Palembang .
Bahan Ajar ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian Bahan
Ajar.
Ucapan terima kasih pembuat sampaikan pertama kali kepada para
pembimbing: Dr. Didi Jaya Santri., M.Si sebagai dosen pengajar PPG UNSRI
Palembang .
Bahan Ajar ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun
tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil Bahan Ajar ini bermanfaat dan
Pandeglang,...........Juni 2021
Eman Suherman
1
1. Pendahuluan
1.1. Deskripsi Singkat
Indonesia terdiri atas 17.058 pulau, baik pulau besar maupun
pulau kecil. Menurut sejarahnya mengalami proses pembentukan yang
berbeda-beda dengan sejarah geologi yang tidak serupa. Topografi yang
luas dengan susunan daratan dan lautan yang tidak seragam
mengakibatkan timbulnya keanekaragaman dan kisaran iklim yang
berbeda. Luasnya bentang alam dan dengan adanya perpaduan antara
berbagai komponen penyusun kehidupan yang beraneka ragam (biotik
dan abiotik), letak geografis yang membentang luas serta jenis-jenis
makhuk yang sangat bervariasi itu akan mengakibatkan ekosistem yang
terbentuk juga beraneka ragam.
Persebaran flora dan fauna khususnya di Indonesia
menunjukkan tingkat variasi atau keragaman yang tinggi. Kondisi
biogeografis Indonesia menurut para ahli membagi kepada garis
Wallace dan garis weber. Kedua peneliti ini mencirikan masing-masing
wilayah Indonesia dengan flora dan fauna khas masing-masing daerah.
Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut,
mengakibatkan banyak lahan-lahan penelitian yang diharapkan mampu
mengeksplorasi seluruh fauna dan flora yang ada di Indonesia untuk
peningkatan kualitas hidup. Berdasarkan kategori keanekaragaman
hayati, maka dapat dibagi menjadi keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem, jenis dan genetik. Masing-masing tingkat keanekaragaman
tersebut mendiami berbagai wilayah dengan cirri khas dan model
adaptasi masing-masing.
Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi ternyata
menimbulkan permasalahan baru dengan eksploitasi yang berlebihan.
Eksploitasi yang berlebihan menimbulkan menurunnya tingkat
keanekaragaman hayati. Penurunan tingkat keanekaragaman hayati
yang terus menerus menimbulkan kekhawatiran, sehingga diupayakan
pelestarian tingkat keanekaragaman hayati. Pelestarian tingkat
keanekaragaman hayati dapat dilakukan mulai dari tingkat ekosistem,
jenis dan spesies. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat
dilakukan secara in-situ dan ex-situ. Setiap upaya pelestarian dengan
tujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati agar tidak menuju
kepunahan. Pada akhirnya keanekaragaman hayati yang terjaga akan
menjaga kelangsungan eksosistem.
1.2. Relevansi
Keanekaragaman hayati merupakan hal penting bagi umat
manusia. Tingkat keanekaragaman hayati menjadi nilai ekonomi
sekaligus ancaman bagi konservasi makhluk hidup. Beberapa spesies
makhluk hidup berada disekitar kita. Bahkan beberapa makhluk hidup
tersebut merupakan yang dilindungi. Hal ini memerlukan perhatian
khusus bagi kita, sehingga tingkat kepunahan dan tingkat
keanekaragaman tetap terjaga.
2. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran
Menguasai materi esensial Mata Pelajaran Biologi SMA
termasuk advance material materi bidang studi biologi yang mencakup
(1) keragaman dan keseragaman dalam makhluk hidup, (2) Struktur dan
Fungsi dalam makhluk hidup,(3) Pertumbuhan, perkembangan dan
diferensiasi, (4) Interaksi dan interdependensi, (5) Energi, materi dan
organisasi kehidupan, (6) Prinsip emeliharaan keseimbangan yang
dinamis dan (7) Pewarisan sifat dan Evolusi termasuk advance
materials yang dapat menjelaskan aspek ‘apa’ (konten), ‘mengapa’
(filosofi) dan ‘bagaimana’ (penerapan dalam kehidupan keseharian)
dalam kerangka biologi sebagai inkuiri;
2.2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Keanekaragaman Hayati
TAHUKAH KAMU?
Indonesia, salah satu dari
tiga negara yang memiliki
keanekaragaman hayati
yang tinggi. Dua negara
PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
lainnya, Brasil dan Zaire.
Keunikan Indonesia adalah
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah memiliki areal tipe Indo-
keanekaragaman organisme yang menunjukkan Malaya yang luas, juga tipe
oriental, Australia, dan
keseluruhan variasi gen, jenis dan ekosistem peralihannya dibandingkan
suatu daerah. Keanekaragaman hayati terbentuk dua negara tersebut.
A. Keanekaragaman Gen
Gen adalah bagian tertentu pada kromosom yang mengatur sifat tertentu
suatu jenis makhluk hidup. Gen setiap jenis makhluk hidup memiliki
bahan dasar kimia yang sama namun susunannya berbeda. Perbedaan
susunan dan jumlah faktor dalam kerangka dasar gen akan menyebabkan
keanekaragaman gen. Jadi, keanekaragaman gen adalah variasi susunan
gen dalam satu spesies. Perbedaan sifat dalam satu spesies disebut
variasi. Variasi makhluk hidup secara alami dapat terjadi karena
perkawinan dan interaksi gen dengan lingkungan. Variasi makhluk hidup
juga dapat terjadi secara buatan, yaitu hasil inseminasi atau hibridisasi.
Misalnya, pada spesies kucing (Felis catus) terdapat variasi seperti
kucing anggora yang berbulu panjang serta kucing siam dan kucing
balinese yang berbulu pendek.
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah perbedaan-perbedaan yang ditemukan
pada makhluk hidup di suatu tempat yang mudah diamati karena
perbedaannya mencolok. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan
morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya. Misalnya,
keanekaragaman antara kelapa, aren, pinang yang termasuk dalam famili
Palmae.
Tingkatan
Kelapa Kelapa sawit Aren Pinang
takson
Kingdom Plantae Plantae Plantae Plantae
Divisi Magnoliophyta Magnoliophyta Magnoliophyta Magnoliophyta
Kelas Liliopsida Liliopsida Liliopsida Liliopsida
Ordo Arecales Arecales Arecales Arecales
Famili Arecaceae Arecaceae Arecaceae Arecaceae
Genus Cocos Elaeis Arenga Areca
Spesies Cocos nucifera Elaeis guineensis Arenga pinnata Areca catechu L.
6
Tingkatan
Pinang merah Lontar
takson
Kingdom Plantae Plantae
Divisi Magnoliophyta Magnoliophyta
Kelas Liliopsida Liliopsida
Sumber :
Gambar 3. Keanekaragaman tingkat jenis dalam satu famili
C. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal
balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan
juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Perbedaan kondisi
komponen abiotik(tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis
makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi
kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan
keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan
gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air
tawar, air payau, laut, dan lain-lain.
Sumber :
Gambar 4. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Sumber : https://kadarsah.wordpress.com
Keanekaragaman hayati di
Indonesia perlu di lestarikan
sebagaimana di atur dalam UU No
23. Tahun 1997 tentang
pengelolaanlingkungan hidup.
Pelestarian keanekaragaman hayati
di Indonesia dilakukan dengan 2
cara, yaitu :
1. Pelestarian in situ:
TAHUKAH KAMU?
Upaya pelestarianlangsung di alam. Metode
insitu adalahSaat ini kawasan konservasi yang ada di Indonesia terkelompok menjadi 180 cagar alam, 72 suak
bentuk konservasi cagar alam,
wisata, 13 taman buru, 17 taman nasional, 3 taman
yang langsung dilakukan
hutan di daerah
raya, serta tersebut.
13 taman
Ada beberapa bentuk pelestarian hayati
memakai metode insitu, yaitu suaka marga
satwa, taman asional, agar alam dan hutan
suaka alam.
a. Suaka marga satwa adalah laut.
upayaperlindungan pada
ekosistem yang dinilai
memiliki keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis
floradan fauna yang harus dilindungi.
b. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan
mutlak dari pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem-ekosistem yang
dilindungi.
c. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui
flora dan fauna yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem
yang harus dilindungi.
d. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di
dalamnya. Hutan suaka alam juga bisa disebut hutan lindung.
A.gen
B.jenis
C.ekosistem
D.plasma nutfah
E. spesies
22
Perhatikan data di bawah ini !
1. proglotid
2. larva heksakan
3. telur
4. sistiserkus
5. Cacing pita dewasa
A. 3 - 1 - 2 - 4 - 5
B. 1 - 3 - 4 - 2 - 5
C. 1 - 3 - 2 - 4 - 5
D. 3 - 1 - 4 - 2 - 5
E. 3 - 4 - 1 - 2 - 5
Jika biomassa produsen sebesar 15.000 gram. Maka besar biomassa untuk
organisme tingkat trofik III adalah ….
A. 1.500 gram
B. 150 gram
C. 15 gram
D. 15.000 gram
E. 1,5 gram
23
5. Perhatikan ciri-ciri berkas pengangkut berikut!
A. 1, 3, dan 4
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 4, dan 5
D. 3, 4, dan 5
E. 2, 3, dan 4
1. Menghasilkan sekret
2. Tidak mampu menghasilkan sekret
3. Memiliki bentuk morfologi yang bermacam-macam
4. Jenis sekret yang dihasilkan bermacam-macam
5. Contohnya adalah kelenjar nektar, kelenjar garam dan rambut sengat
6. Contohnya adalah rambut akar, trikoma sisik, trikoma bercabang dan
trikoma filiform
A. 2, 4, dan 6
B. 1, 4 dan 6
C. 2, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 6
E. 1, 4 dan 5
A. Mangifera indica
B. Pinus merkusi
C. Carica papaya
D. Jasminium sambac
E. Artocarpus heterophyllus
F.
24
8. Adanya ciri-ciri khusus pada setiap Individu mengakibatkan…..
a. jumlah makhluk hidup bertambah banyak
b. jumlah makhluk hidup didunia tetap.
c. adanya keanekaragaman individu makhluk hidup
d. jumlah makhluk hidup di dunia berkurang
e. terjadinya keseragaman individu
9. Perubahan ukuran dan bentuk makhluk hidup terjadi karena factor lingkungan.
Tetapi tidak diturunkan pada generasi berikutnya sering dikenal sebagai…
a. mutasi
b. variasi
c. metamorfosa
d. domestikasi
e. modifikasi
25
Daftar Pustaka
Anshori, Moch dan Djoko Martono. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Aryulina, Dyah., dkk. 2006. Biologi 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: ESIS.
Irnaningtyas.2016. Biologi untuk SMA /MA kelas 1. Jakarta: Erlangga.
Yani Riana., dkk. 2009. Biologi 1 Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Anggraeni, Vita Ayu. 2018. Indonesia Rumah Keanekaragaman Hayati. [Online].
Tersedia di :
(https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/05/14/indonesia-rumah
keanekaragaman-hayati, diakses tanggal 15 Oktober 2018)
Budi. 2018. Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati. [Online]. Tersedia di
: (https://www.sridianti.com/penyebab-hilangnya-keanekaragaman-
hayati.html , diakses tanggal 15 Oktober 2018).
Farah, farah. 2015. Pelestarian Keanekaragaman Hayati Secara Insitu dan
Eksitu.[Online]. Tersedia di:
(https://ilmugeografi.com/biogeografi/pelestarian-keanekaragaman hayati.,
diakses tanggal 15 Oktober 2018).
Hasanah, Siti. 2014. Keanekaragaman Hayati ( Biodiversitas). [Online]. Tersediadi:
(https://biohasanah.wordpress.com/2014/12/22/keanekaragaman- hayati-
biodiversitas/diakses tanggal 15 Oktober 2018)
Kadarsah. 2007. Garis Wallace, Weber dan Lydekker. [Online]. Tersedia di :
(https://kadarsah.wordpress.com/2007/07/02/garis-wallace-weber-dan
lydekker/diakses tanggal 15 Oktober 2018)
Rakhman, Elisa. 2011. Pesona Anggrek Spesies. [Online]. Tersedia di :
(http://belajar anggrek.blogspot.com/p/info-biologi.html., Diakses tanggal 10
Oktober 2018)
Yuwavi, M. Akrom. 2015. Contoh Gambar Keaneka ragaman hayati tingkat Gen,
Ekosistem, dan Jenis. [Online]. Tersedia di :
(http://akromyuwavfi.blogspot.com/2015/09/contoh gambar-
keaneka- ragaman-hayati.html, diakses tanggal 15 Oktober 2018)
26