Anda di halaman 1dari 10

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.

1
MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

Fasilitator Bapak Anwar Zaini, S.Pd.I,M.Pd.

Pengajar Praktik Ibu Sulastri, S.E., S.Pd.

Assalamualaikum Wr.Wb Salam sehat untuk kita semua

Salam Guru Penggerak...!!!!

Saya Anna Yusmawati, S.Pd.Gr


Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, Pada kesempatan kali
ini saya akan membuat sebuah catatan mengenai jurnal refleksi dwimingguan modul 2.1. tentang
bagaimana upaya kita selaku pendidik memenuhi kebutuhan belajar siswa yang salah satunya
dapat kita penuhi melalui pembelajaran berdiferensiasi. Jurnal dwi mingguan merupakan salah
satu bentuk tugas Pendidikan calon guru penggerak yang ditulis secara rutin setiap dua minggu
sekali. Jurnal dwi mingguan ini adalah tulisan hasil proses belajar yang saya alami, saya dapatkan
dan saya aplikasikan guna menunjang tugas sebagai pendidik terutamanya dalam modul 2.1.
tentang bagaimana upaya saya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik saya melalui
pembelajaran berdiferensiasi. Jurnal refleksi ini dipandang sebagai salah satu elemen kunci
pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik,
serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis dan ini sudah
menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh para CGP (Calon Guru Penggerak). Penulisan jurnal ini
menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1).
Fact, 2). Feeling, 3). Findings, dan 4). Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi 4P (1.
Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan). Pada kesempatan ini saya akan
menulis mengenai refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah saya lalui,
khususnya pada modul 2.1 Tentang memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran
berdiferensiasi yang mana pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan pembelajaran
yang dirancang untuk mengakomodasi perbedaan individual dalam kelas. Tujuan dari pendekatan
ini adalah memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara yang
paling efektif sesuai dengan gaya belajar dan tingkat kemampuan mereka. Berikut adalah
beberapa konsep utama yang terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi:
1. Pemahaman tentang Perbedaan: Guru harus memahami bahwa setiap siswa memiliki
perbedaan dalam kemampuan, minat, latar belakang, dan gaya belajar. Pengenalan
perbedaan ini merupakan langkah awal dalam pembelajaran berdiferensiasi.
2. Pembelajaran yang Disesuaikan: Guru harus menyusun rencana pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan individu siswa. Ini bisa berarti memberikan materi tambahan kepada
siswa yang lebih cepat memahami pelajaran, atau memberikan dukungan tambahan kepada
siswa yang membutuhkannya.
3. Materi Pembelajaran yang Fleksibel: Guru dapat menyediakan beragam materi
pembelajaran yang dapat dipilih oleh siswa berdasarkan minat dan kemampuan mereka. Ini
dapat mencakup bahan bacaan, tugas, atau proyek-proyek yang berbeda.
4. Penilaian Formatif: Guru menggunakan penilaian formatif untuk memahami perkembangan
individu siswa. Dengan begitu, mereka dapat mengidentifikasi siswa yang memerlukan
bantuan tambahan atau tugas yang lebih menantang.
5. Kelompok Kecil atau Kolaborasi: Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat melibatkan
pembagian siswa ke dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang serupa atau
memungkinkan kerja sama antara siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda.
6. Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa mungkin diberi
fleksibilitas untuk belajar pada waktu dan tempat yang sesuai bagi mereka, seperti melalui
pembelajaran online.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang dirancang untuk meningkatkan
tingkat keterlibatan dan pencapaian siswa dengan mengakomodasi perbedaan individual mereka.
Hal ini juga dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dengan memastikan
bahwa setiap siswa mendapat kesempatan yang setara untuk berhasil. Dalam refleksi mingguan
dari modul 2.1 yang membahas upaya pemenuhan kebutuhan belajar siswa melalui pembelajaran
berdiferensiasi ini dibuat setelah mengikuti pelatihan (peningkatan keterampilan) secara berkala,
tepatnya setiap dua minggu, sejalan dengan pengalaman saya dalam program pendidikan guru
penggerak Angkatan ke-9. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, saya ingin membagikan
pandangan dan pengalaman saya terhadap kegiatan-kegiatan pelatihan yang telah saya ikuti,
khususnya pada modul 2.1 tentang pemenuhan kebutuhan belajar siswa melalui pembelajaran
berdiferensiasi.

1. Facts (Peristiwa)

Tanggal 20 Oktober 2023 merupakan awal dari sebuah paket modul 2 yang saya lalui dimulai
dengan test awal paket modul 2 dimana test awal ini kami jalani sebagai bagian dari upaya memulai
pembelajaran di modul baru terkait pemahaman awal kami selaku CGP dalam memahami sejauh mana
pemahaman kami secara mandiri terkait modul 2. Setelah melewati test awal pada paket modul 2
ini kami masuk pada tahapan pembelajarn di modul 2.1 tentang memenuhi kebutuhan belajar murid
melalui pembelajaran berdiferensiasi dari tanggal 21 Oktober 2023 hingga nantinya akan selesai
pada pertengahan November 2023 melalui LMS. Kegiatan pada modul 2.1 ini diawali dengan
pendahulaun mengenai materi pembelajaran berdasarkan penyampaian instruktur yang dapat
diakses melalui link video youtube https://www.youtube.com/watch?v=9OC-fNCB1IE
Dalam pemaparan video tersebut dijelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan dijalani adalah
untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:

1. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang
memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara
aman dan nyaman.
2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang
berorientasi pada masa depan.
3. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data
dan tingkat pencapaian murid.

Selanjutnya, melalui forum diskusi, kami selaku CGP membuat sebuah diskusi terkait materi
yang akan kami lakukan dalam modul 2.1 ini dimana pemahaman awal saya dan rekan-rekan terkait
pembelajaran berdiferensiasi ini tentunya berbeda-beda terlihat dari hasil pemaparan saya dan
rekan-rekan CGP angkatan 9 Kabupaten Aceh Tengah ini.
Tugas refleksi individu terhadap pemahaman awal kami selaku Calon Guru Penggerak terkait upaya
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik melalui pembelajaran berdiferensiasi dilingkungan
sekitar kami selaku pendidik dan dilanjutkan dengan penjabaran melalui forum diskusi dan
mengikuti kegiatan ruang kolaborasi yang mana sebelumnya telah saya implementasikan dalam
bentuk tugas mulai dari diri yang saya persiapkan dan upload melalui link
https://drive.google.com/file/d/18zjgpP6rcqjw4clmexQsBgWuZzRe4BA1/view?usp=sharing pada
tanggal 21 Oktober 2023. Pada ruang kolaborasi, kami berdiskusi dan membuat tugas untuk
memahami dan melihat sejauh mana pemahaman kami selaku CGP terkait pembelajaran
berdiferensiasi yang saya upload melalui link Gdrive sebagai implementasi pemahaman awal saya
https://drive.google.com/file/d/1VYfYweRmaTYDknolfB_gp_GynE2Qb1M2/view?usp=sharing
sebagai jawaban atas beberapa pertanyaan pemantik yang ada pada ruang kolaborasi dan juga
membuat tugas eklplorasi konsep terkait diagram frayer dalam bentuk pdf. Pada tanggal 23
Oktober 2023 sebelum mempersiapkan diri dalam video conference bersama instruktur Bapak
Anwar Zaini, S.Pd.I., M.Pd. dan Ibu pengajar praktek Sulastri, S.E., S.Pd. pada tanggal 24 Oktober
2023 bertepatan dengan hari ulang tahun saya yang ke-37 Tahun. Kini,,setelah hampir 3 bulan
menjalani pendidikan sebagai Calon Guru Penggerak di angkatan 9, saya semakin memahami dan
memaknai sebuah pentingnya pembelajaran yang berpusat pada murid dengan memperhatikan
kebutuhan belajar mereka. Tanggal 31 oktober, hari terakhir di Bulan oktober tahun 2023, kami di
wajibkan dan di harapkan sudah mampu merancang sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang berdiferensiasi dengan kemampuan melakukan diagnostic awal terhadap kemampuan dan
potensi didik yang beragam dimiliki oleh peserta didik. RPP tersebut saya buat untuk pelajaran
matematika kelas VII SMP dengan materi bilangan bulat sesuai dengan materi yang sedang saya
ajarkan saat ini dan saya unggah di LMS sebagai bagian dari proses pembelajaran dengan link
https://drive.google.com/file/d/1VglmGuAMp2gQD4Gl9SRrFlqfKanXazrn/view?usp=sharing dan
https://docs.google.com/document/d/1-7j0pv9zBn4NqNWiq6hmvVfs-YbY7zSN64WEfZEVB34/edit yang
dapat diakses oleh publik dengan harapan saya ini juga dapat menjadi sebuah referensi bagi guru
matematika khususnya dalam membuat sebuah rencana pembelajaran yang berdiferensiasi dengan
menemukenali kemampuan belajar awal siswa.

Tanggal 1 November 2023 kami mengikuti video conference pembelajaran bersama Bapak
Mukhlis selaku instruktur dalam kegiatan bertajuk Elaborasi Pemahaman yang merupakan kegiatan
lanjutan yang harus kami lakukan sebelum mempraktekkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah kami susun untuk diterapkan di kelas yang akan jatuh tempo atau due date tugas
tersebut sudah harus kami selesaikan pada tanggal 2 November 2023 pukul 23.59 Wib. Dalam
kegitan Elaborasi Pemahaman, Bapak Mukhlis menjelaskan kepada kami bahwa Pemahaman adalah
proses mental yang melibatkan pengambilan informasi, pengolahan data, dan pembentukan
pemahaman atau pengetahuan tentang suatu topik atau konsep. Elaborasi pemahaman merujuk pada
proses mendalam untuk memahami informasi dengan lebih baik, lebih lengkap, dan lebih dalam. Ini
melibatkan berbagai aspek, termasuk:

1. Analisis: Mengurai informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil atau lebih terinci.
Dengan memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, saya dapat
memahami hubungan dan struktur yang mendasarinya.
2. Koneksi: Menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Ini membantu
untuk memperluas pemahaman saya dan melihat bagaimana konsep-konsep berhubungan satu
sama lain.
3. Refleksi: Memikirkan implikasi dan makna informasi yang saya terima. Ini dapat melibatkan
pemikiran kritis tentang relevansi, kebenaran, dan dampak informasi tersebut.
4. Diskusi: Berbicara dengan orang lain tentang topik atau informasi yang saya pelajari. Diskusi
dengan orang lain dapat membantu saya melihat berbagai sudut pandang dan mendapatkan
masukan tambahan.
5. Pembacaan mendalam: Membaca lebih lanjut tentang topik yang saya pelajari. Dengan
membaca berbagai sumber, saya dapat mendapatkan wawasan yang lebih kaya dan
menyeluruh tentang suatu konsep.
6. Percobaan: Menerapkan informasi dalam situasi nyata atau percobaan. Ini membantu
menguji pemahaman saya dan melihat bagaimana konsep-konsep bekerja dalam praktik.
7. Pertanyaan: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang saya pelajari. Bertanya-tanya
dan mencari jawaban akan mendorong pemahaman yang lebih dalam.

Elaborasi pemahaman bukan hanya tentang memahami informasi secara pasif, tetapi juga aktif
terlibat dalam proses pemahaman. Ini melibatkan keterlibatan aktif, berfikir kritis, dan upaya
untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman saya. Dengan melibatkan diri secara mendalam
dengan informasi, saya dapat mengembangkan pemahaman yang lebih kokoh dan komprehensif
tentang berbagai topik. Demikianlah kesimpulan yang saya ambil terkait kegiatan elaborasi
pemahaman yang disampaikan oleh Bapak Mukhlis tersebut yang berlangsung kurang lebih selama 2
jam. Berdasarkan masukan dan arahan yang saya terima dari Fasilitator dan pengajar praktik, saya
memperbaiki beberapa elemen yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang saya buat
untuk di unggah ke LMS sebagai tugas pada kegiatan 2.1.a.6.1. Unggah Hasil Demonstrasi
Kontekstual - Modul 2.1 Assignment yang dapat diakses pada link
https://drive.google.com/file/d/1rMCOKp-0dyLm6spSoKCcxYRZvUPk0zBP/view?usp=sharing yang
dapat diakse oleh semua orang yang memiliki link tersebut. Tugas 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi -
Modul 2.1Assignment yang merupakan pemahaman saya selaku CGP dalam mengkoneksikan atau
menghubungkan materi-materi yang telah saya pelajari dan saya implementasikan selama mengikuti
kegiatan diklat CGP Angkatan 9 ini merupakan kegiatan selanjutnya yang harus saya kerjakan
melalui unggahan tugas pada link https://publuu.com/flip-book/4001/673492/page/1 yang
merupakan salah satu inovasi saya dalam membuat sebuah bentuk praktik mengajar dalam bentuk
flipbook online. Selain dalam bentuk flipbook, saya juga mengunggah tugas koneksi antar materi
saya pada modul 2.1 tersebut dalam bentuk pdf pada link yang dapat diakses oleh semua orang
https://drive.google.com/file/d/1HvVntmdJaqCAnOPwNbn_IQ3aLceeFBqw/view?usp=sharing dan
https://drive.google.com/file/d/1MzfGUTeWRPIF4yczdObtro1vCB0EroJw/view?usp=sharing dan
juga mengunggah tugas tersebut di link youtube channel saya
https://www.youtube.com/watch?v=9dmoFs_KP2U. Aksi nyata pembelajaran berdiferensiasi
merupakan tahapan akhir yang saya lakukan dalam modul 2.1 ini yang juga akan saya tampilkan pada
lokakarya ke-3 pada tanggal 18 November 2023 sebagai refleksi dari praktik pembelajaran
berdiferensiasi yang saya praktekkan di kelas.

2. Feeling (Perasaan)

Saya bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa berpengaruh terhadap
eksistensi saya menjalani profesi sebagai guru. Modul 2.1 memang memberikan saya banyak
ilmu mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Walaupun sebelumnya saya sudah
melaksanakan sebagian dari apa yang dijelaskan pada materi modul 2.1 ini. Di modul ini, saya
mendapatkan hal yang luar biasa terkait ilmu-ilmu baru yang memacu saya lebih
bersemangat dalam mengimplementasikan semua yang saya dapatkan. Forum diskusi selama
sesi ruang kolaborasi dan elaborasi membuat saya semakin paham mengenai implementasi
pembelajaran berdiferensiasi. Saya harap dengan mempelajari ini, saya konsisten
menjalankan pembelajaran yang berpihak pada murid dan mampu mengidentifikasi
kebutuhan belajar mereka sejak dini melalui asesmen awal pembelajaran .Saya juga
merasakan setelah mempelajari modul 2.1 ini adalah timbulnya perasaan semangat, bangga,
dan senang bisa menjadi salah satu guru yang diberi kesempatan menjadi peserta diklat
guru penggerak di angkatan 9 tahun 2023 ini, Saya semangat karena di modul 2.1. ini saya
bisa mempelajari materi tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memberikan
pencerahan saya tentang konsep pembelajaran yang baik untuk memenuhi kebutuhan belajar
murid di kelas. Saya bisa lebih paham tentang nilai-nilai kebajikan, posisi kontrol guru,
teori motivasi, keyakinan kelas, segitiga restitusi, dan lain-lain yang harus diterapkan dalam
bentuk sebuah pembelajaran berdiferensiasi yang berpusat pada murid. Saya bangga
karena saya memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang sangat luar biasa dan
sangat bermanfaat ini. Saya senang karena bisa berkolaborasi dengan teman CGP lain untuk
membuat presentasi tentang analisis kasus berdasarkan konsep pembelajaran
berdiferensiasi.Saya berupaya menjalankan rencana perubahan yang sudah direncanakan.
Semangat dan motivasi ini akan membuat budaya positif dalam menjalankan prakarsa
perubahan sehingga visi saya akan terwujud dalam mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi. Saya mulai mengatur waktu sebaik mungkin tanpa mengganggu kegiatan-
kegiatan lain, baik kegiatan di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Sebagai bentuk
penerapan dari modul 2.1. saya menuangkannya dalam kegiatan aksi nyata di kelas dan di
sekolah. Tidak terasa selama kurang lebih 3 bulan saya menjadi CGP, banyak sekali hal yang
saya rasakan. senang, galau, bahagia, dan menjadi lebih termotivasi semua bercampur baur
dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak
ini meski padatnya tugas yang disertai tugas pokok utama yaitu mengajar sebagaimana
mestinya di kelas. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan apa yang
dialami oleh murid-murid saya. Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 ini
saya merasa senang karena seperti mendapatkan nutrisi energi baru untuk peningkatan
kapasitas dan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Saya selalu berusaha aktif
mengikuti setiap proses pembelajaran di LMS dan senantiasa menunggu waktu untuk Video
Converence (Vicon) karena dapat saling berdiskusi untuk mengubah mindset dan aksi nyata
di kelas guna perbaikan kualitas pembelajaran kita. Saya juga merasa senang mendapatkan
berbagai pengetahuan serta keterampilan baru baik dari fasilitator, pengajar praktik,
maupun rekan-rekan CGP yang menjadi komunitas belajar baru untuk saling berbagi.

3. Findings (Pembelajaran)
Di Modul 2.1. saya mendapatkan materi tentang konsep-konsep pembelajarn berdiferensiasi,
diantaranya bahwa Pembelajaran berdiferensiasi merupakan adalah usaha guru untuk menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut
Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang
guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Dalam mewujudkan
pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus memiliki pertimbangan yang masuk akal,
seperti tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, bagaimana guru menanggapi atau
merespon kebutuhan belajar muridnya, lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar,
manajemen kelas yang efektif serta penilaian berkelanjutan.

Ada 3 aspek yang mengkategorikan kebutuhan murid, yakni kesiapan belajar, minat dan
profil belajar.

1. Kesiapan belajar adalah adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau
keterampilan baru.

2. Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi
atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.

3. Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.
Strategi diferensiasi ada 3, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
produk.

1. Diferensiasi konten saya mengacu pada pemetaan kebutuhan murid. Guru menyajikan
beragam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid

2. Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana jalannya sebuah pembelajaran berdasarkan


gaya belajar.

3. Diferensiasi produk mengacu pada produk yang dihasilkan sebagai unjuk kerja sesuai dengan
kemampuan murid.

Selama dua minggu mempelajari modul 2.1. ini saya merasa bahwa profesi guru harus
menjadi panggilan jiwa sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan tulus dan ikhlas.
Dengan mengimplementasikan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan
yang menuntun dan menghamba kepada anak, saya merasa bahwa anak-anak lebih antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran karena sudah memenuhi tuntutan kebutuhan belajar
yang mereka inginkan. Dari modul ini juga saya harus menjadi guru yang lebih sabar dalam
menghadapi berbagai karakteristik murid yang sejatinya memang memiliki kodratnya
masing-masing. Dari perubahan kecil yang saya lakukan di kelas menjadi penyemangat saya
untuk menyelesaikan setiap tahapan pendidikan guru penggerak ini. Selama menjalani Modul
2.1 ini, saya berusaha untuk terus memberikan pembelajaran yang berpusat pada mereka
selaku siswa saya dan memnuhi kebutuhan belajar mereka dengan penerapan metode yang
tepat, perasaan saya menjadi beragam. Salah satu pemahaman menarik yang saya peroleh
adalah bahwa pembelajaran berdiferensiasi memiliki nilai positif karena Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan beragam siswa dalam kelas dengan cara yang sesuai dengan kemampuan, minat,
gaya belajar, dan tingkat kesiapan mereka. Nilai positif pembelajaran berdiferensiasi
termasuk:

1. Individualisasi: Siswa merasa dihargai sebagai individu yang unik dengan kebutuhan
dan potensi masing-masing. Ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

2. Meningkatkan Pemahaman: Dengan mengadaptasi metode pengajaran dan materi


pembelajaran, siswa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memahami dan
menguasai konsep-konsep kritis.

3. Peningkatan Keterlibatan: Pembelajaran berdiferensiasi dapat menciptakan lingkungan


belajar yang lebih menarik dan relevan bagi siswa, yang dapat meningkatkan
keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

4. Peningkatan Prestasi: Dalam lingkungan yang memperhatikan kebutuhan individu, siswa


memiliki potensi untuk mencapai hasil yang lebih baik dan merasa lebih percaya diri
dalam kemampuan mereka.

5. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis: Dengan mendukung siswa dalam menjelajahi


topik lebih dalam sesuai dengan minat mereka, pembelajaran berdiferensiasi dapat
membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

6. Mempersiapkan untuk Dunia Nyata: Dalam kehidupan nyata, orang harus menghadapi
beragam tugas dan tantangan yang memerlukan pemecahan masalah yang unik.
Pembelajaran berdiferensiasi membantu siswa mengembangkan keterampilan yang
dapat mereka aplikasikan dalam situasi nyata.

7. Peningkatan Rasa Percaya Diri: Dengan mendukung siswa untuk meraih keberhasilan
dalam cara yang sesuai dengan kemampuan mereka, pembelajaran berdiferensiasi
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri siswa.

8. Pemahaman yang Mendalam: Siswa cenderung memahami konsep secara lebih


mendalam ketika mereka dapat menggali topik dengan lebih dalam dan memiliki kontrol
lebih besar atas pembelajaran mereka.

9. Inklusi: Pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang


inklusif di mana semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,
merasa diterima dan mendapat kesempatan yang sama.

10. Kemampuan Siswa untuk Belajar Mandiri: Siswa dapat mengembangkan keterampilan
belajar mandiri dan kemampuan untuk mengatur diri mereka sendiri ketika mereka
memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memberikan banyak manfaat positif bagi siswa


dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap
kebutuhan individu. Pembelajaran pada modul 2.1 ini mengubah pandangan saya untuk
berkomitmen memberikan keteladanan positif yang lebih baik dalam menumbuhkan budaya
positif di lingkungan sekolah dengan penerapa pembelajaran berdiferensiasi, menerapkan
Praktik baik dan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan
cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila
yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri , Kreatif dan bernalar kritis yang merupakan implementasi
dari visi sebagai guru penggerak, namun mampu memberi contoh serta menjadi teladan bagi
siswa merupakan hal utama agar mampu tercipta budaya positif yang pada akhirnya akan
menghasilkan lingkungan positif di sekolah dan membuat siswa nyaman dalam mengikuti
pembelajaran yang memiliki konteks keberagaman sesuai dengan karakteristik yang dimiliki
oleh siswa.

4. Future (Penerapan)

Dari pembelajaran modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi ini, saya termotivasi
untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal
terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran
filosofis Ki Hajar Dewantara tentunya saya menyadari bahwa dibutuhkan budaya positif yang
terbentuk melalui proses yang baik sehingga nantinya pengenalan awal tentang karakteristik siswa
yang beragam akan lebih mudah untuk dinilai dan di ketahui sejak dini. Pada tahap ini, saya
menyadari bahwa pembelajaran adalah proses yang tidak berhenti. Saya akan terus belajar dan
memberikan keteladanan dalam upaya memenuhi kebutuhan belajar siswa saya. Setelah
mempelajari modul ini, saya akan melakukan asesmen formatif awal dalam bentuk pertanyaan
sederhana, membaca data yang sudah ada atau wawancara dalam memetakan kebutuhan murid
saya di kelas. Saya juga akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi. Saya akan sering berkolaborasi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman
dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Karena saya pengajar SMP, saya akan lebih
sering menggandeng guru-guru lainnya untuk mencocokkan materi yang diperlukan sehingga
kerjasama antar guru dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya saya ingin mengimbaskan praktik
baik saya agar keberpihakan pada murid terlaksana di sekolah saya . Saya akan berusaha
menerapkan dan menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi di sekolah saya, Terimakasih.
Salam Guru Penggerak, “Generasi cemerlang, generasi rajin belajar. “Pelajar hebat, bangsa
bermartabat.” “Jangan malas, tantangan menanti di depanmu. ”. Setelah menggali
pengetahuan dari modul ini, saya berkomitmen untuk terus meningkatkan diri dan menjadi
contoh bagi murid-murid dalam upaya saya memenuhi pembelajaran yang menjadikan mereka
sebagai pusat pembelajaran dan memnuhi kebutuhan belajar mereka sesuai karakteristik dan
keberagaman yang mereka miliki. Saya akan lebih mendekati siswa, memahami kebutuhan
mereka, dan menjalankan peran dalam membentuk karakter positif di lingkungan sekolah.
Tujuan akhirnya adalah menghasilkan pelajar yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Dalam hal ini saya telah melakukan proses penerapan keyakinan kelas, segititiga
restitusi, melakukan desiminasi disekolah, meggali potensi yang mereka miliki, mengenali
karakteristik mereka dan menemukan solusi pembelajaran yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan belajar mereka.

Salam dan Bahagia, Salam Guru Hebat, Salam Guru Penggerak

AssalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai