Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.2
Oleh: Dwi Parliana
CGP Angkatan 9
SDN 2 Pakunden

Berikut ini beberapa kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak (3 Nopember s.d. 18
Nopember 2023)

Kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak pada tanggal 3 Nopember sudah memasuki
modul 2.2. Sistem pembelajaran masih sama menggunakan LMS dengan alur belajar
MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi
Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, Aksi Nyata).

Jurnal refleksi saya kali ini menggunakan model 1 yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings,
Future), dengan deskripsi sebagai berikut:
 Facts (Peristiwa), yaitu menceritakan pengalaman mengikuti pembelajaran pada
dwi minggu.
 Feelings (Persaaan), yaitu bagaimana perasaan saya selama pembelajaran.
 Findings (Pembelajaran), yaitu pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini?
 Future (Penerapan), yaitu apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah
belajar dari peristiwa ini.

FACTS (PERISTIWA)
Dalam 2 minggu ini saya mempelajari modul 2.2, adapun aktivitas pembelajaran
adalah:
 2.2.a.3 Mulai dari Diri
 2.2.a.4 Eksplorasi Konsep
 2.2.a.4.1 Eksplorasi Konsep Forum Diskusi
 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi
 2.2.a.6 Demonstrasi Kontekstual
 2.2.a.7 Elaborasi Pemahaman
 2.2.a.8 Koneksi Antar Materi
 2.2.a.9 Aksi Nyata

Pada pembelajaran mulai dari diri, saya merefleksikan pengalaman diri dalam
menghadapi sebuah krisis pribadi dan pengaruh krisis tersebut bagi diri saya sebagai
pendidik. Merefleksikan pengalaman seorang murid yang memiliki pemahaman diri,
ketangguhan, dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain
dan pengaruhnya terhadap pembelajaran.
Dalam mempelajari eksplorasi konsep, saya belajar tentang :
 Mengeksplorasi konsep pembelajaran social dan emosional berdasarkan
kerangka CASEL (Collaborative for Academik, Sosial and Emotional Learning)
yang bertujuan untuk mengembangkan 5 KSE yaitu, kesadaraan diri, manajemen
diri, kesadaran social, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab.
 Mengeksplorasi pentingnya pembelajaran social dan emosional untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di
sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis
(well-being) secara optimal .
 Dalam forum diskusi, didampingi fasiltator dan pengajar praktik, kami CGP
menganalisis konsep 5 KSE yang berbasis kesadaran penuh dalam 5 contoh
kasus.
Dalam ruang kolaborasi, kami mendiskusikan dan menyusun inisiatif program
penguatan kompetensi sosial dan dan emosional bagi murid dan rekan sejawat di
sekolah.
Dalam demostrasi kontekstual saya mendemonstrasikan pemahaman tentang
implementasi pembelajaran kompetensi sosial dan emosional dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Modul Ajar.
Dalam elaborasi pemahaman bersama instruktur (Ibu Tety Roosliana) kami
berdiskusi dan Tanya jawab tentang konsep kunci dan implementasi pembelajaran
sosial dan emosional.
Dalam pembelajaran koneksi antar materi, saya membuat koneksi materi
pembelajaran sosial dan emosional dengan modul-modul sebelumnya.
Dalam aksi nyata, saya akan membagikan pemahaman tentang implementasi
pembelajaran sosial dan emosional melalui 4 indikator, yaitu:
 Pengajaran eksplisit
 Integrasi dalam praktek mengajar guru serta kurikulum akademik
 Penciptaan iklim kelas dan sekolah
 Penguatan implementasi sosial dan emosional rekan sejawat di sekolah atau
komunitas dan merefleksikannya.

FEELINGS (PERASAAN)
Pada pembelajaran modul 2.2 ini, saya senang dan tambah semangat untuk terus
belajar. Karena semakin bertambah wawasan tentang penciptaan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman dalam lingkungan sekolah. Yang paling saya tunggu adalah
sesi diskusi bersama rekan-rekan CGP lain. Karena kita bisa saling sharing pengalaman
tentang penanganan beberapa kasus di masing-masing sekolah. Tentunya juga berkat
fasilitator dan para pengajar praktik yang selalu siap mendampingi dan selalu memberi
motivasi kepada kami untuk terus berinovasi dan terus bergerak melalukan perubahan-
perubahan positif dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

FINDINGS (PEMBELAJARAN)
Setelah saya mempelajari modul ini, saya dapat mengerti bahwa Pembelajaran Sosial
dan Emosional harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Pembelajaran sosial emosional akan berlangsung secara efektif apabila guru dan orang
dewasa di sekolah menyadari secara penuh, mengelola dan menerapkan kelima
kompetensi sosial emosional dalam menjalankan peran dan tugas mereka di sekolah.
Oleh karena itu sebagai guru selain harus menjadi teladan, guru juga sangat berperan
penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang dapat melatih dan menumbuhkan
berbagai kompetensi sosial dan emosional melalui pembelajaran sepanjang hari di
sekolah.

FUTURE (PENERAPAN)
 Pertama, mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional untuk murid
dalam bentuk pengajaran eksplisit/integrasi praktek mengajar guru dan
kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah.
 Kedua, melakukan penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional. Saya akan
berkolaborasi dengan warga sekolah (rekan sejawat dan tenaga kependidikan)
yaitu memberikan pemahaman tentang perlunya Pembelajaran Sosial Emosional
melalui grup sharing/kelompok berbagi.

Anda mungkin juga menyukai